lintas negara sepakat lawan korupsi - kpk.go.id · diansyah membuka acara media briefing yang...

LINTAS NEGARA SEPAKAT LAWAN

KORUPSI

EDISI IV 2018www.kpk.go.id

ISSN 2086-0919

edisi iv 2018 | integrito | 1

14 | INTEGRITO | VOL 64/V/JUL-AGS 2018 VOL 64/V/JUL-AGS 2018 | INTEGRITO | 15

LINTAS NEGARA SEPAKAT LAWAN KORUPSI

PRIHATIN DAN MERASA ANCAMAN AKIBAT KORUPSI SUDAH SANGAT SERIUS. NEGARA-NEGARA DI DUNIA KEROYOKAN MELAWAN KORUPSI. SEBUAH

KESEPAKATAN INTERNASIONAL DIBUAT BAK STRATEGI PERANG.U TA M A

UTAMA

Dua puluh dua pahlawan super bersatu dalam se-buah pertempuran me-nyelamatkan bumi dari kepunahan separuh populasinya. Kumpu-lan pahlawan super ini harus bekerja keroyo-

kan karena musuh yang dihadapi tidak biasa. Namanya Thanos. Makhluk dari Planet Titan yang sedang mengumpulkan enam batu sakti untuk memusnahkan separuh populasi di ja-gat raya. Alasannya satu: supaya ada keseim-bangan.

Meski hanya menghadapi satu musuh, para pahlawan super tak bisa santai. Mereka harus berjuang mati-matian. Dengan batu-batu yang Thanos miliki, ia bisa memanipu-lasi ruang, waktu, kehidupan, kematian, bah-kan realitas. Kekuatan para pahlawan super jadi tak punya banyak daya melawan.

Karena batu-batu milik Thanos ini pula, para pahlawan super harus terpecah. Mereka harus bertarung di dua tempat yang berbeda. Sebagian bertarung di Planet Titan, sebagian lagi bertarung di Wakanda, Planet Bumi.

Dalam pertarungan sengit ini, beberapa pahlawan super harus meregang nyawa da-

CORPO

RATE

COMPL

IANCEINSIGHT.COM

12kanalSUPAYA TIDAK RAGU MEMBUAT

LAGU

23JEDaPEE WEE GASKINS

22JEJak kaSUSKORUPSI SDA RUGIKAN NEGERI

28TaTaP MUkaABDUL MANAN, KETUA ALIANSI

JURNALIS INDEPENDEN

31PorTalSTRATEGI NASIONAL

PENCEGAHAN KORUPSI

40kHUSUSKORUPSI MENGUSIK TERBITLAH

KOMIK

49SIMPUlTEMU RELAWAN

MULTIKULTURAL IS ME

52CakraWalaMETODE ANTIMAINSTREAM

HUKUM TAHANAN

58TElaDanHAJJAH RANGKAYO RASUNA

SAID

62CEnDEkIaKAMPUNG NAGA,

TASIKMALAYA, JAWA BARAT

66MoZaIkSUPAYA SEMUA BISA NIKMATI

JENDELA DUNIA

69SUlUrPENYIDIKAN

UTaMa 14


daftar isi

ILUSTRASI CoveR Jalinan kerjasama dunia dalam pemberantasan korupsi.Grafis: INTEGRITO/IS Prihatin dan merasa ancaman akibat koruPsi

sudah sangat serius. negara-negara di dunia keroyokan melawan koruPsi. sebuah kesePakatan internasional dibuat bak strategi Perang.

2 | integrito edisi iV 2018

swara Kicau

@semarjayabatik @KPK_RI hajar terus koruptor. Miskinkan Koruptor. Cc Yth Bpk. @jokowi Mbak @NajwaShihab

@WidiarsoKris Good jobs. Kecil2 dulu.Lama2 yg gede2. Tks KPK.

@kisoBagasMantap KPK

@totokamto53 Kebijakan tepat menyelamatkan assetnegara

@erwinmahendra99 Lanjut KPK# Babat semua instansi atau lembaga lembaga yang di dalamnya banyak kecurangan/koruptor.

@dickhykuInstansi yg bersangkutan pasti berdalih kl bicara ttg pungli dan korupsi...Kalau sdh terjadi OTT semua bersiap cuci tangan...KPK butuh kekuatan rakyat untuk mendukungnya....Semoga yg bener2 rakyat tergugah untuk ikut melindungi KPK Krn instansi inilah harapan kita

@YaaNtarBravo KPK!!! Mnrt sy unt lapas sukamiskin, kpk hrs tindak lanjut bongkar tuntas ke semua penghuni sel mewah yg ada di situ. Patut diduga semua penghuni2 sel mewah tsb telah melakukan praktek suap ke pejabat lapas.. Jgn serahkan pengungkapan praktek2 suap tsb ke Ditjen Lapas..

@rickysetiawan68 Terima kasih KPK

@singo_negara Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar . Alhamdulillah KPK tangkap kalapas soal SUAP FASILITAS di lapas, semoga kedepan KPK tangkap kelapas soal peredaran SABU2 di dalam lapas2...SAVE KPK !!!

