lo 1 memahami dan menjelaskan perilaku berisiko dan perilaku kesehatan pada masa pubertas

Upload: aymanalatas

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    1/49

    LO 1 Memahami dan Menjelaskan Perilaku Berisiko dan Perilaku Kesehatan

    Pada Masa Pubertas

    Kehamilan Pada Remaja dan Kehamilan yang Tidak DiinginkanKehamilan tidak diinginkan adalah suatu kondisi dimana pasangan (laki-laki

    dan perempuan) tidak menginginkan terjadinya kelahiran sebagai akibat kehamilan.Terjadinya kehamilan di sini dapat diakibatkan oleh perilaku atau hubungan seksualyang disengaja maupun tidak disengaja seperti perkosaan. Banyak kejadian yangmenunjukkan orang yang tidak bertanggung jawab atas kejadian ini.

    !" pada tahun #$$$ memperkirakan #%& kehamilan didunia merupakanKehamilan tidak diinginkan yaitu sekitar '$ juta %tahun. Di ndonesia sendiridiperkirakansekitar juta perempuan mengalami Kehamilan tidak diinginkan tiaptahunnya. Kejadian ini dapat menimpa pasangan yang belum menikah ataupun yangsudah menikah. Bagi yang belum menikah beberapa pasangan bertanggung jawabdengan melakukan pernikahan* sedangkan beberapa yang lain melakukan aborsi atau pengguguran kandungan. +borsi yang marak terjadi di ndonesia sebagian besar termasuk dalam kategori aborsi kriminal. Bahkan sering kali* aborsi dilakukan dengan,ara tidak aman* sehingga dapat mengakibatkan dampak-dampak tertentu.

    Kehamilan tidak diinginkan bagi pasangan yang belum menikah dankeluarganya merupakan sebuah aib terutama bagi masyarakat ber-peradaban timur seperti ndonesia. Bagi mereka ini adalah sebuah dilema* Di satu sisi jika kehamilantersebut dipertahankan maka harus mau menanggung rasa malu dan tentunya harusada yang bertanggung jawab terhadap ,alon bayi tersebut agar mempunyai ayah.Disamping itu juga harus mempertimbangkan pendidikan si ,alon ibu dan bagaimanadengan risiko yang akan dihadapi saat bersalin. Di sisi lain* jika digugurkanmaka akan melanggar undang-undang serta norma dan ajaran agama. Kebanyakan

    mereka melakukan aborsi dengan bantuan tenaga dukun* kebanyakan disebabkankarena rasa malu dan pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab.

    Penyebab Kehamilan Tidak DiinginkanBanyak aktor yang menyebabkan Kehamilan tidak diinginkan antara lain /

    . Penundaan dan meningkatnya usia kawin serta semakin mudanya umur saatmenar,h (menstruasi pertama kali ). !al ini menyebabkan semakin jauhnya jarak

    saat menstruasi sampai dengan menikah* masa rawan semakin meningkat.Terbukti dengan meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    2/49

    #. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi serta perilakuseksual yang menyebabkan kehamilan.

    &. Tidak menggunakan alat kontrasepsi terutama bagi wanita yang sudah menikah.0. Kegagalan alat kontrasepsi'. Kehamilan tersebut diakibatkan oleh pemerkosaan1. Kondisi ibu yang tidak memungkinkan* seperti menderita penyakit-penyakit

    tertentu2. Pertimbangan ekonomi* tidak memiliki biaya untuk melahirkan dan membesarkan

    anak.3. +lasan karir atau sekolah karena kehamilan dianggap menghalangi karir atau

    pendidikan di sekolah.4. Kehamilan karena in,est atau masih ada pertalian darah

    $. Kondisi bayi yang dikandung ,a,at atau jenis kelaminnya tidak sesuai keinginan.

    +borsi dan 5asalahnya6ebagian besar wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akan

    menyelesaikannya dengan aborsi atau pengguguran kandungan. 6ebagian besar mereka yang menggugurkan kehamilan tersebut dengan ,ara-,ara tradisional yangtidak aman. +borsi ,ara tradisional mempunyai resiko tinggi seperti in eksi rahim*kemandulan* in eksi dan perdarahan hingga kematian. 6elain itu aborsi kriminaltersebut bertentangan dengan 7ndang-7ndang Kesehatan serta hukum-hukum yang berlaku di ndonesia di mana tidak ada satupun yang melegalkan aborsi tanpa indikasimedis.

    Risiko Kehamilan pada Remaja

    Kehamilan pada usia remaja* apalagi disebabkan oleh hubungan seks pranikahdapat menjadi trauma kejiwaan terhadap remaja putrid* terutama bagi yangmengalami pertama kali. !al ini dikarenakan perkembangan kejiwaannya belumstabil.Risiko kehamilan pada remaja ditinjau dari aspek kesehatan antara lain dapatmengakibatkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan kematian perinatal.6edangkan bagi ibu dapat menyebabkan terjadinya abortus* perdarahan* persalinansulit dan lain-lain. Remaja yang hamil amat berisiko menderita kera,unan kehamilan

    (preeklapsia dan eklampsia)* disproporsi kepala bayi dengan tulang-tulang jalan lahir oleh karena tulang-tulang panggulnya belum tumbuh dengan sempurna. Remaja yang

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    3/49

    hamil juga kurang pengawasan selama kehamilan dan persalinan* akibatnya seringterjadi kekurangan nutrisi pada remaja tersebut maupun janin yang dikandungnya.6edangkan dari aspek sosial Kehamilan tidak diinginkan dapat mengakibatkanremaja tersebut menarik diri dari pergaulan sosial* dari sekolah* keluarga* lingkungandan masyarakat serta terjadi ke,emasan terhadap kehamilannya. Pen,egahan Kehamilan Tidak DiinginkanPen,egahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan antara lain melalui beberapa yaitu /

    . 8ara yang paling e ekti adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelummenikah

    #. 5engisi waktu luang dengan melakukan kegiatan positi seperti olahraga* seni dankegiatan keagamaan

    &. !indari perbuatan yang dapat menyebabkan dorongan seksual seperti meraba-rabatubuh pasangan maupun menonton 9ideo porno

    0. 5emperoleh in ormasi tentang man aat dan menggunakan alat kontrasepsi* ,aramenggunakannya serta kemungkinan kegagalannya

    '. Pada pasangan yang telah menikah sebaiknya memakai kontrasepsi yang amanseperti suntikan* sterilisasi* 7D dan implant.

    Penanganan Kasus Kehamilan Tidak Diinginkan

    Diperlukan penanganan ekstra sabar dan bersahabat pada remaja. +lternati yang biasanya digunakan menyelesaikan kehamilan tidak diinginkan antara laindengan menyelesaikan se,ara kekeluargaan* pasangan tersebut segera menikah.

    LI 2. Memahami dan menjelaskan factor resiko tinggi kehamilan.

    Definisi

    Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yangdikandungnya selama kehamilan* persalinan ataupun ni as bila dibandingkandengan kehamilan* persalinan dan ni as normal.Risiko golongan ibu hamil menurut 5uslihatun (#$$4* p. )* meliputi/

    IBU HAMIL RESIKO RENDAH

    bu hamil dengan kondisi kesehatan dalam keadaan baik dan tidak memiliki

    aktor- aktor risiko berdasarkan klasi ikasi risiko sedang dan risiko tinggi*

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    4/49

    baik dirinya maupun janin yang dikandungnya. 5isalnya* ibu hamil primiparatanpa komplikasi* kepala masuk P+P minggu ke-&1. #).

    IBU HAMIL RESIKO SEDANG

    bu hamil yang memiliki satu atau lebih dari satu aktor risiko tingkat sedang*misalnya ibu yang usia kurang dari #$ tahun atau lebih dari &' tahun* tinggi badan kurang dari 0' ,m dan lain-lain. :aktor ini dianggap nantinya akanmempengaruhi kondisi ibu dan janin* serta memungkinkan terjadinya penyulit pada waktu persalinan. IBU HAMIL RESIKO TINGGI (RESTI)

    bu hamil yang memiliki satu atau lebih dari satu aktor- aktor risiko tinggi*

    antara lain adanya anemia pada ibu hamil. :aktor risiko ini dianggap akanmenimbulkan komplikasi dan mengan,am keselamatan ibu dan janin baik pada saat hamil maupun persalinan nanti.

    !K"O# P$%&$B!B K$'!MIL!% #$(IKO

    Kehamilan risiko rendah . Primipara tanpa komplikasi --- Primipara adalah wanita yang pernah

    kali melahirkan bayi yang telah men,apai tahap mampu hidup (9iable).Kehamilan dengan presentase kepala* umur kehamilan &1 minggu dankepala sudah masuk P+P.

    #. 5ultipara tanpa komplikasi adalah wanita yang telah melahirkan # janin9iabel atau lebih.

    &. Persalinan spontan dengan kehamilan prematur dan bayi hidup ---Persalinan spontan yang terjadi pada kehamilan kurang dari &2 minggu*tetapi berat badan lahir melebihi #'$$ gram.

    Kehamilan risiko sedang Kehamilan yang masuk ke alam ka!eg"#i $% !e#lalu&'

    7mur ibu terlalu muda (; #$ tahun)Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik danrelati masih ke,il* biologis sudah siap tetapi psikologis belum matang.6ebaiknya tidak hamil pada usia di bawah #$ tahun. +pabila telah menikah pada usia di bawah #$ tahun* gunakanlah salah satu alat%obat kontrasepsiuntuk menunda kehamilan anak pertama sampai usia yang ideal untuk hamil

    5enurut 8aldwell dan 5oloy ada 0 bentuk pokok jenis panggul/.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    5/49

    #. +ndroid/ panggul pria* bentuk segitiga/ ' =&. +ntropoid/ agak lonjong seperti telur/ &' >0. Platipelloid/ menyempit arah muka belakang/ ' > (Prawirohardjo* #$$3*

    p. $'- $1).7mur ibu terlalu tua (? &' tahun)Pada usia ini kemungkinan terjadi problem kesehatan seperti hipertensi*diabetes mellitus* anemis* saat persalinan terjadi persalinan lama* perdarahandan risiko ,a,at bawaan.@arak kehamilan terlalu dekat (; # tahun)Bila jarak anak terlalu dekat* maka rahim dan kesehatan ibu belum pulihdengan baik* pada keadaan ini perlu diwaspadai kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik* persalinan lama* atau perdarahan.@umlah anak terlalu banyak (? 0 anak)

    bu yang memiliki anak lebih dari 0* apabila terjadi hamil lagi* perludiwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama* karena semakin banyak anak* rahim ibu makin melemah.

    I u engan !inggi a an ku#ang a#i %* +m

    Pada ibu hamil yang memiliki tinggi badan kurang dari 0' ,m* dalamkeadaan seperti itu perlu diwaspadai adanya panggul sempit karena dapatmengalami kesulitan dalam melahirkan.

