makalah afiksia 2
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
1/15
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Asfiksia NeonatorumAsfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini
berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat
mempengaruhi fungsi organ vital lainnya. (Saiffudin, 200!.
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas se"ara
spontan dan teratur setelah lahir. (Sar#ono, 200$!.
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur,
sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk
dalam kehidupan lebih lanjut. (%anuaba, 200&!.
Asfiksia 'eonatus adalah suatua keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas se"ara
spontan dan teratur setelah dilahirkan. (%o"htar, 200&!.
2.1.2 Etioogi
. )aktor ibu
a. *ipoksia ibu
+apat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam, dan
kondisi ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya.
b. angguan aliran darah uterus
-erkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke
plasenta dan juga ke janin, kondisi ini sering ditemukan pada anemia, hipotensi mendadak pada
ibu karena perdarahan,
2. )aktor plasenta
ertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta, asfiksia janin
dapat terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya perdarahan plasenta,
solusio plasenta.
/. )aktor fetus
http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.html
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
2/15
ompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah
umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. angguan aliran darah ini dapat
ditemukan pada keadaan tali pusat yang tertekan, menumbung,dll.
1. )aktor neonates+epresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yaitu pemakaian
obat anestesi yang berlebihan pada ibu.
2.1.! "anifestasi Kinis
ada asfiksia tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh
beberapa keadaan diantaraya
a. )ungsi jantung terganggu akibat peningkatan beban kerja jantung
b. engisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan tetap tingginya resistensi
pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah mengalami gangguan.
ejala klinis
-ayi yang mengalami kekurangan O2 akan terjadi pernafasan yang "epat dalam periode
yang singkat apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga
mulai menurun, sedangkan tonus neuromus"ular berkurang se"ara berangsur3agsur berkurang
dari bayi memasuki periode apneu primer.
ejala dan tanda pada asfiksia neunatorum yang khas antara lain meliputi pernafasan "epat,
pernafasan "uping hidung, sianosis, nadi "epat
ejala lanjut pada asfiksia
. ernafasan megap3megap yang dalam.
2. +enyut jantung terus menurun.
/. 4ekanan darah mulai menurun.
1. -ayi terlihat lemas (fla""id!.
5. %enurunnya tekanan O2 (aO2!.
6. %eningginya tekanan CO2 (aO2!.
$. 4erjadinya perubahan sistem kardiovaskuler.
2.1.# Patofisioogi
-ila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah rangsangan terhadap nervus
vagus sehingga +77 (denyut jantung janin! menjadi lambat. 7ika kekurangan O2 terus
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
3/15
berlangsung maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. 4imbulah kini rangsangan dari
nervus simpatikus sehingga +77 menjadi lebih "epat akhirnya ireguler dan menghilang. 7anin
akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air
ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan terjadi atelektasis. -ila janin lahir,alveoli tidak berkembang.
Apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun
sedangkan tonus neuromuskuler berkurang se"ara berangsur3angsur dan bayi memasuki periode
apneu primer. 7ika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang dalam, denyut jantung
terus menurun , tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas (flas"id!.
ernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder. Selama
apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2 dalam darah (aO2! terus menurun.
-ayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan upaya
pernafasan se"ara spontan. ematian akan terjadi jika resusitasi dengan pernafasan buatan dan
pemberian tidak dimulai segera.
2.1.$ Kasifikasi
4anda 0 2 7umlah 'ilai
)rekuensi
7antung
4idak Adaurang
dari 0089menit
:ebih dari
0089menit
;saha
-ernafas
4idak Ada :ambat,4idak
4eratur
%enangisuat
4onus
Otot
:umpuharna
ulit
-iru9u"at4ubuh
emerahan
,
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
4/15
". 'ilai $30 'ormal
+ilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke3 dan menit ke35, bila nilai apgar 5 menit
masih kurang dari $ penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor men"apai $. 'ilai apgar
berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, bukanuntuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai /0 detik setelah lahir bila bayi tidak
menangis. (bukan menit seperti penilaian skor apgar!
Asfiksia neonatorum di klasifikasikan
. Asfiksia =ingan ( vigorus baby!
Skor AA= $30, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istime#a.
2. Asfiksia sedang ( mild moderate asphyksia!
Skor AA= 136, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 009menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
/. Asfiksia -erat
Skor AA= 03/, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 00 ?
permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang3kadang pu"at, reflek iritabilitas tidak ada.
ada asphyksia dengan henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 0
menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik sama
pada asphyksia berat.
2.1.% Kompikasi
omplikasi yang mun"ul pada asfiksia neonatus antara lain
. *ipoksia dan iskemia otak
ada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi jantung yang telah berlarut sehingga terjadi
renjatan neonatus, sehingga aliran darah ke otak pun akan menurun, keadaaan ini akan
menyebabkan hipoksia dan iskemik otak.
2. Anuria atau oliguria
+isfungsi ventrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita asfiksia, keadaan ini dikenal istilah
disfungsi miokardium pada saat terjadinya, yang disertai dengan perubahan sirkulasi. ada
keadaan ini "urah jantung akan terganggu sehingga darah yang seharusnya dialirkan keginjal
menurun. *al inilah yang menyebabkan terjadinya pengeluaran urine sedikit.
/. oma
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
5/15
Apabila pada pasien asfiksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena
beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak.
2.1.& Pemeriksaan Diagnosti'
Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari hipoksia janin. +iagnosishipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda3tanda ga#at janin. 4iga
hal yang perlu mendapat perhatian yaitu
. +enyut jantung janin
)rekuensi normal ialah antara 20 dan 60 denyutan9menit, selama his frekuensi ini bisa turun,
tetapi di luar his kembali lagi kepada keadaan semula. eningkatan ke"epatan denyut jantung
umumnya tidak banyak artinya, akan tetapi apabila frekuensi turun sampai di ba#ah 00 kali
permenit di luar his, dan lebih3lebih jika tidak teratur, hal itu merupakan tanda bahaya. +i
beberapa klinik elektrokardigraf janin digunakan untuk terus3menerus menghadapi keadaan
denyut jantung dalam persalinan.
2. %ekonium dalam air ketuban
%ekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi pada presentasi kepala
mungkin menunjukkan gangguan oksigenisasi dan harus di#aspadai. Adanya mekonium dalam
air ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila
hal itu dapat dilakukan dengan mudah.
/. emeriksaan p* darah janin
+engan menggunakan amnioskop yang dimasukkan le#at serviks dibuat sayatan ke"il pada kulit
kepala janin, dan diambil "ontoh (sampel! darah janin. +arah ini diperiksa p*3nya. Adanya
asidosis menyebabkan turunnya p*. Apabila p* itu turun sampai di ba#ah $,2 hal itu dianggap
sebagai tanda bahaya ga#at janin mungkin disertai asfiksia.
-eberapa pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis adanya asfiksia pada bayi
(pemeriksaan diagnostik! yaitu
. Analisa gas darah
2.
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
6/15
6. enilaian AA= s"ore
$. emeriksaan
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
7/15
ini disuntikan kedalam intra vena perlahan melalui vena umbilikalis, reaksi obat ini akan terlihat
jelas jika ventilasi paru sedikit banyak telah berlangsung. ;saha pernapasan biasanya mulai
timbul setelah tekanan positif diberikan 3/ kali, bila setelah / kali inflasi tidak didapatkan
perbaikan pernapasan atau frekuensi jantung, maka masase jantung eksternal dikerjakan denganfrekuensi &03009menit. 4indakan ini diselingi ventilasi tekanan dalam perbandingan / yaitu
setiap kali satu ventilasi tekanan diikuti oleh / kali kompresi dinding toraks, jika tindakan ini
tidak berhasil bayi harus dinilai kembali, mungkin hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
asam dan basa yang belum dikoreksi.
