LOKAKARYA PERENCANAAN RUANG LAUT KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

GMB IV Lantai 15, KKP, 30 – 31 Januari 2018

Kegiatan Lokakarya ini diselenggarakan oleh Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Ditjen

PRL selama 2 (dua) hari yaitu 30 – 31 Januari 2018 bertempat di GMB IV Lt.15 KKP. Hari pertama

ditujukan untuk FGD internaal dengan pakar/tenaga ahli/narasumber terkait perencanaan ruang

laut (RZ) KSN prioratotas di tahun 2018, yaitu Mebidangro, Kedung sepur, Mamminasata,

Gerbangkertosusilo, dan Bima-Sumbawa. Hari kedua ditujukan menyampaikan konsep RZ KSN

Prioritas dan menggali informasi/issu/kebijakan terkait KSN dari intansi terkait dan pemerintah

propinsi.

A. Hari Pertama, Selasa, 30 Januari 2018

FGD ini dikuti oleh internal KKP terutama dari lingkup Ditjen PRL termasuk UPT dengan

menghadirkan 5 orang narasumber ahli yang khusus membahas masing-masing KSN

Prioritas, yaitu:

- KSN Mebidangro (Medan, Binjani, Deli Serdang, Karo) oleh Prof. Dr. Ir. Dietriech G.

Bengen, DEA (FPIK IPB)

- KSN Kedung Sepur (Kendal, Demak, Unagaran, Salatiga, Semarang Purwodadi) oleh Dr.

Denny Nugroho Sugianto (FPIK Undip)

- KSN Gerbangkertosuilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan)

oleh Dr. Haryo Dwito Armono (FTK ITS)

- KSN Mamminasata (Makassar, Maros, Sunggiminasa, Takalar) oleh Dr. Sutia Budi (Univ

Bosowa)

- KSN Bima-Sumbawa (Teluk Bima, Kawasan Andalan Teluk Saleh Sumbawa) oleh Dr. Siti

Herlena (Unram)

Selanjutnya susunan acara dan pembahasan setiap acara adalah sebagai berikut:

1. Sambutan dari Kasubdit KSN, yang memaparkan terkait:

a. Target penyelesaian RZ KSN oleh KP adalah:

i. Tahun 2017: BBK dan Jabodetabekjur

ii. Tahun 2018: Mebidangro, Kedungsepur, Gerbangkertosusilo,

Maminasata, Bima-Sumbawa

b. Output FGD adalah:

i. Isu-isu stretegis KSN

ii. Pertimbangan deliniasi

iii. Optimalisasi muatan dan batas kewenangan KSN termasuk pembiayaan

pembangunan

c. Dasar hukum:

i. UU 32/2014, UU 23/2014, UU 1/2014

2. Arahan Dir PRL:

a. Target dari KKP adalah menyiapkan Raperpres RZ KSN prioritas

b. Output dari FGD adalah :

i. tergalinya isu-isu strategis yang utama/menonjol (sosbud, eko, hankam,

dll)

ii. Konflik pemanfaatan ruang laut (alur pipa kabel, alur pelayaran,

konservasi, dll)

iii. Kriteria operasional penentuan wilayah perencanaan dan mendeliniasinya

ke dalam alokasi ruang dan mensinergikan denagn RZWP3K Propinsi

iv. Skema pengelolaan KSN

3. Pemaparan Narasumner: Moderator Pak Sigit:

a. Prof. Bengen (IPB): KSN Mebidangro:

- Struktur/pola ruang di KSN ini meliputi kawasan perlindungan terhadap

bawahnya, kawasan perlindungan, setempat, kawasan suaka alam, kawasan

suaka marga satwa, kawasan taman hutan rakyat, cekungan air tanah,

wilayah sungai, waduk, jaringan rawa, jaringan irgasi, penyeberangan lintas

propinsi, pelabuhan internasional, pusat penerbangan primer, energisdm,

perkebunan, pertanian dan perikanan.

- Eksisting pemanfataan ruang laut adalah pelabuhan (DLKR/DLKP/WOPP),

POS AL, Pipa Bawah Laut, area latihan militer.

- Potensi/alokasi ruang laut (RZWP3K) KSN meliputi pelabuhan

(DLKR/DLKP/WOPP), POS AL, daerah latihan militer, perikanan tangkap,

Kabel Telekomunikasi, dan Pipa Minyak Gas.

