m1 sampai m5 (kelompok)

13
SUMBER DAYA MANUSIA (M1 atau MAN) 1. VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT 1.1. VISI Rumah Sakit HVA Menjadi Rumah sakit pilihan masyarakat yang mengutamakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 1.2. MISI Rumah Sakit HVA Toelongredjo a. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi harapan pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien. b. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia c. Mengembangkan fasilitas rumah sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat d. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi dan inovatif e. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) f. Mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan. 1.3. MOTTO “Pelayanan Profesional Sepenuh Hati” 1.4. Pengumpulan data dilakukan tanggal 5 – 7 Oktober 2015, meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana, MAKP, sumber keuangan dan pemasaran ( marketing). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah 2.1.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man) 2. STRUKTUR ORGANISASI Kasubid : Winarti Koordinator : Farida Kepala Jaga : Ari Kusuma, Fitri, Linda dan Endah.S Perawat Pelaksana : Widodo, Rusmiyadi, Endah R, Agus, Ade, Hariri, Johan, Dianika, Ayu, Andaru, Eka, Miswaniati, Luky Indri.

Upload: bang-kira

Post on 12-Jul-2016

2.730 views

Category:

Documents


412 download

DESCRIPTION

manajemen keperawatan M1 -M5

TRANSCRIPT

Page 1: m1 Sampai m5 (Kelompok)

SUMBER DAYA MANUSIA (M1 atau MAN)

1. VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT

1.1. VISI Rumah Sakit HVA

Menjadi Rumah sakit pilihan masyarakat yang mengutamakan peningkatan mutu

dan keselamatan pasien.

1.2. MISI Rumah Sakit HVA Toelongredjo

a. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi harapan

pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien.

b. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia

c. Mengembangkan fasilitas rumah sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat

d. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi dan

inovatif

e. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang keselamatan

dan kesehatan kerja (K3)

f. Mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan.

1.3. MOTTO

“Pelayanan Profesional Sepenuh Hati”

1.4.Pengumpulan data dilakukan tanggal 5 – 7 Oktober 2015, meliputi ketenagaan,

sarana dan prasarana, MAKP, sumber keuangan dan pemasaran (marketing). Data

yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa

rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah

2.1.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)

2. STRUKTUR ORGANISASI

Kasubid : Winarti

Koordinator : Farida

Kepala Jaga : Ari Kusuma, Fitri, Linda dan Endah.S

Perawat Pelaksana : Widodo, Rusmiyadi, Endah R, Agus, Ade, Hariri, Johan, Dianika,

Ayu, Andaru, Eka, Miswaniati, Luky Indri.

Page 2: m1 Sampai m5 (Kelompok)

3. TENAGA MEDIS

3.1. Perawat

No. Nama Perawat Pendidikan Tahun Tamat Pelatihan

1. Winarti S1 Keperawatan 2008

2. Farida S1 Keperawatan 2014 BCLS

3. Ari Kusuma D3 Keperawatan 1997

4. Fitri D3 Keperawatan 2002 BCLS

5. Linda D3 Keperawatan 2002

6. Endah S. D3 Keperawatan 2004 Seminar Kode EtikKeperawatan, dll

7. Widodo D3 Keperawatan 2004

8. Rusmiyadi D3 Keperawatan 2004 Community Mentalhealth nursing,dll

9. Endah R. D3 Keperawatan

10. Agus D3 Keperawatan 2012 BCLS, Seminar rawatluka

11. Ade D3 Keperawatan

12. Hariri D3 Keperawatan 2014 PPGD, dll

13. Johan D3 Keperawatan 2014

14. Dianika S1 Keperawatan dan Ners 2008 PPGD

15. Ayu D3 Keperawatan 2014

16. Andaru S1 Keperawatan dan Ners 2014 PPGD

17. Eka D3 Keperawatan 2014

18. Miswaniati D3 Keperawatan 2005 BCLS

19. Luky Indri D3 Keperawatan 2008 Pelatihan Sirkumsisi

3.2. Dokter Spesialis

No. Nama Dokter Spesialisasi Keterangan

1. Dr.M. Zaim chilmi, SpOT (K) Bedah Tulang

2. Dr. Sukamto, SpOT Bedah Tulang

Page 3: m1 Sampai m5 (Kelompok)

3. Dr. A. Nasrullah, SpB Bedah Umum

4. Dr. Rudolf Rudi B, SpB Bedah Umum

5. Dr. Wahyu Nur A, SpB Bedah Umum

6. Dr. Machmud, SpB Bedah Syaraf

7. Drg. Widiastomo, SpBM Bedah Mulut

8. Dr. Dodo Wikanto, SpU Urologi

9. Dr. Hamidah tri H, SpOG Kebidanan danKandungan

10. Dr. Tony Widyanto, SpOG Kebidanan danKandungan

11. Dr. Harnowo, SpPD Penyakit Dalam

12. Dr. Luluk Aflakah, SpPD Penyakit Dalam

13. Dr. Andri Prahudi, SpPD Penyakit Dalam

14. Dr. Soleha, SpJP Jantung

15. Dr. Soerjatmono, SpA Anak

16. Dr. Harmanto, SpA Anak

17. Dr. Sugeng, SpS Syaraf

18. Dr. Sulistyono Y, SpS Syaraf

19. Dr. Kasdi, SpS Paru

20. Dr. Hermawan, SpP Paru

21. Dr. Sujud, SpPHT-KL THT

22. Dr. Hermono, SpM Mata

23. Dr. Sri Kristiani, SpM Mata

24. Dr. Hermini Widjajanto, SpM Mata

25. Dr. Andri Catur, SpKK Kulit dan Kelamin

26. Dr. Roni S, SpKJ Kesehatan Jiwa

27. Dr. Dewi Gunawan, SpRM Rehap Medik

28. Dr. Franco Jesaja, SpRad Radiologi

29. Dr. Nanik Y, SpRad Radiologi

Page 4: m1 Sampai m5 (Kelompok)

30. Dr. Lestari Ekowati, SpPK Patologi Klinik

4. TENAGA NON MEDIS

a. Transporter (1 orang)

b. Cleaning Service (2 orang)

5. TINGKAT KETERGATUNGAN

Senin, 05 Oktober 2015

2.1.2 Sarana dan Prasarana (M2)

1. Lokasi

Ruang Rawat Sakura merupakan bagian dari ruang Perawatan Rawat Inap RS HVA

Toelong Redjo Pare Kediri. Ruang Rawat Sakura terletak di lantai dua dengan batas:

Bagian timur adalah Mawar, batas bagian barat adalah tempat parkir sepeda motor dan

bagian utara adalah Ruang bersalin, bagian selatan adalah jalan menuju Paviliun dan

batas atas adalah Ruang Perawatan Anak. Adapun dalam Ruang Rawat Sakura terbagi

beberapa ruang yaitu nurse station, kamar ganti baju perawat, kamar mandi perawat,

ruang perawatan kelas II, Ruang Sholat/Ruang ganti, Ruang Obat, Ruang Linen , ruang

kepala ruangan serta kamar mandi pasien. Nurse station didalamnya terdapat meja antara

lain berisi map – map yang berisi status pasien, meja untuk berkas-berkas buku laporan

(denah terlampir).

2. Fasilitas Petugas Kesehatan

a) Nurse station berada di antara ruang perawatan pasien dan di sebelahnya ada kamar

mandi perawat serta disamping nya juga ada ruang tempat sholat perawat.

b) Ruang Kepala Ruangan terletak disamping utara nurse station dan terletak di samping

selatan ruang perawatan pasien.

c) Kamar mandi pegawai terletak disamping selatan nurse station d) Televisi : 2 unite) Kulkas perawat : 1 unit

Page 5: m1 Sampai m5 (Kelompok)

f) AC : 2 unitg) Tempat linen : berada di selatan ruang 14 perawatan pasien

3. Fasilitas Pasiena) Tempat tidur : 36 buah

b) Kamar mandi : 18 buahc) Meja pasien : 28 buahd) AC Ruang kelas I : 1 buahe) Wastafel : 19 buah

4. Peralatan KesehatanTabel 2.8 Inventaris Alat di Ruang Sakura RS HVA Toelong Redjo Pare Kediri

No Nama Barang Jumlah Kondisi1. Bak Instrumen 4 Baik2. Com 3 Baik3. Cucing 5 Baik4. Pinset 4 Baik5. Gunting AJ 2 Baik6. Gunting 4 Baik7. Gunting Bengkok 1 Baik8. Arteri Uteri 12 Baik9. Arteri Klem Bengkok 4 Baik10. Gunting Plester 3 Baik11. Gunting Bulu Mata 1 Baik12. Handel Mes 1 Baik13. Troli status beroda 5 Baik14. Tensi 3 Baik15. Termometer digital 2 Baik16. Susclon beroda 1 Baik17. Susclon kecil 1 Baik18. Kursi roda 2 Baik19. Troli obat beroda 1 Baik20. O2 tranles 1 Baik21. Manometer O2 31 Baik22. Nebulizer 3 Baik23. Bed pasien beroda 26 Baik24. Bed pasien beroda pipa besi 3 Baik25. Bed pasien beroda kayu 2 Baik26. Bed pasien beroda besar 3 Baik27. Lemari kaca 2 Baik28. Kursi bundar kantor 11 Baik29. Kursi kantor beroda 3 Baik30. Stetoskop 3 Baik31. Ambubeg dewasa 1 Baik32. Ambubeg anak 1 Baik33. Komputer set 1 Baik34. Printer 1 Baik35. ECG set 1 Baik36. Senter 1 Baik

Page 6: m1 Sampai m5 (Kelompok)

37. Manset dewasa 1 BaikPerelatan tersebut masih sudah dapat mencukupi kebutuhan perawatan pasien di

Ruang Rawat Sakura. Evaluasi kondisi peralatan kesehatan dilakukan jika ada alat yang

rusak. Apabila ada yang rusak ruangan mengajukan perbaikan ke Instalasi Pemeliharaan

Rumah Sakit. Untuk kalibrasi alat tidak pernah dilakukan kalibrasi.

5. Dokumentasi

a. Dokumen absensi karyawan

b. Dokumen Jadwal Dinas Perawat

c. Dokumen absensi mahasiswa

d. Daftar infentaris alat kesehatan dan non-alat kesehatan

e. Dokumen penerimaan logistic

f. Surat keluar dan masuk

g. Buku laporan harian

h. Buku injeksi

i. Buku TTV

6. Daftar Protap Keperawatan

Di Ruang Rawat Sakura Toelong Redjo Pare Kediri terdapat beberapa protap antara

lain :

1) Spo komunikasi terapeutik

2) Spo komunikasi secara langsung atau lisan

3) Spo cuci tangan biasa dan steril

4) Spo memakai sarung tangan steril

5) Spo menyiapkan tempat tidur

6) Spo menganti alat tenun tempat tidur dengan atau pasien di atasnya

7) Spo menghitung nadi

8) Spo memandikan pasien di tempat tidur

9) Spo mencucui rambut

10) Spo membersihkan mulut

11) Spo menjaga keselamatan pasien di tempat tidur

12) Spo melaksanakan ambulansi dan mobilisasi dini

13) Spo mengukur tekanan darah

14) Spo menghitung pernapasan

15) Spo mengukur suhu

Page 7: m1 Sampai m5 (Kelompok)

16) Spo memberikan obat melalui Intra muscular, intra vena, subkutan, intra kutan.

17) Spo pemberian oksigen

18) Spo pemberian makan lewat ngt

19) Spo memasang infus

20) Spo pemasangan kateter urin

21) Spo melepas infus

22) Spo rekaman ekg 12 lead

23) Spo pemasangan bidai

24) Spo penanganan syok anafilaxis, hemoragic, hypovolemic

25) Spo menganti balutan luka

26) Spo merawat luka bakar

27) Spo suction

28) Spo pemebrian therapy dengan nebulizer

29) Spo pemberian penyuluhan kesehatan individu

30) Spo pasien pulang

7. Inventaris Alat tenun

Tabel 2.9 Inventaris Alat Tenun di Ruang Rawat Sakura Toelong Redjo Pare Kediri

No Nama Barang JumlahKondisi

Jumlah Standart

(TT x 3)

Baik Rusak1. Sprei 30 30 - 1022. Selimut 20 20 - 1023. Sarung bantal 30 30 - 1024. Stick laken 30 30 - 1025. Bantal 30 30 - 102

2.1.3 Methode (M3)

1. Penerapan Sistem Fungsional

Berdasarkan hasil pengkajian terhitung mulai tanggal 6 Oktober 2015 maka model

asuhan keperawatan professional yang dilakukan di Ruang Rawat Sakura saat ini adalalah PJ

Sift . Perawat ruangan dibagi menjadi 4 tim dalam satu tim tersebut terdapat 1 orang

penanggung jawab (katim) dan 3 orang perawat anggota, 1 orang perawat shift pagi tetap.

Dalam pelaksanaannya, PJ Sift tim ini kurang maksimal.

2.Timbang Terima

Page 8: m1 Sampai m5 (Kelompok)

Pelaksanaan timbang terima di Ruang Rawat Sakura saat ini dilakukan dengan laporan di

nurse station dipimpin oleh KARU kemudian PP shift pagi melaporkan ke PP shift siang dan

PP shift siang ke PP shift malam maupun PP shift malam ke PP shift pagi. timbang terima

terdokumentasi dengan menggunakan format SOAP setelah dilaporkan kemudian divalidkan

ke bed pasien.

3.Ronde Keperawatan

Kasus-kasus yang terdapat di Ruang Rawat Sakura sangat banyak mengingat Ruang

Rawat Sakura merupakan ruang perawatan gabungan disiplin ilmu seperti penyakit

Gastroenteritis, Diabetes Melitus, Demam Berdarah, Orthopedi, bahkan penyakit dalam.

Namun selama ini Di Ruang Rawat Sakura ini belum pernah dilakukan Ronde keperawatan.

4.Supervisi Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok pada tanggal 6

Oktober 2015, Belum ada prosedur pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh KARU, tetapi

adanya SOP sehingga dapat dilakukan pengukuran kepatuhan perawat terhadap SOP (Standar

Operasional Prosedur). tidak ada format penilaian supervisi, supervisi ruangan hanya

dilakukan sesuai kebutuhan dan kebijakan kepala ruangan

5.Discharge Planning

Discharge Planning di Ruang Rawat Sakura RS HVA Pare Kediri dilakukan secara

lisan tentang penyakit, obat, dan nutrisinya didokumentasikan dan tanpa diberikan leaflet,

penderita diberikan kartu untuk kontrol untuk kembali kontrol ke poli atau ke dokter yang

merawat.

6. Sentralisasi Obat

Sentralisasi obat di Ruang Rawat Sakura baik untuk obat oral maupun obat injeksi

dilakukan sistem sentralisasi. Yang mana pengelolaan dan pengawasan dilakukan oleh

perawat dan disimpan di nurse station. Alur pengambilan obat adalah obat diresepkan oleh

dokter kemudian diserahkan oleh perawat untuk mengambil resep ke depo farmasi. Setelah

itu berdasarkan resep obat diserahkan nurse station kemudian diletakkan dilemari obat pasien

sesuai dengan nomor kamar pasien, ketika waktunya memasukkan obat perawat akan

meminta kepada keluarga penderita untuk menanda tangani form pemberian obat agar obat

bisa diberikan pada pasien.

7. Dokumentasi Keperawatan

Sampai saat ini sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang Rawat Sakura

adalah sistem SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommended) yaitu metode

Page 9: m1 Sampai m5 (Kelompok)

terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian segera

dan tindakan kontribusi terhadap esklasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.

Menurut data yang didapatkan pada tanggal 6 Oktober 2015, Perawat juga memiliki buku lain

untuk pendokumentasian, seluruh laporan kondisi pasien tertuang dalam buku tersebut.

Tabel 2.10 Lembar Dokumentasi Ruang Rawat Sakura RS HVA Toeloengredjo Pare Kediri

No URAIAN BAGIAN KODE SUMBER

1 Lembar Pengantar UGD RM 1 Dokter/Perawat2 Lembar Permintaan Rawat Inap RM 2 Perawat/Klg Pasien3 Pengkajian Resiko Jatuh Dewasa RM 3 Dokter4 Lembar Info Yang diberikan pada Pasien/keluarga RM 4 Dokter5 Lembar Observasi RM 5 perawat6 Lembar Pengkajian keperawatan pada Pasien RM 6 perawat7 Lembar Surveilans Infeksi Nasokomial RM 7 Perawat8 Lembar Perencanaan,Pelaksanaan,Dan Evaluasi RM 8 Perawat9 Lembar Observasi Keseimbangan Cairan RM 9 Perawat10 Lembar Penempelan Resep Obat RM 10 dokter11 Lembar Asuhan Medis Gawat Darurat RM 11 Perawat12 Lembar Perencanaan Pasien Pulang RM 12 Perawat13 Lembar Laborat RM 13 Laborat14 Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi RM 14 Perawat

8.Penerimaan Pasien Baru

Selama ini setiap pasien baru di Ruang Rawat Sakura diantar ke kamar kemudian

dilakukan pemeriksaan TTV. Keluarga diminta untuk mengurus administrasi dan dilakukan

penjelasan/orientasi tentang fasilitas ruangan dan fasilitas perawatan yang ada pada

Penerimaan pasien baru terdapat format dan pendokumentasiannya.

2.1.4 Pembiayaan (Money /M4)

Pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional ruangan,

pendanaan alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan

kesehatan (habis pakai) berasal dari Rumah Sakit yang diperoleh dari Unit anggaran jangka

panjang RS HVA. Sedangkan sumber kesejahteraan ruangan diperoleh dari Rumah Sakit

yaitu berasal dari jasa pelayanan berupa uang yang diberikan berdasarkan jumlah pasien dan

tindakan yang dilakukan. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas diperoleh dari ASKES

bagi tenaga PNS. Pembiayaan pasien sebagian besar berasal dari JAMKESMAS, sedangkan

yang lain dari ASKES dan biaya sendiri. Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai kelas

perawatan di Ruang Rawat kelas II.

Page 10: m1 Sampai m5 (Kelompok)

Berdasarkan akumulasi data penanggung jawab pasien rawat inap tanggal 5

Oktober 2015 – 7 Oktober 2015 diperoleh hasil persentase rawat inap dengan BPJS 6,25%,

UMUM 93,75%.

Tabel 2.11 Persyaratan Administrasi Rawat Inap

JAMKESMAS ASKES UMUM

1. Peserta JAMKESMAS menyiapkansurat rujukan dari Puskesmas dankartu JAMKESMAS.

2. Untuk Pengambilan obat perlumenunjukkan Surat JaminanPerawatan (SJP)

3. Ketika pasien pulang harusmelampirkan Surat JaminanPerawatan (SJP), Rincian BiayaPerawatan dan ICD.

4. Untuk pasien operasi melampirkanRESUME dan Laporan operasi

1. Pasien yang akan masukrawat inap hanya menyiapkankartu ASKES dan suratrujukan dari puskesmas,dokter keluarga atau RumahSakit

2. Untuk Pengambilan obatperlu menunjukkan SuratJaminan Perawatan (SJP)

3. Ketika pasien pulang harusmelampirkan Surat JaminanPerawatan (SJP) dan RincianBiaya Perawatan

4. Untuk pasien operasimelampirkan RESUME danLaporan operasi

Pasien umum tidakperlu menyiapkansurat apapun,karena semua biayaditangggung olehpribadi.

