lkpp_2012_smt1_unaudited

383

Upload: dderos-rosidah

Post on 31-Jul-2015

426 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2012. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012, Pemerintah menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa laporan keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Selain laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada DPR dalam bentuk Rancangan UndangUndang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN, dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Pemerintah telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan interim, yaitu LKPP Semester I Tahun 2012. Sehubungan dengan LKPP Semester I Tahun 2012 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I Tahun Anggaran (TA) 2012 adalah sebesar Rp593,73 triliun, atau 45,28 persen dari yang ditetapkan dalam APBN TA 2012. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp628,61 triliun, atau 43,79 persen dari yang dianggarkan dalam APBN TA 2012, sehingga terjadi Defisit Anggaran sebesar Rp34,88 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto adalah sebesar Rp100,48 triliun, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp65,60 triliun. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pemerintah Pusat per 30 Juni 2012. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp3.259,36 triliun dan Kewajiban sebesar Rp2.077,40 triliun, sehingga Ekuitas Dana Neto (kekayaan bersih) Pemerintah Pusat per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp1.181,96 triliun; Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Dari Laporan Arus Kas tersebut diperoleh informasi bahwa saldo kas per 30 Juni 2012 sebesar Rp107,84 triliun, koreksi saldo awal sebesar Rp0,12 triliun, kenaikan Kas Negara selama Semester I TA 2012 sebesar Rp61,25 triliun, dan penyesuaian selisih kurs sebesar Rp1,25 triliun, sehingga saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) KPPN, dan Kas Badan Layanan Umum (BLU) per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp170,46 triliun; Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Neraca, dan Laporan Arus Kas; LKPP Semester I Tahun 2012 berstatus sebagai laporan keuangan yang belum diperiksa (unaudited).

2.

3.

4.

5.

LKPP Semester I Tahun 2012 ini disusun berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri KeuanganKata Pengantar -iii-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

Nomor 233/PMK.05/2011, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II-SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. LKPP Semester I Tahun 2012 menginformasikan juga mengenai Rencana Tindak Pemerintah terhadap Temuan Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas LKPP Tahun 2011. Pemerintah mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang konstruktif dari para pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga kualitas LKPP akan semakin meningkat. Pemerintah akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKPP secara andal sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Kata Pengantar -iv-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS IISII NDEKS SKATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... INDEKS ISI ......................... INDEKS TABEL .... INDEKS GRAFIK ..... INDEKS DAFTAR .................................... INDEKS SINGKATAN .. INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN .. PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB .............................................................................................................. RINGKASAN ... I. LAPORAN REALISASI APBN ............................................................... II. NERACA ........................................................................ III. LAPORAN ARUS KAS ............................................................. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................ A. PENJELASAN UMUM ................................................................ A.1. DASAR HUKUM .. A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO ..................................................... A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ........................................................... A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI ............................................................ B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN ............................................................ B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN ............................................................... B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN ............................................................ B.3. CATATAN PENTING LAINNYA ............................................................................................... C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ............................................................ C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM .................................................................................... C.2. PENJELASAN PER POS NERACA .......................................................................................... C.3. CATATAN PENTING LAINNYA .............................................................................................. D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS .......................................................... D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS .......................................................................................... D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ...................................................................... DAFTAR ...................................................................................................................................................... iii v vi vii ix x xiii xvii 2 6 9 11 15 15 15 15 29 33 46 46 47 66 70 70 71 126 143 143 146 205

Indeks Isi- v -

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS TABEL NDEKS TABEL1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Asumsi Dasar APBN dan Realisasi APBN Semester I Tahun 2012 Perbandingan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 Perkembangan Realisasi Transfer Daerah Tahun 2009-Semester I Tahun 2012 Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi Semester I TA 2012 dan TA 2011 Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Pajak Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai Posisi Utang Luar Negeri, SBN, dan Promissory Notes Posisi Utang Luar Negeri Menurut Valuta Asing Saldo Anggaran Lebih Semester I TA 2012 dan TA 2011 20 21 27 53 75 77 119 119 120 126

10. Laporan Rekening Nomor 600.000.411980 Semester I Tahun 2012 dan 2011

Indeks Tabel -vi-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS GRAFIIK NDEKS GRAF K1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Struktur PDB Menurut Komponen Penggunaan Triwulan I Tahun 2012 Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Semester I Tahun 2012 Tren Laju Inflasi selama Tahun 2011 dan Semester I Tahun 2012 Perkembangan Ekspor Semester I Tahun 2012 Perkembangan Impor Semester I Tahun 2012 Realisasi CAR, LDR, dan NPL Bulan Januari-Juni 2012 Komposisi Pendapatan Negara dan Hibah s.d. Semester I 2012 Perkembangan Pendapatan Negara dan Hibah Semester I 2012 Persentase Realisasi Belanja Negara Sampai dengan Semester I 2012 16 17 17 18 18 19 21 21 24 24 25 26 46 47 48 51

10. Realisasi Belanja per Klasifikasi Ekonomi 11. Realisasi Belanja Modal Semester I 2009-2012 12. Realisasi Transfer Daerah sampai dengan Semester I 2012 13. Realisasi Penerimaan Perpajakan dan PNBP Semester I TA 2011 dan Semester I TA 2012 14. Perkembangan Realisasi Belanja Negara Semester I TA 2011 dan Semester I TA 2012 15. Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Semester I TA 2011 dan Semester I TA 2012 16. Komposisi Alokasi Belanja Negara Semester I TA 2012 17. Komposisi Lima Terbesar Kementerian Negara/Lembaga Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2012 18. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi Semester I TA 2012 19. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Semester I TA 2012 20. Komposisi Realisasi Transfer ke Daerah Semester I TA 2012 21. Komposisi Pendapatan BLU Semester I TA 2012 22. Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU Semester I TA 2012 23. Perbandingan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana Neto pada Neraca Tahun 2008 Sem I 2012 24. Aset, Kewajiban, dan Ekuitas BLU 30 Juni 2012 dan 31 desember 2011 25. Komposisi Arus Kas Bersih per Aktivitas

52 53 54 58 67 67 70 132 144

Indeks Grafik - vii -

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS DAFTAR NDEKS DAFTAR1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat Semester I TA 2012 dan 2011 2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Semester I TA 2012 3. Laporan Realisasi Dana Perimbangan Semester I TA 2012 4. Rekening Khusus per 30 Juni 2012 5. Saldo Kas KPPN per 30 Juni 2012 6. Rekening Pemerintah Lainnya per 30 Juni 2012 7. Saldo Pemerintah Lainnya di Bank Umum per 30 Juni 2012 8. Kas Pada K/L dan BUN per 30 Juni 2012 9. Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak per 30 Juni 2012 10. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2012 11. Uang Muka Belanja per 30 Juni 2012 12. Piutang yang Berasal dari Kewajiban Bank Dalam Likuidasi 13. Persediaan per 30 Juni 2012 14. Penyertaan Modal Negara Pada BUMN per 30 Juni 2012 15. Penyertaan Modal Pemerintah pada Non BUMN per 30 Juni 2012 16. Penyertaan Modal Pemerintah pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Regional per 30 Juni 2012 17. Aset Tetap pada K/L dan BUN per 30 Juni 2012 18. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 30 Juni 2012 19. Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain per 30 Juni 2012 20. Aset KKS per 30 Juni 2012 21. Aset Eks BPPN yang dikelola Tim Koordinasi 22. Ringkasan Aset Negara yang Dikelola PT PPA per 30 Juni 2012 23. Utang kepada Pihak Ketiga dan Pendapatan Diterima Dimuka per 30 Juni 2012 24. Bagian Lancar Utang Jangka Penjang Surat Berharga Negara per 30 Juni 2012 25. Surat Berharga Negara Jangka Pendek Dalam Negeri per 30 Juni 2012 26. Surat Berharga Negara Jangka Panjang Dalam Negeri per 30 Juni 2012 27. Ikhtisar Laporan Barang Milik Negara per 30 Juni 2012 28. Ikhtisar Laporan Keuangan BLU per 30 Juni 2012 29. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Non Struktural per 30 Juni 2012 30. Rekapitulasi Hasil Penilaian Aset Bekas Milik Asing/Cina per 30 Juni 2012 31. Rencana Tindak Lanjut Pemerintah Terhadap Temuan Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2011 165 176 210 277 278 282 283 284 286 287 288 289 290 292 300 301 302 304 305 307 315 316 317 321 325 326 329 331 339 343 345

Indeks Daftar -viii -

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS SIINGKATAN NDEKS S NGKATANAPBD APBN APBN-P BAPPENAS BBM BDL BEJ BHMN BI BKKBN BLBI BLU BPMIGAS BPHTB BPJT BPK BPKP BPOM BPPN BPPT BPYBDS BRR BULOG BUMD BUMN BUN CBN CBP CFO CGI COO CPI DAK DAU DAU DBH DIPA DJA DJBC DJKN DJP DJPBN DPR DTP EDI GBHN HTI INDRA KITE KKKS K/L : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bahan Bakar Minyak Bank Dalam Likuidasi Bursa Efek Jakarta Badan Hukum Milik Negara Bank Indonesia Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Badan Layanan Umum Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Badan Pengatur Jalan Tol Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan Penyehatan Perbankan Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi Badan Urusan Logistik Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara Bendahara Umum Negara Cadangan Benih Nasional Cadangan Beras Pemerintah Chief Financial Officer Consultative Group on Indonesia Chief Operating Officer Consumer Price Index Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Umum Dana Abadi Umat Dana Bagi Hasil Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Jenderal Perbendaharaan Dewan Perwakilan Rakyat Ditanggung Pemerintah Electronic Data Exchange Garis-Garis Besar Haluan Negara Hutan Tanaman Industri Indonesian Debt Restructuring Agency Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Kontraktor Kontrak Kerja Sama Kementerian Negara/Lembaga

