makalah - amahud.files.wordpress.com file · web viewmakalah. permintaan dan penawaran kopi....

27
Makalah permintaan dan penawaran kopi Disusun Oleh: AHMAD MAHUD :(100231100026) MUCH. YUSUF PRATAMA PUTRA :(100231100040) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2012/2013

Upload: tranmien

Post on 30-Jan-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

Makalah

permintaan dan penawaran kopi

Disusun Oleh:

AHMAD MAHUD :(100231100026)

MUCH. YUSUF PRATAMA PUTRA :(100231100040)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2012/2013

Page 2: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat

dankarunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-

kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun

guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebihlanjut, akan penulis terima dengan senang hati.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan tugas ini.Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam

penyusunan makalah ini  penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun

penulis sangat menyadari bahwahasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan data danreferensi maupun kemampuan penulis. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritan yang membaungunA dari

piha

Page 3: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Hukum

yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang

terpenting dalam pemahaman kita mengenai sistem pasar.

Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran

bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan

memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan perubahan

penawaran. Permintaan dan penawaran membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem

harga dan juga kegagalannya.

1.2 TUJUAN

a.       Mengertidanmemahamimengenaihukumpermintaandanpenawaran

b.      Mengertidanmemahamimengenaihukumpermintaandanpenawarankhususnyapadakomoditas

kopi

c.       Mengertidanmemahamifaktor-faktor yang mempengaruhipermintaandanpenawaran

d.      Mengertidanmemahamipenentuan harga keseimbangan

Page 4: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi sedangkan penawaran

adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

2.2    HukumPermintaandanPenawaran

Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang

yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang

yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga

ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan

harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.

Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang

yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin

sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan

penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan

penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas

ekulibrium

Kurva permintaan  adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga

suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan

dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai

tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.

2.3    Faktor-faktor yang MempengaruhiPermintaandanPenawaran

Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak

faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :

1.    Harga barang itu sendiri

2.    Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut

Page 5: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

3.    Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat

4.    Selera seseorang atau masyarakat

5.    Jumlah penduduk.

Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan

antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seperti yang telah disebutkan

diatas, maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai berikut :

Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D), di mana :

Qd = jumlah barang yang diminta

Pq = harga barang itu sendiri

Ps.i = harga barang-barang substitusi ( i = 1,2,…,n)

Y = pendapatan

S = selera

D = jumlah penduduk.

Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Terhadap Permintaan

Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga

barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan ke kiri atau ke kanan.

Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan

menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.

Kurva Penawaran dan Fungsi Penawaran

Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :

1.         Hargabarangitusendiri

2.         Hargabarang-barang lain (barang-barang substitusi)

3.         Biayaproduksi

4.         Tujuan-tujuanperusahaan

5.         Tingkat teknologi yang digunakan

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang

tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini dibuat atas dasar

data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang

dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran).

Page 6: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang

yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran

secara umum ditulis :

Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :

Qs = jumlah barang yang ditawarkan

Pq = harga barang itu sendiri

Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)

O = tujuan-tujuan perusahaan

T = tingkat teknologi yang digunakan.

Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri

Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan

(Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh

harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi

(T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.

Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan

Harga pasar atau harga keseimbangan :

Tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan

jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar

dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.

Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaankeseimbangan

dapat dilakukan melalui tiga cara :

1. tabel (angka)

2. grafik (kurve)

3. matematik

Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel

permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.Keadaan

keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve

penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.Keadaan keseimbangan dapat pula

ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan

penawaran secara serentak atau simultan.

Page 7: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

2.4  Penentuan Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang

terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan

kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan

penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika

keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi

patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel

permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan

keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve

penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula

ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan

penawaran secara serentak atau simultan.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Industri Kopi Indonesia

Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam

dan Colombia.  Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%)

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.  Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan

hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun.  Dewasa ini kalangan

pengusaha kopi memperkirakan tingkat  konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800

gram/kapita/tahun.  Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi kopi

telah mencapai 300 gram/kapita/tahun.

