lk askep iccu
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY”N” DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER DIAGNOSA MEDIS “ACUTE HEART FAILURE TYPE
B, DM, OBS DIPSNOE SUSP PNEUMONIA, SEPSIS, HYPOKSIA, ” DI RUANG
ICCU RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 23-24 OKTOBER 2011
1. PENGKAJIAN
Tanggal/jam : 23 November 2011/08.00 No. CM : 01.51.65.11
Ruangan : ICCU Diagnosa Medis : AHF profile B, DM obs
Dipsnoe susp
pneumonia, sepsis,
hypoksia.
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN:
Nama / initial : Tn.N
Umur : 52 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Alamat : Jl. Kediri no.45 Tuban
Status Perkawinan : Menikah
Sumber Informasi : Auto anamnese daan allow anamnese
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB:
Nama / initial : Ny.A
Umur : 30 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : perguruan tinggi
1
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Alamat : Jl. Kediri no.45 Tuban
Status Perkawinan : Menikah
Hubungan dengan Klien : Anak klien.
II. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
1. Keluhan Utama saat MRS tanggal 21-11-2011
Klien mengeluh sesak nafas.
2. Keluhan utama saat pengkajian tanggal 23-11-2011
Klien mengeluh sesak nafas.
3. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengatakan sesak memberat sejak tanggal 21-11-2011 jam 06.00 wita
sebelum MRS di RSUP Sanglah, sesak memberat jika posisi tidur dan
beraktivitas, terasa nyeri dada disebelah kiri, nyeri terasa ditusuk-tusuk hilang
timbul, angka nyeri tidak diucapkan , dada terasa berdebar. Kemudian klien
dibawa ke Ruang ICCU RSUP Sanglah dengan diagnosa medis suspect AHF
profile B, DM obs Dipsnoe susp pneumonia, sepsis, hypoksia, dan dipindahkan
lagi ke ruang ICU RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan intensif lebih
lanjut .
4. Riwayat Alergi
Klien dan keluarga mengatakan bahwa klien tidak ada memiliki riwayat alergi
makanan maupun obat-obatan.
5. Riwayat penyakit klien sebelumnya
Klien mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan sakit jantung,
dada sering berdebar-debar, serta sesak nafas sejak 10 tahun yang lalu.
6. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan banyak anggota keluarga yang memiliki riwayat
hipertensi , tetapi belum ada anggota keluarga yang memiliki penyakit sama
dengan klien sehingga harus mendapatkan perawatan intensif seperti ini.
2
III. PEMERIKSAAN FOKUS BERDASARKAN B6
1. B1 (BREATHING)
Klien bernafas spontan,
Gerakan dinding dada asimetris,
Gerakan dinding dada cepat dan dangkal
Pola nafas tidak teratur
Klien terlihat sesak nafas
Klien menggunakan pernafasan dada,
Perbandingan ekspirasi:inspirasi = 1:1
Respirasi = 34 kali/menit
Oksigenasi diberikan 6 liter/menit menggunakan nasal kanul.
2. B2 (BLOOD)
Nadi teraba lemah : 125 kali/menit,
TD:116/70mmHg, klien tanpak pucat,
CRT >2 detik, akral dingin,
Turgor kulit lambat
3. B3 (BRAIN)
Kesadaran klien Compos mentis
GCS E3 V5 M6 : 14
Pupil isokor dengan diameter
3mm
Reflek cahaya ada,
Bicara lambat,
Klien tidak bisa tidur,
3
4. B4 (BLADER)
Klien mengatakan pinggang terasa nyeri dan pegal karena berbaring di
tempat tidur dalam waktu yang lama
BAK lancar klien menggunakan Dower cateter dengan warna urine
kuning, cair, bau khas urine, jumlah urine 1200 cc/6 jam.
5. B5 (BOWEL)
Tinggi badan klien 165 cm,
Klien makan dan minum sedikit-sedikit
BAB tidak teratur
6. B6 (BONE)
Nyeri pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada,
Klien mengeluh cepat lelah
Akral teraba dingin
Aktivitas dan latihan dibantu dengan orang lain
Mandi dibantu dengan orang lain
Toileting di bantu dengan orang lain
Berpakaian dibantu dengan orang lain
Mobilisasi di tempat tidur di bantu dengan orang lain
IV. PEMERIKSAAN FISIK MENGGUNAKAN HEAD TO TOES
1. Kepala dan Wajah
Inspeksi : Tidak terdapat deformitas pada wajah dan kepala, rambut uban,
kepala bersih.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala dan wajah.
2. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat bendungan pada vena jugularis
Palpasi : Tidak teraba bendungan pada vena jugularis.
