lp bblr thermoregulasi

27
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) A. DEFINISI Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir ). Ada dua macam BBLR yaitu : 1. Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan umur kurang dari 37 minggu. 2. Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan janin. Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ). B. ETIOLOGI Faktor Ibu : Umur ibu pada dibawah 20 tahun dan diatas 35 th Perdarahan antepartum Bahan teratogonik ( alcohol, radiasi, obat ) Penyakit kronis Keadaan penyebab Infusifiensi plasenta ( penyakit jantung, ginjal, paru, hipertensi, dll ) Malnutris Kelainan uterus Hidramnion Trauma Jarak kehamilan terlalu dekat Pekerjaan berat semasa hamil Faktor Plasenta Penyakit Vaskuler Kehamilan ganda Malformasi Tumor

Upload: indah-ubiing

Post on 21-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP BBLR Thermoregulasi

BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

A. DEFINISI

Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang

dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1

jam setelah lahir ).

Ada dua macam BBLR yaitu :

1. Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan

umur kurang dari 37 minggu.

2. Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan

berat badan lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan

janin.

Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi

berat lahir sangat rendah ( BBLSR ).

B. ETIOLOGI

Faktor Ibu :

Umur ibu pada dibawah 20 tahun dan diatas 35 th

Perdarahan antepartum

Bahan teratogonik ( alcohol, radiasi, obat )

Penyakit kronis

Keadaan penyebab Infusifiensi plasenta ( penyakit jantung, ginjal,

paru, hipertensi, dll )

Malnutris

Kelainan uterus

Hidramnion

Trauma

Jarak kehamilan terlalu dekat

Pekerjaan berat semasa hamil

Faktor Plasenta

Penyakit Vaskuler

Kehamilan ganda

Malformasi

Tumor

Plasenta privea

Faktor Janin

Kelainan kromosom

Malformasi

Infeksi congenital ( missal : rubella )

Kehamilan ganda

Page 2: LP BBLR Thermoregulasi

Ketuban pecah dini

C. TANDA – TANDA KLINIS

Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :

Berat kurang dari 2500 gram

Panjang kurang dari 45 cm

Lingkar dada kurang dari 30 cm

Lingkar kepala kurang dari 33 cm

Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

Kepala lebih besar

Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang

Otot hipotonik lemah

Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus

Kepala tidak mampu tegak

Pernapasan 40 – 50 kali / menit

Nadi 100 – 140 kali / menit

D. PROBLEMATIK BBLR

Dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomis

maupun fisiologis maka mudah timbul beberapa kelainan seperti

berikut ini :

1. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan

mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan

yag bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak dibawah kulit,

permukaan tubuh relatif lebih luas dibandingkan dengan berat

badan, otot yang tidak aktif,produksi panas yang berkurang oleh

karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup serta pusat

pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Gangguan pernafasan yang sering menimbulkan penyakit berat

pada BBLR. Hal ini disebabkan kekurangan surfactan(rasio

lesitin/sfingomielin kurang dari 2), pertumbuhan dan

pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan yang

masih lemah yang tulang iga yang mudah melengkung(pliable

thorak)

3. Penyakit gangguan pernafasan yang sering pada bayi BBLR adalah

penyakit membran hialin dan aspirasi pneumoni.

4. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi, distensi abdomen

akibat dari motilitas usus berkurang, volume lambung berkurang

Page 3: LP BBLR Thermoregulasi

sehingga waktu pengosongan lambung bertambah, daya untuk

mencernakan dan mengabsorbsi lemak, laktosa,vitamin yang larut

dalam lemakdan bebberapa mineral tertentu berkurang. Kerja dari

sfingter kardio esofagus yang belum sempurna memudahkan

terjadinya regurgitasi isi lambung ke esofagus dan mudah terjadi

asspirasi.

5. Immatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan

defisiensi vitamin K.

6. Ginjal yang immatur baik secara anatomis maupun fungsinya.

Produksi urine yang sedikit, urea clearence yang rendah, tidak

sanggup mengurangi kelebihan airtubuh dan elektrolit dari badan

dengan akibat mudah terjadi edema dan asidosis metabolik.

7. Perdarahan mudahbterjadi karena pembuluh darah yang

rapuh(fragile), kekurangan faktor pembekuan seperti protrombine,

faktor VII dan faktor christmas.

8. Gangguan imunologok, daya tahan tubuh terhadap infeksi

berkurang karena rendahya kadar Ig G gamma globulin. Bayi

prematur relatif belum sanggup membentuk antibodi dan daya

fagositosis serta reaksi terhadap infeksi masih belum baik.

