keandalan flexible riser porch fpso belanak terhadap beban...
TRANSCRIPT
KEANDALAN FLEXIBLE RISER PORCH FPSO BELANAK TERHADAP BEBAN EKSTREM
Disusun oleh :
Ali Solihin Siregar (4305 100 070)
Dosen Pembimbing :
1. Ir. Handayanu, M.Sc,.Ph.D.
2. Dr. Ir. Rudi Walujo P, M.T.
OutLine
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
Metodologi
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Latar Belakang
Perilaku material secara garis besar dibagi menjadi;
deformasi elastis
2 deformasi plastis
deformasi elastis adalah:
Perubahan dimensional yang bersifat sesaat ketika diberikanbeban sebesar X.
deformasi plastis adalah:
Perubahan dimensional yang bersifat tetap ketika bebansebesar X dihilangkan.
2
Dalam kurve tegangan dan regangan :
Yield strength
dan
Ultimate strength
latar belakang…(lanjutan).
latar belakang…..(lanjutan)
Daerah interface riser berupa riser porch sangat kritis mengalami kegagalan.
Beban ekstrem adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada kekuatan struktur. Sebab beban ekstrem ini dapat mengakibatkan terjadinya kolaps.
Sehingga, perlu dikaji keandalan flexible riser porch setelah mengalami pembebanan yang ekstrem.
Perumusan Masalah
Mendapatkan besarnya tension pada flexible riser porch pada pembebanan ekstrem?
Menganalisa berapa besarnya von Mises stress terhadap beban ekstrem?
Menghitung berapa besarnya indeks keandalan (reliability) flexible riser porch FPSO Belanak terhadap beban ekstrem?
Tujuan
Mengetahui nilai tension di flexible riser porch pada kondisi pembebanan yang ekstrem.
Mengetahui berapa besarnya von Mises stress terhadap beban ekstrem.
Untuk mendapatkan besarnya indeks keandalan (reliability) flexible riser porch FPSO Belanak terhadap beban ekstrem.
Manfaat
Dari hasil analisa keandalan yang dilakukan terhadap perilaku plastis struktur akibat pengaruh beban ekstrem, diharapkan akan mendapatkan keandalan struktur berupa indeks keselamatan flexible riser porch, yang berpengaruh terhadap perencanaan inspeksi, sehingga efisiensi biaya pemeliharaan dapat tercapai
Batasan Masalah
Struktur terapung yang digunakan adalah jenis FPSO yang dioperasikan di perairan Natuna.
Semua peralatan dan perlengkapan diatas FPSO tidak dimodelkan. Sehingga berat kapal yang diasumsikan hanya pada kondisi ballast.
Beban lingkungan yang digunakan adalah beban lingkungan ekstrem100 tahunan. Diambil beban gelombang yang resikonya besar bagikeandalan struktur.
Semua flexible riser porch yang ada pada FPSO Belanak dimodelkan, yang dibagi kedalam 4 kategori berdasarkan ukuran diameter riser porch-nya, hal ini bertujuan untuk lebih memudahkan dalam analisa.
Analisa global yang dilakukan hanya sebatas untuk mendapatkan nilaitension pada flexible riser. Untuk analisa statis dan dinamis flexible riser digunakan heading00,22.50,450,67.50,900,112.50,1350,157.50,1800 (relative terhadaparah utara sebenarnya).
Batasan Masalah…(lanjutan)
Pembebanan statis dan dinamis digunakan untuk mengetahui ResponAmplitude Operator (RAO) sebagai dasar dalam mendapatkan respontegangan dari flexible riser.
Perhitungan tension pada flexible riser mempertimbangkan beban FPSO dan beban lingkungan (gelombang, arus, angin) untuk analisa statisnyaserta beban siklis akibat gelombang untuk analisa dinamisnya.
Material properties yang digunakan pada analisa lokal dengan software ANSYS 11 adalah jenis structural yang elastic.
Von Mises stress pada flexible riser porch didapatkan dari analisa lokaldengan menggunakan software ANSYS, data inputan yang digunakanadalah nilai tension yang diperoleh dari analisa global menggunakansoftware ORCAFLEX.
Perilaku struktur akibat beban ekstrem ditinjau dari kondisi batasultimated , dalam hal ini kekuatan ultimate menjadi factor yang diperhitungkan dalam menentukan nilai keandalan struktur.
Analisa keandalan struktur dilakukan dengan menggunakan metodependekatan simulasi Monte Carlo, dengan melakukan 10000 kali simulasi.
Metodologi
START
STUDI LITERATUR
-Flexible Riser
-Ultimated Strength
-Metode Elemen Hingga
PENGUMPULAN DATA
DATA LINGKUNGAN
-Gelombang ekstrim 100
tahunan.
-Arus
-Kedalaman
DATA FPSO Belanak
-Length over all (Loa)
-Breadth (B)
-Vessel Draft (T)
-Kedalam Operasi (d)
DATA FLEXIBLE
RISERS
-Outside Diameter (OD)
-Ketebalan (t)
-Lokasi pada FPSO
PEMODELAN FPSO
(Dengan Moses)
AC B
ANALISA GLOBAL
Metodologi (lanjutan…)
TENSION PADA
RISER PORCH
RAO (Respon Amplitud Operator)
Motion dan Wave Drift
ACB
RUNNING MOSES
PEMODELAN ULANG FPSO DENGAN FLEXIBLE RISER
(Dengan ORCAFLEX)
RUNNING
ORCAFLEX
FINISH
ANALISA GLOBAL
Metodologi (lanjutan…)
-DIMENSI
FLEXIBLE
RISER
-DIMENSI RISER
PORC
START
PEMODELAN LOKAL JOINT RISER PORCH
(Dengan ANSYS 11)
Finish
INPUT DATA
MATERIAL
PROPERTIES
-Tegangan Ijin (σy)
--Modulus Young (E)
--Poisson ratio (v)
PEMBEBANAN
(Tension maksimum
pada joint Riser Porch)
Von Mises Stress
ANALISA LOKAL
1. Moda kegagalan terhadap yield stress
MK = √σh²+σι²-σισh+3τι² ≤ o.8 SMYS
2. Moda kegagalan terhadap ultimate strength
MK = √σh²+σι²-σισh+3τι² ≤ 1.2 SMYS
Dengan variabel acak P,t,dan ν
Dimana: P = pressure
t = thickness
D = diameter luar
ν = poisson ratio
τι = shear stress
Metodologi (lanjutan..)
Keandalan flexible riser porch
Data lingkungan.
Steel catenary riser yang akan ditinjau dalam tugas akhir ini merupakan bagaian dari fasilitas FPSO Belanak yang beroperasi di daerah perairan natuna dengan karakteristik lingkungan sebagai berikut:
Kedalaman : 90 m
Massa Jenis air laut : 1025 kg/m
1. Beban Gelombang
Data gelombang 100 tahun RP
Data Struktur
Data gelombang metocean (untuk perairan Natuna)
Wave
ClassH max Th max
Surface
Current
Mid-Depth
Current
Near Bottom
Current
Number of
Cycles
(m) (s) (m/s) (m/s) (m/s)
1 0.50 5.25 0.5 0.3 0.3 93,350,538
2 1.00 6.25 0.5 0.3 0.3 71,519,354
3 1.50 7.37 0.5 0.3 0.3 31,774,805
4 2.00 8.64 0.5 0.3 0.3 13,717,908
5 2.50 9.57 0.6 0.4 0.4 6,707,238
6 3.00 10.18 0.6 0.4 0.4 3,461,658
7 4.00 10.79 0.6 0.4 0.4 2,802,540
8 5.00 11.31 0.6 0.4 0.4 772,997
9 6.00 11.69 0.7 0.5 0.5 197,245
10 7.00 11.97 0.7 0.5 0.5 45,165
11 8.00 12.23 0.7 0.5 0.5 9,160
12 9.00 12.47 0.7 0.5 0.5 1,643
13 10.25 12.67 0.8 0.6 0.6 281
Data Lingkungan (lanjutan..)
2. Beban Arus
Data arus 100 tahunan
Data Struktur
Spesifikasi FPSO BELANAK
Data Struktur (lanjutan..)
Spesifikasi Catenary Riser :
Letak Flexible Riser porch
Tabel 1
Data riser porch Posisi Riser Porch
Klasifikasi : High carbon steel
Tipe material : ASTM A 694 grade F60
Tegangan ijin : 416 MPa
Ultimate strength : 499 MPa
Modulus Young : 210 MPa
Poisson ratio : 0.29
Data Struktur (lanjutan..)
Heading
RAO dari struktur FPSO sangat ditentukan oleh geometri FPSO dan wave heading.
Untuk FPSO belanak menggunakan wave heading
0.0 , 22.5, 45 , 67.5, 90, 112.5, 135, 157.5, 180,
dengan wave period pada rentang 4 detik sampai 31 detik
Pemodelan AutoCad
AutoCad digunakan untukmempermudah proses pemodelan dengan menggunakan software maxsurf dan moses.
Pemodelan yang dilakukan berupa lines plan FPSO Belanak.
Pemodelan Maxsurf
Pemodelan dengan sofware Maxsurf ver 9 bertujuan untuk :
1. Memodelkan struktur FPSO secara lebih detail dan spesifik, karena : a. dimensi utama yang didapat dari
gambar lines plan akan digenerate ke dalam Maxsurf.
b. section, buttock, serta waterline dari FPSO Belanak lebih didetailkan.
Sebab dimensi-dimensi tiap section akan dikonversikan pada pemodelan hull FPSO dengan menggunakan software Moses 7
Pemodelan Moses
Pemodelan FPSO Belanak dengan menggunakan Mosesbertujuan untuk :
1. mendapatkan wafe drift dan
2. mendapatkan RAO pada 6 DOF dari struktur terhadaparah pembebenannya.
1. RAO surge motion 2. RAO sway motion
Respon Amplitudo Operator (RAO)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
m/m
)
Freq (rad/sec)
RAO motion surge
0 degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
m/m
)
Freq (rad/se)
RAO motion sway
o degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
3. RAO heave motion 4. RAO roll motion
Respon Amplitudo Operator (RAO)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
m/m
)
Freq (rad/sec)
RAO motion heave
0 degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
de
g/m
)
Freq (rad/sec)
RAO motion roll
0 degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
5. RAO pitch motion 6. RAO yaw motion
Respon Amplitudo Operator (RAO)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
de
g/m
)
Freq (rad/sec)
RAO motion pitch
0 degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.5 1 1.5 2
RA
O (
de
g/m
)
Freq (rad/sec)
RAO motion yaw
o degree
22.5 degree
45 degree
67.5 degree
90 degree
112.5 degree
135 degree
157.5 degree
180 degree
Koordinat sumbu padapemodelan MOSES
Koordinat sumbu padapemodelan ORCAFLEX
Transformasi MOSES ke ORCAFLEX
Pemodelan Orcaflex (analisa global)
Tujuan utama dari pemodelan ini adalah untuk mendapatkan nilai tension secarab global pada flexible riser.
Inputan ocaflex :
1. Sumbu global ORCAFLEX berkebalikan dari sumbu global MOSES.
2. wave drift dan RAO untuk masing masing arah, dari output MOSES.
3. Parameter beban lingkungan yang dimasukkan adalah sebagai berikut
a. Tinggi gelombang (Hmax)
b. Periode gelombang
c. Arah datang gelombang
d. Tipe spektrum yang digunakanadalah spektrum Jonswap
e. Kedalaman operasi
f. Kecepatan arus dan angin
Pada kondisi beban ekstrem, tension terbesar adalahsebagai berikut :
Tension Maximum
Tegangan di titik A yang paling
maximum berada pada flexible riser
#5 pada heading 45°
Tabel 2
Pemodelan dengan ANSYS ini bertujuan untuk mendapatkan tegangan lokal pada riser porch
(jenis pemodelan dan perhitungan yang dilakukan adalah struktural elastis)
Pemodelan ANSYS
Meshing dilakukan untuk membagi struktur menjadi elemen yang lebih kecil.
Meshing dilakukan menggunakan tipe element solid 95, brick element 20 nodes.
Error meshing pada model yang digunakan sebesar 0.23%
Meshing Model
Pada daerah sambungan (interface), derajat kebebasan dikunci pada semua arah sehingga displacement pada daerah ini sebesar nol
Kondisi Batas Pemodelan
Input untuk arah x dan y adalah nilai tension dari ORCAFLEX.
Kondisi Batas Pemodelan
Pembebanan pada node
Input beban searah z adalah beban pressure, yang diperoleh dari nilai tension dibagikan dengan luasan (A)
σ =F/A
Kondisi Batas Pemodelan
Beban Pressure
Von Mises stress #1 Von Mises stress #5
Hasil ANSYS
Von Mises stress #7 Von Mises stress #11
Hasil ANSYS
Hasil ANSYS
Nilai von Mises stress maksimum untuk semua riser porch:
Tegangan von mises akibat beban ekstrem terhadap yield stress.