3. Dada
Paru:
Inspeksi :
Terpasang elektrode monitor jantung di tiga tempat,
pola nafas tidak teratur,
klien terlihat sesak nafas,
terdapat retraksi otot bantu nafas yaitu interkosta dan otot
diagfragma,
RR : 34x/menit,
klien menggunakan pernafasan dada,
Palpasi : Teraba vokal fremitus paru-paru kiri dan kanan tidak sama
Perkusi : Terdengar suara redup pada paru-paru kiri dan kanan
Aukskultasi : Terdengar suara whezing dan ronkhi pada paru-paru kiri dan
kanan.
Cardiovaskuler
Inspeksi: Tidak tampak adanya pembesaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian cardio, batas jantung jelas.
Perkusi : Tidak dilakukan
Aukskultasi :
1) Frekuensi jantung ; Takikardia.
2) Bunyi jantung S1 dan S2 melemah.
3) Terdengar bunyi Murmur.
4. Abdomen dan Pinggang
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi
Auskultasi: Bising usus 8X/rmenit
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan
Perkusi : terdengar bunyi redup
5. Ekstremitas
Atas :ekstremitas atas teraba dingin
Bawah: ekstremitas bawah teraba dingin
V. Pemeriksaan Penunjang
-Hasil Laboratorium :
BS : 294
WBC : 17,5
HB : 9,4
HCT : 27,5
PLT : 273
BUN : 80,24
SC : 6,461
Na : 134,8
K : 5,386
VI. Terapi Medis
Enteral : Nephrisol 6 x 250cc
Parental : RL Balance
Meropenem : 3 x 1 gr
Levofloxacin : 1 x 750 mg
Citicoline : 3 x 250 mg
Ranitidine : 2 x 50 mg
Enteral/ lain-lain : Captopril : 3 x 62,5 mg
Asetosal : 1 x 80 mg
Bromhexin : 3 x 1
Vit B1,B2, B6, B12, : 2 x 1
As Folat : 2 x II
VII. ANALISA DATA
SYMTOM ETIOLOGY PROBLEM
DS:
klien mengeluh sesak
nafas dan cepat lelah
DO:
Gerakan dinding dada
cepat dan dangkal
Pola nafas tidak
teratur,
Klien terlihat sesak
nafas
Terdapat retraksi otot
bantu nafas yaitu
interkosta dan oto
diagfragma, klien
menggunakan
pernafasan dada,
Perbandingan ekspirasi
: inspirasi = 1:1,
Respirasi = 34
kali/menit,
Gangguan pompa
ventrikel
Tekanan darah
tekanan diastole
ventrikel
Bendungan vena
pulmonalis
Edema paru
sesak nafas / dispnea
Nafas pendek, penurunan
tekanan inspirasi dan
ekspirasi
POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF
DS:
Klien mengeluh kaki dan
tangan terasa dingin, klien
mengeluh terasa haus.
DO:
Nadi teraba : 125
kali/menit,
TD:116/70mmHg, klien
tanpak pucat, sianosis
belum tanpak, crt >2
detik, akral dingin,
turgor kulit lambat, RR=
34 kali/menit.
Gangguan
pompaventrikel
Curah jantung kiri
Tekanan darah
Suplai O2
PENURUNAN
CURAH JANTUNG
DS:
Klien mengatakan lelah
bernafas
DO:
a) Nyeri pada ekstremitas
atas dan bawah tidak
ada, akral teraba
dingin.
b) Aktivitas dan latihan
dibantu dengan orang
lain
c) Makan dan minum
dibantu dengan orang
lain
d) Mandi dibantu dengan
orang lain
e) Toileting di bantu
dengan orang lain
Gangguan sistem
kardiovaskuler
cepat lelah
sesak nafas / dispnea
gangguan sistem
pernafasan
Kelemahan
Tirah baring lama
Tidak mampu memenuhi
kebutuhan ADL secara
mandiri
INTILERANSI
AKTIFITAS
f) Berpakaian dibantu
dengan orang lain
g) Mobilisasi di tempat
tidur di bantu dengan
orang lain
h) Berpindah di bantu
dengan orang lain
dengan alat
i) Ambulasi di bantu
dengan orang lain
dengan alat.
VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efaktif
2. Penurunan Curah Jantung
3. Intoleransi aktifitas
X1. INTERVENSI KEPERAWATAN
No HARII TANGGA
L,JAMN
O.
DIA
GN
OS
A TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI RASIONAL
1 23-11-2011 1 Setelah dilakukan asuhhan keperawatan 1 kali 6 jam diharapkan pola nafas menjadi efektik dengan kriteria hasil:
1. Pasien tidak mengalami sesak, frekuensi nafas normal.
2. Tidak ada penggunaan nafas cuping hidung
3. Pergerakan dinding dada simetris
a. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada.
b) Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi (posisi semi fowler).
c) Tindakan kolaborasi dengan memberikan oksigen tambahan sesuai indikasi
d) Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
e) Jelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak.
a) Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan terjadi peningkatan kerja nafas.
b) Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernafasan.
c) Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan/mencegah iskemia.
d) Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas.
e) Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik
INTERVENSI KEPERAWATAN
No HARITANGGAL,
JAMN
O.
DIA
GN
OS
A Tujuan dan Kriteria Hasil
INTERVENSI RASIONAL
2 23-11-2011 2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 kali dalam 6 jam tidak terjadi penurunan curah jantung, dengan kriteria hasil:1) Tanda vital dalam:2) Frekuensi dan irama
serta bunyi jantung dalam batas normal.
3) Disritmia terkontrol atau hilang
4) Melaporkan penurunan epiode dispnea, angina,
5) Ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi beban kerja jantung.
6) Sianosi tidak ada7) CRT <2 detik
a. Auskultasi nadi apical ; kaji frekuensi, irama jantung.
b. Catat bunyi jantung
c. Palpasi nadi perifer
d. Pantau Tekanan Darah
e. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
f. Berikan oksigen tambahan
dengan sungkup atau non rebrheting mask sesuai indikasi (kolaborasi)
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian terapi.
a. Biasanya terjadi takikardi (meskipun pada saat istirahat) untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikel.
b. S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa.
c. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya curah jantung; vasokontriksi dan anemia. Sianosis dapat terjadi sebagai refrakstori GJK. Area yang sakit sering berwarna biru atu belang karena peningkatan kongesti vena.
d. Pada GJK dini, sedang atu kronis tekanan darah dapat meningkat. Pada HCF lanjut tubuh tidak mampu lagi mengkompensasi dan terjandi hipotensi.
e. Penurunan curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi radial, popliteal, dorsalis, pedis dan posttibial. Nadi mungkin cepat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi.
f. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk melawan efek hipoksia/iskemia. Banyak obat dapat digunakan untuk meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan kongesti.
g. Mempercepat peningkatan curah jantung dalam batas normal.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No HARI
TANGG
AL,JAM
NO
.
DIA
GN
O
TU
JUA
N
KR
ITE
R
IA
HA
SIL INTERVENSI RASIONAL
3 23-11-
2011
3 Setelah dilakukann
asuhan keperawatan
selama 1 kali 6 jam
diharapkan kebutuhan
ADL klien terpenuhi
dengan kriteria hasil :
1.Badan klien bersih
2. Klien
menggenakan pakaian
yang bersih.
3.Klien dapat
memakan makanan
yang disediakan
4.Klien dapat
melakukan toileting.
a. Pantau kemampuan klien untuk melakukan
perawatan secara mandiri.
b. Pantau kebutuhan untuk penyesuaian penggunaan
alat untuk personal higiene, toileting dan makan
c. Sediakan barang-barang yang diperlukan klien,
seperti deodorant, sabun mandi dan sikat gigi.
d. Sediakan bantuan hingga klien dapat melakukan
perawatan pribadi secara penuh
e. Bantu klien dalam penerimaan ketergantungan
terhadap orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.
f. Dorong klien untuk melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan.
g. Menentukan aktivitas perawatan diri yang sesuai
dengan kondisi secara rutin.
a. Mengetahui tingkat keterbatasan klien.
b. Mempersiapkan bantuan untuk klien
sesuai dengan kebutuhan.
c. Meningkatkan kepercayaaan diri klien.
d. Klien menjadi percayaa diri dan
memotivasi klien untuk cepat sembuh.
e. Meningkatkan koping individu klien.
f. Melakukan latihan sedikit-demi sedikit
sehingga dapat melakukan aktivitas
normal.
g. Bantuan yang diberikan efektif.
XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No HARII
TANGGAL,JAM
NO.
DIAGNOSA
INTERVENSI RASIONAL
1 23-11-2011 1 a) Mengkaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi Terdapat ekspansi dinding dada, ada pernafasan
dada. cuping hidung, pergerakan dada asimetris, RR=66
Kali per menit, pernafasan cepat dan dangkal.
b) Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi (posisi semi
fowler).
