luka tembak

29
Naskah Ujian Kasus LUKA TEMBAK IDENTITAS KORBAN Nama : Veri Haryanto Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 36 tahun Bangsa : Indonesia Pekerjaan : Swasta Agama : Islam Alamat : Jl. Pulomas 8 no.49 RT 001 RW 011. Kel. Kayuputih. No. register forensik : 1068/SK.II/07/2006 No. register RSCM : 978/ML RIWAYAT Mayat diterima di Bagian Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tanggal 18 Juli 2006, pukul 24.00 WIB. dengan Surat Permintaan Visum No. 161/VER/VII/2006/Sek.Plg dari Kepolisian Sektor Pulogadung.

Upload: nike

Post on 08-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

forensik - medicolegal

TRANSCRIPT

Nasakah Ujian Kasus

Naskah Ujian Kasus

LUKA TEMBAK

IDENTITAS KORBAN

Nama

:Veri Haryanto

Jenis kelamin

:Laki-laki

Umur

:36 tahun

Bangsa

: Indonesia

Pekerjaan

:Swasta

Agama

: Islam

Alamat

:Jl. Pulomas 8 no.49 RT 001 RW 011.

Kel. Kayuputih.

No. register forensik:1068/SK.II/07/2006

No. register RSCM:978/ML

RIWAYAT

Mayat diterima di Bagian Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tanggal 18 Juli 2006, pukul 24.00 WIB. dengan Surat Permintaan Visum No. 161/VER/VII/2006/Sek.Plg dari Kepolisian Sektor Pulogadung.

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Jl. Salemba Raya 6 telp. 3106976 Jakarta 10430

Nomor

: 1068/ SK II /07/ 2006

Jakarta, 11 Agustus 2006

Lampiran: -.-

Perihal

: hasil bedah jenazah atas jenazah Veri Haryanto.

PROJUSTITIA

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Rien Aulia, dokter pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor Pulogadung tertanggal 18 Juli 2006, Nomor : 161/VER/VII/2006/Sek.Plg, maka pada tanggal delapan belas Juli tahun dua ribu enam, pukul delapan lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas jenazah yang menurut surat tersebut adalah:

Nama

: Veri Haryanto. -------------------------------------------------

Jenis kelamin

: laki-laki ---------------------------------------------------------

Umur

: 36 tahun ---------------------------------------------------------

Bangsa

: Indonesia.-------------------------------------------------------

Pekerjaan

: Swasta.-----------------------------------------------------------

Alamat : Jl. Pulomas 8 No.49 RT 001 Rw 011 Kel.Kayuputih.---

------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan ---------------------------------

I. Pemeriksaan luar --------------------------------------------------------------------------

1. Label mayat : tidak ada.----------------------------------------------------------------

2. Tutup mayat: tidak ada.----------------------------------------------------------------

3. Pakaian mayat

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 2 dari 11 halaman.

3. Pakaian mayat :--------------------------------------------------------------------------

a. Celana panjang bahan jeans, warna biru muda, merk Wrangler, ukuran tiga puluh satu tiga puluh dua, dua kantong di depan kanan, isi kosong, satu kantong di depan kiri berisi sebuah peluru bahan logam warna putih merk Winchester 38 Spl, dua kantong di belakang, isi kosong, pada bagian belakang terdapat bercak darah seluas tiga puluh delapan sentimeter kali tiga puluh tujuh sentimeter.--------------------------------------------------------

b. Celana dalam bahan kaos, warna kuning polos, merk La Fierte, pada bagian belakang terdapat bercak darah seluas dua puluh empat sentimeter kali tujuh belas sentimeter.--------------------------------------------------------

c. Kaos oblong warna merah muda, tanpa merk dan ukuran, pada bagian depan terdapat gambar lingkaran bertuliskan Land of Pharada, warna biru, pada bagian pundak kanan dan kiri serta dada kiri terdapat bercak hitam tidak beraturan. Pada bagian depan terdapat bercak darah seluas lima puluh dua sentimeter kali lima puluh tiga sentimeter.------------------------- Pada bagian lengan kiri penuh dengan bercak darah dan basah.------------- Pada lengan kanan terdapat bercak darah pada bagian atas dan bawah, seluruh bagian belakang penuh bercak darah dan basah. Pada bagian atas kanan dan kiri terdapat bercak hitam.--------------------------------------------

4. Benda disamping mayat : tidak ada.--------------------------------------------------

5. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada bagian punggung atas dan punggung kanan kiri sisi luar, warna keunguan, hilang pada penekanan.---------------------------------------------------

6. Mayat adalah..

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 3 dari 11 halaman.

6. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, berumur kurang lebih tiga puluh tiga sampai tiga puluh tujuh tahun, kulit kuning, gizi cukup baik, panjang tubuh seratus enam puluh empat dan zakar disunat.---------------------

7. Identifikasi khusus : --------------------------------------------------------------------

a. Pada perut kanan bawah terdapat jaringan parut bekas operasi, melintang sepanjang lima sentimeter.---------------------------------------

b. Pada pinggang kiri sisi luar terdapat dua buah jaringan parut sejajar masing-masing sepanjang delapan sentimeter dan satu sentimeter.-----

8. Rambut berwarna hitam dicat kuning, tumbuhnya lurus, panjang empat belas sentimeter.------------------------------------------------------------------------------- Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya cukup tebal, panjang satu sentimeter.- Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lentik, panjang lima milimeter.-------- Kumis dan jenggot tercukur rapi.-----------------------------------------------------

9. Mata kanan terbuka lima milimeter dan mata kiri terbuka tiga milimeter.---- Selaput bening mata jernih, teleng mata bulat, diameter lima milimeter. Warna tirai mata coklat, selaput bola mata putih dengan bercak kuning, selaput kelopak mata pucat.----------------------------------------------------------------------

10. Hidung berbentuk mancung.---------------------------------------------------------- Telinga berbentuk oval.---------------------------------------------------------------- Mulut terbuka lima belas milimeter, lidah tidak terjulur/tergigit.-----------------

11. Gigi-geligi:--------------------------------------------------------------------------------Gigi geraham belakang pertama pada rahang bawah kanan tidak ada.---------- Seluruh gigi lainnya lengkap dua puluh sembilan buah.---------------------------

12. Dari lubang.

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 4 dari 11 halaman.

12. Dari lubang mulut tidak keluar darah.------------------------------------------------ Dari lubang hidung keluar bekuan darah.------------------------------------------- Dari lubang telinga tidak keluar darah.---------------------------------------------- Dari lubang kemaluan keluar cairan jernih.----------------------------------------- Dari lubang pelepasan tidak keluar apa-apa.----------------------------------------

13. Luka-luka:--------------------------------------------------------------------------------

a. Pada pelipis kanan, sepuluh setengah sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh sentimeter diatas telinga terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, berbentuk bintang dengan tepi-tepi luka berwarna hitam, dasar tulang, jaringan bawah kulit dan menembus ke rongga tengkorak dengan panjang kaki-kaki luka delapan belas milimeter, empat belas milimeter, delapan milimeter, dua milimeter dan lima milimeter. Bila dirapatkan tampak luka berbentuk bulat, diameter tiga belas milimeter.-------------------------------------------------------------------------

b. Pada pelipis kiri, tiga belas sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh sentimeter diatas liang telinga, terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, dasar tulang tengkorak yang berlubang, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang dua puluh tiga milimeter.-----------------------------------

c. Pada kelopak atas mata kanan sisi dalam, terdapat memar warna biru kehijauan dan benjolan lunak seluas dua sentimeter kali satu setengah sentimeter.----------------------------------------------------------------------

d. Pada kelopak atas mata kiri sisi dalam terdapat memar warna ungu kehijauan, ukuran satu setengah sentimeter kali dua sentimeter.--------

14. Patah tulang :----------------------------------------------------------------------------

a. Tampak patah tulang berlubang pada pelipis kanan.----------------------

b. Tampak patah..

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 5 dari 11 halaman.

b. Tampak patah tulang berlubang pada daerah pelipis kiri.----------------

c. Pada puncak kepala sebelah kiri tampak patah tulang berbentuk garis.-

15. Lain-lain:---------------------------------------------------------------------------------

a. Pergelangan tangan terikat kasa warna putih.------------------------------

b. Kedua tangan dalam posisi bersedekap.------------------------------------

c. Pada rambut daerah pelipis kanan terdapat sedikit jaringan otak.------

d. Resleting dan kancing celana dalam dalam posisi terbuka.--------------

e. Lingkar lengan kanan dan kiri, sepuluh sentimeter diatas siku diameter dua puluh delapan sentimeter.-------------------------------------------------

f. Golongan darah = O.----------------------------------------------------------

g. Uji urine terhadap MDMA, THC, MET, cocain, morfin menunjukkan hasil negatif.--------------------------------------------------------------------

II. Pemeriksaan Dalam ( Bedah Jenazah ). ----------------------------------------------

16. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning . Tebal di daerah dada sepuluh milimeter dan di daerah perut empatpuluh milimeter. Otot-otot berwarna merah segar, cukup tebal. -------------------------------------Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga empat dan yang kiri setinggi sela iga empat. --------------------------------------------------------------------------------Tulang dada dan iga-iga utuh.--------------------------------------------------------- Dalam rongga dada kanan dan kiri tidak terdapat cairan.------------------------ Kandung jantung tampak tiga jari diantara kedua paru, berisi cairan kuning kecoklatan bening, berat sepuluh sentimeter kubik.-------------------------------

17. Jaringan ..

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 6 dari 11 halaman.

17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak ada resapan darah.

18. Selaput dinding perut warna putih kelabu mengkilat, otot dinding perut warna merah kecoklatan.----------------------------------------------------------------------- Dalam rongga perut tidak terdapat cairan.------------------------------------------ Pada batang nadi perut pada dinding dalam terdapat beberapa bercak putih kekuningan yang tersebar.--------------------------------------------------------------

19. Lidah berwarna putih kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan.Tulang lidah, rawan gondok, rawan cincin utuh.----------------------------------- Kelenjar gondok berwarna merah coklat, perabaan kenyal, penampang warna merah coklat, berat lima belas gram.--------------------------------------------------

Kelenjar kacangan tidak ditemukan.------------------------------------------------- Kerongkongan berisi lendir kemerahan, selaput lendir berwarna pucat.-------- Batang tenggorok berisi lendir dan darah, selaput lendir pucat.------------------

20. Jantung sebesar satu setengah kali tinju kanan mayat, warna merah keunguan, perabaan kenyal. Ukuran lingkaran katub serambi kanan sebelas sentimeter, kiri sepuluh setengah sentimeter, pembuluh nadi paru delapan sentimeter dan batang nadi enam koma dua sentimeter. Tebal otot bilik kanan tujuh milimeter dan kiri dua puluh tiga milimeter. Pembuluh nadi jantung dua sentimeter dibawah pangkal aorta terdapat penebalan dan penyempitan hingga sekitar lima puluh persen, sekat jantung homogen, berat empat ratus gram.----- Terdapat pengapuran pada katub serambi kiri.-------------------------------------- Terdapat resapan darah pada dinding bilik kiri, ukuran lima sentimeter kali empat sentimeter.-----------------------------------------------------------------------

21. Paru kanan...........

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 7 dari 11 halaman.

21. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah coklat, pada baga atas dan tengah bagian dalam lebih pucat, terdapat bintik-bintik hitam, perabaan seperti spons, penampang berwarna coklat, pada pemijatan keluar darah dan busa, berat empat ratus lima puluh gram.------------------------------------------------- Pada sela antar baga terdapat beberapa bercak darah dan resapan darah.------- Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna merah coklat, perabaan seperti spons, penampang berwarna merah colkat dengan bercak-bercak hitam, bagian dalam lebih pucat dengan bintik-bintik hitam, pada pemijatan keluar busa dan darah, berat tiga ratus tujuh puluh gram.--------------------------------------------------Pada baga bawah terdapat resapan darah seluas dua setengah sentimeter kali dua sentimeter.--------------------------------------------------------------------------

22. Limpa berwarna merah ungu, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran limpa jelas, pada pengikisan jaringan ikut, berat delapan puluh gram.---------------------------------------------

23. Hati berwarna merah coklat, permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah dan resapan darah, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran hati jelas, berat seribu lima ratus gram.-------------------------

24. Kandung empedu berisi masa kecil warna kekuningan dan lendir kuning coklat, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat.--------

25. Kelenjar liur perut berwarna kuning, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal, penampang berwarna kekuningan, gambaran kelenjar jelas, berat lima puluh gram.--------------------------------------------------------------------------------

26. Lambung........

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 8 dari 11 halaman.

26. Lambung berisi cairan warna hijau kehitaman, berbau kopi, berisi soun, bubuk kopi dan butir-butir hitam.------------------------------------------------------------ Usus dua belas jari panjang dua puluh sentimeter.--------------------------------- Usus halus panjang sembilan ratus lima belas sentimeter, umbai cacing sudah tidak ditemukan warna kemerahan.-------------------------------------------------- Usus besar panjang seratus enam puluh lima sentimeter, warna pucat.---------

27. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna kuning coklat, penampang berlapis.-------------------------------------------------------------------- Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit, warna kuning coklat, penampang berlapis.--------------------------------------------------------------------

28. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal berbaga dan terdapat pelebaran pembuluh darah, warna ginjal merah coklat, penampang berwarna merah coklat, gambaran ginjal jelas, piala ginjal berisi nanah dan terdapat pelebaran pembuluh darah, saluran kemih tidak tersumbat, berat ginjal kanan seratus dua puluh gram dan ginjal kiri seratus dua puluh gram.---------------------------------------------------

29. Kandung kemih kosong, selaput lendir putih.--------------------------------------- Terdapat pelebaran pembuluh darah dipermukaan dalam.------------------------

30. Kulit kepala bagian dalam :----------------------------------------------------------- Pada pelipis kanan, delapan sentimeter dari garis pertengahan terdapat resapan darah seluas sepuluh sentimeter kali delapan sentimeter.----------------------- Pada pelipis kiri, dua belas sentimeter dari garis pertengahan terdapat resapan darah seluas dua puluh sentimeter kali delapan belas sentimeter.-----------------

31. tulang tengkorak........

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 9 dari 11 halaman.

31. Tulang tengkorak:---------------------------------------------------------------------- Pada pelipis kiri terdapat resapan darah seluas empat belas sentimeter kali delapan belas sentimeter.-------------------------------------------------------------- Pada pelipis kanan terdapat resapan darah seluas sepuluh sentimeter kali delapan sentimeter.--------------------------------------------------------------------- Pada puncak kepala sebelah kiri terdapat patah berbentuk garis sepanjang sepuluh sentimeter.--------------------------------------------------------------------- Pada daerah pelipis kiri bagian luar (tabula eksterna) sebelas sentimeter dari puncak kepala terdapat patah tulang berkeping dengan lubang ukuran dua puluh dua milimeter kali dua puluh satu milimeter, tabula eksterna empat belas milimeter kali empat belas milimeter.----------------------------------------- Pada pelipis kanan bagian luar (tabula eksterna) sebelas sentimeter dari puncak kepala terdapat lubang berbentuk bulat ukuran satu sentimeter kali satu sentimeter, disekitarnya terdapat jelaga ukuran dua setengah sentimeter kali satu koma delapan sentimeter.----------------------------------------------------Pada pelipis kanan bagian dalam (tabula eksterna) ukuran tiga belas milimeter kali tiga belas milimeter.----------------------------------------------------------- Tulang dasar tengkorak pada daerah lamina cribasa tepat pada garis pertengahan depan, terdapat patah berkeping menjadi delapan garis patahan seluas sembilan sentimeter kali lima sentimeter.----------------------------------- Selaput keras otak :--------------------------------------------------------------------- Pada daerah pelipis kanan robek berbentuk bulat diameter satu sentimeter.--- Pada daerah pelipis kiri robek compang camping dengan kaki-kakinya sepanjang lima setengah sentimeter kali enam setengah sentimeter.------------

Selaput lunak otak......

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 10 dari 11 halaman.

Selaput lunak otak terdapat perdarahan dibawah selaput lunak otak kanan dan kiri.----------------------------------------------------------------------------------------- Otak besar :----------------------------------------------------------------------------- Terdapat perdarahan dibawah selaput lunak otak sebelah kanan seluas tujuh belas sentimeter kali dua belas sentimeter.------------------------------------------ Terdapat perdarahan dibawah selaput lunak otak sebelah kiri seluas tujuh belas sentimeter kali sepuluh sentimeter.-------------------------------------------- Pada permukaan bawah kiri teradpat perdarahan dibawah selaput lunak otak seluas enam belas sentimeter kali delapan sentimeter.----------------------------- Otak besar tampak sembab.---------------------------------------------------------- Otak kecil sisi permukaan bawah terdapat perdarahan seluas dua sentimeter kali dua sentimeter.--------------------------------------------------------------------- Batang otak tidak terdapat bintik perdarahan dan tidak ada pelebaran pembuluh darah.------------------------------------------------------------------------ Berat otak delapan ratus sembilan puluh gram.-------------------------------------

32. Selanjutnya dapat ditentukan saluran luka sebagai berikut:----------------------

Saluran luka dimulai dari luka pada pelipis kanan (luka no.a pada pemeriksaan luar), berturut-turut menembus kulit lapisan bawah kulit tengkorak/pelipis kanan selaput keras otak kanan selaput lunak otak kanan otak besar kanan otak besar kiri selaput lunak otak kiri, selaput keras otak kiri (pelipis) , tengkorak pelips kiri kulit pelipis kiri.----------------------------------

Kesimpulan :

Pada pemeriksaan mayat laki-laki berumur kurang lebih tiga puluh tiga sampai tiga puluh tujuh tahun, ditemukan luka terbuka pada pelipis kanan yang menurut pola dan sifat lukanya sesuai dengan luka tembak masuk tempel dan luka terbuka pada pelipis kiri yang menurut pola dan sifat lukanya sesuai dengan luka tembak keluar.----------------------

Sebab mati

Lanjutan Visum Nomor : 1068/ SK II /07/ 2006

Halaman ke 11 dari 11 halaman.

Sebab mati orang ini akibat luka tembak pada pelipis kanan yang menembus ke pelipis kiri dan merobek jaringan otak, mematahkan tulang tengkorak dan perdarahan luas dalam rongga tengkorak.----------------------------------------------------------------------- Saat kematian diperkirakan dua empat jam setelah makan yang terakhir kali.--------------

Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHP). ----------------------------------------------------------

Dokter pemeriksa,

(dr. Rien Aulia)

NIM. 406057078

PEMBAHASAN KASUS

Aspek Medikolegal dan Visum et Repertum

Pada tanggal 18 Juli 2006, pukul 24.00 WIB telah diterima mayat seorang laki-laki yang dikirimkan bersama Surat Permintaan Visum(SPV) dari Kepolisian Sektor Pulogadung dengan no. SPV: 161/VER/VII/2006/Sek.Plg. Adanya SPV berarti syarat untuk pembuatan Visum et Repertum (VER) sesuai pasal 133 KUHAP telah terpenuhi dan mewajibkan dokter untuk memberikan bantuan kepada pihak penyidik sesuai dengan pasal 216 KUHP.

Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter, berisi temuan dan pendapat berdasarkan keilmuannya tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia atau bagian dari tubuh manusia, baik hidup atau mati, atas permintaan tertulis(resmi) dari penyidik yang berwenang yang dibuat atas sumpah atau dikaitkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan. VER adalah alat bukti yang sah berupa surat(pasal 184 jo pasal 187 butir c KUHAP )

Mayat dikirimkan tanpa label. Keadaan ini tidak sesuai dengan prosedur medikolegal yaitu pasal 133(3) KUHAP yang menyatakan mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian badan lain dari mayat.

Tindakan bedah jenazah dilakukan pada 18 Juli 2006, pukul 08.30 WIB. Setelah pihak keluarga dapat dihubungi dan penyidik wajib memberitahu pihak keluarga terlebih dahulu sesuai dengan pasal 134 (1) KUHAP. Adapun pemberitahuan ini tidak bersifat permintaan izin karena jika pihak keluarga tetap berkeberatan setelah pihak penyidik menerangkan dengan sejelas-jelasnya sesuai dengan pasal 134(2) KUHAP maka pihak keluarga dapat di ancam hukuman pidana untuk menghalang-halangi proses penyidikan sesuai dengan pasal 222 KUHP.

Surat permintaan visum pada kasus ini sudah cukup baik dimana di dalamnya tercantum dengan jelas penyidik yang bertanggung jawab dan jenis permintaan yang diminta. Hal ini sesuai dengan KUHAP pasal 133 ayat 2.

Dari surat permintaan visum hanya sedikit gambaran tentang kejadian perkara. Selain itu juga tidak ditemukan saksi-saksi atau pihak penyidik yang dapat dimintai keterangan. Gambaran kejadian perkara sangat membantu dalam pembuatan visum.

Pemeriksaan mayat:

Lebam mayat ( livor mortis ) merupakan tanda pasti kematian. Lebam mayat terjadi karena eritrosit menempati tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi vena dan venula, membentuk bercak berwarna merah ungu (livide) pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras. Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh bertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi, selain itu kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah ikut mempersulit perpindahan tersebut.

Pada mayat ini, lebam mayat terdapat pada bagian punggung serta hilang pada penekanan menunjukkan bahwa korban belum cukup lama dalam posisi terlentang mengingat punggung adalah bagian yang terendah dari tubuh bila dalam posisi terlentang dan tidak menghilangnya lebam saat ditekan dapat dipastikan bahwa korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum saat pemeriksaan. Hal ini ditunjang dengan kaku mayat yang terdapat pada seluruh otot tubuh serta mudah dilawan. Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) kearah dalam (sentripetal). Teori lama menyebutkan bahwa kaku mayat ini menjalar kraniokaudal. Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama.

Pada kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api sebagai alat yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter sebagai orang yang melakukan pemeriksaan khususnya atas diri korban, perlu secara hati-hati, cermat dan teliti di dalam menafsirkan hasil yang didapatnya. Hal ini disebabkan pemakaian senjata api dengan maksud untuk membunuh atau melukai seseorang, membawa implikasi yang luas serta tidak jarang menimbulkan keresahan dan kesulitan tersendiri bagi mereka yang terlibat. Pada dasarnya sebagai pemeriksa maka dokter harus dapat menjelaskan berbagai hal mengenai luka tembak tersebut, diantaranya :

Apakah luka tersebut benar luka tembak.

Yang mana luka tembak masuk dan luka tembak keluar.

Perkiraan jarak tembak.

Perkiraan arah tembakan.

Berapa kali korban ditembak.

Didalam memperkirakan jarak tembak dari moncong senjata api dengan target yaitu tubuh korban, maka pemeriksaan luar terhadap luka tembak masuk harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti di dalam usaha untuk menemukan kelim-kelim yang ada. Untuk itu perlu dilakukan pemotretan. Pemeriksaan terhadap pakaian korban juga penting. Bila peluru menembus pakaian, maka lubang pada pakaian juga harus diperiksa dengan cermat dan teliti serta kemudian dicocokkan dengan luka yang ada pada tubuh korban.

Pada pemeriksaan terhadap korban ditemukan luka terbuka yang berbentuk bintang pada pelipis kanan dengan bagian tepi luka berwarna hitam, hal ini sesuai dengan gambaran luka tembak masuk tempel, luka pada pelipis kiri merupakan luka tembak keluar.

Pada pemeriksaan dalam ditemukan patah tulang tengkorak pada daerah pelipis kanan dan kiri serta perdarahan dalam rongga tengkorak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban dapat disimpulkan bahwa luka tembak masuk tempel yang mengakibatkan patah tulang tengkorak, perdarahan dalam rongga tengkorak telah menjadi penyebab kematian korban ini.

Kepustakaan

1. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Ilmu Kedokteran Forensik, Cetakan kedua, Jakarta, 1997.

2. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik, Cetakan ke 4, Jakarta, 2000

3. Idries A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama, Jakarta, Binarupa Aksara, 1997.