ltm-syarat kemasan obat

8
Syarat Kemasan Obat, Kualifikasi dan Validasi David Wibawa Aji Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2015 ______________________________________________________________________ ______ Syarat Kemasan Obat Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar memenuhi syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa pertimbangan antara lain: (a) Tidak toksik Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb. Bahan kemasan juga tidak bereaksi (inert), sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan atau menimbulkan perubahan warna, flavor dan citarasa produk yang dikemas. (b) Permeabilitas Baik Bahan kemasan harus memiliki permeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang baik. (c) Mampu menjaga dan melindungi produk Bahan kemasan harus mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran dan kontaminan lain. Kemudian mampu

Upload: david-wibawa-aji

Post on 11-Dec-2015

864 views

Category:

Documents


128 download

DESCRIPTION

LTM

TRANSCRIPT

Page 1: LTM-Syarat Kemasan Obat

Syarat Kemasan Obat, Kualifikasi dan Validasi

David Wibawa Aji

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

2015

____________________________________________________________________________

Syarat Kemasan Obat

Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar memenuhi syarat

sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa pertimbangan antara lain:

(a) Tidak toksik

Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung maupun tidak

langsung, seperti kandungan Pb. Bahan kemasan juga tidak bereaksi (inert), sehingga

tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan atau menimbulkan perubahan warna,

flavor dan citarasa produk yang dikemas.

(b) Permeabilitas Baik

Bahan kemasan harus memiliki permeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang

baik.

(c) Mampu menjaga dan melindungi produk

Bahan kemasan harus mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan

merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran dan kontaminan lain. Kemudian

mampu melindungi produk yang dikemasnya dari kerusakan fisik dan gangguan dari

cahaya (penyinaran).

(d) Harus cocok dengan bahan yang dikemas

Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, kalau salah memilih

bahan kemasan maka akan sangat merugikan. Misalnya produk yang seharusnya dikemas

dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang tidak transparan

sehingga bila konsumen ingin mengetahui isinya akan merusak segel dan hal tersebut

sangat merugikan produsen.

Page 2: LTM-Syarat Kemasan Obat

(e) Sanitasi dan syarat – syarat kesehatan terjamin

Disamping bahan kemasan tidak toksik dan produk yang dikemas tidak menunjukkan

kerusakan karena serangan mikroba, juga bahan kemasan tidak boleh digunakan bila

dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat kesehatan. Misalnya karung

adalah kemasan yang paling banyak digunakan, namun penggunaan karung untuk

mengemas produk yang dikonsumsi tanpa mengalami pencucian atau pemasakan terlebih

dahulu merupakan hal yang tidak dibenarkan.

(f) Dapat mencegah pemalsuan

Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus

sehingga sukar dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan dengan cara menggunakan kemasan

yang telah digunakan akan mudah dikenali.

(g) Kemudahan membuka dan menutup

Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka,

seperti kemasan tetra pack daripada kemasan botol yang lebih sukar dan memerlukan alat

khusus untuk membuka tutupnya.

(h) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi

Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi

kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain tidak banyak

tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.

(i) Kemudahan pembuangan kemasan bekas

Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang

memerlukan biaya cukup besar untuk penanganannya, misalnya kemasan-kemasan bekas

dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak dapat hancur oleh mikroba dan bila

dibakar akan menyebabkan polusi udara, terutama di negara-negara maju. Bahan

kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu menjadi

masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali. Bahan nabati

seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.

(j) Ukuran, bentuk dan berat

Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam

penyimpanan, transportasi maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.

Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya sebagai pengangkutnya

Page 3: LTM-Syarat Kemasan Obat

adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya tidak boleh melebihi ukuran pintu

pesawat terbang yang akan mengangkutnya dan sebagainya. Ada kalanya kemasan

didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah dan menarik, kadang-kadang

dibuat untuk memberi kesan bahwa isinya lebih banyak dari kemasan lainnya yang

serupa, misalnya botol yang ramping dibandingkan dengan botol yang pendek. Bentuk

kemasan sangat mempengaruhi effisiensi penggunaan ruang penyimpanan, cara

penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan serta bahan kemasan yang

digunakan. Banyak konsumen yang berbelanja karena tertarik oleh kemasannya dengan

bentuk yang aneh-aneh, misalnya bentuk oval/patung dan sebagainya lebih disukai. Pada

umunya produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat kemasan yang digunakan

karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dibutuhkan untuk transportasi akan

berkurang pula sehingga akan menurunkan harga jual dari produk yang bersangkutan.

Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat diharapkan untuk

memenangkan persaingan.

(k) Penampilan dan pencetakan

Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik bila ditinjau dari segala segi,

baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal ini produsen harus tahu

dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Karena selera masyarakat berbeda

– beda. Masalah pencetakan sangat erat hubungannya dengan dekorasi dan label

yang merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, leveransir

maupun pengecer. Beberapa bahan ada yang perlu mengalami pencetakan label dan

tambahan dekorasi sehingga bahan kemasan harus memiliki sifat mudah menerima

pencetakan dan hasilnya dapat dipertahankan, tidak luntur atau hilang.

(l) Biaya rendah

Salah satu cara untuk mempertahankan produk tersebut terjangkau oleh daya beli

konsumen adalah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana kemasan masih

dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting karena konsumen akan melakukan

pemilihan terhadap produk yang sama yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah.

(m)Syarat khusus

Page 4: LTM-Syarat Kemasan Obat

Selain syarat-syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu

diperhatikan, misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis, subtropis, kelembabannya

dan lain-lain.

Kualifikasi dan Validasi

CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu

dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang dilakukan.

Perubahan signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan proses yang dapat mempengaruhi mutu

Produk hendaklah divalidasi. Validasi adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai

bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang

digunakan dalam produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang

diinginkan (Anonim, 2006).

Validasi untuk mesin, peralatan produksi dan sarana penunjang disebut kualifikasi.

Dimana kualifikasi tersebut adalah langkah pertama dalam melaksanakan validasi  di industri

farmasi (Priyambodo, 2007).

Peralatan

Desain dan kontruksi peralatan pengemasan produk hendaklah memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

Peralatan hendaklah didesain dan dikontruksikan sesuai dengan tujuannya. Permukaan

peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara, produk jadi tidak boleh

menimbulkan reaksi yang dapat menimbulkan identitas, mutu atau kemurnian di luar batas

yang ditentukan.

Bahan yang diperlukan untuk pengoperasian alat khusus, misalnya pelumas atau

pendingin tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga tidak

mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk antara ataupun produk

jadi.

Peralatan hendaklah didesain sedemikian rupa agar mudah dibersihkan. Peralatan tersebut

hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis yang rinci serta disimpan dalam keadaan

Page 5: LTM-Syarat Kemasan Obat

bersih dan kering. Hendaklah tersedia alat timbang  dan alat ukur dengan rentang dan

ketelitian yang tepat untuk proses produksi dan pengawasan. Peralatan yang digunakan untuk

menimbang, mengukur, memeriksa dan mencatat hendaklah diperiksa ketepatannya dan 

dikalibrasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Hasil pemeriksaan dan kalibrasi

hendaklah dicatat dan disimpan dengan baik (Anonim, 2006).

Kegiatan pengemasan produk dilaksanakan di bawah pengendalian yang ketat untuk

menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir yang dikemas. Semua kegiatan pengemasan

dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang diberikan dan menggunakan bahan pengemas yang

tercantum dalam prosedur pengemasan induk. Rincian pelaksanaan pengemasan dicatat dalam

catatan pengemasan batch (Anonim, 2006).

Seluruh wadah, yang digunakan untuk penyimpanan obat dan tutupnya tidak boleh

mempengaruhi kualitas obat yang tersimpan di dalamnya. Wadah dan tutupnya dibersihkan dulu

sebelum digunakan. Dengan menggunakan cara yang cocok dapat dijamin bahwa persyaratan

kemurnian mikrobiologis bagi bahan obat dan sediaan obat yang tercantum dalam Farmakope

dapat terpenuhi. Setelah pembersihan dan pengeringan wadah, sejauh tidak digunakan, disimpan

dalam kondisi tertutup. Wadah harus diberi tanda yang jelas sesuai dengan persyaratannya

setelah diisi dengan obat. Wadah dan tutup yang terbuat dari plastik dan elastik, diuji seperti

“Pengujian barang terbuat dari plastick dan elastik” (Voight, 1995).

Page 6: LTM-Syarat Kemasan Obat

REFERENSI

Julianti, Elisa dan Mimi Nurminah, 2006, Buku Ajar Tekologi

Pengemasan, Universitas Sumatera Utara Press : Sumatera

Lund, Walter, 1994, Pharmaceutical Codex Twelfth Edition, The

Pharmaceutical Press : London

Priyambodo, B., 2007,  Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka

Utama : Yogyakarta

Rahmawati, Fitri, 2013, Pengemasan dan Pelabelan, Universitas

Negeri Yogyakarta Press : Yogyakarta

Voight, Rudolf, 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Universitas

Gadjah Mada Press : Yogyakarta