lipid

18
Laporan Hasil Praktikum Biokimia Analisis Lipid Disusun Oleh Kelompok 4 : Bayu Sugio Wibowo 1130152 Leni Kristina Budiarti 1130190 I Wayan Gede Arie Saputra 1130472 Adelina Sisilia 1130535 Reza Ayu Arianty 1130589

Upload: jimmy-bayu-wibowo

Post on 23-Nov-2015

169 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

cukup menunjukkan reaksi yang terjadi

TRANSCRIPT

Laporan Hasil Praktikum Biokimia Analisis Lipid

Disusun Oleh Kelompok 4 :Bayu Sugio Wibowo1130152Leni Kristina Budiarti1130190I Wayan Gede Arie Saputra1130472Adelina Sisilia1130535Reza Ayu Arianty1130589

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA2014-2015

BAB ITUJUAN

1.1 Tujuan Umum1.1.1 Mengenal dan melakukan reaksi umum untuk identifikasi lipid.1.1.2 Mengetahui sifat, kelarutan, dan jenis lipid dalam suatu bahan.1.1.3 Memahami prosedur umum ekstraksi, pemisahan dan identifikasi lipid dari sel atau jaringan.

1.2 Tujuan Khusus1.2.1 Kelarutan lemak dan asam lemak mempelajari sifat kelarutan lemak.1.2.2 Uji akrolein, mengidentifikasi gliserol.1.2.3 Uji saponin, menentukan adanya saponin dalakm suatu bahan dengan terbentuknya sabun (busa).1.2.4 Uji ketidak jenuhan (Iod), menentukkan ikatan rangkap dalam suatu bahan (asam lemak).1.2.5 Uji Leibermann-Burchad, mengetahui adanya kolesterol dalam suatu bahan.

1BAB IIHASIL PRAKTIKUM

2.1Uji Kelarutan Lemak dan Asam LemakUji kelarutan lemak dan Asam lemak(Untuk Mempelajari Sifat Kelarutan Lemak)

Sampel ujiHasil PengamatanKesimpulan

Mentega cair+alcohol panas : larut+alcohol dingin : larut+kloroform : larut+air suling : tidak larut1(+)1(+)4(++++)0(-)

Gliserol+alkohol panas : larut+alkohol dingin : larut+kloroform : tidak larut+air suling : larut1(+)1(+)0(-)2(+)

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Kelarutan lemak dan asam lemakKeterangan: (+) Larut dalam larutan(-) Tidak larut dalam larutan

2.2 Uji AkroleinUji Akrolein(Untuk mengidentifikasi Gliserol)

MinyakTerdapat bau seperti gaji+ Kristal : putih, larutan : bening (terdapat gliserol)

GliserolTerdapat bau yang menyengat+ ditandai warna kuning muda (terdapat gliserol)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Akrolein

2.3 Uji SaponinReaksi Uji Saponin(Untuk melihat adanya saponin dengan adanya busa)

Minyak2Setelah pengocokan pada larutan tsb terdapat busa, setelah didiamkan 10 menit masih terdapat busa setinggi 8,5cm, setelah ditambah HCL tetap masih ada+(mengandung sapoin)

Mentega cariSetelah pengocokan 10 menit tidak ada busa + 1 tetes HCl tidak ada busa-(tidak mengandung saponin)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Reaksi Uji saponin

2.4Uji IodReaksi Uji Iod(Menentukan ikatan rangkap dalam suatu bahan (asam lemak))

MinyakWarna pereaksi hilang+(ada ikatan rangkap)

MentegaWarna pereaksi hilang+(ada ikatan rangkap)

Tabel 4. Hasil pengamatan Uji Iod

2.5Uji Liebermann-BurchadReaksi Uji Liebermann-Burchad(Mengetahui Adanya Kolestrol dalam suatu bahan)

MinyakTerjadi perubahan warna menjadi kekuningan+(ada kolesterol)

MentegaTidak berubah warna-(tidak ada kolesterol)

KolesterolTerjadi perubahan warna menjadi gelap+(ada kolesterol)

