lp nutrisi

20
LAPORAN PENDAHULUAN (NUTRISI) 1. Konsep Kebutuhan Nutrisi a. Definisi Kebutuhan Nutrisi Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27). Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu : 1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh 2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot

Upload: vicky-dian-febriani

Post on 04-Sep-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nutrisi

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN(NUTRISI)1. Konsep Kebutuhan Nutrisi

a. Definisi Kebutuhan NutrisiIstilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116).Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :

1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh

2) Menyediakan struktur material untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot

3) Mengatur proses tubuh.

b. Anatomi dan Fisiologi System Pencernaan1) Rongga oral

a) Bibir : berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara.

b) Lidah : berfungsi untuk menggerakan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan dalam produksi wicara.

c) Kelenjar saliva : melarutkan makanan secara kimia, melembabkan dan melumasi makanan, sekresi amilase untuk mengurang zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, sebagai zat buang, membersihkan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan serta mencegah kerusakan gigi.d) Gigi : menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.

2) Faring : berperan dalam proses menelan.3) Esofagus : menggerakan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalis.4) Lambung : penyimpanan makanan, produksi kimus, digesti protein, produksi mukus, produksi faktor intrinsik (glikoprotein, vit. B12), absorpsi.5) Usus halus (duodenum, yeyunum, ileum) : mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati, secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

6) Usus besar : mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolitdari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.c. Fisiologi Nutrisi dan MetabolismeTubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.

1. Pemasukan energy

Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.

2. Pengeluaran energy

Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik. 3. Basal metabolisme rate (MBR)

Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.

Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.

a. Pencernaan

Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.

b. Absorbsi

Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan pinositosis.

c. Metabolisme

Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.

d. Penyimpanan

Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan terutama lemak.

d. Kebutuhan Nutrisi dan MetabolismeBerikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.

1. Neonatus

Kecukupan Energi : 550 kkal

Kecukupan Protein : 10 gram

2. Bayi

Kecukupan Energi : 650 kkal

Kecukupan Protein : 16 gram

3. Toddler

Kecukupan Energi : 650 kkal

Kecukupan Protein : 16 gram

4. Prasekolah

Kecukupan Energi : 1800 kkal

Kecukupan Protein : 45 gram

5. Usia anak sekolah

Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :

Kecukupan Energi : 2050 kkal

Kecukupan Protein : 50 gram

Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :

Kecukupan Energi : 2050 kkal

Kecukupan Protein : 50 gram

6. Remaja

Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :

Kecukupan Energi : 2600 kkal

Kecukupan Protein : 65 gram

Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :

Kecukupan Energi : 2200 kkal

Kecukupan Protein : 55 gram

7. Dewasa

Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :

Kecukupan Energi : 2550 kkal

Kecukupan Protein : 60 gram

Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :

Kecukupan Energi : 1900 kkal

Kecukupan Protein : 50 gram

8. Lansia

Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :Kecukupan Energi : 2250 kkal

Kecukupan Protein : 60 gram

Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :

Kecukupan Energi : 1750 kkal

Kecukupan Protein : 50 grame. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi

Diet yang sembarangan dapat mempengaruhi kerja sistem pencernaan sehingga terjadi gengguan dalam mencerna nutrisi dan akhirnya proses pencernaan tida optimal dalam melakukan fungsinya. Diet yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan antara lain adalah makanan pedas, asam dan bersantan pekat.

Penyakit

Sistem pencernaan adalah organ yang paling sering di lalui oleh benda-benda dari luar tubuh misal makanan, sehingga sangat rentan sekali terkena gangguan apabila sistem pertahanan tubuh tidak adekuat. Tidak heran jika banyak terjadi gangguan pada sistem pencernaan karena hal tersebut yang kita tidak tahu dan menyadari berapa banyak kuman yang masuk kedalam sistem pencernaan kita. Bahan kimiaSering kita memasukan bahan kimia kedalam mulut kita baik disengaja maupun tidak disengaja, dan melukai salah satu organ di rongga mulut dan bahkan masuk sampai organ pencernaan bagian dalam sehingga mengakibatkan fungsi organ tersebut mengalami gangguan.

f. Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pencernaan Kerusakan gigi adalah proses erosif yang diakibatkan oleh kerja bakteri pada karbohidrat yang dapat difermentasi di dalam mulut, yang pada waktunya menghasilkan asam-asam yang melarutkan email gigi.

Kanker rongga mulut Akalasia adalah tidak adanya atau tidak efektifnya peristaltik esofagus distal disertai dengan kegagalan sfingter esofagus untuk rileks dalam respon terhadap menelan.

Gastritis akut (inflamasi mukosa lambung) sering akibat diet yang sembrono.

Ulkus peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/hari), serta perubahan dalam isi (lebih dari 200g/hari) dan konsistensi (feses cair)

Peritonitis adalah inflamasi peritonium-lapisan membran serisa rongga abdomen dan meliputi visera.