Klien mengatakan lebih nyaman pada posisi semi
fowler
c) Kolaborasi dengan memberikan oksigen tambahan sesuai
indikasi
02 masih diberikan dengan nasal, klien masih
merasa sesak
d) Mmpertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol
diri dengan menggunakan pernapasan lebih lambat dan
dalam.
Klien gelisah dan selalu merasa haus dan ingin
minum.
e) Mnjelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus
adanya sesak.
Klien tetap ingin minum yang banyak walau
mengetahui salah satu penyebab sesak adalah
minum yang banyak dan kelebihan caiiran.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No No
Diagnosa
Hari,
Tanggal
IMPLEMENTASII RESPON HASIL
JAM
2 2 23-11-2011 a. Auskultasi nadi apical ; kaji frekuensi, irama jantung.
Kesadaran CM, Nadi =135 kali/mennit, bunyi jantung s1 dan s2 melemah, pada ekg terdapat sinus ritme Takikardi.
b. Catat bunyi jantung Bunyi jantug s1 dan s2 melemah, terdapat takikardi
c. Palpasi nadi perifer Nadi perifer teraba lemah
d. Pantau Tekanan Darah TD=110/60 mmHg
e. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis Turgor kulit lambat, kulit tanpak pucat
f. Berikan oksigen tambahan dengan sungkup atau non rebrheting mask sesuai indikasi (kolaborasi)
Setelah pemberian oksigen dengan nasal kanul RR =66 kali/menit,
sianosis tidak ada, klien tampak masih sangat sesak, dang mengatakan
sering haus, ingin mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak.
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian terapi.
Pemberian Terapi obat :
Digoksin 0,5 mg/n efeknya: setelah dilakukan peemeriksaan ekg
didapatkan sinur ritme normal dengan jumlah nadai 90 kali / menit.
ASDN 20/50 2mg/jam
Furosemid 100/20 5 mg/jam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No HARII
TANGGAL,JAM
NO.
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI RESPON HASIL
3 23-11-2011 3 a. Memantau kemampuan klien untuk melakukan perawatan
secara mandiri.
Klien belum mampu memenuhi kebutuhan ADL
secara mandiri.
b. Memantau kebutuhan untuk penyesuaian penggunaan alat
untuk personal higiene, toileting dan makan
Klien dimandikan setiap pagi, belum mampu
memenuhi kebutuhan ADL, klien tampak senang
setelah dimandikan
c. Menyediakan barang-barang yang diperlukan klien, seperti
deodorant, sabun mandi dan sikat gigi.
Klien merasa nyaman setelah dimandikan, disisir,
digantikan seprei.
d. Menyediakan bantuan hingga klien dapat melakukan
perawatan pribadi secara penuh
Klien belum mampu melaukan perawatan pribadi
secara mandiri
e. Membantu klien dalam penerimaan ketergantungan
terhadap orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.
Klien maklum bahwa klien belum mampu
melakukan perawatan diri karena kondisi tubuh
masih lemah
XIII. EVALUASI
No No.
Diagnosa
Hari, Tanggal,
jam
Evaluasi
1 1 S:
Klien mengeluh sesak
O:
Terdapat ekspansi dinding dada, ada pernafasan
cuping hidung, pergerakan dada asimetris,
RR=30 Kali per menit, pernafasan cepat dan
dangkal.
A :
Masalah belum Teratasi
P:
Intervensi Di lanjutkan
2 2 S: Klien mengatakan tidak ada tenaga, jantung berdebar.O:Kesadaran CM, Nadi =98 kali/mennit, bunyi jantung s1 dan s2 melemah, pada ekg terdapat sinus ritme Takikardi.Bunyi jantug s1 dan s2 melemah, terdapat
takikardi
Nadi perifer teraba lemah
TD=110/60 mmHg
Turgor kulit lambat, kulit tanpak pucat
Setelah pemberian oksigen dengan sungkup RR
=30 kali/menit, sianosis tidak ada, klien tampak
masih sangat sesak,
Pemberian Terapi obat :
A :
Masalah belum Teratasi
P:
Intervensi Di lanjutkan
3 3 S:
Klien mengatakan belum mampu memenuhi
kebutuhan ADLnya.
O:
Klien belum mampu memenuhi kebutuhan ADL
secara mandiri.
Klien dimandikan setiap pagi, belum mampu
memenuhi kebutuhan ADL, klien tampak
senang setelah dimandikan
Klien merasa nyaman setelah dimandikan,
disisir, digantikan seprei.
Klien belum mampu melaukan perawatan
pribadi secara mandiri
Klien maklum bahwa klien belum mampu
melakukan perawatan diri karena kondisi tubuh
masih lemah
A :
Masalah belum Teratasi
P:
Intervensi Di lanjutkan