magang bom2

Upload: cunk-rastafara

Post on 13-Jul-2015

905 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bekerja secara optimal serta sesuai dengan bidangnya. Akan tetapi pada kenyataanya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan untuk terjun dan bersaing di dalam dunia kerja. Karena mereka dianggap belum memenuhi persyaratan dalam dunia. Sehingga tidaklah cukup jika mahasiswa hanya menerima pendidikan di banku kuliah secara teoritis saja. Karena itu dibutuhkan program yang mampu membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja nantinya, sehingga Program Magang ini merupakan satu hal jitu yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP). Melalui program magang ini, diharapkan mahasiswa akan memperoleh pengalama kerja di perusahaan atau instansi baik pemerinta maupun swasta sehingga mahasiswa akan lebih siap dan mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan dunia kerja setelah lulus nantinya. Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa dengan persyaratan akademis tertentu yang merupakan kegiatan intrakurikuler wajib berbobot tiga sks bagi setiap mahasiswa Program Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, yang dilaksanakan minimal selama 30 hari pada instansi / perusahaan yang telah memberikan persetujuan tertulis. Melalui pelaksanaan

1

praktek magang, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengamati, menganalisa, dan membandingkan antara teori dan ilmu yang didapat dalam perkuliahan dengan praktek dan permasalahan nyata pada instansi / perusahaan yang berkaitan dengan administrasi publik. Diharapkan dengan pelaksanaan magang tersebut, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam sistem nyata dan dapat memperoleh gambaran nyata dalam dunia kerja sebagai bekal di kemudian hari. Program magang ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga dengan bekal yang sudah didapatkan para mahasiswa lulusan Program Administrasi Publik dengan konsentrasi Manajemen Publik diharapkan akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen publik untuk kegiatan yang bersifat produktif dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan magang di instansi / perusahaan ini juga dapat pula sebagai kesempatan untuk berlatih dalam persaingan kerja, mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki tingkat intelektual tinggi, memiliki keterampilan dan dedikasi serta tangguh dan berpengalaman, sehingga diharapkan setelah menempuh pendidikan formal dapat menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang telah memiliki pengalaman dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan bidang kajian yang ditekuni. Penulis tertarik untuk melakukan praktik magang di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang dikarenakan penulis tertarik dengan peran dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang

2

tersebut. Untuk memperoleh hasil pengkajian yang optimal dalam pelaksanaan magang penulis diharapkan mampu menemukan masalah dalam sistem yang terdapat dalam instansi, kemudian dapat menganalisis masalah tersebut.

B. Ruang Lingkup Kegiatan praktik magang dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Kota Semarang yang berlokasi di Gedung Pandanaran Lantai VI, Jl. Pemuda Nomor 175, Semarang. Penulis ditempatkan di bidang perindustrian. Kegiatan yang dilakukan penulis sebagai peserta magang secara umum adalah melaksanakan praktik kerja di bawah bimbingan para pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Kota Semarang. Selain itu, penulis melakukan observasi terhadap kegiatan kerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sebagai bahan pendukung pembuatan Laporan Hasil Magang ini.

C. Tujuan Kegiatan Magang Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Semarang Kota Semarang dalam proses pengembangan Provinsi Jawa Tengah dari beberapa aspek social dan ekonomi.2. Menciptakan link and match antara dunia pendidikan dengan dunia

kerja sehingga mahasiswa dapat lebih mengenal, mengamati,

3

membandingkan praktek yang ada di lapangan dengan teori yang dapat di bangku kuliah.3. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman melalui pembelajaran kerjasama dan komunikasi dengan orang-orang baru di tempat magang.

D. Manfaat Kegiatan Magang Manfaat kegiatan ini adalah sebagi berikut : a. Bagi Mahasiswa 1) Mendapatkan pengalaman kerja sebelum terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya. 2) Membandingkan dan menerapkan teori yang didapatkan di dalam kampus dengan praktek di lapangan. 3) Dapat digunakan sebagai bahan referensi mahasiswa yang nantinya terjun dalam praktek kerja. 4) Memupuk rasa tanggung jawab, disiplin, dan berinissiatif. 5) Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan keahlian mahasiswa Universitas Diponegoro.

4

b. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Khususnya Jurusan Administrasi Publik 1) Hasil penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sebagai sebuah masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas, sehingga dapat diharapkan membawa peningkatan pada prestasi belajar.2) Menambah referensi tentang di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Semarang.c. Bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang

1) Mahasiswa diharapkan dapat membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada dalam perusahaan atau instansi dengan seefektif dan seefisien mungkin. 2) Dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan dan diharapkan memberi masukan untuk peningkatan kualitas.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada: Tempat Alamat : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang : Gedung Pandanaran Lantai VI Jl. Pemuda No. 175, Semarang Hari Tanggal : Senin Jumat. : 17 Januari 1 Maret 2011

5

Pukul Bidang

: 07.00 WIB 15.00 WIB. : Perindustrian

F. Metoda Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara: 1) Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan mengadakan suatu pengamatan data pencatatan secara sistematis terhadap gejala, objek yang diteliti secara langsung. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung kegiatan-kegiatan di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah dan terjun langsung ke lapangan (observasi mendalam). 2) Wawancara. Wawancara atau yang sering disebut interview atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer). Untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (Arikunto, 1988 : 145). Dalam metode ini dilakukan pengumpulan data dengan

mempergunakan Tanya jawab atau wawancara secara langsung denagn

6

pejabat-pejabat yang bersangkutan maupun dengan pihak-pihak lain yang atas hubungannya dengan penelitian ini secara tertulis maupun lisan. 3) Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari data yang diperoleh dari buku buku referensi, arsip, dan keterangan lain dari sumber kepustakaan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan hasil magang ini yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penulisan, ruang lingkup, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan, tujuan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG Bab ini berisikan latar belakang pembentukan, dasar pembentukan, visi dan misi, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, kewenangan, struktur organisasi, dan penjabaran tugas pokok dan fungsi. BAB III : HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK MAGANG Bab ini berisikan ringkasan Praktek Kerja Lapangan, identifikasi kendala pelaksanaan tugas, dan hasil pembahasan. BAB IV : PENUTUP

7

Bab ini berisikan kesimpulan yang telah diuraikan pada Bab III serta saran dari penulis.

