lipid

7
- 1 - BIOKIMIA LIPID (Pemisahan Kolesterol dalam Makanan) 1. TUJUAN Untuk memisahkan dan menguji kolesterol dari berbagai bahan makanan 2. DASAR TEORI Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen- komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh, fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya dalam aseton, demikian pula dengan kolesterol. Dari sebutir merah telur dapat dihasilkan 50 – 75 mg kolesterol. Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat di lihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 mempunyai posisi beta oleh karena dihubungkan oleh garis penuh. Kolesterol Kolesterol dan lipid lainnya diangkut dalam darah ke sasaran spesifik oleh beberapa macam lipoprotein. Triasilgliserol yang dikeluarkan dari usus halus diangkut oleh kilomikron dan kemudian di hidrolisis oleh lipase yang terdapat dinding kapiler di jaringan sasaran. Kolesterol dan berbagai macam lipid lainnya yang berlebihan di hati, diangkut dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (VLDL) setelah mengeluarkan triasilgliserol ke jaringan adiposa dan jaringan perifer lainnya, VLDL berubah menjadi lipoprotein berdensitas antara (IDL) selanjutnya di ubah menjadi lipoprotein berdensitas rendah (LDL). IDL dan LDL mengangkut ester kolesterol terutama kolesterol linoleat. LDL akan diambil oleh hati dan sel jaringan perifer dengan cara endositosis yang diperantarai oleh reseptor. Reseptor LDL yang merupakan suatu protein yang terdapat pada membran plasma sel sasaran, mengikat LDL dan juga berperan memasukkan LDL ke dalam sel. Apabila tidak terdapat reseptor LDL pada penderita hiperkolesterolemia akan terjadi tipe homozigot, peningkatan kadar LDL-kolesterol plasma, penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah dan serangan jantung pada masa kanak-kanak. Apolipoprotein B yang merupakan suatu protein yang sangat besar, merupakan komponen struktural kunci pada kilomikron, VLDL, dan LDL. Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Upload: willypraira

Post on 24-Jun-2015

593 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lipid

- 1 - BIOKIMIA

LIPID (Pemisahan Kolesterol dalam Makanan)

1. TUJUAN

Untuk memisahkan dan menguji kolesterol dari berbagai bahan makanan

2. DASAR TEORI

Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya

dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen campuran lipid

dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya dalam berbagai pelarut

organik. Sebagai contoh, fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar

ketidaklarutannya dalam aseton, demikian pula dengan kolesterol. Dari sebutir merah telur dapat

dihasilkan 50 – 75 mg kolesterol. Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di

alam. Dari rumus kolesterol dapat di lihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3

mempunyai posisi beta oleh karena dihubungkan oleh garis penuh.

Kolesterol

Kolesterol dan lipid lainnya diangkut dalam darah ke sasaran spesifik oleh beberapa macam lipoprotein.

Triasilgliserol yang dikeluarkan dari usus halus diangkut oleh kilomikron dan kemudian di hidrolisis oleh

lipase yang terdapat dinding kapiler di jaringan sasaran. Kolesterol dan berbagai macam lipid lainnya

yang berlebihan di hati, diangkut dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (VLDL) setelah

mengeluarkan triasilgliserol ke jaringan adiposa dan jaringan perifer lainnya, VLDL berubah menjadi

lipoprotein berdensitas antara (IDL) selanjutnya di ubah menjadi lipoprotein berdensitas rendah (LDL). IDL

dan LDL mengangkut ester kolesterol terutama kolesterol linoleat. LDL akan diambil oleh hati dan sel

jaringan perifer dengan cara endositosis yang diperantarai oleh reseptor. Reseptor LDL yang merupakan

suatu protein yang terdapat pada membran plasma sel sasaran, mengikat LDL dan juga berperan

memasukkan LDL ke dalam sel. Apabila tidak terdapat reseptor LDL pada penderita hiperkolesterolemia

akan terjadi tipe homozigot, peningkatan kadar LDL-kolesterol plasma, penumpukan kolesterol pada

dinding pembuluh darah dan serangan jantung pada masa kanak-kanak. Apolipoprotein B yang

merupakan suatu protein yang sangat besar, merupakan komponen struktural kunci pada kilomikron,

VLDL, dan LDL.

Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh manusia kolesterol

terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf. Mula-

mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena kolesterol ini merupakan komponen utama batu

tersebut. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol

panas. Apabila tidak terdapat dalam konsentrasi tinggi, koleterol mengkristal dalam bentuk kristal yang

tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan tidak mempunyai titik lebur 150 – 151 0C. Endapan

kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah

karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya

elastisitas atau kelenterun pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya

kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung

harus memompa lebih keras. Hal ini berarti jantung harus lebih keras daripada biasanya.

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 2: Lipid

- 2 - BIOKIMIA

Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu

diantaranya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini

dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan

dengan fluorosensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biri dan yang berubah

menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan

asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau. Ini

disebut reaksi Liebermann Burchard. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan konsentasi koleterol.

Karenanya reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif.

Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml buah.

Bila sterol (kolesterol) dengan konfigurasi tidak jenuh di dalam molekulnya direaksikan dengan asam

kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang karakteristik. Warna yang dihasilkan

bervariasi dengan kondisi percobaan. Mekaisme reaksinya menurut salah satu teori adalah mula-mula

dibentuk kompleks senyawa yang teraktifasi, diikuti dengan agregasi beberapa molekul menghasilkan

sistem terkonyugasi. Senyawa-senyawa kromofor yang dihasilkan berlaku seperti indikator asam-basa.

Baik uji Salkowski maupun Liebermann-Burchard akan memberikan hasil yang baik, bila alat-alat gelas,

reagen-reagen dan senyawa-senyawa yang akan diuji berada dalam keadaan kering

3. ALAT DAN BAHAN

a. ALAT

b. BAHAN

- Kuning telur 4 butir - Wijen 100 gr

- Buah alpukat 100 gr - H2SO4 pekat

- Kacang tanah 200 gr - Kemiri 100 gr

- Etanol 70 % - Lemak hewan 100 gr

- Aseton - eter

- Etanol 90 % - kloroform

- Asam asetat anhidrat

4. CARA KERJA

1. Masing-masing bahan dihaluskan dalam erlenmeyer 250 ml

2. Ditambahkan 150 ml alkohol dan 75 ml eter, aduk, diamkan selama 10 menit dengan sewaktu-

waktu diaduk

3. Saring ke dalam beker kering melalui kertas saring yang telah dibasahi oleh alkohol

4. Pisahkan residu di atas kertas saring dengan cara mencuci residu dengan 60 ml larutan alkohol -

eter

5. Residu dilarutkan dalam 30 ml dan perlahan-lahan tuangkan larutan ini ke dalam 90 ml aseton

sambil diaduk. Pisahkan endapan dan filtrat

6. Uapkan filtrat hingga menjadi pasta di atas penangas air, dinginkan

7. Tambahkan 45 ml larutan KOH alkoholis 10 %, aduk dan panaskan di atas penangas air selama 30

menit, dinginkan

8. Tambahkan 150 ml eter dan pisahkan filtrat dan endapan

9. Filtrat eter diuapkan hingga kering

10. Ekstraksi dengan 15 ml alkohol selama 3 – 5 kali dalu sentrifuse

11. Pindahkan supernatan larutan alkohol ke dalam tabung sentrifuse dan tambahkan 3 tetes air ke

dalam larutan ini hingga tidak terjadi endapan lagi. Biarkan ½ jam, sentrifuse lagi selama 10

menit

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 3: Lipid

- 3 - BIOKIMIA

12. Langsung dilakukan pengujian

5. SKEMA KERJA

6. HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1

2

3

4

5

Kacang tanah + 50 ml alkohol + 75

ml eter aduk diamkan 10 menit

saring

Residu dicuci dengan 60 ml alkohol-

eter

Residu dilarutkan dalam 30 ml eter +

90 ml aseton aduk saring

Panaskan

+ 45 ml lerutan KOH alkoholis 10 %

aduk panaskan 30 menit dinginkan

+ 150 ml eter

Filtrat eter diuapkan

Ekstraksi dengan 15 ml alkohol

+ 3 tetes air hingga tidak terjadi

- Filtrat berwarna keruh

- Residu semakin kental

- Campuran terasa dingin

- Filtrat berwarna coklat muda

- Warna filtrat manggis masak

- Warna campuran coklat

- Terbentuk 2 fase :

