Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan sang pencipta dan diciptakan. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah sebagai pencipta alam semesta. Allah sendiri yang mencipta dan memerintahkan ciptaan-Nya untuk beribadah kepada-Nya, juga menurunkan panduan agar dapat beribadah dengan benar. Panduan tersebut diturunkan Allah melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya, dari Adam AS hingga Muhammad SAW. Nabi-nabi dan rasul-rasul tersebut hanya menerima Allah sebagai Tuhan mereka dan Islam sebagai panduan kehidupan mereka. Beribadah diartikan secara luas meliputi seluruh hal dalam kehidupan yang ditujukan hanya kepada Allah. Kita meyakini bahwa hanya Islamlah panduan bagi manusia menuju kebahagiaan dunia dan akherat. Islam telah mengatur berbagai perihal dalam kehidupan manusia. Islam merupakan sistem hidup, bukan sekedar agama yang mengatur ibadah ritual belaka.

Sayangnya, pada saat ini, kebanyakan kaum muslim tidak memahami hal ini. Mereka memahami ajaran Islam sebagaimana para penganut agama lain memahami ajaran agama mereka masing-masing, yakni bahwa ajaran agama hanya berlaku di tempat-tempat ibadah dan dilaksanakan secara ritual, tanpa ada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa manusia pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, namun dampak negatifnya juga cukup besar berpengaruh pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Sehingga untuk dapat mengendalikan hal tersebut diperlukan agama, untuk diarahkan untuk keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

Manusia menurut pandangan Islam telah dijelaskan di dalam beberapa surat di Al-Quran. Diantaranya adalah surat At-Tin ayat 4 yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Dijelaskan pula dalam surat Az-Zariyat aya 56 yang menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan Allah SWT adalah untuk senantiasa mengabdi kepada-Nya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 30, Allah berfirman bahwa tugas manusia di bumi adalah sebagai khalifah-Nya yang bertugas untuk memakmurkan bumi dan segala isinya. Manusia juga merupakan makhluk yang paling sempurna, yang dilengkapi Allah dengan akal dan perasaan. Dengan akal dan kehendaknya itu manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah namun bisa juga mengingkari-Nya, menjadi kafir.

Makna Islam dapat dirangkum sebagai berserah diri kepada Allah SWT untuk tunduk dan taat kepada hukum-Nya (aslama) sehingga dirinya siap untuk hidup damai dan menebar perdamaian dalam masyarakat (silmun) dalam rangka untuk menaiki tangga atau kendaraan kemuliaan (sulamun) yang akan membawanya kepada kehidupan sejahtera dunia dan akhirat (salamun). Agama islam juga memiliki karakteristik, yaitu Rabbaniyah (bersumber dari allah), bersifat kemanusiaan yang universal (al-insaniyah), lengkap dan mencakup (kamulah) seluruh aspek kehidupan, Sahlah (mudah dikerjakan), Al-Adalah(menegakkan keadilan dan mewujudkan persaudaraan), seimbang (tawazun), dan Marunah.

Sumber ajaran islam adalah pedoman manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Ketetapan Allah itu terdapat dalam Surat An-Nisa (4) ayat 59. Berdasarkan hadis Mu’az bin Jabal (sahabat nabi) sumber ajaran agama islam ada tiga. Pertama, Al-quran, yaitu sumber ajaran islam utama yang berisi wahyu Allah SWT yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada nabi Muhamad SAW. Al-quran berisi petunjuk mengenai akidah, syariah, akhlak, kisah umat manusia di jaman lampau, berita di zaman yang akan datang, prinsip ilmu

pengetahuan, hukum yang berlaku di alam semesta. Hadist, merupakan sumber ajaran islam kedua. Hadist terdiri dari riwayat ucapan, perbuatan, dan sikap diam nabi Muhamad SAW. Peranan hadist sebagai sumber ajaran islam adalah menegaskan lebih lanjut dan menjelaskan isi dan ketentuan Al-quran, serta mengembangkan sesuatu yang samar-samar ketentuannya dalam Al-quran. Ijtihad, yaitu usaha seseorang/beberapa orang yang memilliki ilimu dan memenuhi syarat untuk mencari, menetapkan, dan menemukan nilai atau norma yang tidak jelas dalam Al-quran dan Hadist.

Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, kira-kira 571 masehi. . Tanggal 17 Ramadhan, beliau menerima wahyu pertama kali yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 di Gua Hira. Saat itu pula Nabi dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia untuk menyampaikan risalah-Nya. Ini terjadi menjelang usia Rasulullah 40 tahun. Setelah sekian lama wahyu kedua tidak muncul, timbul rasa rindu dalam dada Rasulullah SAW. Akan tetapi tak lama kemudian turunlah wahyu yang kedua yaitu surat al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan turunnya surat tersebut mulailah Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Dalam dakwahnya, Rosulullah mendapat ejekan serta hinaan dari kaun kafir Quraisy, namun beliau tetap sabar dan justru semakin banyak yang masuk Islam. Karena banyaknya tekanan dari kaum kafir Quraisy, Rosulullah memutuskan untuk hijrah ke Yastrib (Madinah). Saat di Madinah, Rosulullah diangkat sebagai kepala pemerintahan, kemudian beliau mendirikan masjid, mempersudarakan kaum Anshar dan Muhajirin, mengadakan perjanjian bantu membantu antara muslim dan non muslim serta melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru. Saat Abu Thalib dan istrinya, Khodijah, meninggal, Rosullullah merasakan duka yang mendalam sehingga untuk menghiburnya, Allah SWT mengisra’ miraj’kan Nabi Muhammad SAW. Beliau saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.

Terdapat banyak pendapat dan teori tentang sejarah masuknya dan berkembangnya islam di Indonesia. Ada tiga teori yang menganalisis tentang masuknya Islam ke Nusantara, Teori Gujarat, Teori Mekkah dan Teori Persia. . Para pakar sejarah menetapkan cara penyebaran Islam di Indonesia melalui tiga cara, yaitu perdagangan, pernikahan, dan pembebasan budak. Ada pendapat yang mengatakan islam masuk pada abad ke-11 Masehi, ada juga pendapat yang mengatakan islam masuk pada abad ke-7 Masehi. Berdasarkan historiografi klasik, terdapat empat poin besar, yaitu islam dibawa langsung dari Arab, diperkenalkan oleh para guru dan juru dakwah professional (Zending), penduduk yang mula-mula masuk Islam berasal dari kalangan penguasa, dan mayoritas juru dakwah Profesional dating pada abad ke-12 dan ke-13. Para ahli menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari segi peta perjalanannya, melalui dua jalur, yaitu jalur utara(Arab-Damaskus-Baghdad-Gujarat-Srilangka-Indonesia), dan jalur selatan (Arab-Yaman (Hadralmaut)-Srilangka-Indonesia). Mula-mula islam masuk di daerah Samudera Pasai (Aceh Utara), lalu kemudian menyebar ke berbagai daerah, diantaranya Pariaman di Sumatra Barat, Gresik dan Tuban, Demak, Cirebon, Palembang, Banjar, Makassar, Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo di Maluku Utara, serta Sorong di Irian Jaya.

Referensi :http://pensa-sb.info/wp-content/uploads/2011/03/SEJARAH-MASUKNYA-ISLAM-KE-INDONESIA.pdfMubarak, Zakky.2010.Mejadi cendekiawan muslim:kuliah islam di perguruan tinggi. Jakarta:MagentaSurya negara, A. Mansyur. 1996. MENEMUKAN SEJARAH -Wacana Pergerakan Islam di Indonesia-.Jakarta:Mizan.http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/pendidikan-agama-islam/sumber-agama

MANUSIA, MAKNA, DAN SEJARAH AGAMA ISLAM

Kelompok 4

Alita Mei Rosynita 1106053331Beningtyas Karisma Bestari 1106004784Citra Hafilah Shabrina 1106089041Irra Wiryani 1106016134Kartika Rosalia Indah 1106022553Lia Nuramalia 1106005843

MPK AGAMA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN2012