makalah agama islam

12
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah tentang “ KURBAN” ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok Agama Islam. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para pembaca. Amin. Gunung Sari, 30 September 2015 Penulis

Upload: arif-maulana

Post on 10-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Islam

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah tentang “ KURBAN” ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok Agama Islam. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.

Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para pembaca. Amin.

 

Gunung Sari, 30 September 2015

 

Penulis

Page 2: Makalah Agama Islam

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii

BAB I        PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1

1. Latar Belakang …………………………………………………………………… 12. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 13. Tujuan……………………………………………………………………………….. 14. Manfaat Penulisan……………………………………………………………….. 1

BAB II      PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 2

1. Pengertian Kurban……………………………………………………………… 22. Ketentuan Hewan Kurban3. Pembagian daging kurban4. Hikmah pelaksanan hawan kurban………………………………………………. 3

BAB III     PENUTUP………………………………………………………………………………6

1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 62. Saran…………………………………………………………………………………. 6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….. 7

 

Page 3: Makalah Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

 

1. A.    Latar Belakang 2. Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam Al Qur'an terdapat dua peristiwa

dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil (Abel) dan Qabil (Cain), putra Nabi Adamalaihis salam, serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah.

1.Habil dan QabilKisah Habi dan Qabil di kisahkan pada al-Qur'an:

“ Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al Maaidah: 27) ”2.Ibrahim dan Ismail

Disebutkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba. Berikut petikan surat Ash Shaaffaat ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.

“ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Ash Shaaffaat: 102-107) ”

1. B.     Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian Kurban?2) Bagaimanakah ketentuan hewan Kurban dan pembagian daging Kurban?3) Apa hikmah dari pelaksanan Kurban

Page 4: Makalah Agama Islam

1. C.    Tujuan

Pembaca dapat memahami tentang kurban,ketentuan hewan dan pembagian daging kurban,hikmah dari pelaksanan kurban

D.    Manfaat Penulisan

    Agar kita mengetahui lebih tantang kurban.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. pengertian kurban

Kurban: قربن: Qurban),yang berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha

2. A.ketentuan hewan kurban

Ayat dalam Al Qur'an tentang ritual kurban antara lain :

surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah

Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain:

“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” HR. Ahmad dan ibn Majah.

Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah

“Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang di antara kalian yang ingin berkurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” HR. Muslim

“Kami berkurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.

Page 5: Makalah Agama Islam

B. Hukum kurbanMayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa kurban itu wajib.

3 A.Syarat dan pembagian daging kurbanSyarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah sebagai berikut :

Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara halal tanpa berutang.

Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau biri-biri. Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit,

dan kuping serta ekor harus utuh. Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 5 tahun atau lebih, sapi atau kerbau

telah berumur 2 tahun, dan domba atau kambing berumur lebih dari 1 tahun. Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka (bukan budak), baligh, dan berakal. Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3

disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain.

B. Waktu berkurban 1.Awal waktuWaktu untuk menyembelih kurban bisa di 'awal waktu' yaitu setelah salat Id langsung dan tidak menunggu hingga selesai khutbah. Bila di sebuah tempat tidak terdapat pelaksanaan salat Id, maka waktunya diperkirakan dengan ukuran salat Id. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum waktunya maka tidak sah dan wajib menggantinya .

Dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

a. Hadits Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: فليعد ي يصل أن قبل ذبح ومن سك الن أصاب فقد نسكنا ونسك صالتنا صلى من

أخرى Barangsiapa yang salat seperti salat kami dan menyembelih hewan kurban“ مكانهاseperti kami, maka telah benar kurbannya. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum salat maka hendaklah dia menggantinya dengan yang lain.” (HR. Al-Bukhari no. 5563 dan Muslim no. 1553) Hadits senada juga datang dari sahabat Jundub bin Abdillah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu riwayat Al-Bukhari (no. 5500) dan Muslim (no. 1552).

b. Hadits Al-Bara` riwayat Al-Bukhari (no. 5556) dan yang lainnya tentang kisah Abu Burdah radhiyallahu ‘anhu yang menyembelih sebelum salat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: لحم شاة Kambingmu adalah kambing untuk (diambil)“ شاتكdagingnya saja.” Dalam lafadz lain (no. 5560) disebutkan: يقدمه لحم هو ما فإن نحر ومن

شيء سك الن من ليس Barangsiapa yang menyembelih (sebelum salat), maka itu“ ألهلهhanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk hewan kurban sedikitpun.”

