makalah agama kota madinah sebelum islam

14

Upload: anandadianz

Post on 19-Jan-2016

1.140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam
Page 2: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT karena atas limpahan rahmat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Dakwah Nabi Muhamad SAW Di Madinah” Pindahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah, tepatnya tanggal 28 juni 622 M, periode Madinah berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12 Rabiul Awal, tahun pertama hijrah sampai wafatnya Rasulullah yakni tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke 11 hijrah .Dalam penulisan makalah ini Saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak ibu Guru yang telah membantu Saya dalam penulisan makalah ini.2. Teman teman yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya

makalah ini.3. Serta semua pihak yang tidak bisa Saya sebutkan satu persatu.

Semoga amal ibadah yang telah di berikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari allah SWT. Amin. Saya menyadari makalah yang Saya buat masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis memohon saran dan kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya. Amin

Gading,01 Juni 2014

( Penyusun )

Page 3: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPerkembangan pendidikan Ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) saat ini perlu diimbangi

dengan perkembangan keimanan dan ketakwaan (IMTAK ) ini untuk menunjang keberhasilan pendidikan yang dilandasi keimanan dan ketakwaan.

Di era globalisasi ini banyak para siswa yang tidak lagi mengindahkan atau mengenal agama, oleh karena itu untuk lebih mengenalkan siswa dengan kondisi atau kaegamaan perlu adanya pendidikan yang membawa siswa siswi untuk mengetahui sejarah atau keadaan masa perjuangan rasul dalam mengembangkan islam agar siswa termotivasi untuk selalu bisa menghargai agama dan bertindak sesuai dengan akidah.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam sebuah makalah dengan judul “ Dakwah Rasullulah Periode Madinah “.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan penulis bahas

dalam penuyusunan makalah ini ialah:1. Apa arti hijrah dan tujuan hijrah rasulllah saw?2. Bagaimana dakwah Rasullullah SAW. periode madinah?3. Apa usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat Islam?4. Apa hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW peride Madinah?5. Bagaiman sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW?

C. Tujuan MakalahBerdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini ialah untuk mengetahui:

1. Arti hijrah dan tujuan hijrah rasulllah saw.2. Dakwah Rasullullah SAW. periode madinah.3. Usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat Islam.4. Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW peride Madinah.5. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW.D. Manfaat Makalah

Dengan di susunnya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang keagamaan.

E. Sistematika PenulisanSistematika penulisan makalah ini ialah dengan menggunakan meteode kepustakaan dengan

buku referensi yang menunjang terhadap materi tersebut.

Page 4: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

BAB IIPEMBAHASAN

1.1 KEHIDUPAN MASYARAKAT MADINAH SEBELUM ISLAM

Berbicara tentang kehidupan masyarakat Madinah (Yatsrib) sebelum rasul hijrah dari sisi agama, sosial, ekonomi, dan peradabannya merupakan hal yang tak patut diremehkan. Kondisi ini berbeda dengan kondisi kota Makkah. Mengetahui hal ini menjadi penting bagi umat Islam yang ingin meneruskan perjuangan rasulullah saw, karena kota Madinah adalah tempat hijrah beliau saw yang telah ditentukan oleh Allah swt, kota Madinah juga sebagai dasar loncatan dakwah beliau saw ke penjuru dunia, dan kota Madinah merupakan awal berdirinya masyarakat Islami.