Penanggung Jawab: Pimpinan KPK; Pengarah: Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Humas KPK; Pemimpin redaksi: Yuyuk Andriati Iskak; redaktur Pelaksana: Tri Artining Putri; redaktur: Zulkarnain Meinardy; Staf redaksi: Evi Tresnawati, Siti Sharatassyah. kontributor: Afriyeni, Budi Prasetyo, Euodia Widya Lestari, Galuh Ayu Puspita, Shantika Embun Diniakbari; Desain & layout: MM.Setiawan; Grafis & Foto: Iman Santoso, Indra Gunawan; Pengolahan Data: Ashani Saroso, Sicilia Julianty Hutabarat; Fotografer: Dian H Baay, Sheto Risky Prabowo, Siti Sharatassyah; Sirkulasi: Venny Irliani Amanah. alamat redaksi: Komisi Pemberantasan Korupsi, Jln. Kuningan Persada Kav. 4, Jakarta Selatan 12950; Telepon: (021) 2557 8300, Faks (021) 5289 2456; Email: [email protected]; Website: www.kpk.go.id; Facebook: Komisi Pemberantasan Korupsi; Twitter: @KPK_RI; Instagram: @official.kpk

MaGanG DI kPkPertanyaan : Felix Winata Selamat Pagi,Halo, nama saya Felix Juanardo Winata, mahasiswa Fakultas Hukum, ingin bertanya perihal magang, apakah KPK membuka lowongan magang pada bulan Januari 2019? Terimakasih atas waktu dan perhatiannya,

Jawaban: Terima kasih atas email yang

disampaikan kepada kami. Kami informasikan bahwa sampai

dengan saat ini KPK hanya dapat memenuhi permintaan mahasiswa/i yang akan membuat penelitian/skripsi dan tidak dapat memenuhi permintaan mahasiswa/i yang akan melakukan KKL/praktek kerja/magang dikarenakan banyak hal didalam organisasi yang bersifat rahasia dan hanya bisa diakses untuk pegawai tetap KPK.

Demikian kami sampaikan, silahkan menghubungi kembali apabila ada pertanyaan lebih lanjut.

BErGaBUnG DEnGan kPkPertanyaan : Andi Saputra Saputra Saya mau gabung dengan anggota KPK apa saratnya Pak/Bu?

Jawaban: Terima kasih atas email yang

disampaikan kepada kami. Untuk menjadi pegawai KPK harus melalui proses rekrutmen pegawai. KPK menggunakan konsultan independen (pihak ke-3) sebagai pelaksana melalui program rekrutmen Indonesia Memanggil. Rekrutmen di KPK dari berbagai disiplin ilmu, yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Informasi mengenai hal ini akan diumumkan pada media nasional dan website KPK.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Silahkan menghubungi kembali apabila ada pertanyaan lebih lanjut.

Bisa bantu kami berkembang ?

gedung merah Putih kPk, jl. kuningan Persada kav.4, jakarta selatan, 12950

0811-199-700 [email protected]

100Pengirim

pertama akan dikirimkan

hadiah menarik dari

integrito

survey secara online dengan memindai QR Code berikut

atauwww.kpk.go.id

Untuk meningkatkan kualitas majalah integrito, kami harap partisipasi

pembaca untuk mengisi survei di balik halaman ini. Isian survei yang

telah diisi mohon dikembalikan melalui salah satu pilihan ini :

edisi iV 2018 integrito | 5

Survei Pembaca Majalah1. Berapa usia Anda? a. 16-25 tahunb. 26-35 tahunc. 36-45 tahund. 46-55 tahune. > 55 tahun

2. Apa profesi Anda?a. Pegawai swastab. guruc. mahasiswad. Pegawai negeri sipile. lainnya…

3. Di mana Anda membaca integrito?a. Perpustakaan b. menerima langsung dari kPkc. online di situs kPkd. kantor/sekolah

mohon lingkari jawaban yang anda pilih :

4. Apa rubrik favorit anda?Alasannya : __________________________________________________________________________________________________

5. Informasi apa yang ingin Anda dapatkan dari Majalah Integrito?__________________________________________________________________________________________________

Sembilan puluh tiga tahun lalu ter-bentuk sebuah organisasi pemuda Indonesia. Organisasi ini adalah cikal bakal terjadinya Sumpah Pe-muda. Terbentuknya organisasi

ini, tak lagi memandang kesukuan dan kedae-rahan yang membuat semangat pemuda da-lam memperjuangkan kemerdekaan semakin berkobar.

Konon ide persatuan sudah ada sejak sepuluh tahun sebelumnya pada 1915. Sejak saat itu beberapa organisasi pemuda yang ada mulai merapatkan barisannya untuk mem-bentuk organisasi pemuda secara nasional. Sejak 1 Januari 1931, Indonesia Muda mulai eksis dan berdiri sebagai bentuk implemen-tasi Sumpah Pemuda. Seluruh penjuru Indo-nesia saat itu menyambut Indonesia Muda dengan gembira.

Tujuan Indonesia Muda adalah mem-perkuat rasa persatuan di kalangan pelajar, membangunkan dan mempertahankan pe-mahaman bahwa mereka adalah anak bangsa yang bertanah air satu supaya tercapai In-donesia Raya. Indonesia Muda terus mena-namkan kepada seluruh pemuda di Indone-sia untuk saling memelihara dan menghargai persatuan Indonesia.

Upaya ini kemudian terbukti mampu mempertahankan Persatuan Indonesia hingga tercapainya sebuah kemerdekaan. Se-telah Indonesia Muda lahir, perjuangan In-donesia menuju kemerdekaan lebih gencar karena tidak berjalan sendiri-sendiri.

T a h u n 2012, konsep Indone-sia Muda sangat mirip dengan f i l m kenamaan Hollywood

yang mengumpulkan beberapa pahlawan su-per dalam sebuah tim: The Avengers. Sebuah organisasi bernama Strategic Homeland In-tervention, Enforcement and Logistics Divi-sion atau biasa disebut SHIELD, mengumpul-kan para pahlawan super karena bumi akan menghadapi ancaman yang sangat memba-hayakan.

Enam pahlawan super harus berkumpul untuk mengalahkan Loki yang berasal dari Planet Asgard. Loki memiliki ambisi mengua-sai jagat raya. Dalam film ini, enam pahlawan super bekerja sama untuk menyelamatkan bumi. Penyelamatan bumi mungkin tidak akan berhasil jika mereka bertarung sendi-ri-sendiri.

Indonesia Muda dan The Avengers ada-lah contoh perjuangan yang dilakukan ber-sama-sama akan lebih efektif dan berhasil ketimbang sendiri-sendiri.

Hal ini juga berlaku dalam perjuangan In-donesia memberantas korupsi. Bukan hanya membutuhkan elemen masyarakat di dalam negeri. Lebih besar dari itu, Indonesia adalah bagia dari negara-negara di dunia yang juga berperang melawan korupsi.

Supaya pemberantasan korupsi lebih efektif dan masif, Indonesia juga harus be-kerja sama dengan negara-negara lain. Ben-tuknya adalah saling memberi masukan dan koreksi dalam pelaksanaan pemberantasan korupsi.

Soalnya, kejahatan korupsi saat ini prak-tiknya sudah lintas negara dan butuh

kerja sama seluruh elemen di dunia untuk membasminyal

InDonESIa MUDa Dan THE avEnGErS

tajuK

edisi iv 2018 integrito | 5

6 | integrito edisi iv 2018 edisi iv 2018 | integrito | 7

r a n a

6 | integrito edisi iv 2018edisi iv 2018 integrito | 7

Inte

gr

Ito

/Sr

P

Hadiah - Wadah Pegawai KPK memamerkan sepeda sebagai hadiah di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (27/07). Sepeda ini disediakan untuk siapa saja yang berhasil menemukan penyerang Novel Baswedan.

KiLas KiLas

8 | integrito edisi iV 2018 edisi iv 2018 integrito | 9

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan edukasi kepada wartawan mengenai

perkara Bantuan Likuiditas Bank In-donesia (BLBI). Juru Bicara KPK Febri

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar pelatihan Penulisan Tata Naskah Dinas

Instansi Pemerintah atau Lembaga untuk meningkatkan kompe-tensi pegawai. Sebanyak 44 orang pegawai mengikuti pelatihan yang terbagi menjadi dua gelombang yaitu tanggal 2 sampai dengan 3 Juli dan tanggal 4 sampai dengan 5 Juli 2018 pukul 08.00 hingga 17.00 WIB bertempat di Ruang Rapat Deputi Bidang Pencegahan lantai 7 Gedung Merah Putih KPK.

Kegiatan In House Training diisi oleh narasumber yang merupakan penyuluh kebahasaan di Badan Pe-

kPk anGkaT ISU SUMBEr DaYa alaM DI ForUM InTErnaSIonal

kPk GElar DISkUSI MEDIa BUlanan

kPk GElar PElaTIHan TaTa naSkaH DInaS

Inte

gr

Ito

/SS

kPk BEnTUk koMITE aDvokaSI DaEraH DI MalUkU UTara

Inte

gr

Ito

/ISt

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk Komite Advokasi Daerah (KAD) di

Provinsi Maluku Utara. Tujuan pem-bentukan komite ini adalah untuk mengakselerasi pencegahan korupsi khususnya di sektor bisnis. Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pengusaha untuk mencari solusi bersama atas masalah yang dihadapi di dunia bisnis.

Dari hasil diskusi yang dilaku-kan KPK bersama Gapensi, Apindo, Gapeksindo, Kadin Maluku Utara, dan Akademisi dari Unevrsitas Khairun, ditemukan tiga masalah utama. Per-tama, mengenai keterlabambatan/ke-gagalan pembayaran pada pekerjaan konstruksi yang sudah di serah-terimakan. Rekomendasi akan hal ini menurut peserta FGD ialah perlu adanya kontrak yang seimbang antara penyedia dan pengguna.

Inte

gr

Ito

/Sr

P

ngembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan, yaitu Meity Taqdir Qodratil-lah dan Endah Nur Fatimah.

Pelatihan ini berisi penggunaan tata bahasa, ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia saat ini, dan jenis-jenis administrasi yang perlu diketahui: sistem administrasi pro justicia, sistem administrasi ang-garan, dan tata naskah dinas konteks administrasi umum.

“Perkembangan teknologi me-nyebabkan perkembangan kosakata, karena bahasa sifatnya dinamis, ini yang harus tetap dijaga penggu-naannya,” kata Meityl

Kedua adalah terkait dengan buruknya implementasi regulasi dan standar pelayanan perizinan mineral dan batu-bara, yang direkomendasi-kan agar adanya peningkatan kapa-sitas dalam pelayanan perizinan oleh aparatur sipil negara. Ketiga menge-nai biaya ekonomi tinggi dalam biaya jasa bongkar muat di pelabuhan. Rekomendasi terkait permasalahan ketiga ini ialah perlunya transparansi tarif jasa bongkar muatl

Diansyah membuka acara Media Briefing yang diselenggarakan di Ge-dung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (17/07).

Kasus BLBI terjadi pada masa

Wakil Ketua Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) La-ode Muhammad Syarif ha-

dir sebagai panelis di acara The Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) – The REDD+ Exchange 2018, Rabu-Kamis (27-28/6) di Oslo Norwegia. Forum ini bertujuan mendiskusikan tentang keberhasilan kunci dalam kebijakan skala global hingga tingkat nasional dan sub-nasional terkait hutan dan

perubahan iklim sekaligus mengi-dentifikasi tantangan perjalanan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degrada-tion in Developing Countries).

Syarif menjadi salah satu panelis dalam sesi paralel dengan tema “Fi-nancial Disclosure and Transparency for Forest – Risk Commodities”. Ia memaparkan upaya yang dilakukan KPK dalam pemberantasan korupsi di

sektor Sumber Daya Alam (SDA). “Indonesia kaya SDA, namun

pengelolaannya belum mampu menyejahterakan rakyat, salah satu penyebabnya adalah korupsi,” kata dia.

Untuk itulah KPK mendorong perbaikan tata kelola sektor SDA melalui perbaikan basis data per-izinan sektor SDA serta mendorong transparansil

Inte

gr

Ito

/tA

P

lampau bermula saat Indonesia mengalami masa krisis di tahun 1998. Kasus yang begitu rumit membuat wartawan masa kini merasa bingung karena tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai konstruksi perkara.

Tim Jaksa Penuntut Umum KPK yang dipimpin oleh I Wayan Riana membantu rekan-rekan media dengan memberikan edukasi dan pe-mahaman mengenai kasus BLBI yang ditangani KPK mulai dari kronologi hingga konstruksi perkara. Hal ini bertujuan agar wartawan memahami konstruksi perkara dan dapat mem-buat berita yang benar agar masyara-kat tidak salah mengintrepertasikan pemberitaan mengenai kasus BLBI yang sedang ditangani KPKl

KiLas KiLas


Inte

gr

Ito

/Sr

P

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo resmi melantik 14 Pejabat

Struktural KPK yang dirotasi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (24/08). Para pejabat yang dirotasi berasal dari level Direktur, Kepala Biro, dan Kepala Bagian.

“Saya percaya saudara-saudari sekalian akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa bersama kita,” kata Agus dalam prosesi pelantikan yang disak-

kPk lanTIk 14 PEJaBaT STrUkTUral

sikan oleh segenap pegawai KPK dan rekan media.

Dalam kegiatan ini, ke 14 pejabat yang dilantik turut mengucapkan sumpah jabatan agar mengemban tugasnya dengan jujur dan menjun-jung kehormatan negara.

“Saya bersumpah bahwa dalam menjalankan jabatan saya, akan lebih mementingkan kepentingan negara dari pada kepentingan saya sendiri. Saya akan senantiasa menjunjung

aUDIEnSI SakTI 2018

Dari hasil Focus Group Discus-sion SAKTI adalah sebuah program yang dibuat oleh In-

donesia Corruption Watch (ICW) yang sudah memasuki tahun ke-4. Selama 10 hari, generasi muda yang berasal dari berbagai daerah ini diberikan pendidikan antikorupsi mulai dari teori korupsi dan antikorupsi hingga

teknis pemberantasan korupsi. Dihari kelima pendidikan SAKTI, mereka berkunjung ke kantor KPK untuk me-ngenal lebih banyak mengenai KPK.

Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberikan banyak pemahaman dan arahan mengenai aksi antikorupsi kepada Mahasiswa yang menjadi

Inte

gr

Ito

/SS

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima kunjungan seorang Profesor dari Univer-

sitas Carnegie Mellon, Australia: Emil Bolongaita. Pertemuan ini digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (09/08).

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif bersama perwakilan dari masyara-kat sipil: Dadang Trisasongko dari Transparency International Indone-

kPk DISkUSIkan PEMBEnTUkan InTErnaTIonal anTI-CorrUPTIon CoUrT

Inte

gr

Ito

/SS

sia, Dr. Roby Brata dari Sekretariat Kabinet, Usman Hamid dari Amnesty International Indonesia, Nusyahbani Katjasungkana dari Indonesia Legal Aid Foundation, dan beberapa akade-misi lainnya.

Emil menyampaikan pendapat bahwa dunia membutuhkan suatu lembaga pengadilan internasional yang independen sebagai pengadilan tingkat akhir, International Anti-

corruption Court. Emil memperkenal-kan istilah The Grand Corruption yang merupakan korupsi tingkat tinggi yang sudah melibatkan para petinggi negara. Pembentukan International Anti-Corruption Court dapat mem-bantu negara-negara yang belum mampu menangani The Grand Corrup-tion yang terjadi di negaranya.

“Keberadaaannya untuk menolong negara yang tidak bisa menyentuh The Grand Corruption. Ka-rena banyak negara yang penegakan hukumnya justru dikendalikan oleh pemerintahan yang korup,” ujar Emil.

“KPK selalu mendorong adanya upaya dan ide pemberantasan ko-rupsi, ini ide yang sangat baik, namun butuh beberapa pendalaman visi dan misi kedepannya,” ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarifl

tinggi kehormatan negara,” ujar em-pat belas pejabat yang dilantik.

Sebagai penutup, Agus berpesan untuk memikirkan masa depan dan perkembangan KPK.

“Mari kita dorong teman-teman yang mau bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita kita. Mudah-mudahan rotasi bisa dilakukan secara periodik dan berkelanjutan agar bisa menjaga KPK dan negara kita lebih baik,” ujar Agusl

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menerima Ikatan Manajer Ke-

uangan dan Akuntansi Rumah Sakit Indonesi (IMAKARTI) Deputi Pence-gahan KPK Pahala Nainggolan juga turut hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/08).

Kunjungan ini dihadiri oleh Ke-tua IMAKARTI, Indra Bastian beserta jajarannya yang bertujuan untuk memperkenalkan IMAKARTI dan mengajukan kerjasama dalam rangka mencegah korupsi di lingkungan keuangan Rumah Sakit diseluruh Indonesia.

Pencegahan korupsi dari segala sisi harus dilakukan secara nyata, Agus menyarankan IMAKARTI untuk mendorong pembuatan cetak biru tata kelola keuangan dan akuntasi rumah sakit.

Sepekan kemudian, KPK mene-rima kedatangan dari Ikatan Nasional

Konsultan Indonesia (INKINDO) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (15/08)

Tujuan Ketua Umum DPN INKINDO Nugroho Pudji Rahardjo beserta jajarannya ke KPK adalah untuk memperkenalkan INKINDO yang merupakan organisasi asosiasi badan usaha jasa konsultan tertua yang telah berdiri dari 1979. Anggota INKINDO bergerak di sektor jasa konsultasi di bidang konstruksi dan 17 bidang lainnya diluar konstruksi. Sebagian besar anggota bekerja untuk pemerintah dan sedikit yang bekerja untuk swasta.

INKINDO mendatangi KPK, untuk melakukan kerjasama dalam rangka membuat strategi penanggulangan korupsi terutama dalam sektor jasa. Pihak INKINDO berharap KPK dapat mengevaluasi sistem pengadaan yang ada di lembaga pemerintah dan swastal

kPk DoronG PEnCEGaHan korUPSI SEkTor SWaSTa Dan kEUanGan rUMaH SakIT

peserta SAKTI. Saut memulai paparan mengenai arti integritas dan 9 nilai antikorupsi.

“Orang-orang yang sudah men-jalankan 9 nilai antikorupsi adalah orang-orang yang berintegritas,” kata Saut.

Saut juga bangga karena mereka adalah generasi muda yang paling berintegritas di daerahnya karena me-miliki perhatian terhadap isu korupsi di Indonesia.

Agus juga menjabarkan menge-nai Island of Integrity. Ia berharap setiap peserta SAKTI bisa berkomit-men untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan menjadi teladan.

“Dimulai dari sendiri dan selanjutnya ditularkan ke yang lain, sehingga kebaikan itu bisa menyebar kepada orang-orang di sekitar kita,” ujar Agusl

HA

rIA

n n

ASI

on

AL.

Co

M

KanaL KanaL

12 | integrito edisi iV 2018 edisi iV 2018 integrito | 13

Musik adalah bagian penting dari kehidupan. Buktinya, detak jantung manusia punya irama tertentu. Itu adalah salah satu kutipan anonim

yang menunjukkan betapa lekatnya musik dengan kehidupan. Musik dianggap sebagai salah satu medium yang paling efektif dalam memberi pengaruh.

Sejak dua tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Festival Lagu Suara Antikorupsi atau SAKSI, yang diikuti banyak

musisi dari berbagai daerah di Indonesia. Tahun ini, KPK kembali menyelenggarakan Festival Lagu SAKSI, dengan serangkaian kegiatan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu mengadakan Klinik Musik Antikorupsi.