    Kehamilan le ih ulan (se#"!inus)Kehamilan yang melewati waktu 0# minggu belum terjadi persalinan* dihitung berdasarkan rumus Aaegele.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    6/49

    Kehamilan risiko tinggi

    ,enyaki! -a a i u hamil

    +nemia+nemia +dalah kekurangan darah yang dapat menganggu kesehatan ibu padasaat proses persalinan (BKKBA* #$$&* p.#0). Kondisi ibu hamil dengan kadar !emoglobin kurang dari g> pada trimester dan & dan ; $*' g > padatrimester #. +nemia dapat menimbulkan dampak buruk terhadap ibu maupun janin* seperti in eksi* partus prematurus* abortus* kematian janin* ,a,at bawaan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    7/49

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    8/49

    Pre eklamsi adalah suatu keadaan dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan #$ mingguatau segera setelah lahir.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    9/49

    pada kehamilan lanjut* si at perdarahannya tanpa sebab* tanpa nyeri* dan berulang* kadang-kadang perdarahan terjadi pada pagi hari sewaktu bangun tidur. Penanganan/ 5enurut astman bahwa tiap perdarahantrimester ketiga yang lebih dari show (perdarahan inisial)* harus dikirim

    ke rumah sakit tanpa dilakukan manipulasi apapun* baik rektal maupun9aginal. +pabila pada penilaian baik* perdarahan sedikit* janin masihhidup* belum inpartu* kehamilan belum ,ukup &2 minggu* atau berat badan janin dibawah #'$$ gr* maka kehamilan dapat dipertahankanistirahat dan pemberian obat- obatan dan obser9asilah dengan teliti.

    #. 6olusio plasenta --- 6uatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal*terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    10/49

    - Pernah operasi ginekologik- Pernah inersia uteri

    G Disproporsi se alo pel9ik* perdarahan antepartum* pre-eklampsi daneklampsi* kehamilan ganda* hidramnion* kelainan letak pada hamil tua*dismaturitas* kehamilan pada in ertilitas* persalinan terakhir I ' tahun*inkompetensi ser9iks* postmaturitas* hamil dengan tumor (mioma ataukista o9arii)* uji serologis lues positi .

    b. Komplikasi medis+nemia* hipertensi* penyakit jantung* diabetes melitus* obesitas*

    penyakit saluran ken,ing* penyakit hati* penyakit paru dan penyakit- penyakit lain dalam kehamilan.

    aktor #isiko

    :aktor risiko merupakan situasi dan kondisi serta keadaan umum ibuselama kehamilan* persalinan dan ni as akan memberikan an,aman padakesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya. Keadaan dankondisi tersebut bisa digolongkan sebagai aktor medis dan non medis.

    :aktor non medis antara lain adalah kemiskinan* ketidak tahuan* adat*tradisi* keper,ayaan* dan lain-lain. !al ini banyak terjadi terutama pada negara berkembang* yang berdasarkan penelitian ternyata sangat mempengaruhimorbiditas dan mortalitas. Dimasukkan pula dalam aktor non medis adalahsosial ekonomi rendah* kebersihan lingkungan* kesadaran memeriksakankehamilan se,ara teratur* asilitas dan sarana kesehatan yang serbakekurangan.

    :aktor medis antara lain adalah penyakit-penyakit ibu dan janin* kelainanobstetri* gangguan plasenta* gangguan tali pusat* komplikasi persalinan* penyakit neonatus dan kelainan genetik. 5enurut Ba+ke!! aktor risiko itu bisa bersi at biologis* genetika* lingkungan atau psikososial. Aamun dalamkesehatan reproduksi kita dapat membaginya se,ara lebih spesi ik* yaitu/

    . :aktor demogra i/ umur* paritas dan tinggi badan#. :aktor medis biologis/ underlying disease* seperti penyakit jantung dan

    malaria.&. :aktor riwayat obstetri/ abortus habitualis* 68* dan lain-lain.0. :aktor lingkungan/ polusi udara* kelangkaan air bersih* penyakit endemis*

    dan lain-lain.'. :aktor sosioekonomi budaya / pendidikan* penghasilan.

    6eharusnya aktor risiko dikenali oleh ibu hamil serta keluarga sehinggaibu-ibu dengan kehamilan risiko tinggi mendapat pertolongan yangsemestinya.

    Deteksi Dan Pencegahan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    11/49

    7ntungnya semua kelainan yang menjadi risiko kehamilan di usia rawansudah bisa dideteksi. 6ebagian malah dapat di,egah dan yang lain bisa dirawatsehingga mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitasnya. Tekanan darah*misalnya bisa diukur dan diobati sehingga dapat men,egah terjadinya preeklamsia. Kasus plasenta pre9ia juga dapat ditangani dengan bedah sesar @adi sebagian kelainan bisa dikoreksi. 6ebagian lagi bisa dipantau denganketat dan yang lain bisa diatasi dengan melakukan tindakan untuk pertolongan.7saha pen,egahan penyakit pada kehamilan dan persalinan tidak hanya padasegi medis atau kesehatan saja. :aktor sosial ekonomi rendah juga tidak terlepas dari kemiskinan* kebodohan* ketidaktahuan* mempunyaike,enderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak berpartisipasi dalamkeluarga beren,ana. Disamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah jugaakan mengakibatkan gi i ibu dan perilaku peman aaatan kesehatan yang buruk.Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaan pusat-pusat pelayanan

    yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapat asuhan prenatalyang baik* ,akupan yang luas dan jumlah pemeriksaan yang ,ukup.Di negara maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar ' kali selamakehamilannya.6edangkan di ndonesia biasanya wanita hamil hanyamemeriksakan diri 0-' kali.@adi se,ara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukanuntuk pen,egahan penyulit pada kehamilan dan persalinan adalah /

    . +suhan prenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil#. Peningkatan pelayanan* jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan&. Peningaktan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan0. Peningakatan status wanita baik dalam pendidikan* gi i* masalah kesehatanwanita dan reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya'. 5enurunkan tingkat ertilitas yang tingggi melalui program keluarga beren,ana1. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering danlebih intensi .Kelainan yang tidak dapat di,egah adalah sindrom down. 6atu-satunya ,arauntuk meminimalkan risiko ini adalah ibu harus hamil di usia reproduksisehat. Aamun kelainan tersebut dapat dideteksi dengan s,reening darah dan76< pada kehamilan dini. Tapi deteksi terakurat hanyalah melalui tindakanamniosentesis atau mengambil ,ontoh jaringan janin untuk dilihatkromosomnya. jika janin terbukti menderita down syndrome maka dokter bisamelakukan konseling pada suami-istri. +pa yang akan terjadi* apa yang bisadilakukan oleh dokter* apakah kehamilan akan diteruskan atau tidak. Biladiteruskan bagaimana risikonya dan lainnya.

    (trategi Penanganan Kehamilan #esiko "inggi

    6etiap kasus kehamilan resiko tinggi memerlukan penanganan yang lebihintensi selama kehamilan* persalinan* maupun masa ni as oleh tenaga-tenaga

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    12/49

    yang berpengalaman. Penanganan dilakukan sesuai dengan aktor resiko yangdijumpai* dan kalau perlu penderita dirujuk ke tempat-tempat yang lebihmampu menanganinya dimana tersedia tenaga dan asilitas yang memadai.Pengawasan selama kehamilan dengan ,ara melakukan koreksi terhadap aktor

    resiko yang dijumpai* serta melakukan monitoring kadaan janian di dalamkandungan. Dengan demikian dapat diambil sikap yang sebaik-baiknya untuk menetukan waktu dan ,ara pengakhiran kehamilannya.7ntuk tujuan tesebut* perawatan antenatal%prenatal jelas memegang peranan yang sangat penting.Demikian juga proses pengawasan selama proses persalinan* kadaan janinharus meliputi se,ara seksama dan pertolongan persalinan harus di9erikandengan sebaik-baiknya. 6ehingga dapat ditentukan ,ara dan waktu yang tepatuntuk mengakhiri persalinan.Perawatan postpartum dengan asilitas resusitasi bayi dan perawatan khususuntuk bayi-bayi BBCR serta as iksia serta neonatorum juga sangat penting.Disamping itu dianjurkan juga perawatan pada masa antar konsepsi seperti / perbaikan gi i* pengobatan anemia* penyembuhan penyakit kronis* dan untuk mengikuti keluarga beren,ana. 7ntuk penanganan yang menyeluruhdiperlukan kerjasama yang baik antara beberapa tenaga ahli seperti ahlikebidanan* ahli kesehatan anak* ahli penyakit dalam* ahli anestesi* dansebagainya. @uga tidak kalah pentingnya kerja sama dengan petugas-petugaskesehatan diluar rumah sakit* terutama dalam hal konsultasi dan rujukan.Pera)atan Prenatal

    6asaran perawatan prenatal adalah menjamin bahwa setiap kehamilan yangdiinginkan diberi kesempatan maksimal untuk men,apai pun,aknya delam

    melahirkan seorang bayi yang sehat tanpa mengganggu kesehatan ibu. 1 Padakunjungan prenatal pertama* anamnesis yang menyeluruh harus dilakukantermasuk penilaian resiko dengan melakukan skrining awal seperti / umur ibu*,ara melakukan konsepsi* riwayat medis sebelumnya* riwayat keluarga*riwayat obstetri sebelumnya* dan juga pemeriksaan isik. Penilaian resikodapat dilakukan dengan ,ara yang telah diorganisasikan dengan menggunakan bentuk standar seperti yang telah dibahas diatas.Dan selama kehamilan dilakukan juga pemeriksaan rutin. Dalammemerintahkan pemeriksaan laboratorium* keseimbangan antara keuntunganin ormasi yang diperoleh dan biaya pemeriksaan sebaiknya ditekan.

    Pemeriksaan laboratorium tertentu* yang telah bersi at tradisional atau se,arahukum diamanatkan* dapat dipertanyakan dari sudut pandang ke eekti an biaya. Karena itu indi9idualisasi yang tepat harus digunakan pada tiap pasien prenatal.Tabel berikut men,atumkan pemeriksaan yang biasa dilakukan.Pada perawatan prenatal berikutnya pengawasan yang ,ermat pada pasienobstetrik diarahkan untuk pengenalan masalah yang timbul yang dapatmempengaruhi janini se,ara buruk seperti / kenaikan berat badan ibu*urinalisa* tekanan darah* perkiraan umur gestasi*pemeriksaan undus uteri* pemeriksaan perut* penilaian kesehatan janin* pemeriksaan non stress* penilaian ultrasonogra i* dan uji tekanan kontraksi.

    5enilai kehamilan untuk menetukan resiko seperti juga melakukan pemantuan- pemantauan yang ,ermat untuk mengenali mun,ulnya resiko dalam

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    13/49

    kehamilan harus dilakukan sedini mungkin pada masa kehamilan. Konseling prakonsepsi pada pasien yang diketahui memiliki kelainan medis atau genetik dapat membantu men,apai hasil yang lebih menjanjikan. Perawatan prenatalyang dilakukan sedini dan sesering mungkin membantu dokter untuk mengidenti ikasi mun,ulnya resiko pada kehamilan. Ditambah lagi kehamilanyang diidenti ikasi memiliki komplikasi* satu atau lebih masalah dapat diikutidengan berma,am-ma,am teknik pengawasan ibu dan janin untuk memaksimalkan terapi terapeutik

    LO * Memahami dan Menjelaskan !udit Maternal Perinatal +angberhubungan dengan !KB dan !KI

    +udit 5aternal-Perinatal (+5P ) sebagai salah satu upaya pen,egahan

    sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayinya. +5P bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan K + melalui upaya penerapan tata kelola klinik yang baik (,lini,al go9ernan,e). Kegiatan ini diharapkandapat menggali permasalahan yang terkait dengan kejadian kesakitan (morbiditas)maupun kematian (mortalitas) yang disebabkan masalah pasien%keluarga* petugaskesehatan* manajemen pelayanan* maupun kebijakan pelayanan.

