makalah agama islam

25
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kita sebagai makhluk Allah SWT harus mengetahui apa hakikat-hakikat kita manusia dalam islam. Hakikat-hakikat itu berisi tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini, fungsi dan peran dari manusia dan kewajiban manusia sebagai khalifatullah serta hamba Allah. Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca bisa kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Surabaya, Oktober 2013

Upload: soraya-hasna-fadhilah

Post on 26-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tentang manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut

Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah

Agama Islam di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Kita sebagai makhluk Allah SWT harus mengetahui apa hakikat-hakikat kita manusia

dalam islam. Hakikat-hakikat itu berisi tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini, fungsi

dan peran dari manusia dan kewajiban manusia sebagai khalifatullah serta hamba Allah.

Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca bisa kembali lebih mendekatkan diri

kepada Allah SWT dan bisa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-

larangan-Nya.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,

kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Surabaya, Oktober 2013

Tim Penulis

Page 2: Makalah Agama Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Hakikat

2.2 Pengertian Manusia

2.3 Tujuan Penciptaan Manusia

2.4 Fungsi dan Peran Manusia

2.5 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT

2.6 Hakikat Manusia

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yang

sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja

dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Manusia adalah salah satu ciptaan Allah SWt yang paling sempurna. Diciptakan dari

saripati tanah yang kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah hingga akhirnya menjadi

wujud yang sekarang ini.

Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân,

mar’u, ins dan lain-lain. Salah satu kesempurnaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk

lain ialah adanya akal dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir,

bertanggung jawab, serta memilih jalan hidup, kelebihan-kelebihan ini seperti yang

dijelaskan pada QS Al-Isra 70. Selain itu ada kelebihan lain yang dimiliki oleh manusia

sehingga membuat manusia berbeda dari sesama manusia, yaitu hati.

Jika hati manusia itu kotor, derajatnya tentu akan sangat rendah di mata allah SWT.

Namun sebaliknya jika hatinya bersih dari segala perbuatan yang kotor maka tentu

derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT. Sebagai makhluk tuhan tentu manusia selain

memiliki hak juga memiliki kewajiban. Kewajiban yang utama adalah beribadah pada Allah

SWT yang merupakan tugas pokok dalam kehidupan manusia hingga apapun yang dilakukan

manusia harus sesuai dengan perintah Allah SWT. Adapun tanggung jawab manusia

diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini adalah sebagai Khalifatullah dan sebagai hamba Allah.

Page 4: Makalah Agama Islam

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu mengenai:

1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu ?

2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?

3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?

4) Apa saja hakikat manusia itu ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni:

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.

2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia

3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

4) Untuk mengetahui Apa saja hakikat manusia itu.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini yaitu;

1)

Page 5: Makalah Agama Islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau

asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau

yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa

dari suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang

sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan

pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.

2.2 Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt.

Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas

mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal

dari tanah. Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat

bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari. Berikut

beberapa pendapat tentang manusia;

a) Carles darwin : binatang yang terjadi dari sebab-sebab mekanis

b) Sigmund freund : makhluk yang memiliki perilaku hasil interaksi antara id, ego, dan

super ego

c) Behaviorisme: homo mechanicus- perilaku manusia yang terbentuk sebagai hasil

pembelajaran dengan lingkungan

d) Kognitif : homo sapiens- selalu berusaha memahami lingkungannya

e) Humanisme : homu ludens, berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan

mengaktualisasikan diri

f) Aristoteles : hewan yang berakal sehat, mengeluarkan pendapat, dan berbicara

berdasar akal pikiran.(Hamdan, dkk,2004:31)

Sedangkan konsep manusia dalam Islam sebagai berikut;

a) Historis : bani adam (al-a’raf 31)

Page 6: Makalah Agama Islam

b) Biologis : basyar (ar-rum 20)

c) Intelektual : insan (at-ton 4)

d) Sosiologis : naas (al-hujarat 13)

e) Posisional : abd(saba’ 9)

f) Khalifah (al-baqarah 30)

Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Manusia

sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang

lain dan atau makhluk lain. Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.

2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.

3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada

saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di kelompokkan pada dua hal

yaitu potensi fisik dan potensi rohania. Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya

menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social dan sekaligus makhluk ekonomi.

Manusia adalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan

hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain

manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup

berkumpul bersama manusia.

Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis

makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai

dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan

antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar

sebagai berikut di bawah ini :

a. Australophithecines

b. Homo habilis

c. Homo erectus

d. Homo sapiens

Page 7: Makalah Agama Islam

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh

evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan".

Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan

dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara

yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai

tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,"

evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang

jenis selanjutnya.

Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat

“cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia

akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku

akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam

yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah

meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan

bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).

Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap

dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama

kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis

menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah

menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk

tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga

terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan

Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat

mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. (Surat Al-Baqarah

Ayat 33-39.) Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,

bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan

manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan

memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh

permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang

menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun

Page 8: Makalah Agama Islam

pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT

yangberbunyi:

"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan

di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan

kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra'

[17]: 70)

2.3 Tujuan Penciptaan Manusia

Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah.

Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya

membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berarti

ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik

yamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.

1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia

Dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya,“Dan tiadalah kami mengutus

kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam”Ayat ini menerangkan tujuan manusia

diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam

semesta. Banyak yang salah mengira bahwa menjadi khalifah berarti ‘menguasai’. Arti kata

rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmah adalah

manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada

alam semesta. Manusia juga dibebankan menjadi Khalifah Allah, Khalifah sebenarnya

adalah perwakilan Allah untuk memakmurkan bumi. Dengan berpedoman pada QS Al

Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran

Allah) sehingga manusia harus :

a. Belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan

ciptaanNya.Hal ini tercantum juga di dalam QS An Naml: 15-16 dan QS Al Mukmin:

54

b. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk

mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al

Quran dan juga Al Bayan

Page 9: Makalah Agama Islam

c. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia

lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan

membudaya. Hal ini tercantum pula di dalam QS Al Mu’min:35

2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-

Ku.” (Adz-Dzariyat: 56).

Jadi berdasarkan ayat diatas tujuan penciptaan dari manusia tak lain adalah untuk

ibadah. Ibadah sendiri artinya tunduk dan patuh kepada allah ta’ala dengan penuh

kecintaan dan pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-larangan-Nya sesuai dengan tuntutan yang ditetapkan dalam syarita-

syariat-Nya.

3. Tujuan Individu Dalam Keluarga

Tujuan manusia berkelurga menurut Al-Quran surat Al-Ruum ayat 21 yang artinya:

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari

jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih

sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang mau berfikir."

Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia adalah supaya tentram. Untuk menjadi

keluarga yang tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam

kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain.

4. Tujuan Individu Dalam Masyarakat

Setelah hidup berkeluarga, maka manusia mempunyai kebutuhan untuk bermasyarakat

yang bertujuan untuk memperoleh keberkahan dalam hidup yang melimpah. Kecukupan

kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti perumahan, makan, pakaian,

kebutuhan sosial (bertetangga), kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan aktualisasi diri,

seperti yang telah disebutkah dalam Al-Quran surat Al-Araaf ayat 96: “Jikalau sekiranya

penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada

mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya”.

5. Tujuan Individu Dalam Bernegara

Page 10: Makalah Agama Islam

Sebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang menemukan jati diri sebagai

pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan dengan dunia

sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat memiliki jangkauan yang

lebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka, tujuan individu dalam bernegara

adalah menjadi warganegara yang baik di dalam lingkungan negara yang baik yaitu negara

yang aman, nyaman serta makmur.

6. Tujuan Individu Dalam Pergaulan Internasional

Setelah kehidupan bernegara, tidak dapat terlepas dari kehidupan internasional / dunia

luar. Dengan era globalisasi kita sebagai makhluk hidup yang ingin tetap eksis, maka kita

harus bersaing dengan ketat untuk menemukan jati diri serta pengembangan kepribadian.

Jadi tujuan individu dalam pergaulan internasional adalah menjadi individu yang saling

membantu dalam kebaikan dan individu yang dapat membedakan mana yang baik dan

buruk dalam dunia globalisasi agar tidak kalah dan tersesat dalam percaturan dunia.

2.4 Fungsi dan Peran Manusia

Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang

mempelopori oleh nabi Adam as adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai

penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan

sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh

Allah di antaranya adalah:

a. Belajar (Al-Quran surat An-Naml: 15-16 dan Al –Mukmin: 54)

Belajar yang di nyatakan pada ayat pertama surat Al-Alaq adalah mempelajari ilmu

Allah dan pada ayat kedua di jelaskan yang di maksud ilmu Allah adalah kitab Allah. Istilah

lain yang di nyatakan Al-Qur’an adalah iqra’. Istilah iqra’ adalah istilah yang di pergunakan

Allah terhadap Muhammad dan pengikutnya yang menjelaskan ilmu Allah yang berwujud Al-

Quran dan ciptaannya.

b. Mengerjakan ilmu (Al-Quran surat Al-Baqaarah : 31-39)

Pengertian ilmu Allah tidak identik dengan ilmu agama saja. Ilmu Allah adalah ilmu Al-

Qur’an dan Al-Bayan (ilmu pengetahuan). Al-Qur’an merupakan aturan hidup manusia serta

hal-hal yang berhubungan dengan manusia. Mengerjakan Al-Quran berarti mengerjakan

hidup dan kehidupan menurut Allah pencipta manusia dan alam semesta.

Page 11: Makalah Agama Islam

c. Mumbudayakan ilmu (Al-Quran surat Al-Mu’min: 35)

Ilmu Allah yang telah diketahui bukan hanya untuk di sampaikan kepada orang lain,

tetapi juga untuk diamalkan oleh diri sendiri. Seorang kalifah bertangung jawab kepada 4

pihak, yaitu:

1. Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi

Manusia pribadi terdiri dari kesatuan unsur jasmani dan rohani, unsur rohani terdiri

dari cipta (akal), rasa dan karsa. Fungsi manusia terhadap diri pribadi yaitu memenuhi

kebutuhan-kebutuhan unsur-unsur tersebut secara menyeluruh. Akal yang merupakan salah

satu segi unsur rohani kita bertabiat suka berpikir. Tabiat suka berpikir akan dipenuhi

dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang berguna bagi hidup manusia.

2. Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat

Firman Allah, QS. al-Hujarat : 13, sebagai berikut : "Hai manusia, Kami telah

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan telah kami jadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya

orang paling mulia di antara kamu di hadirat Allah ialah orang yang paling taqwa di antara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Dari ayat ini dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk individual, makhluk

relegius, dan juga makhluk sosial. "Sebagai makhluk individual manusia mempunyai

dorongan untuk kepentingan pribadi, sebagai makhluk relegi manusia mempunyai dorongan

untuk mengadakan hubungan dengan kekuatan di luarnya [Allah], adanya hubungan yang

bersifat vertikal, dan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk

berhubungan dengan manusia yang lainnya", ...maka kemudian terbentuklah kelompok-

kelompok masyarakat [Bimo Walgito, 1987 : 41].

Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas dasar sifat sosial yang dimiliki

manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu melakukan interaksi dengan sesamanya.

Ditegaskan dalam Al-Qur'an bahwa manusia selalu mengadakan hubungan dengan

Tuhannya dan juga mengadakan hubungan dengan sesama manusia.

3. Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan

Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia memanfaatkan potensi

alam untuk mencukupkan kebutuhan hidup manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang

menegaskan bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi ditundukan Allah kepada manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sendiri [QS.al-Jatsiyah:13]. Laut, sungai,

Page 12: Makalah Agama Islam

matahari, bulan, siang dan malam dijadikan sebagai sarana kemakmuran hidup manusia

[QS. Ibrahim : 32-34]; binatang ternak diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia [QS. an-Nahl : 5] ; laut ditundukkan kepada manusia sebagai sarana komunikasi dan

untuk digali dan dimanfaatkan kekayaannya [QS. Fathir:12 dan an-Nahl:14] [Ahmad Azhar

Basyir, 1988 : 40].

Dalam memenuhi fungsi manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan agar

keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara berlebih-

lebihan, agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam terbatas

[Ahmad Azhar Basyir, 1985 : 16]. Apabila berlaku belebih-lebihan, tamak, rakus, dalam

menanfaatkan potensi alam akan berakibat kerusakan pada manusia itu sendiri. Dalam

hubungan ini, Allah memperingatkan manusia [QS. Ruum : 41] bahwa, "Kerusakan di darat

dan laut terjadi akibat perbuatan tangan manusia sendiri; Allah merasakan kepada mereka

sebagai [akibat] perbuatan mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar".

Berdasarkan ayat ini, maka pemanfaatan potensi alam untuk kepentingan manusia

sekarang, harus memperhatikan kepentingan generasi mendatang, dengan berusaha

menjaga, melestarikan potensi alam tersebut.

4. Fungsi Manusia Terhadap Allah

Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat

56, sebagai berikut :

"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku".

Dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan manusia untuk beribadah,

sebagai berikut :

"Hai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan

orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa".

Dengan demikian, beribadah kepada Allah yang menjadi fungsi manusia terhadap

Allah baik dalam bentuk umum maupun dalam bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum

ialah melaksanakan hidup sesuai ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-

Qur'an dan Sunnah Rasul. Ibadah dalam pengertian umum mencakup segala macam

perbuatan, tindakan dan sikap manusia dalam hidup sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam

bentuk khusus (mahdhah) yaitu berbagai macam pengabdian kepada Allah yang cara

melakukannya sesuai dengan ketentuan syara'.

Page 13: Makalah Agama Islam

Dalam bidang 'aqidah, fungsi manusia terhadap Allah adalah meyakini bahwa tiada

Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Bertuhan kepada selain Allah berarti suatu

penyimpangan dari fungsi manusia terhadap Allah. Bertuhan kepada Allah adalah sesuai

sifat dasar manusia yaitu sifat relegius, tetapi sifat "hanief" yang ada pada manusia

membuat manusia harus condong kepada kebenaran yaitu mentauhidkan Allah. Oleh

karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama umat manusia

2.5 Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT

1) Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT

Makna dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya

layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan

ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, dalam Al-Quran dinyatakan

dengan “quu anfusakun waahlikun naran” (jagalah dirimu dan keluargamu dengan iman dari

api neraka).

2) Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan

dihadapan Allah. Tugas hidup di muka bumi ini adalah tugas kekhalifahan, yaitu tugas

kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah

berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Kekuasaan yang diberikan manusia

bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa yang ada

di muka bumi untuk kepentingan hidupnya. Oleh karena itu hidup manusia, hidup seorang

muslim akan dipenuhi dengan amaliah.

2.6 Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah sebagai berikut :

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual

dan sosial.

3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur

dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

Page 14: Makalah Agama Islam

4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah

selesai selama hidupnya.

5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan

dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.

Menurut Ibnu Sina yang terkenal dengan filasafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia

adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi

a) Manusi sebagai makhluk sosial: manusia tidak bisa hidup tanpa manusia yang lain.

Manusia beru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kebutuhan bila hidup

berkumpul.

b) Manusia sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu memikirkan masa depan

dan menyiapkan segala sesuatu untuk masa depannya. .(Hamdan, dkk,2004:34)

Menurut pandangan Murtadha Mutahhari, manusia adalah makhluk serba dimensi

a) Dimensi Pertama

Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum,

istirahat dan menikah supaya ia dapat tumbuh dan berkembang.

b) Dimensi Kedua

Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh

keuntungan dan menghindari kerugian.

c) Dimensi Ketiga

Menusia mempunyai perhatian terhadap keindahan.

d) Dimensi keempat

Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan.

e) Dimensi kelima

Manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan yang berlipat ganda karena

dikaruniahi akal, fikiran dan khendak bebas.

f) Dimensi keenam

Manusia mampu mengenal dirinya.

Page 15: Makalah Agama Islam

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini diantaranya:

1. Hakikat adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu

dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri.

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Al-

Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial.

Manusia adalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan

hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain.

2. Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah.

Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan

kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan

maupun manusia dengan manusia. Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah

ayat 30-36, status dasar manusia yang mempelopori oleh nabi Adam as adalah

sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran Allah maka peran

yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor

membudayakan ajaran Allah Swt. Manusia juga menjalankan fungsinya terhadap diri

sendiri, masyarakat, alam dan lingkungan, dan kepada penciptanya, Allah swt.

3. Tugas manusia sebagai hamba Allah yakni ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan

manusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,

kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan. Sebagai khalifah, manusia

bertugas menjadi wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan memelihara alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Kekuasaan yang

diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta

mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.

4. Hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat rasional, mampu mengarahkan

hidupnya, berproses untuk terus berkembang dan mudah terpengaruh oleh

lingkungan sekitarnya.

Page 16: Makalah Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1998

Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta :

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001

Hamdan Mansoer, dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Direktorat

Perguruan Tinggi Agama Islam, 2004

Murthada Muthahhari, Perspektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan Agama, Bandung :

Mizan, 1990

Nanih Machendrawaty & Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, Jakarta :

Rineka Cipta, 2004

Muhammadong. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen Pendidikan Agama

Islam Universitas Negeri Makassar.

Abdullah, Abd. Malik. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen Penididikan

Agama Islam Universitas Negeri Makassar.

Azra, Azyumardi. 2004. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta:

Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam

Mensoer, Adam. 2004. Materi Instruksional di Perguruan Tinggi, Jakarta: Departeman

Agama

Malik, Abduh.2009.Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Daparteman Agama.

http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html

di kunjungi 1 Oktober 2013

Page 17: Makalah Agama Islam

http://www.sanaky.com/materi/KONSEP_MANUSIA_BERKUALITAS_MENURUT_AL.pdf

di kunjungi 1 Oktober 2013

http://leviyamani.blogspot.com/2009/12/konsep-manusia-dalam-islam.html

di kunjungi 2 Oktober 2013

http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/konsep-manusia-dalam-al-quran/

di kunjungi 2 Oktober 2013

http://tafany.wordpress.com/2007/10/27/hakikat-manusia-menurut-islam-by-ana-a-

apriyati

di kunjungi 2 Oktober 2013

http://islam1.org/khutub/View_of_Human_Being.htm

di kunjungi 2 Oktober 2013

http://www.islamset.com/hip/mehdi_abboud.html

di kunjungi 3 Oktober 2013

http://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/

di kunjungi 3 Oktober 2013

http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan-diciptakannya-manusia/

di kunjungi 3 Oktober 2013

http://halimsani.wordpress.com/2007/09/06/filsafat-manusiasiapakah-manusia/

di kunjungi 3 Oktober 2013

http://zaldym.wordpress.com/2010/02/28/fungsi-manusia-sebagai-khalifah-di-muka-bumi/

di kunjungi 4 Oktober 2013

Page 18: Makalah Agama Islam

http://abu-najah.blogspot.com/2010/06/manusia-sebagai-hamba-dan-khalifah.html

di kunjungi 4 Oktober 2013

http://jaynoery86.wordpress.com/2007/07/03/manusia-dan-tanggung-jawab/

di kunjungi 4 Oktober 2013

http://deniz.ucoz.com/news/eksistensi_martabat_manusia_pelajaran_agama/2009-10-29-

26

di kunjungi 4 Oktober 2013