σe < 0.8σy (DnV OS F201 Dynamic Riser)
Tabel 4Tabel 3
MODA KEGAGALAN (simulasi Monte Carlo)
Untuk mendapatkan keandalan riser porch yang ditinjau dari yield stress dan ultimate strength pada saat terjadi deformasi plastis, dilakukan penambahan beban hingga mencapai ultimate strengthnya.
beban dapat ditambahkan 20%,50%, sampai 100% dari beban awalnya(yong bai,2001).
1. Moda kegagalan terhadap yield stress
MK = √σh²+σι²-σισh+3τι² ≤ o.8 SMYS
2. Moda kegagalan terhadap ultimated strength
MK = √σh²+σι²-σισh+3τι² ≤ 1.2 SMYS
Variabel acak yang digunakan adalah
1. pressure (P)
2. thickness (t)
3. poisson ratio (ν)
Analisa Keandalan
Jenis distribusi variabel acakGrafik Keandalan
Keandalan struktur semakin kecil akibat penambahan beban.
Keandalan riser porch 1 (R#1)
Keandalan terhadap ultimate strength
0.9500
0.9600
0.9700
0.9800
0.9900
1.0000
0 20 40 60 80 100
Ke
an
da
lan
INCREMENT BEBAN PRESSURE (%)
KEANDALAN R#1
Keandalan sebesar 0.993
dengan indeks keandalan 2.45.
Keandalan riser porch 1 (R#1)
Keandalan terhadap yield stress
Jenis distribusi variabel acak Grafik Keandalan
Keandalan riser porch 5 (R#5)
Keandalan terhadap ultimate strength
0.9500
0.9600
0.9700
0.9800
0.9900
1.0000
1.0100
0 20 40 60 80 100
Ke
an
da
lan
INCREMENT BEBAN PRESSURE(%)
NILAI KEANDALAN R#5
Tegangan von mises pada R#5 telahmelampaui kekuatan puncaknya
Keandalan sebesar 0.986
dengan indeks keandalan 2.19.
Keandalan riser porch 5 (R#5)
Keandalan terhadap yield stress
Jenis distribusi variabel acak Grafik Keandalan
Keandalan riser porch 7 (R7)
Keandalan terhadap ultimate strength
0.998
0.9982
0.9984
0.9986
0.9988
0.999
0.9992
0.9994
0.9996
0.9998
1
1.0002
0 20 40 60 80 100
Ke
an
da
lan
INCREMEENT BEBAN PRESSURE (%)
KEANDALAN R#7
Keandalan sebesar 0.9995
dengan indeks keandalan 3.29
Keandalan riser porch 7 (R#7)
Keandalan terhadap yield stress
Jenis distribusi variabel acak Grafik Keandalan
Keandalan riser porch 10 (R#10)
Keandalan terhadap ultimate strength
0.994
0.995
0.996
0.997
0.998
0.999
1
1.001
0 20 40 60 80 100
Ke
an
da
lan
INCREMENT BEBAN PRESSURE (%)
KEANDALAN R#11
Keandalan sebesar 0.9992
dengan indeks keandalan 3.15
Keandalan riser porch 10 (R#10)
Keandalan terhadap yield stress
dalam tugas akhir ini keandalan yang diharapkan pada semua riser porch akibat beban ekstrem adalah 0.999 atau dengan indeks keandalan sebesar 3.0.
untuk mendapatkan keandalan sebesar 99.9%, maka Probability of Failure (PoF) tidak boleh melebihi dari 0.001.
nilai PoF yang digunakan mengacu pada DnV OS F201 dynamic riser.
Kesimpulan dan Saran
Hasil analisa global dengan menggunakan software ORCAFLEX dan MOSES didapatkan tension maksimum260.63 kN. Tension maksimum ini berada pada riser porch 5 (R#5) pada arah 45 dari utara sebenarnya.
Analisa lokal dengan menggunakan software ANSYS 11 didapatkan hasil berupa tegangan lokal pada tiap-tiapelement. Pada riser porch 5 dengan tension maksimumdidapatkan tegangan lokal maksimumnya sebesar 5.3x108
Pa, yang terletak pada node 714.
Kesimpulan dan Saran
Pada analisa lokal tidak semua riser porch mengalami deformasi plastis, sehingga untuk mengetahui perilaku plastis struktur tersebut dilakukan penambahan beban sebesar 20%,50%,80%,dan 100% dari beban awalnya (Yong Bai,2001).