2. Rencana Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi

a. Pengkajian

1) Riwayat keperawatan

a) Keluhan utama

Klien mengatakan merasa mual, muntah, BAB lebih dari 5x/hari dengan konsistensi cair, nafsu makan menurun/meningkat, mengalami penurunan/peningkatan BB.

b) Keluhan sekarang

Klien merasa lemas dan tidak nafsu makan, mual, muntah. Nafsu makan meningkat dan mudah merasa lapar.

c) Keluhan masa lalu

Klien pernah menderita gangguan sistem pencernaan.2) Pemeriksaan fisik : data fokus

Penampilan umum dan vitalitas : Apatis, lesu, tampak lelah

Berat badan : Berat badan kurang atau berlebih Rambut : Rambut kering, kusam, pecah-pecah, tipis, rapuh Kulit : Kering, kusam, pecah-pecah, pucat atau berpigmen, ada petekia atau memar, lemak subkutan sedikit Kuku : Rapuh, pucat, bentuk seperti sendok Mata : Kering, konjungtiva pucat atau merah, kornea lembut Lidah : Berwarna merah atau magenta, tampilan halus, bengkak, ukuran lidah bertambah atau berkurang Bibir : Bengkak, pecah-pecah pada sudut bibir Gusi : Bengkak, meradang, mudah berdarah, berbentuk seperti spon Otot : Tonus buruk, lembek dan tidak berkembang Sistem kardiovaskular : Frekuensi nadi meningkat, TD meningkat, trama jantung abnormal (ireguler) Sistem pencernaan : Anoreksia, indigesti, diare, konstipasi Sistem persarafan : Refleks menurun, emosi tidak stabil, kurang perhatian, bingung3) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hb

Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)

Wanita dewasa (12-16 gr/dl)

Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5 gr/dl) Rontgen

TG (15 mm pada laki-laki

Berat badan 20% diatas ideal

Respon makan karena eksternal (situasi sosial, waktu)

Melaporkan disfungsi pola makan (misal memasang makan dengan aktivitas lain)

Tingkat aktivitas menetap

Konsentrasi intake makanan pada menjelang malam3) Faktor yang berhubungan

Intake berlebih dalam hubungan dengan metabolisme tubuhDiagnosa 3 :

Risiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Definisi

Risiko terhadap intake nutrisi melebihi kebutuhan tubuh2) Faktor risiko

Melaporkan memulai makanan padat sebagai sumber makanan utama sebelum usia 5 bulan Intake makanan berkonsentrasi/makanan berat di malam hari

Melaporkan atau menunjukan obesitas pada satu atau kedua orang tua

Melaporkan atau menunjukan berat badan diatas normal pada awal kehamilan

Transisi cepat dalam pertumbuhan persentil pada anak atau bayi

Makanan dengan aktifitas lain

Menunjukan penggunaan makanan sebagai alat kepuasan atau hadiah

Respon makan sebagai isyarat interna dibanding dengan rasa lapar (misal cemas) Respon makan sebagai isyarat ekstrna (misal., situasi sosial, waktu makan) Disfungsi pola makan

c. Perencanaan

Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan :

Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan tingkat aktivitas dan kebutuhan metabolik.

Kriteria hasil :

Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

Peningkatan BB

Prtambahan LLA Menghabiskan porsi makanan yang diberikan

2) Intervensi keperawatan dan rasional

Intervensi Rasional

1. Kaji faktor penyebab

2. Monitor TTV

3. Jelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan.

4. Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.

5. Timbang BB

6. Lakukan oral hygiene

7. Inspeksi konjungtiva, mukosa bibir

8. Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering.

9. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien.

10. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi melalui NGT.11. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi intravena.1. Penyebab dapat memudahkan untuk menentukan intervensi yang tepat

2. Nadi dan TD meningkat dapat menendakan hipoglikemi.

3. Asupan utrisi kompeks yang adekuat berperan dalam memenuhi kebutuhan energi dan menjaga keseimbangan tubuh.

4. Rasa mual dapat menurunkan nafsu makan.

5. Peningkatan BB menunjukan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

6. Mulut yang bersih dan sehat dapat meningkatkan selera makan.

7. Nutrisi yang adekuat dapat ditandakan dengan konjungtiva dan mukosa bibir lembab dan berwarna merah muda.

8. Makan yang berlebih akan menimbulkan rasa mual dan muntah.

9. Mencegah komplikasi jika ada penyakit penyerta.10. Klien dengan gangguan rongga oral an esofagus tidak dapat mengunyah dan menelan makanan.

11. Pada pasien gangguan usus halus terjadi hambatan dalam absorpsi nutrisi.

Diagnosa 2 : Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan

:

Menurunkan BB dalam batas normal/ideal

Kriteria hasil:

Menjelaskan alasan peningkataan asupan nutrisi

Penurunan BB

LLA berkurang

2) Intervensi keperawatan dan rasional

IntervensiRasional

1. Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan.2. Timbang BB3. Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori, seperti :

4. Jangan makan pada saat melakukan kegiatan lain5. Minum satu gelas air sesaat sebelum makan6. Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis dan alkohol7. Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang sisanya

8. Instruksikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membekar kalori.

9. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien.1. Penyebab dapat memudahkan untuk menentukan intervensi yang tepat.

2. Mengukur setiap perubahan BB secara berkala.3. Makanan selingan menambah kalori secara tidak disadarai dan akan terjadi penumpukan lemak secara berlebih.

4. Menstimulus reseptor kenyanga agar tidak mekan secara berlebihan.

5. Makanan berlebih mengakibatkan penyimpanan energi berupa lemak yang berlebih.

6. Kebutuhan energi sesuai kebutuhan mencegah penyimpanan kalori berlebih.

7. Kalori yang menumpuk berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

8. Diet tinggi protein dan tinggi serat dapat membantu dalam program penurunan berat badan.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa keperawatan

Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC