liquidasi new (1).ppt
TRANSCRIPT
Akuntansi lanjutan 1Akuntansi lanjutan 1
Dosen: Dosen: endru ibrahim, st, m.siendru ibrahim, st, m.si
“LIKUIDASI”
Nama Kelompok:Nama Kelompok:
Wati : 3360112350246Trio Subangkit : 3360122350262 Hery Irawan : 3360122350263
Rusmiyati Hasanah : 3360111350023
Program Studi Akuntasi Program Studi Akuntasi
Latar BelakangLatar Belakang
Firma
suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya
Modal Firma Berasal dari masing-masing anggota atau sekutu sehingga
apabila mengalami kerugian maka kerugian tersebut akan di tanggung bersama oleh masing-masing anggota
Jika dikemudian hari persekutuan tersebut harus dibubarkan atau dilikuidasi karena berbagai sebab, maka laba atau rugi persekutuan tersebut juga di tanggung bersam oleh anggotanya.
Likuidasi Dalam Firma
Pembubaran firma atau likuidasi firma adalah suatu kondisi dimana semua anggota persekutuan firma setuju untuk menghentikan usahanya atau persekutuaan firma terpaksa berhenti karena hal-hal tertentu.
Faktor-faktor yang menyebabkan likuidasi dalam firma 1.Sistem perekonomian masyarakat / Negara yang tidak mendukung lagi adanya kegiatan usaha2.Adanya faktor-faktor ekstern yang berada diluar jangkuan manajemen perusahaan 3.Adanya faktor-faktor intern firma.
Metode likuidasi
Anggota defisit, tapi mampu
bayar
Secara Serentak
Anggota defisit, tapi tidak mampu
bayar
Secara Beragsur
Pembagian kas tanpa program
kas
Pembagian kas dengan program
kas
Likuidasi serentak (dilakukan setelah seluruh realisasi dilakukan)
Kasus 1Kasus 1Para anggota persekutuan Firma MOS setuju untuk melakukan likuidasi Para anggota persekutuan Firma MOS setuju untuk melakukan likuidasi Firma MOS per 1 april 1998. Neraca Firma MOS per 31 Maret 1998 Firma MOS per 1 april 1998. Neraca Firma MOS per 31 Maret 1998 adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut:
Kas Rp. 20.000
Piutang 30.000
Persediaan 100.000
Aktiva tetap 150.000
Hutang Dagang Rp. 60.000
Hutang Pada S 20.000
Total Hutang Rp. 80.000
Modal Sekutu
Modal M (30%) Rp. 40.000
Modal O (30%) 80.000
Modal S (40%) 100.000
Total Modal sekutu Rp.
220.000
Total Aktiva Rp. 300.000 Total hutang dan Modal Rp.
300.000
NERACAFIRMA MOS Per 31 Maret 1998
Para sekutu setuju membagi laba rugi firma sesuai dengan kepemilikan yang dimiliki pada Firma MOS. Fa MOS setuju dilukuidasi dengan Realisasi aktiva non kas Firma diperoleh sebagai berikut:
Diminta :Susunlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat likuidasi Firma MOS serta laporan likuidasi yang diperlukan.
Piutang dijual sebesar
Rp. 25.000
Persediaan dijual sebesar
RP. 90.000
Aktiva Tetap dijual
sebesar
Rp. 120.000
Total realisasi Rp. 235.000
PembahasanPembahasan
FIRMA MOS FIRMA MOS LAPORAN LIQUIDASI LAPORAN LIQUIDASI
1 APRIL 19981 APRIL 1998
(Rp)(Rp)Keteranga
n
Kas Piut Pers Ak.
Ttp
Hut.
Dag
hut.
S
modal
M
(30)
O
(30)
S
(40)
Saldo sblm
likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi
aktiva non
kas dan
pembagian
rugi
235.000 (30.000
)
(100.00
0)
(150.00
0)
(13.500) (13.500) (18.000)
Penyelesaia
n hutang
pada pihak
luar
255.000
(60.000)
60.000
(60.000
)
20.000 26.500 66.500 82.000
Penyelesaia
n pada
sekutu
195.000
(195.00
0)
20.000
(20.000)
26.500
(26.500)
66.500
(66.500)
82.000
(82.000)
Jurnal realisasiJurnal realisasi
Kas Rp235.000Modal M Rp 13.500Modal O Rp13.500Modal S Rp18.000
Piutang Rp30.000Persediaan Rp100.000Aktiva Tetap Rp120.000
Jurnal Likuidasi Hutang Dagang Rp60.000Hutang pada S Rp 20.000Modal M Rp26.500Modal O Rp66.500Modal S Rp82.000
kas Rp255.000
Masalah yang yimbul dalam likuidasi serentak Masalah yang yimbul dalam likuidasi serentak
1.Salah satu anggota defisit tetapi secara pribadi mampu (solven)2.Salah satu anggota defisit dan tidak mampu secara pribadi (insolven)
Salah satu anggota defisit tetapi secara pribadi Salah satu anggota defisit tetapi secara pribadi mampu (solven)mampu (solven)
Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas meyebabkan Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas meyebabkan salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi mampu, maka sekutu/anggota tersebut harus menyetor kas untuk mampu, maka sekutu/anggota tersebut harus menyetor kas untuk menutupi defisit modalnya.menutupi defisit modalnya.