Indeks Daftar -ix -

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) KMK KONI KPPN KSM KU KUHR KUMK KUN KUT LAK LBMN LDKP LDR LKBUN LKKL LKP LKPP LNSI LRA MPN MP3 NAD NPL PDB PFK PIP PMA PMDN PMK PMN PNBP PPh PPN PPnBM PSL PSO PT PPA RANTF RDI RPD RPJMN RPL SA-BUN SAI SAKUN SAL SAP SAPP SAU SBN SBSN SDA SDHI SiAP : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Keputusan Menteri Keuangan Komite Olahraga Nasional Indonesia Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kelompok Swadaya Masyarakat Kiriman Uang Kredit Usaha Hutan Rakyat Kredit Usaha Mikro dan Kecil Kas Umum Negara Kredit Usaha Tani Laporan Arus Kas Laporan Barang Milik Negara Lembaga Dana Kredit Pedesaan Loan to Deposit Ratio Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Lembaga Keuangan Pelaksana Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Lembaga Non Struktural/Independen Laporan Realisasi Anggaran Modul Penerimaan Negara Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak Nanggroe Aceh Darussalam Non-Performing Loan Pendapatan Domestik Bruto Perhitungan Fihak Ketiga Pusat Investasi Pemerintah Penanaman Modal Asing Penanaman Modal Dalam Negeri Peraturan Menteri Keuangan Penyertaan Modal Negara Penerimaan Negara Bukan Pajak Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah Past Service Liability Public Service Obligation PT Perusahaan Pengelolaan Aset Recovery of Aceh Nias Trust Fund Rekening Dana Investasi Rekening Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rekening Pemerintah Lainnya Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara Sistem Akuntansi Instansi Sistem Akuntansi Kas Umum Negara Saldo Anggaran Lebih Standar Akuntansi Pemerintahan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Sistem Akuntansi Umum Surat Berharga Negara Surat Berharga Syariah Negara Sumber Daya Alam Sukuk Dana Haji Indonesia Sistem Akuntansi Pusat

Indeks Daftar -x -

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) SIBOR SiKPA SiLPA SIMAK-BMN SKPA SKPKB SKPLB SPKPBM SLA SP2D SPN SP3 SUN TA TGR THT TP TPA TSA TSP USD USP UP/TUP : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Singapore Interbank Offered Rate Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Sistem Informasi Manajeman dan Akuntansi Barang Milik Negara Surat Kuasa Pengguna Anggaran Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk Subsidiary Loan Agreement Surat Perintah Pencairan Dana Surat Perbendaharaan Negara Surat Perintah Pengesahan Pembukuan Surat Utang Negara Tahun Anggaran Tuntutan Ganti Rugi Tabungan Hari Tua Tim Pemberesan Aset Tagihan Penjualan Angsuran Treasury Single Account Tempat Simpan Pinjam United State Dolar Usaha Simpan Pinjam Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan

Indeks Daftar -xi-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IINDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI APBNPendapatan Negara dan Hibah Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah Belanja Negara Catatan B.2.2 Catatan B.2.2.1 Catatan B.2.2.1.1 Catatan B.2.2.1.2 Catatan B.2.2.1.3 Catatan B.2.2.1.4 Catatan B.2.2.1.5 Catatan B.2.2.1.6 Catatan B.2.2.1.7 Catatan B.2.2.1.8 Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan B.2.2.2 B.2.2.2.1 B.2.2.2.1.1 B.2.2.2.1.2 B.2.2.2.1.3 B.2.2.2.2 B.2.2.2.2.1 B.2.2.2.2.2 B.2.2.3 Halaman 47 48 48 49 49 49 49 50 50 51

Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Utang Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Lain-lain Transfer ke Daerah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Suspen

51 51 54 54 55 56 56 56 57 57 58 58 58 58 59 59 59 59 60

Surplus (Defisit) Anggaran Catatan B.2.3 Surplus (Defisit) Anggaran Pembiayaan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan

60

B.2.4 B.2.4.1 B.2.4.1.1 B.2.4.1.2 B.2.4.1.3 B.2.4.1.4 B.2.4.1.5 B.2.4.1.6

Pembiayaan Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) Rekening Pemerintah Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi Surat Berharga Negara (Neto) Pinjaman Dalam Negeri Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah

60 61 61 61 61 62 62 62

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xii-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan B.2.4.1.7 B.2.4.1.8 B.2.4.2 B.2.4.2.1 B.2.4.2.1.1 B.2.4.2.1.2 B.2.4.2.2 B.2.4.2.3 Kewajiban Penjaminan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Pembiayaan Luar Negeri (Neto) Penarikan Pinjaman Luar Negeri Penarikan Pinjaman Program Penarikan Pinjaman Proyek Penerusan Pinjaman Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri 62 63 63 63 63 64 64 65

SiLPA (SiKPA) Catatan B.2.5

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran SiLPA (SiKPA)

65

CATATAN PENTING LAINNYA Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya

66

NERACAASET Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan KEWAJIBAN Catatan Catatan Catatan C.2.29 C.2.30 C.2.31 Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga Utang Kepada Pihak Ketiga Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 108 108 109 Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiiiC.2.1 C.2.2 C.2.3 C.2.4 C.2.5 C.2.6 C.2.7 C.2.8 C.2.9 C.2.10 C.2.11 C.2.12 C.2.13 C.2.14 C.2.15 C.2.16 C.2.17 C.2.18 C.2.19 C.2.20 C.2.21 C.2.22 C.2.23 C.2.24 C.2.25 C.2.26 C.2.27 C.2.28 Aset Lancar Rekening Kas BUN di BI Rekening Kas di KPPN Rekening Pemerintah Lainnya Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Kas Pada BLU Uang Muka dari Rekening BUN Piutang Pajak Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Uang Muka Belanja Piutang dari Kegiatan BLU Piutang Lain-lain Bagian Lancar Penerusan Pinjaman Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Investasi Jangka Pendek BLU Investasi Jangka Pendek Lainnya Persediaan Dana Bergulir Investasi Non Permanen Lainnya Investasi Permanen PMN Investasi Permanen BLU Investasi Permanen Lainnya Aset Tetap Aset Lainnya Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Aset Lainnya 71 71 72 72 73 73 74 74 74 77 80 80 80 81 82 86 86 87 87 87 88 89 90 94 94 94 95 107

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan C.2.32 C.2.33 C.2.34 C.2.35 C.2.36 C.2.37 C.2.38 C.2.39 C.2.40 C.2.41 C.2.42 C.2.43 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Biaya Pinjaman Utang Subsidi Utang SBN Jangka Pendek Pendapatan Diterima di Muka Utang Jangka Pendek Lainnya Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Surat Berharga Negara Utang Kepada Dana Pensiun dan THT Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya Rekapitulasi Utang Luar Negeri, SBN, dan Promissory Notes Ekuitas Dana Lancar Saldo Anggaran Lebih (SAL) Setelah Penyesuaian SiLPA (SiKPA) Setelah Penyesuaian Dana Lancar Lainnya Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Pendapatan yang Ditangguhkan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan Barang/Jasa yang Harus Diterima Selisih Kurs Bagian Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Selisih Kurs Bagian Jangka Panjang 110 111 112 113 113 113 114 116 116 116 118 118 119

Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan Catatan

C.2.44 C.2.45 C.2.46 C.2.47 C.2.48 C.2.49 C.2.50 C.2.51 C.2.52 C.2.53 C.2.54 C.2.55 C.2.56 C.2.57 C.2.58

120 121 121 122 122 122 123 123 123 124 124 124 124 125 125

CATATAN PENTING LAINNYA Catatan C.3 Catatan Penting Lainnya

126

LAPORAN ARUS KASARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Catatan D.2.1 Penerimaan Perpajakan Catatan D.2.2 PNBP Catatan D.2.3 Penerimaan Hibah Catatan D.2.4 Belanja Pegawai Catatan D.2.5 Belanja Barang Catatan D.2.6 Belanja Pembayaran Bunga Utang Catatan D.2.7 Subsidi Catatan D.2.8 Belanja Hibah Catatan D.2.9 Bantuan Sosial Catatan D.2.10 Belanja Lain-Lain Catatan D.2.11 Dana Bagi Hasil Pajak Catatan D.2.12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Catatan D.2.13 Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Catatan D.2.14 Dana Alokasi Umum

146 149 151 151 156 156 153 153 153 154 154 154 155 155 Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xiv-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) Catatan Catatan Catatan D.2.15 D.2.16 D.2.17 Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian 155 155 156

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN Catatan D.2.18 Penjualan Aset Catatan D.2.19 Belanja Modal

156 156

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Catatan D.2.20 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri Catatan D.2.21 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri Catatan D.2.22 Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman Catatan D.2.23 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri Catatan D.2.24 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri Catatan D.2.25 Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah Catatan D.2.26 Penerusan Pinjaman ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN Catatan D.2.27 Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) Catatan D.2.28 PFK Prefinancing dan PFK Lainnya (Neto) Catatan D.2.29 Kiriman Uang (Neto) Catatan D.2.30 Transito (Neto)

157 158 159 159 160 160 160

161 162 162 163

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xv-

REPUBLIK INDONESIA

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Semester I Tahun 2012 (Unaudited) yang terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. LKPP Semester I Tahun 2012 (Unaudited) ini telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan APBN dan posisi keuangan Pemerintah Pusat secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). LKPP Semester I Tahun 2012 (Unaudited) merupakan konsolidasian dari Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).

REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

RIINGKASAN R NGKASANBerdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012, Pemerintah menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2012 dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara, Ikhtisar Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Lainnya. Selain laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada DPR dalam bentuk Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN, dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan sesuai amanat PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan interim, yaitu LKPP Semester I Tahun 2012. LKPP Semester I Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II (PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual). LKPP Semester I Tahun 2012 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN). 1. LAPORAN REALISASI APBN Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2012 - 30 Juni 2012. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I TA 2012 adalah sebesar Rp593,73 triliun atau 45,28 persen dari APBN. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada Semester I TA 2012 adalah sebesar Rp628,61 triliun atau 43,79 persen dari APBN. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp392,78 triliun atau 40,70 persen dari APBN, dan realisasi Transfer ke Daerah sebesar Rp235,53 triliun atau 50,07 persen dari APBN. Selain itu, pada Semester I TA 2012 terdapat Suspen Belanja sebesar Rp0,30 triliun. Realisasi Defisit Anggaran Semester I TA 2012 adalah sebesar Rp34,88 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto Semester I TA 2012 adalah sebesar Rp100,48 triliun atau 81,02 persen dari APBN, sehingga terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp65,60 triliun. Ringkasan Laporan Realisasi APBN Semester I TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun): Semester I TA 2012 (Unaudited) Uraian Anggaran (UU No. 22/2011) 1.311,39 1.435,41 965,00 470,41 (124,02) 124,02 0 Realisasi 593,73 628,61 392,78 235,53 0,30 (34,88) 100,48 65,60 % Realisasi thd Anggaran 45,28 43,79 40,70 50,07 28,13 81,02 Semester I TA 2011 (Unaudited) Realisasi 499,90 437,20 254,28 182,54 0,38 62,70 64,65 127,35Ringkasan -2-

Pendapatan Negara dan Hibah Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah Suspen Belanja Negara Surplus (Defisit) Anggaran Pembiayaan Neto SiLPA (SiKPA)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

2. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 30 Juni 2012. Jumlah Aset per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp3.259,36 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp463,90 triliun; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp800,44 triliun; Aset Tetap sebesar Rp1.606,62 triliun; dan Aset Lainnya sebesar Rp388,40 triliun. Jumlah Kewajiban per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp2.077,40 triliun yang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp195,20 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp1.882,20 triliun. Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp1.181,96 triliun yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp272,19 triliun dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp909,77 triliun. Ringkasan Neraca per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, dan 30 Juni 2011 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun): Uraian Aset Aset Lancar Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset Lainnya Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Ekuitas Dana Neto Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi 30 Juni 2012 31 Desember 2011 (Unaudited) (Audited) 3.259,36 3.023,44 463,90 266,81 800,44 750,03 1.606,62 1.567,97 388,40 438,63 2.077,40 1.947,37 195,20 246,44 1.882,20 1.700,93 1.181,96 1.076,07 272,19 40,81 909,77 1.035,26 30 Juni 2011 (Unaudited) 2.663,40 482,05 673,20 1.217,50 290,65 1.850,06 180,39 1.669,67 813,34 305,48 507,86

3. LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama Semester I TA 2012 serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 30 Juni 2012. Saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN) & Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kas Badan Layanan Umum (BLU), dan Kas Hibah Langsung per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp107,84 triliun, sedangkan pada awal tahun 2012 terjadi penyesuaian tambah sebesar Rp0,12 triliun, sehingga saldo awal Kas BUN, KPPN, Kas BLU, dan Hibah Langsung tahun 2012 menjadi Rp107,96 triliun. Selama Semester I TA 2012 terjadi penurunan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp4,30 triliun, penurunan kas dari aktivitas investasi aset non keuangan sebesar Rp30,59 triliun, kenaikan kas dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp100,48 triliun, penurunan kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp4,13 triliun, dan penyesuaian pembukuan sebesar minus Rp0,21 triliun, dan Selisih Kurs sebesar Rp1,25 triliun. Dengan demikian, saldo Kas BUN, KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung per 30 Juni 2012 adalah Rp170,46 triliun. Selain kas di atas, per 30 Juni 2012 terdapat Rekening Pemerintah Lainnya sebesar Rp40,81 triliun, Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp4,24 triliun, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp0,41 triliun, Kas LainnyaRingkasan -3-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

dan Setara Kas sebesar Rp12,26 triliun, dan Kas pada BLU yang Belum Disahkan sebesar Rp0,16 triliun, sehingga saldo akhir Kas dan Bank Pemerintah Pusat sebesar Rp227,66 triliun. Ringkasan Laporan Arus Kas Semester I TA 2012, TA 2011, dan Semester I TA 2011 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):Uraian Saldo Awal Kas BUN, KPPN, BLU, dan Hibah Langsung Koreksi Saldo Awal Saldo Awal Kas BUN, KPPN, BLU, dan Hibah Langsung setelah Koreksi Kenaikan (Penurunan) Kas: Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Pengunaan SAL Penyesuaian Pembukuan Selisih Kurs Kas Kenaikan (Penurunan) Kas Saldo Akhir Kas Kas BUN, KPPN, BLU, dan Hibah Langsung Semester I TA 2012 (Unaudited) 107,84 0,12 107,96 (4,30) (30,59) 100,48 (4,13) 0 (0,21) 1,25 62,50 170,46 TA 2011 (Audited) 98,98 0,03 99,01 32,78 (117,62) 131,39 1,31 (40,32) (0,11) 1,40 8,83 107,84 Semester I TA 2011 (Unaudited) 96,16 2,82 98,98 82,92 (20,22) 64,65 (3,04) 0 (0,005) (1,43) 122,87 221,85

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa informasi tambahan yang diperlukan.

Ringkasan -4-

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN REALISASI APBN(UNAUDIITED) (UNAUD TED)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

LAPORAN REALIISASII APBN SEMESTER II TA 2012 ((UNAUDIITED)) LAPORAN REAL SAS APBN SEMESTER TA 2012 UNAUD TEDPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN REALISASI APBNUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011(Dalam Rupiah) Semester I TA 2012 (Unaudited) Uraian A. Pendapatan Negara dan Hibah I. Penerimaan Perpajakan 1. Pajak Dalam Negeri 2. Pajak Perdagangan Internasional II. Penerimaan Negara Bukan Pajak 1. Penerimaan Sumber Daya Alam 2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 4. Pendapatan BLU III. Penerimaan Hibah Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II + A.III) B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Pembayaran Bunga Utang 5. Subsidi 6. Belanja Hibah 7. Belanja Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain II. Transfer ke Daerah 1. Dana Perimbangan a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus Catatan B.2.1 B.2.1.1 B.2.1.1.1 B.2.1.1.2 B.2.1.2 B.2.1.2.1 B.2.1.2.2 B.2.1.2.3 B.2.1.2.4 B.2.1.3 B.2.2 B.2.2.1 B.2.2.1.1 B.2.2.1.2 B.2.2.1.3 B.2.2.1.4 B.2.2.1.5 B.2.2.1.6 B.2.2.1.7 B.2.2.1.8 B.2.2.2 B.2.2.2.1 B.2.2.2.1.1 B.2.2.2.1.2 B.2.2.2.1.3 Anggaran Realisasi % Realisasi terhadap Anggaran 44,26 43,67 57,82 48,83 45,06 51,92 65,37 33,13 120,87 45,2840,70 48,22 22,20 20,15 39,85 64,49 0,41 62,88 10,10

Semester I TA 2011 Realisasi

1.032.570.205.000.000 989.636.575.000.000 42.933.630.000.000 277.991.382.880.000 177.263.351.721.000 28.001.288.000.000 53.492.296.670.000 19.234.446.489.000 825.091.586.000 1.311.386.679.466.000 964.997.261.407.000 215.862.379.201.000 188.001.738.039.000 151.975.039.952.000 122.217.610.000.000 208.850.211.014.000 1.796.732.523.000 47.763.826.039.000 28.529.724.639.000 470.409.458.592.000 399.985.581.064.000 100.055.194.861.000 273.814.438.203.000 26.115.948.000.000

457.009.093.377.387 432.183.528.440.972 24.825.564.936.415 135.746.478.422.541 79.870.224.544.135 14.537.992.614.053 34.966.213.641.457 6.372.047.622.896 997.303.618.698 593.752.875.418.626 392.780.643.309.504 104.097.362.397.721 41.742.356.632.875 30.623.453.614.779 48.703.733.701.716 134.690.914.671.031 7.325.309.315 30.035.003.742.832 2.880.493.239.235 235.530.533.796.345 203.954.223.207.845 36.817.268.698.845 159.725.089.153.000 7.411.865.356.000

388.149.662.977.313 359.723.323.922.978 28.426.339.054.335 110.621.130.261.106 71.132.040.962.363 5.195.112.754.367 30.660.068.297.662 3.633.908.246.714 1.129.618.375.520 499.900.411.613.939 254.278.760.365.358 80.394.889.998.198 32.271.845.691.767 20.289.867.847.343 46.688.274.382.063 61.967.488.012.820 36.212.867.225 11.871.093.319.008 759.088.246.934 182.537.544.000.189 164.521.191.240.189 25.865.765.591.689 131.502.114.553.500 7.153.311.095.000

50,07 50,99 36,80 58,33 28,38

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -6-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Semester I TA 2012 (Unaudited) Uraian 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian a. Dana Otonomi Khusus b. Dana Penyesuaian III. Suspen Belanja Negara Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III) C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) D. Pembiayaan I. Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) 1. Rekening Pemerintah 2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi 4. Surat Berharga Negara (Neto) Penerimaan Surat Berharga Negara Pengeluaran Surat Berharga Negara 5. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) 6. Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah 7. Kewajiban Penjaminan 8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) a. Penarikan Pinjaman Program b. Penarikan Pinjaman Proyek 2. Penerusan Pinjaman (Neto) 3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri Jumlah Pembiayaan (D.I + D.II) E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran-SiLPA (SiKPA) (D+C) Catatan B.2.2.2.2 B.2.2.2.2.1 B.2.2.2.2.2 B.2.2.3 B.2.3 B.2.4 B.2.4.1 B.2.4.1.1 B.2.4.1.2 B.2.4.1.3 B.2.4.1.4 Anggaran 70.423.877.528.000 11.952.577.528.000 58.471.300.000.000 1.435.406.719.999.000 (124.020.040.533.000) 125.912.297.438.000 5.056.830.843.000 3.890.200.000.000 280.000.000.000 134.596.737.000.000 860.000.000.000 (17.138.130.405.000) (633.340.000.000) (1.000.000.000.000) (1.892.256.905.000) 54.282.379.592.000 15.257.057.814.000 39.025.321.778.000 (8.914.580.845.000) (47.260.055.652.000) 124.020.040.533.000 Realisasi 31.576.310.588.500 3.585.773.259.000 27.990.537.329.500 304.765.056.933 628.615.942.162.782 (34.863.066.744.156) 119.998.255.449.673 3.152.196.467.124 534.174.856.510 116.644.881.560.448 176.586.659.935.790 (59.941.778.375.342) 167.002.565.591 (500.000.000.000) (19.233.868.377.974) 6.730.169.939.067 2.241.754.935.510 4.488.415.003.557 (772.715.107.317) (25.191.323.209.724) 100.764.387.071.699 65.901.320.327.543 % Realisasi terhadap Anggaran 44,84 30,00 47,87 43,85 28,81 95,99 81,03 165,55 87,36 19,42 2,92 1.016,45 12,40 14,69 11,50 8,67 53,30 81,95 Semester I TA 2011 Realisasi 18.016.352.760.000 3.126.393.898.000 14.889.958.862.000 383.644.651.118 437.199.949.016.665 62.700.462.597.274 78.552.335.720.873 843.834.597.740 77.708.501.123.133 (13.903.199.444.905) 7.345.114.523.418 1.804.841.933.273 5.540.272.590.145 1.670.153.866.896 (22.918.467.835.219) 64.649.136.275.968 127.349.598.873.242