2.Akhir waktuWaktu penyembelihan hewan kurban adalah 4 hari, hari Iedul Adha dan tiga hari sesudahnya. Waktu penyembelihannya berakhir dengan tenggelamnya matahari di hari keempat yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Ini adalah pendapat ‘Ali bin Abi Thalib, Al-Hasan Al-Bashri (imam penduduk Bashrah), ‘Atha` bin Abi Rabah (imam penduduk Makkah), Al-Auza’i (imam penduduk Syam), dan Asy-Syafi'i (imam fuqaha ahli hadits). Pendapat ini dipilih oleh Ibnul Mundzir, Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad (2/319), Ibnu Taimiyah, Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/406, no. fatwa 8790), dan Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (3/411-412).

Page 6: Makalah Agama Islam

Alasannya disebutkan oleh Ibnul Qayyim sebagai berikut: 1. Hari-hari tersebut adalah hari-hari Mina. 2. Hari-hari tersebut adalah hari-hari tasyriq. 3. Hari-hari tersebut adalah hari-hari melempar jumrah. 4. Hari-hari tersebut adalah hari-hari yang diharamkan puasa padanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: تعالى لله وذكر وشرب أكل ام أي شريق الت ام أي“Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.” Adapun hadits Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: المسلمون كان

ة الحج ذي آخر األضحى بعد فيذبحها فيسمنها ة األضحي أحدهم Dahulu kaum muslimin, salah“ يشريseorang mereka membeli hewan kurban lalu dia gemukkan kemudian dia sembelih setelah Iedul Adha di akhir bulan Dzulhijjah.” (HR. Al-Baihaqi, 9/298) Al-Imam Ahmad rahimahullahu mengingkari hadits ini dan berkata: “Hadits ini aneh.” Demikian yang dinukil oleh Ibnu Qudamah dalam Syarhul Kabir (5/193). Wallahu a’lam.

3. Menyembelih di waktu siang atau malamTidak ada khilafiah di kalangan ulama tentang kebolehan menyembelih kkurban di waktu pagi, siang, atau sore, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: ام أي في الله اسم ويذكروا :Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj“ معلومات28)

Mereka hanya berbeda pendapat tentang menyembelih kurban di malam hari. Yang rajih adalah diperbolehkan, karena tidak ada dalil khusus yang melarangnya. Ini adalah tarjih Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (3/413) dan fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/395, no. fatwa 9525). Yang dimakruhkan adalah tindakan-tindakan yang mengurangi sisi keafdhalannya, seperti kurang terkoordinasi pembagian dagingnya, dagingnya kurang segar, atau tidak dibagikan sama sekali. Adapun penyembelihannya tidak mengapa.

Adapun ayat di atas (yang hanya menyebut hari-hari dan tidak menyebutkan malam), tidaklah menunjukkan persyaratan, namun hanya menunjukkan keafdhalan saja.

Adapun hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dengan lafadz: يل بالل الذبح عن وسلم عليه الله صلى بي الن Nabi Shallallahu ‘alaihi wa“ نهىsallam melarang menyembelih di malam hari.” Al-Haitsami rahimahullahu dalam Al-Majma’ (4/23) menyatakan: “Pada sanadnya ada Salman bin Abi Salamah Al-Janabizi, dia matruk.” Sehingga hadits ini dha’if jiddan (lemah sekali). Wallahu a’lam. (lihat Asy-Syarhul Kabir, 5/194)

4.Hikmah Pelaksanan Kurban

Hikmah Ibadah Qurban

Sekurang-kurangnya, ada dua hikmah ibadah qurban. Pertama, hikmah Vertikal dan Horizontal.