a. Keberadaan agama yahudi

Di Madinah terdapat tiga kabilah besar dari agama yahudi, jumlah pemudanya mencapai 2000 orang lebih. Tiga kabilah yahudi itu adalah : Qainuqa’, Nadlir, dan Quraizhah. Dan ketiganya saling bermusuhan. Qainuqa’ tinggal di dalam kota Madinah setelah diusir oleh bani Nadlir dan bani Quraizhah yang tinggal di luar kota Madinah. Mereka memiliki tempat khusus untuk belajar agama yahudi, untuk beribadah, dan membicarakan urusan agama serta dunia. Mereka namakan tempat itu dengan “madaris”. Mereka juga memiliki syari’at dan aturan khusus, sebagiannya bersumber dari kitab suci mereka dan sebagian lain dibuat oleh tokoh agama mereka. Orang yahudi di Madinah terkenal dengan sihir, meracik racun dalam makanan, dan memilih kata- kata yang memiliki banyak makna. Keahlian mereka dalam sihir menjadi kebanggaan, bisa kita rujuk dalam Q.S Al Baqarah : 102. Mengenai kemampuan mereka dalam menggunakan kata- kata bisa kita lihat Q.S Al Baqarah : 104.Dan mereka juga mengalami kemerosotan moral, suatu hal yang tidak layak terjadi bagi suatu masyarakat bermartabat dan berpegang teguh dengan ajaran samawi. Hal ini terbukti dengan peristiwa seorang wanita Arab yang terangkat bajunya ketika bangun dari tempat duduk, setelah wanita itu menolak untuk memperlihatkan wajah dan akhirnya ujung bagian bawah bajunya diikat pada bagian pundak oleh salah seorang dari mereka. Maka terlihatlah auratnya ketika bangun dari tempat duduk. Selain itu, dari sisi ekonomi mereka berinteraksi kepada selain orang yahudi dengan riba. Mereka menguasai perekonomian penduduk Madinah, sehingga dengan bebas menentukan harga sangat tinggi dalam penjualan barang.

Pola interaksi orang- orang yahudi kepada kabilah Aus dan Khazraj tidak terlepas dari kemaslahatan kelompok (yahudi) dan capaian- capaian materi. Mereka mengadu domba kabilah Aus dan Khazraj untuk menguasai perekonomian Madinah.

Bahasa mereka adalah bahasa Arab, tapi juga menggunakan bahasa Ibriyah yang digunakan dalam peribadatan dan pelajaran.Dari sisi agama, bani Israil secara umum tidak memiliki semangat untuk mengajak umat lain agar memeluk ajarannya dan menyebarkan ajaran yahudi dari beberapa sisi adalah terlarang bagi mereka.

Suatu hal yang tak dapat dipungkiri, beberapa orang dari kabilah Aus, Khazraj, dan kabilah- kabilah Arab lain memeluk ajaran yahudi dengan keinginan mereka, dengan jalan pernikahan, atau disebabkan hidup dalam lingkungan orang- orang yahudi.

b. Kabilah Aus dan KhazrajSilsilah keturunan dua kabilah ini kembali kepada kabilah- kabilah Uzdiyah di Yaman. Hijrah dari Yaman

Page 5: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

ke Yatsrib (Madinah) berlangsung dalam waktu yang berbeda tidak satu waktu dan disebabkan beberapa faktor, diantaranya ketidakstabilan kondisi Yaman saat itu, terjadi peperangan dengan orang- orang Habasyi, dan terbengkalainya urusan pengairan dengan hancurnya bendungan Ma’rab. Oleh karena itu, kabilah Aus dan Khazraj termasuk penduduk baru di Madinah setelah orang- orang yahudi.

Kabilah Aus tinggal di bagian selatan dan timur kota Madinah yang merupakan dataran tinggi, sedangkan kabilah Khazraj berada di bagian pusat dan utara kota Madinah yang merupakan dataran rendah.

Nasab kabilah Khazraj kembali kepada Malik, ‘Adiy, Mazin, dan Dinar. Seluruhnya dari bani An Najjar. Mereka tinggal di sekitar masjid nabi saw.

Kabilah Aus berada di daerah persawahan, berdampingan dengan kabilah – kabilah yahudi. Adapun kabilah Khazraj berada di daerah yang kurang subur, mereka berbaur dengan kabilah Qainuqa’.

Bangsa Arab ketika hijrah memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan masayarakat Madinah, hal ini tidak dapat dilakukan oleh orang- orang yahudi dikarenakan perselisihan antar mereka. Sebagian mereka bekerjasama dengan Aus, sebagian yang lain dengan Khazraj. Persekongkolan ini menyebabkan Aus dan Khazraj juga berselisih, sehingga terjadi peperangan besar antara keduanya yang berakhir dengan kerugian satu sama lain. Perang pertama antara Aus dan Khazraj dikenal dengan perang Samir. Yang terakhir adalah perang Bu’ats, terjadi 5 tahun sebelum hijrah.

c. Kondisi sosial agamaBangsa Arab yang berada di Madinah mengikuti kabilah Quraisy dan penduduk kota Makkah dalam berkeyakinan juga beribadah. Mereka menyembah berhala- berhala yang disembah oleh kabilah Quraisy dan penduduk Hijaz.

