lupus dan penatalaksanaannya

Upload: rizka-norma-wiweka

Post on 04-Jun-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    1/8

    Lupus dan Penatalaksanaannya

    Sekapur Sirih

    Lebih dari 5 juta orang dalam usia produktif di seluruh dunia telahterdiagnosis menyandang lupus atau SLE (Systemic Lupus Erythematosus).

    Yaitu penyakit auto imun kronis yang menimbulkan bermacam-macam

    manifestasi sesuai dengan target organ atau sistem yang terkena. Itu

    sebabnya lupus disebut juga penyakit 1000 wajah.

    Pengobatan lupus sudah mulai dikembangkan akhir-kahir ini, namun

    sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan lupus.

    Para ahli mulai mengembangkan obat-obat baru namun harganya menjadi

    sangat mahal dan sulit terjangkau bagi kebanyakan odapus (orang denganlupus) di Indonesia. Sehingga obat-obatan yang sering dipakai saat ini

    masih terbatas pada kortikosteroid, immunosupresan lainnya serta obat-obatan simptomatik dan suplemen. Efek samping obat-obat tersebut kadang

    dapat membahayakan odapus.

    Berangkat dari kekayaan sumber daya alam Indonesia yang sejak dulusudah dimanfaatkan, SDF (Syamsi Dhuha Foundation) melalui Care for

    Lupus SDF Awards ingin ikut berperanserta dalam usaha dunia untuk

    menemukan terapi suplemen dari bahan alam yang aman dan efektif bagi

    Odapus sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

    Melalui buku kecil ini, SDF ingin memfasilitasi para peneliti dan peserta

    research sponsorship-Care for Lupus SDF Awards untuk lebih memahami

    lupus dan penatalaksanaannya. Agar lebih termotivasi dan dapatmenemukan pendekatan yang tepat, aman dan efektif untuk ide

    penelitiannya.

    Sekecil apapun ikhtiar kita, semoga menjadi awal bagi langkah selanjutnya

    dalam memberikan harapan pengobatan yang lebih baik bagi odapus.

    NEVER GIVE UP!

    I. Apa dan Bagaimana Lupus

    Pendahuluan

    Lupus merupakan penyakit autoimun kronis dimana terdapat kelainan

    sistem imun yang menyebabkan peradangan pada beberapa organ dan

    sistem tubuh. Mekanisme sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan

    antara jaringan tubuh sendiri dan organisme asing (misalnya bakteri, virus)

    karena autoantibodi (antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri)

    diproduksi tubuh dalam jumlah besar dan terjadi pengendapan kompleks

    imun (antibodi yang terikat pada antigen) di dalam jaringan.

    Manifestasi dapat berbeda dari satu pasien dengan pasien lainnya

    tergantung dari target organ yang terkena. Gejala yang timbul dapat

    menyerupai penyakit lain seperti multiple sclerosis, arthritis reumathoid,atau bahkan demam berdarah, sehingga sering menyulitkan dalam

    penegakkan diagnosa.

    Para tenaga medis sangat berhati-hati dalam mendiagnosa lupus,pemeriksaan status sistem imun yang lengkap dan menyeluruh, termasuk

    mengetahui seluruh riwayat penyakit pasien mutlak diperlukan sebelum

    diagnosa lupus ditegakkan.

    Perkembangan penelitian penyebab dan pengobatan Lupus di dunia cukup

    menjanjikan dalam 3 dekade terakhir, terlihat bahwa pendekatan

    pengobatan mulai berubah, diagnosa dini mulai dapat ditegakkan,

    manifestasi penyakit pada sebagian besar pasien mulai dapat dikontrolsehingga jumlah dan jenis obat-obatan yang dikonsumsi dapat dikurangi.

    Gejala

    Gejala klinis yang sering muncul antara lain:

    Kulit Ruam, sariawan, rambut rontok

    Persendian Nyeri, kemerahan, bengkak

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    2/8

    Ginjal Kelainan urine, gagal ginjal

    Membran

    (selaput

    organ)

    Radang selaput paru (pleurisy), selaput

    jantung (pericarditis), selaput dinding perut

    (peritonitis)Darah Anemia, Leukopenia, Trombositopenia

    Paru-paru Batuk, sesak nafas

    Sistem Saraf Kejang, psikosa

    Gejala non spesifik:

    1. Fatigue/lelah merupakan gejala yang paling sering muncul

    2. Weight Loss/penurunan berat badan

    3. Weight Gain/penambahan berat badan

    dapat disebabkan olehpembengkakan pada kedua tungkai atau pembersaran perut akibat

    organ ginjal yang terkena

    4. Fever/demamindikasi saat lupus menjadi aktif

    5. Swollen Glands/pembengkakan kelenjar

    Gejala spesifik

    Untuk membantu membedakan Lupus dari penyakit lainnya, dokter dari

    American College of Rheumatology telah menentukan 11 kriteria gejala

    sebagai berikut:

    Diagnosa Lupus ditegakkan bila terdapat paling sedikit 4 gejala dari 11kriteria sbb:

    1. Malar rash - ruam merah berbatas tegas di daerah wajah dan leher(gambar 3)

    2. Discoid rash - bercak merah dikulit yang berhubungan denganscallingdan penyumbatan folikel rambut (gambar 1)

    3. Photosensitivityruam kulit kemerahan setelah terpapar sinar

    matahari

    Gambar 1discoid rashGambar 2 kerontokan rambut

    Gambar 3 ruam kulit Gambar 4 ruam kupu-kupu

    4. Mucosal ulcers

    sariawan-sariawan kecil di daerah mukosa ronggamulut dan hidung

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    3/8

    5. Serositis peradangan di lapisan serosa paru-paru, jantung, dandinding perut

    6. Arthritis peradangan sendi, merupakan manifestasi yang paling

    sering timbul

    7. Renal disorder gangguan ginjal, biasanya terdeteksi dari

    pemeriksaan darah rutin dan analisis urin

    8. Neurological disorder

    gangguan sistem saraf, gejala dapat berupakejang atau psikosa9. Haematological disorder gangguan sel darah, dapat

    bermanifestasi sebagai: anemia hemolitik, leukopenia, limfopenia,

    trombositopenia10. Immunological disorderkelainan hasil pemeriksaanLE cells, anti-

    DNAdan antibody anti-Sm

    11.Anti-Nuclear Antibody (ANA test)sebagai pertanda aktifnya Lupus

    bila ditemukan dalam darah pasien.

    Penyebab

    Telah diketahui secara luas bahwa penyebab lupus dapat dikategorikan

    dalam 3 faktor yaitu: genetik, hormonal dan lingkungan.

    Namun sampai saat ini masih menjadi perdebatan faktor mana yang

    manjadi penyebab utama sehingga masih menjadi fokus utama penelitian.

    o Genetik

    Tidak diragukan bahwa lupus terkait dengan faktor genetik. Orang yang

    mempunyai riwayat keluarga dengan lupus memiliki 3-10% risiko

    menderita penyakit tidak terbatas hanya Lupus, tapi juga penyakit auoimun

    lainnya seperti arthritis reomathoidatau Sjorgens Syndrome. Pada kembar

    identik, risiko lupus meningkat menjadi 25% pada saudara kembar daripasien yang menyandang lupus.

    o Hormon

    Penyandang lupus wanita:pria adalah 9:1. Dan sebagian besar penyandang

    wanita adalah mereka dalam usia produktif. Hal ini diduga disebabkan olehfaktor hormonal. Estrogen terbukti sebagai hormon yang mempengaruhi

    aktifnya lupus dalam penelitian hewan baik secara invitro maupun invivo.

    Sehinggan harus benar-benar dipertimbangkan pemberian terapi hormon

    dan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen pada Odapus.

    o Lingkungan

    Beberapa faktor lingkungan diduga berperan kuat mencetuskan lupus,

    diantaranya adalah: infeksi, zat kimia, racun, rokok dan sinar matahari.

    Infeksi

    Beberapa infeksi diduga menyebabkan lupus, salah satu penyebab

    terkuat adalah EBV (Epstein-Barr Virus), virus penyebab demamkelenjar (mononucleosis). Sebagian besar odapus

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    4/8

    tercatat pernah terinfeksi virus ini dalam riwayat penyakitnya. Hal

    ini dapat dibuktikan bahwa system imun mulai terganggu saat

    berusaha menyerang EBVjuga menyerang sel tubuhnya sendiri.

    Sehingga proses tersebut diduga kuat berhubungan dengan

    penyebab lupus.