- Issu strategis meliputi:

- Arahan strategis pengelolaan ruang laut meliputi

b. Dr. Deni Nugroho (Undip): KSN Kedungsepur:

- Batasan wilayah KSN:

- Potensi wilayah ruang laut Kendal:

- Potensi ruang laut Semarang:

- Potensi ruang laut Demak:

- Pemanfaatan eksisting:

- Issu/permasalahan strategis

c. Dr. Haryo (ITS): KSN Gerbangkertosusilo:

- Potensi kawasan:

- Potensi dan pemanfaatan sumberdaya laut dan perikanan

- Issu strategis kawasan

d. Dr. Setya Budi (Univ Bosowa): KSN Maminawisata:

- Potensi kawasan

- Potensi kelautan dan perikanan

- Pemanfaatan eksisting

- Rencana pengembangan kawasan / RZWP3K:

- Issu/permasalahan

e. Dr. Siti Herlena (Unram): KSN Bima-Sumbawa:

- Potensi unggulan kawasan Teluk Bima

- Potensi unggulan Teluk Saleh Sumbawa

- Rencana pengembangan Teluk Bima

- Rencana Pengembangan Teluk Saleh Sumbawa

- Issu permasalahan deliniasi kawasan/konflik kawasan

4. Diskusi:

a. Basis perencanaan RZ KSN adalah kompromi multistakeholders dan RWP3K

Propinsi

b. Untuk penentuan kriteria nilai strategis perlu mempertimbangkan:

i. dampak; ekologis, sosbud, sosek, sospol

ii. distribusi / sebaran; apakah mecakup/meliputi skala

lokal/regional/nasional/internasional

iii. kontribusi KSN terhadap perekonomian, sosial, hankam mencakup

daerah/regional/nasional

iv. cakupan/deliniasi sebaiknya horisontal mengarah ke laut sejauh 12 mill,

dan bisa lebih luas dari batas daratan (melebar ke kiri dan kanan).

v. Obyek strtaegis nasional

c. Aspek yuridis perlu ditambahkan mengacu pada UU 26/2007, UU 27/2007 jo UU

1/2014, UU 23/2014, UU 32/2014

d. Alokasi ruang/deliniasi pada RZ KSN seharusnya merupakan zonasi rinzi RZ,

karean wlayah perencanaanannya sama/berimpit pada 0-12 mill laut.

e. Bagaimana kewenangan pemberian ijin di KSN, bagaimana pengaturan antara

pusat dan propinsi .

5. FGD Tematik Pembobotan nilai strategis KSN:

a. Contoh pemetaan isu-isu strategis dan penilaian kriteria KSN

b. Contoh hasil FGD penilaian kriteria KSN prioritas

6. Dokumentasi kegiatan Hari pertama:

B. Hari Kedua, Rabu, 31 Januari 2018

Lokakarya Nasional ini mengundang Narasumber dari Kemendagri, Komisi Ombudsman,

dab Ditjen PRL dan Narasumber Ahli untuk masing-masing KSN. Peserta yang diundang

dalam kegiatan ini adalah pemerinah daerah (sekda) lokasi KSN Prioritas yaitu Jawa Timur

(Gerbangkertosusilo), Sumatera Utara (Mebidangro), Sulawesi Selatan (Mamminasata),

NTB (Bima-Sumbawa), Jawa Tengah (Kedung sepur) dan intansi pemerintah pusat terkait

diantaranya KPK, Kemenkomar, Kemenkoekuin, Kemenkopolhukam, Setneg, Seskab,

Kemdagri, KLHK, Kemen ATR, Kemkumham, Bappenas, Kemenhan, Kemen ESDM,

Pushidros TNI AL, BIG, Kemhub, Kemenpar, Kemlu, Kemenperin, Kemen PUPR,

Kemenkominfo, KKP, dan Media.

Rangkaian acara adalah sebagai berikut:

1. Arahan Direktur PRL:

a. Prioritas Perpres RZ KSN:

b. Konsep penyerasian alokasi ruang RZWP3K-Prop dengan RZ KSN:

c. Sasaran lokakarya adalah:

i. Kesepahaman terhadap rencana zonasi KSN di wilayah laut

ii. Identifikasi issu strategis untuk KSN di wilayah laut

iii. Penentuan kegiatan bernilai strategis di wilayah laut

iv. Penentuan batas perencanaan zonasi KSN di wilayah laut

2. Pemaparan Bahan Lokakarya:

a. Sesi 1:

i. Ombudsman:

1) Masalah faktual kelajutan dan perikanan yang dilaporkan ke Ombudsman

2) Saran/solusi:

ii. Kemendagri

1) Sebaran KSN

2) Kewenangan/skema pengelolaan KSN

b. Sesi 2:

i. KSN Kedung Sepur:

1) Issu/permasalahan

2) Rencana pengembangan kawasan:

3) Konsep kebiakan pengelolaan KSN

4) Strategi pengelolaan KSN:

5) Rekomendasi:

ii. KSN Gerbangkertosusilo:

1) Penilaian issu, permasalahan, nilai penting dan strategis kawasan:

2) Usulan batas perencanaan KSN

iii. KSN Maminasata:

1) Konsep kebijakan pengelolaan kawasan

2) Rekomendasi:

iv. KSN Bima-Andalan Sumbawa:

1) Rekomendasi/Konsep Scientific KSN Bima:

2) Rekomendasi/Konsep Scientific Andalkan Sumbawa:

3) Analisis kesesesuaian KSN Bima-Sumbawa:

v. KSN Mebidangro

1) Penentuan nilai strtegis RZ KZN :

2) Skema rencana wilayah perencanaan KSN:

3. Perumusan Hasil Lokakarya:

4. Dokumentasi kegiatan hari kedua:

1. Penyusunan RZ KSN merupakan amanat UU 32 Tahun 2014 tentang Kelautan Pasal 43 Ayat 4: Perencanaan zonasi kawasan Laut merupakan perencanaan untuk menghasilkan

rencana zonasi kawasan strategis nasional, rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana zonasi kawasan antarwilayah.

2. Perlu adanya sinkronisasi dan penyelarasan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil (RZWP-3-K) Provinsi dan Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN);

3. Pentingnya koordinasi dan harmonisasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dengan melibatkan para pemangku kepentingan, diantaranya Perguruan Tinggi dan Masyarakat;

4. Perencanaan ruang KSN memerlukan keikutsertaan Daerah bersangkutan dalam rangka mengkompromikan: a. Penentuan Isusues yang mempunyai Nilai Strategis bagi kepentingan Nasional

b. Penentuan Batas wilayah KSN di wilayah perairan laut provinsi Dari Lokakarya ini, telah teridentifikasi potensi awal, isu-isu penting dan strategis di perairan laut di 5 lokasi, yaitu di KSN Mebidangro, KSN Kedungsepur, KSN

Gerbangkertosusilo, KSN Mamminasata, dan KSN Bima dan Sumbawa; 5. Potensi unggulan wilayah KSN untuk diangkat menjadi issues strategis dalam rangka

kepentingan nasional, potensi serta isu-isu strategis KSN dinilai dari pertimbangan kriteria-

kriteria yang telah disepakati, yaitu: a. Dampak mencakup dampak terhadap kedaulatan negara, hankam negara, ekonomi,

sosial, budaya, dan lingkungan warisan dunia

b. Sebaran, yaitu apakah nilai di lokasi tersebut merupakan bagian dari lingkup lokal atau lingkup yang lebih besar lagi ditingkat regional, nasional, dan internasional

6. Kriteria KSN menjadi penentu objek strategis dan penting untuk dikelola secara nasional.

Objek-objek strategis nasional diklasterkan menjadi delineasi dalam RZ KSN, dimana Delineasi wilayah perencanaan KSN yaitu secara vertikal sejauh 12 mil kearah laut. Secara

horisontal tergantung kebutuhan berdasarkan aspek kepentingan startegis nasional; 7. Batasan wilayah perencanaan KSN harus memperhatikan asas-asas sebagai berikut:

a. Keterpaduan, yaitu memperhatikan kebijakan perencanaan lainnya seperti RTR KSN

dan RZWP-3-K Provinsi b. Keseimbangan, yaitu memperhatikan kesimbangan antara nilai ekonomi, sosial dan

lingkungan

c. Keharmonisan, yaitu mewujudkan keselarasan pemanfaatan di laut maupun di darat maupun keharmoninasan antar sektor

8. Proses penyusunan RZ KSN yang akan ditetapkan melalui Perpres akan berimpilkasi pada

perubahan/ pengalihan (sebagian) kewenangan tertentu dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Pusat;

9. Lokakarya ini akan ditindaklanjuti dengan pembahasan Lintas K/L dan pembahasan

dengan Pemerintah Daerah, berupa FGD Tematik, Konsultasi Publik, dan sinkronisasi serta harmonisasi di Kumham, untuk selanjutnya mengawal secara bersama-sama proses penyusunan RZ KSN ini.