b. Asphyksia ringan dan sedang
Stimulasi agar timbul reflek pernapsan dapat di"oba, bila dalam #aktu /0360 detik tidak timbul
pernapasan spontan, ventilasi aktif harus segera dilakukan, ventilasi sederhana dengan kateter O2
intranasal dengan aliran 32 lt9mnt, bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. emudian
dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut disertai gerakan dagu keatas dan
keba#ah dengan frekuensi 20 kali9menit, sambil diperhatikan gerakan dinding toraks dan
abdomen. -ila bayi memperlihatkan gerakan pernapasan spontan, usahakan mengikuti gerakan
tersebut, ventilasi dihentikan jika hasil tidak di"apai dalam 32 menit, sehingga ventilasi paru
dengan tekanan positif se"ara tidak langsung segera dilakukan, ventilasi dapat dilakukan dengan
dua "ara yaitu dengan dari mulut ke mulut atau dari ventilasi ke kantong masker. ada ventilasi
dari mulut ke mulut, sebelumnya mulut penolong diisi dulu dengan O2, ventilasi dilakukan
dengan frekuensi 203/0 kali permenit dan perhatikan gerakan nafas spontan yang mungkin
timbul. 4indakan dinyatakan tidak berhasil jika setelah dilakukan berberapa saat terjadi
penurunan frekuensi jantung atau perburukan tonus otot, intubasi endotrakheal harus segera
dilakukan, bikarbonat natrium dan glukosa dapat segera diberikan, apabila / menit setelah lahir
tidak memperlihatkan pernapasan teratur, meskipun ventilasi telah dilakukan dengan adekuat.
2.2 Konsep Asu)an Kepera*atan
2.2.1 Pengka+ian
a. Bio,ata
-. Ri*aat Kese)atan
. eluhan utama
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
8/15
-ayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah bayi menurun, sianosis,
gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan refle?s sedikit.
2. =i#ayat keluhan utama
Seorang ibu prepartum masuk rumah sakit diantar oleh suaminya pada tanggal 22 mei 20,sebelum melahirkan ibu tersebut pernah melakukan pemeriksaan kehamilan dan anamnese
didaptkan hasil bah#a ibu memiliki ri#ayat anemia pada trimester ke /. Setelah diberikan
tindakan pengobatan berupa pemberian tablet Bat besi namun ibu tersebut kurang menunjukkan
perbaikan akan kondisi keadaannya. emudian pada tanggal 2/ mei 20 tepat pukul. .00
>4A ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki3laki dengan kondisi bradipneu 25?9m, denyut
jantung menurun 0?9m, tekanan darah $0910mm*g, sianosis dan gerakan ekstremitas dan
refle?s sedikit.
/. =i#ayat esehatan Sekarang
-ayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung bayi dan tekanan darah menurun, bayi
nampak sianosis dan gerakan ekstremitas fleksi sedikit dan gerakan refle?s sedikit segera setelah
bayi tersebut dilahirkan.
1. =i#ayat esehatan masa lalu
A. renatal "are
a. emeriksaan kehamilan / kali
b. eluhan selama hamil sering pusing, "epat lelah, mata berkunang3kunang, dan
malaise.
". enaikan -- selama hamil 5 g
-. 'atal
a. 4empat melahirkan =umah Sakit ;mum rovinsi
b. 7enis persalinan 'ormal
". enolong persalinan -idan
d. esulitan lahir normal bu kesulitan mengedan karena ibu "epat lelah
C. ost natal
a. ondisi bayi -- lahir 2.100 gram, - 10 "m
b. -ayi mengalami nafas lambat, denyut jantung bayi menurun
". -ayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pu"at.
