lomba kerbau. kebudayaan masyarakat kangean merupakan

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia begitu kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan atau adat istiadat tersendiri. Hal ini merupakan aset berharga sekaligus identitas bangsa Indonesia yang wajib kita lestarikan. Kabupaten Sumenep-Propensi Jawa Timur, merupakan salah satu daerah yang memiliki warisan budaya yang begitu kaya termasuk Kebudayaan di pulau Kangean yaitu lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan kebudayaan turun temurun hingga saat ini. Kebudayaan tersebut masih ada hingga sekarang, seperti bahasa dan kesastraan, upacara kesenian pangka, gedeng dumik, kerapan kuda, beserta lomba kerbau dan sebagainya. Masyarakat Jawa Timur memiliki kebudayaan yang khas, dimana dalam sistem atau metode kebudayaannya menggunakana simbol-simbol sebagai sarana atau media untuk menciptakan pesan. Hal ini juga diperkuat bahwa budaya itu sendiri sebagai hasil tingkat laku atau kreasi manusia yang memerlukan bahan materi atau alat penghantar untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Salah satu budaya masyarakat Kangean, yaitu lomba kerbau dalam simbol dan makna sebagai Kesenian tradisional, khususnya permainan masyarakat Kangean adalah lomba kerbau. lomba kerbau tetap dilestarikan dan dapat kita jumpai hingga sekarang, karena mempunyai fungsi dan makna yang

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan Indonesia begitu kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki

kebudayaan atau adat istiadat tersendiri. Hal ini merupakan aset berharga

sekaligus identitas bangsa Indonesia yang wajib kita lestarikan. Kabupaten

Sumenep-Propensi Jawa Timur, merupakan salah satu daerah yang memiliki

warisan budaya yang begitu kaya termasuk Kebudayaan di pulau Kangean yaitu

lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan kebudayaan turun

temurun hingga saat ini. Kebudayaan tersebut masih ada hingga sekarang, seperti

bahasa dan kesastraan, upacara kesenian pangka, gedeng dumik, kerapan kuda,

beserta lomba kerbau dan sebagainya.

Masyarakat Jawa Timur memiliki kebudayaan yang khas, dimana dalam

sistem atau metode kebudayaannya menggunakana simbol-simbol sebagai sarana

atau media untuk menciptakan pesan. Hal ini juga diperkuat bahwa budaya itu

sendiri sebagai hasil tingkat laku atau kreasi manusia yang memerlukan bahan

materi atau alat penghantar untuk menyampaikan maksud dan tujuan.

Salah satu budaya masyarakat Kangean, yaitu lomba kerbau dalam

simbol dan makna sebagai Kesenian tradisional, khususnya permainan

masyarakat Kangean adalah lomba kerbau. lomba kerbau tetap dilestarikan dan

dapat kita jumpai hingga sekarang, karena mempunyai fungsi dan makna yang

Page 2: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

2

sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kangean, Kecamatan Arjasa, Desa

Angkatan1.

Salah satu contoh budaya yang ada di Jawa Timur adalah budaya kerapan

sapi di Madura yang sampai saat ini masih ditetapkan dilestarikan dan dinilai

sebagai salah satu kebudayaan yang dihormati. Budaya kerapan sapi merupakan

wujud hasil budaya yang berupa kesenian yang mana kerapan sapi adalah

sebagai salah satu jenis atraksi yang di angkat dari budaya Madura dan bentuk

dari budaya tersebut adalah memperagakan lomba pacuan kerbau sapi yang

memang khusus untuk dilimbakan.

Budaya ini juga berkembang dipulau Kangean dengan ciri khas tersendiri

yang disebut lomba kerbau. Kangean memiliki kebudayaan yang unik, yaitu

lomba kerbau. lomba kerbau sebagai warisan budaya para nenek muyang

mereka, yang sebagian besar adalah masyarakat petani. Dikatakan bahwa adanya

lomba kerbau itu merupakan hasil dari masyarakat yang waktu itu tidak

mempunyai hiburan dan masyarakat memiliki kerbau yang besar dan tanduk

yang panjang dan mempunyai pemikiran untuk mengadakan pengaduan kerbau.

budaya lomba kerbau oleh masyarakat Kangean biasanya diadakan pada bulan

Desember samapi Januari, pelaksanaan lomba kerbau yaitu pada hari minggu.

