lp aman nyaman (nyeri) nyeeri.doc

18
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN NYERI: BPH DIRUANG MELATI RSUD AMBARAWA Disusun Oleh : Anjarsari Dewi Anggraeni NIM 1203006

Upload: hapidz

Post on 27-Sep-2015

469 views

Category:

Documents


107 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN NYERI: BPH

DIRUANG MELATI

RSUD AMBARAWADisusun Oleh :

Anjarsari Dewi Anggraeni

NIM 1203006PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2014A. PengertianNyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh stimulus spesifik seperti mekanik, termal, kimia atau elektrik pada ujung-ujung syaraf serta dapat diserahterimakan kepada orang lain.

Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari suatu pengalaman emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh. Arthur C Curtn (1983) Mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme prduksi bagi tubuh , timbul ketika jaringan sedang ditusuk, dan menyebaban individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.Wolf welfsel Feurst (1974) Mengatakan bahwa nyeri merupakan suetu keadaan atau peraaa menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang dapat menimbulkan ketegangan.Tamsuri, 2007 mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.

Mc Coffery ( 1979) Mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi seserang yang keberadaannyaa diketahui hanya saat seseorang tersebut mengalaminya.B. Penyebab/ Faktor Predisposisi Faktor fisiologis Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri. Faktor psikososial Kebudayaan Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit Emosi : mempengaruhi persepsi sakit Harapan ; adanya orang lain Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon nyeri Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit mempengaruhi persepsi rasa sakit. Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individualC. Klasifikasi1. Nyeri akutSelang waktunya lebih singkat dengan tanda tanda klinis antara laina berkeringat banyak, tekanan darah naik, nadi naik, pucat dan dengan respon pasien, umunya menaggis, teriak atau mengusap daerah yang nyeri.2. Nyeri kronikMempunyai selang waktu yang lebik lama dan dapat berlangsung lebih dari enam bulan.

3. Nyeri intensitasnya nyeri berat ( 7 10 ) nyeri sedang ( 3 6 ) nyeri ringan ( 0 3 )4. Nyeri berdasarkan tempatnya

a. Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan tubuh,misalnya pada kulit, mukosa.b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.

c. Refered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.

d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan lain-lain.5. Nyeri berdasarkan sifatnya

a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang.

b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu lama.

c. Proxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya 10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi.D. PatofisiologiStimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya samapai didalam massa berwarna abu abu di medula spinalis. Terdapat tesan nyeri dapat berinteraksi dengan inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan kekorteks cerebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks cerebral, maka otak menginterprestasikan kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosoasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri.Semua kerusakan seluler disebabkan oleh stimulus termal, mekanik, kimiawi atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi yang mengahasilkan nyeri

E. PhatwaysChemic, thermik, mekanik

Jejas

Kerusakan nesoseptor

( reseptor )

Nyeri kronik/akut

Susah tidur Imobilisasi Ansietas

(Gangguan pola tidur)F. Pengkajian Keperawatan1. Status kesehatana. Status kesehatan saat ini Alasan masuk rumah sakit Faktor pencetus Faktor memperberat nyeri ; ketakutan, kelelahan. Keluhan utama Timbulnya keluhan Pemahamanaan penatalaksanaan masalah kesehatan Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya Diagnosa medikb. Status kesehatan masa lalu Penyakit yang pernah dialami Pernah dirawat Operasi Riwayat alergi Status imunisasi Kebiasaan obat obatan2. Pengakajian riwayat nyeri Sifat nyeri ; ( P, Q, R, S, T )P : provocating ( pemacu ) dan paliative yaitu faktor yang meningkatkan atau mengurangi nyeri

Q : Quality dan Quantity

Supervisial : tajam, menusuk, membakar Dalam : tajam, tumpul, nyeri terus Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus, kejangR : region atau radiation ( area atau daerah ) : penjalaran

S : severty atau keganasan : intensitas nyeri

T : time ( waktu serangan, lamanya, kekerapan muncul. Lokasi Intensitas Kualitas dan karakteristik Waktu terjadinya dan interval Respon nyeriG. Diagnosa Keperawatana. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan ikat, pembuluh darah dan membran mukosab. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan peningkatan energi akibat penyakit kronis dan perubahan kimia tubuhc. Mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, perubahan sendi dan kerusakan neuromuskulard. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, perubahan fungsi tubuh, ruam, lesi, dan purpura.e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruam, lesi, edema, perubahan sirkulasi dan hambatan mobilitas fisik.H. Intervensi dan Implementasia. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan ikat, pembuluh darah dan membran mukosaTujuan dan kriteria hasil (NOC ) :

Perubahan dalam rasa nyaman Penurunan tingkat nyeri Melakukan tindakan nyeri Perasaan senang fisik dan psikologisIntervensi ( NIC ) :

Lakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan presipitasi. Eksplorasi faktor yang mempengaruhi nyeri Obsrvasi respon nonverbal karena ketidaknyamanan Evaluasi perkembangan masa lalu terhadap nyeri Catat perkembangan tingakat nyeriberikan informasi tentang nyeri seperti penyebab, lamanya, dan antisipasi terhadap kenyamanaan nyeri Berikan strategi nonfarmakologik sebelum dilakukan prosedur yang menyakitkan Gunakan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan pengetahuan nyeri dan penerimaan respon klien Evaluasi keefektifan kontrol nyerib. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan peningkatan energi akibat penyakit kronis dan perubahan kimia tubuhTujuan dan kriteria hasil ( NOC ) ;

Mengikutsertakan pasien dalam tindakan sebagai bagian dari aktivitas hidup sehari-hari yang diperlukan. Beradaptasi dengan konsentrasi dan penghematan energi

Meningatkan daya tahan adekuat untuk beraktivitas

Dapat beraktivitas dalam melakukan kegiatan sehari - hari

Tidak letih dan lemasIntervensi ( NIC ) :

Pantau pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya

Pantau respon kardiorespirasi terhadap aktivitas misalnya. Takikardi, disritmia, dispnea, pucat, dan frekuensi napas

Pantau lokasi dan sifat ketidak nyamanaan atau nyeri selama gerak atau beraktivitas

Pantau adnya keletihan fisik dan emosi yang berlebihan pada pasien

Pantau asupan nutrisi untuk menjamin keadekuatan sumber energi

Jelaskan pada pasien tentang penyebab keletihan dan proses atau kondisi penyakit

Ajarkan pasien mengenalai tanda dan gejala keletihan yang memerlukan pengurangan aktivitas

Ajarkan tehnik pengaturan aktivitas untuk mencegah keletihan

Konsultasikan pada ahli gizi dengan pemberian asupan makanan berenergi tinggi Rencanakan aktivitas yang mengurangi keletihan pada pasien

Bantu pasien dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari - hari sesuai dengan kebutuhan

c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, perubahan sendi dan kerusakan neuromuskularTujuan dan kriteria hasil ( NOC ) ;

Mendapatkan dan mempertahankan mobilitas fungsional yang optimal Melakukan aktivitas sehari- hari secara mandiri Menyangga berat badan Berjalan dengan menggunakan langkah langkah yang benar Menggunakan alat bantu secara benar dengan pengawasanIntervensi ( NIC ) :

Kaji kebutuhan bantuan pelayanan kesehatan akan peralatan pengobatan yang tahan lama Bantu berjalan untuk mempertahankan fungsi tubuh Bantu pasien dengan penggunaan pergerakkan rom aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaikai fleksibilitas sendi Ubah posisi pasien untuk memberikan kenyamanan dan menurunkan resiko kerusakan kulit Ajarkan pasien tentang penggunaan alat bantu mobilitas misal; ktuk, walker dan kursi roda Ajarkan dan bantu pasien dalam proses perpindahan misal; dari tempat tidur ke kursi roda Ajarkan tehnik ambulasi dan perpindahan yang aman Instruksikan pasien 8ntuk memperhatikan postur tubuh yang benar Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan mobolitas Berikan analgesik sebelum memulai aktivitas Berikan penguatan positif selama aktivitasd. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, perubahan fungsi tubuh, ruam, lesi, dan purpura.Tujuan dan kriteria hasil ( NOC ) :

Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan pasien Pasien mengetahui perubahan aktual pada penampilan tubuh Pasien akan megambarkan perubahan aktual pada fungsi tubuh Pasien dapat memelihara hubungan soaial yang dekat dan hubungan personalIntervensi ( NIC ) :

Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan non verbal pasien tentang tubuh pasien Tentukan bagaimana respon anak terhadap reaksi orang tua, sesuai denbgan kebutuhan Beri dorongan atau pasien atau keluarga untuk mengungkapakan perasaan Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi mekanisme koping dan kekuatan personal Kolaborasi dengan merujuk kepada layanan sosial untuk merencanakan perawatan pasien atau keluaraga Instruksikan anak tentang fungsi dari bagian tubuh sesuai dengan kebutuhan Ajarkan orang tua tentang pentingnya respon mereka terhadap perubahan tubuh anak dan penyesuaian dikemuduan hari, sesuai kebutuhan Pertahankan kebiasaan berpakaian tentang hubungan personal yang dekate. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruam, lesi, edema, perubahan sirkulasi dan hambatan mobilitas fisik.Tujuan dan kriteria hasil ( NIC ) :

pemeliharaan integritas kulit. Terbebas adanya lesi jaringan Tidak ada ruam Tidak ada eritema disekitar lukaIntervensi ( NOC) ;

Pantau proses penyembuhan luka

Bersihkan luka pada daerah sekitar kulit

Lakukan pengawasan kulit untuk mempertahankan intergritas membran mukosa dan kulit

Perawatan luka untuk mencegah komplikasai luka

Kaji tanda tanda vital pasien

Catat karakteristik luka meliputi; lokasi kedalaman luka, luas, adnya eksudat, warna, dan bau Kaji adanya tanda tanda infeksi luka lokal misal; nyeri palpasi, edema, pruritus dan eksudat

Ajarkan keluarga tentang prosedur perawatan luka Konsultasikan pada dokter dengan pemberian maknan dan nutrisi secara enteral dan parental untuk meningkatakan penyembuhan luka

Evaluasi tindakan pengobatan atau pembalutan topikal meliputi balutan absorbent

I. Evaluasi

1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan ikat, pembuluh darah dan membran mukosaEvaluasi :

Pasien terlihat nyaman Nyeri berkurang dengan skala 0 Pasien dapat beristirahat dengan tenang Memberikan obat analgesik TTV normal ( T: 36 C, N : 96 X/menit, RR : 20 X/menit ) 2. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan peningkatan energi akibat penyakit kronis dan perubahan kimia tubuhEvaluasi :

Pasien dapat beradaptasi dengan berkonsentrasi dalam beraktivitas Pasien terlihat daya tahanya adekuat untuk beraktivitas

Pasien dapat beraktivitas dalam melakukan kegiatan sehari - hari

Pasien tidak letih dan lemas

3. Mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, perubahan sendi dan kerusakan neuromuskularEvaluasi :

Pasien dapat melakukan mobilitas fungsional yang optimal Pasien dapat melakukan aktivitas sehari- hari secara mandiri Berat badan pasien bertambah Pasien terlihat berjalan dengan menggunakan langkah langkah yang benar Pasien dapat menggunakan alat bantu secara benar tanpa pengawasan4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, perubahan fungsi tubuh, ruam, lesi, dan purpura.Evaluasi :

Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan pasien Pasien dapat mengetahui perubahan aktual pada penampilan tubuh Pasien akan megambarkan perubahan aktual pada fungsi tubuh Pasien dapat memelihara hubungan soaial yang dekat dan hubungan personal Pasien terlihat percaya diri terhadap perubahan fungsi tubuh Pasien dapat menerima terhadap perubahan fungsi tubuhnya 5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruam, lesi, edema, perubahan sirkulasi dan hambatan mobilitas fisik.Evaluasi : Integritas kulit terlihat normal atau elastis Tidak adanya lesi jaringan pada kulit Tidak ada ruam Tidak ada eritema disekitar lukaDAFTAR PUSTAKAMubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGCJakarta.Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperwatan. Salemba

Medika. Jakarta.

Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba Medika.

Jakarta.Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan

Kriteria Hasil NOC. EGC. Jakarta.