lo pleno

33
Anggota Kelompok 1. Dewi Fitria A. (09-003) 2. Risca Mufidah(09-004) 3. Larasati S. (09-006) 4. Fama Alburuda(09-012) 5. Aminatus S. (09-014) 6. Richlas Yusuf P. (09-015) 7. Veny Alfiani (09-016) 8. Rizki Nuha A.(09-019) 9. Lusy Augustin M.(09-026) 10. Ni Putu Meilisa N.(09-027) 11. Dani Sugeng P. (09-076) 12. Kristian Satrio (09-098) 13. Amirah (09-103)

Upload: sektimagine

Post on 02-Jul-2015

346 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Anggota Kelompok1. Dewi Fitria A. (09-003)

2. Risca Mufidah (09-004)3. Larasati S. (09-006)

4. Fama Alburuda (09-012)5. Aminatus S. (09-014)

6. Richlas Yusuf P. (09-015)7. Veny Alfiani (09-016)8. Rizki Nuha A. (09-019)

9. Lusy Augustin M.(09-026)10. Ni Putu Meilisa N.(09-027)11. Dani Sugeng P. (09-076)12. Kristian Satrio (09-098)

13. Amirah (09-103)

MAPING

F. lingkunganFaktor herediter

etiologi

patogenesis

Macam kelainan

pemeriksaaan

klinis

Gbr. klinis Gbr.radiografi

radiografi

KELAINAN GIGI-GELIGI

KELAINAN KONGENITAL PADA GIGI GELIGI

KELAINAN STRUKTUR GIGI

Anomali Struktur GigiAmelogenesis ImperfektaEnamel HipoplasiaDentinogenesis Imperfekta

Amelogenesis ImperfectaMerupakan nama untuk sejumlah

gengguan pekembangan email yang menurun.

Etiologi : HerediterTipe Amelogenesis Imperfekta :a. Tipe Hipoplastikb. Tipe Hipokalsifikasic. Tipe Hipomaturatif

Tipe HipoplastikBentuk hipoplastik menunjukkan kerusakan matriks email

yg disebabkan oleh hancurnya ameloblas secara dini.

Gambaran Klinis : Terdapat cekungan-cekungan pada permukaan Berwarna coklat

Tipe Hipoklasifikasi

Email superfisial yg tidak teratur, lunak, dan dapat dikerok dengan alat yg agak tumpul, tetapi mempunyai ketebalan yg normal. Terjadi gangguan pada kalsifikasi (pengendapan matriks)

Gambaran Klinis Terlihat seperti kapur Berwarna kuning-coklat

Tipe HipomaturasiTebal email biasanya normal. Ameloblas dapat

memproduksi matriks email, tetapi tidak mampu meresorpsi matriks ini dalam ukuran cukup. Terjadi gangguan pada tahap aposisi.

Gambaran KlinisEmail cenderung untuk patahBerbintik coklat-kuning

Dentinogenesis ImperfectaAdalah gangguan perkembangan gigi geligi yang menurun, dengan tanda-tanda mahkota gigi bentuk bola menunjukkan warna amber atau opal, akar gigi tipis, dan sering pendek adalah transparan dan rongga pulpa terutama sesudah erupsi terhapus.

Dibedakan 3 tipe :Tipe 1 (dentinogenesis imperfecta) dijumpai

pada osteogenesis imperfectaTipe 2 (dentin opak herediter) timbul secara

mandiri Tipe 3 (dentin opak herediter dari

pengasingan – brandywine) terutama ditemukan berbagai tngkatan obliterasi pulpa sampai pulpa sangat luas.

Etiologi :Herediter

Patogenesis :1.Dentinogenesis imperfekta terjadi akibat

defisiensi fosfoprotein dentin yang berperan dalam proses kalsifikasi selama periode maturasi dentin.

2. Proses kalsifikasi yang terdapat pada penderita dentinogenesis imperfekta merupakan kalsifikasi abnormal dentin dengan kandungan air yang tinggi serta kandungan inorganik yang rendah.

3. Adanya pembentukan dentin yang tidak sempurna tersebut menyebabkan dentin memiliki setengah kekerasan normal atau lunak.

4. Semakin lama, elemen-elemen juga menjadi aus yang ada hubungannya dengan kerusakan enamel. Gigi mudah fraktur sehingga mahkota tampak bergerigi.

 

a. b.Gambaran klinis Amelogenesis Imperfecta. (b) radiograf

Enamel Hipoplasiadefisiensi kualitas enamel karena

terjadinya penyimpangan selama perkembangan dan dapat terjadi pada pembentukan pit, groove, atau area yang lebih besar.

EtiologiPenyakit defisiensi vitamin D Gangguan pada masa kelahiranInfeksi dan trauma pada gigi susu dapat

berakibat hipoplasia email pada gigi tetap penggantinya.

Gejala klinisSecara klinis, tampak gambaran yang bervariasi. Gigi dapat tampak cekung berwarna cokelat karena hampir tidak terbentuk email. Hipoplasia dapat pula tampak sebagai ceruk kecil, barisan lekukan horizontal atau ceruk, atau tampak sederhana sebagai hilangnya lapisan email.

ANOMALI BENTUK GIGI GELIGI

FusiGigi yang besar ( makrodontia ) dengan satu

mahkota yang terdiri atas penyatuan mahkota dan akar

Etiologi : herediter

gK»Satu elemen yang mempunyai ukuran mesiodistal yang lebar»Terjadi kekurangan jumlah giGI

Concrescense • Merupakan fusi yang terjadi setelah pembentuk akar gigi

sempurna, fusi yang hanya terjadi pada sementum. Yang disebabkan karena trauma, crowded (resobsi tulang yang terjadi diantara akar gigi kemudian terjadi fusi pada sementum). Sering terjadi pada gigi molar ketiga rahang bawah

Delacerasi • Merupakan akar gigi yang membelok secara tajam atau

berbentuk kurva. Yang disebabkan pada waktu pembentukan gigi.

• Etologi : trauma mekanis• Patogenesis:

Trauma pada gigi 

Terkena trauma (pukulan) 

Terdorong ke dalam dan akar menusuk ke benih gigi permanen

Gambaran Delacerasi

Dens Invaginasi

Terjadi pada gigi insicive yang disebabkan karena invaginasi dari permukaan mahkota sebelum terjadi kalsifikasi

Dens Evaginasi• Email, dentin dan jaringan pulpanya terlipat

begitu juga email. Terdiri dari tonjolan ekstra yang ramping, runcing pada permukaan oklusal terutama ;memilik tanduk pulpa yang mendekati enamel.

TaurodonsiaMerupakan suatu bentukan antara perbandingan mahkota dan akar yang tidak normal.

Gambaran radiografis : ruang pulpa yang membesar,akar ggi menebal. Jarak bifurkasi dengan apeks pendek, dan kadang-kadang dan diferensi akar gigi yang belum berkembang.

Makrodonsia

Adalah bentukan gigi yang berukuran lebih besar dari normal. – Etiologi: faktor keturunan berperan,– Makrodontia ada tiga tipe yaitu :

1. True generalized macrodontia

2. Relatif generalized microdontia

3. Single macrodontia

Mikrodonsia

Merupakan bentukan gigi yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.

Etiologi: autosomal dominan

Mikrodontia ada 3 tipe, yaitu :

1. True generalized mikrodontia

2. Relatif generalized microdontia

3. Single microdontia

GIGI HUTCHINCEN DAN MULBERRY MOLAR

Ditemukan pada penderita sifilis kongenital yang terjadi akibat infeksi dari ibu melalui plasenta ke janin yang telah mencapai tahap perkembangan gigi tetap

“Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial, 2008”

Etiologi

Treponema pallidum radang kronis dalam folikel gigi perubahan dan penekanan sel ameloblast Hipoplasia proliferasi odontogen

kedalam papila dental takik

“Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial, 2008”

Gx klinis

Gigi insisif,kecil,mengembung bagian tengah (invaginasi/cekung) ke arah insisal

Gigi molar,seperti bulan (moon’s molar/dome shaped)

,oklusal kasar

,banyak ceruk dan tonjolan (mulberry molar)

Kelainan pada jumlah gigiDibagi menjadi :a. Supernumerary teeth

(Kelebihan jumlah gigi)b. Hipodonsia

(kekurangan jumlah gigi)

Supernumerry teeth Adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukan keadaan gigi yang berkembang dalam jumlah lebih dari normal .Biasanya juga bisa disebut sbg

Gigi Asesori(kelainan tumbuh kembang dentokraniofasial)

EtiologiBeberapa teori mengenai etiologi gigi

berlebih,yaitu :a. Teori Dikotomi

Gigi lebih merupakan hasil dikotomi dari tooth bud maksudnya disini adalah benih gigi normal namun pada saat erupsi membelah menjadi gigi sebenarnya dengan elemen tambahannya ( misal: mesiodens )

b. Teori HiperaktifitasGigi lebih merupakan hasil aktivitas berlebih dari lamina dental sehingga menghasilkan benih gigi lebih dari normal ( lebih dari sepuluh ). 

c. Teori GenetikMunculnya gigi lebih pada beberapa anggota keluarga yang sama mengarahkan anomali ini diwariskan secara genetik.

PatogensesisPerkembengan gigi minggu ke 6 IU

 Lapisan dasar epitel yang melapisi RM

 Membentuk lamina dentalis

 Berkembang dan menghasilkan tunas gigi

  normal hyperaktifitas

 10 buah benih tiap rahang Jumlah benih melebihi jumlah normal

HIPODONSIA

adalah Kegagalan perkembangan satu atau beberapa gigi yang umumnya terjadi dan sering kali bersifat herediter.

ETIOLOGI

a. herediter (dominan autosomal)b. penyakit infeksi c. trauma saat lahird. gangguan endokrin

Ada Beberapa MacamHipodonsiaOligodonsiaAnodonsia

Patogenesis Hipodonsia

Gangguan pada proses pembentukan benih gigi(tidak adanya kerapatan mesenkim pada lonceng

gigi dan tidak adanya reaksi ektodermal)

   

ketidakmampuan ameloblast bekerja sama dengan odontoblast membentuk email

  

terjadi hipodonsia

ANOMALI DALAM PERTUMBUHANa. Impaksi Gigi yang terpendam (tidak tumbuh)

karena jalan erupsi terhalang oleh tulang, gigi lain, dll. Sering terjadi pada M-3 RB, C RA dan P. Secara klinis, tidak terjadi erupsi pada gigi.

• Gambaran radiografis: gigi terpendam dengan variasi posisi

b. Persistensiadalah keadaan dimana gigi sulung belum

tanggal padahal sudah melewati waktu tanggal. Secara klinis gigi sulung tetap ada dan retentif dihubungkan dengan usianya. Gambaran radiografinya tampak gigi sulung dengan atau tanpa benih gigi penggantinya

Gambaran radiografis Persistensi