Tabel 5. Hasil pengamatan Uji Lieberman-Burchad

3

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Uji Kelarutan Lemak dan Asam LemakPada uji kelarutan lipid, hampir semua jenis lipid, yaitu lemak dan minyak tidak larut dalam pelarut polar seperti air, namun larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, eter, dan benzena. Gliserol (1,2,3-propanatriol) atau disebut juga gliserin berwujud cairan jernih , higroskopis, kental, dan terasa manis. Gliserol memiliki sifat yang khas yaitu larut dalam air maupun alkohol. Hal ini disebabkan karena pada gliserol mempunyai kepala polar berupa gugus -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan molekul air ataupun alkohol. Alkohol panas yang merupakan pelarut polar dapat melarutkan beberapa sampel lipid nonpolar seperti margarin, gliserol, asam stearat. Alkohol panas dapat merusak ikatan pada lipid.Alkohol dingin hanya melarutkan lemak hewan, margarin, gliserol, asam stearat. Dalam hasil percobaan kami mentega cair saat ditambah dengan alkohol dingin dan alkohol panas larut tetapi hanya sedikit sekali, hal itu mungkin disebabkan kesalahan peneliti yang kurang baik dalam pengamatannya, tetapi saat ditambah dengan heksana larut dan saat ditambah air suling praktis tidak larut.Pada gliserol, saat ditambahkan alkohol panas maupun dingin praktis dan air suling larut, sedangkan heksena tidak larut. Hal ini sesuai teori.

CH2OH-CHOH-CH2OH

Gliserol

43.2 Uji AkroleninUji akrolein merupakan salah satu uji lemak yaitu gliserol. Prinsip uji ini yaitu apabila gliserol dipanaskan dengan kalium bisulfat (KHSO4) maka akan terjadi dehidrasi dan terbentuknya aldehid akrolein yang mempunyai bau khas. Uji ini diperuntukkan bagi gliserol dalam keadaan bebas atau dalam bentuk ester. Penambahan kristal KHSO4 dalam percobaan berfungsi untuk mendehidrasi lipid sehingga kandungan senyawa H2O berkurang. Saat pemanasan terjadi dekomposisi gliserol yang terkandung pada bahan percobaan menjadi aldehid akrilat pada saat dicapai titik asap. Bila mengalami dehidrasi, gliserol bebas atau gliserol yang terdapat dalam lipid dapat membentuk aldehid akrilat atau akrolein (CH2=CH=CHO) yang menimbulkan bau ketika dipanaskanDalam hasil percobaan kami minyak dan gliserol terdapat bau gas, hal tersebut sesuai dengan teori yang membedakannya hanya intensitas bau yang ditimbulkan.

3.3 Uji Saponin

5Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya meliputi: immunomodulator, anti tumor, anti inflamasi, antivirus, anti jamur, hipoglikemik, dan efek hypokholesterol. Saponin juga mempunyai sifat bermacam-macam, misalnya: terasa manis, ada yang pahit, dapat menyebabkan hemolysis, dapat berbentuk buih, dapat menstabilkan emulsi. Minyak kelapa dan lemak hewan dapat terdispersi pada pelarut polar menjadi misel yang mengubah asam lemak penyusunnya menjadi sabun. Selain itu, pelarut alkali dapat melarutkan mentega, margarin dan gliserol.Biarpun saponin bisa diisolasi dari binatang tingkat rendah, sebenarnya saponin ditemukan terutama dalam tumbuh-tumbuhan. Namanya diambil dari Genus suatu tumbuhan yaitu Saponaria, akar dari famili Caryophyllaceae dapat dibuat sabun.Uji saponin dilakukandenganpenambahansejumlahlarutanbasakepada trigliserida yang menyebabkan permukaannya mempunyai muatan negatif, reaksinya (RCOO-Na+). Hasil saponifikasi ini digunakan untuk sabun karena sifatnya mampu menurunkan tegangan permukaan, Tegangan antarmuka, dan meningkatkan sistem emulsi. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.Dalam percobaan kami pada minyak timbul busa setelah adanya pengocokan dan saat didiamkan 10 menit terdapat busa 8,5 cm setelah ditambah HCl tetap masih ada busa. Hal tersebut membuktikan bahwa minyak mengandung saponin. Tetapi dalam mentega cair tidak terdapat saponin karena tidak terbentuk busa antara 1-10 cm, setelah pengocokan dan penambahan HCl.

