lp cairan dan elektrolit skh.docx

10
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG CEMPAKA BAWAH RSUD SUKOHARJO DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS STASE KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Disusun Oleh : Satria irawan Lutfi Isnaini C. Indah Ayu N. Dian PROGRAM PROFESI NERS

Upload: siti-novita-sari

Post on 30-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG CEMPAKA BAWAH RSUD SUKOHARJO

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGASSTASE KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Disusun Oleh :Satria irawanLutfi Isnaini C.Indah Ayu N.Dian

PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2014

LAPORAN PENDAHULUAN KDM CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. PENGERTIANKebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamika karena metabolism tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan. (Wartonah, 2006).Agar dapat mempertahankan kesehatan dan kehidupannya, manusia membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dar proporsi yang tepat diberbagai jaringan tubuh. Air menempati proporsi yang besar dalam tubuh. Air menyusun 75% berat badan bayi, 70% berat badan pria dewasa dan 55% tubuh pria lanjut usia. Karena wanita mempunyai simpanan lemak yang relative lebih banyak, kandungan air pada tubuh wanita 10% lebih rendah dibandingkan pria. (Wahid, 2007).Cairan tubuh menempati komponen intrasel dan ekstrasel, 2/3 sebagian cairan dari cairan tubuh berada dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel (cairan ektrasel/CES). CES dibedakan menjadi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. (Saryono, 2010).

B. ETIOLOGI1. Hipovolemik adalah kondisi akibat kekurangan volume cairan elektrolit ekstraseluler (CES) dan dapat terjadi kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, perdarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme komponen pada hipovolemik adalah peningkatan rangsangan syaraf simpatis (peningkat frekuensi jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan aldosentron. Hipovolemik yang berlangsung lama dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Gejala hipovolemik antaralain : pusing, letih, lemah, anoreksia, mual, muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi, dan oliguri, penurunan tekanan darah, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar dan mukosa mulut kering.

2. Hypervolemia adalah penambahan/kelebihan volume cairan CES dan dapat terjadi pada saat :a. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan airb. Fungsi ginjal abnormal dengan penurunan ekskresi natrium dan airc. Kelebihan pemberian cairan intra venad. Perpindahan cairan intersisier ke plasmaGejala hypervolemia antara lain : sesak nafas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat, asietes, edema, adanya ronchy, kulit lembab dan distensi vena leher.

C. FISIOLOGIKelebihan volume cairan atau hypervolemia terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompatermen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonic, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hamper selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload atau adanya gangguan mekanisme homeostasis pada proses regulasi (keseimbangan cairan).Kekurangan volume cairan atau hipovolemik terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonic). Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan intraseluler menuju intravaskuler sehingga mengakibatkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT1. UsiaPada bayi atau anak-anak, keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah asupan cairan yang besar yang diimbangi dengan haluaran yang besar pula, metabolism tubuh yang tinggi, masalah yang muncul akibat imaturitas fungsi ginjal, serta banyaknya cairan yang keluar melalui ginjal, paru-paru dan proses penguapan. Pada orang tua atau lansia gangguan yang muncul berkaitan dengan masalah ginjal dan jantung terjadi karena ginjal tidak mampu mengatur konsentrasi urin.2. Temperatur lingkunganLingkungan yang panas menstimulasi system syaraf simpatis dan menyebabkan seseorang berkeringat pada cuaca yang sangat panas, seseorang akan kehilangan 700-2000 ml air/jam dan 15-30gram/hari3. Kondisi stressKondisi stress mempengaruhi metabolism sel, konsentrasi glukosa darah dan glikolisis otot. Kondisi stress mencetuskan pelepasan hormone anti diuretic sehingga produksi urine menurun.4. Keadaan sakitKondisi sakit yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit antaralain karena luka bakar, gagal ginjal dan payah jantung.5. Diet Diet yang dapat mempengaruhi asupan cairan dan elektrolit. Asupan nutrisi yang tidak adekuat dapat berpengaruh terhadap kadar albumin serum. Jika albumin serum turun, cairan intersisial tidak bisa masuk pembuluh darah sehingga terjadi edema. (Wahid, 2007).

