ltm 1 kd iv

7
Nama : Tiara Rahmah Dini Hanjari NPM :1406650046 Mekanis Siklus Jantung Peristiwa pada jantung yang berawal dari permulaan denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. (Guyton dan Hall, 2008). Dua fase dalam siklus jantung yaitu fase diastolik dan sistolik. Fase diastolik dimana saat otot jantung berelaksasi atau berdilastasi sedangkan fase sistolik adalah saat otot jantung berkontraksi. Perlu kita ingat bahwa darah mengalir dari tempat yang bertekanan tingi ke tempat yang bertekanan lebih rendah, serta kontraksi meningkatkan tekanan sedangkan relaksasi sebaliknya menurunkan tekanan. (Silverthorn, 2012). Atrium bekerja sebagai pemompa pedahulu bagi ventrikel, dan ventrikel menyediakan tenaga untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah tubuh. (Guyton dan Hall, 2008). Terdapat 5 fase penting mekanis siklus jantung : 1. Jantung pada keadaan istirahat:diastolik atrium dan ventrikel Proses ini dimulai saat atrium dan ventrikel sedang berelaksasi. Darah yang datang dari vena mengisi atrium dan ventrikel yang telah selesai berkontraksi. Saat ventrikel relaksasi, katup aorta dan pulmonalis tertutup sedangkan katup AV yaitu katup mitral dan

Upload: tiara-rahmah-dini-hanjari

Post on 20-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mekanisme Siklus Jantung

TRANSCRIPT

Nama : Tiara Rahmah Dini HanjariNPM :1406650046 Mekanis Siklus Jantung

Peristiwa pada jantung yang berawal dari permulaan denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. (Guyton dan Hall, 2008). Dua fase dalam siklus jantung yaitu fase diastolik dan sistolik. Fase diastolik dimana saat otot jantung berelaksasi atau berdilastasi sedangkan fase sistolik adalah saat otot jantung berkontraksi. Perlu kita ingat bahwa darah mengalir dari tempat yang bertekanan tingi ke tempat yang bertekanan lebih rendah, serta kontraksi meningkatkan tekanan sedangkan relaksasi sebaliknya menurunkan tekanan. (Silverthorn, 2012). Atrium bekerja sebagai pemompa pedahulu bagi ventrikel, dan ventrikel menyediakan tenaga untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah tubuh. (Guyton dan Hall, 2008).Terdapat 5 fase penting mekanis siklus jantung :1. Jantung pada keadaan istirahat:diastolik atrium dan ventrikelProses ini dimulai saat atrium dan ventrikel sedang berelaksasi. Darah yang datang dari vena mengisi atrium dan ventrikel yang telah selesai berkontraksi. Saat ventrikel relaksasi, katup aorta dan pulmonalis tertutup sedangkan katup AV yaitu katup mitral dan trikuspid yang berada di antara atrium dan ventrikel terbuka sehingga darah mengalir dari atrium ke ventrikel bersesuaian dengan gravitasi. Ventrikel yang relaksasi merenggang sehingga darah tertampung di dalamnya. (Silverthorn, 2012). Kecepatan pengisian berkurang seiring dengan terenggangnya ventrikel, terutama saat kecepatan denyut jantung melambat. (Ganong, 2008).

2. Penyelesaian pengisian ventrikel: sistolik atrium80 % darah mengisi ventrikel selama atrium berelaksasi. Sedangkan 20 % terakhir diselesaikan saat atrium berkontraksi sehingga mendorong darah ke ventrikel. Sistolik atrium dimulai setelah gelombang depolarisasi menyebar ke atrium. Sehingga darah akan didorong ke ventrikel dikarenakan peningkatan tekanan yang menyertai kontraksi. Sejumlah kecil darah dipaksa kembali ke dalam vena. Gerakan balik tersebut dapat diamati sebagai denyut vena jugularis pada seorang yang normal yang sedang berbaring dengan kepala dan dada 30 derajat. Ini dapat dlihat dari lekukan yag terbentuk, tempat otot sternokleidomastoideus berjalan di bawah klavikula. Ketika ada sesorang yang sedang duduk tegak tetapi denyut jugularis nya terlihat maka itu adalah tanda bahwa tekanan pada atrium kanan orang tersebut lebih tinggi dari keadaan normal. (Silverthorn, 2012).

3. Kontraksi ventrikel awal dan bunyi jantung pertamaPada saat atrium berkontraksi, gelombang depolarisasi menjalar dengan lambat melalui sel penghantar nodus AV, kemudian berjalan dengan cepat pada serabut purkinje menuju ke apeks jantung. Sistolik ventrikel dimulai disini, otot spiral memeras darah menuju basis. Darah mendorong sisi bawah katup AV, sehingga membuat katup AV menutup dan darah tidak mengalir kembali ke atrium. Getaran pada saat katup AV menutup menghasilkan bunyi jantung pertama S1 atau bunyi lub. (Silverthorn, 2012). Bunyi jantung pertama memiliki durasi sekitar 0,15 detik dan frekuensi 25-45 Hz. Bunyi jantung ini menjadi lembut saat frekuensi jantug melambat karena ventrikel terisi penuh oleh darah dan daun katup AV mengapung bersama sebelum timbulnya sistol. (Ganong, 2008)Dengan tertutupnya kedua pasang katup AV dan semilunaris, darah dari ventrikel tidak dapat berpindah kemana mana. Tetapi ventrikel tetap berkontraksi memeras darah, penggambaran nya adalah seperti kita memeras balon yang berisi air. Keadaan tersebut serupa dengan kontraksi isometrik, ketika serat otot menghasilkan tenaga tanpa terjadi pergerakan. Dapat juga dianalogikan sebagai pasta gigi yang tertutup kemudian tetap dipencet, maka terjadi tekanan yang tinggi di dalam wadah pasta gigi, tetapi karen tertutup pasta gigi pun tidak terbuang kemana mana. Fase ini disebut kontraksi isovolumentrik ventrikel, untuk menggarisbawahi kenyataan bahwa volume darah di dalam ventrikel tidak mengalami perubahan. (Silverthorn, 2012). Sementara ventrikel mulai berkontraksi, serat otot atrium terepolarisasi dan berelaksasi. Kemudian darah kembali mengalir dari vena ke atrium saat tekanan di dalam atrium turun di bawah tekanan vena. Penutupan katup AV memisahkan rongga atas dan bawah jantung, ini menegaskan kembali bahwa pengisian atrium tidak bergantung kepada peristiwa yang terjadi di ventrikel. (Silverthorn, 2012).