3.1.1 Perkembangan Kebutuhan Kopi

Sebagai negara produsen, Ekspor kopi merupakan sasaran utama dalam memasarkan

produk-produk kopi yang dihasilkan Indonesia.  Negara tujuan ekspor adalah negara-negara

konsumer tradisional seperti USA, negara-negara Eropa dan Jepang. Seiring dengan kemajuan

dan perkembangan zaman, telah terjadi peningkatan kesejahteraan dan perubahan gaya hidup

Page 8: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

masyarakat Indonesia yang akhirnya mendorong terhadap peningkatan konsumsi kopi.  Hal ini

terlihat dengan adanya peningkatan pemenuhan  kebutuhan dalam negeri yang pada awal tahun

90an  mencapai 120.000 ton, dewasa ini telah mencapai sekitar 180.000 ton.

Oleh karena itu, secara nasional perlu dijaga keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan

kopi terhadap aspek pasar luar negeri (ekspor) dan dalam negeri (konsumsi kopi) dengan

menjaga dan meningkatkan produksi kopi nasional.

3.1.2 Pola Konsumsi Kopi

Ditilik dari sejarah perkembangan kopi di Indonesia, sejak kopi menjadi salah satu

komoditi andalan Pemerintah Hindia Belanda pada awal tahun 1900an, kopi-kopi yang

dihasilkan oleh perkebunan yang dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda hampir semuanya

diekspor.   Kopi-kopi yang berkualitas rendah dan tidak laku dieksporlah yang dijual atau

diberikan kepada rakyat dan buruh kebun untuk dijadikan minuman.    Selera minum kopi dari

bahan kopi yang berkualitas rendah ini terbawa secara turun temurun hingga sekarang dan

bahkan dibeberapa daerah khususnya di Jawa, kopinya dicampur dengan beras atau jagung

(dikenal dengan kopi jitu = kopi siji jagung pitu). Dengan meningkatnya taraf hidup dan

pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia telah mendorong terjadinya pergeseran

dalam pola konsumsi kopi khususnya pada kawula muda. Generasi muda pada umumnya lebih

menyukai minum kopi instant, kopi three in one maupun minuman berbasis expresso yang

disajikan di café-café.  Sedangkan kopi tubruk (kopi bubuk) masih merupakan konsumsi utama

masyarakat/penduduk di pedesaan dan golongan tua.

3.1.3 Struktur Industri Kopi Dalam Negeri

Secara garis besar industri kopi dalam negeri dapat digolongkan kedalam 3 Kelompok,

yaitu:

1.        Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri)

Industri yang tergolong dalam kelompok ini adalah industri yang bersifat rumah tangga

(home industri) dimana tenaga kerjanya adalah anggota keluarga dengan melibatkan satu atau

beberapa karyawan.  Produknya dipasarkan di warung atau pasar yang ada disekitarnya dengan

brand name atau tanpa brand name.  Industri yang tergolong pada kelompok ini pada umumnya

Page 9: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

tidak terdaftar di Dinas Perindustrian maupun di Dinas POM.  Industri pada kelompok ini

tersebar di seluruh daerah penghasil kopi.

2.        Industri kopi olahan kelas menengah

Industri kopi yang tergolong pada kelompok ini merupakan industri pengolahan kopi yang

menghasilkan kopi bubuk atau produk kopi olahan lainnya seperti minuman kopi yang

produknya dipasarkan di wilayah Kecamatan atau Kabupaten tempat produk tersebut dihasilkan. 

Produknya dalam bentuk kemasan sederhana yang pada umumnya telah memperoleh Izin dari

Dinas Perindustrian sebagai produk Rumah tangga. Industri kopi olahan kelas menengah banyak

dijumpai di sentra produksi kopi seperti di Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera

Utara dan Jawa Timur.