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
9/15
d. erakan refle? sedikit dan tonus otot bayi menurun
'. Ri*aat Tum-i) Kem-ang
ertumbuhan )isik
. -erat -adan :ahir 2100 gr 2. 4inggi -adan 10 "m
/. :ingkar kepala /0 "m
1. :ingkar dada 2& "m
5. :ingkar lengan atas 2 "m
6. :ingkar perut 50 "m
,. Reaksi /ospitaisasi
emahaman keluarga tentang sakit dan ra#at inap
. Orang tua mengatakan merasa "emas dan ka#atir mengenai keadaan bayinya.
2. Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh.
/. Orang tua berharap agar anaknya "epat sembuh.
e. Pemeriksaan 0isik
eadaan ;mum lien klien nampak bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah menurun,
tampak sianosis, gerakan ekstremitas dan refle?s sedikit.
. Sistem ernapasan
a. *idung Simetris kiri D kanan,
b. :eher 4idak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor
". +ada
3 -entuk dada tidak simetris
3 erakan dada dada dan abdomen tidak bergerak se"ara bersamaan,
3
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
10/15
a. -ayi mengalami penurunan kesadaran
1. System %uskulo Skeletal
a. 4erjadi penurunan tonus otot bayi
b. erakan ekstremitas fleksi pada bayi sedikit". -ayi nampak lemas dan lemah
5. System ntegumen
a. -ayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku
b. C=4 F / detik
". -ayi nampak pu"at
6. System
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
11/15
-. Rumusan
Diagnosa
. -ersihan jalan
nafas tidak efektif b.d
produksi mukus
banyak.
2. ola nafas tidak
efektif b.d
hipoventilasi9
hiperventilasi
/. =isiko "edera
b.d anomali
kongenital tidak
terdeteksi atau tidak
teratasi pemajanan
pada agen3agen
infeksius.
2.1.! Interensi
'o
+?
4ujuan G riteria *asil ntervensi =asional
lien
memperlihatkanbersihan
jalan nafasnya efektif,
dengan kriteria
.'afas -ayi kembali
normal
2.-ayi aktif.
/.ada pemeriksaan
auskultasi tidak
ditemukan lagi bunyi
tambahan pernafasan
.aji tanda vital D
pernafasan, nadi,
tekanan darah.
2.aji frek#ensi,
kedalaman
pernafasan dan
tanda3tanda sianosis
setiap 2 jam.
.Sebagai
indi"ator adanya
gangguan dlm
system pernafasan
2.-erguna dalam
evaluasi derajat
distress
pernafasan
adan9atau
kronisnya proses
Symptom
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
12/15
/.+orong
pengeluaran
sputum, pengisapan
(su"tion! bila
diindikasikan.
1.:akukan palpasi
fokal fremitus
5.Observasi tingkat
kesadaran, selidiki
adanya perubahan
6.olaborasidengan tim medis
pemberian O2
sesuai dengan
indikasi
penyakit. Sianosis
mungkin perifer
(terlihat pada
kuku! atau sentral
(terlihat sekitar
bibir dan atau
telinga!. eabu3
abuan dan
sianosis sentral
mengindikasikan
beratnya
hipoksemia.
/.ental, tebal
dan banyaknyasekresi adalah
sumber utama
gangguan
pertukaran gas
pada jalan nafas
ke"il, pengisapan
dibutuhkan bila
batuk tidak
efektif.
1.enurunangetaran vibrasi
diduga ada
pengumpulan
"airan atau udara
terjebak.
5.elisah dan
ansietas adalah
manifestasi umum
pada hipoksia,
+A memburuk
disertai
bingung9somnolen
menunjukkan
disfungsi serebral
yang berhubungan
dengan
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
13/15
hipoksemia.
6.+apat
memperbaiki
9men"egah
memburuknya
hipoksia.
2 lien memperlihatkan
pola nafas yang efektif,
dengan riteria hasil
. )rek#ensi dan
kedalaman pernafasan
dalam rentang normal
2. -ayi aktif
.aji frek#ensi,
kedalaman
pernafasan dan
ekspansi dada.