4. Jantung memompa: ejeksi ventrikel. Ketika ventrikel berkontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mmHg dan tekanan ventrikel kanan meningkat sedikit di atas 8 mmHg, maka tekanan tesebut mendorong katup semilunaris terbuka dan darah terdorong ke arteri. (Guyton dan Hall, 2008).Tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi ventrikel menjadi sumber tenaga pendorong aliran darah. Darah yang bertekanan tinggi masuk ke dalam arteri, sehingga menggeser darah bertekanan rendah yang sebelumnya mengisi arteri dan mendorong nya lebih jauh ke dalam sistem pembuluh. Selama fase ini, katup AV tetap tertutup dan atrium terus diisi. (Silverthorn, 2012).Segera setelah itu darah mulai mengalir keluar dari ventrikel, 70 % dari proses pengosongan darah terjadi selama sepertiga pertama dari periode ejeksi disebut sebagai periode ejeksi cepat, dan 30 % berikutnya diselesaikan dalam duapertiga periode ejeksi disebut sebagai periode ejeksi lambat. (Guyton dan Hall, 2008).

5. Relaksasi ventrikel dan bunyi jantung kedua.Pada akhir ejeksi ventrikel, ventrikel mulai terepolarisasi dan berelaksasi. Bersamaan dengan ini, tekanan ventrikel menurun. Saat tekanan turun di bawah tekanan arteri, darah kembali ke jantung. Aliran balik ini mengisi daun katup semilunaris yang menyerupai mangkuk, sehingga memaksanya ke posisi menutup. Getaran yang disebabkan penutupan katup semilunaris menghasilkan bunyi jantung yang kedua S2 yaitu dup. (Silverthorn, 2012).Bunyi kedua berlangsung sekitar 0,12 detik dengan frekuensi 50 Hz. Bunyi ini keras dan tajam bila tekanan diastol di aorta dan arteri pulmonalis meningkat, yang menyebabkan penutupan katup yang cepat pada akhir sistol. (Ganong, 2008)Setelah katup semilunaris tertutup jantung kembali menjadi rongga yang tertutup rapat. Katup AV tetap tertutup. Meski tekanan dalam ventrikel turun, namun masih tetap lebih tinggi daripada tekanan di atrium. Periode ini dinamakan relaksasi isovolumentrik ventrikel karena volume darah di dalam ventrikel tidak berubah. (Silverthorn, 2012).Ketika relaksasi ventrikel menyebabkan tekanan ventrikel lebih kecil daripada di atrium, katup AV terbuka. Darah yang berada di atrium selama kontraksi ventrikel masuk ke dalam ventrikel. Dan siklus jantung baru pun dimulai. (Silverthorn, 2012).Penyebab yang paling sering dari terjadinya turbulensi adalah malfungsi katup, baik stenotik maupun insufisiensi. Katup stenotik adalah katup yang terjadi akibat katup yang kaku menyempit dan tidak membuka sempurna. Darah dipaksakan melalui jalan yang sempit dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan turbulensi yang menyebabkan adanya bunyi siulan abnormal seperti suara yang timbul ketika kita memaksa keluar cepat udara melalui bibir yang sempit selama bersiul. (Sheerwood, 2012)Katup insufisiensi atau inkompeten adalah katup yang tidak menutup dengan sempurna, hal ini biasanya disebabkan oleh adanya jaringan parut di tepi tepi katup sehingga katup tidak menutup dengan sempurna. Turbulensi terjadi saat darah mengalir balik melalui katup yang insufisien tersebut dan bertabrakan dengan darah yang mengalir dalam arah berlawanan, menciptakan murmur berdesis atau berkumur. Aliran balik ini disebut sebagai regusitasi. Katup yang insufisien tersebut biasanya disebut juga sebagai katup bocor dikarenakan memungkinkan darah mengalir balik saat katup harusnya tertutup. (Sheerwood, 2012)

Daftar Pustaka

Ganong W. F (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Brahm U. P : Penerjemah). Jakarta : EGC. Guyton A. C dan Hall J. E (2008) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 11 (Irawati et al. : Penerjemah). Jakarta : EGC. Sheerwood L (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Ed. 6 (Brahm U. P : Penerjemah). Jakarta : EGCSilverthorn, D. U (2012). Fisiologi Manusia : Sebuah Pendekatan Terintegrasi Ed. 6 (Staf Pengajar Departemen Fisiologi Kedokteran FIK UI : Penerjemah). Jakarta : EGC.