3.        Industri kopi olahan kelas Besar

Industri kopi kelompok ini merupakan industri pengolahan kopi yang menghasilkan kopi

bubuk, kopi instant atau kopi mix dan kopi olahan lainnya yang produknya dipasarkan di

berbagai daerah di dalam negeri atau diekspor.  Produknya dalam bentuk kemasan yang pada

umumnya telah memperoleh nomor Merek Dagang dan atau label lainnya. Beberapa nama

industri kopi yang tergolong sebagai industri kopi ini adalah PT Sari Incofood Corp, PT. Nestle

Indonesia, PT Santos Jaya Abadi, PT Aneka Coffee Industri, PT Torabika Semesta dll.

3.2 Kondisi Kopi di Daerah Indonesia

Harga kopi Robusta dan Arabika di tingkat global mengalami kenaikan sangat signifikan

dalam tiga tahun terakhir. Pada transaksi April 2011 harga kopi Robusta tercatat US$ 259 per

ton, sangat jauh dibandingkan dengn harga rata-rata pada 2009 yang hanya US$ 165 per ton.

Demikian pula, harga kopi Arabika yang tercatat telah melampaui US$ 660 per ton, suatu

lonjakan tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata pada 2009 yang hanya US$ 317 per ton.

Dengan kinerja ekspor yang mencapai 300 ribu ton saja, maka devisa yang dapat dikumpulkan

Indonesia mampu mencapai US$ 77,7 juta.

Usahatani kopi di Indonesia melibatkan petani kopi rakyat dengan jumlah banyak, dan

berkontribusi pada jutaan ekonomi rumah tangga, kecuali sistem produksi yang dilakukan oleh

PT Perkebunan Nusantara (PTPN 12) di Jawa Timur. Produksi kopi hanya berkisar 500 ribu ton

Page 10: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

dan produktivitas hanya di bawah 900 kilogram per hektare, masih jauh dari potensi produksi

yang sebenarnya, seandainya teknis budidaya dan pasca panen diterapkan secara baik dan benar.

Selama ini sebagian besar produksi kopi Indonesia dijual ke pasar global, karena tingkat

konsumsi kopi di Indonesia masih tergolong sangat rendah, hanya 120 ribu ton per tahun.

Rendahnya tingkat konsumsi kopi di dalam negeri sebenarnya merupakan peluang besar untuk

mengembangkan pasar kopi domestik, yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi

Indonesia.

Areal produksi kopi di Indonesia diperkirakan sekitar 1,3 juta hektare, yang tersebar dari

Sumatra Utara, Jawa dan Sulawesi. Kopi jenis Robusta umumnya ditanam petani di Sumatra

Selatan, Lampung, dan Jawa Timur, sedangkan kopi jenis Arabika umumnya ditanam petani di

Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali dan Flores. Produktivitas kopi nasional yang sangat

rendah tersebut masih sangat jauh dibandingkan dengan produktivitas kopi di Vietnam yang

mencapai 3 ton per hektare.  Di Indonesia, produktivitas kopi Robusta lebih tinggi dari

produktivitas kopi Arabika yang akhir-akhir ini mulai banyak digemari petani Indonesia. 

Permintaan dunia yang tinggi terhadap kopi Arabika juga telah ikut mendorong Indonesia untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas kopi Arabika ini, yang secara rata-rata memiliki harga

yang lebih tinggi. 

Sebagian besar (80 persen) dari total 300 ribu ton ekspor kopi Indonesia adalah Robusta,

dan sebagian kecil saja ekspor kopi Arabika, sehingga petani kopi Indonesia yang sebagian besar

juga produsen kopi Robusta juga sangat terpukul atas penurunan harga kopi global sejak paruh

kedua tahun 2008.