H. Kajian Pustaka Kinerja Mempunyai sumber daya manusia yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi merupakan harapan setiap organisasi. Namun sangat sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang sudah memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Adalah menjadi kewajiban pemimpin untuk mengarahkan kepada tenaga kerjanya agar kecerdasannya mmeningkat, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih besar pada organisasi. Banyak orang dapat memberikan kinerja terbaik ketika perekonomian sedang berkembang dan hanya logo yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Tetapi apa yang terjadi ketika kondisi berkembang sebaliknya, perekonomian sulit, pengganguran tinggi, pasar sahan jatuh dan kompetisi

8

memenangkan pangsa pasar. Pada umumnya orang mempunyai kinerja baik apabila situasi normal sehingga kinerjanya mengalir begitu saja. Kecerdasan kinerja mempunyai lima atribut, yaitu 1. Focus Setiap orang mengetahui bagaimana memfokus, tetapi tidak mengetahui kea rah mana ditujukan. Pada umumnya orang mempunyai focus tunggal dengan memfokus pada kemenangna atau tidak kalah dan dengan memfokus pada kesalahan masa lalu. Focus adalah masalah memberikan perhatian pada apa yang paling penting pada saat yang tepat. Hal ini tidak berarti bahwa gangguan hilang, tetapi kita dalam kendali focus kita. Meskipun top performer membuat kesalahan, mereka tetap top performer karena mereka dapat focus melalui sebuah keslahan. Mereka memfokus pada koreksi, yang memerlukan identifikasi informasi tentang apa yang harus dilakukan. 2. Confidence Kepercayaan mempengaruhi semua hal yang dilakukan orang. Kesalah yang sering dilakukan adalah menjadi percaya diri terhadap hasil daripada proses yang menciptakan gasil dan mempunyai semua kepercayaan atau tidak sama sekali. Dan banyak hal, kita tidak dapat percaya 100% hasil, karena kita tidak dapat mengenalikan sepenuhnya semua variable. Disamping kepercayaan pada

9

hasil, kita harus melihat proses yang menciptakan hasil. Cara berffikir demikian akan memungkinkan kita percaya diri sekarang dan menjadi percaya diri tentang mencapai tujuan masa depan. 3. Winning Game-Plan Winning Game-Plan bukan sekedar winning plan, tetapi akan mendefinisikan kemenangan. Hal ini akan memungkinkan kita melihat apa yang berjalan da apa yang tidak berrjalan. Kita harus menjalankannya dengan penuh kepercayaan. Setelah menciptakan wiinning game plan, kemudian melaksanakan. Apabila kita mempunyai kepercayaan terhadap winning game plan kita, maka kita akan memahami manfaat dan menghargai diri kita sendiri erhadap pelaksanaan darpada menunggu angka atau ukuran lain untuk mengidifikasi bahwa sudah waktunya memberikan kita penghargaan. Apabila hal ini mebuat kita gelisah, maka kita hanya mempunyai game plan dan bukan winning game plan. 4. Self-dicipline Disiplin diri mempunyai dua sisi. Dimulai dengan keinginan untuk memperbaiki atau berubah. Disiplin diri melibatkan akuntabilitas secara sukarela, yang menetapkan tahapan untuk coaching yang sebenarnya. Disiplin diri yang merupakan bagian kecerdasan kinerja melibatkan akuntabilitas secara sukarela, melepaskan the coach dalam diri kita. Semakin rendah disipli diri, semakin besar perlunya akuntabilitas secara sukarela. 5. Competitiveness10

Untuk menjadi yang terbaik ketika menghadapi masalah paling berat, kita harus mempunyai keinginan internal untuk menang. Kebanyakan orang berfikir hal ini seperti bersaing melawan orang lain.bentuknya bisaI win you lose, atau bahakan lebih buruk lagi you win I lose. Daya saing adalah tentang membawa permainan pada tingkat selanjutnya daripada sekadar mengalahkan. Sekali kita memahami dampak bahwa pelatihan atribut kecerdasan kinerja akan terdapat dalam permainan, kita akan perlu alat untuk berlatih. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikiasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja merupakan evaluasi formal terhadap prestasi karyawan. Evaluasi tersebut dapat dilakukan secara informal, informasi informal seperti ini mempunyai keuntungan karena karyawan dapat

11

memperoleh umpan balik dengan cepat, langsung setelah karyawan melakukan kesalahan atau berhasil menjalankan tugas. Manfaat Evaluasi Kinerja Penilai prestasi adalah proses dimana oragnisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja karyawan. Aktivitas ini dapat memberikan umpan balik dan koreksi terhadap pengambilan keputusan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka. Adapun manfaat evaluasi prestasi/kinerja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan prestasi karyawan Dari hasil kerja atau pekerjaan karyawan dapat diketahui masalah dan produktivitas mereka dalam bekerja. Dengan demikian, karyawan dapat memperbaiki atau meningkatkan prestasi setelah mengetahui hasil atau umpan balik dari adanya evaluasi tersebut. 2. Standar kompensasi yang layak. Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat mengetahui berapa upah atau kompensasi yang layak yang harus diberikan pda karyawan. 3. Penempatan karyawan Pada periode tertentu karyawan akan mengalami promosi, mutasi, transfer dan demosi. Oleh karena itu sebelum keputusan ini diambil manajer dapat melihat hasil prestasi karyawan dalam sebuah evaluasi yang sudah

12

dilakukan sehingga dapat meminimalisasi risiko kesalahan dalam penempatan karyawan. 4. Pelatihan dan pengembangan Hasil evaluasi dapat diketahui oleh manejer, dimana manajer melihat apakah program pelatihan dan pengembangan diperlukan atau tidak. 5. Jenjang karier Dari evaluasi prestasi, manajer dapat menyusun jalur karier karayawan sesuai dengan prestasi yang telah ditujukkan karyawan.

6. Penataan staf Hasil prestasi yang baik atau buruk, mencerminkan bagaimana manajemen mengatur pembagian sumber daya manusia di dalam organisasi. 7. Minimnya data informasi Informasi yang akurat sangat dibutuhkan organisasi untuk mengambil keputusan guna menempatkan karyawan, promosi, mutasi, transfer, demosi, kebutuhan program pelatihan dan pengembangan, jenjang karier karyawan dan komponen komponen lain sumber daya manusia. 8. Kesalahan desain pekerjaan

13

Adanya indikasi hasil evaluasi prestasi yang buruk merupakan tanda adanya kesalahan dalam deskripsi desain pekerjaan yang tidak atau kurang cocok pada karyawan 9. Peluang kerja yang adil Peluang kerja yang sama dan adil bagi karyawan bisa didapat manajer melihat hasil evaluasi dan mempertimbangkan kesempatan pekerjaan yang layak dan menantang bagi karyawan yang menunjukkan prestasi bagus. 10. Tantangan eksternal Penilain prestasi juga tergantung dari factor lain, seperti kepentingan pribadi, kondisi kerja, keluarga, kesehatan kryawan dan sebagainya.

Diagnosis Kinerja Diagnosis kinerja didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan sebabsebab dari deviasi kinerja dan menemukan cara untuk mencapai kinerja yang di targetkan. Diagnosi kinerja merupakan hal yang sangat penting, karena seringkali manajemen memberikan berbagai penjelasan yang bervariasi terhadap

penyimpangan kinerja yang terjadi. Misalnya, ketidak tepatan produksi bisa dikarenakan kerusakan mesin, absensi karyawan, bahan baku yang tidak

14

memenuhi standart, dan beribu alasan yang lain. Yang diperlukan dalam diagnosis adalah menemukan apa sebab yang benar dari ketidak tepatan produksi tersebut. Tujuan dan sasaran kinerja dalam buku manajemen kinerja karangan Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M. Phil menyatakan: tujuan dan sasaran kinerja disusun bersumber pada visi, misi dan rencana strategis suatu organisasi. Kinerja suatu organisasi, tim, atau individual dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran kinerja tidak lain adalah untuk menjamin agar proses kinerja dapat berlangsung seperti diharapkan dan tercapainya prestasi tinggi. kerja

Penilaian Kinerja Penilaian kerja digunakan untuk berbagai tujan dalam organisasi. Setiap orang menekankan pada tujuan yang berbeda-beda dan organisasi lain dapat juga menekankan tujan yang berbeda dengan sistem penilaian yang sama. Keanekaragaman tujuan penilaian sering menggambarkan variasi tujuan yang b erbeda tentang penilaian kinerja. Tujuan yang berbeda sering menimbulkan konflik. Salah atu konflik tersebut mungkin menggunakan kekuatan dan politik dalam proses penilaian dan hasil penilaian. Sistem penilaian kinerja akan bekerja baik ketika tujuan formal oranisasi menggunakan penilaian kinerja konsisten terhadap tujuan penilaian, termasuk penilaian dan yang dinilai. Penilaian kinerja digunakan untuk : 1. Meningkatkan kinerja.15

2. Menetapkan tujuan organisasi. 3. Mengidentifikasi pelatihan dan kebutuhan pengembangan. 4. Perencanaan sumber daya manusia. Sistem penilaian kinerja terutama dengan usaha penentuan nilai pekerjaan dan sebagai salah satu cara untuk memcahkan masalah yang berkaitan dengan sistem pengupahan dan penggajian secara lebih teratur, sistemsi dan lebih adil. Hasil penilaian kinerja digunkan untuk : a. Meninju ulang kinerja masa lalu b. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam penentuan nilai siatu pekerjaan c. Memeriksa kemampuan pekerjaan d. Memeriksa kemampuan individu karyawan e. Menyusun target masa depan f. Melihat prestasi seseorang secara realistis g. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan

16

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah : 1. Orang yang dinilai (karyawan) 2. Penilai ( atasan, supervisor, pimpinanb, manajer, konsultan) 3. Perusahaan Manfaat bagi karyawan yang dinilai : Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah antara lain : 1. Meninkatkan motivasi 2. Meningkatkan kepuasan kerja 3. Adanya kejelasan standart hasil yang diharapkan mereka 4. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar 5. Pengembangan perencanaan untuk menungkatkan kinerja dengan

membangun kekuatam dam mengurangi kelemahan semaksimal mungkin 6. Adanya pandangan yang lebih jelas tentan konteks pekerjaan 7. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan Manfaat bagi penilai ( supervisor, manajer,)

17

1. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutna. 2. Meningkatkan kepuasan kerja 3. Memberikan pelung untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerja manajer sendiri, maupun pekerja dari bawahannya. 4. Sebagai media untuk meningkatkan hubungan antar pribadi antara karyawan dengan manajer. Manfaat bagi perusahaan : 1. Menigkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang diberikan oleh masing-masing karyawan 2. Meningkatkan kualitas komunikasi 3. Menungkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan 4. Meningkatkan perusahaan. BAB II PROFIL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG keharmonisan hubungan dalam mencapai tujuan

A. Kondisi Umum Kota Semarang

18

Geografi: Posisi geografi Kota Semarang terletak di pantai Utara Jawa Tengah, tepatnya pada garis 6, 5' - 7, 10' Lintang Selatan dan 110, 35' Bujur Timur. Sedang luas wilayah mencapai 37.366.838 Ha atau 373,7 Km2. Letak geografi Kota Semarang ini dalam koridor pembangunan Jawa Tengah dan merupakan simpul empat pintu gerbang, yakni koridor pantai Utara, koridor Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan dan Barat menuju Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan, terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan jalan) serta transport udara yang merupakan potensi bagi simpul transport Regional Jawa Tengah dan kota transit Regional Jawa Tengah. Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan hubungan dengan luar Jawa, secara langsung sebagai pusat wilayah nasional bagian tengah.

B. Sejarah Singkat Disperindag Kota Semarang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang terletak di Jalan Pemuda No.175 Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang, sebelum menempati Gedung Pandanaran lantai 4 Semarang beralamat di Jalan Ronggolawe Selatan No. 6 Semarang bernama Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan, yang merupakan Kantor Departemen Perdagangan. Sejarah berdirinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan dilihat dari segi Kantor Departemen Perdagangan Kodya Semarang dahulu bernama Kantor Perdagangan

19

Semarang dibuka pada tahun 1977 dengan wilayah se-eks Karesidenan Semarang. Adapun pembentukannya berdasar: 1. Keputusan Menteri Perdagangan: 110/KP/V/75 tanggal 07 Mei 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan 2. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor: 265/KP/XI/75

tanggal 01 November 1975 tentang Penerapan Pola-pola Kantor Wilayah Perdagangan di Kabupaten dan Kotamadya. Kemudian pada bulan Nopember 1980 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor: 355/KP/XI/1980

tentang Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kantor Departemen Perdagangan dan Koperasi, maka terjadilah perubahan struktur organisasi pada Kantor Perdagangan dan nama Kantor Perdagangan menjadi Kantor Departemen Perdagangan. Sejalan dengan perkembangan berdirinya Kantor Departemen Perdagangan Kodya Semarang dengan Wilayah Kerja Kodya Semarang berdiri dan melakukan kegiatan pada tanggal 16 November 1984. Selanjutnya degan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor:

225/KP/IX/8 tanggal 17 September 1987 tentang Organisasi Tata Kerja Instansi Vertikal Departemen Perdagangan. Struktur Organisasi Departemen Perdagangan disempurnakan lagi dan diklasifikasikan menjadi: 1. Kantor Departemen Perdagangan Type A 2. Kantor Departemen Perdagangan Type B

20

3. Kantor Departemen Perdagangan Type C Kemudian dengan Keputusan Presiden RI Nomor: 388/Th.1955 Kantor Departemen Perdagangan dan Kantor Departemen Perindustrian digabung menjadi satu yaitu Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Semarang (Depperindag). Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. Melalui Peratuaran Pemerintah Daerah kota semarang dan sebagai pelaksanaan pasal 2 ayat (3), maka diterbitkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor: 061.1/176 Tahun 2001 tanggal 25 April 2001 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang.

C. Visi dan Misi

1. Visi KOTA SEMARANG MENUJU MASYARAKAT AMAN DAN DAMAI.SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA;

21

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan merupakan tahap pertama pembangunan jangka panjang, yang memiliki tiga kunci pokok yakni, Kota Metropolitan yang mengandung arti bahwa kota Semarang mempunyai sarana prasarana yang dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat kota dan hinterland-nya, Religius mengandung arti bahwa masyarakat Kota Semarang meyakini akan kebenaran ajaran dan nilai-nilai agama yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupannya, dalam wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, perdagangan dan jasa merupakan basis aktivitas ekonomi masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Secara

keseluruhan visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalam jangka waktu lima tahun kedepan, dapat terwujud kota Semarang yang memiliki sarana prasarana kota berskala metropolitan sehingga dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat termasuk daerah hinterland-nya, dengan aktivitas ekonomi utam yang bertumpu pada sektor perdagagan dan jasa dengan tetap memperhatikan keberadaan potensi ekonomi local, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. 2. Misi Untuk mewujudkan visi kota Semarang tersebut, maka dijabarkan dalam 6 misi yang menjadi pedoman bagi pembangunan kota Semarang:

Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang religius melalui peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan pendidikan dan derajat

22

kesehatan masyarakat dengan memperbesar akses bagi masyarakat miskin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, kemandirian aparatur keuangan serta daerah, oleh pengembangan infrastruktur

profesionalisme

didukung

kepemerintahan yang berbasis teknologi.

Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan politik, social dan budaya yang demokratis serta memperkokoh ketrertiban dan keamanan yang kondusif melalui upaya penegakan dan peraturan , pengembangan budaya tertib dan disiplin serta menjunjung tinggi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinerji diantara para pelaku ekonomi yang berbasis pada perdagangan dan jasa, medorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi local, regional dan

internasional.

Mewujudkan perlindungan sosisl melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan social, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan dan peningkatan peran pemuda.

Mewujudkan

terselenggaranya

kegiatan

penataan

ruang

yang

konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi,

23

lestari dan optimal didukung pengembangan infrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

D. Tujuan dan Sasaran

Penyusunan rencana untuk memberikan landasan kebijakan selama lima tahun dalam mencapai visi, misi sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang pada akhir tahun anggaran. Adapun tujuan yang dimaksud adalah : 1. Sub Fungsi Perdagangan dan Jasaa. Mendorong

pertumbuhan

perekonomian

dalam

meghadapi

globalisasi perdagangan.b. Mengembangkan perlindungan konsumen.

2. Sub Fungsi Industria. Mengembangkan industri agar mampu menjawab tuntutan pasar.

Dari tujuan tersebut diatas dapat disampaikan sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Sub Fungsi Perdagangan dan Jasaa. Meningkatkan arus distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat

dengan peningkatan rata-rata 10% per tahun.b. Peningkatan ekspor komoditi non migas dan target yang ditetapkan

sebesar 5% per tahun.

24

c. Peningkatan perlindungan dan pengawasan peredaran produk

konsumsi masyarakat sebesar 15% per tahun. 2. Sub Fungsi Industria. b.

Peningkatan ketrampilan IKM sebesar 15% per tahun. Peningkatan bantuan peralatan kepada IKM sebesar 17%

per tahun.c. d.

Peningkatan kualitas produk IKM sebesar 11% per tahun. Peningkatan sentra-sentra home industri dan perdagangan

rata-rata 2% per tahun.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang maka dapat disampaikan Susunan dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sebagaimana tersebut di bawah ini : a. b. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Sekretariat, terdiri dari: 1)2) 3)

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub Bagian Keuangan.

c.

Bidang Perindustrian, terdiri dari:1) 2)

Seksi Industri Agro dan Kimia. Seksi Industri Logam, Mesin dan Tekstil.

25

3)

Seksi Industri Alat Transportasi, Telematika, Elektronika .

d.

Bidang Perdagangan, terdiri dari:1) 2) 3)

Seksi Bina Usaha Perdagangan. Seksi Perdagangan Luar Negeri. Seksi Pengendalian.

e.

Bidang Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian, terdiri dari:1) 2) 3)

Seksi Perlindungan Konsumen. Seksi Teknik Kemetrologian. Seksi Pengawasan dan Advokasi.

f.

Bidang Teknologi Industri dan Perdagangan, terdiri dari:1) 2) 3)

Seksi Standarisasi Teknologi Industri. Seksi Standarisasi Perdagangan. Seksi Informasi dan Promosi Perindustrian dan

Perdagangan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. Selanjutnya bagan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sesuai Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 dicantumkan dalam bagan di bawah ini : (terlampir) Dalam menjalankan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang didukung oleh Sumber Daya Manusia dengan komposisi sebagai berikut : Kepala Dinas : 1 Orang

26

Sekretaris Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Seksi Pejabat Fungsional Staf CPNS TPHL Jumlah

: : : : : : : : :

1 Orang 4 Orang 3 Orang 12 Orang 1 Orang 39 Orang 14 Orang 1 Orang 76 Orang

Dari jumlah pegawai sebanyak 75 Orang dilihat dari tingkat pendidikan yang dimiliki terdiri dari : SD SMP SLTA D3 S1 S2: : : : : : : 2 Orang 3 Orang 23 Orang 6 Orang 38 Orang 3 Orang

Sedangkan apabila dilihat dari tingkat Esselon terdiri dari : Esselon II Esselon III Esselon IV : : : 1 Orang 5 Orang 16 Orang

F. Kebijakan

27

Kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, adalah : 1. Sub Fungsi Perdagangan dan Jasaa. Tersedianya barang kebutuhan pokok dan jasa yang terjangkau daya beli

masyarakat.b. Pengembangan perdagangan dan jasa sebagai lapangan usaha masyarakat melalui

pengembangan potensi sumber daya perdagangan dan jasa.c. Peningkatan ekspor dan pengembangan regulasi usaha.

2.

Sub Fungsi Industri

a. Mengembangkan industri terutama industri kecil/home industrib. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada

mekanisme pasar dengan pengembangan ekspor dan institusi pasar.

G. Program Kerja

Program strategis merupakan bentuk atau upaya yang akan dilakukan dalam rangka merespon berbagai masalah yang ada dan berorientasi pada visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. Penyusunan program kerja tahun 2011 merupakan implementasi perencanaan strategis yang mencakup program kegiatan jangka menengah (lima tahun) yakni 2011 2015.

28

Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sebagai unit organisasi yang bersifat teknis yang tidak lepas dari unit organisasi lain yang bersifat teknis maupun administratif, maka dalam penetapan program-program didasarkan pada anggaran yang merupakan kunci keberhasilan kegiatan. Adapun program-program strategis yang ditetapkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah :

Urusan Pilihan Perdagangan 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan

pengaduan konsumen Peningakatan pengamatan peredaran barang dan jasa Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah

2.