Kasus 2 Kasus 2
Pada Firma MOS diatas (kasus 1) dengan realisasi aktiva non kas sebagai berikut: Piutang dijual sebesar Rp. 10.000
Persediaan dijual sebesar RP. 50.000
Aktiva Tetap dijual sebesar Rp. 80.000
PembahasanPembahasan
LAPORAN LIKUIDASILAPORAN LIKUIDASI1 APRIL 19981 APRIL 1998
(RP.)(RP.)
Keterangan Kas Piut Pers Ak.
Ttp
Hut.
Dag
hut.
S
modal
M
(30)
O
(30)
S
(40)
Saldo sblm
likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi aktiva
non kas dan
pembagian rugi
140.000 (30.00
0)
(100.000
)
(150.000
)
(42.000) (42.000) (56.000)
Penyelesaian
hutang pada
pihak luar
160.000
(60.000)
60.000
(60.00
0)
20.000 (2.000) 38.000 44.000
Investasi
tambahan M
100.000
2.000
20.000 (2.000)
2.000
38.000 44.000
Penyelesaian
pada sekutu
102.000
(102.00
0)
20.000
(20.000)
38.000
(38.000)
44.000
(44.000)
Jurnal realisasiJurnal realisasi
Kas Rp140.000Modal M Rp42.000Modal O Rp42.000Modal S Rp56.000
Piutang Rp30.000Persediaan Rp100.000Aktiva Tetap Rp150.000
Jurnal investasi tambahan MKas Rp2.000
Modal M Rp2.000
Jurnal Likuidasi Hutang Dagang RP60.000Hutang pada S Rp20.000 Modal O Rp38.000Modal S Rp44.000
Kas Rp162.000
Salah satu anggota defisit dan tidak mampu Salah satu anggota defisit dan tidak mampu secara pribadi (insolven)secara pribadi (insolven)
Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas meyebabkan Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas meyebabkan salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi tidak mampu, maka deficit modalnya akan dibebankan pada sekutu yang tidak mampu, maka deficit modalnya akan dibebankan pada sekutu yang lain.lain.
Kasus 3Kasus 3Sama seperti pada kasus 2 akan tetapi sekutu M tidak mampu secara Sama seperti pada kasus 2 akan tetapi sekutu M tidak mampu secara pribadi, maka deficit sebesar Rp. 2.000 akan dibebankan pada sekutu O pribadi, maka deficit sebesar Rp. 2.000 akan dibebankan pada sekutu O dan S.dan S.
pembahasanpembahasan
FIRMA MOSFIRMA MOSLAPORAN LIKUIDASILAPORAN LIKUIDASI
1 APRIL 19981 APRIL 1998 Keterangan Kas Piut Pers Ak.
TtpHut.Dag
hut.S
ModalM (30) O
(30)S
(40)Saldo sblm likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi aktiva non kas dan pembagian rugi
140.000 (30.000)
(100.000)
(150.000)
(42.000) (42.000)
(56.000)
Penyelesaian hutang pada pihak luar
160.000(60.000)
60.000(60.00
0)
20.000 (2.000) 38.000 44.000
Pembebanan defisit M kepada O dan S
100.000 20.000 (2.000)2.000
38.000(857)
44.000(1.143)
Penyelesaian pada sekutu
100.000(100.00
0)
20.000(20.00
0)
37.143(37.14
3)
42.857(42.857)
Jurnal realisasiJurnal realisasi
KasKas Rp140.000Rp140.000Modal MModal M RpRp42.00042.000Modal OModal O RpRp42.00042.000Modal SModal S RpRp56.00056.000
PiutangPiutang Rp.30.000Rp.30.000PersediaanPersediaan RpRp100.000100.000Aktiva TetapAktiva Tetap RpRp120.000120.000
Jurnal Pembebanan Defisit M kepada Sekutu O dan SJurnal Pembebanan Defisit M kepada Sekutu O dan SModal OModal O Rp857Rp857 Modal SModal S RpRp1.1431.143
Modal MModal M Rp2.000Rp2.000
Jurnal Likuidasi Jurnal Likuidasi Hutang DagangHutang Dagang RP60.000RP60.000Hutang pada SHutang pada S RpRp20.000 20.000 Modal OModal O RpRp37.14337.143Modal SModal S RpRp42.85742.857
KasKas Rp160.000Rp160.000
KesimpulanKesimpulan
Ada beberapa proses didalam penyelesaian likuidasi yaitu dengan cara Ada beberapa proses didalam penyelesaian likuidasi yaitu dengan cara serentak dan beratahap. Dalam contoh kasus diatas karena masih dalam serentak dan beratahap. Dalam contoh kasus diatas karena masih dalam skala perusahaan kecil maka proses penyelesaian yang dilakukan adalah skala perusahaan kecil maka proses penyelesaian yang dilakukan adalah dengan proses penyelesaian serentak dimana proses merealisasikan aktiva dengan proses penyelesaian serentak dimana proses merealisasikan aktiva non kas menjadi kas, pembayaran pada kreditur luar dan pembayaran non kas menjadi kas, pembayaran pada kreditur luar dan pembayaran pada sekutu, semuanya dilakukan secara serentak.pada sekutu, semuanya dilakukan secara serentak.