    Dalam pelaksanaannya* proses +5P melibatkan dokter spesialis obsgyn*

    dokter spesialis anak* bidan%perawat sebagai tim dalam membahas%mengkaji kasuskematian%kesakitan. !asil audit kematian atau kesakitan ibu dan perinatal%neonatal inidipakai sebagai pembelajaran bagi semua pihak. 5elalui kegiatan ini diharapkan para pengambil kebijakan* pengelola program K +* pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan (R6Kabupaten%Kota) maupun masyarakat dapat mengambil pembelajaran%hikmahnya*sehingga masalah yang terbukti berperan dalam menimbulkan kematian dapat di,egah

    atau tidak terulang lagi. Dinas Kesehatan Kabupaten%kota berperan sebagai penanggung jawab dan koordinator kegiatan +5P. 6etiap kabupaten%kota diharapkandapat melaksanakan +5P se,ara rutin minimal 0 kali dalam setahun untuk menjagamutu pelayanan K +.

    +udit maternal perinatal adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitandan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya* dengan menggunakan berbagai in ormasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat* untuk mendapatkanmasukan mengenai inter9ensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatankualitas pelayanan K + disuatu wilayah.Dengan demikian* kegiatan audit ini

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    14/49

    berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan peme,ahanmasalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan* ruang lingkup wilayah dibatasi padakabupaten%kota* sebagai unit e ekti yang mempunyai kemampuan pelayan obstetrik- perinatal dan didukung oleh pelayanan K + sampai ketingkat masyarakat.

    +udit maternal perinatal nerupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebabkesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud men,egah kesakitan dankematian dimasa yang akan datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatanmenentukan hubungan antara aktor penyebab yang dapat di,egah dankesakitan%kematian yang terjadi. Dengan kata lain* istilah audit maternal perinatalmerupakan kegiatan death and ,ase ollow up.Cebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan%kematian. Dari kegiatanini dapat ditentukan/

    . 6ebab dan aktor- aktor terkaitan dalam kesakitan%kematian ibu dan perinatal#. Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam men,egah kematian&. @enis inter9ensi dan pembinaan yang diperlukan

    +udit maternal perinatal juga dapat ber ungsi sebagai alat pemantauan dan sistemrujukan. +gar ungsi ini berjalan dengan baik* maka dibutuhkan /

    . Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar di semua tingkat pelayanankesehatan

    #. Pela,akan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan ,ara otopsi9erbal* yaitu wawan,ara kepada keluatga atau orang lain yang mengetahuiriwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderitameninggal sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian.

    "ujuan

    Tujuan umum audit maternal perinatal adalah meningkatkan mutu pelayananK + di seluruh wilayah kabupaten%kota dalam rangka memper,epat penurunan angkakematian ibu dan perinatalTujuan khusus audit maternal adalah /

    . 5enerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatalse,ara teratur dan berkesimnambungan* yang dilakukan oleh dinas kesehatankabupaten%kota* rumah sakit pemerintah atau swasta dan puskesmas* rumah

    bnersalin (RB)* bidan praktek swasta atau BP6 di wilayah kabupaten%kota dandilintas batas kabupaten%kota pro9insi

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    15/49

    #. 5enetukan inter9ensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus

    &. 5engembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatankabupaten%kota* rumah sakit pemerintah%swasta* puskesmas* rumah sakit bersalin dan BP6 dalam peren,anaan* pelaksanaan* pemantauan dan e9aluasiterhadap inter9ensi yang disepakati.

    Kebijaksanaan dan strategi

    7ndang-undang Aomor #& tahun 44# tentang kesehatan menyatakan bahwa tenagakesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar pro esi dan dan menghormati hak pasien. Berdasarkan hal tersebut* kebijaksanaan

    ndonesia 6ehat #$ $ dan strategi making pregnan,y 6a er (5P6) sehubungan denganaudit maternal perinatal adalah sebagai berikut /

    . Peningkatan mutu pelayanan K + dilakukan se,ara terus menerus melalui program jaga mutu puskesmas* di samping upaya perluasan jangkauan pelayanan. 7paya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain melaluikegiatan audit perinatal.

    #. 5eningkatkan ungsi kabupaten%kota sebagai unit e ekti yang mampumeman aatkan semua potensi dan peluang yang ada untuk meningkatkan pelayanan K + diseluruh wilayahnya

    &. Peningkatan kesinambungan pelayanan K + ditingkat pelayanandasar(puskesmas dan jajarannya )dan tingkat rujukan primer R6kabupaten%kota

    0. Peningkatan kemampuan manajerial dan keterampilan teknis dari para pengelola dan pelaksanaan program K + melalui kegiatan analisis manajemen

    dan pelatihan klinis6trategi yang diambil dalam menerapkan +5P adalah /. 6emua kabupaten%kota sebagai unit e ekti dalam peningkatan pelayanan

    program K + se,ara bertahap menerapkan kendali mutu *yang antara laindilakukan melalui +5P diwilayahnya ataupun diikut sertakan kabupaten%kotalain

    #. Dinas kesehatan kabupaten atau kota ber ungsi sebagai koordinator asilitator

    yang bekerja sama dengan rumah sakit kabupaten%kota dan melibatkan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    16/49

    puskesmas dan unit pelayanan K + swasta lainnya dalam upaya kendali mutudiwilayah kabupaten%kota

    &. Ditingkat kabupaten%kota perlu dibentuk tim +5P *yang selalu mengadakan pertemuan rutin untuk menyeleksi kasus *membahas dan membuat rekomendasitindak lanjut berdasarkan temuan dari kegiatan audit (penghargaaan dan sanksi bagi pelaku)

    0. Peren,anaan program K + dibuat dengan meman aatkan hasiltemuan darikegiatan audit*sehingga diharapkan berorientasi kepada peme,ahan masalahsetempat

    '. Pembinaan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten%kota *bersama-sama R6dilaksanakan langsung pada saat audit atau se,ara rutin*dalam bentuk yangdisepakati oleh tim +5P.

    Langkah dan kegiatan

    Cangkah-langkah dan kegiatan audit +5P ditingkat kabupaten%kota sebagai berikut /. Pembentukan tim +5P

    #. Penyebarluasan in ormasi dan petunjuk teknis pelaksanaan +5P&. 5enyusun ren,ana kegiatan (P"+) +5P0. "rientasi pengelola program K + dalam pelaksanaan +5P'. Pelaksanaan kegiatan +5P1. Penyusunan ren,ana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan audit maternal

    oleh dinas kesehatan kabupaten%kota bekerjasama dengan R62. Pemantauan dan e9aluasiRin,ian kegiatan +5P yang dilakukan adalah sebagai berikut /"ingkat kabu,aten -kota

    .5enyampaikan in ormasi dan menyamakan presepsi dengan pihak terkait mengenai

    pengertian dan pelaksanaan +5P dikabupaten%kota#.5enyusun tim +5P dikabupaten atau kota *yang susunannya disesuaikan dengan

    situasi dan kondisi setempat.&.5elaksanakan +5P se,ara berkala dan melibatkan/

    a. Para kepala puskesmas dan pelaksana pelayanan K + dipuskesmas dan jajarannya

    b. Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter spesialis

    anak dokter ahli lain R6 kabupaten%kota,. Kepala dinas kesehatan kabupaten%kota dan sta pengelola program terkait

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    17/49

    d. Pihak lain yang terkait *sesuai kebutuhan misalnya bidan praktik swasta petugas rekam medik R6 kabupaten%kota dan lain-lain.

    0. 5elaksanakan kegiatan +5P lintas batas kabupaten%kota%propinsi'. 5elaksanakan kegiatan tindak lanjut yang telah disepakati dalam pertemuan tim

    +5P1. 5elakukan pemantauan dan e9aluasi kegiatan audit serta tindak lanjutnya *dan

    melaporkan hasil kegiatan ke dinas kesehatan propinsi untuk memohondukungan

    2. 5eman aatkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan program K +*se,ara berkelanjutan

    "ingkat ,uskesmas

    . 5enyampaikan in ormasi kepada sta puskesmas terkait mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan K + melalui kegiatan +5P

    #. 5elakukan pen,atatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan penanganan atau rujukan nya *untuk kemudian dilaporkan kedinas kesehatankabupaten kota

    &. 5engikuti pertemuan +5P dikabupaten%kota0. 5elakukan pela,akan sebab kematian ibu%perinatal (otopsi 9erbal ) selambat-

    lambatnya 2 hari setelah menerima laporan. n ormasi ini harus dilaporkan kedinas kesehatan kabupaten%kota selambat-lambatnya dalam waktu bulan .temuan otopsi 9erbal dibi,arakan dalam pertemuan audit dikabupaten %kota .

    '. 5engikuti%melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan K +*sebagaitindak lanjut dari kegiatan audit

    1. 5embahas kasus pertemuan +5P di kabupaten%kota2. 5embahas hasil tindak lanjut +5P non medis dengan lintas sektor terkait.

    "ingkat ,ro,insi

    . 5enyebarluaskan pedoman teknis +5P kepada seluruh kabupaten%kota#. 5enyamakan kerangka pikir dan menyusun ren,ana kegiatan pengembangan

    kendali mutu pelayanan K + melalui +5P bersama kabupaten%kota yang akandi asilitasi se,ara intensi .

    &. 5emantau dan menge9aluasi pelaksanaan kegiatan dikabupaten%kota0. 5emberikan dukungan teknis dan manajerial kepada kabupaten%kota sesuai

    kebutuhan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    18/49

    '. 5erintis kerjasama dengan sektor lain untuk kelan,aran pelaksanaan tindak lanjut temuan dari kegiatan audit yang berkaitan dengan sektor diluar kesehatan

    1. 5em asilitasi kegiatan +5P lintas batas kabupaten%kota%propinsi"ingkat ,usat

    5elakukan asilitasi pelaksanaan +5P *sebagai salah satu bentuk upaya peningkatanmutu pelayanan K + diwilayah kabupaten%kota serta peningkatan kesinambungan pelayanan K + ditingkat dasar dan tingkat rujukan primer.

    Metoda

    5etoda pelaksanaan +5P sebagai berikut. Penyelenggaran pertemuan dilakukan teratur sesuai kebutuhan oleh dinas

    kesehatan kabupaten%kota bersama dengan R6 kabupaten%kota *berlangsungsekitar # jam.

    #. Kasus yang dibahas dapat berasal dari R6 kabupaten%kota atau puskesmas.6emua kasus ibu%perinatal yang meninggal dirumah sakit kabupaten%kota%puskesmas hendak nya di audit*demikian pula kasus kesakitan yang menarik dan dapat diambil pelajaran darinya

    &. +udit yang dilaksanakan lebih bersi at mengkaji riwayat penanganan kasussejak dari /a. Timbulnya gejala pertama dan penanganan oleh keluarga %tenaga kesehatan

    dirumah b. Proses rujukan yang terjadi,. 6iapa saja yang memberikan pertolongan dan apa saja yang telah dilakukand. 6ampai kemudian meninggal dan dapat dipertahankan hidup. Dari

    pengkajian tersebut diperoleh indikasi dimana letak kesalahan%kelemahan

    dalam penanganan kasus. !al ini memberi gambaran kepada pengelola program K + dalam menentukan apa yang perlu dilakukan untuk men,egahkesakitan%kematianibu%perinatal yang tidak perlu terjadi.

    e. Pertemuan ini bersi at pertemuan menyelesaikan masalah dan tidk bertujuan menyalahkan *atau memberi sanksi*salah satu pihak

    . Dalam tiap pertemuan dibuat da tar hadir *notulen hasil pertemuan danren,ana tindak lanjut *yang akan disampaikan dan dibahas dalam pertemuan

    tim +5P yang akan datang

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    19/49

    g. R6 kabupaten %kota%puskesmas membuat laporan bulanan kasus ibu dan perinatal kedinas kesehatan kabupaten%kota *dengan memakai ormat yangdisepakati

    Pencatatan Dan Pela,oran

    Dalam pelaksanaan audit maternal perinatal ini diperlukan mekanisme pen,atatan yang akurat baik ditingkat puskesmas*maupun ditingkat R6kabupaten%kota .pen,atatan yang diperlukan adalah sebagai berikut

    "ingkat ,uskesmas

    6elain menggunakan rekam medis yang sudah ada dipuskesmas *ditambahkan pula /. :ormulir R ( ormulir rujukan maternal dan perinatal ) :ormulir ini dipakai oleh

    puskesmas*bidan didesa maupunbidan swasta untuk merujuk kasus ibu maupun perinatal.