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan klaster produk ekspor

3.

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan

Urusan Pilihan Perindustrian 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

29

Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan motivasi dan kerjasama antar pegawai 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan RKA dan DPA Penyusunan laporan keuangan bulanan Penunjang kinerja PA, PKK, bendahara dan pembantu Penyusunan RKA perubahan dan DPA perubahan

30

Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) Penyusunan buku selayang pandang Penyusunan laporan RENJA (Rencana Kinerja) Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan 5. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Pengembangan kapasitas pranata, pengukuran, standarisasi, dan kualitas Pengujian mutu barang Penerapan Gugus Kendali Mutu 6. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Fasilitasi bagi industri kecil dan menegah terhadap pemanfaatan sumber daya Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri 7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pengembangan dan pelayanan teknologi industri 8. Program Penataan Struktur Industri Pembinaan dan pengawasan cukai 9. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat

31

H. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi

Lebih lanjut melalui Keputusan Walikota Semarang No. 44 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Semarang diatur tugas masing-masing bidang sebagai berikut: 1. Kepala Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi. 2. Sekretariat Fungsi: Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi,

bidang keuangan, serta bidang umum dan kepegawaian. Pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan rencana program di

bidang Kesekretariatan, bidang ideologi dan kewaspadaan nasional, bidang ketahanan bangsa, bidang politik dalam negeri, serta bidang perlindungan masyarakat. Penyusunan rencana kerja anggaran Badan Kesatuan Bangsa,

Politik, dan Perlindungan Masyarakat. Penyusunan laporan kinerja program Badan Kesatuan Bangsa,

Politik, dan Perlindungan Masyarakat.

32

Pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan laporan realisasi

anggaran di bidang Kesekretariatan, bidang ideologi dan kewaspadaan nasional, bidang ketahanan bangsa, bidang politik dalam negeri, serta bidang perlindungan masyarakat. Pengkoordinasian pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan,

rumah tangga, kehumasan, keprotokolan, dan administrasi perjalanan dinas. Tugas: Menyiapkan urusan surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, keuangan, penyusunan rencana dan penyusunan program serta pelaporan di bidang kesatuan bangsa, politik, dan perlindungan masyarakat. a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan

rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kegiatan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja Badan

Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat.

33

Menyiapkan bahan penyusunan produk Badan Kesatuan

Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang

perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan,

dan pengendalian di bidang perencanaan dan evaluasi.

Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di

bidang perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran

sub bagian perencanaan dan evaluasi. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program

sub bagian perencanaan dan evaluasi. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris

sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian o Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

umum dan kepegawaian. o Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di

bidang umum dan kepegawaian. o Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan

rencana kerja anggaran di bidang umum dan kepegawaian. o Melaksanakan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi, dan

rumah tangga.

34

o

Melaksanakan pengadaan barang, pemeliharaan barang pengaturan penggunaan kendaraan dinas serta

inventaris,

perlengakapannya. o o o Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. Melaksanakan pengelolaan administrasi perjalanan dinas. Menyiapkan bahan penghimpunan dan pengolahan hasil

data dan informasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat. o Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang

umum dan kepegawaian. o Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di

bidang umum dan kepegawaian. o Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran

sub bagian umum dan kepegawaian. o Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program

sub bagian umum dan kepegawaian. o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Sub Bagian Keuangan Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan administrasi di bidang keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, penerimaan,

35

penyetoran, pembukuan, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan berpedoman pada sistem informasi manajemen pelaporan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

3. Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional Fungsi: Perumusan kebijakan teknis di bidang ideologi dan wawasan

kebangsaan serta bidang kewaspadaan nasional. Pelaksanaan peningkatan dan pengembangan wawasan kebangsaan dalam rangka terwujudnya stabilitas daerah; (rekomendasi ijin tempat ibadah, forum komunikasi antar umat beragama, petamas, pencegahan potensi konflik SARA) Pelaksanaan koordinasi pengawasan orang asing yang berdomisili di daerah. Pelaksanaan pemberian ijin riset dan survey yang dilaksanakan oleh perorangan maupun lembaga di daerah. Pelaksanaan pemberian ijin pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di daerah. Pelaksanaan kepercayaan. Tugas: a) Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan peningkatan kerukunan umat beragama dan

36

Menyiapkan bahan pembinaan ketahanan ideologi negara

dalam rangka peningkatan pemahaman nilai-nilai ideologi negara dan nasionalisme. Menyiapkan bahan peningkatan dan pemngembangan

wawasan kebangsaan dalam rangka terwujudnya stabilitas daerah (rekomendasi ijin tempat ibadah, forum komunikasi antar umat beragama, petamas, pencegahan potensi konflik SARA) Menyiapkan bahan peningkatan dan pengembangan

kesadaran bela negara. Menyiapkan bahan penanaman dan penembangan nilai-

nilai sejarah kebangsaan dalam rangka peningkatan nasionalisme. Menyiapkan bahan pemberian ijin pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata (KKN), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di daerah. b) Sub Bidang Kewaspadaan Nasional Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama

di bidang intelijen dan keamanan (Intelkam). Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan masyarakat di

wilayah perbatasan. Menyiapkan bahan pemantauan dan fasilitasi penanganan

konflik tenaga kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan SARA.

37

Menyiapkan

bahan

fasilitasi

penanganan

konflik

pemerintahan dan sosial. Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi (tanda lapor)

warga negara asing dan lembaga asing yang masuk dan beraktivitas di daaerah. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pengawasan

orang asing dan lembaga asing yang berdomisili di daerah. Menyiapkan bahan pemberian ijin riset dan survey yang

dilaksanakan oleh perorangan maupun lembaga di daerah. 4. Bidang Ketahanan Bangsa Fungsi: Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya, dan agama serta bidang ketahanan masyarakat. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya, dan agama serta bidang ketahanan masyarakat. Pengkoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan ketahanan seni dan budaya dari pengaruh negatif seni dan budaya luar. Pelaksanaan peningkatan kerukunan umat beragama dan aliran kepercayaan. Pelaksanaan peningkatan pembauran dan akulturasi budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

38

Pelaksanaan identifikasi dan koordinasi pencegahan dampak negatif di bidang perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, serta perilaku masyarakat yang dapat merugikan kehidupan ekonomi masyarakat. Tugas: Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan pembauran bangsa dan hak asasi manusia, ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta wawasan kebangsaan.

a. Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Agama bidang Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di ketahanan sosial, ekonomi, budaya, dan agama serta

bidang ketahanan masyarakat. Menyiapkan bahan pengkoordinasian penetapan kebijakan

dan pelaksanaan ketahanan seni dan budaya dari pengaruh negatif seni dan budaya luar. Menyiapkan bahan peningkatan kerukunan umat beragama

dan aliran kepercayaan. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dan koordinasi

pencegahan dampak negatif di bidang perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, serta perilaku masyarakat yang dapat merugikan kehidupan ekonomi masyarakat.