- Eter di atas

- KOH di bawah

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 4: Lipid

- 4 - BIOKIMIA

6

7

8

9

endapan biarkan ½ jam

Sentrifuse lagi selama 10 menit

Uji Salkowski

- + 3 ml kloroform anhydrous

- + 3 ml H2SO4 pekat kocok

perlahan-lahan amati warna

Uji Liebermann-Burchard

- + 3 ml kloroform anhydrous

- + 20 tetes asam asetat

anhidrat

- + 6 tetes H2SO4 pekat

kocok perlahan-lahan biarkan

beberapa menit amati warna

- Supernatan alkohol berwarna kuning

kecoklatan dan terdapat endapan

- Supernatan larutan alkohol berwarna

kuning pucat/bening

- Tidak ada perubahan, warna tetap

- Larutan berwarna putih susu,

diatasnya ada cincin coklat

- Larutan panas, terbentuk

gelembung-gelembung gas dan larutan

lama-lama menjadi kuning dan gelap.

Terdapat 3 fase yaitu, 1) cincin hitam, di

atas; 2) merah tua, di tengah; 3) buih

merah kehitaman

- Larutan berwarna putih susu, di

atasnya ada cincin coklat

- Tidak ada perubahan

- Tidak ada perubahan, terbentuk

padatan berwarna bening keputihan

seperti jelly. Larutannya putih, agak

keruh

7. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini adalah bertujuan untuk memisahkan dan menguji kolesterol dalam makanan. Adapun

bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kacang tanah. Pertama-tama kacang tanah dihaluskan

kemudian di tambah dengan 150 ml alkohol dan 75 ml eter. Penambahan alkohol dan eter disini, adalah

untuk menghilangkan senyawa polarnya, dimana lemak dan kolesterol adalah senyawa non polar, dan

eter dapat mengikat lemak yang terdapat pada kacang tanah. Setelah penambahan alkohol dan eter,

kemudian campuran di saring dengan filtrat dan residu di pisahkan. Filtrat yang didapat pertama kali ini

di buang dan residu di cuci dengan 60 ml alkohol-eter sehigga residu semakin kental. Residu yang di

ambil karena di dalam residu terdapat lemak dan kolesterol yang banyak daripada di dalam filtrat.

Kemudian residu tersebut di saring dan dilarutkan dalam 30 ml eter dan 90 ml aseton. Tujuan

penambahan dari eter dan aseton ini juga untuk menghilangkan senyawa polarnya.kemudian endapan

dan filtrat yang didapat dipisahkan dengan kertas saring untuk mendapatkan filtratnya. Filtrat yang

didapat diuapkan hingga menjadi pasta.pasta yang didapat berwarna cokelat muda. kemudian

tambahkan 45 ml KOH alkoholis 10 % yang bertujuan untuk membersihkan filtrat dari pengotor-pengotor

yang ada dalam filtrat.setelah ditambah dengan KOH alkoholis filtrat berubah warna menjadi manggis

masak. Supaya senyawa polar yang ada dalam filtrat menjadi tinggal sedikit, maka ditambahkan lagi 150

ml eter,setelah itu filtrat dan endapan dipisahkan. Filtrat eter yang di dapat diuapkan hingga kering hasil

penguapan terbentuk 2 fase yaitu larutan eter diatas dan larutan KOH diatas. Dan selanjutnya di ekstraksi

dengan 15 ml alkohol sebanyak 2 kali dalu sentrifuse. Sentifuse yang pertama didapat supernatan

alkohol yang berwarna kuning kecokelatan dan terdapat endapan setelah itu ditambah 3 tetes air hingga

tidak terjadi endapan dan dibiarkan selama setengah jam, untuk melihat apakah masih terbentuk

endapan atau tidak. setelah itu lakukan sentrifuse yang kedua kalinya selama 10 menit.hasil yang

didapat pada sentrifuse yang kedua ini tidak ada sama sekali perubahan dan warna juga tetap sama.

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL

Page 5: Lipid

- 5 - BIOKIMIA

Kemudian langsung dilakukan pengujian Salkowski dan Liebermann-Burchard. Pada pengujian Salkowski,

hasil dari sentrifuse ditambah dengan 3 ml kloroform sehingga larutan berwarna putih susu, diatasnya

ada cincin cokelat. Kemudian tambahkan dengan asam sulfat pekat dan kocok perlahan. Dengan

penambahan asam sulfat pekat larutan terasa panas dan terbentuk gelembung-gelembung gas dan

larutan lama-lama menjadi kuning dan gelap.terbentuk tiga fase yaitu : cincin hitam (di atas),warna

merah tua (di tengah), dan buih merah kehitaman di bawah.

Sedangkan pada pengujian Liebermann-Burchard, ditambahkan juga 3 ml kloroform anhyrdous yang

menghasilkan warna putih susu dan diatasnya terdapat cincin cokelat.setelah itu ditambahkan lagi 20

tetes asam asetat anhidrat, tetapi tidak ada perubahan lalu tambahkan lagi asam sulfat pekat sebanyak 6

tetes,dan tidak ada perubahan.akan tetapi setelah di kocok perlahan-lahan dan dibiarkan beberapa

menit,lalu terbentuk padatan berwarna bening keputihan seperti jelly, larutannya agak keruh.

Warna yang di dapat pada pengujian Salkowski dan pengujian Liebermann-Burchard ini tidak sesuai di

karenakan pada saat praktikum tidak ditemukannya endapan yang merupakan kolesterol yang terdapat

pada kacang tanah. Sehingga warna yang di dapat tidak sesuai dengan yang diharapkan.hal ini terjadi

dikarenakan kadar kolesterol sudah sangat sedikit, dan kesalahan pada pemberian asam sulfat

pekat.Agar warna yang dihasilkan sesuai, pada uji salkowski, maka pada saat pemberian asam sulfat

pekat seharusnya dilakukan dengan hati-hati, maka warna asam akan berwarna kekuningan dengan

fluoresensi hijau bila di kenai cahaya,sedangkan bagian kloroform akan berwarna biru dan berubah

menjadi merah dan ungu.

Sedangkan pada uji Liebermann-Burchard positif jika dihasilkan warna biru dan hijau.

8. KESIMPULAN

Hasil yang didapat pada uji Salkowski adalah terbentuknya 3 fase yaitu :

Diatas ada cincin yang berwarna hitam

Di tengah lapisan yang berwarna merah tua

Dan dibawah lapisan merah kehitaman

Pada uji Liebermann-Burchard, terbentuk padatan yang berwarna bening

keputihan seperti jelly dan warna larutan agak keruh.

Warna yang didapat tidak sesuai hal ini di karenakan kadar kolesterolnya

sudah sangat sedikit dan kesalahan pada saat pemberian asam sulfat pekat. Uji Salkowski positif jika

warna yang dihasilkan adalah bagian asam berwarna kekuningan dan hijau bila dikenai cahaya.

Sedangkan uji Liebermann-Burchard positif jika terbentuk warna hijau.

9. DAFTAR PUSTAKA

Sadikun, M.dkk. Biokimia vol.2. Edisi 4. Alih bahasa lobert stryer. Editor Syahbandar,

Zahir, S. dkk. . 2000. Biosintesis Unit-Unit Penyusun. Jakarta : EGC

Poejadi, Anna. 1994. Dasar-dasar biokimia. UI : UI Press

Harun, Ifriani. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. Pontianak : FKIP UNTAN

http://jejaringkimia.blogspot.com RINO SAFRIZAL