intan sari putri - 1506733346 - ltm mpk agama islam - konsep pengembangan iptek dalam perspektif...

23
Konsep Pengembangan Iptek dalam Perspektif Islam Oleh Intan Sari Putri, 1506733346 Ilmu Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai hal yang diketahui manusia dengan panca indra dan intuisi serta telah diproses sedemikian rupa sehingga objektif dan kebenarannya dapat diuji secara ilmiah. Ilmu Pengetahuan sendiri tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam. Allah SWT memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta berdasarkan ayat-ayat Allah SWT dengan menggunakan akal dan pikirannya. Sehingga, setiap manusia tentunya harus memiliki Ilmu Pengetahuan dalam rangka menjalankan perintah Sang Maha Pencipta. Ilmu bukan sekedar pengetahuan, tetapi, merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah disepakati dan tersusun secara sistematik yang telah diuji kebenarannya. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Teknologi merupakan satu produk dari ilmu pengetahuan yang berwujud. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan merupakan alat pembentuk budaya dalam khalayak ramai karena peranan penting yang dimiliki oleh keduanya. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita pisahkan dari kehidupan Page 1

Upload: ratri-tamayanti

Post on 01-Feb-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ltm

TRANSCRIPT

Page 1: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

Konsep Pengembangan Iptek dalam Perspektif Islam

Oleh Intan Sari Putri, 1506733346

Ilmu Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai hal yang diketahui manusia

dengan panca indra dan intuisi serta telah diproses sedemikian rupa sehingga

objektif dan kebenarannya dapat diuji secara ilmiah. Ilmu Pengetahuan sendiri

tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam. Allah SWT memerintahkan manusia

untuk meneliti alam semesta berdasarkan ayat-ayat Allah SWT dengan

menggunakan akal dan pikirannya. Sehingga, setiap manusia tentunya harus

memiliki Ilmu Pengetahuan dalam rangka menjalankan perintah Sang Maha

Pencipta. Ilmu bukan sekedar pengetahuan, tetapi, merangkum sekumpulan

pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah disepakati dan tersusun secara

sistematik yang telah diuji kebenarannya. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu

terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan

yang dimilikinya. Teknologi merupakan satu produk dari ilmu pengetahuan yang

berwujud. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan merupakan alat pembentuk budaya

dalam khalayak ramai karena peranan penting yang dimiliki oleh keduanya.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan salah satu hal yang tidak

dapat kita pisahkan dari kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada

dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah

SWT hanya kepada manusia yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran

tersebutlah, kita selalu berinteraksi dengan ilmu. Sedangkan teknologi, dapat kita

gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam

mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, kita harus memperhatikan

beberapa hal yang penting. Konsep umum dari munculnya Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi awal mulanya adalah memudahkan kehidupan manusia dan untuk

menjelaskan fenomena alam yang tadinya tidak dapatdijelaskan sehingga manusia

memiliki pemahaman yang lebih maju sekaligus kompleks mengenai alam

semesta. Terlepas dari tujuan dan konsep awal, implementasi dari Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi berada di tangan manusia dan mampu memiliki

berbagai dampak dalam kehidupan manusia. Dampak positif berupa kemajuan dan

Page 1

Page 2: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Ada pula dampat negatif berupa

ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang

berakibat kehancuran alam semesta. Sesungguhnya, Allah SWT melarang kita

berbuat kerusakan dibumi, seperti yang dijelaskan pada Al-Qur’an dalam Surah

Al-Araf [7] ayat 56 yang berbunyi:

Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah

SWT) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut

(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya

rahmat Allah SWT amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

(QS. Al-Araf [7] : 56)

IPTEK dalam Pandangan Islam

Sesungguhnya, Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan.

Menuntut ilmu dalam ajaran islam, adalah sesuatu yang sangat diwajibkan sekali

bagi setiap Muslim. Apakah itu menuntut ilmu agama maupun ilmu pengetahuan

lainnya. Terkadang, manusia tidak menyadari pentingnya kedudukan ilmu dalam

kehidupan. Ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan pendidikan adalah

sebagai berikut.

1. Surah Al-Baqarah [2] ayat 269 yang berbunyi:

Artinya: “Allah SWT menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam

tentang Al-Qur’an and As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-

Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar

telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang

Page 2

Page 3: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

yang barakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah

SWT).” (QS. Al-Baqarah [2] : 269)

2. Surah Ali-Imran [3] ayat 18 yang berbunyi:

Artinya : “Allah SWT menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan meain Dia

(yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para

Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang

demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak

disembanh), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali

Imran [3] : 18)

3. Surah Al-Alaq [96] ayat 1-5 yang berbunyi:

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia)

dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang

tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq [96] : 1-5)

4. Surah Az-Zumar [39] ayat 9 yang berbunyi:

Page 3

Page 4: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

Artinya: “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan

berdiri, sedang is takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan

rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] :9)

5. Surat Al-Mujadilah [58] ayat 11 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-

lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah SWT

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah SWT akan

meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-

Mujadilah [58] : 11)

6. Surah Al-Ankaabut [29] ayat 43 yang berbunyi:

Page 4

Page 5: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

Artinya: “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan

tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS.

Al-Ankaabut [29] : 43)

7. Surah An-Nahl [16] ayat 43 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang

lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah

kepada orang yang emmepunyai pengetahuan jika kamu tidak

mengetahui.” (QS. An-Nahl [16] : 43)

8. Surah Al-Israa [17] ayat 36 yang berbunyi:

Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan

dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

(QS.Al-Israa [17] : 36)

Selain ayat-ayat Al-Qur’an, terdapat pula Al-Hadist yang menyebutkan

kewajiban dalam menuntut ilmu diantaranya sebagai berikut.

1. Dari Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu berkata:

Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang Allah SWT kehendaki

kebaikan kepadanya, niscaya Allah SWT akan pahamkan dia tentang agaman(nya).”

2. Dari Abud Darda’ radhiyallahu berkata:

Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa menempuh suatu jalan yang

padanya dia mencari ilmu, maka Allah SWT akan mudahkan dia menempuh jalan

dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhkan malaikat benar-benar akan

meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang

penuntut ilmu itu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah

Page 5

Page 6: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

SWT di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun

memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan orang berilmu atas

seorang yang ahli ibadah a d a l a h s e p e r t i k e u t a m a a n b u l a n p a d a

m a l a m p u r n a m a a t a s s e l u r u h b i n t a n g , d a n s e s u n g g u h n y a

u l a m a a d a l a h p e w a r i s p a r a n a b , d a n p a r a n a b i t i d a k l a h

m e w a r i s k a n d i n a r m a u p u n d i r h a m , a k a n t e t a p i m e r e k a

h a n y a l a h m e w a r i s k a n i l m u , m a k a b a r a n g s i a p a y a n g

m e n g a m b i l n y a m a k a s u n g g u h d i a t e l a h m e n g a m b i l b a g i a n

y a n g s a n g a t b a n y a k . ” ( H R . A b u D a w u d n o . 3 6 4 , A t -

T i r m i d z i y n o . 2 6 8 , d a n i s n a d h a s a n , l i h a t J a a m i ’ u l U s h u u l

8 / 6 ) .

3. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radiyallahu berkata:

Aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda “Semoga Allah SWT

memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia

menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka

kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang

yang mendengarnya.” (HR. At-Tirmidziy no. 2659 dan isnadnya shahih, lihat

Jaami’ul Ushuul 8/18)

4. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila seorang keturunan Adam

meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: shadaqah

jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak yg shalih yang

mendoakannya.” (HR. Muslim no.1631)

5. Adapun pahala menuntut ilmu menurut Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut

ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya

sama dengan pahala para nabi.” (HR. Ad-Dailami dari Anas ra)

6. Nabi Muhammad mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu:

“Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya

“Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.”

7. Hadist-hadist sepertu “Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk

mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah SWT”, Tinta seorang ulama

Page 6

Page 7: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir)”, memberikan

motivasi yang lebih kuat untuk belajar.

8. Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah “aisyah radhiyallahu berkata:

Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang

mnegada-ngadakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan

dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan

dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang

tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”

Pada dasarnya, sistem pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran

bahwa setiap muslim wajib menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya “menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”

(HR. Ibnu Adi dan Baihaqi). Atas dasar ini, Negara wajib menyediakan

pendidikan bebas biaya kepada warganya. Negara baik muslim maupun non-

muslim, miskin maupun kaya. Negara tidak hanya berkewajiban menyediakan

pendidikan bebas biaya tetapi juga berkewajiban menyediakan pendidikan yang

berkualitas dengan asas dan tujuan pendidikan. Al-Qur’an sendiri menmuat

pemikiran dan keyakinan dari berbagai agama dan golongan di masa Nabi

Muhammad SAW. Islam tidak melarang mempelajari berbagai macam pemikiran,

sekalipun bertentangan dengan aqidah Islam, asal disertai koreksi dengan hujjah

yang kuat untuk mengoreksi pendapat yang salah itu. Ilmu yang bertentangan

dengan Islam tentu bukan sebagai suatu pengetahuan yang utama, melainkan

semata-mata dipejari untuk pengetahuan, menjelaskn kekeliruannya serta

memberikan jawaban yang tepat, jangan mengambilnya sebagai pegangan hidup.

Pendidikan harus diarahkan bagi terbentuknya kepribadian Islam anak

didik dan membina mereka agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta

tsafaqah Islam. Pendidikan juga harus menjadi media utama bagi dakwah dan

menyiapkan anak didik agar kelak menjadi kader umat yang akan ikut memajukan

masyarakat Islam. Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan

keterikatan pada syariat Islam walaupun peserta didik menguasai ilmu

pengetahuan. Pendidikan Islam adalah supaya sadar yang terstruktur, terprogram,

dan sistematis yang bertujuan mengembangkan manusia yang berkepribadian

Islam, menguasai tsafaqah Islam, dan menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi

Page 7

Page 8: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

dan seni) yang memadai, dan selalu menyelesaikan masalah kehidupan sesuai

dengan syariat Islam. Seorang peserta didik harus dikembangkan semua jenis

kecerdasannya baik itu intelektual, spiritual, emosional, dan politiknya.

Kompetensi penguasaan ilmu yang cukup mencakup tsafaqah Islam maupun ilmu

kehidupan, disertai sikap seseorang atas dasar Islam akan membuat ia selalu

menyelesaikan masalah pribadi, keluarga, masyarakat, dan Negara. Al-Qur’an

dengan tegas menguakan arti pentingnya ilmu pengetahuan bagi kepentingan dan

kelangsungan hidup manusia, tidak diragukan lagi ayat-ayatnya sebagi besar

berbicara mengenai dasar-dasar keperndidikan dalam arti luas. Al-Qur’an sebagai

sumber materi utama dan sumber pedoman, yang didalamnya mengandung nilai-

nilai kependidikan dalam rangka membudayakan manusia, ayat-ayatnya banyak

memberikan motivasi edukatif bagi manusia. Islam merupakan sebuah sistem

yang memberikan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi manusia.

Setiap solusi yang diberikan selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks

pendiidkan, Islam telah menentuksn bahwa Negaralah yang berkewajiban untuk

mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan agar pendidikan

dapar diperoleh rakyat dengan mudah.

Sebagai faktor pembentuk budaya masyarakat, IPTEK memiliki andil atas

fenomena yang kita jumpai saat ini. para pekerja yang menunaikan tugasnya di

depan komputer, keluarga yang tergeletak saat menonton acar televise, kaum

muda yang sibuk berbincang melalui telepon. Hal-hal tersebut merupakan

sebagian kecil pengaruh dari teknologi dan ilmu pengetahuan dalam hidup kita,

belum lagi kemampuan dan pola berpikir yang berkembang pesat entah menuju

arah positif atau negative. Dalam Islam pun diajarkan untuk menuntut ilmu yang

mengindikasikan bahwa selama ilmu tersebut bermanfaat bagi umatnya ( dalam

konteks positif) maka diwajibkan bagi umatnya untuk mempelajarinya. Hal ini

merupak wujud syukur akan Allah SWT atas kemampuan akal dan kemampuan

berpikir yang diberikan. Selain itu, Agama Islam juga mewajibkan bagi umatnya

untuk mengamalkan ilmu yang mereka peroleh untuk kebaikan di dunia, yang

diimplementasikan dalam bentuk teknologi serta pengajaran akan ilmu tersebut.

