lo 4

6
1. Hormone yang mempengaruhi dari pertumbuhan dan perkembangan seorang anak - Hormon gonad, estrogen (pada wanita) dan androgen (pada pria). Peran: o Pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi o Pertumbuhan dan perkembangan tanda kelamin sekunder o Pertumbuhan tulang o Pertumbuhan sel-sel tubuh tertentu - Hormon pertumbuhan Fungsi: o Meningkatkan endapan protein dalam tubuh (“hemat protein”) yang akan berperan dalam pertumbuhan. Peran hormon pertumbuhan ini dicapai melalui: Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel Meningkatkan laju sintesis protein dengan meningkatkan laju translasi mRNA dan transkripsi DNA Menurunkan katabolisme protein dan asam amino o Meningkatkan penggunaan lipid sebagai sumber energi dengan meningkatkan konversi asam lemak menjadi asetil-coA o Menurunkan penggunaan karbohidrat dengan ambilan glukosa sel, menurunkan produksi glukosa oleh hepar, dan selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan sekresi insulin o Pertumbuhan tulang Meningkatkan protein dalam sel kondrositik dan osteogenik Meningkatkan proliferasi sel kondrositik dan osteogenik Meningkatkan diferensiasi kondrositik dan osteogenik Menstimulasi osteoblas untuk mengendap dipermukaan tulang lama sehingga tulang menjadi lebih tebal - Hormon tiroid o Meningkatkan transkripsi sejumlah gen (DNA) meningkatkan laju metabolisme basal, meningkatkan ukuran dan jumlah mitokondria, meningkatkan laju pertumbuhan, contohnya mempercepat kematangan tulang (penutupan epifisis)

Upload: yolanda

Post on 27-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

definisi defisiensi growth hormon

TRANSCRIPT

1. Hormone yang mempengaruhi dari pertumbuhan dan perkembangan seorang anak

- Hormon gonad, estrogen (pada wanita) dan androgen (pada pria). Peran:

o Pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi

o Pertumbuhan dan perkembangan tanda kelamin sekunder

o Pertumbuhan tulang

o Pertumbuhan sel-sel tubuh tertentu

- Hormon pertumbuhan Fungsi:

o Meningkatkan endapan protein dalam tubuh (“hemat protein”) yang akan berperan dalam

pertumbuhan. Peran hormon pertumbuhan ini dicapai melalui:

Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel

Meningkatkan laju sintesis protein dengan meningkatkan laju translasi mRNA dan transkripsi

DNA

Menurunkan katabolisme protein dan asam amino

o Meningkatkan penggunaan lipid sebagai sumber energi dengan meningkatkan konversi asam

lemak menjadi asetil-coA

o Menurunkan penggunaan karbohidrat dengan ambilan glukosa sel, menurunkan produksi

glukosa oleh hepar, dan selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan sekresi insulin

o Pertumbuhan tulang

Meningkatkan protein dalam sel kondrositik dan osteogenik

Meningkatkan proliferasi sel kondrositik dan osteogenik

Meningkatkan diferensiasi kondrositik dan osteogenik

Menstimulasi osteoblas untuk mengendap dipermukaan tulang lama sehingga tulang menjadi

lebih tebal

- Hormon tiroid

o Meningkatkan transkripsi sejumlah gen (DNA)

meningkatkan laju metabolisme basal,

meningkatkan ukuran dan jumlah mitokondria,

meningkatkan laju pertumbuhan, contohnya mempercepat kematangan tulang (penutupan

epifisis)

meningkatkan katabolisme,

karbohidrat: peningkatan ambilan glukosa oleh sel, glikolisis, glukoneogenesis, absorbsi

karbohidrat di usus, dan sekresi insulin

lemak: menurunkan simpanan lemak, meningkatkan oksidasi asam lemak bebas dan kadarnya

dalam darah.

Peningkatan resptor LDL di hepar menurunkan kadar kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid

dengan meningkatkan ekskresinya melalui empedu (feses)

meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin,

meningkatkan eksitasi saraf,

pada masa fetus dan tahun-tahun awal kehidupan berperan dalam proses perkembangan dan

pertumbuhan sel saraf

kardiovaskular : meningkatkan penggunaan oksigen dan sekresi sisa metabolisme

vasodilatasi meningkatkan aliran darah peningkatan curah jantung

meningkatkan nafsu makan

- Glukokortikoid

o Menstimulasi glukoneogenesis

o Menurunkan penyimpanan protein diseluruh tubuh kecuali hati

o Meningkatkan mobilisasi asam amino

- Paratiroid hormon dan kalsitonin

Terkait dengan fungsinya dalam mengatur kadar kalsium dalam darah dan sel yang selanjutnya

akan berperan dalam pertumbuhan tulang. Hormon paratiroid : meningkatkan ambilan kalsium di

usus dan ginjal, serta menstimulasi pelepasan kalsium dari tulang Kalsitonin memiliki peran

sebaliknya yaitu menurunkan ambilan kalsium di ginjal dan menstimulasi penyimpanan kalsium

dalam tulang.

- Insulin

Pada dasarnya peran insulin adalah peningkatan penggunaan ambilan glukosa oleh sel. Pada

berbagai jaringan di tubuh yang membutuhkan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel,

glukosa dimetabolisme sebagai sumber energi atau diseimpan sebagai glikogen. Pada sel lemak,

selain meningkatkan ambilan glukosa sel, insulin juga meningkatkan ambilan asam lemak dan

selanjutnya disimpan sebagai trigliserid. Insulin menghambat glukoneogenesis, meningkatkan

sintesis dan penyimpanan protein, serta menghambat degradasi protein.

