lokakarya kampung hijau pu

107
Oleh: DIREKTUR PERKOTAAN Jakarta, 27 September 2011 P2KH LOKAKARYA “PERUBAHAN IKLIM DAN KOTA HIJAU: DARI KONSEP MENUJU RENCANA AKSI”

Upload: nendi-subakti

Post on 22-Jul-2015

178 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Oleh:

DIREKTUR PERKOTAAN

Jakarta, 27 September 2011

P2KH

LOKAKARYA

“PERUBAHAN IKLIM DAN KOTA HIJAU: DARI KONSEP MENUJU RENCANA AKSI”

P

E

N

D

A

H

U

L

U

A

N

• UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

• UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

• UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana

• UU No. 7 Tahun 2007 tentang Sumberdaya Air

• UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

• UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

ASAR HUKUM D

3

AKSUD DAN TUJUAN

Maksud • Menjabarkan amanat UUPR tentang perwujudan 30%

wilayah kota sebagai Ruang Terbuka Hijau

• Menindaklanjuti 10 Prakarsa Bali dari SUD-FI khususnya

butir 7 yaitu “Mendorong peran pemangku kepentingan perkotaan dalam mewujudkan kota hijau”

Tujuan • Meningkatkan kualitas ruang kota khususnya melalui

perwujudan RTH 30% sekaligus sebagai implementasi

RTRW Kota/Kabupaten

• Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam implementasi agenda

M

4

ASARAN • Terinisiasinya aksi-aksi konkrit sebagai perwujudan kota

hijau dalam rangka implementasi RTRW kota/kabupaten secara nasional melalui:

1. Penyusunan Green Map

2. Penyusunan Master Plan RTH

3. Pelaksanaan Kampanye Publik (Sosialisasi)

4. Pelaksanaan Capacity Building (Pelatihan, Workshop, dll)

5. Pelaksanaan Pilot Project Percontohan RTH

• Sasaran Khusus Program Pengembangan Kota Hijau Tahun 2011 yaitu:

1. Penyusunan Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH)/Local Action Plan

2. Piagam Komitmen Kota Hijau

S

5

KEMA PENGEMBANGAN KOTA HIJAU S

6

INGKUP DAN KRITERIA

Lingkup: • Kabupaten : Ibukota kabupaten sebagai kawasan perkotaan

• Kota : Batas administrasi (City Wide)

Kriteria Kabupaten/Kota peserta program: • Pemenang PKPD PU (sejak 2008)

• Telah memiliki Perda RTRW yang telah disesuaikan dengan

UUPR No. 26 Tahun 2007

• Telah mendapat persetujuan Substansi RTRW dari

Menteri PU

• Diperkirakan akan memperoleh persetujuan substansi RTRW dari Menteri PU (sebelum 30 September 2011)

L

7

PENGERTIAN DAN ATRIBUT KOTA HIJAU

ENGERTIAN KOTA HIJAU P KOTA HIJAU :

Kota yang Ramah Lingkungan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya

air dan energi,

mengurangi limbah,

menerapkan sistem transportasi terpadu,

menjamin kesehatan lingkungan,

mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (lingkungan, sosial dan ekonomi)

9

10

MEKANISME PELAKSANAAN

PENJARINGAN RAKH

11

AKH DISELARASKAN DENGAN TEMA HARI TARU R

“Empowerment

for green cities”

From planning to action....

RAKH

Implementasi Kota Hijau

12

OKUS RAKH F

Green Planning and Design Meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan rancang kota yang lebih sensitif terhadap agenda hijau.

Green Open Space Meningkatkan kualitas dan kuantitas RTH sesuai dengan karakteristik kota/ Kabupaten melalui berbagai macam strategi.

Green Community Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat atau komunitas dan institusi swasta dalam perwujudan pengembangan kota hijau.

13

ARTISIPASI PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA P

Kab/Kota yang memenuhi kriteria

Kab/Kota yang memberikan konfirmasi berminat partisipasi kepada Sekretariat

Sosialisasi, workshop dan pertemuan dalam rangka perumusan RAKH

Penandatangan-an RAKH pada puncak peringatan Hari Tata Ruang 2011

14

ELAKSANAAN P2KH 2011 P

1. Penyusunan

Proposal RAKH/

Local Action Plan (LAP)

2. Penandatanganan

Piagam Komitmen Kota Hijau

15

UATAN RAKH M

1.1 Visi Kabupaten/Kota

Menjelaskan Visi Kabupaten/Kota yang tertuang dalam

RPJPD/RPJMD/RTRW Kabupaten/Kota.

1.2 Tujuan Keikutsertaan dalam P2KH Menguraikan statement of interest dari

kabupaten/kota terhadap program P2KH.

1.3 Manfaat Keikutsertaan bagi Kabupaten/Kota Menguraikan manfaat keikutsertaan kabupaten/kota dalam perwujudan kota hijau.

16

UATAN RAKH M

1.1 Profil Umum

Menguraikan mengenai karakteristik wilayah terkait dengan atribut kota

hijau dan kerentana terhadap perubahan iklim.

1.2 Potensi Wilayah Menguraikan berbagai sumberdaya (lahan, manusia, keuangan, jaringan

serta inisiatif masyarakat dan dunia usaha).

1.3 Program Unggulan Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan komponen kota hijau, termasuk

program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang sedang dan akan dilaksanakan.

1.4 Pencapaian Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan komponen kota hijau termasuk

program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang sudah dilaksanakan.

17

UATAN RAKH M

1.1 Uraian Kegiatan

• Uraian kegiatan untuk 3 atribut kota hijau (green planning

and design, green open space, dan green community) yang disusun bedasarkan prioritas program tahunan hingga tahun 2014.

• Uraian kegiatan tambahan yang sifatnya operasional bagi

kabupaten/kota mencakup 5 atribut lainnya (green energy, green water, green waste, green transport).

