Download - lo 4
1. Hormone yang mempengaruhi dari pertumbuhan dan perkembangan seorang anak
- Hormon gonad, estrogen (pada wanita) dan androgen (pada pria). Peran:
o Pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi
o Pertumbuhan dan perkembangan tanda kelamin sekunder
o Pertumbuhan tulang
o Pertumbuhan sel-sel tubuh tertentu
- Hormon pertumbuhan Fungsi:
o Meningkatkan endapan protein dalam tubuh (“hemat protein”) yang akan berperan dalam
pertumbuhan. Peran hormon pertumbuhan ini dicapai melalui:
Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel
Meningkatkan laju sintesis protein dengan meningkatkan laju translasi mRNA dan transkripsi
DNA
Menurunkan katabolisme protein dan asam amino
o Meningkatkan penggunaan lipid sebagai sumber energi dengan meningkatkan konversi asam
lemak menjadi asetil-coA
o Menurunkan penggunaan karbohidrat dengan ambilan glukosa sel, menurunkan produksi
glukosa oleh hepar, dan selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan sekresi insulin
o Pertumbuhan tulang
Meningkatkan protein dalam sel kondrositik dan osteogenik
Meningkatkan proliferasi sel kondrositik dan osteogenik
Meningkatkan diferensiasi kondrositik dan osteogenik
Menstimulasi osteoblas untuk mengendap dipermukaan tulang lama sehingga tulang menjadi
lebih tebal
- Hormon tiroid
o Meningkatkan transkripsi sejumlah gen (DNA)
meningkatkan laju metabolisme basal,
meningkatkan ukuran dan jumlah mitokondria,
meningkatkan laju pertumbuhan, contohnya mempercepat kematangan tulang (penutupan
epifisis)
meningkatkan katabolisme,
karbohidrat: peningkatan ambilan glukosa oleh sel, glikolisis, glukoneogenesis, absorbsi
karbohidrat di usus, dan sekresi insulin
lemak: menurunkan simpanan lemak, meningkatkan oksidasi asam lemak bebas dan kadarnya
dalam darah.
Peningkatan resptor LDL di hepar menurunkan kadar kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid
dengan meningkatkan ekskresinya melalui empedu (feses)
meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin,
meningkatkan eksitasi saraf,
pada masa fetus dan tahun-tahun awal kehidupan berperan dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan sel saraf
kardiovaskular : meningkatkan penggunaan oksigen dan sekresi sisa metabolisme
vasodilatasi meningkatkan aliran darah peningkatan curah jantung
meningkatkan nafsu makan
- Glukokortikoid
o Menstimulasi glukoneogenesis
o Menurunkan penyimpanan protein diseluruh tubuh kecuali hati
o Meningkatkan mobilisasi asam amino
- Paratiroid hormon dan kalsitonin
Terkait dengan fungsinya dalam mengatur kadar kalsium dalam darah dan sel yang selanjutnya
akan berperan dalam pertumbuhan tulang. Hormon paratiroid : meningkatkan ambilan kalsium di
usus dan ginjal, serta menstimulasi pelepasan kalsium dari tulang Kalsitonin memiliki peran
sebaliknya yaitu menurunkan ambilan kalsium di ginjal dan menstimulasi penyimpanan kalsium
dalam tulang.
- Insulin
Pada dasarnya peran insulin adalah peningkatan penggunaan ambilan glukosa oleh sel. Pada
berbagai jaringan di tubuh yang membutuhkan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel,
glukosa dimetabolisme sebagai sumber energi atau diseimpan sebagai glikogen. Pada sel lemak,
selain meningkatkan ambilan glukosa sel, insulin juga meningkatkan ambilan asam lemak dan
selanjutnya disimpan sebagai trigliserid. Insulin menghambat glukoneogenesis, meningkatkan
sintesis dan penyimpanan protein, serta menghambat degradasi protein.
- IGF-1
Peran IGF menyerupai peran hormon pertumbuhan. Suatu postulat menyatakan bahwa efek dari
hormon pertumbuhan diperantarai oleh IGF dan somatomedin lainnya.
- Somatostatin
Menghambat peran hormon pertumbuhan
Defisiensi Growth Hormon
Definisi
Defisiensi Growth Hormon adalah kelainan produksi atau kerja Gh lain tidak bermanifestasi
sebagai suatu bentuk klasik dari defisiensi GH.
