uik paparan lokakarya monev

65
HASIL MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2013 UNIT IMPLEMENTASI KURIKULUM PUSAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 18-20 DESEMBER 2013

Upload: nayantaka-husna-hartono

Post on 22-Jan-2015

529 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. HASIL MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2013UNIT IMPLEMENTASI KURIKULUM PUSAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 18-20 DESEMBER 2013

2. Model Monitoring dan Evaluasi 3. Manajemen Monev Implementasi KurikulummembinaUnit Utama Kemdikbud Ruang Lingkup; Buku, Pelatihan, Pendampingan, MonevSekolah+GuruUIK Pusat memantau melaporPendampinganSekolah+ Guru IntiLPMP: Lembaga Penjaminan Mutu PendidikanmelaporUIK Provinsi:-Dinas Pend. Prov -LPMP memantau Dinas Pend. Kab/Kota -LPTK -Sekolah Pembina melaporUIK : Unit Implementasi Kurikulum3 4. Proses Monev Kurikulum 2013 PENYUSUNAN MATERI MONEVPENENTUAN PELAKSANA DAN PELATIHPELATIHAN MONEVPELAKSANAAN MONEVPELAPORAN HASIL MONEVPENGOLAHAN HASIL MONEV PEMBAHASAN HASIL MONEV RUMUSAN KEBIJAKAN IMPLEMENTASI 5. Skala Implementasi No1Jenjang SatuanKelasSDITahun 2013 2%2014 100%100%100%II100%III IV100% 2%100%100%100%V100%VI 2SMPVII100% 4%100%100%100%VIII100%IX 3SMA/SMKX XI2015100% 10%100%100%100%100%-Skala implementasi SD tahun 2014 adalah 100 kali tahun 2013 XII -Skala implementasi SMP tahun 2014 adalah 50 kali tahun 2013 -Skala implementasi SMA/K tahun 2014 adalah 10 kali tahun 2013Perlu persiapan 100% yang lebih matang!!!5 6. Sasaran Monitoring dan Evaluasi 7. Hasil Monitoring dan Evaluasi 8. Sumber: Guru 9. Buku Siswa Ketersediaan buku siswa25%Data menunjukkan bahwa Ketersediaan Buku Siswa pada semua jenjang pendidikan memadai; yang memberikan jawaban Sangat Sesuai dan Sesuai adalah; SD; 97%, SMP; 94%, SMA; 84%, dan SMK 88%. 10. Buku Pedoman Guru Kesesuaian isi dengan kurikulumIsi Buku Pedoman Guru dapat dinyatakan sesuai dengan isi-pesan Kurikulum 2013,. Hal ini dapat dilihat jawaban yang didapat dari lapangan, yaitu; SD; 93%, SMP; 91%, SMA; 85%, dan SMK; 72%. 11. Buku Pedoman Guru Kebenaran/Akurasi BukuKebenaran dan keakuratan isi Buku Pedoman Guru dapat dinyatakan sesuai dengan yang diperlukan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Fakta itu terlihat dari data berikut, yaitu; SD; 97%, SMP; 90%, SMA; 89%, dan SMK; 87% 12. Sumber: Kepala Sekolah 13. Pelatihan Materi pelatihan dengan kebutuhan guru dalam proses pembelajaranDalam pandangan Kepala Sekolah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas. Hal ini tergambar dalam data yaitu; SD; 93%, SMP; 90%, SMA; 87%, dan SMK 90%. 14. Proses Pembelajaran Penerapan pendekatan saintifik di kelasPenerapan Pendekatan Saintifik dalam proses pembelajaran di dalam kelas mendapat dukungan dari Kepala Sekolah. Hal ini terbukti dari pernyataan Kepala Sekolah sebagaimana data berikut. SD; 88%. SMP; 88%, SMA; 90%, dan SMK; 94%. 15. Menurut Kepala SekolahProses Pembelajaran Pemahaman guru tentang konsep dan aplikasi penilaian otentik Pemahaman guru tentang penggunaan pendekatan saintifikPemahaman Guru tentang Penilaian Otentik dan aplikasinya dalam proses pembelajaran di dalam kelas dipahami oleh guru. Hal ini terbukti dari data yang terkumpul yaitu; SD; 83%. SMP; 97%, SMA; 85%, dan SMK; 94%. 16. Menurut Kepala SekolahProses Pembelajaran Pemahaman guru tentang remedi pendekatan saintifik Pemahaman guru tentang penggunaan dan pengayaanPemahaman Guru tentang pembelajaran remedi dan pengayaan bagi peserta didik yang memerlukannya dalam proses pembelajaran di dalam kelas telah dipahami oleh guru. Hal ini ditunjukkan melalui data yaitu; SD; 86%. SMP; 85%, SMA; 78%, dan SMK; 87%. 17. Menurut Kepala SekolahProses Penilaian Pemahaman guru tentang konsep dan aplikasi penilaian berbasis Pemahaman guru tentang penggunaan pendekatan saintifik portofolioPemahaman Guru tentang konsep dan aplikasi penilaian berbasis portofolio dalam proses pembelajaran di dalam kelas telah dipahami oleh guru. Hal ini ditunjukkan melalui data yang menggambarkan pemhaman guru yaitu; SD; 83%. SMP; 85%, SMA; 76%, dan SMK; 86%. 