1.2 Komitmen Daerah terhadap RAKH Memberikan identifikasi terhadap sumber-sumber pembiayaan yang mendukung program kota hijau (P2KH) termasuk sharing pembiayaan APBD. 18

AKTU PELAKSANAAN W

19

ABEL PENILAIAN PROPOSAL RAKH T

20

ABEL PENILAIAN PROPOSAL RAKH T

21

SEKIAN & TERIMA KASIH

RuangRuangRuangRuang Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka HijauHijauHijauHijau

Jakarta, 2Jakarta, 2Jakarta, 2Jakarta, 27777 September 2011September 2011September 2011September 2011

Oleh :Oleh :Oleh :Oleh :

IWAN ISMAUNIWAN ISMAUNIWAN ISMAUNIWAN ISMAUN

• Lingkungan alam di wilayah perkotaan• Ruang/lahan/kawasan yang mengandung unsur

dan struktur alami yang dapat menjalankan proses-proses ekologis

• unsur alam seperti vegetasi/tanaman, tanah,

RUANG TERBUKA HIJAU

• unsur alam seperti vegetasi/tanaman, tanah, badan-badan air maupun unsur alam lainnya

“UNTUK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DI WILAYAH PERKOTAAN”“UNTUK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DI WILAYAH PERKOTAAN”

• Konservasi tanah dan Air• Ameliorasi iklim• Pengendali pencemaran• Habitat satwa dan konservasi plasma nutfah• Sarana kesehatan dan olahraga• Sarana rekreasi dan wisata• Sarana pendidikan dan penyuluhan

FUNGSI DAN MANFAAT

• Sarana pendidikan dan penyuluhan• Area evakuasi bencana• Pengendali tata ruang kota• Estetika

FUNGSI UTAMA RTH:FUNGSI UTAMA RTH:EKOLOGIS; SOSIALEKOLOGIS; SOSIAL--EKONOMIEKONOMI--BUDAYA; ESTETIKABUDAYA; ESTETIKA--ARSITEKTURALARSITEKTURAL

KLASIFIKASI RUANG TERBUKA

Taman Lingkungan JH Jalan JH Kolong Jalan

IDENTIFIKASI RTH KOTAIDENTIFIKASI RTH KOTA

Taman Kota

Hutan KotaTaman Pemakaman

Taman Situ JH Sungai

JH Rel KA

RTH TAMANRTH TAMAN

JALUR HIJAU JALANJALUR HIJAU JALAN

JH SUNGAIJH SUNGAI--KALIKALI--SITUSITU

HUTAN KOTA HUTAN KOTA –– PERTANIAN KOTAPERTANIAN KOTA

RTH PERTANIAN SAWAHRTH PERTANIAN SAWAH

RTH PERSIMPANGAN JALANRTH PERSIMPANGAN JALAN

POTENSI RUANG TERBUKA HIJAU

• Keseimbangan ekologi : Biodiversitas, Klimatologi,

Hidrologi

• RTH diartikan sebagai kawasan yang mempunyai

unsur dan struktur alami harus diintegrasikan

dalam Rencana Tata Ruang Kota, Tata Ruang

Wilayah dan Rencana Tata Ruang Regional Wilayah dan Rencana Tata Ruang Regional

sebagai satu kesatuan sistem.

CONTOHCONTOHDATA RTH KOTA TANGERANGDATA RTH KOTA TANGERANG

No.No. NamaNama TamanTaman Luas Luas KecamatKecamat

anan

Dalam M2Dalam M2 Dalam HaDalam Ha

AA Taman dan Hutan KotaTaman dan Hutan Kota

11 HutanHutan Kota Kota CikokolCikokol 9,600 9,600 0.960.96 TangerangTangerang

22 Jalur Hijau Samping KumatexJalur Hijau Samping Kumatex 125 125 0.01250.0125 TangerangTangerang

33 Pulau Jalan Depan BPNPulau Jalan Depan BPN 500 500 0.050.05 TangerangTangerang

44 Pulau Jalan Depan MonierPulau Jalan Depan Monier 300 300 0.030.03 TangerangTangerang

55 Pulau Jalan Depan Pasar CikokolPulau Jalan Depan Pasar Cikokol 255 255 0.02550.0255 TangerangTangerang

66 Pulau Jalan Depan PDAMPulau Jalan Depan PDAM 250 250 0.0250.025 TangerangTangerang

77 Pulau Jalan Jasunbata KumatexPulau Jalan Jasunbata Kumatex 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang77 Pulau Jalan Jasunbata KumatexPulau Jalan Jasunbata Kumatex 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

88 Pulau Jalan Reklame CikokolPulau Jalan Reklame Cikokol 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

99 Pulau Jalan Tugu Jam CikokolPulau Jalan Tugu Jam Cikokol 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

1010 Taman Angsana CikokolTaman Angsana Cikokol 4,200 4,200 0.420.42 TangerangTangerang

1111 Taman Depan DisnakerTaman Depan Disnaker 2,273 2,273 0.22730.2273 TangerangTangerang

1212 Jalur Hijau Jl. M.H. ThamrinJalur Hijau Jl. M.H. Thamrin 2,900 2,900 0.290.29 TangerangTangerang

1313 Median Jl. M. H. ThamrinMedian Jl. M. H. Thamrin 3,800 3,800 0.380.38 TangerangTangerang

1414 Jalur Hijau Jl. M. YaminJalur Hijau Jl. M. Yamin 1,100 1,100 0.110.11 TangerangTangerang

1515 Median Jl. M. YaminMedian Jl. M. Yamin 825 825 0.08250.0825 TangerangTangerang

1616 Jalur Hijau Pos Polisi YuppentekJalur Hijau Pos Polisi Yuppentek 96 96 0.00960.0096 TangerangTangerang

1717 Pulau Jalan Pot YuppentekPulau Jalan Pot Yuppentek 64 64 0.00640.0064 TangerangTangerang

1818 Taman Depan AskesTaman Depan Askes 130 130 0.0130.013 TangerangTangerang

1919 Taman Depan BTNTaman Depan BTN 1,865 1,865 0.186450.18645 TangerangTangerang

2020 Taman Depan GolkarTaman Depan Golkar 216 216 0.02160.0216 TangerangTangerang

21 Taman Depan Jiwasraya 468 0.04675 Tangerang

22 Taman Kali Cisadane (Taman Pujalidane) 6,200 0.62 Tangerang

23 Bak Bunga TMP Taruna 150 0.015 Tangerang

24 Jalur Hijau TMP Taruna 4,100 0.41 Tangerang

25 Median TMP Taruna 825 0.0825 Tangerang

26 Median Jl. Veteran 800 0.08 Tangerang

27 Pulau Jalan Simpang Lio Baru 55 0.0055 Tangerang

28 Taman TMP Taruna (Taman Hoek Lio Baru) 750 0.075 Tangerang

29 Bak Bunga Daan Mogot 1,070 0.107 Tangerang

30 Hutan Kota Daan Mogot 3,000 0.3 Tangerang

31 Jalur Hijau Daan Mogot 16,400 1.64 Tangerang

32 Pulau Jalan Simpang TMP Daan Mogot 35 0.0035 Tangerang

33 Pulau Jalan SMP 5 200 0.02 Tangerang

34 Taman Adipura Daan Mogot 315 0.0315 Tangerang

35 Taman Batas Kota Daan Mogot 450 0.045 Tangerang

36 Median Jl. Satria 600 0.06 Tangerang

37 Jalur Hijau Bak Bunga Jl. Satria Sudirman 600 0.06 Tangerang

38 Median Jl. Satria Sudirman 500 0.05 Tangerang

39 Plasa Jl. Satria Sudirman 1,095 0.1095 Tangerang

40 Taman Benteng Jaya 9,440 0.944 Tangerang

41 Taman Dadang Suprapto 6,980 0.698 Karawaci

42 Taman Dewi Sartika 15 0.0015 Tangerang

43 Taman Pos Polisi Jl. Imam Bonjol 85 0.0085 Karawaci

44 Taman Stasiun Pemantau Cuaca 750 0.075 Karawaci

45 Taman Pojok Kiasnawi 11 0.00105 Tangerang

46 Median Jl. Kisamaun Depan Mesjid 25 0.0025 Tangerang

47 Taman Depan Gapensi 80 0.008 Tangerang

48 Pulau Jalan Kubah Merdeka 100 0.01 Karawaci

49 Taman Depan Pasar Buah Merdeka 85 0.0085 Karawaci

50 Taman Pos Model Merdeka 150 0.015 Karawaci

51 Taman BRI Jl. Petukangan 150 0.015 Tangerang

52 Taman Nyi Mas Melati Perumnas 8,804 0.8804 Karawaci

53 Jalur Hijau Benteng Betawi 12,000 1.2 Tangerang

54 Median Benteng Betawi 24,000 2.4 Tangerang

55 Jalur Hijau Jl. Djuanda 1,120 0.112 Neglasari

56 Median Jl. Djuanda 8,000 0.8 Neglasari

57 Pulau Jalan Simpang Tujuh 125 0.0125 Neglasari

58 Pulau Jalan Sitanala 400 0.04 Neglasari

59 Bak Bunga Tanah Tinggi Jl. Sudirman 225 0.0225 Tangerang

60 Jalur Hijau Jl. Sudirman 250 0.025 Tangerang60 Jalur Hijau Jl. Sudirman 250 0.025 Tangerang

61 Pulau Jalan Pot Kotak Cipondoh 100 0.01 Tangerang

62 Pulau Jalan Pot Kubus Cipondoh 100 0.01 Tangerang

63 Pulau Jalan Pos Polisi Cipondoh 140 0.014 Tangerang

64 Taman Ruko Modernland 500 0.05 Tangerang

65 Median Jl. Suryadarma 1,108 0.11 Neglasari

66 Bantaran Kali Cisadane Jl. Kalipasir 10,200 1.02 Tangerang

67 Bantaran Kali Cisadane Jl. Berhias 2,400 0.24 Karawaci

68 Jalur hijau Jl. Husein Sastranegara 14,953 1.4953 Benda

69 Jalur Hijau Jl. AMD 16,656 1.6656 Benda

70 Bantaran Kali Perancis 36,000 3.6 Benda

71 Jalur Hijau Jl. Kali Perancis 24,000 2.4 Benda

72 Bantaran Kali Cisadane Jl. GJA 2,800 0.28 Karawaci

73 Pojok SMP 5 300 0.03 Tangerang

74 Bak Bunga Jl. Kisamaun 30 0.003 Tangerang

75 Median ujung Jl. Kiasnawi 60 0.006 Tangerang

76 Bantaran Kali Mookervaart 19,200 1.92 Tangerang

77 Bantaran Kali Cisadane Sangego - Bayur 74,400 7.44 Periuk

JUMLAH 342,302 34,23 0,18%

B Lahan Kering (Terlampir) 86,160,500 8,616.05 Kota Tangerang

CRuang Terbuka Hijau Kawasan Bandara Soekarno-Hatta

17,721,000 1,772.10 Kota Tangerang

(dari luas Total Kawasan Bandara 1.969 Ha)

TOTAL 104,223,802 10,422.38 56,70%Keterangan :

Luas Kota Tangerang 183,780,000 18,378 100%

*** RTH Publik 34,23 + 1.772,10 = 1.806,33 Ha (9,83%)

INFRASTRUKTUR HIJAU

• Pola jaringan RTH (berbagai jenis dan fungsi) membentuk

rangkaian hubungan taman kota, koridor JH jalan, sungai,

jalan kereta api, pengaman pantai, lapangan terbang,

pemakaman, tempat olah raga, kawasan pertanian, hutan

kota, dan RTH lainnya, menjadi Infrastruktur Hijau Kota.

• Infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis untuk • Infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis untuk

keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi, sebagai sistem

kehidupan alami yang berkelanjutan.

• Infrastruktur hijau melindungi nilai dan fungsi ekosistem

alami yang memberi dukungan pada kehidupan manusia dan

menjadi alat pengendali pembangunan fisik kota.

INFRASTRUKTUR HIJAUINFRASTRUKTUR HIJAU

STRATEGI MENUJU RTH 30%

MEMBANGUN RTH KOTA

MENYUSUN RENCANA INDUK RTH DAN MELEGALISASI PERDA RTH

MENENTUKAN DAERAH YANG TIDAK BOLEH DIBANGUN / DI

PRESERVASI

MENINGKATKANPERAN SERTA MASYARAKAT /

PARTISIPASI PUBLIK

MENGEMBANGKAN KORIDOR HIJAU

MENGHIJAUKAN BANGUNAN

(GREEN ROOF/GREEN KOTA

MENAMBAH LAHAN RTH BARU

MENINGKATKAN KUALITAS RTH KOTA

MENGAKUISISI RTH PRIVAT

KORIDOR HIJAU ROOF/GREEN WALL)

1. MENETAPKAN DAERAH RTH

MENETAPKAN DAERAH YANG TIDAK BOLEH DIBANGUN

Pertanyaan esensial dalam pembangunan adalah dimana kita

tidak boleh membangun?

Daerah yang perlu di preservasi: Daerah yang perlu di preservasi:

Merupakan habitat satwa liar, daerah dengan keanekaragaman

hayati tinggi, daerah genangan dan penampungan air, daerah

rawan longsor, tepian sungai dan tepian pantai/sabuk hijau

sebagai pengaman ekologis dan daerah-daerah yang mempunyai

nilai pemandangan tinggi.

RENCANA PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAUWILAYAH DKI JAKARTA

TAHUN 2030

PETA RESAPAN AIRWILAYAH DKI JAKARTA

SUMBER: LPM-ITB, 1998

RTH 30%

KETERANGAN:

ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN RTH KOTA BOGOR

• RTH PERTAMANAN• RTH OLAHRAGA• RTH KEBUN RAYA• HUTAN KOTA

RTH PEMAKAMAN

MASTER PLAN RTH KOTA BOGOR

• RTH PEMAKAMAN• RTH LERENG >40%• JALUR HIJAU:• JH JALAN• JH SUNGAI• JH SITU/DANAU• JH REL K.A.• JH SUTT• KAWASAN HIJAU KOTA

RENCANA RTH KOTA BOGORNo JENIS RTH KOTA

Bogor Barat

Bogor Selatan

Bogor Tengah

Bogor Timur

Bogor Utara

Tanah Sareal

Kota Bogor

%

1 HUTAN KOTA 57.62 - - - - - 57.62 0.49

2 JALUR HIJAU JALAN 119.42 86.44 90.48 111.94 177.93 113.21 699.42 5.90

3 JALUR HIJAU SUTT 29.98 - - 77.32 53.95 88.18 249.43 2.10

4 RTH LERENG > 40% - 340.80 - - - - 340.80 2.88

5 KEBUN RAYA - - 72.12 - - - 72.12 0.61

6 RTH OLAHRAGA 35.22 56.11 4.14 13.66 21.24 32.42 162.79 1.37

7 JALUR HIJAU SUNGAI 97.56 100.65 50.24 62.82 90.68 88.51 490.46 4.14

8 RTH PEMAKAMAN 14.78 99.69 1.61 7.14 1.95 16.54 139.76 1.18

9 RTH PERTAMANAN 55.87 65.97 15.62 21.10 37.84 46.53 242.93 2.05

10 JALUR HIJAU REL KA - 45.39 16.81 - - 24.63 86.83 0.73

11 JALUR HIJAU SITU 9.50 4.74 1.43 1.43 1.82 2.65 21.57 0.18

12 KAWASAN HIJAU KOTA 395.03 698.60 18.97 387.55 862.30 360.46 2,722.91 22,98

Luas Total RTH (Ha) 814.99 1,498.39 271.42 682..96 1,245.76 773.13 5,286.64 44.61

Persentase (%) 6.88 12.64 2.29 5.76` 10.52 6.52 44.61

Luas Wilayah 1772.00 3081.00 813.00 1015.00 3285.00 1884.00 11850.00

2. MEMBANGUN RTH BARU

MEMBANGUN LAHAN HIJAU (HUBS) BARU

Menambah luasan RTH baru melalui pembelian lahan untuk lahan

hijau baru (hubs, kuantitas).

Membangun lahan hijau baru, RTH area (taman

lingkungan/kota/makam, lapangan olah raga, hutan kota, kebun lingkungan/kota/makam, lapangan olah raga, hutan kota, kebun

raya, hutan mangrove, situ/danau), maupun RTH jalur (JH jalan,

sungai, tepi rel KA, di bawah jalur tegangan tinggi).

Melibatkan partisipasi aktif masyarakat (Mitra Hijau, CSR).

Peremajaan Kota - pembangunan kawasan terpadu, dengan

menetapkan RTH 20-30%.

RTH TAMAN INTERAKTIF

PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK KEC. JOHAR BARU

KOTA JAKARTA PUSAT

RTH TAMAN INTERAKTIF

PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK KEC. MAMPANG PRAPATAN

KOTA JAKARTA SELATAN

3. KEMBANGKAN JALUR HIJAU

MENGEMBANGKAN KORIDOR RUANG HIJAU KOTA

(LINKS)

Mengembangkan ruang hijau kota (links) di lahan-lahan

di bawah pengelolaan jalan, sempadan sungai, tepian

situ/waduk (Kementerian/Dinas PU), jalan tol (Jasa situ/waduk (Kementerian/Dinas PU), jalan tol (Jasa

Marga), tepian rel KA (PT KAI), SUTET (PLN), jalur pipa

gas (PT Gas Negara), dan tepi pantai.

4. MENGAKUISISI RTH PRIVATMENGAKUISISI RTH PRIVAT

Mengakuisisi RTH Privat untuk mengejar target RTH Privat sebesar 10% (green space acquitition, kuantitas) dibayang-bayangi kecenderungan penurunan RTH Privat untuk berbagai keperluan bangunan.

Untuk itu perlu peraturan ketat terhadap pelaksanaanUntuk itu perlu peraturan ketat terhadap pelaksanaanKDH (pengendalian) dan pemberian kompensasi insentifdan disinsentif.

Ide akuisisi RTH privat membutuhkan dasar hukum yangkuat agar terlaksana dan menguntungkan semua pihak.

KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)Koefisien Dasar Hijau adalah angka prosentase berdasarkan perbandingan antara luas ruang terbuka di luar bangunan yang diperuntukkan bagi pertamanan at au penghijauan dengan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana kota.

Koefisien Dasar Bangunan

(KDB)

Ruang Terbuka Non-Hijau

Jalan

Ruang Terbuka Hijau(Koefisien Dasar Hijau/KDH)

KOEFISIEN DAERAH HIJAU (KDH)

KDH adalah persentase perbandingan antara

luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan

gedung yang diperuntukkan bagi

pertamanan/penghijauan dan luas lahan

perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai.

KDH adalah perangkat untuk mengendalikan luas

perkerasan di luar bangunan, sehingga

penghijauan dan peresapan air hujan ke tanah

Hunian deret

KDB = 40% KDH = 25%

Hunian deret

KDB = 50%

KDH = 20%

Pertokoan deret

KDB = 70%

KDH = 10%

Balai Kesehatan

KDB = 50% KDH = 20%

Hunian deret

Kantor Pelayanan

KDB = 50%

KDH = 20%

penghijauan dan peresapan air hujan ke tanah

masih terjamin. Penetapan distribusi KDH di

kawasan terkait dengan angka KDB di kawasan

yang bersangkutan, mengingat bahwa daerah

hijau mengambil bagian lahan di luar lantai dasar.

Angka KDH yang tertera dalam ketentuan adalah

besaran minimal yang diijinkan.

Hunian deret

KDB = 40%

KDH = 25%

Sekolah Kejuruan

KDB = 20% KDH = 50%

Kantor Kecamatan

KDB = 50% KDH = 20%

5. MEREFUNGSI RTHMEREFUNGSI RTH EKSISTING

Refungsionalisasi RTH eksisting dari SPBU di JH kembali

taman. Rehabilitasi atau Restorasi RTH dan penghijauan

kembali kawasan hutan bakau.

Revitalisasi situ, danau, waduk, dan hutan mangrove sebagai

daerah resapan air. daerah resapan air.

Taman lingkungan yang diperkeras, halaman sekolah/kantor

dihijaukan (rumput dan pohon), dipertahankan dan dilindungi

(ada insentif dari pemerintah, seperti keringanan pajak,

pembayaran listrik, asuransi kesehatan).

TAMAN KAMPUNG SAWAH, SLIPI, JAKARTA BARAT

JH TEPIAN AIR JL. RE.MARTADINATA, JH TEPIAN AIR JL. RE.MARTADINATA,

ANCOL, JAKARTA UTARAANCOL, JAKARTA UTARA

6. HIJAUKAN ATAP DAN DINDINGMENGHIJAUKAN LANGIT KOTAAkibat keterbatasan lahan, tren pembangunan RTH ke atap-atap bangunan (mal, apartemen, hotel, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, rumah) menjadi taman atap dan dinding hijau.

Penghijauan bangunan terbukti mampu menurunkan Penghijauan bangunan terbukti mampu menurunkan suhu kota, menyerap gas polutan.

Namun, tidak menambah luasan RTH Privat.

GREEN ROOF DAN GREEN WALL GREEN ROOF DAN GREEN WALL MERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN GREEN BUILDINGMERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN GREEN BUILDING

Atap bangunan parkir lt 6

KONDISI EKSISTINGKONDISI EKSISTING

DENAH RENCANA GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRDENAH RENCANA GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARATKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

UntukUntuk percontohanpercontohan pengembanganpengembangan PertanianPertanian Kota Kota

TAMPAK GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRTAMPAK GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

SKTESA PERSPEKTIF GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIR L T 6SKTESA PERSPEKTIF GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIR L T 6KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

7. KEBIJAKAN HIJAU

MENYUSUN KEBIJAKAN HIJAU

Komitmen dan konsistensi pemda dan DPRD dengan mencantumkan target RTH 30% dalam RTRW, pengembangan RTH (green policy), penyediaan anggaran besar untuk pembangunan RTH baru (green budget).Pemda melakukan peningkatan kesadaran aparat lintasbesar untuk pembangunan RTH baru (green budget).Pemda melakukan peningkatan kesadaran aparat lintassektoral dalam pengembangan RTH.Memberi insentif/disentif (reward/punishment), jika terjadiprestasi atau pelanggaran hukum oleh perorangan dan/ataubadan dalam pelaksanaan pengembangan RTH.Membentuk Tim Audit RTH untuk menjaga keberadaan danpelaksanaan pengembangan RTH.

RANCANGANPERATURAN DAERAH KOTA

RANCANGANPERATURAN DAERAH KOTA PERATURAN DAERAH KOTA

TANGERANGNOMOR ……… TAHUN ……….

TENTANGPENGELOLAAN RUANG

TERBUKA HIJAU

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

NOMOR ……… TAHUN ……….TENTANG

PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU

KONSEPSI RAPERDAKONSEPSI RAPERDA

PENGELOLAAN RTH KOTA TANGERANGPENGELOLAAN RTH KOTA TANGERANG

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II AZAS, TUJUAN DAN LINGKUP

BAB III FUNGSI, JENIS DAN MANFAAT

BAB IV PERENCANAAN

BAB V PEMBANGUNAN

BAB VI PEMANFAATAN

BAB VII PENGENDALIAN

BAB VIII PERAN SERTA MASYARAKATBAB VIII PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB IX PENGHARGAAN

BAB X LARANGAN

BAB XI SANKSI

BAB XII KETENTUAN PIDANA

BAB XIII KETENTUAN PENYIDIKAN

BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

8. KOMUNITAS HIJAU

MEMBERDAYAKAN KOMUNITAS HIJAU

Perlu partisipasi masyarakat, dari

tanggung jawab pemangku

kepentingan (stakeholders) ke tanggung kepentingan (stakeholders) ke tanggung

jawab bersama pemerintah dan

masyarakat (shareholders) : kampanye

hijau, sekolah hijau, dll.

PENGEMBANGAN RTH ………PENGEMBANGAN RTH ………

UNTUK MEWUJUDKAN UNTUK MEWUJUDKAN

KOTA HIJAUKOTA HIJAU

TERIMAKASIHTERIMAKASIHIR. IWAN ISMAUN, MT, IALIIR. IWAN ISMAUN, MT, IALI

PemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaan &&&&&&&& PeranPeranPeranPeranPeranPeranPeranPeran Serta Serta Serta Serta Serta Serta Serta Serta MasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakat

Jakarta, 27 September 2011

Oleh :BAYU WARDHANA

LATAR BELAKANG

1. Bukan isu baru :

Isu lingkungan naik-turun, tergantung tren (pemicu)

• Pembangunan Berwawasan Lingkungan (1970) – Hari Bumi 23-3-1974

• Pembangunan Ramah Lingkungan (1980) – KLH 1984• Pembangunan Ramah Lingkungan (1980) – KLH 1984

• Pembangunan Berkelanjutan (1990) – Agenda 21

• Pembangunan ‘hijau/green’ (2000) – An Inconvenient Truth (Al Gore, 2007)

2. Fenomena Pemanasan Global (2000-sekarang, booming 2007) :

• An Inconvenient Truth (Al Gore, 2007) – buku+film Oscar, tren ‘GREEN’ mewabah

• Fakta perubahan iklim (musim hujan-kemarau, panas-hujan tidak beraturan) – petani, nelayanhujan tidak beraturan) – petani, nelayan

• Fakta akibat pembangunan kota (tidak) berkelanjutan - degradasi kualitas lingkungan : peningkatan banjir (genangan), rob, intrusi air laut, abrasi pantai, amblesan tanah, krisis air bersih, pencemaran udara, penyakit lingkungan (ispa, flu burung, DBD, dll)

UNSUR TERPENTING

• Fakta-fakta akibat pemanasan global,

perubahan iklim, dan degradasi kualitas

berdampak langsung dalam kehidupan

masyarakat – banjir, krisis air bersih, masyarakat – banjir, krisis air bersih,

pencemaran udara, penyakit lingkungan, dll.

• Tidak ada yang aman dan selamat, semua

pasti terkena dampaknya.

• APATIS : business as usual, egois, merasa tidak

menjadi bagian dari masalah, SDM

(selamatkan diri masing-masing).

• OPTIMIS : kesadaran lingkungan, bagian dari

SIKAP MASYARAKAT

• OPTIMIS : kesadaran lingkungan, bagian dari

masalah, gerakan kolektif membangun

kebersamaan senasib sepenanggungan

(jejaring komunitas lokal - global).

KESADARAN

• Membangun Kesadaran Lingkungan (DARLING) masyarakat

(apatis) melalui komunikasi publik menarik, melibatkan

komunitas hijau. WE KNOW, WE CARE, WE LOVE. TAK

KENAL MAKA TAK SAYANG.

• Membangun kepercayaan pemerintahan yang bersih,

transparan, dan bebas korupsi kepada masyarakat.transparan, dan bebas korupsi kepada masyarakat.

• Berpikir Global, Bertindak Lokal (think globally, act locally):

Apa yang kita lakukan di lingkungan kita berdampak pada

bumi. Semangat kebersamaan yang mendunia – slogan

berbahasa asing (keren, gaul, bangga) – clean and green,

plant the trees, save our planet, save the earth, bike to work,

green map, green city.

RAMAH LINGKUNGAN

• Diberbagai kota telah terbentuk masyarakat perkotaan yang ramah lingkungan.

• Masyarakat sudah membentuk komunitas-komunitas hijau.

• Masyarakat sebagai tulang-punggung keberhasilan • Masyarakat sebagai tulang-punggung keberhasilan mewujudkan ‘Kota Hijau’.

• Komunitas Hijau sebagai motor gerakan kesadaran lingkungan dan perubahan gaya hidup menuju kota hijau (dari-untuk-oleh warga).

APA YANG HARUS DILAKUKAN

1. Mengoptimalkan jejaring komunitas hijau.

Pemerintah daerah mendata dan memetakan potensi

komunitas hijau yang sudah ada :

• Air : Masyarakat Air Indonesia, Green Monster (hutan

bakau, rawa-rawa, dll).

• Sampah : Pepulih (peduli lingkungan hidup).• Sampah : Pepulih (peduli lingkungan hidup).

• Infrastruktur hijau : B2W (jalur sepeda), kelompok

pejalan kaki (pedestrian).

• Transportasi hijau : B2W, B2S (SEGO SEGAWE – sepeda

kanggo sekolah dan nyambut gawe), Suaratransjakarta,

KRL Mania.

• RTH : Green Map, Green Lifestyle, Green Kampoong,

Pecinta Pohon Pusaka, Pelestari & Pecinta Sungai,

Birdlife, KERUPUK (kelompok peduli ruang publik).

• Bangunan hijau : GBCI, asosiasi profesi, Green

Property Award, Green Design Community, Sahabat

Museum, Historia, WALIBATU (warga peduli Museum, Historia, WALIBATU (warga peduli

bangunan tua).

• Sosial budaya : kelompok kesenian tradisional dan

modern (fotografi, tari, musik, film, lukis, dll).

2. Mendukung gerakan komunitas hijau dengan fasilitasi,

stimulasi, duplikasi :

• Menyediakan fasilitas hijau (jalur sepeda,

transportasi massal, bangunan publik yang hijau,

taman-taman kota (adopt a park), penghijauan tepi

sungai-rel KA-SUTET, dll);sungai-rel KA-SUTET, dll);

• Memberikan penghargaan dan dana hibah untuk

menstimulan (modal dasar) kegiatan komunitas.

• Menfasilitasi pengembangan gerakan komunitas

hijau (cabang) ke berbagai kota – workshop, dll.

PERAN SERTA SEKOLAH

• KLH - Penghargaan Adiwiyata : Sekolah Hijau.

• Jangka pendek : bangunan sekolah hemat listrik dan

air, zero waste (3R), zero run off (5R), B2S, tanam

pohon produktif, kebun sayuran, lapangan

olahraga/upacara dirumput. olahraga/upacara dirumput.

• Jangka panjang : standar bangunan hijau, rayonisasi

sekolah, kawasan bebas kendaraan (berjalan kaki,

bersepeda).

PERAN SERTA REMAJA

• Semangat kebersamaan yang mendunia – slogan

berbahasa asing (keren, gaul, bangga) – Clean and

Green, Plant the Trees, Save Our Planet, Save the

Earth, Bike 2 School, Green Map.

• Jangka pendek : Kampanye yang sesuai umur remaja. • Jangka pendek : Kampanye yang sesuai umur remaja.

Gerakan Hijau sebagai Gaya Hidup.

• Jangka panjang : Kaum Remaja penggiat aktif gerakan

perbaikan lingkungan.

PERAN SERTA PASAR

• Citra Pasar Tradisional (jorok, bau, dll) harus

dipulihkan.

• Jangka pendek : perlindungan pasar tradisional,

renovasi pasar (bersih, sehat, pengelolaan sampah),

batasi pertumbuhan pasar modern.batasi pertumbuhan pasar modern.

• Jangka panjang : citra pasar tradisional – murah,

sehat (segar, organik, bebas pestisida), ramah

lingkungan (tidak ber AC, zero waste, dll).

KAMPANYE PUBLIK

• Rangkaian peringatan hari-hari yang berkaitan LH

dalam bentuk kegiatan dan hasil nyata:

• Hari Air Sedunia (22 Maret) :

• Jangka pendek : penyediaan dan kemudahan

mendapatkan SRA siap pasang, pemasangan SRA mendapatkan SRA siap pasang, pemasangan SRA

secara massal, mulai dari bangunan publik.

• Jangka panjang : revitalisasi situ sebagai sumber

air bersih, refungsionalisasi bantaran sungai,

pengembangan ekodrainase.

• Hari Bumi (23 April), Hari LH Sedunia (5 Juni), Hari

Pohon Sedunia (27 September), Hari Tanam dan

Pelihara Pohon Nasional (28 November), Hari Cinta

Puspa dan Satwa (29 November) :

• Jangka pendek : fun bike - terwujudnya jalur sepeda

dan fasilitas pendukung, pedestrianisasi. dan fasilitas pendukung, pedestrianisasi.

• Jangka panjang : tanam pohon - siapa yang

memelihara, sistem pemantauan pertumbuhan

pohon, seleksi jenis pohon, lokasi penanaman,

Rencana Induk Penanaman Pohon Kota.

• Hari Habitat Sedunia (minggu 1 Oktober), Hari Tata

Ruang Sedunia (8 November) :

• Jangka pendek : optimalisasi kampung hijau

sebagai tujuan wisata kota hijau, refungsionalisasi

perubahan peruntukan lahan ke RTH. perubahan peruntukan lahan ke RTH.

• Jangka panjang : RTH 30%, bangunan hijau,

properti hijau, revitalisasi kampung kumuh

menjadi kampung hijau terpadu.

KAMPUNG HIJAU

• Pemasyarakatan kampung perkotaan yang

ramah lingkungan :

• Mendata dan memetakan keberadaan dan

potensi kampung hijau yang sudah ada.

• Mendorong pengembangan kampung hijau

yang sesuai dalam RTRW. Jika tidak sesuai

peruntukan, rencanakan

Revitalisasi/Peremajaan Kota.

• Menjadikan kampung hijau : tujuan wisata kota.

Tur Kampung Hijau. Warga lokal : pemandu tur dan

pengajar lokalatih pengolahan sampah. Kompos

dan asesoris hasil daur ulang (tas, dompet, map,

dll) sebagai cindera mata. Pengunjung belajar cara dll) sebagai cindera mata. Pengunjung belajar cara

pengolahan sampah, penghijauan lingkungan, dll.

• Jika ada potensi lokal – produsen makanan dan

minuman tradisional, pengrajin, kelompok

kesenian – meningkatkan nilai jual kampung.

KAMPUNG HIJAU

RW 015 KEC. DUREN SAWITJAKARTA TIMUR

• Mensinergikan program sejenis dengan program

kementerian dan pemda setempat, dan CSR (Clean &

Green, dll, 1 Miliar Pohon) :

• KLH (mulai 2011) : Program Kampung Iklim.

• KPU (2009-sekarang) : Program Kota Lestari.• KPU (2009-sekarang) : Program Kota Lestari.

• Unilever : Clean and Green Initiative.

• Jarum : Program Tanam 1 Miliar Pohon.

• Kompas : Fun Bike.

Jakarta, 28 September 2011Jakarta, 28 September 2011

OlehOleh ::NIRWONO JOGANIRWONO JOGA

BAB I BAB I

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

VISI VISI –– TUJUAN TUJUAN –– MANFAATMANFAAT

(BOB0T 20%) (BOB0T 20%)

1.1. Visi Kabupaten/Kota

– Menjelaskan VISI Kabupaten/Kota yang tertuang dalam RPJP-D/RPJM-D, RTRW, dan RDTR Kabupaten/Kota

– Mencerminkan sensitivitas terhadap isu-isu perubahan iklim dan kota hijau

VISI (5%)VISI (5%)

Mencerminkan sensitivitas terhadap isu-isu perubahan iklim dan kota hijau

– Visi yang mendukung program Kota Hijau, contoh : Kota Taman, Kota Wisata yang Berkelanjutan

– Visi yang kurang mendukung, contoh : Kota Jasa dan Niaga, Kota Perdagangan, Kota Tambang

KOTA BETON ?KOTA BETON ?

KOTA HIJAU

1.2. Tujuan Keikutsertaan Program P2KH

– Menguraikan statement of interest dari

Kabupaten/Kota terhadap program P2KH

– Menunjukkan motivasi keikutsertaan dalam

P2KH

TUJUAN (5%)TUJUAN (5%)

P2KH

– Serius mewujudkan Kota Hijau

– Memiliki pengalaman/jejak rekam

pembangunan kota yang ramah lingkungan

– Sinergi : Pemerintah, Masyarakat, Pengusaha

1.3. Manfaat Keikutsertaan Kabupaten/Kota

– Menguraikan manfaat keikutsertaan bagi Kabupaten/Kota dalam perwujudan Kota Hijau

– Kejelasan manfaat mengikuti P2KH terhadap perwujudan visi, seperti :

MANFAAT (10%)MANFAAT (10%)

terhadap perwujudan visi, seperti :

– Menjadi daya tarik dan pembangkit industri wisata hijau (PAD)

– Memberi nilai tambah untuk mengundang investor regional/nasional/internasional datang

– Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga

BAB II BAB II

PROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTA

UMUM UMUM –– WILAYAH WILAYAH –– UNGGULAN UNGGULAN –– PENCAPAIANPENCAPAIAN

(BOBOT 30%)(BOBOT 30%)

2.1. PROFIL UMUM

– Menguraikan mengenai karakteristik wilayah

terkait dengan 8 atribut Kota Hijau

– Kejelasan uraian mengenai karakteristik

wilayah

PROFIL KABUPATEN/KOTA (5%)PROFIL KABUPATEN/KOTA (5%)

wilayah

– Wilayah Indonesia Barat, Tengah, Timur

terkait ekologi (flora fauna), ekonomi, dan

sosial budaya

– Antisipasi dan mitigasi Kota

Pantai/Daratan/Pegunungan terhadap

perubahan iklim

POTENSI KABUPATEN/KOTA (5%)POTENSI KABUPATEN/KOTA (5%)

2.2. POTENSI WILAYAH

– Menguraikan berbagai sumber daya lokal

untuk mewujudkan program Kota Hijau

– Kejelasan uraian mengenai potensi wilayah :

– Ketersediaan dan legalitas lahan untuk – Ketersediaan dan legalitas lahan untuk

RTH

– Manusia

– Jaringan serta inisiatif masyarakat

– Kejelasan dan keberlanjutan sumber

keuangan

– Peran dunia usaha

PROGRAM UNGGULAN (10%)PROGRAM UNGGULAN (10%)

2.3. PROGRAM UNGGULAN

– Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan

komponen Kota Hijau yang telah, sedang, dan

akan dilaksanakan, contoh :

– Pembangunan hutan kota, kebun raya, taman

kotakota

– Penghijauan/penanaman pohon besar dan

massa

– Kampung hijau, sekolah hijau, wisata hijau, dst.

– Kejelasan uraian mengenai sumberdaya: lahan,

manusia, keuangan, jaringan serta inisiatif

masyarakat dan dunia usaha

PROGRAM UNGGULANPROGRAM UNGGULAN

TARGET PENCAPAIAN (10%)TARGET PENCAPAIAN (10%)

2.4. PENCAPAIAN

– Menjelaskan realisasi program/kegiatan

yang sudah dilaksanakan terkait dengan

proposal RAKH

– Program kegiatan harus terencana matang, – Program kegiatan harus terencana matang,

bukan dadakan, tidak sporadis, jelas

penanggung-jawabnya, dan ada kepastian

keberlanjutannya

– Program bersinergis antar instansi terkait,

diinisiasi masyarakat, didukung pengusaha

BAB III BAB III

RENCANA AKSI KOTA HIJAU RENCANA AKSI KOTA HIJAU

(RAKH) 2012(RAKH) 2012--20142014(RAKH) 2012(RAKH) 2012--20142014

KEGIATAN UTAMA KEGIATAN UTAMA –– TAMBAHAN TAMBAHAN –– KOMITMENKOMITMEN

(BOBOT 50%)(BOBOT 50%)

KEGIATAN UTAMA (25%)KEGIATAN UTAMA (25%)

3.1.1. URAIAN KEGIATAN

– Uraian kegiatan untuk fokus ke 3 atribut Kota Hijau yang disusun berdasarkan prioritas program tahunan hingga tahun 2014 : GREEN PLANNING AND DESIGN, 2014 : GREEN PLANNING AND DESIGN, GREEN OPEN SPACE, GREEN COMMUNITY

– Realistis : Jangka Waktu, Pendanaan, Legalitas Lahan (15%)

– Kreatifitas dan inovasi program (5%)

– Partisipasi/inisiatif masyarakat (5%)

KEGIATAN TAMBAHAN (10%)KEGIATAN TAMBAHAN (10%)

3.1.2. URAIAN KEGIATAN

– Uraian kegiatan tambahan yang sifatnya

opsional bagi Kabupaten/Kota

mencakup 5 atribut lainnya : GREEN

ENERGY, GREEN WATER, GREEN WASTE, ENERGY, GREEN WATER, GREEN WASTE,

GREEN TRANSPORTATION, GREEN

BUILDING

– Realistis : Jangka Waktu, Pendanaan,

Legalitas Lahan (5%)

– Kreatifitas dan inovasi program (2,5%)

– Partisipasi/inisiatif masyarakat (2,5%)

KOMITMEN PEMDA (15%)KOMITMEN PEMDA (15%)

3.2. KOMITMEN DAERAH TERHADAP RAKH– Memberikan identifikasi terhadap sumber-

sumber pembiayaan yang mendukung keberlanjutan program Kota Hijau (P2KH), termasuk sharing pembiayaan APBD, seperti : CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan, (Corporate Social Responsibility) Perusahaan, Mitra RTH, Donatur Warga (wakaf tanah, dll.), Hibah Bantuan Asing (Bank Dunia, ADB, dll)

– Besaran alokasi APBD untuk mendukung P2KH : > 500 juta, 300-500 juta, < 300 juta (7,5%)

– Prosentase terhadap APBD : > 5%, 3-5%, < 3% (7,5%)

MITRA RTHMITRA RTH

PENUTUPPENUTUP

CATATAN :

• Proposal RAKH disusun dengan ketentuan

maksimum 15 halaman, termasuk gambar,

lampiran, ilustrasi, tabel chart, dengan lampiran, ilustrasi, tabel chart, dengan

format dan muatan sesuai buku panduan

• Proposal RAKH disusun dengan font Calibry

ukuran 11 dan spasi 1,5