ltm_1_perpindahan_kalor_pemicu_2

Upload: elgusta

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    1/6

    1

    LTM 1 PERPINDAHAN KALOR PEMICU 2

    Nama : Elgusta Masanari

    NPM : 1406531901

    Kelompok : 8Outline : Prandtl Number, Nusselt Number, Density, Viscosity, Surface Tension,

    Compressibility, Capillarity.

    Pembahasan

      Lapisan Batas Termal

    Lapisanbatastermal (thermal boundary layer ) yaitudaerah di mana

    terdapatgradiensuhudalamaliran. Gradiensuhuituakibat proses

     pertukaranpanasantaradindingdenganfluida. Bentukprofilkecepatan didalamlapisanbatasbergantungpadajenisalirannya. Sebagaicontoh,

     perhatikanlahaliranudaramelewatisebuahpelatdatar, yang

    ditempatkandenganpermukaansejajarterhadapaliran. Padatepidepan (leading edge) pelat

    (x = 0 dalam Gb 1.), hanyapartikel-partikelfluida yang

    langsungbersinggungandenganpermukaantersebut yang menjadilambatgerakannya,

    sedangkanfluidaselebihnyaterusbergerakdengankecepatanaliranbebas ( free stream) yang

    tidakterganggu di depan plat. Denganmajunyasepanjangpelat, gaya-

    gayagesermenyebabkanterhambatnyasemakinbanyakfluida,

    danteballapisanbatasmeningkat.

    Gambar 1. Profil-profilkecepatanuntuklapisanbatas laminar danturbulendalamaliranmelewati plat datar.

    Terbentuknyalapisanbatastermalpadaaliranfluidadiatas plat rata

    untukperpindahanpanasfluidadengansuhu T∞mengalirdengankecepatan

    U∞melewatipermukaandindingbersuhuTssedangkanteballapisanbatastermalδt.

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    2/6

    2

    Padadindingkecepatanaliranadalahnol,

    danperpindahankalorkefluidaberlangsungsecarakonduksi.

    Sehinggaflukskalorsetempatpersatuanluasqs”sesuaihukum Fourier’s adalah 

    " =   =  −  darihukumpendinginan Newton,

    " = ℎ − ∞ hadalahkoefisienkonveksi, sehinggakeduapersamaan di atasmenjadi

    ℎ =−

    − ∞  

    Gambar 2. Profilsuhupadalapisanbatastermal.

    Prandtl Number

    BilanganPrandtlmerupakanperbandinganantaraketebalan lapis

     bataskecepatandenganketebalan lapis batastermal. BilanganPrandtl (Pr) merupakansifat-

    sifatfluidasajadanhubunganantaradistribusisuhudandistribusikecepatan.

    BilabilanganPrandtlnyalebihkecildarisatu, gradient suhu di

    dekatpermukaanlebihlandaidaripadagradienkecepatan, danbagifluida yang

     bilanganPrandtlnyalebihbesardaripadasatu gradient

    suhunyalebihcuramdaripadagradienkecepatan.

    BilanganPrandtldinyatakandenganpersamaan

     =  =  

    di mana

    cp = kalorspesifikfluidapadatekanantetap, J/kg.K

    k = konduktivitastermal, W/m.K

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    3/6

    3

    μ = viskositas, kg/s.m

    v = viskositaskinematik, m2/s

    α = difusivitastermal, m2/s

     NilaibilanganPrandtlberkisarpadanilai 0.01 untuklogamcair, 1 untuk gas,10 untuk air,

    dan 10000 untukminyakberat.

    Difusivitaskalorakanberlangsungdengancepatpadalogamcair (Pr>1).

    PadaumumnyanilaibilanganPrandtlditentukanmenggunakantabelsifatzat.

    Tabel 1. RentangnilaibilanganPrandtluntukfluida.

    Cairan Pr

    Logamcair 0.004 –  0.03

    Gas 0.7 –  1.0

    Air 1.7 –  13.7

    Cairan organic ringan 5 –  50

    Minyak 50 –  100000

    Gliserin 2000 - 100000

    Nusselt Number

    Perpindahankalor yang terjadipadasuatulapisanfluidaterjadimelalui

     proseskonduksidankonveksi.

    BilanganNusseltmenyatakanperbandinganantaraperpindahankalorkonveksipadasuatulapis

    anfluidadibandingkandenganperpindahankalorkonduksipadalapisanfluidatersebut. Dapat

    di tulisdenganpersamaan

     = ℎ  

     = 0.023 0.8

     di mana

    h = koefisienperpindahanpanaskonveksi, W/m2.K

    L = panjangkarakteristik, m

    k = konduktivitasbahan, W/m.K

    n = 0.5 for heating (Ts> Tm), 0.3 for cooling (Ts< Tm)

    SemakinbesarnilaibilanganNusseltmakakonveksi yang terjadisemakinefektif.

    BilanganNusselt yang bernilai 1 menunjukkanbahwaperpindahankalor yangterjadipadalapisanfluidatersebuthanyamelaluikonduksi.

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    4/6

    4

      Sifat-sifatFluida

    Semuafluidanyata (gas danzatcair) memilikisifat-sifatkhusus yang dapatdiketahui,

    antara lain: rapatmassa (density), kekentalan (viscosity), kemampatan (compressibility),

    teganganpermukaan ( surface tension), dankapilaritas (capillarity).

