makalah afiksia 2

Upload: anna-yulia-damayanti

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    1/15

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Konsep Dasar Teori

    2.1.1 Pengertian Asfiksia NeonatorumAsfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini

     berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat

    mempengaruhi fungsi organ vital lainnya. (Saiffudin, 200!.

      Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas se"ara

    spontan dan teratur setelah lahir. (Sar#ono, 200$!.

      Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur,

    sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk 

    dalam kehidupan lebih lanjut. (%anuaba, 200&!.

      Asfiksia 'eonatus adalah suatua keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas se"ara

    spontan dan teratur setelah dilahirkan. (%o"htar, 200&!.

    2.1.2 Etioogi

    . )aktor ibu

    a. *ipoksia ibu

    +apat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam, dan

    kondisi ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya.

     b. angguan aliran darah uterus

    -erkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke

     plasenta dan juga ke janin, kondisi ini sering ditemukan pada anemia, hipotensi mendadak pada

    ibu karena perdarahan,

    2. )aktor plasenta

    ertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta, asfiksia janin

    dapat terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya perdarahan plasenta,

    solusio plasenta.

    /. )aktor fetus

    http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.html

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    2/15

    ompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah

    umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. angguan aliran darah ini dapat

    ditemukan pada keadaan tali pusat yang tertekan, menumbung,dll.

    1. )aktor neonates+epresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yaitu pemakaian

    obat anestesi yang berlebihan pada ibu.

    2.1.! "anifestasi Kinis

    ada asfiksia tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh

     beberapa keadaan diantaraya

    a.  )ungsi jantung terganggu akibat peningkatan beban kerja jantung

     b.  engisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan tetap tingginya resistensi

     pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah mengalami gangguan.

    ejala klinis

    -ayi yang mengalami kekurangan O2 akan terjadi pernafasan yang "epat dalam periode

    yang singkat apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga

    mulai menurun, sedangkan tonus neuromus"ular berkurang se"ara berangsur3agsur berkurang

    dari bayi memasuki periode apneu primer.

    ejala dan tanda pada asfiksia neunatorum yang khas antara lain meliputi pernafasan "epat,

     pernafasan "uping hidung, sianosis, nadi "epat

    ejala lanjut pada asfiksia

    .  ernafasan megap3megap yang dalam.

    2.  +enyut jantung terus menurun.

    /.  4ekanan darah mulai menurun.

    1.  -ayi terlihat lemas (fla""id!.

    5.  %enurunnya tekanan O2 (aO2!.

    6.  %eningginya tekanan CO2 (aO2!.

    $.  4erjadinya perubahan sistem kardiovaskuler.

    2.1.# Patofisioogi

    -ila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah rangsangan terhadap nervus

    vagus sehingga +77 (denyut jantung janin! menjadi lambat. 7ika kekurangan O2 terus

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    3/15

     berlangsung maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. 4imbulah kini rangsangan dari

    nervus simpatikus sehingga +77 menjadi lebih "epat akhirnya ireguler dan menghilang. 7anin

    akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air 

    ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan terjadi atelektasis. -ila janin lahir,alveoli tidak berkembang.

      Apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun

    sedangkan tonus neuromuskuler berkurang se"ara berangsur3angsur dan bayi memasuki periode

    apneu primer. 7ika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang dalam, denyut jantung

    terus menurun , tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas (flas"id!.

    ernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder. Selama

    apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2 dalam darah (aO2! terus menurun.

    -ayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan upaya

     pernafasan se"ara spontan. ematian akan terjadi jika resusitasi dengan pernafasan buatan dan

     pemberian tidak dimulai segera.

    2.1.$ Kasifikasi

    4anda 0 2 7umlah 'ilai

    )rekuensi

    7antung

    4idak Adaurang

    dari 0089menit

    :ebih dari

    0089menit

    ;saha

    -ernafas

    4idak Ada :ambat,4idak 

    4eratur 

    %enangisuat

    4onus

    Otot

    :umpuharna

    ulit

    -iru9u"at4ubuh

    emerahan

    ,

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    4/15

    ".   'ilai $30 'ormal

    +ilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke3 dan menit ke35, bila nilai apgar 5 menit

    masih kurang dari $ penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor men"apai $. 'ilai apgar 

     berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, bukanuntuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai /0 detik setelah lahir bila bayi tidak 

    menangis. (bukan menit seperti penilaian skor apgar!

    Asfiksia neonatorum di klasifikasikan

    . Asfiksia =ingan ( vigorus baby!

    Skor AA= $30, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istime#a.

    2. Asfiksia sedang ( mild moderate asphyksia!

    Skor AA= 136, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 009menit,

    tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.

    /. Asfiksia -erat

    Skor AA= 03/, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 00 ?

     permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang3kadang pu"at, reflek iritabilitas tidak ada.

    ada asphyksia dengan henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 0

    menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik sama

     pada asphyksia berat.

    2.1.% Kompikasi

    omplikasi yang mun"ul pada asfiksia neonatus antara lain

    . *ipoksia dan iskemia otak 

    ada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi jantung yang telah berlarut sehingga terjadi

    renjatan neonatus, sehingga aliran darah ke otak pun akan menurun, keadaaan ini akan

    menyebabkan hipoksia dan iskemik otak.

    2. Anuria atau oliguria

    +isfungsi ventrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita asfiksia, keadaan ini dikenal istilah

    disfungsi miokardium pada saat terjadinya, yang disertai dengan perubahan sirkulasi. ada

    keadaan ini "urah jantung akan terganggu sehingga darah yang seharusnya dialirkan keginjal

    menurun. *al inilah yang menyebabkan terjadinya pengeluaran urine sedikit.

    /. oma

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    5/15

    Apabila pada pasien asfiksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena

     beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak.

    2.1.& Pemeriksaan Diagnosti'

    Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari hipoksia janin. +iagnosishipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda3tanda ga#at janin. 4iga

    hal yang perlu mendapat perhatian yaitu

    .  +enyut jantung janin

    )rekuensi normal ialah antara 20 dan 60 denyutan9menit, selama his frekuensi ini bisa turun,

    tetapi di luar his kembali lagi kepada keadaan semula. eningkatan ke"epatan denyut jantung

    umumnya tidak banyak artinya, akan tetapi apabila frekuensi turun sampai di ba#ah 00 kali

     permenit di luar his, dan lebih3lebih jika tidak teratur, hal itu merupakan tanda bahaya. +i

     beberapa klinik elektrokardigraf janin digunakan untuk terus3menerus menghadapi keadaan

    denyut jantung dalam persalinan.

    2.  %ekonium dalam air ketuban

    %ekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi pada presentasi kepala

    mungkin menunjukkan gangguan oksigenisasi dan harus di#aspadai. Adanya mekonium dalam

    air ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila

    hal itu dapat dilakukan dengan mudah.

    /.  emeriksaan p* darah janin

    +engan menggunakan amnioskop yang dimasukkan le#at serviks dibuat sayatan ke"il pada kulit

    kepala janin, dan diambil "ontoh (sampel! darah janin. +arah ini diperiksa p*3nya. Adanya

    asidosis menyebabkan turunnya p*. Apabila p* itu turun sampai di ba#ah $,2 hal itu dianggap

    sebagai tanda bahaya ga#at janin mungkin disertai asfiksia.

    -eberapa pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis adanya asfiksia pada bayi

    (pemeriksaan diagnostik! yaitu

    . Analisa gas darah

    2.

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    6/15

    6. enilaian AA= s"ore

    $. emeriksaan

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    7/15

    ini disuntikan kedalam intra vena perlahan melalui vena umbilikalis, reaksi obat ini akan terlihat

     jelas jika ventilasi paru sedikit banyak telah berlangsung. ;saha pernapasan biasanya mulai

    timbul setelah tekanan positif diberikan 3/ kali, bila setelah / kali inflasi tidak didapatkan

     perbaikan pernapasan atau frekuensi jantung, maka masase jantung eksternal dikerjakan denganfrekuensi &03009menit. 4indakan ini diselingi ventilasi tekanan dalam perbandingan / yaitu

    setiap kali satu ventilasi tekanan diikuti oleh / kali kompresi dinding toraks, jika tindakan ini

    tidak berhasil bayi harus dinilai kembali, mungkin hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan

    asam dan basa yang belum dikoreksi.

