askep iccu
TRANSCRIPT
Tanggal dan jam masuk : 06/02/2012, Pkl. 11.30 WIB
Ruang : ICU
Jam pengkajian : 12.00 WIB
RM : 733733
A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. K
Usia : 65 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Diagnose : Stroke + Hipertensi
RM : 733733
Alamat : Pandak 03/08,
Baturaden
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Sesak Nafas
2. RPS : pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
menjalar sampai ke punggung sejak tanggal 21/12/2011, pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati.
3. RPD : pasien pernah dirawat sebelumnya di RS karena
penyakit yang sama selama 7 hari.
4. RPK : Keluarga pasien mengatakan ibu pasien dan adik
mempunyai riwayat hipertensi
5. Riwayat pekerjaan : Pasien sudah tidak bekerja, hanya dirumah saja
6. Riwayat geografi : Pandak adalah daerah pegunungan
7. Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
8. Kebiasaan social : -
9. Kebiasaan merokok : -
C. PEMERIKSAAN FISIK
Penanggunjawab
Nama : Tn. Supardi
Usia : 35 th
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pengandekan
03/08, Kemangkon,
Purbalingga
1. Breath
RR : 30x/m
Oksigenasi: Non Rebreating mask 6/m
SpO2 : 100%
Bentuk dada: simetris
2. Blood
TD : 128/71 mmHg, MAP: 88
N : 165X/M
Bunyi jantung : terdengar seperti suara tapak kaki kuda
EKG : ST elevasi
3. Brain
Tingkat kesadaran : CM
GCS : E1, V1, M2
Bentuk kepala : Mesocepale
Mata : pupil isokor, 2 mm
4. Bowel
Mulut: Tidak terpasang ET, lidah sedikit kotor terdapay lendir,
terpasang NGT
Bunyi usus: 16x/m
BAB : -
Ascites : -
Hepatomegali : -
5. Bladder
Urine : 250 cc/6 jam, 41,5 cc/ jam
Terpasang kateter urin
Warna urin normal
Bladder: tidak terjadi penumpukan urin di bladder
6. Bone
Tidak terdapat deformitas tulang, Tidak terdapat patah tulang
7. Social
Pasien tidak sadar
8. Spiritual
Pasien beragama islam
D. HASIL UJI DIAGNOSTIK
1. EKG : ST elevasi
2. Darah Lengkap
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap :
Hemoglobin
Lekosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Ureum
Chol Tot
Trigliserid
Creatinin
Asam urat
10,9 g/dL
125000uL
14 %
407.000/uL
39mg/dl
193mg/dl
102mg/dl
1.10mg/dl
4.20mg/dl
L 14-18 P 13-16 g/dL
5.000-10.000 /ul
L 40-48 P 37-43 %
150.000 - 400.000 /ul
40-70%
19-48%
GDS
LED
1jam
2jam
SGOT
SGPT
Hitung Jenis
Limfosit
Monosit
96mg/dl
20mm/j
40mm/j
54.0u/l
40.0u/l
85%
7%
E. PROGRAM TERAPI
1. Ceftiaxone 2x1 amp
2. Rantin 3x1 amp
3. Kutoin 2x10
4. Citicolin 2x250 gr
5. Piracetam 3x3 gr
6. Vit C 1x2 gr
F. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
1. DS : -
DO: Ekspresi muka menahan nyeri,
ku.cukup, ganmbaran EKG ST
elevasi
Pola nafas tidak efektif
2. DS: pasien mengatakan nafasnya
sesak
DO: ku.cukup, nafas pendek, RR
29x/ m
Kelemahan Pola nafas tidak efektif
3. DS: -
DO : ku.Coma, GCS = V1, M2, E1
EKG= ST elevasi, TD 145/78
Ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dan kebutuhan
Intoleransi aktifitas
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis2. Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
H. NCP
No.
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Kerusakan
mobilitas fisik b/d
penurunan
kekuatan otot
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam, mobility level dalam batas
normal dengan skala :
1 = Ketergantungan total
2 = Bantuan alat dan orang
3 = Bantuan orang
4 = Mandiri dengan bantuan alat
5 = Mandiri
yang dibuktikan dengan indikator :
Indikator Awal Tujuan
1 2 3 4 5
Exercise Therapy : Ambulation
(Terapi Aktivitas : Ambulasi)
- Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
- Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien
- Menunjukkan adanya kemajuan jika latihan berhasil dilakukan
- Meningkatkan kemandirian pasien
- Meningkatkan kemandirian pasien
- Memudahkan pasien berpindah dan mencegah adanya cidera/injury
- Mencegah adanya cidera/injury
Penampilan yang seimbang
Penampilan posisi tubuh
Pergerakan sendi dan otot
Melakukan perpindahan
Ambulasi (miring kanan kiri, duduk dan berjalan)
2
3
2
3
2
x
x
x
x
x
- Berikan alat bantu jika klien memerlukan.
Positioning :
- Posisikan sesuai posisi anatomi jika pasien dalam keadaan immobilisasi.
Management lingkungan :
- Fasilitasi ruangan untuk mempermudah pasien dalam mobilisasi .
- Mencegah adanya cidera/injury dan meningkatkan kenyamanan
Mempermudah
mobilisasi
2. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d sumbatan pembuluh darah otak
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat tidur dengan adekuat dengan indikator (kriteria hasil) :
1. Ekstrem2. Berat3. Sedang4. Ringan5. Tidak ada gangguan
Indikator Awal Tujuan
1 2 3 4 5
NIC:
pengkajian
Kaji dan pantau TTV Kaji ukuran, bentuk,
kesimetrisan dan reaktivitas pupil
Kaji adanya diplopia, nistagmus, penglihatan kabur, ketajaman penglihatan
Kaji adanya sakit kepala, tingkat kesadaran dan orientasi
Kaji memori, mood dan afek
- Untuk mengetahui tingkat kesadaran klien
- Untuk mengetahui keadaan umum klien
Tekanan darah sistolik dan diastolik dalam rentang yang di harapkan
Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan usia serta kemampuan
Menunjukan perhatian, konsentrasi, dan orientasi
Menunjukan memori jangka lama dan saat ini
Memproses informasi
Membuat keputusan dengan benar
2
2
3
2
3
2
X
X
X
X
Kaji refleks korneal, batuk dan muntah
- Pemantauan tekanan intra kranial : Pantau TIK dan respons
neurologis paien thd aktivitas perawatan
Pantau tekanan perfusi serebral
- Penatalaksanaan sensasi perifer : Pantau adanya parestesi
(mati rasa, kesemutan) Pantau status cairan
termasuk asupan dan haluaran
- Perawatan sirkulasi : gunakan stoking antiemboli bila diperlukan
- Aktivitas kolaboratif : Pertahankan parameter
hemodinamik (misalnya tekanan arteri sistemik) dlm rentang yg diharapkan
Berikan obat-obatan utk meningkatkan volume intravaskuler sesuai
X
X
permintaan Tinggikan bagian kepala
tempat tidur 0 sampai 45 derajat, bergantung pd kondisi pasien dan permintaan medis
3 Gangguan pola tidur ketidaknyamanan fisik (hemiparesis)
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat tidur dengan adekuat dengan indikator (kriteria hasil) :
No
IndikatorAwa
l
Tujuan
1 2 3 4 5
1. Jam tidur bertambah
3 x x
NIC:
1. Sleep Enhancementa. Monitor pola tidur
dan jam tidur pasien , ajarkan pasien untuk tidur pada waktu yang sama dan menghindari tidur pada siang atau sore hari.
b. Beri lingkungan yang tenang dan damai serta minimalkan
- Untuk mengakaji
kuantitas dan kualitas
tidur klien dalam
sehari
2. Dapat tidur dengan rutin
3 x x
3. Dapat tidur dengan nyaman
2 x
4. Merasa enak setelah bangun tidur
2 x
Keterangan :
(1) Ekstremely compromised(2) Substantially compromised(3) Moderately compromised(4) Mildly compromised(5) Not compromised
gangguan seperti menutup pintu kamar pasien, meredupkan atau mematikan lampu sesuai kenyamanan pasien waktu tidur, hindari suara keras, pengaturan posisi dan sentuhan efektif.
c. Ajarkan pasien untuk mengkonsumsi makan-makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur, misalnya keju atau susu
d. Kolaborasi dengan tim medis untuk mendukung penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor fase tidur REM.
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
Indikator Awal target
Melaporkan adanya nyeri
Luas bagian tubuh yang terpengaruh
Frekuensi nyeri Panjang episode
nyeri Pernyataan nyeri Ekspresi nyeri pada
wajah Posisi tubuh protektif Kurangnya istirahat Ketegangan otot Perubahan pada
frekuansi pernafasan Perubahan nadi
(Heart Rate) Perubahan tekanan
darah Perubahan ukuran
pupil Keringat berlebih
3
4
33
33
3333
4
3
1
1
2
2
21
11
1111
2
2
1
1
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi)
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi : nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Tingkatkan istirahat Monitor vital sign
2. Pola nafas tidak efektif b.d. kelemahan
NOC:Setelah dilakukan asuhan keperawatan, pola nafas pasien menjadi efektif.Criteria hasil:
Indikator Awal target
Frekuensi pernafasan sesuai dengan yang di harapkan
Irama nafas sesuai yang di harapkan
Kedalaman inspirasi Ekspansi dada simetris Bernafas mudah Bersuara secara adekuat Tidak di dapatkan
penggunaan otot tambahan
Tidak didapatkan kontraksi dada
Tidak didapatkan suara nafas tambahan
Tidak didapatkan dipsneu pada saat istirahat
Tidak di dapatkan nafas pendek
3
3
31333
1
1
3
3
1
1
11111
1
1
1
1
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien Perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada bila perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Lakukan suction pada mayo Berikan bronkodilator bila perlu Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan, mengoptimalkan keseimbangan Monitor respirasi dan status oksigen
3. Intoleransi aktivitas B.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Klien dapat menoleransi aktivitas & melakukan ADL dgn baik
Kriteria Hasil:
Indikator Awal Akhir
Saturasi oksigen dalam batas normal saat beraktivitas
HR dalam rentang normal saat beraktivitas
RR dalam rentang normal saat beraktivitas
Tekanan darah dalam rentang normal saat beraktivitas
Kemampuan bicara saat ADL
Warna kulit EKG
3
3
3
3
3
13
1
1
1
1
1
11
1. Menentukan penyebab intoleransi aktivitas&menentukan apakah penyebab dari fisik, psikis/motivasi
2. Kaji kesesuaian aktivitas&istirahat klien sehari-hari
3. ↑ aktivitas secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat perubahan posisi, berpindah&perawatan diri
4. Pastikan klien mengubah posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi aktivitas
5. Meminimalkan kerja kardiovaskuler dengan memposisikan klien semifowler
6. Ketika membantu klien berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual, pucat, pusing, gangguan kesadaran&tanda vital
7. Lakukan latihan ROM jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas
8. Monitor nutrisi klien9. Berikan nutrisi yang adekuat10. Berikan nutrisi
I. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal Jam Dx Implementasi evaluasi21/11/2011 15.00
15.15
15.20
15.25
15.25
16.00
16.15
16.20
1
2
- mengkaji jenis nyeri,tingkat skala nyeri, sumber nyeri dan pencetus nyeri
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Memberikan pasien dukungan semangat
- memberikan klien selimut, untuk meningkatkan rasa nyaman, mengontrol suhu yang dapat mencetuskan nyeri
- Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi : nafas dalam
- Berikan analgetik (laxadin) untuk mengurangi nyeri
- Monitor vital sign (setiap 1 jam)
- memposisikan pasien semifowler untuk memaksimalkan ventilasi
- mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
-P:nyeri dada, Q:nyeri tajam, R:dada menyebar ke punggung, S: sedang, T:sewaktu-waktu
- Ekspresi menahan nyeri
-Pasien mengatakan terhibur dan bersemangat untuk sembuh
-Pasien merasa lebih nyaman
-Pasien mengikuti dan mempraktekan
-Pasien tidak menolak diberikan analgesic
-TD 150/80, RR:25x/m, S: 36,7 C, N 100x/m
-Posisi pasien semifowler
-Suara ronhi
22/12/2011
17.00
18.30
08.00
08.30
10.00
13.00
3
1
2
3
- mengatur intake untuk cairan, mengoptimalkan keseimbangan- Monitor respirasi dan status oksigen- Memberikan oksigen binasal 4 l/m
- menganjurkan klien mengubah posisi secara bertahap
- Meminimalkan kerja kardiovaskuler dengan memposisikan klien semifowler
- Monitor intake nutrisi- Menyuapi pasien pisang- Menyuapi pasien makan
- Memberikan terapi sesuai program (pagi, siang, sore)- Monitor vital sign (setiap 1 jam)- Mengkaji tingkat nyeri
- Mengkaji pola nafas
- Monitor saO2
- Membantu pasien untuk berganti posisi
- Monitor vital sign
- Memberikan pasien makan (keluarga pasien menyuapi pasien)
-Infuse 10 tpm-Saturasi oksigen 100%-Pasien terpasang binasal
-Pasien mengubah posisi secara berkala
-Posisi klien semifowler
-Pasien makan, habis 1 bh pisang-Pasien makan habis ½ porsi
-TD 152/81 mmHg, RR 21 x/m, N 90x/m-Pasien mengatakan nyeri berkurang
-Pasien mengatakan sesak berkurang
-SaO2 100%
-Pasien berganti posisi
-Makan habis ½ porsi
J. EVALUASI (22/12/2011)
Jam Dx SOAP13.00 1 S: Pasien mengatakan nyeri berkurang (skala: ringan, T: sewaktu-waktu)
O: ku.cukup, ekspresi menahan nyeri (-), TD: 140/76 mmHg, RR:23x/m, S:36,5 C, N: 88x/mIndikator Awal Akhir
Melaporkan adanya nyeri Luas bagian tubuh yang terpengaruh Frekuensi nyeri Panjang episode nyeri Pernyataan nyeri Ekspresi nyeri pada wajah Posisi tubuh protektif Kurangnya istirahat Ketegangan otot Perubahan pada frekuansi pernafasan Perubahan nadi (Heart Rate) Perubahan tekanan darah Perubahan ukuran pupil Keringat berlebih
34333333334311
23211111121211
A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi
2 S: pasien mengatakan sesak nafas berkurangO: ku.cukup, nafas dalam, RR: 23x/m, terpasang binasal 4 l/m, pasien tampak tenang, S:36,5 C, N: 88x/m
Indikator Awal Akhir
Frekuensi pernafasan sesuai dengan yang di harapkan Irama nafas sesuai yang di harapkan Kedalaman inspirasi Ekspansi dada simetris Bernafas mudah Bersuara secara adekuat Tidak di dapatkan penggunaan otot tambahan Tidak didapatkan kontraksi dada Tidak didapatkan suara nafas tambahan Tidak didapatkan dipsneu pada saat istirahat Tidak di dapatkan nafas pendek
33313331133
22211221111
A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi
3 S: pasien mengatakan masih lemasO: pasien tampak lemah, ku.cukup, RR: 23x/m, terpasang binasal 4 l/m, pasien tampak tenang, S:36,5 C, N: 88x/m
Indikator Awal Akhir
Saturasi oksigen dalam batas normal saat beraktivitas
HR dalam rentang normal saat beraktivitas RR dalam rentang normal saat beraktivitas Tekanan darah dalam rentang normal saat
beraktivitas Kemampuan bicara saat ADL Warna kulit EKG
3
333
313
3
333
313
A: masalah belum teratasiP: anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berat
Stase KGD
LAPORAN ASKEP
PADA Tn. N DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG ISKHEMIK
Di RUANG ICCU RSMS
Oleh :
Rizky Yuza Ananda, S.Kep.
G1B 211036
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2011