3.4 Uji iodTrigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble. Dari hasil uji ketidakjenuhan atau iod, menunjukkan hasil positif, yaitu adanya ikatan rangkap pada molekulnya. Dalam percobaan kami, minyak dan mentega menunjukkan hasil positif dengan hilangnya warna pereaksi saat di tetesi larutan iod.

63.5 Uji Lieberman-Burchad Pereaksi Lieberman Burchard (asam asetat anhidrid dan H2SO4 Pekat). kolesterol di hidrolisasi oleh H2SO4 Pekat mengeluarkan gugus OH yang akan bereaksi dengan asam asetat anhidrid membentuk warna merah, hijau, biru (tergantung kadar kolesterol). Semakin pekat warnanya, semakin tinggi kolesterol.Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya dalam pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut menggunakan perbedaan kelarutannya dalam berbagai pelarut organik. Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Pada tubuh manusia kolesterol terkandung dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar dan jaringan syaraf. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh menjadi semakin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa keras.Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. salah satunya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam akan berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang kolesterol berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambahkan dengan anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Liebermann Burchard. Warna hijau yang terbentuk ini sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Pada hasil percobaan kami, hasil positif terjadi pada minyak dan kolesterol, tetapi pada mentega hasil menunjukkan negatif. Mungkin hal tersebut dikarenakan di dalam mentega memiliki sedikit lemak dan kolesterol, sehingga hasil uji tersebut negatif.

7

BAB IVKESIMPULAN

4.1 Uji kelarutan lemak dan asam lemakLemak dan minyak termasuk lemak nabati (mentega) tidak larut dalam pelarut polar seperti air, namun larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, eter, alkohol, dan benzena. Sedangkan, Gliserol larut dalam air maupun alkohol.

4.2 Uji akroleinMinyak dan gliserol mengandung gliserol yang membedakannya hanya intensitas bau yang ditimbulkan.

4.3 Uji saponinMentega tidak mengandung saponin, tapi minyak mengandung saponin dengan terbentuknya busa (sabun).

4.4 Uji ketidakjenuhan atau iodMinyak dan mentega memiliki ikatan rangkap.

4.5 Uji Lieberman-BuchardKolesterol diuji secara kualitatif dengan uji Lieberman Buchard. Pada uji ini yang mengandung kolesterol adalah minyak dan kolesterol sedangkan mentega tidak mengandung kolesterol.

8

DAFTAR PUSTAKA

Kristian. 2003. Kimia Organik I JICA. Malang : Universitas Negeri Malang.

Teaching Team. 2007. Penuntun Praktikum Biokimia.Gorontalo : Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNG.

Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian.Jakarta : Erlangga.

Murray, Robert. 2012. Biokimia Harper, ed 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Sirajuddin, Saifudin. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Yazid, Eistein. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analisis. Jakarta: C.V Andi Offset.

LAMPIRAN I

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduktor dengan oksidator !Jawab Reduktor adalah senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain sehingga dirinya sendiri mengalami oksidasi (penerimaan elektron).

Oksidator adalah zat / senyawa yang dapat menyebabkan zat lain mengalami oksidasi, sedangkan dirinya sendiri akan mengalami reduksi (pelepasan elektron).

2. Jelaskan fungsi lipid dalan kehidupan !Jawab: Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak ; sebagai penyerap dan pembawa vitamin A,D,E dan K ; sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar ; sarana sirkulasi energi didalam tubuh dan komponen yang membentuk membran semua jenis sel ; sebagai hormone dan vitamin. Hormon bertugas mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis ; sebagai pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial untuk pemeliharaan membrane sel dan mengoptimalkan transport lipid karena keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi ; sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis ; dari aspek teknologi makanan lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk pellet ; sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan ; berperan dalam kelezatan makanan.

Uji Kelarutan Lemak dan Asam LemakUji Akrolein

Gliserol

Al dinginAl panas

Air

Kloroform

Mentega Cair

KloroformAl Panas

AirAl Dingin

LAMPIRAN II

Reaksi Uji Saponin Reaksi Uji Iod

Reaksi Uji Liebermann-Burchad

MentegaMinyakKolesterol