18. Menurut Kepala SekolahProses Penilaian Pemahaman guru tentang konsep dan pendekatan saintifik Pemahaman guru tentang penggunaanaplikasi penilaian diriPemahaman Guru tentang konsep dan aplikasi penilaian diri, menurut Kepala Sekolah, cukup dipahami guru. Hal ini digambarkan melaui data yaitu; SD; 74%. SMP; 85%, SMA; 64%, dan SMK; 80%. Catatan untuk SMA: Guru masih memerlukan peningkatan pemahaman tentang Penilaian Diri. 19. Manajemen Jadwal pelajaran sesuai struktur kurikulum (Mata pelajaran dan beban belajar)Dalam konteks penjadwalan pelajaran, terdapat kecenderungan sudah sesuai pada semua jenjang pendidikan, hal ini ditunjukkan dari temuan yang ada, yaitu; SD; 89%, SMP; 97%, SMA; 82%, dan SMK; 96% 20. Sumber: Siswa 21. Buku Siswa KeterbacaanMenurut siswa (peserta didik) bahwa tingkat keterbacan buku sudah cukup baik, terutama buku SMP. Hal ini dapat dilihat dari data, yaitu; SD; 88%, SMP; 92%, SMA; 69%, dan SMK; 67% Catatan utuk SMA/SMK; Matematika memang memiliki perubahan yang cukup sigifikan, karna perubahan dengan dimasukkannya materi dari PISA dan TIMMS. 22. Buku Siswa Kegrafikaan dan Kualitas CetakanMenurut siswa (peserta didik); kegrafikaan dan kualitas cetakan buku sudah cukup baik Hal ini dapat dilihat dari data, yaitu; SD; 89%, SMP; 91%, SMA; 73%, dan SMK; 72% 23. Buku Siswa Ketersediaan Buku SiswaMenurut siswa (peserta didik); ketersediaan Buku Siswa rata-rata sudah mencapai di atas 90%. Hal ini sebagimana terlihat pada data, yaitu; SD; 95%, SMP; 94%, SMA; 93%, dan SMK; 96% 24. Proses Pembelajaran Cara guru menyampaikan materi (mudah dipahami, menarik, menyenangkan)Menurut siswa (peserta didik); cara guru menyampaikan materi dipahami denga udah, menarik dan menyenangkan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari data, yaitu; SD; 80%, SMP; 91%, SMA; 80%, dan SMK; 86% 25. Proses Pembelajaran Guru memberi kesempatan siswa untuk mengamati, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan data/informasi, menolah data/informasi, dan mengomunikasikan.Menurut siswa (peserta didik); dalam melakukan proses pembelajaan guru telah menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Data tersebut dapat dicermati melalui informasi berikut. SD; 90%, SMP; 86%, SMA; 89%, dan SMK; 96% 26. Layanan Kesiswaan Pelaksanaan layanan administrasi kesiswaan (seperti data siswa, data perkembangan kesehatan, data prestasi, dan data minat).Menurut siswa (peserta didik); dalam hal layanan kesiswaan secara administratif yang diberikan sekolah, sudah memuaskan. Data tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut. (SD; Datanya belum terekam) SMP; 85%, SMA; 80%, dan SMK; 92% 27. Sumber: Pengawas Sekolah 28. Pelatihan Materi pelatihan proses pembelajaranMenurut Pengawas; materi pelatihan Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Instruktur Nasional sudah memuaskan. Hal ini ditunjukkan melalui data berikut. SD; 95%, SMP; 90%, SMA; 90%, dan SMK; 91% 29. Proses Pembelajaran Penerapan pendekatan saintifik di kelasMenurut Pengawas; penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di kelas telah memuaskan. Hal ini ditunjukkan melalui data berikut. SD; 90%, SMP; 81%, SMA; 87%, dan SMK; 90% 30. Sumber: Komite Sekolah 31. Layanan Kesiswaan Pelaksanaan layanan konsultasi dengan orangtua dan siswaMenurut Komie Sekolah; sekolah telah memberikan layanan konsltasi kepada orangtua dan peserta didik dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada data berikut. SD; 79%, SMP; 90%, SMA; 93%, dan SMK; 86% 32. Menurut Komite SekolahLayanan Kesiswaan Keterlaksanaan layanan bantuan peminatan studiMenurut Komie Sekolah; layanan sekolah yang diberikan kepada peserta didik dalam memberikan bantun peminatan, khususnya di SMA dan SMK; sangat memuaskan. Sementara itu layanan peminatan yang diberikan kepada SD dn SMP berupa ekstrakurrikuler. Hal ini dapat dilihat pada data berikut. SD; 65%, SMP; 86%, SMA; 95%, dan SMK; 82% 33. Menurut Komite SekolahKerja sama dengan sekolah