makalah ilmu pengetahuan alam mengenai polusi

52
MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGENAI POLUSI Disusun oleh : Shofia Nurfakhrotunnisa Kelas : XI Multimedia 2 SMK NEGERI 2 GARUT

Upload: shofia-nurfakhrotunnisa

Post on 30-Jul-2015

268 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGENAI POLUSI

Disusun oleh : Shofia Nurfakhrotunnisa

Kelas : XI Multimedia 2

SMK NEGERI 2 GARUT

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 2: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini

yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang mengenai “POLUSI.”

Makalah ini berisi tentang pengertian, sumber-sumber, indicator-indikator,

dampak, dan penanggulangan polusi udara. Saya sadar bahwa makalah ini jauh

dari sempurna oleh karena itu saya mohon maaf jika ada kesalahan pada makalah

ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Page 3: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

DAFTAR ISI

HalamanJudul .......................................................................................

Kata pengantar ………………………………………………………

Daftar Isi…………………………………………………………….

BAB I       Pengertian………………………

1. Polusi Udara…………………………………………

2. Polusi Air……………………………………………

3. Polusi Tanah………………………………………...

BAB II      Sumber-sumber / Polutan………………….................

1. Polusi Udara…………………………………………

2. Polusi Air……………………………………………………

3. Polusi Tanah………………………………………………

BAB III    Indikatot-indikator Polusi..…………………….……………

1. Polusi Udara…………………………………………

2. Polusi Air………………………………………………

3. Polusi Tanah…………………………………………

BAB IV    Dampak Polusi ………………………………

1. Polusi Udara………………………………………

2. Polusi Air……………………………………………

3. Polusi Tanah………………………………

Page 4: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB V    Penanggulangan Polusi…………………………

1. Polusi Udara…………………………………

2. Polusi Air………………………………………

3. Polusi Tanah………………………………………

BAB VI    Daftar Pustaka …………………………………

Page 5: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB 1 Pengertian Polusi

A. Pengertian

Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy dan atau

komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahanya tatanan lingkungan oleh

kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai

ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat

brfungsi lagi sesuai peruntukanya . Polusi dibagi menjadi 3, yaitu : polusi udara,

polusi air, dan polusi tanah.

A. Polusi Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak

properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun

kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,

radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,

regional, maupun global.

Page 6: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual

dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung

kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas

dan partikel. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara,

diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun

kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat

mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional,

maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup,

termasuk manusia. Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat

mendukung kehidupan manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak

ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya.Oleh karena itu dengan

dibuatnya makalah  ini diharapkan dapat ditemukan solusi alternatif untuk

mengatasi bahayanya pencemaran udara. dan dengan dilaksanakanya solusi

alternatif tersebut diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan

misalnya berkurangnya polusi udara,dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat

pencemaran udara, dampak terhadap tanaman, Tanaman yang tumbuh di daerah

dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan

rawan penyakit, mengurangi efek rumah kaca, hujan asam, kerusakan lapisan

ozon.

Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam

bentuk gas dapat dibedakan menjadi:

a. Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol)

b. Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan

nitrogen dioksida)

c. Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon)

Page 7: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

d. Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)

Sedagkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

a. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah

b. Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan,

benzene

c. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a. Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi,

pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal

dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor.

b. Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di

ruangan.

Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien

menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:

a. Sulfur dioksida (SO2)

b. Karbon monoksida (CO)

c. Nitrogen dioksida (NO2)

d. Ozon (O3)

e. Hidro karbon (HC)

f. PM 10, Partikel debu ( PM 2,5 )

g. TSP (debu)

Page 8: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

h. Pb (Timah Hitam)

Beberapa definisi gangguan fisik pada polusi udara diantaranya :

a. polusi udara.

b. panas.

c. radiasi.

Beberapa definisi gangguan kimia pada polusi udara diantaranya :

a. asap industri.

b. asap kendaraan bermotor.

c. asap pembangkit listrik.

d. asap kebakaran hutan.

e. asap rokok.

Beberapa definisi gangguan biologi pada polusi udara diantaranya :

a. timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah.

b. timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah.

c. uap pelarut organik.

B. Pengertian Polusi Air

Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari

kemurniaannya. Air yang tersebar dialam tidak pernah dapat dalam bentuk murni,

tetapi bukan berarti semua air sudah sudah berpolusi. Air permukaan dan air

sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan

Fe. Air yang mengandung komponen – komponen tersebut dalam

jumlah_tinggi_disebut_air_sadah.