Dalam masa keemasan Islam (750-1258 M) banyak sekali umat Islam yang

memberikan kontribusi besar kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan

Page 8

Page 9: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

teknologi dunia baik oleh filsuf, insinyur seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rushd yang

memiliki peranan penting dan karyanya menjadi sumber ilmu di dunia medis atau

Al-Jabr yang mengenalkan teori matematik yaitu Aljabar yang digunakan sampai

saat ini.

Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia juga mengalami

perkembangan dan mengalami perubahan positif maupun perubahan negatif.

Teknologi yang muncul saat ini merupakan hasil perkembangan ilmu

pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalab pengetahuan tentang gejala alam yang

diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah. Sedangkan teknologi adalah

pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan

dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran serta memperluas,

memperdalam, dan mengembangkan IPTEK. Perkembangan IPTEK saat ini

meliputi berbagai bidang diantaranya bidang komunikasi, kesehatan, transportasi,

dan bidang-bidang lainnya yang semakin kompleks. Islam sebagai agama yang

tawazun, tidak melarang manusia memanfaatkan berbagai macam teknologi saat

ini. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling

sempurna sekaligus sebagai khalifah di bumi, manusia berlu mengungkapkan

seluruh nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang masih tersembunyi dengan

Ilmu pengetahuan sebagai wujud syukur manusia terhadap nikmat yang diberikan

oleh Allah SWT. Ilmu Pengetahuan tersebut dikembangkan menjadi teknologi

yang mampu mempermudah manusia untuk hidup di dunia.

Islam adalah agama terakhir sebagai pelnilah peran pertama yang

dimainkan Islam dalam IPTEK, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala

konsep dan aplikasi IPTEK. Inilah paradigma Islam yang seharusnya diadopsi

oleh kaum muslimin saat ini. Bukan paradigm sekuler seperti yang ada sekarang .

dikusi atau tidak, kini umat Islam telah terjerumus dalam sikap mengekor Barat

dalam segala-galanya yakni dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam

konsep Ilmu pengetahuan. Istilah yang sesuai untuk umat Islam saat ini adalah

sok-sokan untuk menjadi kebarat-baratan. Bercokolnya paradigm sekuler inilah

yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang

Islam, diajarkan sistem ekonomi yang dusta dan sekaligus bertolak belakang

Page 9

Page 10: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

dengan aqidah Islam. Kekeliruan paradigm ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu

perubahan fundamentakl dan perombakan total. Dengan cara mengganti paradigm

sekuler dengan yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang memandang

bahwa aqidah Islam yang harusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu

pengetahuan manusia. Namun disini perlu dipahami dengan seksama, bahwa

ketika aqidah Islam dijadikan landasan IPTEK, bukan berarti konsep-konsep

IPTEK harus bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist, tapi maksutnya adalah

konsep IPTEK harus distandarisasi benar salahnya dengan tolak ukut Al-Qur’an

dan Al-Hadist dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.

Jika kita menjadikan aqidah Islam sebagai landasan IPTEK, bukan berarti

bahwa ilmu astronomi, geologi, agronomi, dan seterusnya harus didasarkan pada

ayat tertentu atau hadist tertentu. Kalaupun ada ayat atau hadist yang cocok

dengan fakta sains, itu adalah bukti keluasan ilmu Allah SWT yang meliputi

segala sesuatu. dasar ini diterangkan pada Al-Qur’an dalam Surah An-Nisaa [4]

126 yang berbunyi:

Artinya: “Kepunyaan Allah SWT-lah apa yang di langit da apa yang di bumi, dan

adalah (pengetahuan) Allah SWT Maha Meliputi segala sesuatu.” (QS.

An-Nisaa [4] : 126)

Diterangkan pula pada Al-Qur’an dalam Surah Ath-Thalaq [65] ayat 12

yang berbunyi:

Page 10

Page 11: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

Artinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan sepertu itu pula bumi.