Berhala Manat bagi penduduk Madinah merupakan berhala tertua dan mendapatkan penghormatan yang tinggi dari kabilah Aus dan Khazraj. Sedangkan berhala Lata diagungkan oleh penduduk Thaif, dan Uzza sangat dihormati oleh penduduk Makkah. Namun di Madinah berhala- berhala itu tidak tersebar luas seperti di Makkah.

Penduduk Madinah sebelum datang Islam memiliki dua hari (An Nairuz dan Al Mahrajan, dari bahasa Persi) untuk bermain- main dan bersenang- senang. Ketika Islam datang, nabi Muhammad saw bersabda : “ Allah telah gantikan dua hari itu dengan yang lebih baik, yaitu hari Fitri dan Adlha “. (HR. Abu Daud dan An Nasa’i), hadits shahih

d. Kondisi ekonomi dan peradabanKota Madinah (Yatsrib) merupakan daerah persawahan dan perkebunan yang menjadi sandaran hidup penduduk setempat. Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Kurma merupakan hasil alam yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, diantaranya sebagai makanan, alat bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.

Hal ini tidak menafikan laju bisnis di kota Madinah, meski tidak semarak di kota Makkah yang tidak memiliki persawahan karena air yang sangat terbatas.

Di kota Madinah terdapat beberapa pabrik yang sebagian besar dikelola oleh orang- orang yahudi. Bani Qainuqa’ adalah kabilah yahudi terkaya di Madinah, meski jumlah mereka tidak banyak.

Allah telah jadikan tanah kota Madinah sangat subur, sehingga banyak sumur- sumur air yang dapat mengairi persawahan dan perkebunan dengan lancar tanpa hambatan. Meski demikian, kebutuhan makanan mereka tidak mencukupi, sehingga mengimpor dari Syam seperti tepung, minyak, dan madu.

Selain hasil alam, penduduk Madinah memiliki hewan ternak seperti unta, sapi, kambing, dan kuda.

Page 6: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

Di Madinah terdapat banyak pasar, yang terkenal pasar bani Qainuqa’, disana juga terdapat toko minyak wangi. Dan macam- macam jual beli lainnya, yang sesuai dengan ajaran Islam maupun tidak. Mata uang yang digunakan di Makkah dan Madinah adalah dirham dan dinar.

Kehidupan Madinah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, diantaranya rumah bertingkat, terdapat halaman rumah, tedapat kursi, dan lain- lain yang mencerminkan peradaban masyarakat Madinah saat itu.

e. Kondisi sulit yang akan dihadapi rasul sawDari pemaparan diatas, bisa kita ambil beberapa kesimpulan diantaranya hijrah rasul bukan berarti hijrah dari kota ke desa. Karena kehidupan di Madinah lebih majemuk dan sudah ada masalah, sehingga membutuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah, memberikan solusi dan bukan mencari atau menambah masalah yang dapat memperkeruh suasana bermasyarakat dan bernegara. Kondisi seperti ini membutuhkan sosok da’i yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Sifat- sifat ini terdapat pada diri rasulullah saw, teladan bagi orang yang ingin melanjutkan perjuangan beliau. Allahummaj’alna minhum.(Disarikan dari buku “As Sirah An Nabawiyah” karya Abul Hasan ‘Ali Al Hasani An Nadwiy)

1.2 Arti Hijrah dan Tujuan Hijrah Rasulllah SAW Ke Madinah

Hijrah adalah berpindah. Maka dari itu istilah hijrah di sini dapat di artikan segbagai pindahnya Rasull dari mekah ke madinah. Tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama hijrah, tepatnya tanggal 28 juni 622 M. Bertujuan untuk:

1.Menyelamatkan diri dari berbagai macam tekanan kaum kafir kuraisy yang diterima oleh umat islam

2.Untuk mendapatkan keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah,sehingga dapat meningkatkan dakwah di jalan Allah dalam rangaka menegakan kalimat tauhid

1.3 B.Dakwah Nabi Muhamad SAW. Di Madinah

Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah Berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai wafatnya rasulullah yakni tanggal 13 rabiul awal ke 11 hijrah.

Peperangan pada saat di Madinah:

1.Perang Badar

Terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 hijrah bertepatan 8 januari 623 M. Kaum muslimin berjumlah 314 orang sedangkan kafir kuraisy berjumlah 1000 orang.

2.Perang Uhud

Terjadi pada pertengahan bulan sya”ban tahun ke 3 hijrah bulan januari tahun 625 M. Terjadi di Gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah. Perang ini terjadi karena kaum kafir Kuraisy ingin membalas kekalahan di perang sebelumnya. Kaum muslimin berkekuatan 700 orang, kaum kuraisy berjumlah 3000

Page 7: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

orang. Peperangan umat islam di pimpin oleh Nabi Muhammad SAW, Kaum kuraisy di pimpin oleh Abu Sufyan bin Harb yang di damping istrinya Hindun.

Penyebab kekalahan kaum muslimin antara lain:

1.Tentara panah berjumlah 50 orang ingkar pada Rasull

2.Adanya kaum munafik 300 orang

3.Perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda

3.Perang Khandaq ( Ahzab)

Terjadi pada bulan syawal tahun ke lima hijrah pada bulan maret tahun 627 M, Terjadi di sebelah utara kota Madinah. Di sebut Khandaq(parit) karena kaum muslimin membuat parit pertahanan, Dinamakan perang ahzab karena kaum kuraisy bersekutu dengan penduduk lain yang berada di kota Mekah. Kaum muslimin berkekuatan 3000 oarng, kaum kuraisy berjumlah 10000 orang.

C.Usaha usaha yang di tempuh Rasull untuk membentuk masyarakat islam

1.Mendirikan Masjid

Mesjid yang di bangun ini di kenal sebagai mesjid Nabawi berukuran cukup besar

2.Membina ukuwah islamiyah

Isi pigam ini antra lain mengenai kebebasan beragama, hak dan kewajiban masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban negrinya.

3.Mengadakan Perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi

Rasull telah mengambil langkah yang tepat yakni mengadakan perjanjian perdamain dengan bangsa yahudi dan tindakan ini belum pernah dilakukan Rasull-Rasull sebelumnya.

Isi perjanjian kaum Yahudi:

a.Kaum Yahudi berdampingan dengan kaum Yahudi Muslim

b.Kedua belah pihak wajib menolong

c.Kota Madinah dijadikan Kota suci

d.Jika terjadi perselisihan antar mereka, penyelesaian diserahkan pada Rasulullah SAW

e.Siapa saja yang tinggal di dalam/di luar Madinah wajib di lindungi keuamanan-nya

D.Hikmah sejarah Dakwah Rasulullah SAW peride Madinah

Page 8: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

Hikmah Dakwah tersebutAntara lain:

1.Terjadinya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muhajirin dan ansar yang dapat memberikan rasa aman, tentram, serta memperkuat ukhuwah islamiya

2.Sikap penjaga persatuan dan saling menghormati antar sesame pemeluk agama

3.Memahami bahwa umat islam harus berpegang pada aturan Allah.

4.Menjadikan perjuangan Rasull sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan islam berdasarkan peraturan Allah

E.Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasull SAW

1.Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa nabi Muhammad SAW adalah Rasull dan Nabi penutup para nabi

2.Mencintai Rasulullah

3.Membiasakan yang disunahkan oleh Raull

4.Gemar & senang membaca buku sejarah nabi

5.Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia

6.Berkunjung ke tanah suci/madinah untuk melihat atau menapak tilas perjuangan nabi Muhammad SAW

7.Mempelajari dan memahami Al-Qur’an & hadis-hadisnya

8.Senantiasa berjihad di jalan Allah

9.Aktip dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari hari besar islam

10.Memrawat dan melestarikan tempat ibadah (Mesjid)

11.Menekuni dan mempelajari warisan nabi Muhammad SAW

Page 9: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

1.4 PERISTIWA AKHIR HAYAT NABI MUHAMMAD SAW

Sesudah melaksanakan hajji wada’ (hajji perpisahan) Rosululloh kembali ke Madinah. Beliau mengatur kabilah-kabilah yang telah masuk islam sampai habis sisa masa hidupnya. Beliau mengirim pada Da’i ke berbagai daerah untuk mengajarkan agama Islam. Ia juga mengatur peradilan islam serta mengatur cara-cara pemungutan zakat.

Salah satu mubaligh yang dikirim adalah Muaz bin Jabal ke negeri Yaman, beliau terkenal sebagai ulama yang pertama kali menggunakan ijtihad jika tidak ada dasar hukum di dalam al-Qur’an maupun al-Hadis.

Nabi Muhammad Saw menyiapkan pasukan untuk memerangi orang Romawi di Balqa (Yordania), yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Harisah yang baru berusia 18 tahun. Akan tetapi tidak jadi berangkat karena Rosul mendadak sakit.

Rosululloh Saw, pada waktu itu juga menerima wahyu yang terakhir, yaitu: surat al-Maidah ayat 3.

Artinya:....... pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. ......

Dua bulan setelah hajji wada’ kesehatan Rosululloh berangsur-angsur memburuk, badannya panas. Walaupun demikian, ia tetap mengimami sholat. Dalam khotbahnya yang terakhir beliau bersabda:”Akuu berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang Anshor. Sesungguhnya orang-orang Ansor adalah orang dekatku dimana aku berlindung kepada mereka. Mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja diantara mereka yang berbuat kesalahan”.

Tiga hari menjelang wafat, beliau tidak dapat mengimami sholat, dan menunjuk Abu Bakar As-Shidiq sebagai pengganti imam sholat. Sehari sebelum wafat beliau memerdekakan para budak lelakinya; beliau juga menyedekahkan uang sisa sebanyak 7 Dinar. Beliau memberikan senjata-senjatanya kepada kaum muslimin.

Pada waktu dluha beliau memanggil putrinya (Fatimah); dan membisikan kepadanya bahwa beliau akan segera dipanggil menghadap Alloh Swt. Menndengar hal itu Fatimah menangis. Kemudian, beliau berbisik lagi bahwa anggota keluarga yang pertama akan menyusulnya adalah Fatimah; kemudian Fatimah tersenyum.

Setelah itu Nabi memanggil cucunya (Hasan dan Husain); beliau juga memanggil istri-istrinya dan anggota keluarga yang lain. Beliau memberikan wasiat yang terakhir:”Ingatlah sholat dan

Page 10: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

Taubatlah”. Tidak berapa lama kemudian beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H. Atau 8 Juni 632 M.

Rosululloh berdakwah mensyiarkan agama Islam selama 23 tahun. Ketika meninggal beliau hanya mewariskan 2 harta pusaka yang besar yaitu al-Quran dan al-Hadis. Beliau berjuang tak kenal lelah sehingga berhasil mendirikan negara Islam yang pertama di Madinah; serta mampu menyatukan suku-suku Arab di bawah naungan syariat Islam.

Berita wafatnya Nabi Muhammad tersebar luas ke seluruh penjuru Madinah. Suasana sedih, haru menyelimuti kota itu. Ketika Umar bin Khotob mendengar berita kematian Rosul, beliau berdiri dan termenung seakan tidak bisa menerima atas kematian Sang Rosul. Ia berkata:”Sesungguhnya beberapa orang munafiq menganggap bahwa Nabi Muhammad Saw telah wafat. Sesungguhnya beliau tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imron yang pergi dari kaumnya. Demi Alloh dia benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong”.

Setelah mendengar berita wafatnya Nabi, Abu Bakar As-Shidiq segera menemui Aisyah. Ia membuka kain kafan dan berkta:”Kalau kematian sudah menjadi ketetapan Engkau, berarti engkau benar-benar telah meninggal dunia”. Abu Bakar menerima atas kematian Sang Rosul; kemudian ia menemui Umar bin Khotob dan berkata:”Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad sudah mati. Barang siapa menyembah Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Hidup dan tidak mati”.

Page 11: Makalah Agama Kota Madinah Sebelum Islam

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanHijrah adalah berpindah. Maka dari itu istilah hijrah di sini dapat di artikan segbagai pindahnya

Rasull dari mekah ke madinah. Hijrahb tersebut Berlangsung tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama hijrah, dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama 10 tahun dari tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai wafatnya rasulullah yakni tanggal 13 rabiul awal ke 11 hijrah.

B. SaranUntuk lebih mempertebal keimanan kita terhadap rasululah SAW. Kita harus selalu meyakini apa

yang dilaksanakan oleh rasullulah yang menjadi rasul allah sebagai landasan untuk kita bertindak, agar setiap apa yang kita lakukan atau laksanakan sesuai dengan sunah rasul.