Page 9: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Air yang tidak berpolusi tidak selalu

merupakan air murni, tetapi adalah air

yang tidak mengandung bahan-bahan

asing tertentu dalam jumlah melebihi

batas yang ditetapkan sehingga air

tersebut dapat digunakan secara normal

untuk keperluan tertentu. Adanya benda

– benda asing yang mengakibatkan air

tersebut tidak dapat digunakan secara

normal disebut polusi.

Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang

menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang

menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian

terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga

dianggap mempunyai rasa yang tidak normal.

Penyebab terjadinya polusi air

Penyebab terjadinya polusi ( polutan ) air adalah sebagai berikut:

a. Fosfat

Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.

b. Nitrat dan Nitrit

Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang

Berlebihan dan proses pembusukan materi organic.

c. Poliklorin Bifenil (PCB)

Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan - bahan pelumas, plastik dan

Alat listrik.

d. Residu Pestisida Organiklorin

Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk

Membunuh serangga.

e. Minyak dan Hidrokarbon

Page 10: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan

kapal pengangkut minyak.

f. Radio Nuklida

Radio nuklida atau unsure radioaktif berasal dari kebocoran

tangki penyimpanan limbah radioaktif.

g. Logam-logam Berat

Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.

h. Limbah Pertanian

Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan

makanan ternak.

i. Kotoran manusia

Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

C. Polusi Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk

dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau

limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Page 11: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

A. Pencemaran LingkuganPencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.2. Berada pada waktu yang tidak tepat.3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalam waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak

Page 12: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB II      Sumber-sumber / Polutan

A. Sumber pencemaran udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya

pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan

manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan

dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global

atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.

Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari

sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari

pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar

sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-

pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah

sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam

konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan

deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

Page 13: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Kegiatan manusia

Transportasi Industri Pembangkit listrik Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami

Gunung berapi Rawa-rawa Kebakaran hutan Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

Transportasi amonia Kebocoran tangki klor Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah Uap pelarut organik

Jenis-jenis pencemar

Karbon monoksida Oksida nitrogen Oksida sulfur CFC Hidrokarbon Ozon Volatile Organic Compounds Partikulat

Page 14: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Karbon Monoksida (CO)Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.

Nitrogen Dioksida (NO2)

NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

Sulfur Oksida (SOx)

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.

Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi

Page 15: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.

Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.

Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

Timah Hitam (Pb)

Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar

Page 16: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.

B. Sumber Polusi Air

Sumber polusi air antara lain, adalah :

1- limbah industri

Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air.

Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya

dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha

atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat

mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan

serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.

2- limbah pertanian

Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya.

Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.

Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma

air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak

terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh

Page 17: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

deterjen.

3- limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan

sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat

diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-

buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik,

gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini

tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang

dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena

sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah

anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan

menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan

oksigen. Dan deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial

mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen,

padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.

C. Sumber Pencemaran TanahSumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. 

Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah

Page 18: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah1. Limbah domestikLimbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. 

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

Page 19: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah industriLimbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah pertanianLimbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Page 20: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB III    Indikator-indikator Polusi

A. Indikator Polusi Udara :1.Indikator Fisik2.Indikator Kimia3.Indikator Biologi

INDIKATOR FISIKIndikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah: Sifat-sifat udara yang dapat diamati

INDIKATOR KIMIAISPU: Indeks Standar Pencemar UdaraJenis Polutan yang dipantau:CO, SO2, NO2, O3, Materi Partikulat

INDIKATOR BIOLOGIMakhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi polutan di udara dapat dijadikan sebagai Indikator BiologiContoh indikator biologi : lumut kerak

B. Indikator Pencemaran AirIndikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya

perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :

- Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan

adanya perubahan warna, bau dan rasa

- Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH

- Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri

pathogen.

Page 21: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau

konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan

oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen

kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD).

pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar

6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH

di bawah pH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang

mempunyai pH di atas pH normal bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan

industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota

akuatik.

Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahab pH dan menyukai pH

antara 7 – 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan ,

misalnya proses nitrifikasi akan berakhir pada pH yang rendah. Pengaruh nilai pH

pada komunitas biologi perairan dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

Nilai pH Pengaruh Umum

6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak

mengalami perubahan

5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos

semakin tampak

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih

belum mengalami

Page 22: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

perubahan yang berarti

3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral

5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis

plankton, perifilton dan

bentos semakin besar

2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa

zooplankton dan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambat

4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis

plankton, perifilton

dan bentos semakin besar

2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton

dan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambat

Sumber : modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003

Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi

terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu Chlamydomonas acidophila

mampu bertahan pada pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Page 23: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Oksigen terlarut (DO)

Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak mikroorganisme dalam air tidak

dapat hidup karena oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi senyawa

organic dalam air. Oksigen dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi

fotosintesa algae. Oksigen yang dihasilkan dari reaksi fotosintesa algae tidak

efisien, karena oksigen yang terbentuk akan digunakan kembali oleh algae untuk

proses metabolisme pada saat tidak ada cahaya. Kelarutan oksigen dalam air

tergantung pada temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan data-data

temperature dan tekanan, maka kalarutan oksigen jenuh dalam air pada 25o C dan

tekanan 1 atmosfir adalah 8,32 mg/L (Warlina, 1985).

Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis

bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut

dengan jumlah cukup banyak. Kebutuhan oksigen ini bervariasi antar organisme.

Keberadaan logam berta yang berlebihan di perairan akan mempengaruhi system

respirasi organisme akuatik, sehingga pada saat kadar oksigen terlarut rendah dan

terdapat logam berat dengan konsentrasi tinggi, organisme akuatik menjadi lebih

menderita (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003).

Pada siang hari, ketika matahari bersinar terang, pelepasan oksigen oleh

proses fotosintesa yang berlangsung intensif pada lapisan eufotik lebih besar

daripada oksigen yang dikonsumsi oleh proses respirasi. Kadar oksigen terlarut

dapat melebihi kadar oksigen jenuh, sehingga perairan mengalami supersaturasi.

Sedangkan pada malam hari, tidak ada fotosintesa, tetapi respirasi terus

berlangsung. Pola perubahan kadar oksigen ini mengakibatkan terjadinya

fluktuasi harian oksigen pada lapisan eufotik perairan. Kadar oksigen maksimum

terjadi pada sore hari dan minimum pada pagi hari.

Page 24: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)

Dekomposisi bahan organic terdiri atas 2 tahap, yaitu terurainya bahan

organic menjadi anorganik dan bahan anorganik yang tidak stabil berubah

menjadi bahan anorganik yang stabil, misalnya ammonia mengalami oksidasi

menjadi nitrit atau nitrat (nitrifikasi). Pada penentuan nilai BOD, hanya

dekomposisi tahap pertama ynag berperan, sedangkan oksidasi bahan anorganik

(nitrifikasi) dianggap sebagai zat pengganggu.

Dengan demikian, BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh

mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan

buangan organic yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air. Pada

dasarnya, proses oksidasi bahan organic berlangsung cukup lama. Menurut

Sawyer dan McCarty, 1978 (Effendi, 2003) proses penguraian bahan buangan

organic melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme atau oleh bakteri aerobic

adalah :

CnHaObNc + (n + a/4 – b/2 – 3c/4) O2 → n CO2 + (a/2 – 3c/2) H2O +

c NH3

Bahan organic oksigen bakteri aerob

Untuk kepentingan praktis, proses oksidasi dianggap lengkap selama 20 hari,

tetapi penentuan BOD selama 20 hari dianggap masih cukup lama. Penentuan

BOD ditetapkan selam 5 hari inkubasi, maka biasa disebut BOD5. Selain

memperpendek waktu yang diperlukan, hal ini juga dimaksudkan untuk

meminimumkan pengaruh oksidasi ammonia yang menggunakan oksigen juga.

Selama 5 hari masa inkubasi, diperkirakan 70% - 80% bahan organic telah

mengalami oksidasi. (Effendi, 2003).

Page 25: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan tergantung pada tingkat kebersihan

air. Air yang bersih relative mengandung mikroorganisme lebih sedikit

dibandingkan yang tercemar. Air yang telah tercemar oleh bahan buangan yang

bersifat antiseptic atau bersifat racun, seperti fenol, kreolin, detergen, asam

cianida, insektisida dan sebagainya, jumlah mikroorganismenya juga relative

sedikit. Sehingga makin besar kadar BOD nya, maka merupakan indikasi bahwa

perairan tersebut telah tercemar, sebagai contoh adalah kadar maksimum BOD5

yang diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang kehidupan

organisme akuatik adalah 3,0 – 6,0 mg/L berdasarkan UNESCO/WHO/UNEP,

1992. Sedangkan berdasarkan Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 untuk baku

mutu limbah cair bagi kegiatan industri golongan I adalah 50 mg/L dan golongan

II adalah 150 mg/L.

Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD)

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang

ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi

secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut

akan dioksidasi oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen

(oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta sejumlah ion chrom.

Reaksinya sebagai berikut :

HaHbOc + Cr2O7 2- + H + → CO2 + H2O + Cr 3+

Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten terhadap degradasi

biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok

dilakukan pengukuran COD daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat

organic dapat dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganat dalam

suasana asam, diperkirakan 95% - 100% bahan organic dapat dioksidasi.

Page 26: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi

kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak

tercemar biasanya kurang dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat

lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mg/L

(UNESCO,WHO/UNEP, 1992).

D. Indikator Pencemar Utama di Tanah:1.Limbah Padat (Sampah)2.Logam Berat3.Pestisida4.Nitrogen, Fosfat dan Garam Mineral

LIMBAH PADAT (SAMPAH)Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, plastik, kayu, metal, kaca, karet, sisa makanan

LOGAM BERATContoh logam berat yang dapat menjadi polutan di tanah :Kadmium, timbal, kromium, tembaga, besi dan nikel

PESTISIDAPestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap mengganggu oleh manusiaJenis Pestisida:1.Insektisida: pembunuh serangga2.Herbisida: pembunuh gulma/tumbuhan pengganggu3.Rodentisida: pembunuh hewan pengerat4.Fungisida: pembunuh jamur

Nitrogen, Fosfat dan Garam MineralNitrogen, Fosfat dan Garam Mineral merupakan unsur-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhanTapi jika keberadaannya di tanah berlebih, unsur-unsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhanLangkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:E. 1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.F.

Page 27: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

G. 2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.H. 3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

Page 28: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB IV    Dampak Polusi

A. Dampak Pencemaran Udara

Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis

Hujan asam

Page 29: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.

Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan Merusak tanaman Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

Apa yang Harus Dilakukan?

Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.

Page 30: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.

juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal. Di sektor industri,  penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.

B. Dampak Polusi Air

Dampak Pencemaran Air Di Lingkungan Sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

1. Dampak terhadap kehidupan biota air2. Dampak terhadap kualitas air tanah3. Dampak terhadap kesehatan4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Page 31: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri, Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

Page 32: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

C. Dampak Dari Pencemaran Tanah1. Dampak Pada KesehatanDampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..

2. Dampak Pada Lingkungan Atau EkosistemDampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki

Page 33: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Page 34: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB V    Penanggulangan PolusiA. Penanggulangan Polusi Udara

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.

* Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju

* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

Page 35: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:

1. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 19972. Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat3. Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi

Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain:

1. Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional.2. Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN.3. Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional pengembangan BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

B. Penanggulangan Pencemaran Air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Page 36: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.

Pengolahan limbah

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

C. Penanggulangan Polusi TanahAda 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah

1. RemidiasiRemediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Page 37: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Page 38: Makalah Ilmu Pengetahuan Alam Mengenai Polusi

BAB VI    Daftar Pustaka

Sudrajad, Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada

tanggal 2 Desember  2008 dari: http//[email protected]

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara,

Jakarta, 21 – 09 – 2006.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara,

Jakarta, 21 – 09 – 2006.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta, 21 – 09 – 2006. http://gogrenindonesia.blogspot.com http:// www.walhi.or.id/ kampanye/cemar/udara/penc_udara_info_020604/ Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108039-pengertian-pencemaran-udara/#ixzz1lwZtEeW0Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108039-pengertian-pencemaran-udara/#ixzz1lwZRhKHM Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, JakartaSantiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga http://minamini.wordpress.com/tag/dampak-pencemaran-air/ http://ariv-29.blogspot.com/2011/11/indikator-polusi-tanah.html Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/contoh-kata-

pengantar-yang-baik.html

Copyright aadesanjaya.blogspot.com