Vertikal, karena ibadah qurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan

Horizontal, lantaran dengan menyembelih hewan qurban, dagingnya dapat dinikmati oleh orang-

orang yang membutuhkan. Dan dari sinilah akan terbentuk solidaritas dan kesetiakawanan

sosial.

Kedua, Hikmah Sosial, Moral, dan Spiritual. Hikmah Sosial, karena qurban berdampak strategis

bagi ikhtiar membangun kebersamaan dan pemerataan dalam masyarakat. Misalnya, ada dalam

masyarakat kita yang belum tentu dapat makan daging sekali dalam setahun. Qurban dapat

dijadikan sarana membangun kebersamaan dan keharmonisan hubungan antara yang punya

(the have) dengan yang tidak punya (the have’n).

Hikmah Moral, karena perintah berqurban mengingatkan bahwa pada hakikatnya kekayaan itu

Page 7: Makalah Agama Islam

hanyalah titipan Allah. Dari sini, seharusnya manusia menyadari bahwa pada harta yang

dimilikinya ada hak orang lain, yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infaq,

shadaqah, wakaf, termasuk qurban.

Hikmah Spiritual, qurban yang secara bahasa berasal dari kata: qaraba-yaqrobu-qurbaanan,

yang berarti “dekat”, dimaksudkan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

dengan cara mendekatkan diri kepada sesama manusia melalui ibadah qurban.

Imam Ghazali menegaskan bahwa: Penyembelihan hewan qurban adalah sebagai simbol dari

penyembelihan atau penghilangan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada manusia, seperti sifat

rakus, tamak, serakah, dan mau menang sendiri. Dengan berqurban, diharapkan semua

manusia dapat membuang sifat-sifat kebinatangan yang dapat mendatangkan musibah dan

bencana itu.

Dalam hubungannya dengan kehidupan kita sekarang, ibadah qurban mengandung 7 (tujuh)

pesan moral. Pertama, Kepada para Pemimpin. Para Pemimpinlah yang seharusnya lebih

dahulu untuk berqurban. Bukan hanya dengan menyembelih binatang, tetapi juga dengan

menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang ada pada mereka. Ibadah qurban, mengingatkan

kepada para elit Pemerintahan; dari Presiden sampai Pengurus RT, dari DPR Pusat sampai

DPRD, dari Pemimpin Ormas sampai Partai Politik, bahwa hanya dengan menyembelih sifat-

sifat kebinatangan yang ada pada mereka, mereka akan bermartabat di hadapan Allah dan

terhormat di mata manusia.

Kedua, Kepada Para Pengusaha dan Pedagang. Berqurbanlah dengan menyembelih sifat-sifat

curang dan tidak jujur, seperti mengurangi timbangan, curang dalam takaran, menipu dan

memperdaya pembeli. Jadilah pedagang yang jujur, yang dapat menjadi tiang tegaknya ekonomi

Islam. Jangan meminjamkan uang dengan maksud mengambil bunganya sebab termasuk

perbuatan riba yang dilarang Allah.

Ketiga, Kepada Para Aparat Penegak Hukum (Hakim, Jaksa, Pengacara, dan Polisi).

Berqurbanlah dengan menyembelih keinginan untuk menjual-belikan hukum, hindari mafia

peradilan dan mafia kasus, jauhkan diri dari perilaku menyuap dan disuap. Junjung tinggi

keadilan, jadikan hukum positif dan hukum normative sebagi pertimbangan dalam memutuskan

hukum. Asah terus kejujuran hati nurani.

Keempat, Kepada Para Dosen, Guru, dan Para Pendidik lainnya. 

Berqurbanlah dengan kesungguhan melahirkan generasi yang berotak Jerman tetapi berhati

Mekkah. Lambang integrasi antara kecerdasan akal dan kecerdasan hati, intelektual quations

dan emotional quations, antara kecerdasan dan akhlak mulia, antara filsafat dan tasawuf.

Kelima, Kepada Orang Tua dan Anak-anak. Kepada Orang Tua, Jadikan Nabi Ibrahim dan Siti

Hajar sebagai suri tauladan dalam pengorbanan terhadap apa yang paling dicintainya; anak

semata wayang-nya, Ismail AS yang dia rindukan bertahun-tahun kehadirannya, dia qurbankan

Page 8: Makalah Agama Islam

karena kecintaan dan keta’atan kepada Allah SWT di atas segala-galanya. Karena itu, beri anak-

anak pendidikan agama dan pergaulan yang terbaik, ajarkan kepada mereka mengenal Allah

dan mencintai Allah. Didik anak-anak dengan perhatian penuh, jangan mendidik anak-anak dari

sisa waktu kita.

Keenam, Kepada Anak-anak. Jadikan Nabi Ismail AS sebagai teladan dalam keta’atan kepada

perintah Allah serta penghormatan kepada kedua orang tua. Ketika Nabi Ibrahim meminta

pendapat putranya, Ismail AS, bahwa Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengurbankan Ismail,

Ismail menjawab: Ya Abatif’al maa tu’mar satajidunii insya Allah min al-shabirin, Wahai ayahku

sayang, kerjakan apa yang diperintahkan Allah kepadamu, insya Allah engkau mendapati-ku

termasuk anak yang sabar.

Ketujuh, Kepada Kita Semua, Muslimin-Muslimat. Qurbankan nikmatnya tidur di malam hari

dengan sholat malam dan shalat subuh berjamaah. Qurbankan manisnya harta dengan

mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah, dan memotong hewan qurban. Qurbankan empuknya

jabatan dengan melayani umat. Jadikan semua yang kita miliki sebagai alat mendekat kepada

Allah SWT. Wallahu a’lamosted in Fiqh, tagged aturan pembagian daging qurban menurut sunnah, aturan

pembagian hewan kurban, bolehkah yang berkurban memakan daging kurban, bolehkah yang berkurban

menikmati daging kurban, cara pendistribusian daging kurban, larangan menjual kulit dan bagian daging

kurban, pengurusan hewan kurban setelah disembelih on 16/10/2013 | Leave a Comment »

Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits shahih yang menjelaskan

pembagian daging hewan kurban. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskannya adalah firman Allah Ta’ala:

) الفقير( البائس وأطعموا منها فكلوا األنعام بهيمة من رزقهم ما على معلومات ام أي في ه الل اسم ويذكروا لهم منافع ليشهدوا

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama

Allah pada hari yang telah ditentukan[yaitu tanggal 10-13 Dzulhijah] atas rezki yang Allah telah

berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan

(sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS. Al-Hajj

[22]: 28)

) ) األنعام بهيمة من رزقهم ما على ه الل اسم ليذكروا منسكا جعلنا أمة ولكل

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (hewan kurban), supaya mereka

menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka. (QS.

Al-Hajj [22]: 34) (lebih…)

Read Full Post »

Page 9: Makalah Agama Islam

BAB III

PENUTUP

1. KesimpulanKurban: قربن: Qurban),yang berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha

2. SaranSemoga kita dapat Berkurban sesuai ketentuan syariat islam 

Page 10: Makalah Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

KELOMPOK 3

RIKI HERMAN KUSWANDI (22) RISMALA DIAN ISLAMI (23) RIZAL SANGADJI (24) RODIATUL IZAH (25) ROHUL IMAN (26) ketua SARMA HAERANI (27) SURYA HASANUDIN (28) TRITA ARYA SAPUTRA (29) VINA INDRA WATI (30) YULIANA SYARIDA (31) ZAHWA QOTRUNNADA MAULIDYA (32)