     b.  Asphyksia ringan dan sedang

    Stimulasi agar timbul reflek pernapsan dapat di"oba, bila dalam #aktu /0360 detik tidak timbul

     pernapasan spontan, ventilasi aktif harus segera dilakukan, ventilasi sederhana dengan kateter O2

    intranasal dengan aliran 32 lt9mnt, bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. emudian

    dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut disertai gerakan dagu keatas dan

    keba#ah dengan frekuensi 20 kali9menit, sambil diperhatikan gerakan dinding toraks dan

    abdomen. -ila bayi memperlihatkan gerakan pernapasan spontan, usahakan mengikuti gerakan

    tersebut, ventilasi dihentikan jika hasil tidak di"apai dalam 32 menit, sehingga ventilasi paru

    dengan tekanan positif se"ara tidak langsung segera dilakukan, ventilasi dapat dilakukan dengan

    dua "ara yaitu dengan dari mulut ke mulut atau dari ventilasi ke kantong masker. ada ventilasi

    dari mulut ke mulut, sebelumnya mulut penolong diisi dulu dengan O2, ventilasi dilakukan

    dengan frekuensi 203/0 kali permenit dan perhatikan gerakan nafas spontan yang mungkin

    timbul. 4indakan dinyatakan tidak berhasil jika setelah dilakukan berberapa saat terjadi

     penurunan frekuensi jantung atau perburukan tonus otot, intubasi endotrakheal harus segera

    dilakukan, bikarbonat natrium dan glukosa dapat segera diberikan, apabila / menit setelah lahir 

    tidak memperlihatkan pernapasan teratur, meskipun ventilasi telah dilakukan dengan adekuat.

    2.2 Konsep Asu)an Kepera*atan

    2.2.1 Pengka+ian

    a. Bio,ata

    -. Ri*aat Kese)atan

    .  eluhan utama

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    8/15

    -ayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah bayi menurun, sianosis,

    gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan refle?s sedikit.

    2.  =i#ayat keluhan utama

    Seorang ibu prepartum masuk rumah sakit diantar oleh suaminya pada tanggal 22 mei 20,sebelum melahirkan ibu tersebut pernah melakukan pemeriksaan kehamilan dan anamnese

    didaptkan hasil bah#a ibu memiliki ri#ayat anemia pada trimester ke /. Setelah diberikan

    tindakan pengobatan berupa pemberian tablet Bat besi namun ibu tersebut kurang menunjukkan

     perbaikan akan kondisi keadaannya. emudian pada tanggal 2/ mei 20 tepat pukul. .00

    >4A ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki3laki dengan kondisi bradipneu 25?9m, denyut

     jantung menurun 0?9m, tekanan darah $0910mm*g, sianosis dan gerakan ekstremitas dan

    refle?s sedikit.

    /.  =i#ayat esehatan Sekarang

    -ayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung bayi dan tekanan darah menurun, bayi

    nampak sianosis dan gerakan ekstremitas fleksi sedikit dan gerakan refle?s sedikit segera setelah

     bayi tersebut dilahirkan.

    1.  =i#ayat esehatan masa lalu

    A.  renatal "are

    a.  emeriksaan kehamilan / kali

     b.  eluhan selama hamil sering pusing, "epat lelah, mata berkunang3kunang, dan

    malaise.

    ".  enaikan -- selama hamil 5 g

    -.   'atal

    a.  4empat melahirkan =umah Sakit ;mum rovinsi

     b.  7enis persalinan 'ormal

    ".  enolong persalinan -idan

    d.  esulitan lahir normal bu kesulitan mengedan karena ibu "epat lelah

    C.  ost natal

    a.  ondisi bayi -- lahir 2.100 gram, - 10 "m

     b.  -ayi mengalami nafas lambat, denyut jantung bayi menurun

    ".  -ayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pu"at.

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    9/15

    d.  erakan refle? sedikit dan tonus otot bayi menurun

    '.  Ri*aat Tum-i) Kem-ang

    ertumbuhan )isik 

    . -erat -adan :ahir 2100 gr 2. 4inggi -adan 10 "m

    /. :ingkar kepala /0 "m

    1. :ingkar dada 2& "m

    5. :ingkar lengan atas 2 "m

    6. :ingkar perut 50 "m

    ,. Reaksi /ospitaisasi

     emahaman keluarga tentang sakit dan ra#at inap

    .  Orang tua mengatakan merasa "emas dan ka#atir mengenai keadaan bayinya.

    2.  Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh.

    /.  Orang tua berharap agar anaknya "epat sembuh.

    e.  Pemeriksaan 0isik 

    eadaan ;mum lien klien nampak bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah menurun,

    tampak sianosis, gerakan ekstremitas dan refle?s sedikit.

    .  Sistem ernapasan

    a.  *idung Simetris kiri D kanan,

     b.  :eher 4idak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor 

    ".  +ada

    3  -entuk dada tidak simetris

    3  erakan dada dada dan abdomen tidak bergerak se"ara bersamaan,

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    10/15

    a.  -ayi mengalami penurunan kesadaran

    1.  System %uskulo Skeletal

    a.  4erjadi penurunan tonus otot bayi

     b.  erakan ekstremitas fleksi pada bayi sedikit".  -ayi nampak lemas dan lemah

    5.  System ntegumen

    a.  -ayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku

     b.  C=4 F / detik 

    ".  -ayi nampak pu"at

    6.  System

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    11/15

    -.  Rumusan

    Diagnosa

    .  -ersihan jalan

    nafas tidak  efektif b.d

     produksi mukus

     banyak.

    2.  ola nafas tidak 

    efektif b.d

    hipoventilasi9

    hiperventilasi

    /.  =isiko "edera

     b.d anomali

    kongenital tidak 

    terdeteksi atau tidak 

    teratasi pemajanan

     pada agen3agen

    infeksius.

    2.1.!  Interensi

     'o

    +?

    4ujuan G riteria *asil ntervensi =asional

    lien

    memperlihatkanbersihan

     jalan nafasnya efektif,

    dengan kriteria

    .'afas -ayi kembali

    normal

    2.-ayi aktif.

    /.ada pemeriksaan

    auskultasi tidak  

    ditemukan lagi bunyi

    tambahan pernafasan

    .aji tanda vital D 

     pernafasan, nadi,

    tekanan darah.

    2.aji frek#ensi,

    kedalaman

     pernafasan dan

    tanda3tanda sianosis

    setiap 2 jam.

    .Sebagai

    indi"ator adanya

    gangguan dlm

    system pernafasan

    2.-erguna dalam

    evaluasi derajat

    distress

     pernafasan

    adan9atau

    kronisnya proses

    Symptom

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    12/15

    /.+orong

     pengeluaran

    sputum, pengisapan

    (su"tion! bila

    diindikasikan.

    1.:akukan palpasi

    fokal fremitus

    5.Observasi tingkat

    kesadaran, selidiki

    adanya perubahan

    6.olaborasidengan tim medis

     pemberian O2

    sesuai dengan

    indikasi

     penyakit. Sianosis

    mungkin perifer 

    (terlihat pada

    kuku! atau sentral

    (terlihat sekitar 

     bibir dan atau

    telinga!. eabu3

    abuan dan

    sianosis sentral

    mengindikasikan

     beratnya

    hipoksemia.

    /.ental, tebal

    dan banyaknyasekresi adalah

    sumber utama

    gangguan

     pertukaran gas

     pada jalan nafas

    ke"il, pengisapan

    dibutuhkan bila

     batuk tidak 

    efektif.

    1.enurunangetaran vibrasi

    diduga ada

     pengumpulan

    "airan atau udara

    terjebak.

    5.elisah dan

    ansietas adalah

    manifestasi umum

     pada hipoksia,

    +A memburuk 

    disertai

     bingung9somnolen

    menunjukkan

    disfungsi serebral

    yang berhubungan

    dengan

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    13/15

    hipoksemia.

    6.+apat

    memperbaiki

    9men"egah

    memburuknya

    hipoksia.

    2 lien memperlihatkan

     pola nafas yang efektif,

    dengan riteria hasil

    .  )rek#ensi dan

    kedalaman pernafasan

    dalam rentang normal

    2.  -ayi aktif 

    .aji frek#ensi,

    kedalaman

     pernafasan dan

    ekspansi dada.