2.Catat upaya
pernafasan,
termasuk
penggunaan otot
bantu pernafasan
/.Auskulatasi bunyi
nafas dan "atat
adanya bunyi nafas
seperti mengi,
krekels,dll
1.4inggikan kepala
bayi dan bantu
mengubah posisi
5.-erikan oksigen
tambahan
.e"epatan
biasanya
meningkat apabila
terjadi
peningkatan kerja
nafas
2.enggunaan otot
bantu pernafasan
sebagai akibat
dari penigkatan
kerja nafas
/.-unyi nafas
menurun9tak ada
bila jalan nafas
obstruksi dan
adanya bunyi
nafas ronki dan
mengi
menandakan
adanya kegagalan
pernafasan
1.;ntuk
memungkinkan
ekspansi paru dan
memudahkan
pernafasan.
5.%emaksimalkan bernafas dan
menurunkan kerja
nafas
/ lien tampak
kooperatifdengan kriteria
1.Cu"i tangan
setiap sebelum dan
.;paya untuk
menghindari dari
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
14/15
1.-ebas dari "idera9
komplikasi.
2.Aktivitas yang tepat
dari level perkembangan
anak
/.%endeskripsikan teknik
pertolongan pertama.
sesudah mera#at
bayi.
2.akai sarung
tangan steril.
/.:akukan
pengkajian fisik
se"ara rutin
terhadap bayi baru
lahir, perhatikan
pembuluh darah tali
pusat dan adanya
anomali.
1.Ajarkan keluarga
tentang tanda dan
gejala infeksi danmelaporkannya
pada pemberi
pelayanan
kesehatan.
5.-erikan agen
imunisasi sesuai
indikasi
(imunoglobulin
hepatitis - dari
vaksin hepatitis - bila serum ibu
mengandung
antigen permukaan
hepatitis - (*bs
Ag!, antigen inti
hepatitis - (*bs
Ag! atau antigen <
(*be Ag!.
kuman dari luar
agar tidak terjadi
infeksi
2.;paya agar
tidak terjadi
"edera
/.%emandirikan
pasien dan
keluarga dalam
hal mera#at bayi
1.%emberikan
pertahanan yang
lengkap pada bayi
sesuai dengan
#aktu yang telah
di tetapkan
2.2.# Impementasi
ada tahap implementasi atau pelaksanaan dari asuhan kepera#atan meninjau kembali dari
apa yang telah diren"anakana atau intervensi sebelumnya, dengan tujuan utama pada pasien
-
8/17/2019 Makalah Afiksia 2
15/15
dapat men"akup pola napas yang efektif, peredaan nyeri, mempertahankan pola eliminasi yang
baik, pemenuhan istirahat tidur yang adekuat, pengurangan ke"emasan, peningkatan pengetahuan
2.2.$ Eauasi
a. lien tampak rileks dalam bernafas
b. 7alan nafas klien kembali lan"ar ". esadaran klien kembali membaik.
BAB !
PENTP
!.1.1 Kesimpuan
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga
dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan lebih lanjut.
DA0TAR PSTAKA
A. Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Ilmu Keperawatan 1, Jakarta, 2009, Salemba edika
Anik aryunani, A!u"an #ayi #aru $a"ir %&rmal, Jakarta, 200', (ran! In)& edia, Jakarta
Ai *eye" +ukia" dan $ia *ulianti, Am. Keb,K, A!u"an %e&natu!, #ayi dan Anak #alita, Jakarta,
200, (ran! In)& edia Jakarta
-&enge! arilynn. +en/ana A!u"an Keperawatan Jakarta, 199. Penerbit #uku Ked&kteran
3.
4&ng -&nna $, dkk. #uku A5ar Keperawatan Pediatri, di!i 6 7&l 2 Jakarta, 2009.
Penerbit #uku Ked&kteran 3.
http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.html