Berhubung permintaan yang semakin meningkat terhadap kopi Arabika – atau juga dikenal

dengan kopi spesialti – maka Indonesia telah secara sistematis berusaha mengembangkan jenis

kopi eksotik dan aroma yang kuat ini, seperti Kopi Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Toraja, Kopi

Kintamani-Bali dan sebagainya. Dengan semakin kondusifnya suasana kemanan sosial-politik di

Aceh, maka produksi dan produktivitas kopi juga diharapkan meningkat karena petani kopi

semakin percaya diri untuk pergi ke ladang dan mengurus kopinya.

Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan adalah sentra produksi kopi Robusta di Indonesia,

dengan total produksi mencapai 320 ribu ton. Sedangkan Provinsi Aceh dan Sumatra Utara

adalah sentra kopi Arabika, walaupun produksinya masih berkisar 35 ribu ton setiap tahun.  Jawa

Timur adalah salah satu sentra produksi kopi Arabika yang juga cukup besar, dan akhir-akhir ini

Page 11: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

telah mengembangkan kopi Arabika karena dorongan permintaan dunia yang juga cukup besar.

Hal yang lebih menarik adalah bahwa sistem produksi kopi di Jawa Timur juga melibatkan usaha

skala besar, karena PT Perkebunan Nusantara (PT PN 12) telah cukup lama berkecimpung dalam

usahatani kopi. Pergeseran dari kopi Robusta ke kopi Arabika juga banyak dipicu dan dipelopori

oleh PTPN, yang telah terlebih dahulu menjalin kontak dengan pembeli kopi di pasar global.

Berbeda halnya dengan sistem prouksi dan perdagangan kopi di Indonesia, di Sumatra

Bagian Selatan seperti di Lampung, Sumatra Selatan dan Bengkulu yang didominasi oleh kopi

Robusta, inisiatif baru tentang sertifikasi produk belum banyak dilakukan. Beberapa sentra

produksi, terutama yang berbatasan dengan hutan lindung dan Taman Nasional seperti di daerah

Sumberjaya, Lampung Barat sebenarnya telah mencoba mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan

sistem produksi kopi. Pada kesempatan lain (Arifin dkk, 2008) penulis melakukan penelusuran

mendalam tentang pemasyarakatan tanaman naungan, melalui program Hutan Kemasyarakatan

(HKm), yang menekankan prinsip-prinsip wana-tani atau sistem agroforesti yang bernuansa

multi-strata. Petani kopi pada Daerah Aliran Sungai Way Besai di Lampung Barat itu dapat

meningkatkan produksi dan pendapatan rumah tangganya, karena tanama naungan telah

memberikan tambahan penerimaan yang signifikan. Walaupun pada skala dan sofistikasi yang

agak berebda, petani kopi yang memanfaatkan pola tanam multi-strata dan tanaman naungan

pada Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman di Kabupaten Pesawaran seharusnya memiliki

karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan petani di Lampung Barat, karena mereka

menerapkan pola multi-strata HKm sebagaimana dijelaskan.

Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, beberapa koperasi petani kopi telah mulai

dibentuk, sebagaimana disyaratkan dalam suatu proses sertifikasi, sehingga insiatif global ini

benar-benar diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu upaya pengelolaan ekosistem Leuser

di Aceh, yang sampai saat ini memperoleh ancaman yang tidak kecil. Di Aceh dan Sumatra

Utara, yang banyak didominas oleh kopi Arabika, standarisasi internasional telah mulai

diterapkan, karena Starbucks telah mampu menyerap kopi spesialti sekitar 30 ribu ton dari

Sumatra Bagian Utara tersebut.

Biji kopi yang diekspor langsung dari Pelabuhan Belawan di Medan sebenarnya telah

mendekati harga premium di pasar global. Sedangkan di Toraja dan Enrekang di Sulawesi

Selatan, kopi Arabika diekspor melalui Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, umumnya

dengan tujuan pasar Jepang dan AS. Sistem produksi kopi di Toraja masih amat tradisional, tidak

Page 12: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

menggunakan pupuk dan pestisida, sehingga produktivitas masih sulit untuk ditingkatkan

walaupun permintaan global dan dari pasar domestik demikian besar. Beberapa kelompok tani

telah dimobilisasi untuk diikutsertakan dalam program atau skema sertifikasi kopi, seperti

Organik dan lain-lain.