9. Perdarahan intraventrikuler, lebih dari 50% bayi prematur

menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh

karena bayi BBLR sering menderita apnea,asfuksia berat dan

sindroma gangguan pernafasan. Luasnya perdarahan

intraventrikuler ini dapat

10. Retrolental Fibroplasia : dengan menggunakan oksigen dengan

konsentrasi tinggi(PaO2 lebih dari 115 mmHg : 15 kPa) maka akan

terjadi vasokonstriksi pembuluh darah retina yang diikuti oleh

proliferasi kapiler-kapiler baru kedaerah yang iskemi sehingga

terjadi perdarahan, fibrosis, distorsi dan parut retina sehingga bayi

menjadi buta. Untuk menghindari retrolental fibroplasia maka

oksigen yang diberikan pada bayi prematur tidak boleh lebih dati

40%. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan oksigen dengan

kecepatan 2 liter permenit.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia

Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan

Titer Torch sesuai indikasi

Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi

Page 4: LP BBLR Thermoregulasi

Pemantauan elektrolit

Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )

F. PENATALAKSANAAN

Penanganan bayi

Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin

besar perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi

serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus

dilakukan didalam incubator

Pelestarian suhu tubuh

Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam

mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara

memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370

C.

Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan

dimana suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha

metabolic yang minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam

suatu tempat tidur terbuka, juga memerlukan pengendalian

lingkungan secara seksama. Suhu perawatan harus diatas 25 0 C,

bagi bayi yang berat sekitar 2000 gram, dan sampai 300 C untuk

bayi dengan berat kurang dari 2000 gram

Inkubator

Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam incubator.

Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui “jendela“ atau

“lengan baju“. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator,

incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C,

untuk bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih

kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan

pernafasan yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi

pakaian, observasi terhadap pernafasan lebih mudah.

Pemberian oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi

preterm BBLR, akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan.

Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan

menggunakan head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa

yang panjang akan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina

bayi yang dapat menimbulkan kebutaan

Pencegahan infeksi

Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system imunologi

yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak

Page 5: LP BBLR Thermoregulasi

memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi,

perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum

dan sesudah merawat bayi, memakai masker, gunakan gaun/jas,

lepaskan semua asessoris dan tidak boleh masuk kekamar bayi

dalam keadaan infeksi dan sakit kulit.

Pemberian makanan

Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu

mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI

merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter

( sonde ), terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya

lemah. Bayi berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih

banyak kalori, dibandingkan dengan bayi preterm.

Petunjuk untuk volume susu yang diperlukan

G.

PROGNOSIS

Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1501- 2500 gram adalah

95 %, tetapi berat bayi kurang dari 1500 gram masih mempunyai

angka kematian yang tinggi. Kematian diduga karena displasia

bronkhopulmonal, enterokolitis nekrotikans, atau infeksi sekunder.

BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama 2 tahun pertama

akan mengalami pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan

dengan berat sesuai masa gestasi.

Umur/hari Jmlh ml/kg BB

1 50- 65

2 100

3 125

4 150

5 160

6 175

7 200

14 225

21 175

28 150

Page 6: LP BBLR Thermoregulasi

Pada BBLR , makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi, makin

besar kemungkinan terjadi kecerdasan berkurang dan gangguan

neurologik.

H. MEMULANGKAN BAYI

Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik dengan

botol maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan

berkisar antara 10 – 30 gram / hari dan suhu tubuh tetap normal

diruang biasa. Biasanya bayi dipulangkan dengan berat badan lebih

dari 2000 gram dan semua masalah berat sudah teratasi.

I. PENGKAJIAN

Sirkulasi :

Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas

normal(120-160 dpm). Mur-mur jantung yang dapat didengar

dapat menandakan duktusarteriosus paten(PDA).

Makanan/cairan

Berat badan kurang 2500(5lb 8 oz).

Neuroensori

Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut.

Ukuran kepala besar dalam hubungannya dengan tubuh, sutura

mungkin mudah digerakan, fontanel mungkin besar atau terbuka

lebar.

Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin

merapat(tergantung usia gestasi).

Refleks tergantung pada usia gestasi ; rooting terjadi dengan baik

pada gestasi minggu 32; koordinasi refleks untuk menghisap,

menelan, dan bernafas biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke

32; komponen pertama dari refleks Moro(ekstensi lateral dari

ekstremitas atas dengan membuka tangan)tampak pada gestasi

minggu ke 28; komponen keduaa(fleksi anterior dan menangis

yang dapat didengar) tampak pada gestasi minggu ke 32.

