lk_hyperuricemia

Upload: anggi-kusuma

Post on 17-Jul-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HYPERURICEMIA

A. DEFINISI Hyperuricemia adalah kelebihan asam urat dalam darah. Asam urat melewati hati, dan memasuki aliran darah Anda. Sebagian besar senyawa ini dikeluarkan (dibuang dari tubuh Anda) dalam urin Anda, atau melewati usus Anda untuk mengatur "normal" level. B. ETIOLOGI Penyebab tingginya kadar asam urat dalam darah yaitu : 1. Primer hyperuricemia a. Peningkatan produksi asam urat dari purin b. ginjal Anda tidak dapat membuang asam urat dalam darah Anda, sehingga tingkat tinggi 2. Sekunder hyperuricemia a. kanker tertentu, atau agen kemoterapi dapat menyebabkan tingkat turnover peningkatan kematian sel. Hal ini biasanya disebabkan oleh kemoterapi, tapi tinggi kadar asam urat dapat terjadi sebelum kemoterapi diberikan. b. Setelah kemoterapi, sering ada jumlah cepat kehancuran selular, dan tumor sindrom lisis mungkin terjadi. Anda mungkin berada pada risiko sindrom tumor lisis jika Anda menerima kemoterapi untuk beberapa jenis leukemia, limfoma atau multiple myeloma, jika ada sejumlah besar penyakit ini. c. Penyakit ginjal - ini dapat menyebabkan Anda tidak dapat menghapus keluar asam urat dari sistem anda, sehingga menyebabkan hyperuricemia. d. Obat - dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah e. endokrin atau bentuk-kondisi tertentu metabolik diabetes, atau asidosis dapat menyebabkan hyperuricemia f. Peningkatan kadar asam urat dapat menimbulkan masalah ginjal, atau tidak sama sekali. Orang bisa hidup bertahun-tahun dengan peningkatan kadar asam urat, dan mereka tidak mengembangkan gout atau arthritis yg menyebabkan encok (arthritis berarti "peradangan sendi"). Hanya sekitar 20% orang dengan peningkatan kadar asam urat pernah mengembangkan encok, dan beberapa orang dengan gout tidak memiliki signifikan peningkatan kadar asam urat dalam darah mereka.

C. PATOFISIOLOGI Asam Urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin asam nukleat tubuh. Dalam serum, monosodium urat terutama berada dalam bentuk natrium urat, sedangkan dalam saluran urin, monosodium urat dalam bentuk asam urat. Zat gizi yang digunakan dalam pembentukan purin di dalam tubuh yaitu glutamin, glisin,aspartat, dan CO2. Hati adalah tempat yang terpenting dalam sintesa purin (Krisnatuti,2008)

Secara ilmiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan, tanaman dan juga pada hewan. Jadi, asam urat merupakan hasil metabolisme didalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih ( Suryo wibowo. 2009 ). D. TANDA DAN GEJALA 1. Kesemutan dan linu 2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur 3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Peningkatan kadar asam urat serum (hyperuricemia). 2. Peningkatan asam urat pada urine 24 jam 3. Peningkatan sinovial sendi menunjukkan adanya kristal urat monosodium. 4. Peningkatan kecepatan waktu pengendapan 5. Pemeriksaan sinar X menampakkan perkembangan jaringan lunak. F. KOMPLIKASI 1. Kencing batu

2.

3.

4.

5.

6.

Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan saluran perkencingan, berupa kristal dan batu. Merusak ginjal Kadar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak ginjal. Penyakit jantung Dalam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Stroke Asam urat bisa menumpuk di pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah tidak lancar dan meningkatkan resiko penyakit stroke. Merusak saraf Jika tumpukan monosodium urat terletak dekat dengan saraf maka bisa mengganggu fungsi saraf. Peradangan tulang Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan membentuk tofus yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit rematik atau peradangan sendi bahkan bisa sampai terjadi kepincangan. (Vitahealth,2005 dan Kertia,2009)

C. PENATALAKSANAANSolusi Mengatasi Asam Urat 1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria. 2. Kontrol makanan dan minuman yang dikonsumsi. Prinsip diet yang harus diterapkan yaitu : a. Membatasi asupan purin atau rendah purin Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. b. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan. c. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. d. Mengurangi konsumsi lemak Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total. e. Mengonsumsi banyak cairan Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing. f. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya. g. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.

Selama bertahun-tahun, obat yang paling umum digunakan untuk mengobati asam urat adalah allopurinol, yang umumnya aman dan efektif, tetapi telah diketahui menyebabkan ruam yang dapat mengancam kehidupan, meskipun jarang terjadi. Dosis Allupurinol, sering harus dikurangi pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu, tapi uji

klinis sebelumnya telah menunjukkan bahwa febuxostat efektif untuk menurunkan kadar asam urat, pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal tanpaperlu penyesuaian dosis. Allupurinol 300 600 mg / hari Febuxoxstat 80 mg / hari Untuk mengurangi rasa nyeri, dapat diberikan obat-obat dari golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) atau obat anti inflamasi non steroid (AINS), seperti ibuprofen, natrium atau kalium diclovenac.

G. ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian. a. Identitas pasien. b. Keluhan utama. Nyeri pada daerah persendian. c. Riwayat kesehatan. Riwayat adanya faktor resiko : - Peningkatan kadar asam urat serum. - Riwayat keluarga positif. B. Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan : - Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi. - Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna. - Laporan episode serangan gout.

C. Pemeriksaan diagnostik. - Kadar asam urat serum meningkat. - Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat. - Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat. - Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukan kristal urat monosodium yang membuat diagnosis. - Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi. D. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri behubungan dengan kerusakan integritas jaringan sekunder tehadap gout ditandai dengan pasien mengunkapkan ketidak nyamanan, merintih, melindungi sisi yang sakit, meringis. Kreteria evaluasi : nyeri berkurang Intervensi : 1. Pantau kadar asam urat serum. 2. Berikan istirahat dengan kaki ditnggikan. 3. Berikan kantung es atau panas basah.

4. Berikan analgesik yang diprogramkan. 5. Berikan obat anti gout yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya. 6. Instruksikan pasien untuk minim2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan masukn makanan pembuat alkalis seperti susu, buah sitrun dan daging. 2. Resiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, dan rencana tindakan, koping tidak efektif pada kondisi kronis, ditandai dengan pasien mengungkapkan ketidakpahaman dan meminta informasi. Kreteria evaluasi : mengunkapakan pemahaman tentang instruksi perawatan diri dan rencana perawatan dan pengobatan. Intervensi : a. Berikan informasi tentang kondisi, proses penyakit dan rencana pengobatan. b. Ajarkan pasien apa yang harus dilakukan selama serangan, instruksi meliputi : 1. Mengistirahatkan sendi yang nyeri. 2. Tinggikan eksrtemitas dan berikan kantung es atau panas basah. 3. Hindarkan aktivitas yang meningkatkan ketidak nyamanan. c. Ajarkn pasien bagaimana mengontrol serangan gout, instruksi harus meliputi : - Menghidarkan faktor pencetus. - Mengunakan obat anti gout sesuai resep. Referensi http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-rohmatulum-5722-3-babii.pdf diakses 18 Desember 2011 http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/hyperuricemia-asam-urat-tinggi.html diakses 18 Desember 2011