3.3 Analisis Saling-Pengaruh Harga Kopi Indonesia dan Dunia

Sasaran pasar komoditas kopi Indonesia sampai saat ini masih mengarah ke pasar ekspor

yang tersebar di berbagai kota besar di negara maju, karena konsumsi per kapita di dalam negeri

sendiri masih sangat rendah dan pertumbuhannya pun juga rendah, sementara di pusat-pusat

konsumen di luar negeri pertumbuhan konsumsi tampaknya cukup mantap.

Produksi  kopi Indonesia saat ini mencapai sekitar 650 ribu ton per tahun. Sebagian besar

dari  jumlah itu  sampai saat ini diekspor ke berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat,

Jerman, Jepang, Italia dan Singapura. Jumlahnya  sekitar 500 ribu ton per tahun.  Ekspor dari

Indonesia ini relatif kecil disbanding kebutuhan kopi dunia yang mencapai sekitar 6 juta ton per

tahun. Meski demikian, kopi hasil produksi para petani di Indonesia itu sangat diminati di

pasaran dunia karena memiliki mutu yang cukup tinggi. Di Indonesia, produktivitas kopi

Robusta lebih tinggi dari produktivitas kopi Arabika yang akhir ini mulai banyak digemari petani

Indonesia.  Permintaan dunia yang tinggi terhadap kopi Arabika juga telah ikut mendorong

Indonesia untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kopi Arabika ini, yang secara rata-rata

memiliki harga yang lebih tinggi.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)   Pranoto

Soenarto dalam  seminar Commodity Price Outlook 2012,memperkirakan konsumsi kopi

nasional bisa naik 20 persen pada tahun ini. Seandainya 10 persen saja penduduk Indonesia

minum kopi hingga tiga cangkir per hari, produksi kita habis diserap lokal.

AEKI mencatat, saat ini ada sekitar lima perusahaan pengolah kopi skala besar, yakni PT

Santos Jaya Abadi, PT Nestle Indonesia, PT Torabika Eka Semesta, PT Aneka Coffee Industri,

dan PT Sari Incofood Corp. Skala menengah diantaranya adalah, PT Ayam Merak, PT Inbraco,

PT Bola Dunia, PT naga Sanghie, dan PT Tri Menggolo Dento.

Ulah trader atau pedagang asing dinilai merugikan pengusaha kopi nasional. Sebab, banyak

trader asing yang langsung membeli komoditas tersebut di tingkat petani.  Apalagi, kini kopi

indonesia menjadi rebutan para pembeli di pasar internasional. Perilaku trader asing sangat

Page 13: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

mengganggu pelaku bisnis nasional. Biasanya, trader tersebut melakukan jemput bola dengan

membeli kopi di tingkat petani, sehingga tanpa melalui jalur perusahaan lokal.

AEK1 mengeluhkan dominasi pedagang asing yang menguasai perdagangan kopi di dalam

negeri dengan volume mencapai 60% dari total produksi 560.000 ton pada tahun lalu. Tekanan

pedagang asing tersebut menyebabkan pedagang lokal semakin sulit bersaing mendapatkan kopi

dari petani.Mereka [pedagang asing] lebih kompetitif, karena suku bunga pinjaman di luar negeri

lebih rendah dibanding dengan suku bunga di dalam negeri. Suku bunga di luar negeri hanya 2%,

kita bayar bunga masih di atas 10%, sehingga pedagang asing berani membeli dengan harga

lebih tinggi.

3.4 Diprediksikan Pasokan Kopi Langka 

United States Department of Agriculture memproyeksikan produksi kopi dunia pada

periode 2011/2012 turun 2,1%   akibat penurunan panen di Brasil yang merupakan negeri

penghasil kopi terbesar. Berdasarkan laporan bertajuk Coffee World Markets and Trade yang

dirilis departemen AS tersebut, produksi komoditas bahan minuman tersebut pada periode

2011/2012 hanya 135 juta bag.

Pada tahun lalu, berdasarkan data yang dipublikasikan kemarin, produksi kopi di seantero

dunia mencapai 137,9 juta bag. Setiap bag sama dengan 60 kg atau 120 pounds. Penurunan

tersebut karena tanaman kopi di Brasil mulai memasuki siklus turun produktivitas.

Pada tahun depan, negeri di Amerika Latin ini diperkirakan hanya akan menghasilkan 49,2

juta bag kopi, turun 9,7% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, permintaan dunia akan komoditas yang mengandung kafein tersebut diyakini akan

bertumbuh 1,1% menjadi 133,957 juta bag. Khusus di AS, permintaan kopi akan bertumbuh

0,8% menjadi 24,15 juta bag.

Moenardji  menuturkan inti permasalahan yang dihadapi adalah peningkatan konsumsi

dunia yang sangat tinggi. Sekarang konsumsi kopi dunia sekitar 7,8 juta ton pada tahun lalu.

Padahal, pada 15 tahun lalu hanya  4,8 juta ton. Jadi memang terjadi pertumbuhan konsumsi kopi

yang cukup besar.

Moenardji mengatakan, Inti dari konsferensi kopi internasional belum lama ini yaitu

masalah ketatnya pasokan dan konsumsi yang terus meningkat. International Coffee

Organization (1CO), katanya, meminta negara produsen kopi untuk meningkatkan produksi

Page 14: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

sekaligus kualitas kopi. Meningkatkan produksi untuk mengamankan jaminan pangsa pasar,

katanya, negara produsen kopi harus mulai menggalakkan peningkatan produksi di dalam negeri.

"Sambil tetap mengisi pasar ekspor. Sebagai perlindungan sehingga tidak semata-mata

mengandalkan pasar ekspor, tetapi juga harus meningkatkan pasokan di dalam pasar domestic.

Jika bergantung penuh pada pasar ekspor, terjadi gejolak ekonomi di negara tujuan, kinerja

ekspor akan terganggu sebagaimana yang terjadi tahun lalu. Moenardji optimistis dapat

meningkatkan konsumsi kopi di dalam negeri mengingat pasar dalam negeri sangat potensial dan

konsumsi domestik meningkat. Produsen harus meningkatkan produksi kopi dan juga

peningkatan kualitas. Ini penting, karena prospek kebutuhan akan kopi ini sangat besar baik di

pasar ekspor maupun di dalam pasar domestik.

Dijelaskan  harga kopi robusta lebih murah dibandingkan dengan kopi Arabika, kendati

volume Arabika di pasar dunia mencapai 70%, sedangkan kopi robusta hanya 30%. Berbeda

dengan kondisi di Indonesia, justeru produksi kopi robusta mencapai 80%, sedangkan arabika

hanya 20% dari total produksi kopi.

3.5 Tantangan Kedepan

AEKI menyimpulkan kondisi terkini perkopian di dalam negeri dalam menghadapi

tantangan dan persaingan industri perkopian nasional ditengah dinamika global. Pertama,

menyikapi tuntutan pembangunan ekonomi domestik dan perubahan lingkungan ekonomi

internasional, baik karena pengaruh liberalisasi ekonomi maupun karena perubahan-perubahan

fundamental dalam pasar produk pertanian internasional.Kedua,  perubahan pada sisi permintaan

yang menuntut kualitas tinggi, kuantitas besar, ukuran seragam, ramah lingkungan, kontinuitas

produk dan penyampaian secara tepat waktu, serta harga yang kompetitif. Dari sisi penawaran

yang terkait dengan produksi, perlu diperhatikan masalah pengurangan luas lahan produktif,

perubahan iklim yang tidak menentu akibat fenomena  El-Nino dan La-Nina serta pemanasan

global, adanya penerapan bioteknologi dalam proses produksi dan pasca panen, dan aspek

pemasaran.Ketiga, untuk menjadikan produk kopi dan olahannya mempunyai daya saing kuat,

baik di dalam maupun di luar negeri dibutuhkan pengetahuan secara rinci preferensi konsumen

yang berkembang, termasuk meningkatnya tuntutan konsumen akan informasi nutrisi serta

jaminan kesehatan dan keamanan produk-produk pertanian. Keempat, munculnya negara-negara

pesaing (competitor) yang menghasilkan produk sejenis (Vietnam dan India) semakin

Page 15: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

mempersulit pengembangan pasar kopi, baik di negara- negara tujuan ekspor tradisional

(Amerika Serikat, Jerman dan Jepang) maupun negaranegara tujuan ekspor baru (wilayah

potensil pengembangan).Namun demikian, masih terdapat peluang- peluang untuk

pengembangan perkopian Indonesia sebagai berikut.

Pertama, permintaan produk-produk kopi dan olahannya masih sangat tinggi, terutama di

pasar domestik dengan penduduk yang melebihi 200 juta jiwa merupakan pasar potensial.

Kedua, peluang ekspor terbuka terutama bagi negara pengimpor wilayah nontradisional

seperti Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tenga dan Eropa Timur. Walaupun perdagangan ke

Timur Tengah masih sering terjadi dispute payment.

Ketiga, kelimpahan sumberdaya alam dan letak geografis di wilayah tropis merupakan

potensi besar bagi pengembangan agribisnis kopi. Produk kopi memiliki sentra produksi on-

farm, yang hanya membutuhkan keterpaduan dengan industri pengolahan dan pemasarannya.

Keempat, permintaan produk kopi olahan baik pangan maupun non pangan cenderung

mengalami kenaikan setiap tahun, sebagai akibat peningkatan kesejahteraan penduduk,

kepraktisan dan perkembangan teknologi hilir. Kelima, tersedianya bengkel-bengkel alat dan

mesin pertanian di daerah serta tersedianya tenaga kerja. Seperti alat pemecah biji kopi, alat

pengupas kulit kopi, dan lantai jemur.

3.6 Harga Kopi Melemah di Tengah Ketidakpastian Pasar

Harga kopi Robusta turun dari Rp 3.500 - 3.800 / kg menjadi Rp 3.000 / kg, sementara

kopi Arabika tinggal Rp 14.000 - 15.000 / kg dari harga semula Rp 15.000 - 16.000 / kg. Harga

kopi Arabika pada perdagangan kemarin ditutup melemah melewati rata-rata pergerakan (moving

average) dalam 40 hari perdagangan di tengah penyempitan kontrak Maret/Mei.

Pasar dilanda aksi short coveringakan tetapi pada akhir hari perdagangan terjadi aksi

spekulasi jual setelah gagal menembus level tertinggi pada perdagangan dua sesi sebelumnya.

Harga kopi Arabika di ICE untuk kontrak Maret ditutup melemah 4,9 sen atau 2,2 persen.

Volume perdagangan untuk kontrak Maret mencapai 16.732 lot, sementara total volume untuk

semua bulan mencapai 31.772 lot.

Sementara itu menurut informasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi,

Jumat (10/2/2012), harga kopi di Bandar Lampung diperdagangkan pada Rp.18.900/kg. Harga

Page 16: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

kopi di Bandar Lampung menurun Rp.1389/kg atau melemah 6.8% dibandingkan perdagangan

tanggal 2 Februari 2012 .

Ekspor kopi robusta Indonesia ke Jepang senilai 1,35 juta dollar AS per tahun terhambat,

menyusul rendahnya ambang batas residu pestisida karbaril yang diterapkan sejak 2009 oleh

Pemerintah Negeri Sakura itu.

Kopi robusta yang ditolak masuk ke Jepang, kendati sudah berada di pelabuhan negara itu

bisa mencapai 20-30 kontainer per tahun, dengan nilai sekitar 45.000 dollar AS per kontainer.

Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) bersama pemerintah sedang mengupayakan agar

ambang batas bisa direvisi, sehingga ekspor kopi robusta ke Jepang bisa kembali maksimal dan

diharapkan penurunan sudah bisa dilakukan sebelum panen kopi pada Juni.

Pemerintah Jepang menerapkan ambang batas residu pestisida karbaril sebesar 0,01

persen , yang dinilai cukup rendah bagi eksportir kopi. Adapun, kopi robusta sering terkena

karbaril.Jepang merupakan pasar yang besar bagi Indonesia. Tiga negara terbesar pasar ekspor

kopi Indonesia adalah Jerman, Jepang, dan A merika Serikat.

Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar kopi, nyatanya masih

melakukan impor berkisaran 40.000-50.000 ton kopi dari Vietnam pada tahun lalu. Pada tahun

ini produksi kopi diperkirakan 600.000 ton, untuk pasar domestik 200.000 ton dan sisanya

ekspor.Volume ekspor tidak bisa dikurangi karena tingginya permintaan dunia terhadap kopi

Indonesia.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kondisi keseimbangan yang terjadi di pasar tentunya menjadi relatif tidak stabil apabila

ada kekuatan-kekuatan yang mendorong harga dan jumlah barang atau komoditas yang pada

akhirnya akan mencapai keseimbangan baru. Berkaitan dengan aspek ini, di pasar ada

kemungkinan akan terjadi kelebihan barang atau komoditas yang ditawarkan (surplus) dan

kekurangan barang atau komoditas yang ditawarkan atau kelebihan barang atau komoditas yang

diminta (shortage).

Page 17: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

Proses penyesuaian pasar menuju keseimbangan akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi

antara lain: (1) permintaan yang berubah, di mana penawaran tetap; (2) Penawaran yang

berubah, di mana permintaan tetap; dan (3) Permintaan dan penawaran yang berubah secara

simultan.Dalam jangka panjang, perusahaan dapat berubah ukuran rencana, dan meninggalkan

atau masuk ke industri atau pasar. Posisi ekuilibrium jangka panjang dari perusahaan adalah bila

titik minimum dari biaya rata-rata jangka panjang sama dengan harga.

5.2 Saran

Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar kopi, nyatanya

masih melakukan impor berkisaran 40.000-50.000 ton kopi dari Vietnam pada tahun

lalu.Diharapkanpadatahunini Indonesia

dapatmeningkatkannilaieksportdenganmeningkatkanjumlahproduksi kopi yang

lebihbaik.Kualitas kopi danjumlahproduksi kopi

sangatlahberpengaruhpadajumlahpermintaanpasarlokalmaupundunia.Untukitupetaniharuslebih

engintensifkanproduktivitas kopi

yangberkualitassedangkanpemerintahharusmembantumelakukanpenawaranterhadap Negara lain

sehinggapermintaanakan kopi Indonesia akanmeningkat.

Page 18: Makalah - amahud.files.wordpress.com file · Web viewMakalah. permintaan dan penawaran kopi. Disusun Oleh: AHMAD ... Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang

DAFTAR PUSTAKA

http://bisniskeuangan.kompas.com/hil-n12industri kopi.htm , 28 maret 2012

BISNIS & INVESTASI : Kopi Indonesia Dalam Kancah Pasar Global.note.php kopi.htm, 28

maret 2012

Bustanul Arifin, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA dan Ekonom Senior INDEF

Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I, Terjemahan Cetakan

pertama, Binarupa Aksara, Jakarta