Pemeriksaan Dubowitz menandakan usia gestasi antara minggu 24

dan 37.

Pernafasan

Skor apgar mungkin rendah.

Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur; pernafasan

diafragmatik intermiten atau periodik(40-60x/mt).

Page 7: LP BBLR Thermoregulasi

Mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan

substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada.

Adanya bunyi “ampelas” pada auskultasi, menandakan adaya

sindrom distress pernafasan (RDS).

Keamanan

Suhu berfluktuasi dengan mudah.

Menangis mungkin lemah.

Wajah mungkin memar, mungkin ada kaput suksedoneum.

Kulit kemerahan atau tembus pandang, warna mungkin merah.

muda/kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.

Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh.

Ekstremitas mungkin tampak edema.

Garis telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau sebagian

telapak.

Kuku mungkin pendek.

Seksualitas

Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia

mayora, dengan klitoris menonjol ; testis pria mungkin tidak turun,

rugae mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum.

J. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan

dengankelemahan otot pernafasan.

2. Resiko tinggi tidak efektifnya terumoregulasi : hipotermi

berhubungan dengan mekanisme pengaturan suhu tubuh immatur.

3. Resiko tinggi infeksi sekunder berhubungan dengan immaturitas

fungsi imunologik.

4. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan lemahnya daya cerna dan absorbsi makanan.

K. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO TUJUAN INTERVENSI

1. Setelah mendapat tindakan

keparawatan 3x24 jam tidak terjadi

gangguan pola nafas(nafas efektif)

Kriteria Hasil :

Akral hangat

Tidak ada sianosis

Tangisan aktif dan

kuat

1.1. Monitor pernafasan (kedalaman, irama,

frekuensi )

1.2. Atur posisi kepala lebih tinggi

1.3. Monitor keefektifan jalan nafas, kalau

kerlu lakukan suction.

1.4. Lakukan auskultasi bunyi nafas tiap 4

jam

1.5. Perthankan pemberian O2

Page 8: LP BBLR Thermoregulasi

2.

3.

4.

RR : 30-40x/mt

Tidak ada retraksi

otot pernafasan

Setelah mendapatkan tindakan

keperawatan 3x24 jam tidak terjadi

gangguan terumoregulasi

Kriteria Hasil :

Badan hangat

Suhu : 36,5-37oC

Setelah mendapat tindakan

keperawatan 3x24 jam tidak terjadi

infeksi

Kriteria Hasil :

Tidak ada tanda-tanda

infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fung

siolaesa)

Suhu tubuh normal

(36,5-37oC)

Setelah tindakan keperawatan 3x24

jam tidak terjadi gangguan nutrisi

Kriteria Hasil :

Diet yang diberikan

habis tidak ada residu

Reflek menghisap dan

menelan kuat

BB meningkat 100

gr/3hr.

1.6. Pertahankan bayi pada inkubator

dengan penghangat

1.7. Kolaborasii untuk X foto thorax

2.1. Pertahankan bayi pada inkubator

dengan kehangatan 37oC

2.2. Beri popok dan selimut sesuai kondisi

2.3. Ganti segera popok yang basah oleh

urine atau faeces

2.4. Hindarkan untuk sering membuka

penutup karena akan menyebabkan

fluktuasi suhu dan peningkatan laju

metabolisme

2.5. Atur suhu ruangan dengan panas yang

stabil

3.1. Monitor tanda-tanda

infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiola

esa)

3.2. Lakukan cuci tangan sebelum dan

sesudah kontak dengan bayi

3.3. Anjurkan kepada ibu bayi untuk

memakai jas saat masuk ruang bayi

dan sebelum dan/sesudah kontak cuci

tangan

3.4. Barikan gizi (ASI/PASI) secara adekuat

3.5. Pastikan alat yang kontak dengan bayi

bersih/steril

3.6. Berikan antibiotika sesuai program

3.7. Lakukan perawatan tali pusat setiap

hari

4.1. Kaji refleks menghisap dan menelan

4.2. Monitor input dan output

4.3. Berikan minum sesuai program lewat

sonde/spin

4.4. Sendawakan bayi sehabis minum

4.5. Timbang BB tiap hari.

Page 9: LP BBLR Thermoregulasi

II. TERMOREGULASI PADA BAYI DENGAN BERAT

BADAN LAHIR RENDAH

A. PERANAN HIPOTALAMUS

Suhu tubuh hampir seluruhnya diatur oleh mekanisme persarafan, dan

hampir semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu

yang terletak pada hipotalamus

Pada bayi baru lahir pusat pengatur suhu tubuhnya belum berfungsi

dengan sempurna, sehingga mudah terjadi penurunan suhu tubuh,

terutama karena lingkungan yang dingin.