Perintah Allah SWT berlaku padanya, agar kamu mengetahui

bahwasanya Alah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan

sesungguhnya Allah SWT ilmu-Nya benar-benar meliputi segala

sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65] : 12)

Dari dua penggalan ayat di atas, bukan berarti konsep IPTEK harus

bersumber pada ayat atau hadist tertentu. Misalnya saja dalam astronomi ada ayat

yang menjelaskan bahwa matahari sebagai pencaran cahaya dan panas yaitu Surah

Nuh [71] ayat 16 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Allah SWT menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan

menjadikan matahari sebagai pelita?” (QS. Nuh [71] : 16)

Ayat lain menyebutkan bahwa langit (bahwa alam semesta) berasal dari

asap (gas) sedangkan galaksi-galaksi tercipta dari kondensasi (pemekatan) gas

tersebut yaitu Surah Fussilat [41] ayat 11-12 yang berbunyi:

Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih

merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi:

“Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan sesuka hati

atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia

mewahyukan pada tia-tiap langit urusannya. Dan Kami memeliharanya

Page 11

Page 12: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa

lagi Maha Mengetahui.”(QS. Fussilat [41] : 11-12)

Ada sekitar 750 ayat dalam Al-Qur’an yang semacam ini. Ayat-ayat ini

menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah SWT sehingga meliputi segala sesuatu

dan menjadi tolak ukur kesimpulan IPTEK, bukan berarti bahwa konsep IPTEK

wajib didasarkan pada ayat-ayat tertentu. Jadi, yang dimaksut menjadikan aqidah

Islam sebagai landasan IPTEK bukanlah konsep IPTEK wajib bersumber kepada

Al-Qur’an dan Al-Hadist, tetapi bahwa IPTEK wajib berstandar pada Al-Qur’an

dan Al-Hadist. Ringkasnya, Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah standar (miqyas)

IPTEK dan bukannya sumber (mashdar) IPTEK. Artinya, apapun konsep IPTEK

yang dikembangkan, harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist, dan tidak

bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist itu. Jika suatu konsep IPTEK

bertentangan dengan Al-Qur’an dan AL-Hadist, maka konsep itu berarti harus

ditolak.

Peran kedua Islam dalam perkembangan IPTEK adalah bahwa syariah

Islam harus dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram

(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan

IPTEK. Bagaimana pun juga bentuknya, IPTEK yang boleh dimanfaatkan adalah

yang telah dihalalkan oleh syariah. Sedangkan IPTEK yang tidak boleh

dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Keharusan tolak ukur

syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadist yang mewajibkan umat

Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan IPTEK) dengan

ketentuan hukum Allah SWT dan Rasul-Nya. Hal ini didasarkan firman Allah

SWT dalam Surah An-Nisaa [4] ayat 65 yang berbunyi:

Artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga

mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka

Page 12

Page 13: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka

sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka

menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa [4] :65)

Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan

manusia. Hal ini mengakibatkan terjadinya perkembangan ilmu dan pengetahuan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat berdampak positif

maupun dampak negatif, disatu sisi memang berdampak positif yakni

memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern yang tersedia untuk

pendidikan, industri, komunikasi, dan transportasi. Misalnya dengan adanya

jaringan telekomunikasi orang yang terpisahkan ratusan kilometer jaraknya

mampu berkomunikasi dengan baik seolah seperti berdekatan. Sungguh luar biasa

nikmat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita. Disisi lain, IPTEK juga

memberikan dampat negatif karena dianggap merugikan dan membahayakan

kehidupan dan martabat manusia. Sebagai contoh bom atom yang merupakan

teknologi modern telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hirosima dan