Keandalan yang dicapai struktur akibat beban ekstrem ini menunjukkan perilaku yang menurun setiap kali beban pressure ditambahkan, dimana pada riser porch 5 (R#5) keandalan akibat beban ekstrim adalah 0.999 dengan indeks keandalan 3.09, namun pada penambahan beban 100% dari beban awalnya keandalan adalah 0.9529 dengan indeks keandalan 1.67.
Kesimpulan dan Saran
• Dari semua riser porch yang dihitung keandalannya dapat disimpulkan bahwariser porch yang kritis mengalami kegagalan akibat beban ekstrem ditinjau dariultimate strengthnya berada pada R#1,R#2,R#5,R#8, R#9.R#12,R#15,dan R#16, sebab keandalan yang diharapkan mengacu dari code DnV OS F201 Dynamic Riser sebesar 0.999 dengan Probability of Failure (PoF) tidakmelebihi 0.001.
Perlu dilakukan analisa yang lebih komplex, dengan memperhatikan internal pressure yang terjadi pada flexible riser, berupa aliran fluida yang bekerja padariser.
Pemodelan yang dilakukan pada analisa global hanya berupa hull dari FPSO saja, sedangkan pengaruh peralatan di atas deck FPSO tidak diperhitungkansehingga diperlukan analisa lebih lanjut terhadap pembebanan tersebut.
Beban ekstrem yang terjadi perlu lebih divariasikan lagi dengan beban seismic dan beban yang terjadi pada kondisi accidental.
Sekian dan Terimakasih….
Daftar Pustaka
Almar-Naess,A.Ed,1985 FATIGUE HANDBOOK: Offshore Steel Structure,Trondheim,Norway:Tapir Publisher.
American Bureau of Shipping, 2003 Fatigue Assessment of Offshore Structures, New York.
American Petroleum Institute.2001.Recomended Practice for Planing Riser.API RP 2RD.Washington:API Publising Service
American Petroleum Institute.2001.Recomended Practice for Flexible Pipe.API RP 17B.Washington:API Publising Service
American Petoleum Institute.1997.Specification for UnbondedFlexible Pipe.API 17J.Washington:API Publising Service
Aulia.2005. Analisa Umur Kelelahan Turbular Joint Tipe T denganRetak Eliptis pada Chord Menggunakan Metode Elastic Plastic Fracture Mechanics.Tugas akhir:Jurusan Teknik Kelautan.
Barsom, John M&Rolfe,Stanley T.,1987, Fracture and Fatigue Control in Structures.Application of Fracture Mechanics,NewJersey.
Broek, David.1987. Elementary Engineering Fracture Mechanics.Martinus Nijhoff Publishers.Netherlands.
Chakrabarti S.K,2005,Offshore Structure Analysis.Handbook of Offshore Engineering vol 2.Oxford:Elsevier
Det Norske Veritas.2001.Dynamic Riser.DNV OS-F201.Oslo Norway:DNV
Dawson, T.H..(1983). Offshore Structural Engineering. Prentice Hall ,Inc., New Jersey.
Murdjito. (1996). Diktat Pengantar Bangunan Lepas Pantai, Kursus segitiga Biru ITS – Unhas – Unpati, FTK ITS, Surabaya.
Nowak, A. and Collins, KR., 2000, “Reliability Of Structures”, USA. Prashida, Roro. (2005).Analisa Umur Kelelahan Tubular Joint tipe
T yang Memiliki Retak Semi Elliptical pada Chord dengan Metode Linear Elastic fracture Mechanics.Tugas Akhir:Jurusan Teknik Kelautan
Rosyid, D.M.(1996). Perancangan Struktur Anjungan LepasPantai Filosofi, Prosedur, Model Analisis, ITS, Surabaya.
Soegiono.2007.Pipa Laut.Surabaya:Airlangga University Press
Sutomo,J. (1997). Diktat Mata kuliah Kelelahan danKepecahan, Jurusan Teknik Kelautan ITS, Surabaya.
Sarpkaya, T.(1981). Mechanics of Forces on Offshore Structures. Litton Educational publishing, Inc. USA.
SSC-351 Ship Structure Committee, 1990, “An Introduction To Structural Reliability Theory”, Washington, USA
Yong Bai.2001. Subsea Pipeline and Risers.Elsevier book series vol 3.Oxford : Elsevier