B. PENGATUR PANAS

Pengatur panas atau temperatur regulasi terpelihara karena adanya

keseimbangan antara panas yang hilang melalui lingkungan, dan

produksi panas. Kedua proses ini aktifitasnya diatur oleh susunan saraf

pusat yaitu hipotalamus.

Dengan prinsip adanya keseimbangan panas tersebut bayi baru lahir

akan berusaha menstabilkan suhu tubuhnya terhadap faktor-faktor

penyebab hilangnya panas karena lingkungan.

Pada saat kelahiran, bayi mengalami perubahan dari lingkungan intra

uterin yang hangat ke lingkungan ekstra uterin ynag relatif lebih dingin.

Hal tersebut menyebabkan penurunan suhu tubuh 2o-3oC, terutama

hilangnya panas karena evaporasi atau penguapan cairan ketuban

pada kulit bayi yang tidak segera dikeringkan. Kondisi tersebut akan

memacu tubuh menjadi dingin yang akan menyebabkan respon

metabolisme dan produksi panas.

Pengaturan panas pada bayi baru lahir berhubungan dengan

metabolisme dan penggunaan oksigen.

Page 10: LP BBLR Thermoregulasi

Dalam lingkungan tertentu pada batas suhu maksimal, penggunaan

oksigen dan metabolisme minimal, karena itu suhu tubuh harus

dipertahankan untuk keseibangan panas.

Bayi cukup bulan dalam keadaan tanpa pakaian dapat bertahan pada

suhu lingkungan sekitar 32-34oC. Sedangkan batas pada orang dewasa

26-28oC. Oleh karena itu bayi baru lahir normal memerlukan suhu

lingkungan yang lebih hangat dan suhu lingkungan tersebut harus

dipelihara dengan baik.

Pada bayi baru lahir lemak subkutannya lebih sedikit dan epidermis

lebih tipis dibandingkan pada orang dewasa. Pembuluh darah pada bayi

sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan semua

ini dibawah pengaruh hipotalamus sebagai pusat pengatur suhu.

Kelenturan pada tubuh bayi menurun pada daerah permukaan

sehingga akan mempercepat hilangnya panas. Hal tersebut

dipengaruhi panjang badan bayi, perbandingan permukaan utbuh

dengan berat badan dari usia bayi, yang semua ini dapat

mempengaruhi batas suhu normal. Pada bayi dengan berat badan lahir

rendah(BBLR) jaringanadiposa sedikit dan kelenturan menurun

sehingga memerlukan suhu lingkungan yang lebih panas untuk

mencapai suhu yang normal.

Jika suhu lingkungan turun dibawah suhu yang rendah, bayi akan

merespon dengan meningkatkan oksigen danmemperbesar

metabolisme sehingga akan meningkatkan produksi panas.

Bila bayi berada ditempat terbuka dengan lingkugan yang dingin dapat

menyebabkan habisnya cadangan glikogen dan menyebabkan asidosis.

C. PRODUKSI PANAS ATAU THERMOGENESIS

Ditempat yang terbuka dan lingkungan yang dingin bayi baru lahir

memerlukan penambahan panas.

Bayi mempunyai mekanisme fisiologi untuk meningkatkan produksi

panas dipengaruhi oleh karena : Meningkatnya Metabolisme Rate,

Aktifitas otot dan Thermogenesis Kimiawi :

a. Basal Metabolisme Rate

Basal metabolisme rate adalah jumlah energi yang digunakan

tubuh selama istirahat mutlak dan keadaan sadar.

Pada bayi baru lahir, gerakan tubuh, menggigil merupakan

mekanisme penting untuk memproduksi panas. Gerakan menggigil

terjadi ketika reseptor kulit menurun pada suhu lingkungan yang

dingin, dan kondisi tersebut akan diteruskan kesusunan saraf pusat

yang akan menstimuli sistem saraf simpatis untuk menggunakan

Page 11: LP BBLR Thermoregulasi

cadangan lemak coklat, yang merupakan sumber panas yang

utama untuk mengatasi stres dingin.