    2.Catat upaya

     pernafasan,

    termasuk 

     penggunaan otot

     bantu pernafasan

    /.Auskulatasi bunyi

    nafas dan "atat

    adanya bunyi nafas

    seperti mengi,

    krekels,dll

    1.4inggikan kepala

     bayi dan bantu

    mengubah posisi

    5.-erikan oksigen

    tambahan

    .e"epatan

     biasanya

    meningkat apabila

    terjadi

     peningkatan kerja

    nafas

    2.enggunaan otot

     bantu pernafasan

    sebagai akibat

    dari penigkatan

    kerja nafas

    /.-unyi nafas

    menurun9tak ada

     bila jalan nafas

    obstruksi dan

    adanya bunyi

    nafas ronki dan

    mengi

    menandakan

    adanya kegagalan

     pernafasan

    1.;ntuk 

    memungkinkan

    ekspansi paru dan

    memudahkan

     pernafasan.

    5.%emaksimalkan bernafas dan

    menurunkan kerja

    nafas

    / lien tampak 

    kooperatifdengan kriteria

    1.Cu"i tangan

    setiap sebelum dan

    .;paya untuk 

    menghindari dari

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    14/15

    1.-ebas dari "idera9

    komplikasi.

    2.Aktivitas yang tepat

    dari level perkembangan

    anak 

    /.%endeskripsikan teknik 

     pertolongan pertama.

    sesudah mera#at

     bayi.

    2.akai sarung

    tangan steril.

    /.:akukan

     pengkajian fisik 

    se"ara rutin

    terhadap bayi baru

    lahir, perhatikan

     pembuluh darah tali

     pusat dan adanya

    anomali.

    1.Ajarkan keluarga

    tentang tanda dan

    gejala infeksi danmelaporkannya

     pada pemberi

     pelayanan

    kesehatan.

    5.-erikan agen

    imunisasi sesuai

    indikasi

    (imunoglobulin

    hepatitis - dari

    vaksin hepatitis - bila serum ibu

    mengandung

    antigen permukaan

    hepatitis - (*bs

    Ag!, antigen inti

    hepatitis - (*bs

    Ag! atau antigen <

    (*be Ag!.

    kuman dari luar 

    agar tidak terjadi

    infeksi

    2.;paya agar  

    tidak terjadi

    "edera

    /.%emandirikan

     pasien dan

    keluarga dalam

    hal mera#at bayi

    1.%emberikan

     pertahanan yang

    lengkap pada bayi

    sesuai dengan

    #aktu yang telah

    di tetapkan

    2.2.#  Impementasi

    ada tahap implementasi atau pelaksanaan dari asuhan kepera#atan meninjau kembali dari

    apa yang telah diren"anakana atau intervensi sebelumnya, dengan tujuan utama pada pasien

  • 8/17/2019 Makalah Afiksia 2

    15/15

    dapat men"akup pola napas yang efektif, peredaan nyeri, mempertahankan pola eliminasi yang

     baik, pemenuhan istirahat tidur yang adekuat, pengurangan ke"emasan, peningkatan pengetahuan

    2.2.$  Eauasi

    a.  lien tampak rileks dalam bernafas

     b.  7alan nafas klien kembali lan"ar ".  esadaran klien kembali membaik.

    BAB !

    PENTP

    !.1.1  Kesimpuan

    Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga

    dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam

    kehidupan lebih lanjut.

    DA0TAR PSTAKA

     A.   Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Ilmu Keperawatan 1, Jakarta, 2009, Salemba edika

     Anik aryunani, A!u"an #ayi #aru $a"ir %&rmal, Jakarta, 200', (ran! In)& edia, Jakarta

     Ai *eye" +ukia" dan $ia *ulianti, Am. Keb,K, A!u"an %e&natu!, #ayi dan Anak #alita, Jakarta,

    200, (ran! In)& edia Jakarta

     -&enge! arilynn. +en/ana A!u"an Keperawatan Jakarta, 199. Penerbit #uku Ked&kteran

     3.

    4&ng -&nna $, dkk. #uku A5ar Keperawatan Pediatri, di!i 6 7&l 2 Jakarta, 2009.

     Penerbit #uku Ked&kteran 3.

    http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/prosedur-penatalaksanaan-asfiksia.html