    #. :orm "5 dan "P ( ormulir otopsi 9erbal maternal dan perinatal ) Digunakanuntuk otopsi 9erbal ibu hamil%bersalin%ni as yang meninggal sedangkan orm "Puntuk otopsi 9erbal perinatal yang meninggal . untuk mengisi ormulir tersebutdilakukan wawan,ara terhadap keluarga yang meninggal oleh tenaga puskesmas.

    #( kabu,aten-kota

    :ormulir yang dipakai adalah. :orm 5P ( ormulir maternal dan perinatal ) :orm ini men,atat data dasar semua

    ibu bersalin %ni as dan perinatal yang masuk kerumah sakit. Pengisiannya dapatdilakukan oleh perawat

    #. :orm 5+ ( ormulir medi,al audit )Dipakai untuk menulis hasil%kesimpulan dariaudit maternal maupun audit perinatal. Jang mengisi ormulir ini adalah dokter

    yang bertugas dibagian kebidanan dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagiananak (untuk kasus perinatal)

    Pelaporan hasil kegiatan dilakukan se,ara berjenjang *yaitu /. Caporan dari R6 kabupaten%kota ke dinas kesehatan yaitu laporan bulanan ini

    berisi in ormasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab kematian ) ibudan bayi baru lahir bagian kebidanan dan penyakit kandungan serta bagian anak.

    #. Caporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten%kota Caporan bulanan ini

    berisi in ormasi yang sama seperti diatas *dan jumlah kasus yang dirujuk ke R6kabupaten%kota

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    20/49

    &. Caporan dari dinas kesehatan kabupaten%kota ketingkat propinsi Caporan triwulanini berisi in ormasi mengenai kasus ibu dan perinatal ditangani oleh Rskabupaten %kota *puskesmas dan unit pelayanan K + lainnya *serta tingkatkematian dari tiap jenis komplikasi atau gangguan . laporan merupakanrekapitulasi dari orm 5P dan orm R*yang hendaknya diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaporan untuk kasus yang dirujuk ke R6. Pada tahap awal*jenis kasus yang dilaporkan adalah komplikasi yang paling sering terjadi padaibu maternal dan perinatal.

    LI . Memhami dan menjelaskan kehamilan di usia muda dan diluar nikahmenurut islam

    !aram hukumnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sedangmengandung anak dari orang lain. Karena hal itu akan mengakibatkan ran,unya nasabanak tersebut.Dalilnya adalah beberapa nash berikut ini/ Aabi 6+ bersabda* @anganlah disetubuhi (dikawini) seorang wanita hamil (karena

    ina) Aabi 6+ bersabda* Tidak halal bagi seorang muslim yang beriman kepada +llahdan hari akhir untuk menyiramkan airnya pada tanaman orang lain. (!R +bu Dauddan Tirmi y)+dapun bila wanita yang hamil itu dinikahi oleh laki-laki yang menghamilinya di luar nikah* maka umumnya para ulama membolehkannya* dengan beberapa 9arisasi detail pendapat /Pendapat mam +bu !ani ah. mam +bu !ani ah menyebutkan bahwa bila yangmenikahi wanita hamil itu adalah laki-laki yang menghamilinya* hukumnya boleh.6edangkan kalau yang menikahinya itu bukan laki-laki yang menghamilinya* makalaki-laki itu tidak boleh menggaulinya hingga melahirkan.Pendapat mam 5alik dan mam +hmad bin !anbal. mam 5alik dan mam +hmad bin !anbal mengatakan laki-laki yang tidak menghamili tidak boleh mengawiniwanita yang hamil. Ke,uali setelah wanita hamil itu melahirkan dan telah habis masa

    iddahnya. mam +hmad menambahkan satu syarat lagi* yaitu wanita tersebut harussudah tobat dari dosa inanya. @ika belum bertobat dari dosa ina* maka dia masih boleh menikah dengan siapa pun. Demikian disebutkan di dalam kitab +l-5ajmu6yarah +l-5uha ab karya +l- mam +n- Aawawi* jus LM halaman #'&.Pendapat mam +sy-6ya i i +dapun +l- mam +sy-sya i i* pendapat beliau adalah bahwa baik laki-laki yang menghamili atau pun yang tidak menghamili* dibolehkanmenikahinya. 6ebagaimana ter,antum di dalam kitab +l-5uha ab karya +bu shaN+sy- 6yaira i ju halaman 0&.

    6emua pendapat yang menghalalkan wanita hamil di luar nikah dikawinkan denganlaki-laki yang menghamilinya* berangkat dari beberapa nash berikut ini /

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    21/49

    Dari +isyah ra berkata*ORasulullah 6+ pernah ditanya tentang seseorang yang ber ina dengan seorang wanita dan berniat untuk menikahinya* lalu beliau bersabda*O+walnya perbuatan kotor dan akhirnya nikah. 6esuatu yang haram tidak bisa mengharamkan yang halalO. (!R Tabarany dan DaruNuthuny).

    6eseorang bertanya kepada Rasulullah 6+ *O steriku ini seorang yang suka ber inaO.Beliau menjawab*O8eraikan diaO. OTapi aku takut memberatkan dirikuO. OKalau begitumutOahilah diaO. (!R +bu Daud dan +n- AasaOi)

    +pakah hukumnya jika wanita yang hamil diluar nikah itu ditikahkan Kemudian apastatus anak tersebut se,ara humum slam 7ntuk masalah tersebut* tidak ada ayat Qur an atau !adits yang menegaskan untuk masalah ini. 6ehingga melahirkan # pendapat.Pendapat Jang 5embolehkanDari mam +s-6ya i * syaratnya kedua keluarga dan pasangan tersebut tidak mengekspos kepada yang lain* ,ukup mereka dan pihak Kantor 7rusan +gama.Tujuannya* supaya yang lain tidak melakukan perbuatan yang sama.7lama yang membolehkan juga menggambarkan* misal wanita yang dihamili oleh si+* boleh dinikahi oleh si + walaupun belum lepas masa iddah karena masa iddahdipandang untuk memperjelas siapa ayah biologis si anak karena selama masa iddah*si wanita tidak disentuh oleh siapapun. @adi* laki laki yang ber ina dengan seorangwanita* kemudian wanita tersebut hamil* maka laki-laki itu boleh menikahi wanita itu*karena sudah jelas bahwa anak yang dikandung tersebut adalah anak laki-lakitersebut.Riwayat 6ebuah !adits

    6esungguhnya 7mmar pernah pukul seorang laki-laki dan wanita yang ber ina*kemudian 7mmar menyuruhnya untuk menikahi* akan tetapi laki-laki tersebutmenolaknya (+l-5ughni) Pendapat Jang 5elarang atau 5engharamkan6ebagian ulama lagi mengatakan tidak halal untuk ditikahkan* walaupun laki-lakitersebut yang menghamilinya* ke,uali jika wanita tersebut telah melahirkan.

    6urat +t-ThalaN ayat 0* . . . . wanita yang mengandung* iddahnya adalah setelah dia melahirkan anaknya

    Begitu juga melalui riwayat sebuah hadits* dari mam bnu Quda mah +l 5aNdasi didalam +sy-6yarhul Kabier 2 / '$#

    . . . tidak boleh di,ampuri seorang wanita yang hamil* ke,uali setelah dia melahirkan

    +da juga dari sebuah hadits 6eorang laki-laki yang berhubungan badan dengan seorang wanita lalu wanita

    tersebut mengandung* kemudian dia bertanya kepada Rasul 6+ * lalu nabi berkata*

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    22/49

    pisahkan mereka. mam bnu Taimiyah* sebelum bayi tersebut lahir atau istibro lalu bersih dari ni as.Dari bnu +bbas R.+.

    6eorang laki-laki datang kepada Aabi 5uhammad 6+ * sesungguhnya istriku tidak menolak dengan tangan penyentuh* Aabi bersabda E,eraikanlah diaF* lalu si laki-laki berkata Ena suku kepadanyaF. Aabi bersabda* kalau begitu bersenang-senanglahdengannya F!anya saja* untuk kesimpulan permasalahan diatas* jika ingin selamat makatunggulah sampai wanita hamil tersebut melahirkan anaknya* atau sampai haid sekali* bahkan lebih baik lagi jika melewati dulu & kali masa haid.+dapun 6tatus anak tersebut di dalam slam+nak tersebut tidak mendapatkan hak wali* juga tidak mendapatkan hak waris darigaris +yahnya* kalau dari garis bu* kakek dan neneknya dia mendapatkannya

    LI 5 Memahami dan menjelaskan AKI dan AKB

    Memahami dan Menjelaskan !KI

    5aternal 5ortality Rate atau +ngka Kematian bu adalah jumlah kematian ibusetiap $$.$$$ kelahiran hidup* pada saat kehamilan atau 0# hari setelah kehamilan berakhir - yang penyebabnya berhubungan dengan kehamilan atau diperburuk olehkehamilan dan penatalaksanaanya* tapi bukan karena sebab insidental%ke,elakaan.

    +ngka ini men,erminkan risiko obstetrik yang dihadapi oleh seorang ibu sewaktu iahamil. @ika ibu tersebut hamil beberapa kali* risikonya meningkat dan digambarkansebagai risiko kematian ibu sepanjang hidupnya* yaitu probabilitas menjadi hamil dan probabilitas kematian karena kehamilan terjadi sepanjang masa reproduksi.

    +K ini diperhitungkan pula pada jangka waktu 1 minggu hingga setahunsetelah melahirkan. ndikator ini dapat dilakukan pada daerah yang kelahiranhidupnya minimal '$.$$$. Bagi yang ; '$.$$$ kelahiran hidup dianjurkan untuk

    menghitung jumlah absolut kematian ibu saja atau menggunakan indikator antaramisalnya persalinan tenaga kesehatan.Pada saat kapan +K itu dapat dikatakan tinggi +K dapat dikatakan tinggi apabila /

    . @umlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil hingga 1 minggu setelah persalinan per $$.$$$ persalinan tinggi

    #. +ngka kematian ibu tinggi adalah angka kematian yang melebihi dari angkatarget nasional

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    23/49

    &. Tingginya angka kematian* berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan* dan men,erminkan besarnya masalahkesehatan.+ngka Kematian bu (+K ) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat

    kesehatan perempuan. Kenapa +K ini bisa dijadikan sebuah indikator kesehatan Karena ibu atau perempuan digolongan sebagai populasi yang rentan atau lemah.Dalam suatu masyarakat yang partiarkal (seperti banyak negara di Timur Tengah)dimana ada rentang besar dalam kesetaraan gender* kaum perempuan memiliki hak terbatas dibanding pria terhadap akses pendidikan* kesehatan* dan lain sebagainya.6ebagai akibatnya banyak perempuan tidak memiliki pendidikan lanjut* menikah pada usia muda* kehilangan hak atas alat reproduksinyaS tidak bisa menentukankapan ia ingin hamil* berapa jumlah anak yang ingin dimiliki dan seterusnya.Perempuan juga a,apkali tidak memiliki kekuatan untuk bernegosiasi dalamkeluarganya. 8ontohnya* keputusan untuk pergi ke layanan kesehatan mungkindiambil oleh suaminya* mertuanya atau orang lain yang lebih dituakan dalamkeluarga. Tetapi jika seorang ibu%wanita telah terjamin akan akses pendidikan*kesehatan* dan lain sebagainya* maka akan terlahir juga generasi-generasi yang sehat.

