m2_rg
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 M2_RG
1/24
Wilayah Gempa
Konsep Resiko & DaktilitasDesign Struktur Tahan Gempa
REKAYASA GEMPA
PERTEMUAN KE-2
-
7/24/2019 M2_RG
2/24
REKAYASA GEMPA
Ada sekitar 25 daerah di Indonesia yang rawan gempa
WILAYAH GEMPA INDONESIA
-
7/24/2019 M2_RG
3/24
REKAYASA GEMPA
Pembagian Wilayah Gempa
-
7/24/2019 M2_RG
4/24
KONSEP RESIKO
REKAYASA GEMPA
Saat gempa-(kuat) terjadi, resiko kerusakantanpa keruntuhan struktur pada tingkat desain
tertentu, harus dapat diterima
Mekanisme keruntuhan dengan desain
kerusakanharus direncanakan sehinggastruktur dapat rusak pada level desaintanpa
keruntuhan.
Dengan konsep diatas, kerusakanstrukturdidesain pada tempat-tempat tertentu
sehingga mudah diperbaiki setelah terjadi
gempa kuat
-
7/24/2019 M2_RG
5/24
KONSEP DAKTILITAS
REKAYASA GEMPA
Daktilitas Material, Penampang, Struktur Daktilitas (kt. Benda) Daktail (Kt. Sifat)
Daktail vs Brittle(Getas)
PengertianKemampuan material / bangunan untuk
menahan tegangan in-elastis / plastis tanpa
penurunan drastis dari tegangan.
-
7/24/2019 M2_RG
6/24
Elastis & Plastis
REKAYASA GEMPA
benda (material)---> diberi gaya
Gaya dihilangkan, benda (material) Kembali
pada keadaaan semula bentuk dan ukurannya -
-- elastis
Jika gaya ditambah besarnya, benda tidak bisa
kembali kebentuk semula --- plastis / inelastis
-
7/24/2019 M2_RG
7/24
Kurva tegangan () regangan ()
REKAYASA GEMPA
Kondisi Elastis Gaya ~ deformasi
mewakili gaya
= F/A mewakili
penambahanpanjang
= L/L
E =
Kemiringan kurva elastis menunjukan besarnya
Modulus Elastisitas (E)
-
7/24/2019 M2_RG
8/24
REKAYASA GEMPA
Daktilitas adalah kemampuan material
mengembangkan regangannya dari pertama kali
leleh hingga akhirnya putus
Atau
Daktilitas
Seberapaplastis
material
tersebut
Kurva tegangan () regangan ()
-
7/24/2019 M2_RG
9/24
Kurva tegangan () regangan ()
REKAYASA GEMPA
Baja material paling daktail
Beton sangat getas, perilaku elastis 0-30% dari fc
-
7/24/2019 M2_RG
10/24
Istilah yang muncul
REKAYASA GEMPA
1. Sendi Plastis kondisi ujung-ujungelemen struktur yang
semula kaku (rigid) atau terjepit sempurna,
kemudian menjadi sendi (pinned) karena
material penyusunnya (dalam hal ini baja)
telah mengalami kondisi plastis.
Misalnya sambungan balok ke kolom,desain
kaku, namun karena momen tumpuansangat besar mengakibatkan semua tulang
tarik pada balok mengalami leleh. Jika
sudah leleh, tentu sudah tidak elastis lagi.
-
7/24/2019 M2_RG
11/24
Istilah yang muncul
REKAYASA GEMPA
Gaya gempa yang arahnya bolak balikmenyebabkan sisi atas dan sisi bawah balok
secara bergantian mengalami tekanan tarik
dan tekan yang besar, bahkan dapat
membuat beton menjadi retak atau hancur.
Dalam kondisi seperti ini, kekuatan ujung
balok bergantung kepada tulangan.
Deformasinya (dalam hal ini putaran sudut)menjadi besar, dan ujung balok tidak rigid
lagi, alias sudah seperi sendi.
-
7/24/2019 M2_RG
12/24
Istilah yang muncul
REKAYASA GEMPA
-
7/24/2019 M2_RG
13/24
Istilah yang muncul
REKAYASA GEMPA
2. Daktilitas Penampang Daktilitas penampang adalah kemampuan
penampang untuk mengembangkan
deformasinya setelah mengalami leleh
pertama kali.
Atau bisa disebut juga seberapa lama suatu
elemen struktur bisa bertahan dengan
kondisi sendi plastis di ujung-ujungnya3. Daktilitas Struktur
Daktilitas secara keseluruhan. Khususnya
dalam memikul beban lateral (gempa).
-
7/24/2019 M2_RG
14/24
DAKTILITAS STRUKTUR
REKAYASA GEMPA
Mengatur kemampuan struktur untuk bertahan
saat gempa kuat terjadi, meskipun mengalami
kerusakan pada sendi plastis
Agar kerusakan elemenstruktur dapat diperbaiki
maka deformasi lateral
inelastis struktur harus
dibatasi. Faktor inidikenal dengan istilah
Daktilitas Struktur. Dalam
design dikenal Demage
control/limit state design
-
7/24/2019 M2_RG
15/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
1. Penggabungan Pondasi
-
7/24/2019 M2_RG
16/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
2. Kolom menerus (mengerucut) / dinding geser
-
7/24/2019 M2_RG
17/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
3. Denah Bangunan dibuat terpisah
-
7/24/2019 M2_RG
18/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
4. Konstruksi atap dengan pengaku
-
7/24/2019 M2_RG
19/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
5. Detail Penulangan
-
7/24/2019 M2_RG
20/24
Beberapa prinsip desain tahan gempa
REKAYASA GEMPA
6. Konsep disain kapasitas
-
7/24/2019 M2_RG
21/24
PERENCANAAN STRUKTUR GEMPA
REKAYASA GEMPA
Lokasi kerusakan didesain pada balok dankolom dasar yang disebut sendi plastis
Plastisitas2 didesain melalui kelelehan
tulangan lentur (longitudinal)
Plastisitas pada tulangan lentur merupakanperlemahan struktur, oleh karena itu
komponen lain harus didesain lebih kuat dari
tulangan lentur pada daerah sendi plastis
-
7/24/2019 M2_RG
22/24
PERENCANAAN STRUKTUR GEMPA
REKAYASA GEMPA
Karna sendi plastis dapat terbentuk dalamjumlah yang besar maka diharapkan
mekanisme keruntuhan yang daktail dapat
terbentuk dengan suatu kinerja yang baik
Mekanisme ini dikenal dengan istilah beam-sway mechanisms dengan konsep balok lemah
kolom kuat (strong column weak beam)
Mekanisme column sway harus dihindarkan
karna keruntuhan struktur bersifat getas /
brittle
-
7/24/2019 M2_RG
23/24
PERENCANAAN STRUKTUR GEMPA
REKAYASA GEMPA
Pengaturan besar nilai deformasi sebagai fungsidaktilitas dapat dilihat pada gambar berikut
yang berkaitan dengan respon struktur
-
7/24/2019 M2_RG
24/24
PERENCANAAN STRUKTUR GEMPA
REKAYASA GEMPA
Gempa ringan adalah gempa yang seringterjadi pada struktur
Design struktur tahan gempa pada kondisi
demage control diperhitungkan dengan
percepatan gempa ringan, dengan demikianharga struktur dapat bernilai ekonomis
Gempa ringan menurut SNI 03-1726-2002 nilai
gempa ringan ditentukan dari gempa kuat
dibagi dengan faktor reduksi gempa R