Pelepasan norephineprin oleh kelenjar adrenal dan saraf lokal

berakhir pada lemak coklat yang menyebabkan trigliserid dapat

dimetabolisme menjadi gliserol dan fatty acid (asam lemak).

Oksidasi asam lemak ini meningkatkan produksi panas. Jika suplai

lemak coklat habis maka respon metabolisme terhadap keadaan

dingin akan berkurang.

Oksidasi asam lemak pada bayi tergantung dari tersedianya

oksigen, glukosa, Adenosin Tri Phospat (ATP) dan kemampuan bayi

untuk mengubah menjadi panas.

Kemampuan bayi untuk menghasilkan oanas dapat berubah pada

keadaan patologis seperti hipoksia, asidosis, dan hipoglikemi.

b. Aktifitas otot

Menggigil adalah bentuk dari aktifitas otot yang disebabkan karena

suhu yang dingin. Produksi panas terjadi melalui peningkatan

metabolisme rate dan aktifitas otot. Jika bayi tidak menggigil

berarti metabolisme rate pada bayi sudah cukup.

c. Thermogenesis Kimiawi

Disebabkan karena pelepasan norephineprin dan ephineprin oleh

rangsang saraf simpatis.

D. ALIRAN DARAH KE KULIT

Kecepatan aliran darah yang tinggi menyebabkan konduksi panas yang

disalurkan dari inti tubuh ke kulit sangat efisien. Efek aliran darah kulit

pada konduksi panas dari inti tubuh permukaan kulit menggambarkan

peningktan konduksi panas hampir delapan kali lipat. Oleh karena itu

“Kulit merupakan sistem pengatur radiator panas yang efektif “, dan

aliran darah ke kulit adalah mekanisme penyebaran panas yang paling

efektif dari inti tubuh ke kulit.

Dengan meletakan bayi telungkup didada ibu akan terjadi kontak kulit

langsung ibu dan bayi sehingga bayi akan memperoleh kehangatan

karena ibu merupakan sumber panas yang baik bagi bayi.

E. HILANGNYA PANAS PADA BAYI

Hilangnya panas pada bayi merupakan keadaan yang merugikan,

karena itu suhu tubuh normal pada bayi harus dipelihara. Menurut buku

Maternal and Neonatal Nursing, 1994, hilangnya panas pada bayi baru

lahir melalui empat cara yaitu :

a. Radiasi

Page 12: LP BBLR Thermoregulasi

Radiasi yaitu : transfer panas dari bayi kepermukaan yang lebih

dingin, dan obyek yang tidak berhubungan langsung dengan bayi.

Hal tersebut dapat diartikan, panas tubuh bayi memancar ke

lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin.

Contoh : 1. Udara dingin pada dinding luar dan jendela

2. Penyekat tempat tidur bayi yang dingin

b. Evaporasi

Evaporasi yaitu : hilangnya panas ketika air dari kulit bayi

menguap.

Kondisi tersebut disebabkan karena adanya cairan ketuban yang

membasahi kulit bayi menguap.

Contoh : 1. Bayi lahir tidak langsung dikeringkan dari cairan

ketuban.

2. Selimut atau popok basah bersentuhan dengan kulit

bayi.

c. Konduksi

Konduksi yaitu : transfer panas yang terjadi ketika bayi kontak

langsung dengan permukaan obyek yang dingin.

Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa pindahnya panas

tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan permukaan

yang lebih dingin.

Contoh : 1. Tangan perawat yang dingin

2. Tempat tidur, selimut, stetoskop yang dingin

d. Konveksi

Konveksi yaitu : Hilangnya panas pada bayi yang terjadi karena

aliran udara yang dingin menyentuk kulit bayi

Hal tersebut terjadi karena aliran udara sekliling bayi yang dingin.

Contoh : 1. Bayi diletakan didekat pintu atau jendela yang terbuka

2. Aliran udara dari pipa AC.

F. RESPON BAYI TERHADAP HIPOTERMI

Pada saat suhu kulit mulai turun, thermoreseptor menyebarkan impuls

kesusunan saraf pusat, distimuli sistem saraf simpatis, norephineprin

dilepaskan oleh kelenjar adrenal dan saraf setempat yang berakhir

dengan lemak coklat dimetabolisme untuk memproduksi panas.

G. PENILAIAN HIPOTERMI BAYI BARU LAHIR

a. Gejala Hipotermi Bayi Baru Lahir

Bayi tidak mau minum atau menetek

Bayi tampak lesu atau mengantuk saja

Page 13: LP BBLR Thermoregulasi

Tubuh bayi teraba dingin

Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan

kulit tubuh bayi mengeras(Skleremia)

b. Tanda-Tanda Hipotermi Sedang (Stress Dingin)

Aktifitas berkurang, letargis

Tangisan lemah

Kulit berwarna tidak rata

Kemampuan menghiisap lemah

Kaki teraba dingin

c. Tanda-Tanda Hipotermi Berat (Cedera Dingin)

Sama dengan hipotermi sedang

Bibir dan kuku kebiruan

Pernafasan lambat

Pernafasan tidak teratur

Bunyi jantung lambat

Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemi dan asidosis

metabolik

d. Tanda-Tanda Stadium Lanjut Hipotermi

Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang

Bagian tubuh lainnya pucat

Kulit memgeras dan timbul kemerahan pada punggung, kaki

dan tangan (Sklerema)

H. TINDAKAN PENCEGAHAN HIPOTERMIA

Upaya mencegah hipotermi pada bayi baru lahir sangat penting dan

merupakan prioritas agar bayi terhindar dari kondisi yang tidak

dikehendaki.

Hipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu sekeliling bayi rendah

dan upaya mempertahankan suhu tubuh tetap hangat tidak diterapkn

dengan tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6-12 jam pertama

setelah lahir. Contoh, terjadi hipotermi karena bayi baru lahir dibiarkan

basah dan telanjang selama menunggu plasenta lahir.

Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermi. Hal ini disebabkan oleh

karena :

a. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan

sempurna

b. Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas

c. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas

Page 14: LP BBLR Thermoregulasi

d. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar

tidak kedinginan

Untuk mencegah terjadinya hipotermia pada bayi baru lahir perlu

dilakukan upaya pencegahan yaitu :

a. Ibu melahirkan bayi ditempat yang hangat

Ruangan tempat ibu melahirkan harus hangat dan tertutup dengan

sirkulasi udara yang cukup baik serta penyinaran cukup terang.

b. Segera mengeringkan tubuh bayi

Bayi lahir dengan tubuh basah oleh ketuban akan mempercepat

terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas

tubuh, akibatnya dapat timbul serangan dingin(cold stress)

Bayi baru lahir yang kedinginan biasanya tidak memperlihatkan

gejala menggigil oleh karena pusat pengatur suhunya belum

sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal hipotermi yang sering

tidak terdeteksi oleh ibu atau perawat.

Untuk mencegah timbulnya serangan dingin tindakan yang

dilakukan yaitu :

Setelah lahir bayi diletakan pada tempat yang diberi alas

haduk kering, bersih dan hangat

Segera keringkan bayi dengan haduk, lakukan dengan tepat

mulai dari kepala kemudian seluruh tubuh. Bila handuk basah

harus diganti yang kering, bersih dan hangat.

Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat bayi diberi

topi atau tutup kepala dan diberi kaos tangan dan kaos kaki.

c. Segera letakan bayi pada dada ibu.

Kontak langsung kulit ibu dan bayi agar mendapatkan kehangatan.

Ibu merupakan sumber panas yang baik bagi bayi baru lahir.

d. Menunda memandikan bayi.

Memandikan bayi dilakukan setelah suhu tubuh bayi setabil, bayi

tampak aktif dan sehat. Memandikan bayi ditunda selama 24 jam

setelah kelahiran.

I. Teknik meningkatkan suhu bayi.

a. Bayi ditempatkan pada inkubator dengan yang dilengkapi dengan

alat pengatur suhu.

b. Couves yang diberi lampu penghangat.

c. Membedong bayi .

d. Metode kanguru.

Page 15: LP BBLR Thermoregulasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Berhman, Kliegman & Arvin. (1996). Ilmu Kesehatan

Anak Nelson. Alih Bahasa : A. Samik Wahab. Jilid 1. Jakarta : EGC.

2. A.H Markum. (2002). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :

FKUI

3. Staf pengajar IKA FKUI. (1995). Ilmu Kesehatan Anak.

Jilid 3. Jakarta : IKA FKUI.

4. Persis Mary Hamilton. (1999). Dasar-dasar

Keperawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Page 16: LP BBLR Thermoregulasi

5. Purnawan,J,dkk ( 1989 ) Kapita Selekta Kedokteran,

Edisi 2, Jakarta : Media Aeusculapius FKUI

6. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. (2002).

Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal da

Neonatal, jakarta : JNPKKR-POGI.

7. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. (2002). Ilmu

Kebidanan, jakarta : JNPKKR-POGI.

8. Mochtar, Rustam. (1998).Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi,

obstetri patologi, edisi 2, jakarta : EGC..

TERMOREGULASI PADA BAYI

DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

A. DEFINISI

Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang

dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1

jam setelah lahir ).

Ada dua macam BBLR yaitu :

1. Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan

umur kurang dari 37 minggu.

2. Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan

berat badan lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan

janin.

Page 17: LP BBLR Thermoregulasi

Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi

berat lahir sangat rendah ( BBLSR ).

B. ETIOLOGI

1. Faktor Ibu

2. Faktor Plasenta

3. Faktor Janin

C. TANDA – TANDA KLINIS

Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :

Berat kurang dari 2500 gram

Panjang kurang dari 45 cm

Lingkar dada kurang dari 30 cm

Lingkar kepala kurang dari 33 cm

Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

Kepala lebih besar

Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang

Otot hipotonik lemah

Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus

Kepala tidak mampu tegak

Pernapasan 40 – 50 kali / menit

Nadi 100 – 140 kali / menit

A. PROBLEMATIK BBLR

Dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomis

maupun fisiologis maka mudah timbul beberapa kelainan seperti

berikut ini :

1. Suhu tubuh yang tidak stabil

2. Gangguan pernafasan

3. Gangguan alat pencernaan

4. Immatur hati

5. Ginjal yang immatur baik secara anatomis maupun fungsinya

6. Mudah terjadi perdarahan

7. Gangguan imunologik

8. Perdarahan intraventrikuler

9. Retrolental Fibroplasia

Page 18: LP BBLR Thermoregulasi

TERMOREGULASI PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

A. PERANAN HIPOTALAMUS

Sebagai pengatur suhu tubuh

Pada BBL belum berfungsi dengan sempurna

B. PENGATUR PANAS

Pengatur panas terpelihara karena :

Keseimbangan antara panas yang hilang melalui lingkungan

hipo-

Produksi panas.

talamus

Pada BBL :

Penurunan suhu 2oC-3oC

Lemak subcutan sedikit

Epidermis tipis

Pembuluh darah mudah dipengaruhi suhu lingkungan

Kelenturan tubuh bayi menurun

Jaringan adiposa sedikit

Suhu lingkungan menurun O2 meningkat memperbesar

metabolisme

Cadangan glikogen habis asidosis

C. PRODUKSI PANAS ATAU THERMOGENESIS

a. Meningkatkan Basal Metabolisme Rate

Basal metabolisme rate adalah jumlah energi yang digunakan

tubuh selama istirahat mutlak dan keadaan sadar.

Kemampuan bayi untuk menghasilkan panas dapat berubah pada

keadaan patologis seperti hipoksia, asidosis, dan hipoglikemi.

b. Aktifitas otot

Menggigil adalah bentuk dari aktifitas otot yang disebabkan karena

suhu yang dingin. Produksi panas terjadi melalui peningkatan

metabolisme rate dan aktifitas otot. Jika bayi tidak menggigil

berarti metabolisme rate pada bayi sudah cukup.

c. Thermogenesis Kimiawi

Disebabkan karena pelepasan norephineprin dan ephineprin oleh

rangsang saraf simpatis.

Page 19: LP BBLR Thermoregulasi

D. HILANGNYA PANAS PADA BAYI

a. Radiasi

Radiasi yaitu : transfer panas dari bayi kepermukaan yang lebih

dingin, dan obyek yang tidak berhubungan langsung dengan bayi.

Hal tersebut dapat diartikan, panas tubuh bayi memancar ke

lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin.

Contoh : 1. Udara dingin pada dinding luar dan jendela

2. Penyekat tempat tidur bayi yang dingin

b. Evaporasi

Evaporasi yaitu : hilangnya panas ketika air dari kulit bayi

menguap.

Kondisi tersebut disebabkan karena adanya cairan ketuban yang

membasahi kulit bayi menguap.

Contoh : 1. Bayi lahir tidak langsung dikeringkan dari cairan

ketuban.

2. Selimut atau popok basah bersentuhan dengan kulit

bayi.

c. Konduksi

Konduksi yaitu : transfer panas yang terjadi ketika bayi kontak

langsung dengan permukaan obyek yang dingin.

Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa pindahnya panas

tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan permukaan

yang lebih dingin.

Contoh : 1. Tangan perawat yang dingin

2. Tempat tidur, selimut, stetoskop yang dingin

d. Konveksi

Konveksi yaitu : Hilangnya panas pada bayi yang terjadi karena

aliran udara yang dingin menyentuk kulit bayi

Hal tersebut terjadi karena aliran udara sekliling bayi yang dingin.

Contoh : 1. Bayi diletakan didekat pintu atau jendela yang

terbuka

2. Aliran udara dari pipa AC.

E. RESPON BAYI TERHADAP HIPOTERMI

Pada saat suhu kulit mulai turun, thermoreseptor menyebarkan impuls

kesusunan saraf pusat, distimuli sistem saraf simpatis, norephineprin

dilepaskan oleh kelenjar adrenal dan saraf setempat yang berakhir

dengan lemak coklat dimetabolisme untuk memproduksi panas.

Page 20: LP BBLR Thermoregulasi

F. PENILAIAN HIPOTERMI BAYI BARU LAHIR

a. Gejala Hipotermi Bayi Baru Lahir

Bayi tidak mau minum atau menetek

Bayi tampak lesu atau mengantuk saja

Tubuh bayi teraba dingin

Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan

kulit tubuh bayi mengeras(Skleremia)

b. Tanda-Tanda Hipotermi Sedang (Stress Dingin)

Aktifitas berkurang, letargis

Tangisan lemah

Kulit berwarna tidak rata

Kemampuan menghiisap lemah

Kaki teraba dingin

c. Tanda-Tanda Hipotermi Berat (Cedera Dingin)

Sama dengan hipotermi sedang

Bibir dan kuku kebiruan

Pernafasan lambat

Pernafasan tidak teratur

Bunyi jantung lambat

Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemi dan asidosis

metabolik

d. Tanda-Tanda Stadium Lanjut Hipotermi

Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang

Bagian tubuh lainnya pucat

Kulit memgeras dan timbul kemerahan pada punggung, kaki

dan tangan (Sklerema)

H. TINDAKAN PENCEGAHAN HIPOTERMIA

Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermi. Hal ini disebabkan oleh

karena :

a. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan

sempurna

b. Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas

c. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas

d. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar

tidak kedinginan

e. Lemak subcutan sedikit

f. Epidermis tipis

g. Pembuluh darah mudah dipengaruhi suhu lingkungan

h. Kelenturan tubuh bayi menurun

Page 21: LP BBLR Thermoregulasi

i. Jaringan adiposa sedikit

Untuk mencegah hipotermia :

a. Ibu melahirkan bayi ditempat yang hangat

Ruangan tempat ibu melahirkan harus hangat dan tertutup dengan

sirkulasi udara yang cukup baik serta penyinaran cukup terang.

b. Segera mengeringkan tubuh bayi

Bayi lahir dengan tubuh basah oleh ketuban akan mempercepat

terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas

tubuh, akibatnya dapat timbul serangan dingin(cold stress)

Bayi baru lahir yang kedinginan biasanya tidak memperlihatkan

gejala menggigil oleh karena pusat pengatur suhunya belum

sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal hipotermi yang sering

tidak terdeteksi oleh ibu atau perawat.

Untuk mencegah timbulnya serangan dingin tindakan yang

dilakukan yaitu :

Setelah lahir bayi diletakan pada tempat yang diberi alas

haduk kering, bersih dan hangat

Segera keringkan bayi dengan haduk, lakukan dengan tepat

mulai dari kepala kemudian seluruh tubuh. Bila handuk basah

harus diganti yang kering, bersih dan hangat.

Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat bayi diberi

topi atau tutup kepala dan diberi kaos tangan dan kaos kaki.

e. Segera letakan bayi pada dada ibu.

Kontak langsung kulit ibu dan bayi agar mendapatkan kehangatan.

Ibu merupakan sumber panas yang baik bagi bayi baru lahir.

f. Menunda memandikan bayi.

Memandikan bayi dilakukan setelah suhu tubuh bayi setabil, bayi

tampak aktif dan sehat. Memandikan bayi ditunda selama 24 jam

setelah kelahiran.

I. Teknik meningkatkan suhu bayi.

e. Bayi ditempatkan pada inkubator dengan yang dilengkapi dengan

alat pengatur suhu.

f. Couves yang diberi lampu penghangat.

g. Membedong bayi .

h. Metode kanguru.

Page 22: LP BBLR Thermoregulasi