39

Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan harmonisasi

dan pencegahan konflik antar lembaga usaha ekonomi. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan pelaksanaan

ketahanan seni dan budaya dari pengaruh negatif seni dan buday luar. b. Sub Bidang Ketahanan Masyarakat Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan kerukunan

umat beragama dan aliran kepercayaan. Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan pembauran

dan akulturasi budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pencegahan

pemanfaatan sumber daya alam yang dapat merugikan kehidupan masyarakat. 5. Bidang Politik Dalam Negeri Fungsi: Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program serta rencana kerja anggaran di bidang kelembagaan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional sistem dan implementasi politik di daerah. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan kelembagaan politik di daerah.

40

Pelaksanaan peningkatan harmonisasi dan komunikasi politik antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat. Pelaksanaan koodinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemilu,

pemilihan presiden dan kepala daerah. Tugas: a) Sub Bidang Kelembagaan Politik Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penetapan

kebijakan operasional sistem dan implementasi politik di daerah.

Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dan pendataan

kelembagaan politik di daerah. politik. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penetapan Menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan kelembagaan

kebijakan operasional sistem dan implementasi politik di daerah. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang

kelembagaan politik. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan,

dan pengendalian di bidang kelembagaan politik. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di

bidang kelmbagaan politik. b) Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi politik.

41

Menyiapkan

bahan

pelaksanaan

fasilitasi

pemilihan

presiden dan kepala daerah. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang

budaya dan pendidikan politik. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan,

dan pengendalian di bidang budaya dan pendidikan politik. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di

bidang budaya dan pendidikan politik. 6. Bidang Peningkatan SDM dan Satuan Linmas Fungsi: Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program serta rencana kerja anggaran di bidang potensi perlindungan masyarakat dan bidang bina perlindungan masyarakat. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang potensi

perlindungan masyarakat dan bidang bina perlindungan masyarakat. Pelaksanaan pendataan dan pemetaan potensi dan sumber daya perlindungan masyarakat. Pelaksanaan pengembangan potensi sumber daya manusia melalui pendidikan bela negara. Pelaksanaan peningkatan dan pengembangan sistem perlindunagn masyarakat terpadu. Pelaksanaan pembinaan tertib administrasi sistem perlindunagn masyarakat.

42

Pelaksanaan identifikasi dan pendataan kejadian gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Tugas: a. Sub Bidang Potensi Perlindungan Masyarakat Menyiapkan bahan data dan potensi perlindungan

masyarakat. Manyiapkan bahan rekruitmen anggota perlindungan

masyarakat (linmas). Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang

potensi perlindungan masyarakat. Menyiapkan bahan peningkatan kualitas sumber daya

manusia perlindungan masyarakat. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, pelaporan,

penyusunan laporan realisasi anggaran, dan laporan kinerja di bidang potensi perlindungan masyarakat. b. Sub Bidang Bina Perlindungan Masyarakat Melaksanakan pembinaan kesejahteraan perlindungan

masyarakat. Menyiapkan bahan pemberdayaan dan pemanfaatan

anggota perlindungan masyarakat. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan,

dan pengendalian di bidang bina perlindungan masyarakat.

43

Menyiapakan

bahan

monitoring,

evaluasi,

pelaporan

realisasi anggaran, dan laporan kinerja program di bidang bina perlindungan masyarakat. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyrakat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB III LAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG

A. Adaptasi Dan Penyesuaian Magang Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro tahun 2011 berlangsung 30 hari yang di mulai pada tanggal 17 Januari 23 February 2011 dan dilaksanakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. Mahasiswa yang

melaksanakan Magang di Biro Organisasi dan Kepegawaian terdiri dari 4 (empat) mahasiswa. Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa mengikuti kegiatan yang disesuaikan dengan karyawan dan karyawati Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, yaitu hari Senin sampai hari Kamis pukul 07.00-15.30 WIB, sedangkan hari Jumat pukul 07.30-11.00 WIB.

44

Pada dasarnya adaptasi atau penyesuaian dengan karyawan dan system kerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang tidak sulit, karena mahasiswa di dalam kegiatan magang ini mendapatkan bimbingan. Pengarahan, fasilitasi dan evaluasi dari karyawan di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa magang untuk dapat menggali pengetahuan dan gambaran tentang dunia kerja secara nyata.

B. Evaluasi Kegiatan Magang No. 1. 2. 3. Hari/Tanggal Senin, 17 Januari 2011 Selasa,18 januari 2011 Rabu, 19 januari 2011 Jam 07.00-15.30 Perkenalan Kegiatan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan 07.00-15.30 Membantu mengetik data 07.00-15.30 Mendapat sedikit iformasi tentang anggaran yang di butuhkan dinas perindustrian dan perdagangan kota Semarang Melanjutkan Mengetik Data 07.00-15.30 Input data anggaran belanja Perindustrian dan Perdagangan Semarang 07.30-11.00 Rekap dari tahun 2007-2010 07.00-15.30 Rekap dari tahun 2007-2010 07.00-15.30 Rekap dari tahun 2007-2010

4.

Kamis, 20 januari 2011

dinas Kota

5. 6 7.

Jumat,21 januari 2011 Senin, 24 Januari 2011 Selasa, 25 januari 2011

45

No.

Hari/Tanggal

Jam

Kegiatan

8. 9. 10. 11 12. 13. 14. 15. 16.

Rabu, 26 Januari 2011 Kamis, 27 Januari 2011 Jumat, 28 Januari 2011 Senin, 31 Januari 2011 Selasa, 1 Februari 2011 Rabu, 2 Februari 2011 Kamis, 3 Februari 2011 Jumat, 4 Februari 2011 Senin, 7 Februari 2011

07.00-15.30 Rekap dari tahun 2007-2010 07.00-15.30 Ijin ke kampus 07.30-11.00 Membaca profil dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang 07.00-15.30 Membuat matrik sasaran program kegiatan tahun 2011 07.00-15.30 Berdiskusi dengan kasubag 07.00-15.30 Membuat matriks 07.00-15.30 Membantu mengetik surat 07.30-11.00 Libur 07.00-15.30 Input data program bantuan alat Fotocopy data para industri kecil di kota semarang 07.00-15.30 Input data program bantuan alat 07.00-15.30 Fotocopy

17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Selasa, 8 Februari 2011 Rabu, 9 Februari 2011 Kamis,10 Februari 2011

07.00-15.30 Membuat Penetapan Kinerja tahun 2011 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Jumat, 11 Februari 2011 07.30-11.00 Melanjutkan Membuat Penetapan Kinerja tahun 2011 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Senin, 14 Februari 2011 07.00-15.30 Membuat laporan Penetapan Kinerja dari berbagai Bagian Selasa, 15 Februari 2011 07.00-15.30 Libur Rabu, 16 Februari 2011 Kamis, 17 februari 2011 Jumat, 18 Februari 2011 07.00-15.30 Diskusi dengan bagian pengadaan barang 07.00-15.30 Ke kampus bagian bagian bidang bidang

07.30-11.00 Diskusi dengan kapala perindustrian Senin, 19 Februari 2011 07.00-15.30 Diskusi dengan kapala perdagangan Selasa, 20 Februari 2011 07.00-15.30 Membantu mengetik46

No. 28. 29. 30.