Komunikasi orangtua dengan guru berkenaan perkembangan siswa di sekolahMenurut Komie Sekolah; komunikasi antara Sekolah dengan orangtua yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik (anak) di sekolah, berjalan memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada data berikut, kecuali SD yang datanya belum masuk. SMP; 89%, SMA; 83%, dan SMK; 87% 34. Menurut Komite SekolahKerja sama dengan sekolah Keterlibatan orangtua dalam aktivitas pembelajaran siswa di rumahMenurut Komie Sekolah; Dalam hal keterlibatan orangtua membantu putra-putrinya belajar di rumah, hasilnya cukup memuaskan. Berdasarkan data tampak terjadi perbedan yang cukup signifikan antara SMP dengan SMA dan SMK. Perbedaan tersebut lebih disebabkan oleh tingkat kemandirian antar-peserta didik. (Data SD belum masuk) SMP; 89%, SMA; 86%, dan SMK; 88% 35. RANCANGAN POSIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK TAHUN 2014UNIT IMPLEMENTASI KURIKULUM PUSAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 18 20 DESEMBER 2013 36. Rancangan Prosedur Operasional Standar 37. Prosedur Operasional Standar Pengadaan Buku 38. CONTOH SWIM LANE POS PENGADAAN BUKU (SD) NO.LANGKAH KEGI ATAN/ UNI T PELAKSANAPUSATPROVI NSIKAB./ KOTAPenganggar anBANSOS BUKU KE SD SA SARAN KURI K ULUM 20 13M ULAIA PBN DEKONSENTRA SIJUKNI S DEKONSENTRASI1SATUAN PENDI DI KANDI NAS PENDI DI KA N PROVI NSIDAK/ A PBD KA B/ KOTADINAS PENDIDIKAN PROVINSIDINAS PENDIDIKAN KAB./KOTAJUKNI S DA K2Penyiapan Nask ah Buk uPUSKURBUK ( NA SKA H BUKU SI SWA DA N GURU)SPEC/ HTE NA SKA H BUKUDUMMY34PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU SEMESTER IIPenggadaan dan Pendist r i busianPener im aaanPEMBELIAN BUKU SISWA KELAS I , II, IV, V DAN BUKU GURU KELAS I, II, IV, V DAN BUKU AGAMASISWA KELAS I , II, IV,V, DAN GURU AGAMASISWA KELAS I , II, IV, V DAN BUKU GURU KELAS I, II, IV,V, DAN BUKU AGAMA5LAPORA N BA NSOS DA N PENDI STRI BUSI A N BUKU DI SD LA PORA N KE UI K PROVI NSILAPORAN BANSOS DAN PENDISTRIBUSIAN BUKU DI SD LAPORAN KE UIK PUSATPelapor anTEMBUSAN LAPORAN BANSOS DAN PENDISTRIBUSIAN REKAP LAPORAN BANSOS DAN PENDI STRI BUSI AN BUKU TI NGKAT PUSATREKAP LAPORAN BANSOS DAN PENDISTRIBUSIANLap o ran A k h ir Hasil Tah u n 2 0 1 4Selesai38 39. CONTOH NARASI POS PENGADAAN BUKU (1) 1. Penganggaran Penyediaan buku Siswa dan buku Guru untuk Sekolah Dasar Semester I melalui bantuan sosial kepada sekolah sasaran (dana dekonsentrasi) dan kekurangannya dipenuhi dengan dana BOS. Untuk semester II dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2014, bagi Kabupaten/Kota yang tidak menerima Dana Alokasi Khusus (DAK), pengadaannya dapat melalui APBD, dalam hal ini BOS Daerah atau komponen lain yang sesuai. 2. PenyiapanNaskahBuku Penyiapkan naskah buku oleh Puskurbuk untuk buku Siswa Kelas I, II, III, IV dan buku guru kelas I, II, III, IV, guru agama dan guru PJOK untuk semerter I dan II. 3.PengadaandanPendistribusian Dana untuk pembelian buku Siswa dan Guru semester I melalui bansos yang disalurkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi (dana dekonsentrasi) langsung ke sekolah sasaran. Sekolah sasaran membeli buku sesuai dengan jumlah siswa dan guru yang mengimplementasikan kurikulum 2013. Buku yang dibeli mengikuti spesifikasi dan HET yang ditetapkan oleh Kemdikbud. Untuk semester II mengikuti mekanisme DAK yang diatur dalam Permendikbud tentang Juknis DAK Bidang Pendidikan 2014.39 40. CONTOH NARASI POS PENGADAAN BUKU (2) 4.Penerimaan Buku diterima oleh siswa kelas I, II, III, IV dan buku guru kelas I, II, III, IV, guru agama dan guru PJOK semester I pada bulan Mei 2014.5.Pelaporan Laporan hasil kegiatan Pembelian buku disusun oleh Pusat dan daerah dengan rincian sebagai berikut: Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan Pembelian buku dari penggunaan dana Bansos buku ke Dinas Pendidikan Provinsi, dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan Provinsi membuat rekapitulasi laporan dari semua Sekolah dan di sampaikan ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Batas waktu penyerahan laporan, sesuai dengan ketentuan jadwal yang ditetapkan dalam panduan Bansos Buku. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar membuat laporan keseluruhan hasil pelaksanaan Pembelian buku dari 33 provinsi, sesuai rekap laporan yang disampaikan oleh seluruh provinsi di Indonesia.40 41. Prosedur Operasional Standar Pelatihan 42. CONTOH SWIM LANE POS PELATIHAN (BPSDMPK&PMP) NO.LANGKAH KEGIATANUNIT PELAKSANAPUSATPROVINSIKAB./KOTASATUAN PENDIDIKANMulai1P enganggaranAPBN PusatP enentuan Nara Sumber/Instruktur NasionalPengembangan Pedoman, MateriPenentuan Nara SumberPanduan, MateriPenentuan Instruktur Nasional (IN) oleh PPPPT K/LP2KSPanduan, Materi Pelatihan, Penentuan SIMengusulkan Calon Instruktur Nasional (I N)Tdk MemenuhiMemenuhi StandarPemantapan dan Penyamaan Persepsi4Sekolah Inti (SI)k a l o t i D3P enyiapan M ateri P edoman dan M ateri P elatihanKoordinasiKoordinasiKoordinasi Pusat2APBDAPBD/APBN DekonsentrasiPelatihan I N Provinsi/Region PPPPTK/LP2KSP elatihan Instruktur NasionalDitolakTdk LulusLulus56P elaporanPelatihan GS di Tingkat ProvinsiP elatihan Guru SasaranAplikasi Kurikulum 2013Pelatihan GS di Tingkat Kab/KotaKompetenNara TdkAnalisis Hasil Pelatihan (PAN)InstrukturGuru SasaranRekom endasi u tk NS Pelatihan2 Selanjutnya/Guru Sasaran/Tim PendampingDitolak KompetenTdk KompetenLapor an Akhir Hasil PelatihanTahun 2014 LAPORAN KE UIK PUSATPelatihan GS di Tingk. Sat.PendidikanDitolakKompeten/Amat Baik/BaikTdk KompetenRekomendasi utk NS Pelatihan2 Guru Sasaran/Tim PendampingRekomendasi utk Tim PendampingDidampingiSelesai*** Calon PendampingMulai Penentuan Calon Tim Pendamping42 43. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(1) A.Penganggaran 1.TugasPusat a. Menyediakan anggaran untuk pelatihan (SD, SMP, SMA, dan SMK). b. Menyiapkan kurikulum pelatihan (Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah). c. Menyiapkan model-model pelatihan (Instruktur Nasional, Guru Inti, dan Guru Sasaran). d. Melakukan koordinasi dan mapping terkait dengan sasaran pelatihan dengan Dinas Pendidikan Provinsi. e. Penjadwalan pelatihan (Instruktur Nasional, Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah). f. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan APBN dan berdasarkan mapping sasaran. 2.TugasDinasPendidikanProvinsi a. Melakukan koordinasi dengan pusat. b. Melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan kab/kota. c. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan APBD berdasarkan mapping sasaran dengan menggunakan kurikulum dan model pelatihan yang telah ditetapkan oleh pusat. 3. TugasDinasPendidikanKabupaten/Kota a. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi. b. Melakukan koordinasi dengan sekolah Pembina penyelenggara pelatihan. c. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan APBD berdasarkan mapping sasaran dengan menggunakan kurikulum dan model pelatihan yang telah ditetapkan oleh pusat. 43 44. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(2) B.PenyiapanMateri 1.TugasPusat a.Mengembangkan Pedoman dan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk pelatihan narasumber nasional, instruktur nasional, dan guru/kepala sekolah/pengawas sekolah sasaran (SD, SMP, SMA/K, dan PKLK), yang terdiri atas: b.Pedoman Pelatihan; c.Modul Pelatihan; d.Buku Siswa; e.Buku Pegangan Guru; f.Video Model Pembelajaran; g.Silabus; h.Pedoman Pengisian Rapor untuk setiap jenjang sekolah sesuai pelatihan; i.Peraturan-peraturan yang terkait dengan Implementasi Kurikulum 2013. 2. TugasDinasPendidikanProvinsi Menyiapkan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk pelatihan instruktur nasional (SD, SMP, SMA/K, dan PKLK), sesuai standart dari Pusat yang terdiri atas: a. Pedoman Pelatihan; b. Modul Pelatihan; c. Buku Siswa; d. Buku Pegangan Guru; e. Video Model Pembelajaran; f. Silabus; g. Pedoman Pengisian Rapor untuk setiap jenjang sekolah sesuai pelatihan; h. Peraturan-peraturan yang terkait dengan Implementasi Kurikulum 2013. 3. TugasDinasPendidikanKabupaten/Kota Menyiapkan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk pelatihan guru/kepala sekolah/pengawas sekolah sasaran (SD, SMP, SMA/K, dan PKLK), sesuai standart dari Pusat yang terdiri atas: a.Pedoman Pelatihan; b.Modul Pelatihan; c.Buku Siswa; d.Buku Pegangan Guru; e.Video Model Pembelajaran; f.Silabus; g.Pedoman Pengisian Rapor untuk setiap jenjang sekolah sesuai pelatihan; h.Peraturan-peraturan yang terkait dengan Implementasi Kurikulum 2013.44 45. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(3) C.Narasumber,InstrukturNasional1.TugasPusat a. Menentukan Narasumber Nasional Nara Sumber Nasional dapat terdiri dari unsur dosen, pengawas, kepala sekolah, guru, widyaiswara dan penulis serta penelaah buku (buku siswa atau buku pegangan guru), yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1)Memiliki latar belakang pendidikan akademik minimal S1 pada program studi yang relevan dengan materi pelatihan yang akan diberikan. 2)Untuk Dosen diutamakan memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevandengan materi pelatihan yang akan diberikan. 3)Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat pendidik pada bidang studi yang relevan dengan materi pelatihan yang akan diberikan, sering menjadi narasumber pelatihan guru pada tingkat nasional atau menjadi tim pengembang kurikulum tingkat nasional/provinsi. 4)Untuk widyaiswara harus sudah memiliki golongan minimal IV/b. 5)Untuk penulis dan/atau penelaah buku siswa dan/atau buku pegangan guru harus memiliki surat tugas/surat keputusan sebagai penulis dan/atau penelaah buku dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan. b. Menentukan Kriteria/Persyaratan Intruktur Nasional Calon instruktur nasional dapat terdiri dari unsur Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, dan Wisyaiswara, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Memiliki latar belakang pendidikan akademik minimal S1 pada program studi yang relevan dengan materi pelatihan yang akan diberikan. 2) Memiliki sertifikat pendidik pada bidang studi yang relevan dengan materi pelatihan yang akan diberikan dan sering menjadi narasumber pelatihan guru pada tingkat nasional. 3) Calon instruktur nasional harus memiliki pengalaman melatih guru dan berbasis prestasi yang dimilikinya, misalnya: 4) Guru berprestasi; 5) Skor UKG tinggi; 6) Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID; 7) National/Provincial Core Team Bermutu; 8) Tim Pengembang Kurikulum Provinsi dan Kabupaten; 9) Calon instruktur nasional wajib mengikuti pelatihan instruktur nasional implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran yang relevan dengan materi pelatihan yang akan diberikan oleh narasumber nasional dan dinyatakan lulus. c. Menentukan Persyaratan Sekolah Inti45 46. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(4) Lanjutan:Narsumber,InstrukturNasional2. Tugas Provinsi Menentukan Calon Instruktur Nasional Instruktur Nasional direkrut secara proporsional dari provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. 3. Tugas Kabupaten/Kota Menentukan Sekolah Inti yang memenuhi standard dan secara proporsional sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.46 47. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(5)47 48. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(6)48 49. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(7)49 50. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(8)50 51. CONTOH NARASI POS PELATIHAN(9) F. Sertifikat Pelatihan Surat Tanda Tamat Pelatihan atau Sertifikat Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 bagi narasumber nasional, instruktur nasional, dan sasaran dapat diberikan jika semua data hasil pelatihan sudah diinput dalam sistem manajemen pelatihan. G. Pelaporan Pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ke Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Provinsi ke Pusat. Pelaporan melalui input data pada aplikasi manajemen pelatihan yang disediakan oleh BPSDMPK-PMP Kemdikbud. Analisis laporan di tingkat kabupaten/kota disampaikan berdasarkan klaster dengan menggunakan pathokan acuan normal (PAN) H. Terkait dengan Pelatihan secara rinci terdapat di dalam Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.51 52. Prosedur Operasional Standar Pendampingan 53. CONTOH SWIM LANE POS PENDAMPINGAN (SMP) NO. 1LANGKAH KEGIATANUNIT PELAKSANAPenganggaranPUSATPROVINSIKAB./KOTAAPBN DekonsentrasiMulaiSATUAN PENDIDIKAN Semua SMP Sasaran di Kab/Kota membentukBimtek TPK Kab/Kota & GIAPBN Pusat (RKAKL KEG.MUTU SMP)Block Grant melalui SMPBlock Grant SMP 2Penyiapan Materi Pendampingan3Penyusunan Panduan, Silabus, Materi BimtekPenentuan Calon PendampingPanduan, Silabus,TPK Provinsi (SK Gubernur)TPK Kab/Kota (SK Bupati/Walikota)Guru Inti 4Pelatihan Calon PendampingBimtek Tingkat Pusat Tdk LulusDitolakLulusBimtek Tingkat Provinsi Tdk Lulus56LulusPelaksanaan PendampinganPelaporanDitolakGuru PendampingLaporan Pendampingan di SMP Cluster IndukLaporan Pendampingan di SMP Cluster IndukRekap Laporan Pendampingan Tingkat ProvinsiRekap Laporan Pendampingan Tingkat ProvinsiPendampingan di SMP ClusterTembusan Laporan Pendampingan di SMP Cluster Induk LAPORAN KE UIK PROVINSILaporan Akhir Hasil Pendampingan Tahun 2014 LAPORAN KE UIK PUSATSelesai53 54. CONTOH NARASI POS PENDAMPINGAN (1) A. Penganggaran Penganggaran kegiatan Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 pada tingkat SMP untuk tahun 2014 bersumber dari Dana APBN Pusat (pada DIPA Direktorat Pembinaan SMP) melalui RKAKL Kegiatan Peningkatan Mutu SMP dan Dana APBN yang di Dekonsentrasikan melalui Dinas Pendidikan Provinsi pada 33 provinsi di Indonesia.B. Penyiapan Materi Pendampingan 1.Penyusunan Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Direktorat Pembinaan SMP; 2.Penyusunan Draft Silabus dan Materi Pelatihan Petugas Pendamping oleh Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan konsultan, dan tim teknis Direktorat Pembinaan SMP; 3.Review Draft Silabus dan Materi Pelatihan Petugas Pendamping oleh Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan konsultan, dan tim teknis Direktorat Pembinaan SMP; 4.Finalisasi Draft Silabus dan Materi Pelatihan Petugas Pendamping oleh Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan konsultan, dan tim teknis Direktorat Pembinaan SMP; 5.Penyamaan persepsi Materi Pelatihan Petugas Pendamping untuk nara sumber pelatihan, oleh Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan konsultan, dan tim teknis Direktorat Pembinaan SMP.54 55. CONTOH NARASI POS PENDAMPINGAN (2) C. Penentuan Calon Pendamping Calon Pendamping implementasi Kurikulum 2013 berasal dari unsur Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten/Kota dan Guru Inti, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Telah mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan Pusat dan dinyatakan Lulus Sangat Baik (SB); 2. Telah mengikuti Pelatihan Petugas Pendamping yang diselenggarakan di tingkat Provinsi dan dinyatakan Lulus Sangat Baik (SB) - (narasumber tingkat Provinsi berasal dari TPK Provinsi yang sudah dilatih di Pusat dan dinyatakan Lulus Sangat Baik (SB); 3. TPK Kabupaten/Kota berasal dari unsur praktisi pendidikan untuk tingkat SMP yang disyahkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota; 4. Guru Inti berasal dari Guru Mata Pelajaran: Matematika; IPA; IPS; PKn; Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Seni Budaya; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; atau Prakarya; 5. Memiliki wawasan yang cukup tentang pendidikan secara umum dan Kurikulum 2013; 6. Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan.55 56. CONTOH NARASI POS PENDAMPINGAN (3) D. Bimtek Calon Pendamping 1.Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan narasumber pusat melatih TPK Provinsi di tingkat Pusat; 2.Pelaksanaan pelatihan di tingkat pusat selama 6 (enam) hari = 60 JP (@ 45 menit); 3.TPK Provinsi yang sudah dilatih di Pusat dan dinyatakan Lulus Sangat Baik (SB), selanjutnya menjadi narasumber tingkat provinsi masingmasing, dan bersama-sama tim pusat melatih calon pendamping yang berasal dari TPK Kabupaten/Kota dan Guru Inti; 4.TPK Kabupaten/Kota dan Guru Inti yang dilatih di tingkat provinsi, harus memenuhi kriteria peserta sebagaimana disebutkan pada butir C di atas; 5.Pelaksanaan pelatihan di tingkat provinsi selama 6 (enam) hari = 60 JP (@ 45 menit); 6.TPK Kabupaten/Kota dan Guru Inti yang sudah dilatih di tingkat provinsi dan dinyatakan Lulus Sangat Baik (SB), selanjutnya dapat menjadi Guru Pendamping di sekolah sasaran/cluster; 7.Materi pelatihan calon pendamping di tingkat pusat maupun provinsi adalah sama, yang meliputi: a. Konsep Kurikulum 2013; b. Kebijakan dan Skenario Pelaksanaan Pendampingan; c. Penyusunan RPP; d. Model-model Pembelajaran; e. Penilaian dan Model Rapor SMP; f. Simulasi Pendampingan; g. Pelaporan Hasil Pendampingan; h. Evaluasi Peserta Pelatihan (Pre-Test, Post-Test, dan Penilaian Proses); i. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan.56 57. CONTOH NARASI POS PENDAMPINGAN (4) E. Pelaksanaan Pendampingan Pendampingan dilakukan oleh Guru Pendamping (TPK Kabupaten/Kota atau Guru Inti) yang berasal dari 9 (sembilan) mata pelajaran, dengan mekanisme sebagai berikut: Pembentukan SMP Cluster: 1.Setiap Kabupaten/Kota harus mengelompokkan semua SMP di wilayahnya ke dalam Cluster; 2.Setiap cluster beranggotakan 5 (lima) SMP, yang ditetapkan berdasarkan keputusan/kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 3.Setiap cluster memilih/menyepakati tentang sekolah yang menjadi Cluster Induknya, dengan mempertimbangkan intake, daya dukung, dan SDM; 4.SMP Cluster Induk yang telah dipilih/disepakati, bertanggungjawab melakukan koordinasi antar semua anggota cluster-nya; 5.Setiap cluster akan mendapatkan Dana Blockgrant Pendampingan yang berasal dari APBN Dekonsentrasi sebesar Rp.22.000.000,- per-cluster; 6.Dana Blockgrant Pendampingan akan disalurkan melalui SMP Cluster Induk, dan digunakan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Pendampingan di SMP Cluster: 1.Pendamping yang berasal dari 9 (sembilan) mata pelajaran datang/mengunjungi SMP Cluster Induk di Kabupaten/Kota masing-masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi; 2.Semua guru sasaran yang berasal dari 9 (sembilan) mata pelajaran pada cluster tersebut, sudah berkumpul di SMP Cluster Induk, dan siap menerima pendampingan; 3.Pelaksanaan pendampingan di tiap-tiap cluster berlangsung selama 3 (tiga) hari; 4.Pendampingan dilangsungkan secara bergiliran dan/atau paralel pada semua cluster yang terdapat di Kabupaten/Kota tersebut; 5.Pendampingan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun; 6.Pendampingan I dilaksanakan pada awal Semester I; 7.Pendampingan II dilaksanakan pada awal Semester II.57 58. CONTOH NARASI POS PENDAMPINGAN (5)F. Pelaporan Laporan Hasil Pendampingan dibuat/disusun oleh Pusat dan daerah, dengan rincian sebagai berikut: 1.SMP Cluster Induk membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan pendampingan serta penggunaan Dana Blockgrant Pendampingan ke Dinas Pendidikan Provinsi, dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 2.Dinas Pendidikan Provinsi membuat rekapitulasi laporan dari semua SMP Cluster Induk dan disampaikan ke Direktorat Pembinaan SMP; 3.Batas waktu penyerahan laporan, sesuai dengan ketentuan jadwal yang telah ditetapkan; 4.Direktorat Pembinaan SMP membuat laporan keseluruhan hasil pelaksanaan pendampingan di 33 provinsi, berdasarkan rekap laporan dari semua provinsi tersebut.58 59. Prosedur Operasi Standar Monitoring dan Evaluasi 60. CONTOH SWIM LANE POS MONEV (SD) NO.1LANGKAH KEGI ATAN/ UNI T PELAKSANAPen ga ngga r anPUSATPen yi apan Mat er i Mo ne v3Pen en t uan Cal on Pet u gas Mone v4SATUAN PENDI DI KANDANA DEKONSENTRASIPeny u sunan Panduan dan Baha n/ Mat er i Pelat ihanBi m t ek Cal on Pet uga s Mone v5KAB./ KOTAM u laiAPBN PUSAT (RKAKL KEG. STANDAR I SI DAN PROSES)2PROVI NSIPel ak sa naa n Mone vUnsur Dit . PSD, PT, Konsult anDinas Pendid ika n Pr ov insiDinas Pendidika n Kab/ Kot aBimt ek Pet uga s Mone vM onev di 3 .0 60 SD pada 51 0 Kab/ Kot aM on ev Sam pling Gug us6Pel apor anLap o r an M onev d i Gu gus LAPORAN KE UI K PROVI NSILapor an Mon ev di SD Pada 5 1 0 Kab/ Kot aRek ap Lapor an Mon ev Ti n gk at Pu satRek ap Lapor an Mon ev Ti n gk at Pr ov i n siLAPORAN KE UIK PUSATLapor an A khir Hasil Monev Tahun 2014Se l esai60 61. CONTOH NARASI POS MONEV (1) A. Penganggaran. Penganggaran kegiatan pendampingan implementasi kurikulum 2013 pada Jenjang Sekolah Dasar tahun 2014 bersumber dari dana APBN pusat DIPA Direktorat Pembinaan SD dalam RKAKL kegiatan Standar isi dan proses dan dana APBN yang di dekonsentrasikan melalui Dinas Pendidikan B.Penyiapan Materi Materi Monitoring dan Evaluasi disiapka oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar yang terdiri dari : 1.Panduan Teknis Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi 2.Instrumen Monitoring dan Evaluasi untuk : (1) Pengawas Sekolah, (2) Kepala Sekolah, (3) Guru, (4) Siswa, dan (5) Komite Sekolah/Orang Tua Siswa.61 62. CONTOH NARASI POS MONEV (2) C. Penentuan Petugas MONEV Petugas Monitoring dan Evaluasi berasal dari unsur pusat dan daerah dengan rincian: 1.Petugas Monitoring dan Evalusi pusat berasal dari unsur Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, dan Perguruan Tinggi. 2.Petugas Monitoring dan Evaluasi daerah berasal dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota Kriteria petugas monitoring dan evaluasi 1.Telah mengikutit pelatihan calon petugas monitoring dan evaluasi 2.Memiliki wawasan yang cukup tentang pendidikan secara umum dan kurikulum 2013 3.Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikanD. Bimtek Petugas MONEV Materi Pelatihan calon petugas monitoring dan evaluasi meliputi; (1) Konsep kurikulum 2013, (2) Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, (3) Kebijakan dan juknis Monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum 2013, (4) Instrumen monitoring dan evaluasi Implementasi kurikulum 2013, (5) Simulasi pelaksanan Monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum 2013, dan (6) Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum 2013.62 63. CONTOH NARASI POS MONEV (3) E. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum 2013 di tahum anggaran 2014 dilaksanakan sebagai berikut: 1. Petugas monitoring dan evaluasi dari Pusat bersama - sama dengan petugas monitoring dan evaluasi provinsi ke Sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013, sebanyak 3.060 SD yang tersebar di 510 kabupaten/kota 2. Petugas monitoring dan evaluasi melakukan monitoring dan evaluasi ke sumua gugus (SD Inti) yang tersebar di 33 provinsi. 3. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu setelah pelaksanaan pendampingan semester I dan setelah pelaksanaan pendampingan semester II. 4. Monitoring dan evaluasi untuk Sekolah Dasar dilakukan pada kelas I, II, IV, dan V.F. Pelaporan 1. 2. 3.4.Model pelaporan monev implementasi kurikulum 2013 di susun oleh direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Laporan monitoring dan evaluasi terdiri dari soft copy dan hard copy (print out). Laporan petugas monitoring dan evaluasi tentang hasil kegiatan monitoring dan evaluasi tiap sekolah dalam bentuk file (soft copy) dilaporkan secara online, paling lambat 7 hari setelah kegiatan monitoring dan evaluasi selesai dilaksanakan. Rekapitulasi hasil monitoring dan evaluasi secara nasional akan dipublikasikan secara objektif dan transparan melalui media yang relevan.63 64. Diskusi Kelompok 1. Kelompok Pembina SD 2. Kelompok Pembina SMP 3. Kelompok Pembina SMA 4. Kelompok Pembina SMK 5. Kelompok POS Implementasi Kurikulum 2013 Tugas Diskusi Kelompok: Membahas Hasil Monev. Berdasarkan Temuan Memberikan Gagasan Konstruktif-ProgresifInovatif untuk Implementsi Kurikulum 2013 pada Tahap Selanjutnya dalam Ruang Lingkup Buku, Pelatihan, Pendampingan, Proses Pembelajaran, dan Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 (dari Pusat, Provinsi, Kab./Kota, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Pesert Didik) Presentasi Hasil Akumulasi Gagasan Konstruktif-Progresif-Inovatif. 65. Terima Kasih