E. FUNGSI CAIRAN DAN LEKTROLIT DALAM TUBUH1. Fungsi cairan tubuha. Sebagai zat pelarut utama dalam tubuh untuk melarutkan zat kimia yang terdapat dari dalam tubuhb. Air diperlukan oleh darah untuk proses sirkulasi O2 dan zat-zat makananc. Air berguna dalam membuang sisa pembakaran melalui ginjald. Air membantu melarutkan zat-zat pembakaran dari zat-zat racun lainnyae. Air mempertahankan konsentrasi cairan tubuh dan elektrolitf. Sebagai pengatur suhu tubuh2. Fungsi elektrolit dalam tubuha. Natrium (Na)1) Memelihara keseimbangan asam basa2) Mengatur volume cairan tubuh3) Membantu berlangsungnya banyak reaksi kimia khususnya dari dalam sel jaringan otot dan syarafb. Kalium (K)1) Sebagai regulator utama bagi aktifitas enzim seluler2) Proses transmisi impuls syaraf3) Membantu penyaluran keseimbangan asam basa melalui pertukaran basac. Kalsium (Ca)1) Transmisi impuls syaraf dan pertukaran darah2) Katalisis dalam kontraksi otot3) Membantu absorbs vitamin B124) Menguatkan tulang dan otot5) Katalisasi bagi aktifitas zat kimia dalam tubuhd. Magnesium (Mg)1) Metabolism karbohidrat dan protein2) Reaksi enzim3) Mempertahankan kalium intrasele. Klorida (Cl)1) Bersama Na berperan mempertahankan tekanan osmotic darah2) Berperan dalam keseimbangan asam basaf. Asam bikarbonaat (HCO3) berfungsi menjaga keseimbangan asam basag. Phosfat (PO4)1) Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa2) Penting dalam pertumbuhan sel3) Terlihat dalam reaksi kimia dalam tubuh yaitu : meningkatkan aktifitas syaraf dan otot, mengaktifkan vitamin B12 dan metabolism karbohidrat.h. Sulfat (SO4) berfungsi menjaga keseimbangan osmolaritasi. Protein berfungsi untuk memudahkan dalam proses masuknya zat-zat ke tabung kapiler

F. PERGERAKAN CAIRAN DALAM TUBUH MELALUI 3 PROSES1. DifusiPeristiwa ketika materi padat partikel seperti gula di dalam cairan berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel dalam cairan merata (melewati membrn sel), kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul konsentrasi larutan dan temperature.2. Osmosis Peristiwa perpindahan pelarut murni (air0 melalui membrane semipermeable yang berpindah dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi yang sifatnya menarik3. Transport aktifMemerlukan aktifitas metabolic dan mengeluarkan energy untuk menggerakkan berbagai materi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi yang menembus membrane sel (Suryono, 2010).

G. KESEIMBANGAN CAIRANKeseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800-2500 ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urin 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml dan kulit 600-800 ml.

H. CARA PENGELUARAN CAIRANPengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :1. Ginjal Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari. Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam. Pada orang dewasa produksi urina sekitar 1,5 lt/hari. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldosterone

2. Kulit Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh syaraf simpatik yang merangsang aktivitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperature lingkungan yang meningkat dan demam. Disebut juga Isensible Water Loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.3. Paru-paru Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari. Meningkatnya cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan atau kedalaman napas akibat pergerakan atau demam.4. Gastrointestinal Dalam kondisi normal cairan yang hilang di gastrointestinal setiap hari sekitar 100-200 ml. perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kgBB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan 10 celcius (Wartonah, 2006)E. FOKUS PENGKAJIANBELUM MBAK BRO

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika: Jakarta Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.Suryono, Anggriyana. 2010. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Yogyakarta : Nuha MedikaTarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3. Salemba:Medika.