Hari/Tanggal Rabu, 21 Februari 2011 Kamis,22 Februari 2011 Jumat, 23 Februari 2011

Jam Fotocopy 07.00-15.30 Libur

Kegiatan

07.00-15.30 Bertanya kepada semua bagian yg belum di pahami tgas dan fungsinya 07.30-11.00 Pamit

1. Bidang Kajian yang Diteliti AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SEMARANG Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang menganut pada Program kerja yang telah di tetapkan di awal tahun sebagai program kerja yang akan dilaksanakan di tahun ini. Program strategis merupakan bentuk atau upaya yang akan dilakukan dalam rangka merespon berbagai masalah yang ada dan berorientasi pada visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. Penyusunan program kerja tahun 2011 merupakan implementasi perencanaan strategis yang mencakup program kegiatan jangka menengah (lima tahun) yakni 2011 - 2015. Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sebagai unit organisasi yang bersifat teknis yang tidak lepas dari unit organisasi lain yang

47

bersifat teknis maupun administratif, maka dalam penetapan program-program didasarkan pada anggaran yang merupakan kunci keberhasilan kegiatan.

Adapun

program-program

strategis

yang

ditetapkan

oleh

Dinas

Perindustrian dan Perdagangan adalah : Urusan Pilihan Perdagangan 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen Peningakatan pengamatan peredaran barang dan jasa Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan klaster produk ekspor 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan Urusan Pilihan Perindustrian 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

48

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan motivasi dan kerjasama antar pegawai

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan RKA dan DPA Penyusunan laporan keuangan bulanan Penunjang kinerja PA, PKK, bendahara dan pembantu Penyusunan RKA perubahan dan DPA perubahan Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) Penyusunan buku selayang pandang Penyusunan laporan RENJA (Rencana Kinerja) Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban)

49

Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan

5. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi kualitas Pengujian mutu barang Penerapan Gugus Kendali Mutu Pengembangan kapasitas pranata, pengukuran, standarisasi, dan

6. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Fasilitasi bagi industri kecil dan menegah terhadap pemanfaatan

sumber daya Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat

jaringan klaster industri

7.

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Pengembangan dan pelayanan teknologi industri

8. Program Penataan Struktur Industri Pembinaan dan pengawasan cukai

9. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Penyediaan

sarana informasi yang dapat diakses masyarakat

Potensi Perindustrian Pemerintah Kota Semarang berusaha untuk memberdayakan potensi industri kecil yang jumlah dan jenisnya cukup banyak. Kondisi ini diikuti oleh kebijakan pemerintah untuk menerapkan otonomi daerah (OTDA) yang

50

mengharuskan konsekuensi setiap daerah untuk lebih meningkatkan swadaya dan swadana masyarakat dalam pembangunan daerahnya, maka setiap daerah dituntut untuk dapat menggali dan mengoptimalkan potensi-potensi daerah yang dimiliki. Salah satu potensi daerah yang cukup handal di Kota Semarang adalah industri kecil. Dengan memberdayakan industri kecil yang mengembangkan komoditi unggulan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyerap tenaga kerja lokal, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Meskipun industri kecil masih memiliki struktur organisasi sederhana, teknologi dan manajemen yang masih sederhana dan memiliki modal usaha yang relatif kecil namun diharapkan dapat berkembang agar menjadi tulang punggung perekonomian kota sebagai sebuah sasaran guna menghadapi era otonomi daerah (OTDA). Tentu saja keberhasilan usaha pencapaian sasaran tersebut khususnya sentra industri kecil potensial akan berhasil bilamana dilakukan studi. Potensi Unggulan Daerah di Kota Semarang dengan memperhatikan kondisi, potensi dan kebijakan pengembangan Kota Semarang, mengingat permasalahan

pengembangan sentra industri kecil tidak saja masalah internal misalnya teknologi produksi tetapi juga dipengaruhi faktor eksternal misalnya : ketersediaan bahan baku teknologi pemasarannya dan lain-lain. Identifikasi potensi unggulan daerah Kota Semarang menggunakan enam indikator yaitu Faktor kondisi dan potensi pemasaran, Faktor Input Produksi, Faktor Potensi Kewirausahaan, Faktor Prasarana, Faktor Potensi Pertumbuhan, dan Faktor Persepsi Pengusaha yang digunakan, wilayah Semarang Utara dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada Kondisi dan Prospek Usaha,

51

wilayah Semarang Utara dan Timur mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada Faktor Potensi Kewirausahaan,. Wilayah Semarang Utara dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Input Produksi, wilayah Semarang Barat dan Utara mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Prasarana, wilayah Semarang Utara dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor pertumbuhan, serta wilayah Semarang Barat dan Utara mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Persepsi Pengusaha Kecil terhadap Kebijakan Pemerintah. Sehingga dapat dikatakan wilayah Semarang Utara, Selatan, Barat dan Timur potensial untuk dijadikan sentra.

Potensi Perdagangan Salah satu kunci pokok dalam visi Kota Semarang tahun 2005 - 2010 adalah perdagangan dan jasa. Hal tersebut mengandung arti bahwa perdagangan dan jasa merupakan basis aktivitas ekonomi masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pengertiannya adalah bahwa Kota Semarang dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat dengan aktivitas ekonomi utama yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa dengan tetap memperhatikan keberadaan potensi ekonomi lokal, guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Dengan demikian maka konsekuensinya adalah peningkatan kinerja urusan perdagangan tersebut. Perkembangan kinerjanya dapat dilihat dari kondisi

52

yang ada. Secara sederhana urusan perdagangan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Kondisi umum sarana perdagangan dalam negeri sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut: jumlah pasar modern (mall, swalayan, supermaket,

minimarket dan lain-lain) sampai dengan tahun 2009 sebanyak 181 buah jumlah pasar tradisional sampai dengan tahun 2009

tidak mengalami perubahan, yaitu masih tetap berjumlah 47 buah jumlah sentra perdagangan / ruko / rukan sampai

dengan tahun 2009 ada 157 lokasi terdiri dari 2.201 unit toko jumlah SPBU sampai dengan pada tahun 2009 ada 51 buah

ANALYSIS : Kinerja atau juga disebut performance dapat didefinisikan sebagai pencapaian hasil atau the degree of accomplishment. Pamungkas (2000) menjelaskan bahwa kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan suatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian, kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Penilaian terhadap kinerja dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam kurun waktu

53

tertentu. Penilaian tersebut dapat juga dijadikan input bagi perbaikan atau peningkatan kinerja organisasi selanjutnya. Dalam institusi pemerintah

khususnya, penilaian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan, memotivasi para birokrat pelaksana, melakukan penyesuaian nggaran, mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dilayani dan menuntun perbaikan dalam pelayanan Negara. Di dalam semua kegiatan yang dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang ini, penulis dapat menganalisis bahwa bagian Kinerja Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang sudah sesuai dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya. Yaitu dapat dilihat dari penyusunan Lakip tahun 2009, dokumen penetapan kinerja tahun 2010 dalam rangka mewujudkan perindustrian dan perdagangan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, rencana kinerja yang ditetapkan merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2010. Wujud dari keberhasilan kinerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang adalah adanya prestasi-prestasi yang pernah di peroleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. Prestasi tersebut yaitu : I. Tahun 2005 Prestasi/penghargaan yang diperoleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang pada tahun 2005 adalah

54

1. Piagam penghargaan dari Menteri Perindustrian Republik Indonesia kepada Industri Kecil Binaan Disperindag Kota Semarang yaitu TIGA DARA sebagai peserta Konvensi Nasional Gugus Kendali Mutu Industri Kecil dan Menengah (GKM - IKM) di Pontianak pada tanggal 22 s/d 23 Nopember 2005. 2. Piagam penghargaan dari Menteri Perindustrian Republik Indonesia kepada pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang yang bernama SAHONO, SH. sebagai fasilitator GKM terbaik III pada Konvensi Nasional Gugus Kendali Mutu Industri Kecil dan Menengah (GKM - IKM) di Pontianak pada tanggal 22 s/d 23 Nopember 2005. II. Tahun 2006 Prestasi/penghargaan yang diperoleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Semarang pada tahun 2006 adalah keberhasilan PONNY COLLECTION yang merupakan industri kecil binaan, sebagai juara I (pertama) dan konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Industri Kecil tingkat Propinsi, yang diselenggarakan di Semarang pada tanggal 19 s/d 20 September 2006 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah, selanjutnya PONNY COLLECTION diikutsertakan dalam konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM), Industri Kecil Tingkat Nasional di Manado dari tanggal 6 s/d 7 Desember 2006, tetapi pada kesempatan kali ini belum berhasil menjadi juara. III.Tahun 2007 Prestasi/penghargaan yang diperoleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang pada tahun 2007 adalah

55

1.

Keberhasilan GKM MINA MAKMUR yang merupakan industri kecil binaan, sebagai juara I (pertama) dalam konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Industri Kecil tingkat Propinsi, yang diselenggarakan di Semarang pada tanggal 30 s/d 31 Oktober 2007 oleh Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Tengah. Selanjutnya GKM MINA MAKMUR diikutsertakan dalam konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM), Industri Kecil Tingkat Nasional di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dari tanggal 20 s/d 24 Nopember 2007, tetapi belum berhasil menjadi juara.

2.

Keikutsertaan pada lomba Rancang Busana Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Jawa Tengah dan berhasil keluar sebagai Juara Faforit

IV. Tahun 2008 Prestasi/penghargaan yang diperoleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Semarang pada tahun 2008 adalah 1. Keberhasilan GKM BATIK SEMARANG INDAH yang merupakan industri kecil binaan, sebagai juara I (pertama) dalam konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) IKM tingkat Propinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 20 s/d 21 Agustus 2008. V. Tahun 2009

56

Prestasi/penghargaan

yang

diperoleh

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan Kota Semarang pada tahun 2009 adalah1. Pada tanggal 18 s/d 19 Nopember 2009 telah diselenggarakan

Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Nasional di Hotel Horison Semarang yang dibuka secara resmi oleh Menteri Perindustrian RI. Konvensi sebagai puncak kegiatan dari penerapan GKM - IKM di perusahaan industri untuk meningkatkan daya saing menembus pasar global. Kota Semarang melalui GKM Kerajinan Kaligrafi LIA GALERY berhasil meraih prestasi juara peringkat terbaik II model PALDA.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Selama melaksanakan magang, penulis melakukan tugas-tugas yang diberikan serta melakukan pengamatan pada beberapa hal yang dianggap penting, seperti pada kinerja pegawai yang diberikan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang yang juga membantu pelaksanaan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan bidang dimana penulis ditempatkan, yaitu Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

57

Selain membantu pelaksanaan tugas dan kegiatan, penulis juga mengamati beberapa kajian yang berhubungan dengan administrasi publik yang ada pada Organisasi dan Kepegawaian. Pada laporan ini dipilih mengenai Akuntabilitas Kinerja Pegawai yang diberikan oleh Organisasi dan Kepegawaian. Sebagai instansi yang menangani perindustrian dan perdagangan yang ada di kota Semarang. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai Kinerja Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Kinerja yang diberikan oleh staf / pegawai di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Semarang sudah baik, begitu juga dengan pertanggung jawaban kinerja para pegawai yang sudah terlaksana dengan baik.

Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang dalam

melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengan tupoksinya yaitu akan diperoleh arah dan fokus strategi pembangunan yang jelas serta dapat mengintegrasikan program dan kegiatan menjadi sinergi yang diperlukan oleh organisasi serta menjadi akselerator kegiatan secara komperehensif.

B. Saran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang merupakan salah satu Dinas yang penting karena menyusun perumusan kebijakan di bidang perindustrian dan perdagangan di kota Semarang, segala fasilitas telah tersedia

58

disini baik secara teknis maupun non teknis, akan tetapi untuk beberapa fasilitas meskipun sudah mencukupi tetapai kurang memadai seperti fasilitas teknologi computer serta teknisinya, sehingga hal ini menjadi salah satu hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan seluruh karyawan. Oleh karena itu saran yang kami selaku peserta Magang sebagi salah satu langkah meningkatkan nilai produktivitas dan kinerja karyawan maka sebaiknya untuk diupayakan fasilitas teknisi computer dan perangkatnya untuk mempermudah dan membantu kinerja para pegawai karyawan di Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Wibisono, Darmawan. 2006. Manajemen Kinerja. Erlangga. Wibowo. Prof. Dr. 2007. Manajemen Kinerja. PT.Raja Grafindo persada : Jakarta. Selayang Pandang Dinas Perindustrisn dan Perdagangan Kota Semarang Dharma, Surya. Dr. 2005. Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

59