Tabel 2.12 Daftar Tarif Perawatan Ruang Rawat Inap Sakura RS HVA TOELOENGREDJO

NOUraian KELAS

II

1 FASILITAS 1 kamar berisi 2 pasien,1 AC, kamar mandikhusus kelas II

2 TARIF Rp.175.000

Page 11: m1 Sampai m5 (Kelompok)

KAMAR

3 VISITE DrSPESIALIS

Rp.70.000

4 JASAPERAWATAN

Rp.35.000

5 PASANGINFUS

RP. 35.000

6 SKIN TEST Rp. 20.000

KOLABORASI Rp.15.000

JUMLAH Rp.150.000

NOUraian BPJS

II

1 FASILITAS 1 kamar berisi 2pasien, 1 AC, kamarmandi khusus kelasII

2 TARIFKAMAR

Rp. 175.000

3 VISITE DrSPESIALIS

Rp.70.000

4 JASAPERAWATAN

Rp.35.000

5 PASANGINFUS

Rp.35.000

6 SKIN TEST Rp. 20.000

KOLABORASI Rp.45.000

JUMLAH Rp 320000

Page 12: m1 Sampai m5 (Kelompok)

2.1.5 M5 (MARKET)

1. BOR

BOR (Bed Occupency Rate) menunjukan sampai seberapa jauh pemakaian tempat

tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu, bila nilai ini mendekati

100% berarti ideal.

Rumus untuk menghitung BOR adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pengkajian pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2015

didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang Sakura yaitu 34 tempat tidur dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 2. BOR Pasien di Ruang Sakura

No. Shift Kelas II BOR1.

2.

Pagi

Sore

34 bed(kosong 7)

34 bed(kosong 3)

27 x 100%34= 79.4 %

31 x 100%34= 91.2 %

2. Prosentase Kasus Di Ruang Sakura Bulan September 2015

Berikut adalah penjabaran jumlah kasus terbanyak selama bulan September 2015.

Tabel 2. Prosentase Kasus Pasien di Ruang Sakura RS HVA Toeloengredjo bulan

September 2015

No Penyakit September

1

2

3

4

5

GEA ( 24 )

DM (17 )

DC ( 14 )

CVA Infark (12 )

Hipertensi (7 )

32,43 %

22,97 %

18,91 %

16,21 %

9,45 %

3. Produk

Jumlah pasienx 100%Jumlah TT

Page 13: m1 Sampai m5 (Kelompok)

Ruang Rawat Gabung memiliki keunggulan dalam menangani kasus penyakit Syaraf,

Orthopedi,, THT, kulit dan Mata. Ruang ini juga dipergunakan sebagai tempat praktik

mahasiswa kesehatan seperti FKp, Akper, Akbid khususnya yang berada di wilayah pare dan

sekitarnya. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat penelitian-penelitian terbaru tentang

kesehatan.

4. Promosi

Ruang Rawat Gabung merupakan bagian dari Istalasi Rawat Inap Ruang Sakura RS

HVA Toeloengredjo melakukan berbagai promosi kesehatan melalui marketing yang sudah

ada di RS HVA Toeloengredjo (media massa radio, membagikan leaflet yang berisikan

tentang penyakit dan penatalaksanaannya). Selain itu, promosi dilakukan melalui penyuluhan

kesehatan (PKRS) dan berpartisipasi dalam pameran pembangunan.