    Zat kimia dan racun

    Beberapa penelitian membuktikan bahwa paparan terhadap zat

    kimia dan racun termasuk pekerjaan yang berhubungan silika.

    Merokok

    Akhir-akhir ini, merokok telah terbukti berhubungan dengan

    munculnya lupus. Merokok juga meningkatkan risiko penyakit

    autoimun lainnya seperti arthritis reumathoiddan multiple sclerosis.

    Sinar matahari

    Paparan terhadap ultraviolet telah terbukti dapat menyebabkan

    perburukan manifestasi lupus. Yaitu menyebabkan timbulnya ruam

    kulit dan munculnya gejala lupus pada organ lainnnya. Menghindari

    sinar matahari dan menggunaka tabir surya (sun block) adalah halyang tidak mudah namun mutlak harus dilakukan oleh odapus

    karena sangat bermanfaat.

    II. Penatalaksanaan Lupus

    Pendahuluan

    Penatalaksanaan lupus tidak mudah. Penyakit ini memiliki banyak

    manifestasi dan setiap orang memiliki pola tersendiri yang berubah dari

    waktu ke waktu, yang terkadang berlangsung cepat. Secara umum, pasien

    dengan lupus berat, misalnya lupus ginjal atau sistem saraf pusat (SSP), dan

    mereka yang menderita lebih dari satu jenis penyakit autoantibodi

    cenderung memiliki gejala yang serius dan menetap. Pasien yang memiliki

    gejala ringan dapat terus mengalami gejala ringan atau berkembang

    menjadi lebih serius. Sehingga penting untuk memperhatikan semua gejala

    baru yang timbul sebagai manifestasi dari penyakit tersebut karena

    penatalaksanaan lupus sangat berkaitan dengan gejala klinis dan organ

    tubuh yang terkena.

    Penilaian Aktivitas Penyakit

    Penilaian klinis aktivitas penyakit sama pentingnya dengan hasil tes

    laboratorium. Kelelahan, demam atau perubahan emosi dapat menjadi

    indikasi aktifnya lupus, seperti juga munculnya ruam atau nyeri sendi.

    Pemantauan aktifitas penyakit sangat diperlukan untuk menentukan

    agresifitas penatalaksanaan lupus dan dosis obat yang dibutuhkan. Hal ini

    dapat dimonitor dari banyaknya organ tubuh pasien yang terkena dan tes

    laboratorium yang sesuai untuk memantau aktifitas penyakit misalnya

    pemeriksaan tes fungsi ginjal,atau fungsi paru, jumlah sel darah putih

    (leukosit), sel darah merah (hemoglobin) atau bahkan laju endap darah(LED).

    Berbagai indeks penilaian derajat penyakit telah dikembangkan dan

    digunakan oleh para spesialis, namun aktivitas penyakit yang terus berubah

    dan kerusakan jaringan yang terjadi menyulitkan untuk membedakan

    pengaruh dari peradangan aktif atau akibat kerusakan yang terbentuk.

    Sehingga pada prakteknya, lupus dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu ringan,

    sedang, dan berat, sesuai dengan berat ringannya gejala yang muncul.

    Lupus Ringan

    Manifestasi yang umum adalah nyeri sendi, ruam, sensitif terhadap cahaya

    matahari, sariawan di mulut, Raynauds syndrome (perubahan warna pada

    ujung jari akibat suhu dingin), rambut rontok, dan kelelahan. Seringkali

    gejala tersebut cukup dikontrol oleh analgesik dan mengurangi paparan

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    5/8

    sinar matahari dengan menggunakan tabir surya. Hidroksikloroquin

    umumnya digunakan dalam gejala ini.

    Kelelahan merupakan gejala lain dari tingkatan ini yang terkadang menjadi

    alasan digunakannya steroid dosis rendah, walaupun hasilnya kadang tidakmaksimal. Nyeri sendi atau ruam kulit dapat juga menggunakan dosis

    tersebut. Dosis steroid yang tinggi harus dihindari jika resiko efek samping

    yang timbul cenderung lebih besar dari manfaatnya. Hal ini penting untuk

    dipertimbangkan dalam membuat keputusan pemberian steroid karena efek

    samping obat lebih umum terjadi pada orang dengan lupus dibandingkan

    populasi lainnya. Pola hidup sehat (makanan sehat dan olah raga ringan

    yang teratur) juga sangat dianjurkan.

    Lupus Sedang

    Tingkatan ini meliputi pleuritis (radang selaput paru), perikarditis (radang

    selaput jantung), ruam berat dan manifestasi darah seperti trombositopenia

    atau leukopenia.

    Dalam kasus ini, terapi steroid biasanya sudah dibutuhkan, namun denganpenggunaan dosis yang cukup untuk mengendalikan penyakit dan kemudian

    menguranginya menjadi dosis pemeliharaan serendah mungkin. Agak sulit

    untuk menstandarisasi dosis, namun pada umumnya Pleuritis dapat

    dikontrol dengan 20mg prednisolon per hari, kelainan darah membutuhkan

    dosis 40mg atau lebih.

    Hidroksikloroquin sudah memadai sebagai tambahan steroid, tapi kadangobat imunosuppressan juga dibutuhkan seperti: Azathioprine, dan

    Methotrexate. Siklosporin juga dapat digunakan khususnya dalam

    pengobatan trombositopenia, tetapi karena kecendrungan menyebabkan

    hipertensi dan merusak fungsi ginjal harus digunakan secara hati-hati. Obat-

    obat immunosupresan ini membutuhkan waktu 1-3 bulan sampai efeknya

    muncul,sehingga dalam periode tersebut steroid masih dibutuhkan dalamdosis yang cukup untuk mengontrol penyakit. Jika pasien sudah dapat

    distabilkan dengan obat imunosupresan, dosis steroid harus segera

    diturunkan ke dosis terendah untuk pengendalian penyakit.

    Lupus Berat

    Ginjal, SSP, dan manifestasi kulit berat atau kelainan darah berat termasuk

    ke dalam tingkatan ini. Steroid sangat dibutuhkan dalam tahap ini dengan

    tambahan obat immunosupresan. Prednisolon atau metilprednisolon

    intravena mungkin dibutuhkan untuk mengendalikan penyakit ini.

    Azathioprin, methotrexate, atau mychophenolate dapat digunakan sebagai

    imunosupresif dan dapat mengurangi dosis steroid yang diperlukan.

    Pengobatan dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu: induksi awal dimana

    penyakit aktif dikendalikan, dan fase pemeliharaan agar penyakit tetap

    terkontrol.

    Pengobatan tambahan yang digunakan untuk lupus berat meliputi

    immunoglobulin intravena, plasma exchange, dan antibodi monoclonal

    (agen biologi). mengalami penurunaan penggunaannya dibandingkan waktuyang lalu tapi banyak yang masih percaya bahwa pengobatan tersebut

    sangat membantu pada lupus akut, penyakit berat, dan sebagian lupus yang

    mengenai otak. Antibodi monoklonal, terutama rituximab sangat

    menjanjikan dan cenderung memainkan bagian penting dalam pengelolaan

    penyakit sedang dan berat.

    Obat-obat lupus secara umum

    1. NSAID (Non Steroid Anti-Inflamasi Drugs)

    NSAIDs adalah obat anti inflamasi non steroid) merupakan pengobatan

    yang efektif untuk mengendalikan gejala pada tingkatan ringan, tapi harus

    digunakan secara hati-hati karena sering menimbulkan efek samping

    peningkatan tekanan darah dan merusak fungsi ginjal. Bahkan beberapa

    jenis NSAID dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Obat

    tersebut dapat juga mengganggu ovulasi dan jika digunakan dalam

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    6/8

    kehamilan (setelah 20 minggu), dapat mengganggu fungsi ginjal janin.

    2. Kortikosteroid

    Penggunaan dosis steroid yang tepat merupakan kunci utama dalam

    pengendalian lupus. Dosis yang diberikan dapat terlalu rendah untukpengendalian penyakit, namun kesalahan yang sering terjadi adalah

    pemberian dosis terlalu tinggi dalam waktu terlalu lama.

    Osteoporosis yang disebabkan oleh steroid adalah masalah yang umumnya

    terjadi pada Odapus. Sehingga dibutuhkan penatalaksanaan osteoprotektif

    seperti pemriksaan serial kepadatan tulang dan obat-obat osteoprotektif

    yang efektif seperti kalsium dan bifosfonat. Terapi hormon tidak lagi

    digunakan untuk pencegahan atau pengobatan osteoporosis karenameningkatkan risiko kanker payudara dan penyakit jantung. Bifosfonat

    tidak baik digunakan selama kehamilan dan dianjurkan bahwa kehamilan

    harus ditunda selama enam bulan setelah penghentian bifosfonat.

    Peningkatan risiko terserang infeksi merupakan perhatian utama dalam

    terapi steroid, terutama pada mereka yang juga mengkonsumsi obat

    imunosupresan.

    Steroid juga dapat memperburuk hipertensi, memprovokasi diabetes danmemiliki efek buruk pada profil lipid yang mungkin berkontribusi pada

    meningkatnya kematian akibat penyakit jantung.

    Steroid dosis tinggi meningkatkan risiko pendarahan gastrointestinal dan

    terjadi pada pada dosis yang lebih rendah jika digunakan bersama NSAID.

    Osteonekrosis (nekrosis avaskular) juga cukup umum pada lupus dan

    tampaknya terkait terutama dengan penggunaan steroid oral dosis tinggi

    atau metilprednisolon intravena.

    Meskipun memiliki banyak efek samping, obat kortikisteroid tetap

    merupakan obat yang berperan penting dalam pengendalian aktifitas

    penyakit. Karena itu, obat ini tetap digunakan dalam terapi lupus.

    Pengaturan dosis yang tepat merupakan kunci pengobatan yang baik.

    3. Antimalaria

    Hydroxychloroquine (Plaquenil) lebih sering digunakan dibanding

    kloroquin karena risiko efek samping pada mata diyakini lebih rendah.

    Toksisitas pada mata berhubungan baik dengan dosis harian dan kumulatif,

    Selama dosis tidak melebihi, resiko tersebut sangat kecil. Pasien dianjurkan

    untuk memeriksa ketajaman visual setiap 6 bulan untuk identifikasi dini

    kelainan mata selama pengobatan. Dewasa ini pemberian terapi

    hydroxychloroquine diajurkan untuk semua kasus lupus dan diberikan

    untuk jangka panjang. Obat ini memiliki manfaat untuk mengurangi kadar

    kolesterol, efek anti-platelet sederhana dan dapat mengurangi risiko cedera

    jaringan yang menetap serta cukup aman pada kehamilan.

    4. Immunosupresan

    Azathioprine

    Azathioprine (Imuran) adalah antimetabolit imunosupresan: mengurangibiosintesis purin yang diperlukan untuk perkembangbiakan sel termasuk sel

    sistem kekebalan tubuh. Mual adalah efek samping yang umum terjadi,

    sedangkan leukopenia dan trombositopenia terjadi hanya pada sekitar 4%

    kasus. Pemantauan efek obat bisa menjadi masalah jika odapus sudah

    memiliki gejala klinis tersebut. Azathioprine dianggap aman digunakanselama kehamilan.

    Mycophenolate mofetil

    Mycophenolate mofetil (MMF) berfungsi menghambat sintesis purin,

    proliferasi limfosit dan respon sel T antibodi. Dibandingkan siklofosfamid,

    MMF tidak menyebabkan kegagalan fungsi ovarium (indung telur) dan

    lebih sedikit menyebabkan infeksi serius, leukopenia atau alopecia(kebotakan). Obat ini juga diduga lebih efektif dan lebih

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    7/8

    baik ditoleransi daripada azathioprine namun kontra indikasi dalam

    kehamilan, sehingga hanya boleh digunakan pada wanita usia subur bila

    disertai penggunaan kontrasepsi yang dapat diandalkan. Karena panjangnya

    waktu paruh, pengobatan harus dihentikan sedikitnya enam minggu

    sebelum konsepsi yang direncanakan.

    Methotrexate

    Methotrexate merupakan asam folat antagonis yang diklasifikasikan

    sebagai agen sitotoksik antimetabolit, tetapi memiliki banyak efek pada sel-

    sel sistem kekebalan tubuh termasuk modulasi produksi sitokin. Digunakan

    seminggu sekali dan jika diperlukan diberikan pula asam folat sekali

    seminggu (tidak pada hari yang sama dengan methotrexate) secara rutin

    untuk mengurangi risiko efek samping. Mual dan sariawan cukup sering

    terjadi, leukopenia, trombositopenia dan tes fungsi hati yang abnormal

    kadang-kadang dapat terjadi. Obat ini tidak boleh digunakan selamakehamilan dan harus dihentikan penggunaannya tiga bulan sebelumkonsepsi.

    Cyclosporin

    Cyclosporin menghambat aksi kalsineurin sehingga menyebabkan

    penurunan fungsi efektor limfosit T. Hipertensi dan peningkatan kreatinin

    serum merupakan efek samping yang paling sering terjadi sehingga

    pemantauan tekanan darah dan kreatinin sangat penting. Obat ini dianggap

    aman untuk digunakan selama kehamilan dalam dosis efektif terendah

    dengan memonitor secara seksama tekanan darah dan fungsi ginjal.

    Cyclophosphamide

    Obat ini telah digunakan secara luas untuk pengobatan lupus yang

    mengenai organ internal dalam empat dekade terakhir. Telah terbukti

    meningkatkan efek pengobatan terhadap pasien lupus ginjal dibandingkan

    hanya diberikan steroid saja. Obat ini juga banyak digunakan untuk

    pengobatan lupus susunan saraf pusat berat dan penyakit paru berat. Dapat

    diberikan dalam dosis oral harian atau sebagai infus intravena. sesuaidengan keparahan penyakit.

    Efek samping utama yang harus diperhatikan adalah peningkatan risiko

    infeksi, kegagalan fungsi ovarium, toksisitas kandung kemih, dan

    peningkatan risiko keganasan. Obat ini teratogenik dan mengganggu fungsi

    organ reproduksi baik pada pria maupun wanita. Sehingga penggunaan obat

    harus dihentikan tiga bulan sebelum konsepsi.

    Rituximab

    Rituximab bekerja pada sel B yang diduga merupakan sel esensial dalam

    perkembangan lupus. Sekarang ini Rituximab sering diberikan kombinasi

    dengan methotrexate. Setelah infus rituximab ditemukan penurunan tingkat

    autoantibodi. Rituximab telah menyebabkan kemajuan dramatis pada

    beberapa odapus. Saat ini Rituximab termasuk salah satu obat yang

    menjanjikan untuk Lupus.

    Obat-obat yang dapat digunakan sesuai manifestasi penyakit:

    1. Ruam kulit

    o Sun block/tabir surya

    o Topikal kortikosteroids

    2. Nyeri danbengkak pada sendi

    o Analgesik sederhana seperti: Parasetamol, NSAID

    o Topikal analgesik

    o Amitriptiline: golongan antidepresan yang diresepkanbersama analgesik pada pasien sekunder fibromyalgia untuk

    mengatasi stress akibat rasa nyeri yang berkepanjangan

    3. Mata kering

    o Tetes air mata buatan untuk mengatasi kekeringan bola mata

    4. Sariawan dan kekeringan rongga mulut

    o Salivary substitute: air liur buatan dalam bentuk cair atau

  • 8/13/2019 Lupus Dan Penatalaksanaannya

    8/8

    semprot berbahan dasar methylcelluloseatau gastric mucin

    o Obat kumur steroid

    5. Trombositopeni

    o Danazol (Danocrine) atau vincristine (Oncovin) adalahterapi jangka panjang bagi penderita trombositopenia berat

    6. Osteoporosis

    o Vitamin D

    o kalsium

    7. Risiko penyakit jantung koroner

    o Asam folat

    o

    Obat penurun kadar lemak darah

    Sumber diambil dan diterjemahkan dari :

    1. Lupus- Diagnosis and Treatment, Lupus UK,

    www.medical.lupusuk.org.uk

    2. SLE - Rituximab in lupus, Robert Eisenberg

    3.

    4. Lupus, Teratment and Drugs, Mayo clinic staff,http://www.mayoclinic.com/health/lupus/DS00115/DSECTION =tre

    atments-and-drugs

    http://www.medical.lupusuk.org.uk/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC165056http://www.aafp.org/afp/980600ap/petri.htmlhttp://www.mayoclinic.com/health/lupus/DS00115/DSECTIONhttp://www.mayoclinic.com/health/lupus/DS00115/DSECTIONhttp://www.aafp.org/afp/980600ap/petri.htmlhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC165056http://www.medical.lupusuk.org.uk/