logam berat

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri merupakan salah satu penopang perekonomian daerah. Keberadaan industri di suatu wilayah dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun akibat adanya proses industri, maka industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan berupa limbah. Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika dikelola dengan baik tetapi apabila karena berbagai keterbatasan dana dan kepedulian pelaku pengusaha industri, maka limbah tersebut tidak dikelola, sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Pencemaran yang dihasilkan dari logam berat sangat berbahaya karena bersifat toksik, logam berat juga akan terakumulasi dalam sedimen dan biota melalui proses gravitasi. Salah satu logam berat yang termasuk bahan beracun dan berbahaya adalah tembaga (Cu), merupakan salah satu logam berat yang banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama dalam industri elektroplating, tekstil dan industri logam (alloy). Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak, jaringan kulit, hati, pankreas dan miokardium. Oleh karena itu, proses penanganan limbah menjadi bagian yang sangat penting dalam industri. Keberadaan unsur tembaga di alam dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan

Upload: dewi-aisyah-t

Post on 10-Apr-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

masalah logam berat toksikan

TRANSCRIPT

Page 1: logam berat

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Industri merupakan salah satu penopang perekonomian daerah

Keberadaan industri di suatu wilayah dapat membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat setempat Namun akibat adanya proses

industri maka industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan

berupa limbah Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika

dikelola dengan baik tetapi apabila karena berbagai keterbatasan dana

dan kepedulian pelaku pengusaha industri maka limbah tersebut tidak

dikelola sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di

kemudian hari

Pencemaran yang dihasilkan dari logam berat sangat berbahaya

karena bersifat toksik logam berat juga akan terakumulasi dalam sedimen

dan biota melalui proses gravitasi Salah satu logam berat yang termasuk

bahan beracun dan berbahaya adalah tembaga (Cu) merupakan salah

satu logam berat yang banyak dimanfaatkan dalam industri terutama

dalam industri elektroplating tekstil dan industri logam (alloy) Ion Cu (II)

dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas dan miokardium

Oleh karena itu proses penanganan limbah menjadi bagian yang sangat

penting dalam industri

Keberadaan unsur tembaga di alam dapat ditemukan dalam bentuk

logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk

persenyawaan Cu termasuk ke dalam kelompok logam essensial dimana

dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh organisme sebagai koenzim

dalam proses metabolisme tubuh sifat racunnya baru muncul dalam

kadar yang tinggi Pada konsentrasi 001 ppm fitoplankton akan mati

karena Cu menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan sel

fitoplankton Konsentrasi Cu dalam kisaran 25-30 ppm dalam badan

perairan akan membunuh ikan-ikan Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL (Fitriyah

et al 2013)

Cu merupakan elemen mikro yang sangat dibutuhkan oleh

organisme baik darat maupun perairan namun dalam jumlah yang

sedikit Keberadaan Cu di suatu perairan umum dapat berasal dari daerah

industri yang berada di sekitar perairan tersebut Logam ini akan terserap

oleh biota perairan secara berkelanjutan apabila keberadaannya dalam

perairan selalu tersedia Terlebih lagi bagi biota perairan dengan mobilitas

yang rendah seperti kerang(Cahyani et al2012)

Tembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

12 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut

1 Apa pengertian dari Tembaga(Cu)

2 Apa kegunaan dari Tembaga (Cu)

3 Bagaimana dampak dari kegunaan Tembaga (Cu)

4 Apa dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah industri

5 Apa dampak dari Tembaga pada ikan

6 Apa dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air Bersih

7 Apa dampak dari Tembaga pada sungai dan sedimen

13 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui definisi dari Tembaga

2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga

3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga

4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah

industri

5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan

6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air

Bersih

7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan

sedimen

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu

berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan

dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam

bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral

Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi

dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah

logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada

suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga

mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga

dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2

Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk

hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)

Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti

CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin

atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu

sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam

larutan basa NH4OH

22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-

alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih

dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-

logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau

pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat

yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada

beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan

berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda

Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan

celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi

atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik

sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik

misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan

korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi

Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan

akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah

sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar

sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk

membunuh jamur bakteri dan alga

23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)

Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas

dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok

logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh

organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat

racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi

Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi

melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan

dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan

tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)

dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism

tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu

keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)

Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal

hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan

dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat

menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan

peralatan dapur (Andaka 2008)

24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 2: logam berat

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL (Fitriyah

et al 2013)

Cu merupakan elemen mikro yang sangat dibutuhkan oleh

organisme baik darat maupun perairan namun dalam jumlah yang

sedikit Keberadaan Cu di suatu perairan umum dapat berasal dari daerah

industri yang berada di sekitar perairan tersebut Logam ini akan terserap

oleh biota perairan secara berkelanjutan apabila keberadaannya dalam

perairan selalu tersedia Terlebih lagi bagi biota perairan dengan mobilitas

yang rendah seperti kerang(Cahyani et al2012)

Tembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

12 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut

1 Apa pengertian dari Tembaga(Cu)

2 Apa kegunaan dari Tembaga (Cu)

3 Bagaimana dampak dari kegunaan Tembaga (Cu)

4 Apa dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah industri

5 Apa dampak dari Tembaga pada ikan

6 Apa dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air Bersih

7 Apa dampak dari Tembaga pada sungai dan sedimen

13 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui definisi dari Tembaga

2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga

3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga

4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah

industri

5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan

6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air

Bersih

7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan

sedimen

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu

berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan

dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam

bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral

Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi

dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah

logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada

suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga

mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga

dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2

Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk

hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)

Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti

CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin

atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu

sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam

larutan basa NH4OH

22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-

alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih

dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-

logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau

pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat

yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada

beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan

berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda

Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan

celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi

atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik

sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik

misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan

korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi

Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan

akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah

sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar

sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk

membunuh jamur bakteri dan alga

23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)

Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas

dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok

logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh

organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat

racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi

Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi

melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan

dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan

tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)

dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism

tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu

keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)

Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal

hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan

dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat

menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan

peralatan dapur (Andaka 2008)

24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 3: logam berat

2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga

3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga

4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah

industri

5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan

6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air

Bersih

7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan

sedimen

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu

berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan

dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam

bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral

Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi

dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah

logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada

suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga

mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga

dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2

Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk

hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)

Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti

CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin

atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu

sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam

larutan basa NH4OH

22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-

alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih

dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-

logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau

pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat

yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada

beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan

berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda

Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan

celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi

atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik

sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik

misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan

korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi

Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan

akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah

sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar

sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk

membunuh jamur bakteri dan alga

23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)

Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas

dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok

logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh

organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat

racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi

Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi

melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan

dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan

tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)

dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism

tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu

keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)

Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal

hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan

dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat

menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan

peralatan dapur (Andaka 2008)

24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 4: logam berat

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu

berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan

dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam

bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral

Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi

dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah

logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada

suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga

mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga

dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2

Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk

hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)

Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti

CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin

atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu

sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam

larutan basa NH4OH

22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-

alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih

dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-

logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau

pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat

yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada

beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan

berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda

Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan

celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi

atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik

sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik

misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan

korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi

Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan

akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah

sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar

sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk

membunuh jamur bakteri dan alga

23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)

Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas

dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok

logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh

organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat

racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi

Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi

melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan

dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan

tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)

dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism

tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu

keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)

Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal

hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan

dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat

menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan

peralatan dapur (Andaka 2008)

24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 5: logam berat

Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan

celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi

atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik

sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik

misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan

korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi

Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan

akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah

sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar

sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk

membunuh jamur bakteri dan alga

23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)

Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas

dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok

logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh

organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat

racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi

Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi

melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan

dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan

tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)

dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism

tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu

keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)

Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal

hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan

dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat

menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan

peralatan dapur (Andaka 2008)

24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 6: logam berat

Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar

dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan

akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi

standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga

terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang

menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber

pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga

(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara

untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat

dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga

menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang

berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah

cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah

yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong

termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang

secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah

debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus

menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang

menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan

tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene

semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh

air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa

pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil

sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan

25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses

akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan

ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat

akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada

manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 7: logam berat

dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan

menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk

(Daud et al2013)

Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua

lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang

terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189

mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan

antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg

Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial

bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem

darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism

larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai

kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam

tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi

tubuh

Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan

ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-

12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan

untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang

diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10

mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas

maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar

maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar

Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil

pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene

menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di

Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar

Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat

karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA

Reference Dose (risk-based) California Action level and published

international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 8: logam berat

Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)

juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di

Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar

baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka

dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah

belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan

akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai

Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar

antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi

untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat

akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)

Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara

Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam

kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar

2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg

Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu

dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara

Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air

tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi

pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah

melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada

stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan

pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai

Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga

berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan

Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan

kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi

menurun(Cahyani et al2012)

26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 9: logam berat

Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian

hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai

tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya

Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai

Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari

Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya

Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di

Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga

senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di

perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL

Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa

kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu

karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya

banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai

bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi

diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut

sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa

kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode

pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC

ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh

lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses

akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam

berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan

mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu

dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah

terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel

sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam

sedimen menunjukkan kadar yang tinggi

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 10: logam berat

Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air

sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan

sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada

pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari

sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore

hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan

sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl

dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar

00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat

Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene

Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore

hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)

terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten

Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu

sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga

(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan

(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang

Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl

adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni

titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)

27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup

di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan

sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi

dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan

padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan sekitarnya

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat

ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam

berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 11: logam berat

Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah

maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk

perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi

kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme

utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat

terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal

sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara

absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh

oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase

terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu

CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)

CuO(s) (Fitriyah et al2013)

Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara

Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai

Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg

Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini

dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam

jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan

sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena

berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air

Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi

daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi

yang terjadi secara alamiah di perairan

Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan

ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara

sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi

baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 12: logam berat

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air

Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)

terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan

sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam

air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar

yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)

BAB IIIPENUTUP

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai

Page 13: logam berat

31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam

dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak

ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat

dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga

menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan

melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam

tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga

juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi

+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam

bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan

secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi

32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan

monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol

kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat

mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi

masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai