lo 1 bm pemeriksaan objektif

5
Pemeriksaan Objektif Pemeriksaan Fisik Regional Pemeriksaan yang dimaksud adalah pemeriksaan ekstra oral pada daerah kepala dan leher, diantaranya adalah keadaan dari kelenjar tiroid (missal: normal, hipotiroidism, atau hipertiroidism), arteri karotis (hanya dilakukan pemeriksaan bila pasien dalam keadaan tidak sadar), vena jugularis, wajah, dan juga kelenjar lymphe (submandibularis dan submentalis). Dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan intra oral meliputi keadaan bibir, mukosa bukal, lidah, dasar mulut, palatum durum, palatum mole, tonsil, orofaring, dan gingiva pada pasien. Semua pemeriksaan tersebut harus dilakukan untuk melihat adanya ketidaknormalan yang terjadi. Pemeriksaan gigi Pemeriksaan dilakukan secara visual pada semua gigi geligi pada setiap regio, dimulai dari gigi posterior rahang atas menuju ke gigi anterior dan menuju ke sisi sebelahnya, begitu pula dengan rahang bawah. Bila ditemukan adanya gigi-gigi yang mengalami karies, maka kita perlu mengidentifikasi lokasi, kedalaman kariesnya (apakah karies superficial, karies media, atau karies profunda), dan juga kondisi dari

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 28-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LO 1 BM

TRANSCRIPT

Page 1: LO 1 BM Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Fisik Regional

Pemeriksaan yang dimaksud adalah pemeriksaan ekstra oral pada daerah

kepala dan leher, diantaranya adalah keadaan dari kelenjar tiroid (missal: normal,

hipotiroidism, atau hipertiroidism), arteri karotis (hanya dilakukan pemeriksaan

bila pasien dalam keadaan tidak sadar), vena jugularis, wajah, dan juga kelenjar

lymphe (submandibularis dan submentalis).

Dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan intra oral meliputi keadaan bibir,

mukosa bukal, lidah, dasar mulut, palatum durum, palatum mole, tonsil, orofaring,

dan gingiva pada pasien. Semua pemeriksaan tersebut harus dilakukan untuk

melihat adanya ketidaknormalan yang terjadi.

Pemeriksaan gigi

Pemeriksaan dilakukan secara visual pada semua gigi geligi pada setiap

regio, dimulai dari gigi posterior rahang atas menuju ke gigi anterior dan menuju

ke sisi sebelahnya, begitu pula dengan rahang bawah. Bila ditemukan adanya gigi-

gigi yang mengalami karies, maka kita perlu mengidentifikasi lokasi, kedalaman

kariesnya (apakah karies superficial, karies media, atau karies profunda), dan juga

kondisi dari jaringan pulpoperiapikalnya yang dapat diketahui melalui beberapa

cara, diantaranya:

1. Test sonde: Dengan menggunakan sonde, maka dapat diketahui ada

atau tidaknya lesi karies dan juga sudah melibatkan

perforasi atap pulpa atau belum. Kemudian diperhatikan

pula respon dari pasien. Bila ada rasa sakit beri tanda (+)

dan bila tidak sakit beri tanda (–)

2. Test thermal: Test dingin dilakukan dengan menggunakan clor ethyl

yang disemprotkan pada cotton pellet dan kemudian

ditempelkan pada kavitas.

Page 2: LO 1 BM Pemeriksaan Objektif

Test panas dengan menggunakan gutta percha yang

dipanaskan diatas api bunsen dan kemudian ditempelkan

pada permukaan gigi.

Bila timbul respon nyeri berarti gigi masih vital, dan

apabila tidak ada respon berarti kemungkinan besar gigi

telah non vital.

3. Perkusi: Bertujuan untuk memeriksa keradangan jaringan

periodontal dengan mengetuk pelan pada 5 daerah (oklusal,

bukal, lingual, mesial, dan distal) menggunakan ujung atau

tangkai hand instrument. Yang harus diperhatikan adalah

nyeri saat dilakukan perkusi dan bunyi tumpul saat

dilakukan perkusi

4. Durk: Sama dengan tes perkusi, yakni bertujuan memeriksa

keradangan pada jaringan periodontal, tetapi tekanan yang

diberikan lebih besar. Dapat dilakukan dengan cara

menaruh gagang instrument sejajar pada bagian oklusal gigi

yang diperiksa dan kemudian pasien diinstruksikan untuk

menggigitnya. Apabila pasien merasa nyeri maka diberi

tanda (+), bila tidak nyeri beri tanda (–).

Pemeriksaan Kondisi Periodontium

Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk menilai kondisi periodonsium

pada pasien diantaranya:

1. Pemeriksaan permukaan gigi apakah terdapat kalkulus atau tidak

2. Pemeriksaan gingiva, meliputi:

kemerahan atau tidak,

adanya edema atau pembengkakan,

mudah berdarah atau tidak, dan

apakah ada resesi gingiva.

3. Pemeriksaan periodontal membran:

Page 3: LO 1 BM Pemeriksaan Objektif

Mobilitas gigi

Dilakukan dengan menggerakkan gigi ke arah bukolingual dan

mesiodistal dengan menggunakan 2 handle alat atau salah satu

handle alat bisa diganti dengan tangan.

Derajat kegoyangan gigi :

Derajat 1 : terdapat kegoyangan yang besarnya kurang dari 1 mm

(ringan)

Derajat 2 : terdapat kegoyangan yang besarnya lebih dari 1 mm

(sedang)

Derajat 3 : terdapat kegoyangan yang besarnya lebih dari 1 mm

dan disertai dengan perpindahan ke arah vertikal.

Poket

Perlu diperhatikan pula apakah terbentuk poket atau tidak. Bila

dijumpai adanya infrabony poket maka perlu dilihat lokasinya

(lingual, bukal, palatinal, dst) dan dilihat pula kedalamannya

(apakah 1/3 servikal, 1/3 medial, atau 1/3 apikal).

Sumber :

Warren, Birnbaum. Dunne, Stephen M. 2009. Diagnosis Kelainan dalam Mulut:

Petunjuk Bagi Klinisi. Jakarta: EGC.