B.2.4.1.5 B.2.4.1.6 B.2.4.1.7 B.2.4.1.8 B.2.4.2 B.2.4.2.1 B.2.4.2.1.1 B.2.4.2.1.2 B.2.4.2.2 B.2.4.2.3 B.2.5

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -7-

REPUBLIK INDONESIA

NERACA(UNAUDIITED) (UNAUD TED)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IIII.. NERACA ((UNAUDIITED)) NERACA UNAUD TEDPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NERACAPER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011(Dalam Rupiah)Uraian ASET Aset Lancar Kas dan Bank Rekening Kas BUN di BI Rekening Kas di KPPN Rekening Pemerintah Lainnya Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Kas pada BLU Jumlah Kas dan Bank Uang Muka dari Rekening BUN Piutang Piutang Pajak Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar Investasi Jangka Panjang Uang Muka Belanja Piutang dari Kegiatan BLU Piutang Lain-lain Bagian Lancar Penerusan Pinjaman Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jumlah Piutang (Bersih) Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek BLU Investasi Jangka Pendek Lainnya Jumlah Investasi Jangka Pendek Persediaan Jumlah Aset Lancar Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen Dana Bergulir Investasi Non Permanen Lainnya Jumlah Investasi Non Permanen Investasi Permanen Investasi Permanen PMN Investasi Permanen BLU Investasi Permanen Lainnya Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Jumlah Aset Tetap Aset Lainnya Piutang Jangka Panjang Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Piutang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Piutang Jangka Panjang Catatan 30 Juni 2012 (Unaudited) 31 Des 2011 (Audited)

C.2.1 C.2.2 C.2.3 C.2.4 C.2.5 C.2.6 C.2.7 C.2.8 C.2.9 C.2.10 C.2.11 C.2.12 C.2.13 C.2.14 C.2.15 C.2.16 C.2.17 C.2.18

147.644.719.217.455 6.684.835.490.699 40.811.445.722.318 4.237.709.202.349 405.580.465.657 12.258.100.098.857 15.619.700.997.531 227.662.091.194.866 623.935.967.840 105.626.340.589.335 95.316.865.590.878 0 58.454.269.967 0 1.315.728.823.058 1.221.143.965.851 12.221.559.606.373 4.265.827.339.112 (46.512.327.984.856) 173.513.592.199.718 127.626.217.672 135.839.486.878 263.465.704.550 61.835.487.327.142 463.898.572.394.116 8.573.215.188.688 7.862.383.212.488 16.435.598.401.176 783.905.699.182.527 6.637.194.500 97.330.653.310 784.009.667.030.337 800.445.265.431.513 823.544.026.011.456 192.981.617.200.191 152.260.350.687.389 343.677.877.973.275 12.009.440.753.274 82.143.188.516.978 1.606.616.501.142.563

82.453.918.298.407 11.870.556.947.661 6.615.552.720.213 292.795.937.959 252.900.321.124 6.756.875.778.441 13.019.388.257.063 121.261.988.260.868 1.408.995.648.910 108.063.462.383.641 19.885.890.412.635 60.470.939.992 1.279.165.315.147 1.216.391.989.142 24.977.956.337.945 4.462.395.347.776 (75.330.131.480.506) 84.615.601.245.772 170.553.016.059 135.839.486.878 306.392.502.937 59.214.846.453.160 266.807.824.111.647 8.195.256.111.510 4.749.737.167.996 12.944.993.279.506 736.991.554.233.014 6.637.194.500 87.609.772.784 737.085.801.200.298 750.030.794.479.804 806.436.356.598.744 184.852.199.595.042 152.223.086.918.162 347.164.628.245.235 11.517.129.897.802 65.780.773.332.765 1.567.974.174.587.750 1.375.031.741 249.626.424.418 3.737.310.550.736 3.988.312.006.895

C.2.19 C.2.20 C.2.21

C.2.22 C.2.23

C.2.24 C.2.25 C.2.26

C.2.27

C.2.28 1.375.031.741 254.183.938.469 3.711.778.802.056 3.967.337.772.266

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-9-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Uraian Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Penerusan Pinjaman Aset Tak Berwujud Dana yang Dibatasi Penggunaannya Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan Dana Penjaminan Aset KKKS Aset Eks BPPN Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya Aset Lain-lain Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Aset Lainnya Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga Utang Kepada Pihak Ketiga Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Biaya Pinjaman Utang Subsidi Utang SBN Jangka Pendek Pendapatan Diterima di Muka Utang Jangka PendekLainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri Utang Kepada Dana Pensiun dan THT Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Utang Jangka Panjang Luar Negeri Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Jumlah Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar SAL Awal Setelah Penyesuaian SiLPA (SiKPA) Setelah Penyesuaian Dana Lancar Lainnya Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Pendapatan yang Ditangguhkan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima Selisih Kurs Bagian Lancar Jumlah Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Selisih Kurs Bagian Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Dana Investasi EKUITAS DANA NETO JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Catatan 30 Juni 2012 (Unaudited) 212.907.765.825 46.214.552.117.532 12.540.933.038.898 18.532.860.658.186 16.318.045.792.766 77.086.846.598 150.892.782.272.353 68.064.409.247.824 821.954.559.298 91.031.920.814.822 (20.275.534.488.146) 388.399.256.398.222 3.259.359.595.366.414 31 Des 2011 (Audited) 212.907.765.825 46.540.275.969.109 12.406.618.813.595 37.253.051.374.408 19.320.332.310.233 75.371.634.076 150.508.980.296.216 67.543.984.466.405 14.762.445.010.365 105.992.977.283.250 (19.970.874.008.883) 438.634.382.921.494 3.023.447.176.100.695

C.2.29

C.2.30 C.2.31 C.2.32 C.2.33 C.2.34 C.2.35 C.2.36 C.2.37 C.2.38

1.827.764.526.266 21.958.416.234.757 5.423.360.174.458 60.158.835.260.929 22.466.264.082.511 12.508.487.547.566 41.126.751.920.000 4.910.901.258.813 24.820.370.658.247 195.201.151.663.547 1.214.975.714.067.807 11.822.231.724.875 1.226.793.895.791 5.033.073.827.744 1.233.057.813.516.217 623.250.837.697.592 25.889.660.831.187 649.140.498.528.779 1.882.198.312.044.996 2.077.399.463.708.543

1.755.574.696.265 31.780.634.369.020 704.437.258.982 106.777.089.696.825 21.924.038.335.465 29.767.908.989.742 39.408.181.897.000 8.639.914.082.680 5.687.100.837.136 246.444.880.163.115 1.085.324.545.750.551 11.822.231.724.875 877.330.765.232 5.033.082.825.744 1.103.057.191.066.402 571.982.048.619.444 25.889.179.304.040 597.871.227.923.484 1.700.928.418.989.886 1.947.373.299.153.001

C.2.39 C.2.40 C.2.41 C.2.42 C.2.43 C.2.44

C.2.45 C.2.46 C.2.47 C.2.48 C.2.49 C.2.50 C.2.51 C.2.52 C.2.53 C.2.54

105.225.547.136.640 65.383.786.174.316 468.540.043.850 172.551.705.242.474 61.835.487.327.142 25.477.003.915.945 (156.906.605.176.862) (4.910.901.258.813) 1.313.318.043.634 1.755.732.263.854 272.193.613.712.180 800.445.265.431.513 1.606.616.501.142.563 380.633.085.285.315 (1.830.910.629.509.099) (47.017.704.404.601) 909.766.517.945.691 1.181.960.131.657.871 3.259.359.595.366.414

58.656.722.496.062 46.432.649.228.692 451.833.601.148 84.574.619.543.073 59.214.846.453.160 3.810.469.839.673 (204.483.884.343.763) (6.321.674.677.095) 1.276.453.004.389 (2.798.692.210.245) 40.813.342.935.093 750.030.794.479.804 1.567.974.174.587.750 417.130.365.123.476 (1.679.033.615.946.059) (20.841.184.232.370) 1.035.260.534.012.601 1.076.073.876.947.694 3.023.447.176.100.695

C.2.55 C.2.56 C.2.57 C.2.58 C.2.59

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-10-

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS(UNAUDIITED) (UNAUD TED)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IIIIII.. LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KASPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ARUS KASUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011(Dalam Rupiah) Uraian A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI I. Arus Kas Masuk 1. Penerimaan Perpajakan a. Pajak Penghasilan b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah c. PajakBumi dan Bangunan d. Bea PerolehanHak atas Tanah dan Bangunan e. Cukai f. Pajak Lainnya g. Pajak Perdagangan Internasional Total Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) a. Penerimaan Sumber Daya Alam b. PenerimaanBagianPemerintah atas Laba BUMN c. PNBP Lainnya d. Penerimaan BLU Total PNBP 3. Penerimaan Hibah Jumlah Arus Kas Masuk (A.I) II. Arus Kas Keluar 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Bunga Utang 4. Subsidi 5. Belanja Hibah 6. Bantuan Sosial 7. Belanja Lain-Lain 8. Bagi Hasil Pajak 9. Bagi Hasil Sumber Daya Alam 10. Bagi Hasil Cukai 11. Dana Alokasi Umum 12. Dana Alokasi Khusus 13. Dana OtonomiKhusus 14. Dana Penyesuaian Jumlah Arus Kas Keluar (A.II) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I - A.II) B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN I. Arus Kas Masuk Penjualan Aset Jumlah Arus Kas Masuk (B.I) II. Arus Kas Keluar Belanja Modal Jumlah Arus Kas Keluar (B.II) D.2.18 52.839.806.166 52.839.806.166 30.638.968.587.528 30.638.968.587.528 80.374.920.556 80.374.920.556 20.300.028.233.836 20.300.028.233.836 D.2.4 D.2.5 D.2.6 D.2.7 D.2.8 D.2.9 D.2.10 D.2.11 D.2.12 D.2.13 D.2.14 D.2.15 D.2.16 D.2.17 104.116.907.901.407 41.851.084.208.09148.708.231.801.914

Catatan

Semester I TA 2012

Semester I TA 2011

D.2.1 233.567.515.556.674 149.665.325.930.072 2.296.891.132.864 44.547.049.460.489 2.106.746.360.873 24.825.564.936.415 457.009.093.377.387 D.2.2 79.870.224.544.135 14.537.992.614.053 34.913.373.835.291 6.372.047.622.896 135.693.638.616.375 971.942.120.282 593.674.674.114.044 71.132.040.962.363 5.195.112.754.367 30.579.693.377.106 3.633.908.246.714 110.540.755.340.550 1.129.618.375.520 499.820.036.693.383 80.507.281.391.413 32.303.201.279.807 46.685.022.447.037 61.967.488.012.820 36.212.867.225 12.091.376.488.234 774.087.321.265 7.401.670.886.09117.942.732.883.061 519.068.797.376

208.028.255.107.321 112.773.298.284.351 2.227.954.322.600 (704.724.406) 34.820.843.145.853 1.873.677.787.259 28.426.339.054.335 388.149.662.977.313

D.2.3

134.690.914.671.031 7.325.309.315 30.194.853.205.452 2.880.235.091.151 18.917.464.466.138 17.171.820.019.094 720.409.999.698 159.724.998.304.868 7.411.865.356.000 3.585.773.259.000 27.990.537.329.500597.972.420.922.659 (4.297.746.808.615)

131.502.114.553.500 7.153.311.095.000 3.126.393.898.000 14.889.958.862.000 416.899.920.782.829 82.920.115.910.554

D.2.19

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-12-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Uraian Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (B.I - B.II) C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN I. Arus Kas Masuk 1. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri 2. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri 3. Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman Jumlah Arus Kas Masuk (C.I) II. Arus Kas Keluar 1. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri 2. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri 3. Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah 4. Penerusan Pinjaman Jumlah Arus Kas Keluar (C.II) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (C.I C.II) D. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 1. Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) 2. PFK Prefinancing dan PFK Lainnya (Neto) 3. Kiriman Uang (Neto) 4. Transito (Neto) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran KENAIKAN KAS SEBELUM KOREKSI Penyesuaian Pembukuan KENAIKAN KAS SETELAH KOREKSI SALDO AWAL KAS BUN, KPPN DAN BLU Penambahan Saldo Awal SALDO AWAL KAS BUN, KPPN DAN BLU setelah Koreksi SALDO AKHIR KAS BUN, KPPN, DAN BLU sebelum penyesuaian PenyesuaianSelisihKurs SALDO AKHIR KAS BUN, KPPN, DAN BLU sebelum penyesuaian Rekening Pemerintah Lainnya Kas di BendaharaPengeluaran Kas di BendaharaPenerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Kas pada BLU yang Belum Disahkan Kas pada BLU yang telah Didepositokan (Investasi Jangka Pendek) SALDO AKHIR KAS DAN BANK Catatan Semester I TA 2012 (30.586.128.781.362) Semester I TA 2011 (20.219.653.313.280)

D.2.20 D.2.21 D.2.22

177.314.797.057.891 6.420.368.246.337 3.152.196.467.124 186.887.361.771.352

119.704.886.398.890 7.345.114.523.418 2.303.499.667.212 129.353.500.589.520

D.2.23 D.2.24 D.2.25 D.2.26

59.941.778.375.342

25.191.323.209.724 500.000.000.000 772.715.107.31786.405.816.692.383 100.481.545.078.969

41.152.550.678.017 22.918.467.835.219 633.345.800.316 64.704.364.313.552 64.649.136.275.968

D.2.27 D.2.28 D.2.29 D.2.30

(135.266.887.593) (16.984.875.976) (3.979.984.142.514) (4.132.235.906.083) 61.465.433.582.909(213.883.314.676) 61.251.550.268.233

107.842.612.387.387 118.750.159.774 107.961.362.547.161169.212.912.815.395 1.248.149.299.268 170.461.062.114.662

691.132.218.047 7.092.500 (283.359.333.461) (3.447.918.196.708) (3.040.138.219.622) 124.309.460.653.620 (5.364.134.415) 124.304.096.519.205 96.160.754.902.189 2.816.354.770.904 98.977.109.673.093 223.281.206.192.298 (1.431.186.368.548) 221.850.019.823.750 27.294.279.942.786 3.934.251.026.226 809.524.250.592 3.908.858.507.984 8.901.619.155-

C.2.4 C.2.5 C.2.6 C.2.7 D.1

40.811.445.722.318 4.237.709.202.349 405.580.465.657 11.710.430.111.916163.089.795.255 (127.626.217.672)

227.661.691.194.485

257.805.835.170.493

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-13-

REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

IIV.. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ((UNAUDIITED)) V CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNAUD TED A. PENJELASAN UMUMA.1. DASAR HUKUM1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual). 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar. 9. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 233/PMK.05/20011.

A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKROKondisi perekonomian tahun 2012

Pertumbuhan Ekonomi

Sampai dengan semester I 2012 perekonomian dunia masih menunjukkan perlambatan sejalan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi emerging markets Asia dan negara kawasan Eropa. Demikian juga halnya dengan laju pertumbuhan ekonomi AS. Melemahnya perekonomian global telah berdampak pada pertumbuhan negara-negara di Asia, seperti China dan India, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia sehingga berdampak pada kinerja sisi eksternal perekonomian Indonesia. Selama periode semester I 2012 kinerja ekspor tumbuh melambat sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Di sisi lain kinerja impor tumbuh melambat pada triwulan II 2012 meskipun masih tumbuh relatif tinggi sejalan dengan masih kuatnya permintan domestik. Sementara itu, harga komoditas global, termasuk harga minyak, terus menurun seiring dengan permintaan dunia yang melemah. Hal itu juga diikuti dengan tekanan inflasi global yang terus menurun. Sepanjang semester I tahun 2012, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,3 persen (y-on-y) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 . Pertumbuhan ini didukung oleh semua sektor, dengan pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,2 persen disusul sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,6 persen dan Sektor Konstruksi 7,2 persen. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh tetap kuatnya permintaan domestik, baik konsumsi dan investasi yang tumbuh cukup tinggi. Sektorsektor yang diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ke depan, antara lain Catatan atas Laporan Keuangan -15-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) sektor transportasi dan komunikasi; sektor perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor industri.Produk Domestik Bruto

PDB atas dasar harga berlaku pada semester I tahun 2012 mencapai Rp4.027,8 triliun, meningkat dibandingkan dengan PDB harga berlaku semester I tahun 2011 yang mencapai Rp3.549,3 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 sepanjang semester I tahun 2012 mencapai Rp1.283,4 triliun meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.205,2 triliun. Dilihat dari sisi penggunaan atau permintaan, PDB dipengaruhi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori) dan Ekspor-Impor. Secara y-on-y pertumbuhan PDB pada semester I tahun 2012 terhadap semester I tahun 2011 didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5 persen, pengeluaran konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 6,5 persen, pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 11,2 persen, ekspor yang tumbuh sebesar 4,8 persen, dan impor yang tumbuh sebesar 9,5 persen. Struktur PDB menurut komponen penggunaan semester I tahun 2012 dapat dilihat pada Grafik 1. Kontribusi terbesar terhadap PDB masih berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 53,9 persen, mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 54,5 persen. Kontribusi pengeluaran konsumsi Pemerintah naik dari semula 7,5 persen pada semester I tahun 2011 menjadi 8,0 persen pada semester I tahun 2012. Kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada semester I tahun 2012 sebesar 32,4 persen, mengalami kenaikan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 31,3 persen. Kontribusi Ekspor dan impor dari semula 26,2 persen dan 24,15 persen pada semester I tahun 2011 menjadi 24,5 persen dan 25,6 persen pada triwulan I tahun 2012.60,0 % 54,5 53,9 Konsumsi Rumah Tangga Komsumsi Pemerintah Pemb. Modal Tetap Bruto Perubahan Invt +Diskr. Satistik Net Ekpor-Impor (1,1)

Sumber-sumber pertumbuhan

Komponen PDB berdasarkan penggunaan

40,0

31,3

32,4

20,0 7,5 2011 (20,0) 2012 4,7 2,1 8,0 7,0

Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik 1. Struktur PDB Menurut Komponen Penggunaan Triwulan I Tahun 2012 (dalam Persen)Komponen PDB berdasarkan lapangan usaha

Komponen PDB berdasarkan lapangan usaha pada semester I tahun 2012 antara lain adalah Sektor Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 23,6 persen terhadap PDB, kemudian Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 15,0 persen disusul oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 13,7 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,5 persen, sektor Jasa-jasa sebesar 10, 6 persen, sektor Konstruksi sebesar 10,2 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan sebesar 7,3 persen, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 6,6 persen dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 0,8 persen. (lihat Grafik 2).

Catatan atas Laporan Keuangan -16-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)% 25,0 24,3 23,6Pertanian, peternakan,..

Pertambangan dan Penggalian

20,0Industri pengolahan

15,5 15,0 11,8 10,0 10,0 6,7 5,0 0.7 2011 7,3 10,1 13,7

15,0 13,7 12,5 10,2 6,6 7,3 10,6Listrik, gas, dan air bersih

Konstruksi

Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan komunikasi

0.8Keuangan, real estat dan jasa perusahaan

2012

Jasa-jasa

Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik 2. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Semester I tahun 2012 (dalam persen)Inflasi

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2012 tercatat sebesar 1,79 persen, sementara laju inflasi year on year (Juni 2012 terhadap Juni 2011) sebesar 4,53 persen. Sepanjang semester I tahun 2012, inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 0,76 persen. Dalam rangka menjaga kestabilan harga domestik, Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia. Upaya ini tercermin dari inflasi yang rendah dan stabil yang merupakan prasyarat utama utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Laju inflasi bulanan (m-t-m) selama semester I tahun 2012 tergambar di Grafik 3.1,00% 0,89 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 -0,20 Jan-11 -0,40 Mar -0,32 Mei -0,31 Jul Sept -0,12 Nop Jan-12 Mar Mei 0,13 0,12 0,67 0,55 0,27 0,34 0,21 0,05 0,07 0,07 0,93 0,76 0,57 0,62

Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik 3. Tren Laju Inflasi selama Tahun 2011 dan Semester I Tahun 2012

Nilai tukar Rupiah

Pergerakan nilai tukar rupiah selama semester I 2012 mengalami pelemahan karena adanya tekanan baik dari eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, meningkatnya faktor ketidakpastian pemulihan perekonomian global terutama di kawasan Eropa memberikan sentimen negatif pada pergerakan Rupiah. Ketidakpastian pemulihan perekonomian global juga disebabkan oleh melambatnya perekonomian China dan belum solidnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Sedangkan dari sisi internal/domestik pergerakan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan impor. Pada akhir semester I 2012 nilai tukar rupiah ditutup pada level 9.480/USD yang berarti melemah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8597/USD. Catatan atas Laporan Keuangan -17-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Ekspor

Selama semester I tahun 2012, secara rata-rata kurs rupiah berada pada posisi 9203/USD. Secara kumulatif nilai ekspor bulan Januari-Juni 2012 sebesar USD96,88 miliar yang terdiri dari ekspor non migas senilai USD76,83 miliar dan ekspor migas sebesar USD20,06 miliar. Kinerja pertumbuhan ekspor selama semester I 2012 mengalami tren perlambatan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebagaimana tercermin pada grafik 4)Juta US$ 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Jan Jan-Feb 2011 Jan-Mar 2012 Jan-April Jan-Mei Jan- Juni 48.532,5 15.493,5 31.215,9 45.387,5 29.021,5 14.606,2 6,1 7,6 10,0 6,9 4,1 64.498,1 61.941,7 81.415,0 1,5 98.616,0 80.229,2 -1,8 96.884,7 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 -2,0 -4,0 % 96.408,5 79.895,7 29.507,6 24.308,6 45.848,4 38.794,7 62.396,2 53.683,0 68.508,9

Kenaikan dari 2011

Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik 4. Perkembangan Ekspor Semester I Tahun 2012 (dalam juta USD)Impor

Nilai impor sepanjang semester I tahun 2012 tercatat sebesar USD96,41 miliar yakni mengalami kenaikan 15,35 persen dibandingkan dengan impor Januari-Juni tahun sebelumnya yang mencapai USD83,58 miliar. Peningkatan terjadi baik pada impor migas maupun impor nonmigas. Pada impor nonmigas, kontribusi peningkatan berasal dari impor mesin dan peralatan mekanik diikuti dengan mesin dan peralatan listrik. Tren perkembangan impor selama semester I dapat dilihat pada grafik 5.Juta US$ 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Jan Jan-Feb 2011 Jan-Mar 2012 Jan-April Jan-Mei Jan-Juni14.570,1 12.558,7

21,4 16,2 18,2 16,2 16,6 15,483.581,0

Kenaikan dari 2011

Sumber: Badan Pusat Statistik Grafik 5. Perkembangan Impor Semester I tahun 2012 (dalam juta USD)Neraca Pembayaran Indonesia

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) semester I 2012 mengalami defisit sebesar USD 2,8 milyar. Hal ini berkaitan dengan membesarnya defisit neraca transaksi berjalan (TB). Defisit neraca TB yang lebih besar tersebut sejalan dengan melambatnya ekspor sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dunia di tengah impor yang masih tinggi akibat aktifitas ekonomi domestik yang masih kuat. Di sisi lain, transaksi modal dan finansial (TMF) mencatat surplus yang cukup besar ditopang oleh kenaikan investasi langsung (PMA), investasi portofolio, maupun penarikan utang luar negeri swasta. Perkembangan ini menunjukkan bahwa, di tengah kondisi perekonomian global yang masih diliputi oleh ketidakpastian, keyakinan investor asing terhadap ketahanan dan Catatan atas Laporan Keuangan -18-

% 25,0 20,0 15,0 10,0 5,0 0,0

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) prospek perkonomian Indonesia tetap tinggi.Cadangan Devisa

Sejalan dengan perkembangan NPI semester I 2012, cadangan devisa pada akhir semester I 2012 mencapai USD106,5 miliar, atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Pada awal tahun 2012, BI rate ditetapkan sebesar 6,00 persen, selanjutnya mengalami penurunan di bulan Pebruari 2012 menjadi sebesar 5,75 persen yang tidak mengalami perubahan hingga bulan Juni 2012. Penetapan ini sejalan dengan arah kebijakan moneter BI yang ketat dalam rangka pengendalian tekanan inflasi. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan dalam semester I 2012 mencapai 2,9 persen. Hal ini berarti masih di bawah asumsi suku bunga yang ditetapkan dalam APBN-P 2012 sebesar 5,0 persen. Kinerja saham domestik di awal tahun 2012 mencatat prestasi yang positif dan mengalami penurunan pada pertengahan triwulan II 2012. Penguatan kinerja saham domestik selama triwulan I 2012 terutama dipicu oleh peningkatan peringkat Indonesia oleh Moodys menjadi peringkat layak investasi dan menguatnya kepercayaan investor asing terhadap perkonomian nasional serta rilis laporan keuangan emiten yang secara umum menunjukkan perbaikan kinerja. Sampai dengan akhir semester I 2012, IHSG mampu membukukan kinerja positif dengan mencatatkan pada level 3.955.58. Secara umum, stabilitas sistem keuangan tetap terkendali di tengah kondisi eksternal dan domestik yang masih diliputi oleh ketidakpastian. Stabilitas sistem keuangan nasional terjaga disertai dengan fungsi intermediasi yang terus meningkat dalam mendukung pembiayaan perekonomian. Membaiknya fungsi intermediasi perbankan yang antara lain tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang pada periode Juni 2012 mencapai 17.5 persen, dan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross yang berada di bawah level 5 persen, yaitu berada pada level rata-rata 2,2 persen.90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 78,8 79,7 80,2 81,6 82,0 83,0

BI Rate

Suku bunga SPN 3 bulan

IHSG

Fungsi intermediasi perbankan yang membaik

Persentase

CAR LDR 18,4 18,5 2,4 Jan Feb 2,3 Mar 18,3 18,0 2,3 Apr 2,3 17,9 2,3 Mei 17,5 2,2 Jun NPL

Sumber: Bank Indonesia Grafik 6. Realisasi CAR, LDR, dan NPL Bulan Januari-Juni 2012Lifting Minyak

Lifting minyak mentah Indonesia selama Semester I tahun 2012 (Desember 2011-Mei 2012) mencapai kisaran 874,53 ribu barel per hari yang berarti lebih rendah bila dibandingkan dengan target APBNP tahun 2012 sebesar 930 ribu per barel per hari. Harga minyak mentah Indonesia pada semester I 2012 mengalami fluktuasi. Selama JanuariMaret tahun 2012 harga minyak mentah Indonesia mengalami kenaikan secara signifikan. Pada awal tahun 2012, harga ICP berada di level USD115,91 per barel yang terus meningkat hingga mencapai USD128,14 per barel pada bulan Maret 2012. Sementara pada triwulan II mengalami penurunan hingga mencapai level USD99,08 per barel pada bulan Juni 2012. Tren penurunan ini Catatan atas Laporan Keuangan -19-

Harga Minyak Mentah Indonesia

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) karena turut terkena arus perlemahan harga minyak mentah dunia. Realisasi harga minyak mentah Indonesia selama semester I 2012 rata-rata mencapai USD117,28 per barel.Tema Pembangunan RKP 2012

Tema pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012 yang ditetapkan oleh Pemerintah bersama dengan DPR RI tahun 2012 adalah Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Untuk mendukung rencana tersebut, Pemerintah memfokuskan pada tiga langkah utama , yakni: (i) melanjutkan pembangunan menuju Indonesia sejahtera; (ii) memperkuat pilar-pilar demokrasi; dan (iii) memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. RKP tahun 2012 tersebut adalah penjabaran dari Rencana pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJM) tahun 2010-2014. RKP tahun 2012 adalah untuk mendukung sasaran pembangunan dalam RPJM 2010-2014 dalam bentuk: (i) sasaran pembangunan kesejahteraan; (ii) sasaran pembangunan demokrasi; dan (iii) sasaran penegakan hukum. Pemerintah Indonesia senantiasa konsisten untuk menjalankan komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi (progrowth), mengurangi pengangguran (pro-job), mengentaskan kemiskinan (pro-poor), serta pembangunan berwawasan lingkungan (pro-environment). Sejalan dengan hal tersebut, sasaran di bidang ekonomi ditujukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan pada kisaran 6,5 persen sejalan dengan sasaran RPJMN 2010-2014 rata-rata 6,3-6,8 persen pertahun. Pengendalian tingkat inflasi pada tahun 2012 diupayakan sebesar 6.8 persen(APBNP 2012) Penurunan tingkat pengangguran menjadi sekitar 6,4 - 6,6 persen dimana sasaran RPJMN adalah sebesar 5 sampai 6 persen pada akhir tahun 2014 dan kemiskinan menjadi 10,5 sampai 11,5 persen dimana sasaran RPJMN pada akhir tahun 2014 sebesar 8 sampai 10 persen. Untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut, Pemerintah menetapkan 11 (sebelas) prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam RKP yang meliputi (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan dan kependudukan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur, (7) iklim investasi dan iklim usaha, (8) energi, (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik, (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Tabel 1. Asumsi Dasar APBN dan Realisasi APBN Semester I tahun 2012 Asumsi Dasar Realisasi Semester Indikator APBN TA 2012 I tahun 2012 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,5 6,3 Tingkat Inflasi (%) 6,8 4,5 Nilai tukar Rupiah (Rp/USD) 9.000,0 9.203 Suku Bunga (SPN) 3 bulan (%) 5,0 2,9 Harga Minyak (USD/Barrel) 105,0 117,3 Lifting Minyak (Ribu Barrel/Hari) 930,0 874,5 Sumber: Kementerian Keuangan

RKP 2012 sebagai penjabaran RPJMN 2010-2014

Sebelas prioritas pembangunan nasional dalam RKP 2012

Catatan atas Laporan Keuangan -20-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) Tabel 2. Perbandingan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 (triliun Rp) TA 2011 TA 2012 URAIAN Realisasi Realisasi APBN APBN Semester I Semester I Penerimaan Perpajakan 850,26 388,15 1.032,57 457,01 PNBP 250,91 110,62 277,99 135.75 Penerimaan Hibah 3,74 1,13 0,83 1,00 Pendapatan Negara & Hibah 1.104,90 499,90 1.311,39 593,75 Belanja Pemerintah Pusat 836,58 254,28 964,99 392.78 Transfer ke Daerah 392,98 182,54 470,41 235,53 Total Belanja Negara 1.229,56 437,20 1.435,41 628,62 Surplus (Defisit) (124,66) 62,70 (124,02) (34.86) Pembiayaan 124.66 64,65 124,02 100,76 Sumber: Kementerian Keuangan

Realisasi Pendapatan Negara dan HibahRealisasi Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan negara dan hibah sampai dengan Juni 2012 sebesar Rp593,75 memperoleh kontribusi dari penerimaan perpajakan yakni sebesar Rp457,01 triliun, penerimaan PNBP sebesar Rp135,75 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp1,00 triliun. Dengan demikian komposisi pendapatan negara dan hibah adalah 76,97 persen berasal dari p penerimaan perpajakan, 22,86 persen berasal dari PNBP, dan 0,17 persen dari penerimaan hibah. Perbandingan realisasi pendapatan negara dan hibah sampai dengan Juni 2012 disajikan dalam Grafik 7.135.75 (22,9%) 0.99 (0,17%)

Penerimaan Perpajakan PNBP Penerimaan Hibah

457.01 (76,9%)

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 7. Komposisi Pendapata Negara dan Hibah s.d Semester I 2012 (triliun Rupiah) Pendapatan emester160,00 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00

Triliun Rupiah

117,22 77,27 74,90 82,67 103,55

138.14

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 8. Perkembangan Pendapatan Negara dan Hibah Semester I 2012 (dalam triliun)

Catatan atas Laporan Keuangan -21-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Kebijakan Umum Perpajakan

Pokok-pokok kebijakan umum perpajakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: (a) melanjutkan pokok-pokok kebijakan perpajakan yang telah dilakukan di tahun 2011; (b) melakukan perbaikan pelayanan dan penyuluhan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan sukarela; (c) melakukan perbaikan kebijakan perpajakan untuk mendukung optimalisasi pendapatan Negara dan mendukung kegiatan ekonomi, termasuk dengan pemberian insentif fiscal; (d) melakukan pembenahan internal aparatur dan system perpajakan; (e) penegakan hukum (law enforcement) kepada wajib pajak yang tidak patuh; dan (f) mensinergikan unsur Pemerintah dalam penggalian potensi perpajakan dengan memberikan dukungan data/informasi kepada Kementerian Keuangan.

Program Penggalian Potensi Perpajakan

Sepanjang tahun 2012, Pemerintah melakukan berbagai program yang bertujuan untuk menggali potensi penerimaan perpajakan. Program-program tersebut antara lain adalah program intensifikasi perpajakan; program ekstensifikasi perpajakan; program canvassing (penyisiran potensi pajak berbasis wilayah); program intensifikasi penagihan; program penyempurnaan mekanisme keberatan banding dalam proses pengadilan pajak; law enforcement, yang meliputi pemeriksaan dan penagihan serta melakukan kegiatan pembinaan kepada wajib pajak yang telah terdaftar; dan mengefektifkan kegiatan sosialisasi dan edukasi perpajakan. Penerimaan perpajakan sampai dengan Juni 2012 terealisasi sebesar Rp457,01 triliun atau sebesar 44,26 persen dari APBN 2012 sebesar Rp1.032,57 triliun. Angka realisasi penerimaan perpajakan di atas merupakan kontribusi pendapatan pajak dalam negeri sebesar Rp432,18 triliun dan pendapatan pajak perdagangan internasional sebesar Rp24,83 triliun. Realisasi penerimaan pajak dalam negeri selama semester I 2012 sebesar Rp432,18 triliun yakni 94,57 persen dari total penerimaan perpajakan. Realisasi penerimaan pajak dalam negeri sampai dengan Juni 2012 ini berasal dari realisasi Pajak Penghasilan (PPh) Rp233,57 triliun, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPn dan PPnBM) sebesar Rp149,67 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp2,30 triliun, cukai sebesar Rp44,55 triliun, dan pajak lainnya sebesar Rp2,11 triliun. Sampai dengan Juni 2012 PPh berkontribusi sebesar 54,04 persen dari total penerimaan pajak dalam negeri. PPh berasal dari PPh Migas sebesar Rp34,78 triliun dan PPh Non-Migas sebesar Rp198,78 triliun. Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPn dan PPnBM) merupakan kontribusi terbesar kedua terhadap penerimaan pajak dalam negeri, yakni sebesar Rp149,67 triliun atau 34,63 persen dari total pendapatan pajak dalam negeri. Realisasi PPN dan PPnBM bersumber dari PPN sebesar Rp140,78 triliun dan PPnBM senilai Rp8,89 triliun. Dibandingkan dengan realisasi semester I tahun 2011 yang sebesar Rp112,77 triliun atau 36,13 persen dari pagu, realisasi PPN dan PPnBM semester I tahun 2012 sebesar Rp149,67 atau 44,54 persen dari pagu atau mengalami kenaikan sebesar 32,72 persen. Adapun penyebab kenaikan ini adalah meningkatnya volume impor selama semester I yang berdampak pada meningkatnya penerimaan PPN dan PPnBM Impor. Serta tetap terjaganya konsumsi masyarakat dan Pemerintah juga berdampak pada kenaikan penerimaan PPN dan PPn BM dalam negeri Penerimaan cukai sampai dengan semester I 2012 sebesar Rp44,55 triliun atau meningkat sebesar 27,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 yang mencapai Rp34,82 triliun. Dari jumlah penerimaan tersebut, sebesar 95,40 persen berasal dari penerimaan cukai hasil tembakau yakni mencapai Rp42,50 triliun. Faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan cukai antara lain adalah diterapkannya kebijakan kenaikan tarif cukai tembakau rata-rata 16,3 persen sejak Januari 2012 serta keberhasilan upaya pemberantasan rokok illegal dan cukai palsu. Realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional sampai dengan Juni 2012 sebesar Rp24,82 triliun atau 5,43 persen dari total penerimaan pajak, yang terdiri atas bea masuk sebesar Rp13,90 triliun (56,00 persen dari penerimaan pajak perdagangan internasional) dan bea Catatan atas Laporan Keuangan -22-

Realisasi Penerimaan Perpajakan

Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri

Kontribusi PPh, PPN dan PPnBM terhadap realisasi penerimaan pajak dalam negeri

Penerimaan cukai

Realisasi penerimaan pajak perdagangan internasional

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited) keluar sebesar Rp10,92 triliun (44,00 persen dari penerimaan pajak perdagangan internasional). Apabila dibandingkan realisasi semester I tahun 2011 yang mencapai Rp28,43 triliun, maka penerimaan pajak perdagangan internasional mengalami penurunan sebesar 12,70 persen. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya harga referensi CPO internasional pada semester I 2012 dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan tarif bea keluar semester I 2012 lebih rendah dari semester I 2011 sehingga penerimaan bea keluar menurun. Dalam menetapkan target bea masuk, Pemerintah memperhatikan asumsi-asumsi antara lain pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah dan volume impor. Selain sebagai sumber penerimaan negara, kebijakan bea keluar juga dimaksudkan untuk ketersediaan komoditi dalam negeri, stabilitas harga nasional, dan kelestarian sumber daya alam.PNBP (Penerima an Negara Bukan Pajak)

Sampai dengan semester I 2012 PNBP terealisasi sebesar Rp135,75 triliun yakni 48,83 persen dari target APBN, atau meningkat sebesar 22,72 persen bila dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2011 yakni sebesar Rp110,62 triliun. Realisasi PNBP sampai dengan semester I 2012 berasal dari Penerimaan SDA sebesar Rp79,87 triliun, Pendapatan Bagian Laba BUMN sebesar Rp14,54 triliun; Pendapatan PNBP lainnya Rp34,97 triliun dan Pendapatan BLU sebesar Rp6,37 triliun. Kenaikan ini terutama diakibatkan dari lebih tingginya realisasi ICP pada periode Desember 2011- Mei 2012 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya serta realisasi kenaikan realisasi penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN sebagai akibat telah selesainya rapat umum pemegang saham (RUPS) pada sebagaian besar BUMN. Kebijakan yang dilakukan Pemerintah dalam memenuhi target PNBP antara lain melalui pencapaian produksi migas dan komoditas tambang serta mineral; penetapan pay out ratio yang tepat dalam optimalisasi deviden BUMN; dan peninjauan atas jenis dan tarif serta perbaikan administrasi dan pelayanan PNBP K/L Realisasi Belanja Negara

Realisasi belanja negara sampai semester I tahun 2012

Realisasi belanja APBN sampai dengan semester l 2012 mencapai Rp628,62 triliun atau 43,79 persen dari pagu yang dianggarkan sebesar Rp1.435,41 triliun. Realisasi ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 35,56 persen dari pagu. Kenaikan ini diantaranya karena adanya kenaikan realisasi transfer ke daerah dan kenaikan belanja pemerintah pusat sebagai akibat dari meningkatnya realisasi belanja subsidi. Realisasi belanja Pemerintah Pusat pada semester I mencapai Rp392,78 triliun atau 40,70 persen dari APBN 2012 mengalami kenaikan 54,47 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai Rp254,28 triliun atau 30,40 persen dari pagu. Realisasi belanja Subsidi mencapai Rp134,69 triliun (64,49 persen dari APBN 2012) atau mengalami kenaikan sebesar 117,35 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. Realisasi belanja subsidi BBM dan LPG pada semester I 2012 mencapai Rp88,9 triliun atau 71,9 persen dari pagu APBN, mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibanding dengan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai Rp41,6 triliun atau 32,0 persen dari pagu. Sedangkan realisasi Transfer ke Daerah sampai dengan semester I 2012 sebesar Rp235,53 triliun atau menyerap 50,07 persen dari pagu APBN. Realisasi Transfer ke Daerah tersebut mengalami kenaikan 29,03 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai Rp182,54 atau 46,45 persen dari pagu. Alokasi belanja APBN antara lain digunakan untuk mendukung 11 prioritas pembangunan yaitu: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan iklim usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik; (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, serta prioritas lainnya di bidang politik, hukum dan keamanan, di bidang perekonomian, dan di bidang kesejahteraan rakyat. Komposisi realisasi belanja negara semester I disajikan dalam Grafik 9.

Catatan atas Laporan Keuangan -23-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)

Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah

62.48% (235.53)

37.47% (392.78)

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 9. Persentase Realisasi Belanja Negara Sampai dengan Semester I 2012 (dalam triliun Rupiah)

Realisasi belanja berdasarkan klasifikasi ekonomi

Rincian kontribusi per jenis belanja/klasifikasi ekonomi belanja Pemerintah Pusat sampai dengan semester I 2012 adalah sebagai berikut: realisasi belanja pegawai senilai Rp104,10 triliun atau 48,23 persen dari target APBN yang berarti mengalami kenaikan bi di bandingkan dengan bila periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp80,39 triliun atau 44,46 persen dari pagu. Kenaikan ini terutama karena pembayaran gaji ke 13 pada tahun 2012 tepat waktu ke-13 sedangkan tahun 2011 dibayar pada bulan Juli. Realisasi belanja barang sampai dengan belanja semester I 2012 sebesar Rp41,74 triliun atau 22,20 persen dari target APBN. Penyerapan belanja barang tersebut lebih rendah dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,41 persen dari pagu. Rendahnya kinerja penyerapan tersebut utamanya karena nyerapan dampak upaya efisiensi yang dilakukan pemerintah. Pada sisi lain keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan serta tingginya kehati hatian dalam pelaksanaan anggaran turut serta kehati-hatian mempengaruhi daya serap atau realisasi belanja barang pada semester I 2012. Realisasi belanja belanja modal semester I 2012 sebesar Rp30,62 triliun atau sekitar 20,15 persen dari target APBN mengalami kenaikan 50,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. Realisasi belanja pembayaran bunga utang sampai dengan semester I 2012 sebesar Rp48,70 triliun atau sekitar 39,85 persen dari target APBN, sedangkan belanja subsidi terealisasi sebesar Rp134,69 triliun erealisasi atau 64,49 persen dari target APBN. Realisasi belanja hibah semester I 2012 Rp0,01 triliun atau 0,56 persen dari target APBN, realisasi belanja bantuan sosial Rp30,04 triliun atau 62,90 persen dari target APBN. Penyerapa belanja lain-lain sebesar Rp2,88 triliun atau 10,09 persen dari Penyerapan lain target APBN. Secara persentase, kontribusi realisasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi ekonomi sampai dengan Semester I 2012 adalah belanja subsidi sebesar 34,29 persen dari total belanja Pemerintah Pusat diikuti belanja pegawai yakni 26,50 persen, belanja pembayaran bunga anja hutang 12,40 persen, belanja barang 10,63 persen, belanja modal 7,80 persen, belanja sosial 7,65 persen, belanja lain lain 0,73 persen dan selebihnya merupakan belan hibah. lain-lain belanja2,88 0,01 30.04 104.10 134.69 41.74 48.70 30.62 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Pembayaran Kewajiban Utang Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Lain Lain-Lain

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 10. Realisasi Belanja per Klasifikasi ekonomi (triliun Rupiah) Catatan atas Laporan Keuangan -24-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)Realisasi belanja modal yang meningkat

Realisasi belanja modal semester I 2012 sebesar Rp30,62 triliun atau sekitar 20,15 persen dari target APBN mengalami kenaikan 50,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2011 yang mencapai Rp20,29 triliun atau 14,94 persen dari pagu. Lebih tingginya penyerapan anggaran belanja modal tersebut terutama berkaitan dengan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang mempermudah prosedur pelaksanaan program/kegiatan. Belanja modal mempunyai peran penting dalam mendorong pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Realisasi belanja modal mengalami tren peningkatan selama beberapa tahun terakhir sejalan dengan program Pemerintah yang mengedepankan alokasi belanja modal dalam rangka peningkatan kualitas belanja. Peningkatan alokasi belanja modal tersebut bertujuan untuk membiayai aktivitas Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro growth), menciptakan kesempatan kerja (pro job), dan mengentaskan kemiskinan (pro poor), dan mendukukung pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan ramah lingkungan (pro environment). Di samping untuk pembangunan infrastruktur, alokasi belanja modal dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan domestic connectivity, meningkatkan pertahanan menuju minimum essential forces (MEF), meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi terhadap dampak negatif akibat perubahan iklim (climate change) dan meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi bencana. Perkembangan realisasi belanja modal dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik 11.200,00 triliun Rupiah 150,00 100,00 50,00 0,00 2009 APBN 2010 2011 Realisasi Sem. I 2012 79,38 15,5 95,02 30.62 135,85 151.97

16,37

20,29

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 11. Realisasi Belanja Modal Semester I 2009-2012Realisasi transfer ke daerah

Transfer ke daerah sampai dengan semester I 2012 mencapai Rp235,53 triliun atau sekitar 50,07 persen dari target yang dianggarkan. Secara nominal, angka tersebut meningkat dari realisasi pada periode yang sama tahun 2011 yang hanya mencapai Rp182,54 triliun. Realisasi transfer daerah sampai dengan semester I 2012 mencakup realisasi transfer dana perimbangan Rp203,95 triliun atau 50,99 persen dari target APBN sebesar Rp399,99 triliun, dan transfer dana otonomi khusus dan penyesuaian Rp31,58 triliun atau 44,84 persen dari target APBN sebesar Rp70,42 triliun. Realisasi transfer dana perimbangan terdiri dari realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) senilai Rp36,82 triliun, realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp159,72 triliun, dan realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp7,41 triliun. Sedangkan realisasi Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian mencakup realisasi Dana Otonomi Khusus senilai Rp3,59 triliun dan Dana Penyesuaian Rp27,99 triliun. Perbandingan pagu dan realisasi transfer ke daerah sampai dengan semester I 2012 disajikan dalam Grafik 12.

Realisasi Dana Perimbangan dan dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

Catatan atas Laporan Keuangan -25-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I Tahun 2012 (Unaudited)300 250 200 150 100 50 0 36,82 26,12 7,41 11,95 3,59 100.06 58,47 27,99 159,72 Pagu Real. 273,81

Dana Bagi Dana Alokasi Dana Alokasi Dana Hasil Umum Khusus Otonomi Khusus

Dana Penyesuaian

Sumber: Kementerian Keuangan Grafik 12. Realisasi Transfer Daerah sampai dengan Semester I 2012Makna transfer ke daerah

Transfer ke daerah adalah instrumen pelaksanaan desentralisasi fiskal selain pemberian kewenangan kepada Pemerintah daerah untuk memungut pajak (taxing power). Oleh karena local taxing power melalui pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah masih sangat terbatas, Pemerintah melakukan transfer ke daerah terutama untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan fungsi-fungsi yang telah diserahkan ke daerah (money follow function). Namun demikian, di samping transfer ke daerah, Pemerintah juga mengalokasikan dana ke daerah melalui bentuk Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang penyalurannya dilakukan melalui Kementerian Negara/Lembaga teknis termasuk di dalamnya program nasional seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah Desentralisasi di Indonesia yang dimulai sejak tahun 2001 sudah berjalan selama satu dasawarsa. Melalui big bang decentralisation tersebut, sistem Pemerintahan yang semula lebih condong pada sentralisasi berubah menjadi desentralisasi yang mengarah pada pelaksanaan otonomi daerah melalui pemberian kewenangan yang seluas-luasnya dengan tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak itu pula, realisasi transfer ke daerah yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat semakin meningkat sejalan dengan prinsip money follows function. Dalam kurun waktu 2009 sampai dengan tahun 2012, pagu dana perimbangan yang merupakan komponen terbesar dari transfer ke daerah, yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) menunjukkan peningkatan yang signifikan dari Rp285,05 triliun menjadi Rp408,35 triliun. Seperti terlihat dari tabel 3, tahun 2011 realisasi dana perimbangan Rp347,25 triliun yang meningkat 20,88 persen dibandingkan dengan realisasinya di tahun 2009 yang mencapai Rp287,25 triliun. Selain dana perimbangan, sejak tahun 2002, juga dialokasikan dana otonomi khusus dan dana penyeimbang (penyesuaian) pada pos anggaran belanja ke daerah. Dana Otonomi Khusus disalurkan ke Prov\insi Papua dan sejak tahun 2006 Dana O