Kebudayaan lomba kerbau tersebut kebanyakan telah dilakukan secara turun-

temurun dari zaman nenek muyang sampai sekarang.

Budaya dari lomba kerbau tidak lain adalah sebagai kebudayaan orisinil

masyarakat Kangean. lomba kerbau merupakan tradisi turun temurun dari nenek

1 Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn. rancangan promosi balapan kebo sebagai wisata budaya. 2011

Page 3: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

3

munyang kita yang lestarikan dan dijaga dengan baik. Karena kepulauan

Kangean sebagai budaya asli yang perlu dilestarikan dan dicermati dari aspek

waktu baik pada saat persiapan lomba, saat pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan

dengan melibatkan masyarakat Kangean sebagai pemilik kerbau lomba,

penonton, dan joki lomba kerbau. Selain, fungsi untuk memperkuat solidaritas

masyarakat Kangean, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Budaya lomba

kerbau dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh kehormatan atau

kebanggaan bagi masyarakat kangean.

Lomba kerbau adalah sebuah pacuan yang begitu identik dengan

keramaian masyarakat, karena tidak dapat ditemuai di daerah mana pun di

Indonesia. Kelebihan ini merupakan aset berharga, karena jika dapat dikelola

dengan maksimal, maka dapat memberikan nilai berharga bagi seluruh

kehidupan masyarakat Kangean, Kecamatan Arjasa, Desa Angkatan. Salah satu

bentuk pelaksanaan yang dilaksanakan di Kangean selama ini adalah dengan

menjadikan lomba kerbau sebagai simbol dan makna sosial bagi masyarakat

kangean2.

Lomba kerbau mengandung nilai-nilai yang bermanfaat untuk

diperkenalkan kepada masyarakat luar khalayak ramai, seperti kerja keras,

kerjasama, persaingan, ketertiban, sportivitas, silaturahmi, dan sarana kebutuhan

ekonomi. Nilai-nilai dalam budaya lomba kebau memiliki peran penting dalam

kehidupan masyarakat. Nilai budaya merupakan salah satu bentuk hasil dari

lomba kerbau yang dianggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,

2Rafai, Mian A.2012. manusia Bawean gersik: Media bawean .

Page 4: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

4

sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan

orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat Kangean. Masyarakat

Kangean masih berada dalam tahap “mencari jati diri” sehingga dalam

perkembangannya lomba kebau harus diperkenalkan dengan nilai-nilai budaya

yang baik dan bermanfaat seperti yang terdapat dalam budaya lomba kerbau3.

lomba kerbau sebagai simbol dan makna yaitu salah satu suku etnis yang

ada di Kangean memiliki sejumlah nilai-nilai sosial budaya yang terdapat dalam

wujud kebudayaan kangean. Simbol dan makna merupakan ciri yang muncul

karena seseorang itu merupakan anggota dari sebuah kelompok etnis tertentu, itu

meliputi pembelajaran tentang dan penerimaan tradisi, sifat bawaan, bahasa,

agama, dan keturunan dari suatu kebudayaan.

Dari berbagai daerah macam daerah di pulau Kangean dan budaya lokal

tersebut. Sosiologi dan budaya sangat erat hubungannya, karena kebudayaan tidak

bisa dilepaskan dari manusia dan masyarakat. Sosiologi mempelajari kebudayaan

dari sudut pandang dinamika hubungan antara manusia dan kelompok, serta

interaksi kelompok dengan kelompok lain melalui budayanya. Sosiologi

memberikan banyak kajian tentang interaksi manusia yang melahirkan suatu pola

kebudayaan, bagaimana lembaga-lembaga masyarakat memiliki kebudayaan

tertentu, dan bagaimana antar-kelompok sosial berbeda namun secara budaya

mereka berinteraksi4.

3Kadek Reqno Astyka Putri. ejournal Psikologi, Volume 1, Nomor 3, 2013 4Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 6 No. 19 | Edisi 102 Januari-Juni 2012

Page 5: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

5

Penelitian ini penting karena sebagai kearifan lokal masyarakat Kangean,

harus menjalankan fungsinya sebagai pewarisan nilai budaya. Lomba kerbau

sebagai benteng kebudayaan diharapkan dapat menyajikan kekuatan identitas

sosial budaya bertemakan lomba kerbau sebagai identitas sosial budaya

masyarakat kangean, sehingga membantu masyarakat untuk lebih mengenal dan

sekaligus ikut melestarikan kebudayaan ini. Selain itu, dengan adanya budaya

lomba kerbau diharapkan adanya persaudaraan yang erat, memupuk tali

silaturahmi sehingga terbentuk masayarakat yang kuat dan bangga sebagai

masyarakat asli kangean.

Dari masalah di atas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan lomba

kerbau sebagai simbol dan makna bagi masyarakat Kangean Kecamatan Arjasa

Desa Angkatan sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat Kangean dan dinas

pariwisata kebudayaan Kabupaten Sumenep Kepulauan Kangean karena simbol

dan makna banyak budaya dimana setiap tahunnya akan dilaksanakan kegiatan-

kegiatan yang penting untuk membangun sebuah kemajuan kepulauan Kangean

dalam perayaan lomba kerbau. Untuk meningkatkan hasil dari penelitian dapat

didukung dengan menggunakan media maka dari itu, penulis membentuk

penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan judul ” Simbol dan

Makna Sosial Dalam Ritual Lomba Kerbau di Masyarakat Kangea.

Kecamatan Arjasa, Desa Angkatan”

Page 6: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

6

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas tentang budaya lomba kerbau, maka

penulis merumuskan dalam penelitian ini adalah apa yang berhubungan dengan

simbol dan makna sosial dengan upaya pelestarian lombe kerbau sebagai berikut:

Bagaimana simbol dan makna sosial dalam ritual lomba kerbu di masyarakat

kangean. Desa Angkatan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep

C. Tujuan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari peneliti ini adalah:

Untuk mengetahui tentang Simbol dan makna sosial dalam ritual lomba

kerbau di masyarakat Kangean, Desa Angktan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten

Sumenep

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan informasi tentang nilai-nilai kearifan lokal sehingga

diharapkan bisa dijadikan referensi bagi mahasiswa UMM terutama

fakultas fisip lebih khususnya jurusan sosiologi yang ingin melakukan

peneltian selanjutnya.

2. Bermanfaat untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori sosiologi

khususnya interaksi simbolik yang telah diperoleh selama perkulihan guna

megkaji permasalahan yang berhubungan dengan Simbol dan Makna

Page 7: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

7

Sosial Dalam Lomba Kerbau di Masyarakat Kangean. Desa Angkatan

Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep.

b. Manfaat secara praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi peneliti yang

melakukan penelitian sejenis.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan/informasi masyarakat

Kangean tentang simbol dan makna sosial dalam lomba kerbau agar tetap

melestarikan kebudayaan ini.

E. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu batasan umum yang dipakai, yang berguna sebagai

upaya sebagai penyeragaman penulisan dalam pembaca, dengan tujuan untuk

merumuskan masing-masing variable antara lain :

1. Simbol

Kata simbol berasal dari kata Yunani, yaitu Symbolos yang berarti tanda

atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Rolan

Barthers mengemukakan bahwa secara umum segala sesuatu yang

signifikan adalah sebuah tanda yang diciptakan untuk menyampaikan

informasi, atau pesan, atau arti tertentu. Simbol dan Komunikasi memiliki

keterkaitan yang sangat kuat karena simbol merupakan bagian dari

komunikasi. Menurut Mead, simbol adalah rangsangan yang mengandung

Page 8: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

8

makna dan nilai yang dipelajari manusia5. Sedangkan menurut Victor Tuner

mendefinisikan simbol sebagai suatu yang dianggap dengan persetujuan

bersama, sebagai suatu yang bersifat alamiah atau memiliki kembali dengan

kualitas yang sama dengan membayangkan dalam kenyataan atau pikiran6.

2. Makna

Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia. Mead menekankan dasar

intersubjektif dari makna. Makna dapat ada, menurut Mead, hanya ketika

orang-orang memiliki interpretasi yang sama mengenai simbol yang mereka

pertukarkan dalam interaksi.7 Makna merupakan persamaan asumsi yang

terjadi pada sesuatu yang didasari atas interaksi dan hubungan sosial yang

menciptakan tujuan yang sama.

3. Ritual

Ritual adalah teknik, cara, metode, dalam suatu adat, ritual menciptakan dan

memelihara adat sosial dan agama. Ritual bisa pribadi atau berkelompok.

Wujudnya bisa berupa doa, tarian, drama, kata-kata seperti “amin” dan

sebagainya. Sementara ritualitas secara etimologis berarti perayaan yang

berhubungan dengan kepercayaan tertentu dalam suatu masyarakat. Secara

terminologis ritualitas merupakan ikatan kepercayaan yang antar orang yang

diwujudkan dalam bentuk nilai bahkan dalam bentuk tatanan sosial.

5 Mulyana, Deddy, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004) hal. 77 6 Y.W Winangun, Masyarakat Bebas Struktur: Liminalitas dan Komunikasi Victor Tuner, (Kanisus

1990) hal 7 Wirawan,1.B,2012. Teori-teori sosial dalam tiga paradigma. Jakarta. Kencana Prenatal Media

Page 9: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

9

4. Lombe kerbau

Lombe kerbau adalah satu istilah dalam bahasa Madura yang digunakan

untuk menamakan suatu pelombaan pacuan kerbau, ada dua versi mengenai

asal usul nama kerapan. Versi pertama mengatakan bahwa istilah

“kerapan” bersal dari kata kerap atau kirap yang artinya berangkat dan

dilepas secara bersama-sama atau berbondong- bondong. Sedangkan versi

yang lain menyebutkan bahwa kata ‘kerapan’ berasal dari bahasa arab

‘qirabah’ yang berarti persahabatan. Namun lepas dari dua versi itu, dalam

pengertiannya yang umum saat ini, lomba/kerapan adalah suatu antrakasi

lomba pacuan khusus bagi binatang kerbau atau sapi.

5. Budaya

Budaya merupakan wujud ideal yang bersifat abstrak dan tak dapat diraba

yang ada didalam pikiran manusia yang dapat berupa gagasan, ide, norma,

keyakinan dan sebagainya. Dalam setiap kebudayaan terdapat unsur-unsur

yang juga dimiliki oleh berbagai kebudayaan lain. Koentjaraningrat

menyebutnya sebagai unsur-unsur kebudayaan yang universal, meliputi:

sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi

kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata

pencaharian hidup (suatu kompleks aktivitas serta tindakan manusia dalm

Page 10: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

10

suatu masyarakat), dan sistem teknologi dan peralatan (sebagai benda-

benda hasil karya manusia)8.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk melakukan deskripsi dan

anilisis terhadap; fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, persepsi dari

setiap individu maupun pada kelompok tertentu9.

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh sebuah gambaran fenomena

sosial yang mendalam tentang simbol dan makna kerbau kerbau budaya lomba

kerbau bagi masyarakat kangean. Untuk memperoleh gambaran yang lebih

mendalam tentang fenomena simbol dan makna sosial dalam lombe kerbau

dengan menggunkan penelitan kualitatif pendektan fenomenologi 10.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut ini :

1. Pendekatan dan jenis peneltian

Dalam penelitian ini, peneltian mengunakan Pendekatan penelitian

fenomenologis yaitu peneliti berusaha memahami peristiwa dan kaitan-

kaitanya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu11. Inkuiri

8 Munggah, I Made. 2008. Med-medan Tradisi Unik dari Sesetan. Denpasar : PT Offset BP 9 Moleong.2002.Metode Penelitian Kualitatif,Bandung :PT Remaja Rosdakarya.hlm.(3). 10 Ikbar,Yanuar.2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Panduan Membuat Tugas Akhir/Karya

Ilmiah Bandung : PT Refika Aditama. Hlm.(65). 11 Ikbar,Yanuar.2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Panduan Membuat Tugas Akhir/Karya

Ilmiah Bandung : PT Refika Aditama. Hlm.(65).

Page 11: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

11

fenomenologi memulai dengan diam, sedangkan diam merupakan tindakan

untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Mereka berusaha

untuk masuk kedalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya

sedimikian rupa, sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu

pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari12. Jenis penelitian yaitu, penelitian kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati13

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Pulau Kangean, Desa Angkatan, Kecamatan Arjasa,

Kabupaten Sumenep. Alasan dalam pengambilan lokasi di daerah tersebut,

karena merupakan tempat dimana ditemukan pelaksanaan budaya lomba

kerbau yang sangat unik dan menarik untuk diteliti. Pendekatan penelitian ini

menggunakan fenomenologi, karena dalam pendekatan ini akan memahami

visi dan esensi pandangan budaya suatu masyarakat, secara kelompok dan

individual.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah orang yang dimintak untuk

memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Sebagaimana

dijelaskan oleh Arikunto bahwa subjek penelitian adalah subjek yang dituju

12 Moleong.2002. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung :PT Remaja Rosdakarya Halm (09) 13 Moleong.2002.Metode Penelitian Kualitatif,Bandung :PT Remaja Rosdakarya.hlm.(3).

Page 12: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

12

untuk diteliti oleh peneliti. Jadi, subjek penelitian itu merupakan sumber

informasi yang digali untuk mengungkap fakta-fakta dilapangan14.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penetuan subjek penelitian dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara

jelas dan mendalam. Penentuan subjek penelitian atau responden dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan ketimbangan tertentu

yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan,

sehingga pempermudah peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang

sedang diteliti. Dengan menggunakan prinsip purposive sampling diharapkan

kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang

akan dilakukan. Adapun subjek penelitian dalam dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Tokoh adat serta perangkat desa yang mengetahui tentang sejarah lomba

kerbau, di Desa Angkatan. Kecamatan arjasa. (1 orang)

b. Kepala Desa, Kepala Dusun, Tokoh Agama (ustad) ( 3 orang)

c. Pelaku (joki)/Pemilik lomba kerbau (3 orang)

d. Masyarakat (penonton) (3 orang)

4. Sumber Data

14 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 199

Page 13: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

13

Penelitian ini data kulaitatif yang dimabil dalam penelitian merupakan

sumber data Primer dan sumber Data Sekunder adalah15 :

1. Sumber data primer: diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti

berupa teks hasil wawancara dan observasi dari lomba kerbau. Data

tersebut dapat diperoleh dengan melihat langsung dan wawancara

ditempat kejadian dimana lomba kerbau tersebut diselenggarakan, yaitu di

Kangean, Desa Angkatan, Kabupaten Sumenep.

2. Sumber data sekunder: data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia

dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca dan melihat16.

Data sekunder ini merupakan data yang dapat diambil dan mendukung

hasil penelitian yang telah diamati yaitu data yang berkaitan dengan lombe

kerbau sebagai identitas sosial budaya masyarakat Kangean

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan model trigulasi menggunakan

model, observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Obsevasi atau yang disebut pengamatan adalah meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menngunakan seluruh

alat indra17. Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama yaitu

15 Op.cid.Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

hlm.(240). 16 Sarwono,Jonathan.2006.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Hlm.(207). 17 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 199

Page 14: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

14

mengamati secara langsung lokasi penelitian secara umum, kemudian hal

yang diamati adalah tentang banyaknya warga yang memelihara kerbau

lomba dan juga melaksanakan aduan kerbau itu sendiri, kemudian setelah

selesai melakukan observasi peneliti mulai berinteraksi dengan pemilik

kerbau lomba dan informanpun tidak merasa curiga saat peneliti

melakukan observasi, sebab informan sudah mengenal peneliti

sebelumnya.

2. Wawancara.

Wawancara (interview) atau yang sering juga disebut dengan

kusioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu18. Wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan

melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, dimana peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang

akan diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul

data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

18 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 198.

Page 15: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

15

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap19.

Wawancara yang dilakukan oleh penliti yaitu pertama-pertama

peneliti bertanya kepada warga sekitar tentang orang yang pelaku pemilik

lomba kerbau. Setelah itu peneliti langsung mendatangi pemilik lomba

kerbau untuk memulai wawancara. Pada saat melakukan wawancara

peneliti tidak merasa kesulitan untuk berwawancara karena peneliti sudah

mengetahui karakteristik tempat yang akan dijadikan objek penelitian dan

informan yang diwawancarai oleh peneliti tidak merasa canggung saat

diwawancara karena kita sudah saling kenal sebelumnya dan bahsa yang

digunakan peneliti adalah adalah bahasa lokal atau bahasa madura sehingga

membuat informan mudah mengerti. Dengan cara seperti itu peneliti

merasa mudah untuk mendapatkan informasi dan data-data mengenai

simbol dan makna dalam lomba kerbau tersebut.

3. Dokumentasi.

Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen- dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan sebagainya20.

19 Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta. hal 138 20 Ibid Suharsimi Arikunto. hal 201

Page 16: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

16

Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara mengambil

gambar yang berhubungan dengan lomba kerbau, seperti halnya pada saat

pelaksanaan ritual lomba kerbau dan lomba kerbau. Saat mengambil

gambar tentang lomba kerbau pun peneliti tidak minta ijin secara langsung

pada pemiliknya. Peneliti mengambil gambar dengan sekehendak peneliti

dan pemilik lomba kerbau tidak marah karena peneliti sudah kenal dengan

pemilik kerbau lomba justru sebaliknya pemilik kerbaau lomba senang

karena kerbau mereka di foto.

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan

analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berupa data kumpulan berwujud

kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam

kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data (dalam wujud kata-kata) mungkin

telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari

dokumen, pita rekaman) dan biasanya “proses” sebelum siap digunakan

(melalui pencacatatan, pengetikan,penyuntingan,ahli-tulis), tetapi analisis

kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks

yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika

sebagai alat bantu analisis.

Page 17: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

17

Gambar 1. Model Analisa Interaktif Miles dan Huberman

Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi

data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai seuatu yang

jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat

sebelum,selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk

untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis 21.

1. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh

dari obyek penelitian sebagaimana dalam rumusan masalah dan

tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah bagian dari analisis yang di artikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

21 Ulber Silalahi.2010.Metode Penelitian Sosial,Bandung : PT.Refika Aditama hal.339

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulaan

Page 18: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

18

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang

munculdari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

3. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengamilan tindakan. Melalui data yang disajikan, kita akan melihat

dan akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang

harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil

tindakan berdasarkan atas pemahaman-pemahaman yang di dapat

dari penyajian-penyajian tersebut.

4. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan yang dibuat perlu diverifikasi dengan cara melihat

dan mempertanyakan kembali dan data yang diperoleh harus di uji

kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya, yakni yang

merupakan validitasnya. Jika tidak demikian, yang kita miliki adalah

cita-cita yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi dan tidak jelas

kebenarannya dan kegunaannya.

Page 19: lomba kerbau. Kebudayaan masyarakat Kangean merupakan

19

7. Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan

demikian data yang valid adalah data “ yang tidak berbeda ” antar data yang

dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian22.

Dalam penlitian kualitatif pengujian keabsahan data salah satunya yaitu

dengan menggunakan trianggulasi.

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat berbagai trianggulasi sumber,

trinaggulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Peneliti disini menggunakan teknik triangggulasi teknik pengumpulan

data dimana menguji data yang diperoleh melalui observasi, wawancara,

dokumentasi dan dikomparasikan dengan narasumber atau informan yang

telah ditentukan sebelumnya

22 Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta. Hal. 267.