lp.doc

8
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI OLEH : CHADEX YOHA SURYA NUGRAHA P07120213012 D IV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN 2014

Upload: nitameliandari

Post on 04-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

OLEH :

CHADEX YOHA SURYA NUGRAHAP07120213012D IV KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN2014

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A. Pengertian

Oksigenasi adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas. Masuknya oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah, Tarwoto 2003).

Oksigen adalah kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel dan aktivitas berbagai organ (Carpenito, 2006).

Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna atau tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2, energi, dan air. Akan tetapi penambahan O2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup berbahaya terhadap aktivitas sel (Wahid Iqbal Mubarak, 2007).

Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup, serta aktivitas berbagai organ dan sel.

B. Tanda dan Gejala

Adanya penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi menjadi tanda gangguan oksigenasi. Penurunan ventilasi permenit, penggunaaan otot nafas tambahan untuk bernafas, pernafasan nafas flaring (nafas cuping hidung), dispnea, ortopnea, penyimpangan dada, nafas pendek, posisi tubuh menunjukan posisi 3 poin, nafas dengan bibir, ekspirasi memanjang, peningkatan diameter anterior-posterior, frekuensi nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi tanda dan gejala adanya pola nafas yang tidak efektif sehingga menjadi gangguan oksigenasi (NANDA, 2011).Beberapa tanda dan gejala kerusakan pertukaran gas yaitu takikardi, hiperkapnea, kelelahan, somnolen, iritabilitas, hipoksia, kebingungan, AGS abnormal, sianosis, warna kulit abnormal (pucat, kehitam-hitaman), hipoksemia, hiperkarbia, sakit kepala ketika bangun, abnormal frekuensi, irama dan kedalaman nafas (NANDA, 2011).C. Pohon Masalah

Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume sekuncup, afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran gas (Brunner & Suddarth, 2002).

D. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan oksigenasi yaitu:

a. Pemeriksaan fungsi paru : untuk mengetahui kemampuan paru-paru dalam meakukan pertukaran gas secara efisien

b. Pemeriksaan gas darah arteri : untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi.c. Oksimetri : untuk mengukur saturasi oksigen kapiler.d. Pemeriksaan sinar x dada : untuk memeriksanya adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses abnormal.

e. Bronkoskopi : untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum yang menghambat jalan nafas.f. Endoskopi : untuk melihat kerusakan dan adanya lesi.

g. Fluoroskopi : untuk mengetahui mekanisme kerja jantung dan kontraksi paru.

h. Pemeriksaan untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi : pemeriksaan fungsi paru, analisis gas darah (AGD).

E. Penatalaksanaan Medis

1. Pemantauan Hemodinamika

2. Pengobatan bronkodilator

3. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter, missal : nebulizer, kanul nasal, masker untuk membantu pemberian oksigen jika diperlukan

4. Fisioterapi dadaF. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas

Mendapatkan data identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor registrasi, dan diagnosa medis.

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama : klien mengeluh sesak nafas, nyeri dada.b. Riwayat penyakit sekarang : asma, CHF, AMI, ISPA.c. Riwayat penyakit dahulu : pernah menderita asma, CHF, AMI, ISPA, batuk.d. Riwayat penyakit keluarga : mendapatkan data riwayat kesehatan keluarga pasien3. Pola kesehatan fungsional

Hal-hal yang dapat dikaji pada gangguan oksigenasi adalah :a) Pola manajemen kesehatan-persepsi kesehatanBagaimana perilaku individu tersebut mengatasi masalah kesehatan , adanya faktor risiko sehubungan dengan kesehatan yang berkaitan dengan oksigen.b) Pola metabolik-nutrisiKebiasaan diit buruk seperti obesitas akan mempengaruhi oksigenasi karena ekspansi paru menjadi pendek. Klien yang kurang gizi, mengalami kelemahan otot pernafasan.c) Pola eliminasiPerubahan pola defekasi (darah pada feses, nyeri saat devekasi), perubahan berkemih (perubahan warna, jumlah, ferkuensi)d) Aktivitas-latihanAdanya kelemahan atau keletihan, aktivitas yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seseorang. Aktivitas berlebih dibutuhkan oksigen yang banyak. Orang yang biasa olahraga, memiliki peningkatan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen.e) Pola istirahat-tidurAdanya gangguan oksigenasi menyebabkan perubahan pola istirahat.f) Pola persepsi-kognitifRasa kecap lidah berfungsi atau tidak, gambaran indera pasien terganggu atau tidak, penggunaaan alat bantu dalam penginderaan pasien.g) Pola konsep diri-persepsi diriKeadaan social yang mempengaruhi oksigenasi seseorang (pekerjaan, situasi keluarga, kelompok sosial), penilaian terhadap diri sendiri (gemuk/ kurus).h) Pola hubungan dan peranKebiasaan berkumpul dengan orang-orang terdekat yang memiliki kebiasaan merokok sehingga mengganggu oksigenasi seseorang.i) Pola reproduksi-seksualPerilaku seksual setelah terjadi gangguan oksigenasi dikajij) Pola toleransi koping-stressAdanya stress yang memengaruhi status oksigenasi pasien.k) Keyakinan dan nilaiStatus ekonomi dan budaya yang mempengaruhi oksigenasi, adanya pantangan atau larangan minuman tertentu dalam agama pasien.

4. Pemeriksaan fisik

a. Kesadaran: kesadaran menurunb. TTV: peningkatan frekuensi pernafasan, suhu tinggic. Head to toe1) Mata: Konjungtiva pucat (karena anemia), konjungtiva sianosis (karena hipoksemia), konjungtiva terdapat petechie ( karena emboli atau endokarditis)2) Mulut dan bibir: Membran mukosa sianosis, bernafas dengan mengerutkan mulut3) Hidung : Pernafasan dengan cuping hidung4) Dada: Retraksi otot bantu nafas, pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan kiri, suara nafas tidak normal.5) Pola pernafasan: pernafasan normal (apneu), pernafasan cepat (tacypnea), pernafasan lambat (bradypnea)G. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan oksigenasi adalah:1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mukus banyak.2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi atau hiperventilasi

3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi.DAFTAR PUSTAKABrunner & Suddarth. (2002). Keperawatan medikal bedah.Jakarta: EGC.Harahap. (2005). Oksigenasi dalam suatu asuhan keperawatan. Jurnal Keperwatan Rufaidah Sumatera Utara Volume 1 hal 1-7. Medan: USU.Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. (2000). Nursing outcome classification (NOC). Philadelphia: Mosby.McCloskey & Gloria M Bulechek. (1996). Nursing intervention classification (NIC). USA:Mosby.

Muttaqin. (2005). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan pernafasan. Salemba Medika: Jakarta.NANDA. (2012). NANDA Internasional: Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi. Jakarta: EGC.

Wartonah & Tarwoto. 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.