    +ngka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukandalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke ' yakni meningkatkankesehatan ibu dimana target yang akan di,apai sampai tahun #$ ' adalahmengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil sur9ei yang dilakukan+K telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu* namun demikian upayauntuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkankomitmen dan usaha keras yang terus menerus.Kegunaan

    n ormasi mengenai tingginya 55R akan berman aat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi* terutama pelayanan kehamilan dan membuatkehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making -#egnan+y sa/e# )* program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan* penyiapan sistimrujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan* penyiapan keluarga dan suamisiaga dalam menyongsong kelahiran* yang semuanya bertujuan untuk mengurangi+ngka Kematian bu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

    /ara Menghitung

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    24/49

    Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dandinyatakan per $$.$$$ kelahiran hidup* dengan membagi angka kematian denganangka ertilitas umum. Dengan ,ara ini diperoleh rasio kematian ibu kematianmaternal per $$.$$$ kelahiran#umus

    Dimana/@umlah Kematian bu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yangdisebabkan karena kehamilan* persalinan sampai 0# hari setelah melahirkan* padatahun tertentu* di daerah tertentu.@umlah kelahiran !idup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu*di daerah tertentu. Konstanta U $$.$$$ bayi lahir hidup.Keterbatasan

    +K sulit dihitung* karena untuk menghitung +K dibutuhkan sampel yang besar*mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang. "leh karena itu kitaumumnya dignakan +K yang telah tersedia untuk keperluan pengembangan peren,anaan program.Klasifikasi Kematian Ibu

    Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamilatau dalam waktu 0# hari sesudah berakhirnya kehamilan* tidak tergantung padatempat atau usia kehamilan.Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Kematian ibulangsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan* persalinan* atau masa ni as*dan segala inter9ensi atau penanganan yang tidak tepat dari komplikasi tersebut.

    Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan*misalnya malaria* anemia* ! M%+ D6* dan penyakit kardio9askular.6e,ara global 3$ > kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung dimana-mana sama* yaitu perdarahan (#' >* biasanya perdarahan pas,a persalinan)* sepsis ( ' >)* hipertensi dalam kehamilan ( # >)* partus ma,et (3 >)* komplikasi aborsi tidak aman ( & >) dan sebab-sebab lain (3 >).

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    25/49

    Pen+ebab Kematian dan Kesakitan Ibu

    Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan* persalinan atauni as* 1- 2 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka*umumnya menetap. Penyebab utama kematian ibu telah diuraikan di atas yaitu perdarahan* in eksi* hipertensi dalam kehamilan* partus ma,et* dan aborsi. Kesakitanibu terdiri atas komplikasi ringan sampai berat berupa komplikasi permanen ataumenahun yang terjadi sesudah masa ni as. 8ontoh komplikasi ini adalah istula*inkontinensia urin dan al9i* parut uterus* penyakit radang panggul* palsi dan sindrom6heehan.

    !" memperkirakan sekitar $ > kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pas,apersalinan. Komplikasi paling sering dari perdarahan pas,a persalinan adalah anemia. @ika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telahmenderita anemia* maka perdarahan pas,apersalinan dapat memperberat keadaananemia dan berakibat atal.

    n eksi juga merupakan penyebab penting kematian dan kesakitan ibu. nsidensiin eksi ni as sangat berhubungan dengan praktik tidak bersih pada waktu persalinandan masa ni as. n eksi 5enular 6eksual dalam kehamilan merupakan aktor resikountuk sepsis* in eksi ! M%+ D6 berhubungan dengan peningkatan insidens sepsis.6epsis yang resisten terhadap antibiotika sering terjadi pada ibu-ibu dengan ! M positi * demikian pula in eksi pas,aseksio sesarea.

    klampsia se,ara global terjadi pada $*' > kelahiran hidup dan 0*' > hipertensidalam kehamilan. Preeklampsia mempengaruhi banyak organ 9ital. Pas,akon9ulsi pada eklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal* hati* edema paru* perdarahanserebral* dan ablasio retina.Persalinan ma,et merupakan 3 > penyebab kematian ibu se,ara global. Komplikasi

    yang dapat terjadi adalah istula 9esiko9aginalis dan%atau rekto9aginalis. Di sampingitu* dapat terjadi komplikasi yang berhubungan dengan sepsis* terutama jika terjadiketuban pe,ah dini. Komplikasi lain adalah ruptura uteri yang dapat mengakibatkan perdarahan dan syok* bahkan kematian.Persalinan lama merupakan pula penyebab kematian janin. @anin meninggal karenatekanan berlebihan pada plasenta dan tali pusat. Kematian janin dapat menjaditrigger terjadinya koagulasi intra9as,ular disseminata dengan akibat perdarahan*

    syok* dan kematian.nsidens aborsi tidak aman se,ara global adalah sekitar #$ juta per tahun atau

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    26/49

    diantara $ kehamilan atau aborsi tidak aman dengan 2 kelahiran hidup. Cebih dari4$ > aborsi tidak aman terjadi di negara-negara sedang berkembang. Komplikasiyang terjadi berupa sepsis* perdarahan* terutama genital dan abdominal* per orasiuterus* dan kera,uanan bahan aborti asien. Kematian dapat terjadi karena gangrengas dan gagal ginjal akut. Komplikasi jangka panjang aborsi tidak aman adalah nyeri panggul menahun* penyakit radang panggul* oklusi tuba* dan in ertilitas sekunder.Dapat pula terjadi kehamilan ektopik* persalinan premature atau abortus spontan pada kehamilan berikutnya.

    Kesakitan yang menyusul penyebab tidak langsung misalnya anemia* malaria*hepatitis* tuber,ulosis* dan penyakit kardio9askular. 6alah satu kesakitan yang utamaadalah anemia* yang disamping menyebabkan kematian melalui henti kardio9askular* juga berhubungan dengan penyebab langsung kematian ibu. bu yang anemia tidak dapat menoleransi kehilangan darah seperti perempuan sehta tanpa anemia. Padawaktu persalinan* kehilangan darah $$$ ml tidak mengakibatkan kematian pada ibusehat* tetapi pada ibu anemia* kehilangan darah kurang dari itu dapat berakibat atal.

    bu anemia juga meningkatkan resiko operasi atau penyembuhan luka tidak segera*sehingga luka dapat terbuka seluruhnya.5alaria meningkatkan risiko anemia ibu* prematuritas* dan berat badan lahir rendah pada kehamilan pertama. Pre9alensi dandensitas parasitemia pada primigra9ida lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. n eksi! M juga meningkatkan risiko komplikasi malaria. !epatitis 9irus dalam kehamilanmerupakan keadaan yang meningkatkan ,ase atality rate &' kali daripada ibu tidak hamil. !epatitis 9irus umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan* dapatmenyebabkan persalinan prematur* gagal hat* perdarahan dan janin pada umunyasulit diselamatkan.Kerangka Konse,tual untuk Menganalisis Determinan Kematian Ibu

    Pada 44# 5,

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    27/49

    kesehatan* dan aktor lain yang tidak diketahui. Determinan antara dipengaruhi olehdeterminan jauh yang digolongkan sebagai komponen sosioekonomi dan budaya.Berdasarkan kerangka konseptual ini* inter9ensi dapat dilakukan dengan /a. 5engurangi kemungkinan seorang perempuan menjadi hamil dengan upaya

    Keluarga Beren,ana. b. 5engurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi

    dalam kehamilan* persalinan* atau masa ni as dengan melakukan asuhanantenatal dan persalinan bersih dan aman.

    ,. 5engurangi kemungkinan komplikasi persalinan yang berakhir dengankematian atau kesakitan melalui Pelayanan "bstetri dan Aeonatal sensialDasar dan Komprehensi .7paya ini dilandasi inter9ensi determinan antara dan determinan jauh dikenalsebagai 0 pilar 7paya 6a e 5otherhood. nter9ensi melalui bidang kesehatanmempunyai dampak langsung* sedangkan inter9ensi terhadap determinanlainnya mempunyai dampak menengah atau dampak jangka panjang.

    (ituasi Kematian Ibu di Indonesia

    Ke,enderungan Penurunan +ngka Kematian bu (+K ) Cambanndonesia belum mempunyai sistem statistik 9ital yang dapat memberikan in ormasi

    se,ara lengkap tentang +K . +ngka-angka yang digunakan sampai saat ini merupakan perkiraan +K yang diperoleh baik dari 6ur9ei Kesehatan Rumah Tangga (6KRT)maupun 6u9ei Demogra i dan Kesehatan ndonesia (6DK ). telah terjadi penurunan+K dari 0'$ (tahun 431) menjadi &$2 (tahun #$$#-#$$&). Aamun penurunan initidak setajam yang diharapkan. Pada tahun 44$ telah di,anangkan untuk men,apai+K '$ > dari 0'$ pada tahun #$$$. !al ini ternyata tidak ter,apai. Pada tahun #$$$kembali di,anangkan untuk men,apai +K #' pada tahun #$ $.padahal menurut

    5D

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    28/49

    Pen+ebab 0tama Kematian Ibu di Indonesia

    Penyebab kematian ibu sejak dahulu tidak banyak berubah* yaitu perdarahan*eklampsia* komplikasi abortus* partus ma,et dan sepsis. Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar #3 > kematian ibu* sering tidak dapat diperkirakan dan terjadi tiba-tiba. 6ebagian besar perdarahan terjadi pas,apersalinan* baik karena atonia uterimaupun sisa plasenta. !al ini menunjukkan penanganan kala yang kurang optimaldan kegagalan sistem pelayanan kesehatan menangani kedaruratan obstetri danneonatal se,ara ,epat dan tepat. klampsia merupakan penyebab nomor #* yaitusebanyak & > kematian ibu. 6esungguhnya kematian karena eklampsia dapatdi,egah dengan pemantauan dan asuhan antenatal yang baik serta engan teknoogisederhana. +borsi tidak aman merupakan penyebab dari > kematian ibu (se,araglobal & >). Kematian ini dapat di,egah jika ibu mempunyai akses terhadapin ormasi dan pelayanan kontrasepsi dan asuhan pas,akeguguran. 6DK #$$$-#$$&menunjukkan adanya 2*# > kehamilan merupakan yang tidak diinginkan. Kontrasepsi berperan penting dalam menurunkan angka kehamilana yang tidak diinginkan dankematian akibat abortus tidak aman. Data 6DK #$$#-#$$& menunjukkan unmet needuntuk kontrasepsi sebanyak 4 >. Terdapat sedikit kenaikan tingkat pra9alensikontrasepsi* dari '$*' > ( 44#) menjadi '0*# > (#$$#)* sedangkan 6DK #$$#-#$$&memperoleh angka 1$*& >.

    Penyebab kematian ibu lainnya adalah sepsis* merupakan kontributor $ >kematian ibu di ndonesia (se,ara global ' >). 6epsis pun dapat di,egah denganmelakukan pertolongan persalinan bersih* deteksi dini in eksi* dan asuhan ni as yang baik. Partus ma,et berkontribusi sekitar 4 > kematian ibu di ndonesia.

    Risiko kematian ibu dapat ditambah dengan adanya anemia* penyakit in eksiseperti malaria* tb,* hepatitis* atau ! M%+ D6. Pada 44' pre9alensi anemia adalah

    ' > pada ibu hamil. +nemia dalam kehamilan akan mengakibatkan meningkatnyarisiko keguguran* prematuritas* atau berat bayi lahir rendah. De isiensi energi kronismerupakan penyebab lain kematian ibu. 6tatus sosioekonomi keluarga* pendidikan* budaya* akses terhadap asilitas kesehatan* serta transportasi juga berperan dalamkematian ibu. 6alah satu aktor tingginya +K di ndonesia adalah disebabkan karenarelati masih rendahnya ,akupan pertolongan oleh tenaga kesehatan. DepartemenKesehatan menetapkan target 4$ persen persalinan ditolong oleh tenaga medis pada

    tahun #$ $. Perbandingan dengan hasil sur9ei 6DK bahwa persalinan yang ditolongoleh tenaga medis pro esional meningkat dari 11 persen dalam 6DK #$$#-#$$&

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    29/49

    menjadi 2& persen dalam 6DK #$$2. +ngka ini relati rendah apabila dibandingkandengan negara tetangga seperti 6ingapura* 5alaysia* Thailand di mana angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan hampir men,apai 4$>. +pabila dilihatdari proyeksi angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan nampak bahwa ada pelen,engan dari tahun #$$0 dimana angka pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan dibawah dari angka proyeksi* apabila hal ini tidak menjadi perhatian kitasemua maka diperkirakan angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 4$ > pada tahun #$ $ tidak akan ter,apai* konsekuensi lebih lanjut bias berimbas pada resiko angka kematian ibu meningkat. Kondisi geogra is* persebaran penduduk dan sosial budaya merupakan beberapa aktor penyebab rendahnya aksesibilitasterhadap tenaga pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan* dan tentunya disparitasantar daerah akan berbeda satu sama lain.

    Di samping berbagai penyebab yang diuraikan di atas* ndonesia masihmenghadapi berbagai masalah yang se,ara langsung ataupun tidak langsung berperanmempersulit upaya penurunan +K * seperti masalah pertumbuhan penduduk* transisidemogra i* desentralisasi* utilisasi asilitas kesehatan* pendanaan* dan kurangnyakoordinasi instansi terkait baik di dalam negeri ataupun bantuan dari luar negeri.Dam,ak Kematian Ibu

    Dampak dari kematian ibu tidak hanya dirasakan oleh anak atau keluarga yangditinggalkan* tapi juga oleh komunitas atau masyarakatnya. Kematian ibu bisamenyebabkan anak yang ditinggalkan lebih rentan terhadap penyakit dan gi i kurang*yang selanjutnya berimbas pada angka kematian anak (terutama bila anak yangditinggal masih ke,il %dibawah usia lima tahun). 6eorang wanita dalam rentang usiamasa subur bila meninggal juga akan terhilang se,ara statistik dalam angkatangenerasi produkti * sehingga menyebabkan kerugian inansial tidak langsung bagi

    masyarakat.0saha Penurunan !ngka Kematian Ibu

    Di berbagai negara di dunia* upaya menurunkan angka kematian ibu telahmenunjukkan banyak keberhasilan. Aegara-negara tersebut berhasil menekan angkakematian ibu sedemikian rupa* karena adanya kebijakan yang dilakukan se,araintensi * misalnya menambah subsidi masyarakat untuk pen,egahan penyakit* perbaikan kesejahteraan* dan pemeriksaan kesehatan ibu. Beberapa masalah khusus*

    seperti tromboemboli* perdarahan* preeklampsia dan eklampsia* dan sebab-sebabmayor lainnya mendapat prioritas utama* karena persentase kematian ibu akibat

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    30/49

    masalah-masalah tersebut begitu tinggi. 6istem administrasi klinis juga perlu dibina*yang meliputi akreditasi pelayanan* manajemen risiko* peningkatan pro esionalitas*dan pengaduan pasien.

    Dengan mengenali berbagai masalah utama terkait angka kematian ibu dan upaya-upaya potensial yang e ekti dalam menurunkannya* maka se,ara keseluruhan tidak hanya mengurangi jumlah kematian* tetapi juga menurunkan angka kesakitan dankematian ibu dan bayi. 5eskipun inter9ensi kesehatan yang dilakukan hanya meliputiaspek yang terbatas* seperti pengadaan tenaga terampil dalam pertolongan persalinan*tatalaksana gawat darurat obstetri yang memadai* dan keluarga beren,ana. Aamun*keberhasilan dalam upaya perbaikan kesehatan maternal ini se,ara tidak langsungakan meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Calu upaya apa yang telah ditempuh di

    ndonesia untuk menurunkan +K 7paya yang telah dilakukan oleh Departemen KesehatanPeningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu

    a. Penyediaan sistem pelayanan kesehatan untuk daerah terpen,il* tertinggal* perbatasan di # pro9insi* && kabupaten* $ puskesmas.

    b. Peningkatan pemberdayaan perempuan* keluarga dan masyarakat.,. Peren,anaan terpadu Cintas Program dan Cintas 6ektor untuk per,epatan

    penurunan +K (DTP6-5P6) dengan menggunakan indikator K + sebagaiindikator pembangunan daerah.

    Pelayanan oleh Tenaga Kesehatan Terampil /Reorientasi Kategori Pelayanan Persalinan Pengalaman negara-negara yang telah berhasil mengendalikan +K memberi pelajaran tentang & hal. Pertama* para penentukebijakan dan para pengelola sadar betul bahwa ada masalah* dan masalah tersebutdapat diatasi* sehingga diambil keputusan untuk segera bertindak. Kedua* mereka

    memilih strategi yangs ederhana saja* yaitu bukan hanya asuhan antenatal* tetapi jugaasuhan pro essional saat dan pas,apersalinan untuk semua ibu oleh tenaga asuhanterampil* dengan didukung oleh pelayanan rumah sakit. Ketiga* mereka yakin bahwaakses pada semua pelayanan ini se,ara inan,ial dan geogra is tersedia untuk seluruh penduduk.

    @ika in ormasi tentang hal itu kurang* komitmen kurang* serta akses tidak ter,apai* maka hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan. Pelayanan se,ara

    pro essional oleh tenaga kesehatan terampil itulah yang diharapkan oleh ibu-ibu dankeluarganya. Barangkali kesalahan kita sampai saat ini membagi-bagi pelayanan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    31/49

    persalinan dalam beberapa kategori sepeerti pelayanan persalinan normal* pelayananobstetri emergensi dasar dan pelayanan obstetri emergensi komprehensi . !al inidapat membingungkan bukan hanya bagi pasien* tetapi juga petugas kesehatan daninstitusi pendidikannya. 6ebenarnya perbedaan pelayanan dasar dan komprehensi adalah pada asilitasnya* bukan pada kemampuan tenaga kesehatan.5endekatkan Pelayanan yang +man pada bu

    6emua kehamilan dan persalinan* bukan hanya yang berisiko* memerlukan pelayanan pro essional oleh tenaga kesehatan terampil. Konsepnya adalaha persalinanyang membutuhkan kedekatan dengan tempat dan ,ara ibu itu hidup* dekat dengan budayanya. Aamun* pada saat yang sama tenaga pro essional terampil tersedia dansetiap saat dapat berbuat sesuatu bilamana terjadi komplikasi. @enis pelayanan sepertiini diharapkan dapat responsi * terjangkau dan tenaga kesehatan harus kompetendalam melaksanakan kegiatannya. Tingkat pelayanan ini mungkin lebih baik disebutsebagai pelayanan tingkat EpertamaF* bukan pelayanan EprimerF* EdasarF* atauEnormalF seperti yang kita pakai sekarang. 6ebab walaupun di tingkat pertama*komplikasi setiap saat dapat terjadi sehingga tenaga kesehatan yang bertugas harusmampu bertindak. Pelayanan seperti partogra * dukungan psikologis* mulai menyusui bayinya harus sudah dilaksanakan pada tingkat ini. Tindakan tertentu seperti pengeluaran plasenta manual dan resusitasi bayi baru lahir harus dapat dilakukan jikadiperlukan. "leh karena itu* petugas kesehatan harus benar-benar kompeten dan tidak setengah-setengah. Bidan yang diluluskan dari sekolah-sekolah atau akademikebidanan harus benar-benar kompeten baik di bidang knowledge* skill maupunattitude. 5enghasilkan bidan atau dokter yang tidak kompeten hanya akan menambahtingginya angka kematian ibu dan bayi.

    6ebagian ke,il ibu dan bayi baru lahir mengalami masalah yang memerlukan

    penanganan lebih kompleks. "leh karena itu* perlu rumah sakit ba,k up untuk membantu menangani masalah atau komplikasi yang terjadi. 8riteria pengiriman ba,k up bukan hanya apakah komplikasi itu membahayakan jiwa atau emergensi* tetapi juga kompleksitasnya. Pada asilitas ba,k up* sebaiknya tersedia dokter obgin* dokter anak* atau sekurang-kurangnnya dokter umum terampil* tersedia #0 jam sehari* danhubungan antara tingkat dengan ba,k up harus sangat baik.Dengan perkataan lain* harus di,iptakan suatu networking antara asilitas ba,k up

    dengan bebetapa asilitas pelayanan tingkat . @adi* asilitas ini tidak berdiri sendiritanpa jaringan.

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    32/49

    5asa ni as masih potensial mengalami komplikasi sehingga perlu perhatiandari tenaga kesehatan. Kematian ibu masih dapat terjadi pada masa ini karena perdarahan atau sepsis* serta kematian bayi baru lahir. bu-ibu pas,apersalinan* lebih-lebih yang sosioekonomi dan pendidikannya kurang* sering tidak mengerti potensi bahaya ni as ini. 5ereka yang melahirkan di rumah* sering tidak memperoleh pelayanan ni as. 7mumnya kita menganjurkan agar ibu memeriksakan diri 1 minggu pas,apersalinan* yang sesungguhnya kurang e ekti . Cebih-lebih bila pemeriksaan inidilakukan oleh orang yang berbeda* serta lokasi yang berbeda pula dengan lokasi persalinan. 6ering kita lihat angka kunjungan pas,apersalinan rendah* tanpa ada upayamemperbaikinya.

    Memahami dan Memnjelaskan IM#

    +ngka Kematian Bayi (+KB) adalah banyaknya kematian bayi berusiadibawah satu tahun* per $$$ kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

    6alah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat kesehatanadalah +ngka Kematian Bayi (+KB U 5R). +ngka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang tahun per $$$ kelahiran hidup padawaktu yang sama. 5an aat dari 5R ini* adalah untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan aktor penyebab kematian bayi* tingkat pelayanan antenatal* status gi i ibu hamil* tingkat keberhasilan programK + dan KB* serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.+ngka kematian bayi diklasi ikasikan menjadi empat kelompok yaitu /

    . Rendah jika +KB kurang dari #$.

    #. 6edang jika +KB antara #$ V 04.&. Tinggi jika +KB antara '$ V 44.0. 6angat Tinggi +KB lebih dari $$./ara Menghitung

    Dimana/

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    33/49

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    34/49

    dengan program 5ortpak 0 . Program ini menghitung +KB berdasarkan datamengenai jumlah +nak yang Cahirkan !idup (+C!) atau 8hildren 9er Born (8 B)dan @umlah +nak Jang 5asih !idup (+5!) atau 8hildren 6till Ci9ing (86C)(,atatan/ lihat de inisi di modul ertilitas).

    LO Memahami dan Menjelaskan !udit Maternal Perinatal

    +udit5aternal-Perinatal (+5P ) sebagai salah satu upaya pen,egahansekaligus penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayinya. +5P bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan K + melalui upaya penerapan tata kelola klinik yang baik (,lini,al go9ernan,e). Kegiatan ini diharapkandapat menggali permasalahan yang terkait dengan kejadian kesakitan (morbiditas)maupun kematian (mortalitas) yang disebabkan masalah pasien%keluarga* petugaskesehatan* manajemen pelayanan* maupun kebijakan pelayanan.

    Dalam pelaksanaannya* proses +5P melibatkan dokter spesialis obsgyn*dokter spesialis anak* bidan%perawat sebagai tim dalam membahas%mengkaji kasuskematian%kesakitan. !asil audit kematian atau kesakitan ibu dan perinatal%neonatal inidipakai sebagai pembelajaran bagi semua pihak. 5elalui kegiatan ini diharapkan para pengambil kebijakan* pengelola program K +* pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan (R6Kabupaten%Kota) maupun masyarakat dapat mengambil pembelajaran%hikmahnya*sehingga masalah yang terbukti berperan dalam menimbulkan kematian dapat di,egahatau tidak terulang lagi. Dinas Kesehatan Kabupaten%kota berperan sebagai penanggung jawab dan koordinator kegiatan +5P. 6etiap kabupaten%kota diharapkandapat melaksanakan +5P se,ara rutin minimal 0 kali dalam setahun untuk menjagamutu pelayanan K +.

    +udit maternal perinatal adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitandan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya* dengan menggunakan berbagai in ormasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat* untuk mendapatkanmasukan mengenai inter9ensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatankualitas pelayanan K + disuatu wilayah.Dengan demikian* kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan peme,ahanmasalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan* ruang lingkup wilayah dibatasi pada

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    35/49

    kabupaten%kota* sebagai unit e ekti yang mempunyai kemampuan pelayan obstetrik- perinatal dan didukung oleh pelayanan K + sampai ketingkat masyarakat.

    +udit maternal perinatal nerupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebabkesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud men,egah kesakitan dankematian dimasa yang akan datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatanmenentukan hubungan antara aktor penyebab yang dapat di,egah dankesakitan%kematian yang terjadi. Dengan kata lain* istilah audit maternal perinatalmerupakan kegiatan death and ,ase ollow up.Cebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan%kematian. Dari kegiatanini dapat ditentukan/0. 6ebab dan aktor- aktor terkaitan dalam kesakitan%kematian ibu dan perinatal'. Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam men,egah kematian1. @enis inter9ensi dan pembinaan yang diperlukan

    +udit maternal perinatal juga dapat ber ungsi sebagai alat pemantauan dan sistemrujukan. +gar ungsi ini berjalan dengan baik* maka dibutuhkan /&. Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar di semua tingkat pelayanan

    kesehatan0. Pela,akan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan ,ara otopsi

    9erbal* yaitu wawan,ara kepada keluatga atau orang lain yang mengetahuiriwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderitameninggal sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian.

    "ujuan

    Tujuan umum audit maternal perinatal adalah meningkatkan mutu pelayananK + di seluruh wilayah kabupaten%kota dalam rangka memper,epat penurunan angka

    kematian ibu dan perinatalTujuan khusus audit maternal adalah /0. 5enerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal

    se,ara teratur dan berkesimnambungan* yang dilakukan oleh dinas kesehatankabupaten%kota* rumah sakit pemerintah atau swasta dan puskesmas* rumah bnersalin (RB)* bidan praktek swasta atau BP6 di wilayah kabupaten%kota dandilintas batas kabupaten%kota pro9insi

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    36/49

    '. 5enetukan inter9ensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus

    1. 5engembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatankabupaten%kota* rumah sakit pemerintah%swasta* puskesmas* rumah sakit bersalin dan BP6 dalam peren,anaan* pelaksanaan* pemantauan dan e9aluasiterhadap inter9ensi yang disepakati.

    Kebijaksanaan dan strategi

    7ndang-undang Aomor #& tahun 44# tentang kesehatan menyatakan bahwa tenagakesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar pro esi dan dan menghormati hak pasien. Berdasarkan hal tersebut* kebijaksanaan

    ndonesia 6ehat #$ $ dan strategi making pregnan,y 6a er (5P6) sehubungan denganaudit maternal perinatal adalah sebagai berikut /'. Peningkatan mutu pelayanan K + dilakukan se,ara terus menerus melalui

    program jaga mutu puskesmas* di samping upaya perluasan jangkauan pelayanan. 7paya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain melaluikegiatan audit perinatal.

    1. 5eningkatkan ungsi kabupaten%kota sebagai unit e ekti yang mampumeman aatkan semua potensi dan peluang yang ada untuk meningkatkan pelayanan K + diseluruh wilayahnya

    2. Peningkatan kesinambungan pelayanan K + ditingkat pelayanandasar(puskesmas dan jajarannya )dan tingkat rujukan primer R6kabupaten%kota

    3. Peningkatan kemampuan manajerial dan keterampilan teknis dari para pengelola dan pelaksanaan program K + melalui kegiatan analisis manajemen

    dan pelatihan klinis6trategi yang diambil dalam menerapkan +5P adalah /1. 6emua kabupaten%kota sebagai unit e ekti dalam peningkatan pelayanan

    program K + se,ara bertahap menerapkan kendali mutu *yang antara laindilakukan melalui +5P diwilayahnya ataupun diikut sertakan kabupaten%kotalain

    2. Dinas kesehatan kabupaten atau kota ber ungsi sebagai koordinator asilitator

    yang bekerja sama dengan rumah sakit kabupaten%kota dan melibatkan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    37/49

    puskesmas dan unit pelayanan K + swasta lainnya dalam upaya kendali mutudiwilayah kabupaten%kota

    3. Ditingkat kabupaten%kota perlu dibentuk tim +5P *yang selalu mengadakan pertemuan rutin untuk menyeleksi kasus *membahas dan membuat rekomendasitindak lanjut berdasarkan temuan dari kegiatan audit (penghargaaan dan sanksi bagi pelaku)

    4. Peren,anaan program K + dibuat dengan meman aatkan hasiltemuan darikegiatan audit*sehingga diharapkan berorientasi kepada peme,ahan masalahsetempat

    $. Pembinaan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten%kota *bersama-sama R6dilaksanakan langsung pada saat audit atau se,ara rutin*dalam bentuk yangdisepakati oleh tim +5P.

    Langkah dan kegiatan

    Cangkah-langkah dan kegiatan audit +5P ditingkat kabupaten%kota sebagai berikut /3. Pembentukan tim +5P4. Penyebarluasan in ormasi dan petunjuk teknis pelaksanaan +5P

    $. 5enyusun ren,ana kegiatan (P"+) +5P. "rientasi pengelola program K + dalam pelaksanaan +5P

    #. Pelaksanaan kegiatan +5P&. Penyusunan ren,ana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan audit maternal

    oleh dinas kesehatan kabupaten%kota bekerjasama dengan R60. Pemantauan dan e9aluasi

    Rin,ian kegiatan +5P yang dilakukan adalah sebagai berikut /"ingkat kabu,aten -kota

    3.5enyampaikan in ormasi dan menyamakan presepsi dengan pihak terkait mengenai

    pengertian dan pelaksanaan +5P dikabupaten%kota4.5enyusun tim +5P dikabupaten atau kota *yang susunannya disesuaikan dengan

    situasi dan kondisi setempat.$. 5elaksanakan +5P se,ara berkala dan melibatkan/

    e. Para kepala puskesmas dan pelaksana pelayanan K + dipuskesmas dan jajarannya

    . Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter spesialis

    anak dokter ahli lain R6 kabupaten%kotag. Kepala dinas kesehatan kabupaten%kota dan sta pengelola program terkait

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    38/49

    h. Pihak lain yang terkait *sesuai kebutuhan misalnya bidan praktik swasta petugas rekam medik R6 kabupaten%kota dan lain-lain.

    . 5elaksanakan kegiatan +5P lintas batas kabupaten%kota%propinsi#. 5elaksanakan kegiatan tindak lanjut yang telah disepakati dalam pertemuan tim

    +5P&. 5elakukan pemantauan dan e9aluasi kegiatan audit serta tindak lanjutnya *dan

    melaporkan hasil kegiatan ke dinas kesehatan propinsi untuk memohondukungan

    0. 5eman aatkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan program K +*se,ara berkelanjutan

    "ingkat ,uskesmas

    . 5enyampaikan in ormasi kepada sta puskesmas terkait mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan K + melalui kegiatan +5P

    #. 5elakukan pen,atatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan penanganan atau rujukan nya *untuk kemudian dilaporkan kedinas kesehatankabupaten kota

    &. 5engikuti pertemuan +5P dikabupaten%kota0. 5elakukan pela,akan sebab kematian ibu%perinatal (otopsi 9erbal ) selambat-

    lambatnya 2 hari setelah menerima laporan. n ormasi ini harus dilaporkan kedinas kesehatan kabupaten%kota selambat-lambatnya dalam waktu bulan .temuan otopsi 9erbal dibi,arakan dalam pertemuan audit dikabupaten %kota .

    '. 5engikuti%melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan K +*sebagaitindak lanjut dari kegiatan audit

    1. 5embahas kasus pertemuan +5P di kabupaten%kota2. 5embahas hasil tindak lanjut +5P non medis dengan lintas sektor terkait.

    "ingkat ,ro,insi

    2. 5enyebarluaskan pedoman teknis +5P kepada seluruh kabupaten%kota3. 5enyamakan kerangka pikir dan menyusun ren,ana kegiatan pengembangan

    kendali mutu pelayanan K + melalui +5P bersama kabupaten%kota yang akandi asilitasi se,ara intensi .

    4. 5emantau dan menge9aluasi pelaksanaan kegiatan dikabupaten%kota$. 5emberikan dukungan teknis dan manajerial kepada kabupaten%kota sesuai

    kebutuhan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    39/49

    . 5erintis kerjasama dengan sektor lain untuk kelan,aran pelaksanaan tindak lanjut temuan dari kegiatan audit yang berkaitan dengan sektor diluar kesehatan

    #. 5em asilitasi kegiatan +5P lintas batas kabupaten%kota%propinsi"ingkat ,usat

    5elakukan asilitasi pelaksanaan +5P *sebagai salah satu bentuk upaya peningkatanmutu pelayanan K + diwilayah kabupaten%kota serta peningkatan kesinambungan pelayanan K + ditingkat dasar dan tingkat rujukan primer.

    Metoda

    5etoda pelaksanaan +5P sebagai berikut0. Penyelenggaran pertemuan dilakukan teratur sesuai kebutuhan oleh dinas

    kesehatan kabupaten%kota bersama dengan R6 kabupaten%kota *berlangsungsekitar # jam.

    '. Kasus yang dibahas dapat berasal dari R6 kabupaten%kota atau puskesmas.6emua kasus ibu%perinatal yang meninggal dirumah sakit kabupaten%kota%puskesmas hendak nya di audit*demikian pula kasus kesakitan yang menarik dan dapat diambil pelajaran darinya

    1. +udit yang dilaksanakan lebih bersi at mengkaji riwayat penanganan kasussejak dari /h. Timbulnya gejala pertama dan penanganan oleh keluarga %tenaga kesehatan

    dirumahi. Proses rujukan yang terjadi j. 6iapa saja yang memberikan pertolongan dan apa saja yang telah dilakukank. 6ampai kemudian meninggal dan dapat dipertahankan hidup. Dari

    pengkajian tersebut diperoleh indikasi dimana letak kesalahan%kelemahan

    dalam penanganan kasus. !al ini memberi gambaran kepada pengelola program K + dalam menentukan apa yang perlu dilakukan untuk men,egahkesakitan%kematianibu%perinatal yang tidak perlu terjadi.

    l. Pertemuan ini bersi at pertemuan menyelesaikan masalah dan tidk bertujuan menyalahkan *atau memberi sanksi*salah satu pihak

    m. Dalam tiap pertemuan dibuat da tar hadir *notulen hasil pertemuan danren,ana tindak lanjut *yang akan disampaikan dan dibahas dalam pertemuan

    tim +5P yang akan datang

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    40/49

    n. R6 kabupaten %kota%puskesmas membuat laporan bulanan kasus ibu dan perinatal kedinas kesehatan kabupaten%kota *dengan memakai ormat yangdisepakati

    Pencatatan Dan Pela,oran

    Dalam pelaksanaan audit maternal perinatal ini diperlukan mekanisme pen,atatan yang akurat baik ditingkat puskesmas*maupun ditingkat R6kabupaten%kota .pen,atatan yang diperlukan adalah sebagai berikut

    "ingkat ,uskesmas

    6elain menggunakan rekam medis yang sudah ada dipuskesmas *ditambahkan pula /&. :ormulir R ( ormulir rujukan maternal dan perinatal ) :ormulir ini dipakai oleh

    puskesmas*bidan didesa maupunbidan swasta untuk merujuk kasus ibu maupun perinatal.

    0. :orm "5 dan "P ( ormulir otopsi 9erbal maternal dan perinatal ) Digunakanuntuk otopsi 9erbal ibu hamil%bersalin%ni as yang meninggal sedangkan orm "Puntuk otopsi 9erbal perinatal yang meninggal . untuk mengisi ormulir tersebutdilakukan wawan,ara terhadap keluarga yang meninggal oleh tenaga puskesmas.

    #( kabu,aten-kota

    :ormulir yang dipakai adalah&. :orm 5P ( ormulir maternal dan perinatal ) :orm ini men,atat data dasar semua

    ibu bersalin %ni as dan perinatal yang masuk kerumah sakit. Pengisiannya dapatdilakukan oleh perawat

    0. :orm 5+ ( ormulir medi,al audit )Dipakai untuk menulis hasil%kesimpulan dariaudit maternal maupun audit perinatal. Jang mengisi ormulir ini adalah dokter

    yang bertugas dibagian kebidanan dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagiananak (untuk kasus perinatal)

    Pelaporan hasil kegiatan dilakukan se,ara berjenjang *yaitu /0. Caporan dari R6 kabupaten%kota ke dinas kesehatan yaitu laporan bulanan ini

    berisi in ormasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab kematian ) ibudan bayi baru lahir bagian kebidanan dan penyakit kandungan serta bagian anak.

    '. Caporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten%kota Caporan bulanan ini

    berisi in ormasi yang sama seperti diatas *dan jumlah kasus yang dirujuk ke R6kabupaten%kota

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    41/49

    1. Caporan dari dinas kesehatan kabupaten%kota ketingkat propinsi Caporan triwulanini berisi in ormasi mengenai kasus ibu dan perinatal ditangani oleh Rskabupaten %kota *puskesmas dan unit pelayanan K + lainnya *serta tingkatkematian dari tiap jenis komplikasi atau gangguan . laporan merupakanrekapitulasi dari orm 5P dan orm R*yang hendaknya diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaporan untuk kasus yang dirujuk ke R6. Pada tahap awal*jenis kasus yang dilaporkan adalah komplikasi yang paling sering terjadi padaibu maternal dan perinatal.

    LI Memahami dan menjelaskan seks sedini mungkin seusai umur

    5araknya kasus kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini tidak lagi hanyamengan,am para remaja yang rentan terhadap in ormasi yang salah mengenai seks.ksploitasi seks pada anak dibawah umur nyatanya juga sering terjadi oleh orang-

    orang terdekat yang bahkan dilakukan oleh keluarga korban sendiri. 5eningkatnyakasus kekerasan merupakan bukti nyata kurangnya pengetahuan anak mengenai pendidikan seks yang seharusnya sudah mereka peroleh dari tahun pertama oleh orangtuanya. Tetapi persepsi masyarakat mengenai pendidikan seks yang masihmenganggap tabu untuk dibi,arakan bersama anak menjadi sebab yang harus dibenahi bersama untuk membekali anak melawan arus globalisasi yang semakin transparandalam berbagai hal termasuk seksualitas.

    Pendidikan seks seharusnya menjadi bentuk kepedulian orang tua terhadap masadepan anak dalam menjaga apa yang telah menjadi kehormatannya* terlebih bagiseorang perempuan. Pendidikan seks menjadi penting mengingat banyaknya kasus-kasus yang terjadi mengenai tindak kekerasan seksual terhadap anak dan remaja.Tetapi yang terjadi di lapangan justru orang tua bersikap apatis dan tidak berperanakti untuk memberikan pendidikan seks sejak usia dini kepada anaknya. 5ereka beranggapan bahwa pendidikan seks akan diperoleh anak seiring berjalannya usiaketika ia sudah dewasa nanti. 5ereka seolah menyerahkan pendidikan seks kepada

    pihak sekolah sebagai sumber ilmu bagi anaknya. Padahal pendidikan seks sendiri belum diterapkan se,ara khusus dalam kurikulum sekolah. Kurangnya pengetahuanorang tua terhadap kebutuhan anaknya sendiri dalam mengahadapi tuntutan amanyang semakin berkiblat ke arah barat menjadi aktor utama belum tersampaikannya pendidikan seks sejak usia dini di lingkup keluarga.

    !asil penelitian yang dikutip dari sebuah @urnal Pemikiran +lternati Pendidikanmengenai Pendidikan 6eks pada 7sia Dini oleh 5oh. RoNib menunjukkan bahwa42*$'> mahasiswa di Jogyakarta telah kehilangan keperawanannya. Ayaris $$>

    atau se,ara matematis bisa disepadankan dengan $ gadis dari gadis sudah tidak perawan yang diakibatkan oleh hubungan seksual. :akta yang sangat memprihatinkan

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    42/49

    melihat kondisi remaja saat ini yang tengah teran,am dalam mempertahankankesu,ian dirinya baik karena paksaan atau karena sama-sama suka saat melakukannya( ree seX). !al ini menunjukkan bahwa perlunya pendidikan seks untuk diberikansejak usia dini guna memberikan in ormasi dan mengenalkan kepada anak bagaimanaia harus menjaga dan melindungi organ tubuhnya dari orang yang berniat jahatterhadap dirinya.

    Pandangan masyarakat sepertinya masih terlalu sempit dalam mengartikan seks yanghanya dianggap sebagai akti9itas mesum hingga ke hal-hal yang lebih intim. 5aknaseks sebenarnya menurut KBB adalah jenis kelamin* maksudnya disini adalah jeniskelamin yang membedakan pria dan wanita se,ara biologis. Aamun karena kurangnya pengetahuan para orang tua itulah yang menjadikan pendidikan seks belum diajarkankepada anak bahkan sebagian besar remaja pun tidak memperoleh pengajaran tentang pendidikan seks dari keluarga terutama dari orang tuanya sehingga merekamendapatkan in ormasi yang tidak tepat bahkan ,enderung menjerumuskannya untuk melakukan apa yang mereka temukan dari in ormasi yang tidak bertanggung jawabtersebut.

    Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap anak menyatakan bahwa akti9itasseksual pada anak yang belum dewasa selalu memun,ulkan dua kemungkinan pemi,u/ pengalaman dan melihat. !al ini berarti anak-anak yang menyimpang se,araseksual sering melihat adegan seks tanpa penjelasan ilmiah yang selalumembangkitkan birahinya dan menimbulkan ke,anduan. (+ndika* #$ $/& ).

    Aamun seberapa jauh pendapat tersebut dapat dibenarkan Dalam sebuah penelitianyang dikutip dari buku Bi,ara 6eks Bersama +nak oleh +lya +ndika (#$ $)menyatakan bahwa dari 1$$ lelaki dan perempuan usia 65P ke bawah di +6* penelitiDr. @ennings Bryant menemukan bahwa 4 > lelaki dan 3#> wanita mengaku telahmenonton ilm porno atau yang berisi kekerasan seksual. Cebih dari 11> lelaki dan0$> wanita dilaporkan ingin men,oba beberapa adegan seks yang telah ditontonnya.Di antara siswa 6ekolah 5enengah Pertama (65P) tersebut* & > lelaki dan 3>

    wanita mengaku benar-benar melakukan beberapa adegan dalam ilm porno itu beberapa hari setelah menontonnya.

    6enada dengan penelitian tersebut* berdasarkan hasil sur9ei Komisi Perlindungan+nak ndonesia (KP+ ) men,atat 1#*2> remaja ndonesia tidak perawan lagi. !asil peneitian tahun #$$3 tersebut menyebutkan bahwa dari 0.2#1 responden siswa65P%65+ di 2 kota besar menunjukkan bahwa # *#> mengaku pernah melakukanaborsi. (tribunnews.,om)

  • 8/17/2019 LO 1 Memahami Dan Menjelaskan Perilaku Berisiko Dan Perilaku Kesehatan Pada Masa Pubertas

    43/49

    6eks memang bagian integral dalam kehidupan untuk men,apai kebahagiaan duniawi*tetapi ketika keberadaanya justru menjadi ,andu yang merusak moral anak bangsa* perlu adanya pembenahan bersama demi terselamatkannya masa depan mereka darisemakin terbukanya arus globalisasi lengkap dengan dampak negati yang diterimaanak akibat tidak adanya iltrasi dari orang tua dan pendidik di usia prasekolah.Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan in ormasi kepada orang tua dan pendidik usia prasekolah tentang pentingnya mengenalkan pendidikan seks beserta bagaimanamemulai komunikasi dengan anak agar mereka memperoleh in ormasi yang tepatdalam menyikapi arus globalisasi yang semakin transparan dalam berbagai hal.

    Pendidikan (eks Berdasarkan 0sia

    6emakin transparannya berbagai in ormasi yang bisa diakses lewat jaringan internetoleh setiap orang sangat memungkinkan bagi sebagian besar anak dan remaja untuk

    meman aatkannya sebagai media penolong dalam memenuhi rasa keingintahuannyamengenai seks. Padahal tidak semua in ormasi yang tersebar di internet merupakanin ormasi yang tepat untuk dikonsumsi anak dan remaja yang masih rentan karenatidak adanya iltrasi dari diri mereka sendiri untuk memilah in ormasi mana yangtepat.

    Pendidikan seks bisa ditanamkan sejak dini saat anak mulai mengajukan pertanyaanmengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. 5isalnya saat anak bertanyamengapa organ tubuh laki-laki berbeda dengan perempuan atau mengapa anak laki-laki harus berdiri ketika buang air ke,il berbeda dengan anak perempuan yang harus jongkok. Dari pertanyaan sederhana itu* orang tua bisa memulai menanamkan pendidikan seks mulai dari tingkat paling dasar mengenai organ tubuh dan ungsinya.6emakin dewasa usianya orang tua dapat memberikan in ormasi yang lebih lengkapsehingga mereka tidak men,ari tahu sendiri in ormasi-in ormasi yang tersebar bebasdi internet tanpa adanya pembenaran yang akurat dan bertanggung jawab.

    5enurut 6igmund :reud* pakar psikolog yang dikutip dari buku bu* Dari 5ana +kuCahir oleh +lya +ndika (#$ $)