Nagasaki pada tahun 1945. Intinya, Al-Qur’an dan Hadist menjadi standar ilmu

pengetahuan dan teknologi dan bukan menjadi sumber IPTEK. Ini berarti bahwa

apapun konsep IPTEK yang dikembangkan harus sesuai dengan Al-Qur’an dan

Hadist dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya. Jika konsep IPTEK itu

terbukti bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist, konsep IPTEK tersebut

harus ditolak dan tidak boleh dikembangkan lebih lanjut. Dengan menjadikan AL-

Qur’an dan Hadist sebagai tolak ukur dari konsep IPTEK, umat Islam seharusnya

tahu membedakan teknologi yang halal dan haram karena tidak semua teknologi

di dunia ini diperbolehkan atau halal untuk digunakan. Pandangan bahwa semua

teknologi itu boleh atau halal untuk digunakan asalkan bisa digunakan dan bisa

memenuhi keperluan manusia merupakan pandangan yang salah. Tidak semua

teknologi yang mampu memenuhi keperluan manusia bermanfaat bagi manusia

yang lainnya. Pemanfaatan konsep IPTEK akan menjadi lebih berkah dan

bermanfaat dengan didasari dengan keimanan dan ketakwaan. Dengan adanya

keimanan dan ketakwaan dalam pemanfaatan konsep IPTEK, manusia menjadi

semakin yakin bahwa Allah SWT mempunyai ilmu yang Maha Luas dan semakin

Page 13

Page 14: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

berusaha untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat dan berguna bagi

manusia yang lain.

Meskipun dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadist telah dijelaskan

bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari haruslah memberi manfaat

dan memiliki fungsi yang baik bagi umatnya tapi tetap saja ada pihak-pihak yang

salah menerjemahkan fungsi dari ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apa

yang mereka dapat bukanlah manfaat dan kemudahaan tetapi rugi dan dosa.

Adapun contoh-contoh dari hal ini adalah penggunaan teknologi yang tidak

beradab melainkan untuk tindakan menghilangkan nyawa manusia serta melukai

manusia lainnya, baik dengan mengatasnamakan Agama ataupun tidak.

Mengambil kesimpulan dari poin-poin yang sudah dijelaskan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa meskipun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat

bermanfaat dan memiliki andil yang besar dalam kehidupan manusia tetapi

kedua hal itu bersifat netral sehingga penting untuk diingat oleh umat

Islam bahwa dalam mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

tersebut haruslah memegang dasar-dasar teguh dari filsafat Islam agar terhindar

dari mudharat yang dapat menimpa mereka. Islam dalam perkembangan IPTEK

adalah menjadikan paradigm Islam sebagai pandangan utama dan menjadikan

syariah Islam sebagai dasar dalam penerapan dan pemanfaatan konsep IPTEK.

Perkembangan IPTEK itu juga harus diikuti dengan keimanan dan ketakwaan agar

tidak menjadikan IPTEK itu sebagai tuan bagi manusia itu sendiri padahal IPTEK

merupakan hasil dari keterampilan manusia dengan dilandasi Al-Qur’an dan Al-

Hadist.

Page 14

Page 15: Intan Sari Putri - 1506733346 - LTM MPK Agama Islam - Konsep Pengembangan Iptek Dalam Perspektif Islam

Daftar Pustaka

Akhtar, S. (2002). Islam Agama Semua Zaman. Jakarta: Pustaka Zahra.

Arief, Armai (2002). PengantarIlmu dan Metodologi Pendidikan. Jakarta: Ciputat

Press.

Bunt, Gary R. (2003). Islam in the Digital Age: E-Jihad, Online Fatwas and

Cyber Islamic Environments. Virginia: Pluto Press.

Dauly, Haidar P. (2003). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Rineka Cipta.

Huff, Toby E. (2003). The Rise of Early Moedern Science: Islam, Cina, and West.

Cambridge: Cambridge University Press.

Kholiq, Abdul et. al (1999). Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kurniawan, Beni. (2008). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT Grasindo Media Pratama.

Nahlawi, Abdurrahman (1992). Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam.

Bandung: CV Diponegoro.

Nasr, S.H. (2009). Intelektual Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nata, Abuddin (2000). Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Kajian Filsafat

Pendidikan Islam. Jakarta: Grafindo Persada.

Sjadzali, M. (1993). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: PT Intermasa.

Thoha, Chabib et. Al (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yasid, A. (2004). Islam Akomodatif: Rekonstruksi Pemahaman Islam sebagai

Agama Universal. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Zamzam, Ahmad F. (2010). Bidayatul Hidayah (Permulaan Jalan Hidayah).

Kedah: Khazanah Banjariah.

Page 15