    Beberapasifatfluidapadakenyataannyamerupakankombinasisifat-sifatfluidalainnya.

    a.  Rapat Massa, BeratJenisdanRapatRelatif

    Rapatmassa (ρ)

    adalahukurankonsentrasimassazatcairdandinyatakandalambentukmassa (m) per satuan

    volume (V). Beratjenis (γ) adalahberat per satuan volume

     padatemperaturdantekanantertentu, danberatjenissuatubendaadalahhasil kali

    antararapatmassa (ρ) danpercepatangravitasi (g). Rapatrelatif (s)

    adalahperbandinganantararapatmassasuatuzatdanrapatmassa air,

    atauperbandinganantaraberatjenissuatuzatdanberatjenis air.

     b.  Kekentalan (viscosity)

    Viskositasmenunjukkanresistensisatulapisanuntukmeluncur (sliding)

    diataslapisanlainnya. Definisi lain dariviskositasdikaitkandenganadatidaknyageseran

    (shear). Dengandemikian,

    viskositasberhubunganlangsungdenganbesarnyafriksidantegangangeser yang

    terjadipadapartikel-partikelfluida. Dalamhalini, fluidabisadibedakanmenjadi viscous

    fluid dan inviscid fluid (kadangkaladisebut juga nonviscous fluid atau frictionless

    fluid). Sebetulnya, semuafluidapastimemilikiviskositasbetapapunkecilnya.

     Namunketikaviskositasnyasangatkecildanbisadiabaikan,

    makabiasanyadiasumsikansebagai inviscid fluid.

    Fluida yang beradadidalam lapis batas (boundary layer) biasanyadiperlakukansebagai

    viscous, sedangkanfluida yang beradadiluar lapis batasdiperlakukansebagai inviscid.

    Fluida yang beradadalam lapis batas, sebagaiakibatdarisifatviskositasnya,

    akanmembentukgradienkecepatan.

    Padafluida Newtonian, gradienkecepatanberubahsecara linier (membentukgarislurus)

    terhadapbesarnyategangangeser. Sebaliknya, padafluida non-Newtonian,

    hubunganantaragradienkecepatandanbesarnyategangangesertidaklah linier.

    c. 

    Kemampatan (compressibility)

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    5/6

    5

    Dalamhalini, fluidabisadibagimenjadicompressible fluid danincompressible fluid .

    Secaraumum, cairanbersifatcompressiblesedangkan gas bersifatincompressible.

    Kemampuansuatufluidauntukbisadikompresibiasanyadinyatakandalambulk

    compressibility modulus.

    Istilahcompressible fluid danincompressible

     fluid hendaknyadibedakandenganistilahcompressible flowdanincompressible flow.

    Compressible

     flowadalahalirandimanadensitasfluidanyatidakberubahdidalammedanaliran ( flow

     field ), misalnyaaliran air. Sedangkanincompressible

     flowadalahalirandimanadensitasfluidanyaberubahdidalammedanaliran,

    misalnyaaliranudara.

    d.  TeganganPermukaan ( surface tension)

    Adalahbesarnyagayatarik yang bekerjapadapermukaanfluida

    (cair).Definisilainnyaadalahintensitasdayatarik-menarikmolekular per

    satuanpanjangpadasuatugarismanapundaripermukaanfluida.

    Dimensidariteganganpermukaanadalahgaya per panjang.

    Contohbagaimanaefekdariteganganpermukaanadalah,

     jikasebuahpisausiletdiletakkansecaraperlahandiatas air

    makapisausilettersebuttidakakantenggelamakibatadanyateganganpermukaan air.

    e. 

    Kapilaritas (capillarity)

    Kapilaritasterjadiakibatadanyagayakohesidanadesiantarmolekul,

     jikakohesilebihkecildaripadaadesimakazatcairakannaikdansebaliknyajikalebihbesarma

    kazatcairakanturun. Kenaikanataupenurunanzatcair di

    dalamsuatutabungdapatdihitungdenganmenyamakangayaangkat yang

    dibentukolehteganganpermukaandengangayaberat.

  • 8/18/2019 LTM_1_PERPINDAHAN_KALOR_PEMICU_2

    6/6

    6

    Gambar 3. Kenaikandanpenurunankapilaritas.

    Untukperhitungansecaramatematisnyayaitu

    ℎ = 2  di mana

    h = kenaikanataupenurunanzatcair

    σ = teganganpermukaan 

    γ = beratjeniszatcair  

    θ = akansamadengan 0ountuk air dan 140ountuk air raksa

    r = jari-jaritabung

    Referensi

    Holman, J. (1995), PerpindahanKalor, EdisikeEnam. DiterjemahkanOleh Ir. E. Jasjfi, M.Sc,

    Erlangga, Jakarta.

    Destyanto, W. (2007), SimulasiNumerikPerpindahanPanasKonveksipadaAliran Laminar,

    UniversitasSebelasMaret, Skripsi S1 TeknikMesin.

    White, F. M. (1991), Viscous Fluid Flow, Second Edition, McGraw-Hill, Singapore.