lpj_le

13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENYULUHAN DI POLI ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1. JUMUATUL MASULLAH,S.Kep (082311101016) 2. EKO SETYAWAN, S.Kep (092311101017) 3. NANDITA YOGIS PRATAMA, S.Kep (092311101029) 4. ROSALIND PRIHANDINI, S.Kep (092311101031) 5. RISKI RAHMAWAN, S.Kep (092311101055)

Upload: rosalind-prihandini

Post on 21-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dyhfgtyh

TRANSCRIPT

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENYULUHAN DI POLI ORTHOPEDI & TRAUMATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 11. JUMUATUL MASULLAH,S.Kep(082311101016)2. EKO SETYAWAN, S.Kep(092311101017)3. NANDITA YOGIS PRATAMA, S.Kep(092311101029)4. ROSALIND PRIHANDINI, S.Kep(092311101031)5. RISKI RAHMAWAN, S.Kep(092311101055)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2015

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSebagian pasien yang datang di poli orthopedic dan traumatologi mengalami gangguan musculoskeletal terutama pada ekstremitas bagian bawah. Sebagian besar pasien kurang rutin melakukan latihan rentang gerak sehingga tidak jarang dari pasien mengalami deformitas dan kekakuan sendi. Selain frekuensi latihan yang jarang, keluarga pasien juga kurang begitu mendukung aktivitas latihan pasien. Dukungan keluarga yang kurang pada pasien dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan keluarga dan pasien tentang pentingnya latihan ROM. Pasien juga kurang paham mengenai kerugian tidak melakukan ROM. Penyuluhan yang akan diberikan kepada pasien dan keluarga berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga diharapkan pasien dan keluarga semakin termotivasi untuk melakukan latihan ROM dan target utama untuk menurunkan kejadian deformitas dan kekakuan sendi dapat tercapai dengan maksimal.

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan yaitu bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya latihan ROM ekstremitas bawah?

1.3. TujuanBerdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah masyarakat dapat memahami pentingnya latihan ROM ekstremitas bawah.

1.4. ManfaatKegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memberikan pengetahuan mengenai latihan ROM ekstremitas bawah.

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Khalayak SasaranSasaran: Masyarakat Target:Pasien yang berkunjung ke poli orthopedi & traumatologi

2.2. Metode yang Digunakan Metode: Ceramah dan diskusiMedia: Leaflet dan slideshow power point

2.3. Waktu PelaksanaanHari/Tanggal: Kamis, 5 Februari 2015Pukul: 08.30 WIBTempat: Poli Orthopedi & Traumatologi RSD dr. Soebandi JemberPeserta: 11 orang

2.4. Susunan AcaraNo.AcaraWaktu

1.Persiapan08.30-08.40 WIB

2.Pembukaan08.40-08.45 WIB

3. Penjelasan, demonstrasi, dan evaluasi08.45-09.10 WIB

4. Penutup09.10-09.15 WIB

2.5. Pengorganisasian1. Penanggung jawab: Nandita Yogis Pratama, S.Kep2. Penyaji : Rosalind Prihandini, S.Kep3. Fasilitator: Jumuatul Masullah, S.Kep Eko Setyawan, S.Kep4. Sie. Dokumentasi: Riski Rahmawan, S.Kep

BAB 3. HASIL DAN EVALUASI

3.1 Analisis Proses dan HasilKegiatan pendidikan kesehatan latihan ROM (Range of Motion) pada ekstremitas bawah di Poli Orthopedi & Traumatologi RSD dr. Soebandi Jember dilangsungkan pada hari Kamis, 5 Februari 2015. Kegiatan ini dimulai pukul 08.30-09.15 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh 11 orang. Sebelum melakukan penyuluhan, peserta yang sedang menunggu untuk pelayanan Poli Orthopedi & Traumatologi disilakan masuk ke ruangan dan pemateri melakukan kontrak dengan peserta untuk melakukan penyuluhan latihan ROM (Range of Motion) pada ekstremitas bawah. Setelah mendapat persetujuan dari peserta anak maka penyuluhan dilakukan. Proses pendidikan kesehatan mobilisasi diawali dengan penjelasan mengenai pengertian, tujuan, jenis, indikasi dan kontraindikasi, macam-macam gerakan ROM pada ekstremitas bawah, faktor yang mempengaruhi dan manfaat ROM pada ekstremitas bawah kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta mengenai ROM pada ekstremitas bawah. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir.Kegiatan ini berlangsung sangat kondusif dan peserta dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan penyaji.

3.2 Faktor Pendorong1. Media yang digunakan tidak hanya melalui komunikasi verbal, tetapi juga berupa tampilan slide presentasi dan memberikan leaflet berupa materi tentang ROM pada ekstremitas bawah agar peserta dapat melakukan secara mandiri di rumah dengan menggunakan leaflet sebagai panduan.2. Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan penyaji 3. Terdapat 11 orang peserta penyuluhan4. Terdapat tempat dan peralatan yang mendukung jalannya kegiatan penyuluhan

3.3 Faktor Penghambat1. Waktu yang sangat terbatas dalam menyampaikan materi.2. Bahasa yang digunakan terlalu bersifat ilmiah.3. Pertanyaan yang ditanyakan pasien berbeda dengan materi yang disampaikan.

BAB 4. PENUTUP

4.1. KesimpulanRange Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi baik dan normal. Rom juga di gunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan atau untuk menyatakan batas gerakan sendi abnormal (Helmi, 2012). Menurut (Potter, 2010) Rentang gerak atau (Range Of Motion) adalah jumlah pergerakan maksimum yang dapat di lakukan pada sendi, di salah satu dari tiga bidang, yaitu: sagital, frontal atau transversal. Range Of Motion (ROM), adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, Heryati, Manurung, & Raenah, 2008). Range Of Motion (ROM) di bagi menjadi dua jenis yaitu ROM pasif dan ROM aktif. Menurut Suratun, Heryati, Manurung, & Raenah ( 2008) Latihan ROM aktif adalah latihan ROM yang di lakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang di lakukan. Indikasi ROM aktif adalah semua pasien yang di rawat dan mampu melakukan ROM sendiri dan kooperatif

4.2. SaranDiharapkan kepada pasien memiliki motivasi untuk melakukan latihan rentang gerak secara mandiri di rumah dan keluarga pasien juga mendukung latihan rentang gerak yang dilakukan oleh pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Joane. 2004. Nursing Intervention Classification. Mosby : USAJoane. 2004. Nursing Outcomes Classification. Mosby : USAMansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media AesculapiusNurarif, A.H. & Kusuma, H.K. 2013. Aplikasi Asuhan Kepreawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction PublishingPrice,S.A. & Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGCSmeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gbr 2. Penyampaian materi latihan ROM pada ekstremitas bawah pada hari Kamis, 5 Februari 2015 di Poli Orthopedi & Traumatologi RSD dr. Soebandi Jember oleh Kelompok I Mahasiswa PPPN PSIK Unversitas Jember

Gbr 2. Penyampaian materi latihan ROM pada ekstremitas bawah pada hari Kamis, 5 Februari 2015 di Poli Orthopedi & Traumatologi RSD dr. Soebandi Jember oleh Kelompok I Mahasiswa PPPN PSIK Unversitas Jember