- IGF-1

Peran IGF menyerupai peran hormon pertumbuhan. Suatu postulat menyatakan bahwa efek dari

hormon pertumbuhan diperantarai oleh IGF dan somatomedin lainnya.

- Somatostatin

Menghambat peran hormon pertumbuhan

Defisiensi Growth Hormon

Definisi

Defisiensi Growth Hormon adalah kelainan produksi atau kerja Gh lain tidak bermanifestasi

sebagai suatu bentuk klasik dari defisiensi GH.

Etiologi

Pada kondisi kekurangan growth hormone pertama perlu kita bedakan berdasarkan ada

tidaknya kekurangan hormone lain yang juga menyertai kekurangan growth hormone ini

khususnya apabila kita berbicara dalam konteks terjadinya perawakan yang pendek pada seorang

pasien. Untuk itu defisiensi hormone pituitary terkait gangguan pertumbuhan dapat dibedakan

menjadi multiple pituitary hormone deficiency dan isolated GH deficiency dan Insensitivity GH.

1. Multiple pituitary hormone deficiency

Kondisi ini dapat disebabkan karena gangguan genetic (mutasi) atau karena suatu proses yang

didapat (infeksi, keganasan, dll).

- Genetic

Beberapa mutasi yang diduga terkait dengan kondisi ini antara lain;

HESX1

Pada mutasi ini bisanya selain terlihat gangguan pertumbuhan (karena defisiensi growth

hormone), juga disertai dengan berbagai tingkatan gangguan atau defek dari optic nerve.

Gangguan ini tampak lebih buruk pada kondisi homozygote dimana ditemukannya septo-optic

dysplasia serta ketidak sempurnaan perkembangan dari septum pellucidum dan optic nerve

hipoplasia.

LHX3

Gangguan pada gen ini menunjukkan adanya defisiensi pada hormone GH, prolactin,

TSH, LH dan FSH akan tetapi tidak untuk ACTH. Gejala khas yang muncul dengan gangguan

hormone ini berupa pembesaran dari pituitary anterior, leher pendek, kaku pada cervical spine,

serta ketidak mampuan melakukan rotasi leher sepenuhnya (hanya 90 derajat, dimana pada orang

normal dapat mencapai 150-180 derajat)

LHX4

Mutasi pada hormone ini terkait juga dengan kekurangan dari hormone GH, TSH, dan

ACTH. Beberapa kondisi terkait dengan mutasi pada kompleks ini ditandai dengan hipofisis

yang mengecil berbentuk V, dan anectopic posterior pituitary

PTX2

Terkait dengan Rieger Syndrome yang dapat menyebabkan coloboma serta gangguan lain

pada ginjal, GI tract dan umbilicus.

PROP 1

Merupakan mutasi yang paling sering terjadi dan menyebabkan defisiensi dari GH, TSH

serta pada tahap lebih lanjut menyebabkan defisiensi LH dan FSH serta ACTH. Kondisi klinis

terkait mutasi ini dapat berupa penegakan diagnosis yang pada usia sekitar 6 tahun, dimana pada

usia sebelumnya tidak ditemukan adanya gangguan. Kemudian ditemukannya gangguan pada

masa pubertas, dimana umumnya terjadi pubertas yang spontan kemudian terjadi suatu

kemunduran dimana pada perempuan ditemukan secondary amenorhoea sedangkan pada laki-

laki ditemukan regresi dari ukuran testis dan perkembangan seks sekunder.

POU1F1

Merupakan salah satu gen yang mengalami mutasi dan berakibat sangat buruk, karena

defisiensi total dari GH dan Prolactin. Untuk hormone lainnya umumnya menunjukkan

kenormalan. Pada t ahun pertama kehidupan pada kondisi ini sudah ditemukan kegagalan

pertumbuhan yang sangat parah.

- Acquired (didapat) Untuk penyebab-penyebab yang didapat bisa merupakan manifestasi

dari penyakitpenyakit tertentu baik itu infeksi (meningitis, TBC, toxoplasmosis), tumor

(craniopharyngoma, CNS germinoma, eosinophilic granuloma) serta trauma. Intinya dari

berbagai penyebab tersebut akan menyebabkan terjadi lesi pada hipotalamus dan atau hipofisis

sehingga menyebabkan gangguan sekresi hormone.

2. Isolated GH deficiency

Gangguan pada produksi GH ini sendiri dapat juga disebabkan oleh factor genetic (mutasi) serta

dapat juga disebakan oleh factor yang didapat.

- Mutasi Genetik

GHRH receptor

Mutasi gen GH

X-Linked

- Acquired (didapat)

3. GH Insensitivity

- Genetic

Abnormalities reseptor GH

Post receptor abnormalities

IGF-1 gene abnormal

IGF-B protein abnormal

IGF-1 Receptor abnormal

Epidemiologi

Insidensi defisiensi GH diperkirakan 1:4000 pada penduduk di Skotlandia dan mungkin 1:10.000

diseluruh dunia. Ditemukan sekitar 68 kasus perawakan pendek diantara 367 kasus pada tahun

1983-1985 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada

tahun 1989/1990 ditemukan 28 kasus perawakan pendek diantara 209 kasus rujukan.