Etiologi
Pada kondisi kekurangan growth hormone pertama perlu kita bedakan berdasarkan ada
tidaknya kekurangan hormone lain yang juga menyertai kekurangan growth hormone ini
khususnya apabila kita berbicara dalam konteks terjadinya perawakan yang pendek pada seorang
pasien. Untuk itu defisiensi hormone pituitary terkait gangguan pertumbuhan dapat dibedakan
menjadi multiple pituitary hormone deficiency dan isolated GH deficiency dan Insensitivity GH.
1. Multiple pituitary hormone deficiency
Kondisi ini dapat disebabkan karena gangguan genetic (mutasi) atau karena suatu proses yang
didapat (infeksi, keganasan, dll).
- Genetic
Beberapa mutasi yang diduga terkait dengan kondisi ini antara lain;
HESX1
Pada mutasi ini bisanya selain terlihat gangguan pertumbuhan (karena defisiensi growth
hormone), juga disertai dengan berbagai tingkatan gangguan atau defek dari optic nerve.
Gangguan ini tampak lebih buruk pada kondisi homozygote dimana ditemukannya septo-optic
dysplasia serta ketidak sempurnaan perkembangan dari septum pellucidum dan optic nerve
hipoplasia.
LHX3
Gangguan pada gen ini menunjukkan adanya defisiensi pada hormone GH, prolactin,
TSH, LH dan FSH akan tetapi tidak untuk ACTH. Gejala khas yang muncul dengan gangguan
hormone ini berupa pembesaran dari pituitary anterior, leher pendek, kaku pada cervical spine,
serta ketidak mampuan melakukan rotasi leher sepenuhnya (hanya 90 derajat, dimana pada orang
normal dapat mencapai 150-180 derajat)
LHX4
Mutasi pada hormone ini terkait juga dengan kekurangan dari hormone GH, TSH, dan
ACTH. Beberapa kondisi terkait dengan mutasi pada kompleks ini ditandai dengan hipofisis
yang mengecil berbentuk V, dan anectopic posterior pituitary
PTX2
Terkait dengan Rieger Syndrome yang dapat menyebabkan coloboma serta gangguan lain
pada ginjal, GI tract dan umbilicus.
PROP 1
Merupakan mutasi yang paling sering terjadi dan menyebabkan defisiensi dari GH, TSH
serta pada tahap lebih lanjut menyebabkan defisiensi LH dan FSH serta ACTH. Kondisi klinis
terkait mutasi ini dapat berupa penegakan diagnosis yang pada usia sekitar 6 tahun, dimana pada
usia sebelumnya tidak ditemukan adanya gangguan. Kemudian ditemukannya gangguan pada
masa pubertas, dimana umumnya terjadi pubertas yang spontan kemudian terjadi suatu
kemunduran dimana pada perempuan ditemukan secondary amenorhoea sedangkan pada laki-
laki ditemukan regresi dari ukuran testis dan perkembangan seks sekunder.
POU1F1
Merupakan salah satu gen yang mengalami mutasi dan berakibat sangat buruk, karena
defisiensi total dari GH dan Prolactin. Untuk hormone lainnya umumnya menunjukkan
kenormalan. Pada t ahun pertama kehidupan pada kondisi ini sudah ditemukan kegagalan
pertumbuhan yang sangat parah.
- Acquired (didapat) Untuk penyebab-penyebab yang didapat bisa merupakan manifestasi
dari penyakitpenyakit tertentu baik itu infeksi (meningitis, TBC, toxoplasmosis), tumor
(craniopharyngoma, CNS germinoma, eosinophilic granuloma) serta trauma. Intinya dari
berbagai penyebab tersebut akan menyebabkan terjadi lesi pada hipotalamus dan atau hipofisis
sehingga menyebabkan gangguan sekresi hormone.
2. Isolated GH deficiency
Gangguan pada produksi GH ini sendiri dapat juga disebabkan oleh factor genetic (mutasi) serta
dapat juga disebakan oleh factor yang didapat.
- Mutasi Genetik
GHRH receptor
Mutasi gen GH
X-Linked
- Acquired (didapat)
3. GH Insensitivity
- Genetic
Abnormalities reseptor GH
Post receptor abnormalities
IGF-1 gene abnormal
IGF-B protein abnormal
IGF-1 Receptor abnormal
Epidemiologi
Insidensi defisiensi GH diperkirakan 1:4000 pada penduduk di Skotlandia dan mungkin 1:10.000
diseluruh dunia. Ditemukan sekitar 68 kasus perawakan pendek diantara 367 kasus pada tahun