“Pencegahan korupsi ini erat hubungannya dengan adat dan kebiasaan, salah satu solusinya adalah menggunakan pendekatan budaya, dan musik memberikan peranan penting bagi pence-gahan korupsi di Indonesia,” kata Robi Navicula yang menjadi salah satu pembicara dalam Klinik

Supaya Tidak Ragu Membuat Lagu

SIaPakaH YanG BErHaSIl MErEBUT JUara PErTaMa FESTIval SakSI 2018?

SakSIkan HanYa DI kanal.kPk.Go.ID

Musik Antikorupsi di Jakarta. Senada dengan Robi, Che Cupumanik,

menganggap lirik memiliki kekuatan untuk menggugah. Sebut saja lagu Imagine dari John Lennon, Heal The World milik Michael Jackson, dan banyak lagi lagu-lagu tentang perdamaian maupun kritik sosial yang ternyata bisa meng-gerakkan hati banyak orang untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

Di Indonesia, ada Mafia Hukum. Lagu mi-lik Navicula ini menjadi salah satu yang sukses menggambarkan luapan emosi terhadap ketida-kadilan hukum yang ada di Indonesia. Seharus-nya bentuk kritik atau bentuk ajakan memerangi korupsi bisa disalurkan lewat lagu. Harapannya, ada yang tergerak hatinya untuk tidak melaku-kan korupsi karena mendengar lirik yang panas, atau banyak koruptor yang tersindir dengan lirik yang pedas.

Jakarta merupakan kota pertama klinik musik diadakan, dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai macam latar belakang. Diawali dengan diskusi bersama Pim-pinan KPK, Saut Situmorang, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Robi Na-vicula dan Che Cupumanik.

Empat pembicara ini berdiskusi tentang fungsi musik untuk memerangi korupsi. Dimulai dengan Febri Diansyah dan Saut Situmorang yang menjelaskan berbagai macam jenis korupsi, hingga nilai-nilai antikorupsi yang bisa ditanam-kan melalui lagu. Dilanjutkan oleh Che dan Robi yang membedah karya mereka masing-masing dalam proses pembuatan lagu.

Dalam klinik musik, mereka mementori pe-serta dengan tantangan yang diberikan oleh pa-nitia. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat sebuah chorus lagu bertema antikorupsi dengan kata kunci yang telah diundi dan dibagikan. Robi serta Che yang dibantu be-berapa fasilitator dari finalis SAKSI tahun-tahun

sebelumnya, memiliki cara tersendiri dalam me-mandu para peserta untuk membuat lagu yang menarik.

Che misalnya, mengajarkan cara membuat lirik dengan rima yang sama sehingga terde-ngar puitis dan mudah diingat. Robi memakai cara lain, ia mengajarkan membuat lirik dengan musik milik Avicii.

Menuju Festival Lagu SAKSI 2018, membuat lagu bertemakan antikorupsi bukanlah perkara mudah, maka dari itu KPK melalui Kanal KPK membuat roadshow Klinik Musik Antikorupsi ke beberapa kota untuk menyukseskan festival ini. Dengan memberikan pelatihan musik, cara membuat lirik hingga musiknya, mendengarkan cerita dari narasumber tentang proses membuat musik yang bisa menggugah hati banyak orang, peserta diharapkan mampu semakin bersema-ngat menyuarakan antikorupsi melalui lagu.

Seluruh musisi yang memiliki karya lagu antikorupsi, bisa mengirimkan karyanya ke KPK

dari bulan Juli hingga Oktober nanti. KPK berharap, dengan adanya festival lagu SAKSI ini, karya-karya yang di-perdengarkan bisa menggugah hati ba-nyak orang untuk tidak berbuat hal-hal

yang merugikan orang lain, negara, bahkan diri sendiri. Serta, membakar semangat anak-anak muda untuk terus membantu KPK dalam hal pe-nindakan dan pencegahan korupsi demi Indone-sia yang lebih baik lagil

klInIk MUSIk anTIkorUPSI 2018



Prihatin dan merasa ancaman akibat koruPsi sudah sangat serius. negara-negara di dunia keroyokan melawan koruPsi. sebuah

kesePakatan internasional dibuat bak strategi Perang.u t a m a

utama

Dua puluh dua pahlawan super bersatu dalam se-buah pertempuran me-nyelamatkan bumi dari kepunahan separuh populasinya. Kumpu-lan pahlawan super ini harus bekerja keroyo-

kan karena musuh yang dihadapi tidak biasa. Namanya Thanos. Makhluk dari Planet Titan yang sedang mengumpulkan enam batu sakti untuk memusnahkan separuh populasi di ja-gat raya. Alasannya satu: supaya ada keseim-bangan.

Meski hanya menghadapi satu musuh, para pahlawan super tak bisa santai. Mereka harus berjuang mati-matian. Dengan batu-batu yang Thanos miliki, ia bisa memanipu-lasi ruang, waktu, kehidupan, kematian, bah-kan realitas. Kekuatan para pahlawan super jadi tak punya banyak daya melawan.

Karena batu-batu milik Thanos ini pula, para pahlawan super harus terpecah. Mereka harus bertarung di dua tempat yang berbeda. Sebagian bertarung di Planet Titan, sebagian lagi bertarung di Wakanda, Planet Bumi.

Dalam pertarungan sengit ini, beberapa pahlawan super harus meregang nyawa da-

Co

rPo

rA

teC

oM

PLIA

nC

eIn

SIg

Ht.

Co

M


utama utama

teknis pada lingkup bilateral, regional dan multilateral.

Dari sisi aturan, UNCAC penting untuk mengharmonisasi peraturan perundang-un-dangan nasional dalam pencegahan dan pem-berantasan tindak pidana korupsi sesuai de-ngan konvensi ini.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Ko-rupsi Saut Situmorang mengatakan ratifikasi UNCAC penting untuk Indonesia. Selain un-tuk menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi, Indonesia bisa mendapatkan ma-sukan dan rekomendasi yang realistis untuk dijalankan.

Soalnya, dalam proses implementasi di negara-negara peratifikasi UNCAC, ada pro-ses telaah antar negara. Proses ini disebut sebagai telaah mekanisme. Implementasi pasal-pasal di UNCAC di setiap negara akan dikaji melalui proses ini, bergilir dalam kurun waktu lima tahun. Telaah ini bertujuan untuk memberi rekomendasi dan bantuan teknis.

“Dalam proses ini, Indonesia bisa men-dapat banyak masukan untuk menambal celah undang-undang dan aturan yang kita punya, yang mungkin masih bisa diakali oleh koruptor,” kata Saut.

Sistem telaah ini dilakukan dengan trans-paran, dengan menggunakan konsep berbagi. Bukan menggurui, setiap negara bisa berbagi cara melaksanakan pasal-pasal UNCAC. Kon-sep yang digunakan adalah dua negara penin-jau untuk satu negara.

Director (Anti-Corruption) Commision of Human Rights and Administrative Jus-tice Ghana, Charles Adombire Ayamdoo me-ngatakan telaah bukan untuk mencari-cari kesalahan negara yang ditelaah.

“Ini adalah mekanisme untuk bertukar info dan berdiskusi tentang pengalaman dan hambatan yang dihadapi masing-masing ne-gara,” kata Ayamdoo.

Ada empat langkah dalam sistem telaah ini. Pertama adalah telaah yang dilakukan oleh diri sendiri (self assessment). Setelah itu, akan ada telaah oleh ahli dan pakar yang di-tunjuk oleh negara penelaah (reviewer). Lang-kah ketiga adalah verifikasi dan kunjungan dari negara yang bertugas sebagai penelaah. Tahapan terakhir adalah rekomendasi.

Crime Prevention and Criminal Justice Officer dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Tanja Santucci me-ngatakan, telaah oleh negara lain akan mem-bantu implementasi dengan pengembangan pengetahuan Indonesia yang selama ini ber-

partisipasi sangat aktif. “Cakupan UNCAC sangat luas, maka

sangat penting untuk negara-negara yang meratifikasi berdiskusi tentang masalah dan hambatan yang dihadapi,” kata dia

Indonesia sudah tiga kali menjadi negara penelaah. Pada 2011, selama dua tahun, In-donesia bersama Belarusia menelaah Iran. Kemudian pada 2013, Indonesia bersama Kolombia menelaah Haiti. Paralel, Indonesia bersama Pakistan menelaah Kirgizstan.

Sebaliknya, Indonesia sudah dua kali ditelaah: tahap 1 dilakukan pada 2011 oleh Inggris dan Uzbekistan. Telaah tahap 1 meng-hasilkan 32 rekomendasi yang harus ditin-daklanjuti Indonesia. Bidang yang dibahas adalah Bab III tentang Pemidanaan dan Pe-negakan Hukum serta Bab IV tentang Kerja-sama Internasional.

Telaah tahap 2 dilakukan pada 2016 oleh Yaman dan Ghana. Tahap ini menghasilkan 21 rekomendasi dengan ruang lingkup Bab II tentang Pencegahan dan Bab V tentang Pe-mulihan Aset.

Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan telaah implementasi kesepakatan internasional ini seperti medical check up. Sehingga jika ditemukan masalah, bisa segera dicarikan solusinya.

“Melawan korupsi kan ibarat lari jarak jauh, bukan hanya soal fisik tapi harus ada ke-siapan mental dan mekanismenya,” kata dia.

Tindak pidana korupsi memang sudah menjadi masalah internasional, tidak ter-batas dalam lingkup satu negara saja. Sebab korupsi termasuk dalam tindak kejahatan luar biasa. Di semua negara, tindak korupsi pasti mengakibatkan penderitaan besar dan menyebabkan negara merugi dalam jumlah fantastis. Karena itu, diperlukan kerja sama berbagai perangkat hukum dan pemangku kebijakan, serta peran serta masyarakatl

Forum Internasonal – Perwakilan dari berbagai negara dalam forum pembahasan pasal-pasal dalam United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). di Wina, Austria.

sudah sangat serius. Korupsi dianggap sudah mengancam stabilitas dan keamanan masya-rakat yang merusak nilai etika, demokrasi, dan keadilan.

Negara-negara ini juga menyepakati bahwa korupsi bukan lagi masalah lokal, tapi fenomena internasional yang mempengaruhi seluruh masyarakat dan ekonomi. Sehingga kerja sama internasional untuk mencegah dan memberantasnya sangat penting.

Satu dari 186 negara yang telah meratifi-kasi kesepakatan internasional ini adalah In-donesia. Indonesia meratifikasi UNCAC de-ngan mengesahkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Antikorupsi, 20013).

Ratifikasi ini penting untuk Indonesia ka-rena beberapa alasan. Sesuai dengan yang ter-cantum dalam UU Nomor 7 Tahun 2006, UN-CAC penting untuk meningkatkan kerjasama internasional khususnya dalam melacak, membekukan, menyita, dan mengembalikan aset-aset hasil tindak pidana korupsi yang di-tempatkan di luar negeri.

Manfaat lain adalah untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam pelaksanaan perjanjian ekstradisi, bantuan hukum timbal balik, penyerahan narapidana, pengalihan proses pidana, dan kerja sama penegakan hu-kum.

UNCAC juga akan mendorong terjalin-nya kerjasama teknik dan pertukaran infor-masi dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di bawah payung kerja sama pembangunan ekonomi dan bantuan

lam perjuangan melawan Thanos. Pertem-puran belum usai. Thanos masih melenggang dengan enam batu sakti miliknya.

Cerita ini terjadi dalam film Avengers: Infinity War. Tak usai dalam satu film. Per-juangan para pahlawan super ini belum ber-akhir. Mereka masih harus terus bersatu dan menyusun strategi melawan Thanos.

Realita di Bumi, tentu saja di luar film, tak serupa dan tak sama. Kenyataannya, di Bumi tidak ada Thanos. Tidak ada kumpulan pahla-wan super. Tapi ada satu persamaan kondisi di Bumi dengan film Avengers: Infinity War. Penduduk Bumi punya musuh bersama yang harus dilawan. Bukan makhluk luar angkasa seperti Thanos. Musuh bersama penduduk Bumi adalah korupsi.

Jika Infinity War punya dua puluh dua pahlawan super yang siap melawan Thanos, di Bumi ada 186 negara yang sepakat melawan korupsi. Langkah negara-negara tersebut melawan korupsi adalah dengan meratifikasi United Nations Convention Against Corrup-tion (UNCAC).

UNCAC adalah Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Antikorupsi yang merupakan instrumen hukum internasional dengan tu-juan mengatasi masalah korupsi di tingkat global. UNCAC memperkenalkan seperang-kat standar, aturan dan upaya-upaya yang dapat diterapkan oleh negara-negara di dunia untuk memperkuat kerangka hukumnya da-lam memberantas korupsi secara efektif.

Konvensi internasional ini diadopsi oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 31 Oktober 2003. Negara-negara yang ikut dalam konvensi ini merasa prihatin dan merasa masalah dan ancaman akibat korupsi

“Dalam proses ini, Indonesia bisa mendapat banyak masukan untuk menambal celah undang-undang dan aturan yang kita punya, yang mungkin masih bisa diakali oleh koruptor,”

Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK

Inte

gr

Ito

/ISt


utama

Sebuah filosofis tentang jari tangan menyebutkan saat satu jari menunjuk orang lain, ada tiga jari lain yang menunjuk ke diri sendiri. Introspeksi. Itulah yang di-terapkan dalam penerapan United Nations Convention

against Corruption (UNCAC). Semua negara yang meratifikasi kesepakatan internasional ini, akan diminta untuk melakukan penilaian

mandiri dalam sebuah aplikasi yang disebut Omnibus. Aplikasi berisi indikator penilaian-nya bisa diunduh melalui Omnibus di situs United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).

Penilaian ini kemudian akan ditelaah oleh ahli dan sekretariat dari negara yang akan menelaah. Indikator-indikator ini akan digunakan untuk mengetahui kondisi di ne-gara peratifikasi. Salah satunya adalah untuk melihat yang sudah dilakukan sebuah negara

SAMAKAN LANGKAh MENUTUP CELAh

utama

dalam pemberantasan korupsi. Sehingga ne-gara penelaah bisa memberi masukan. Seba-liknya, pengalaman pemberantasan korupsi yang efektif, bisa jadi modal untuk berbagi pengalaman dengan negara lain.

Proses ini disebut dengan mekanisme te-laah antarnegara peratifikasi UNCAC. Sistem penelaahan ini dilakukan dengan transparan, dengan menggunakan konsep berbagi. Bukan menggurui, setiap negara bisa berbagi cara melaksanakan pasal-pasal UNCAC. Konsep yang digunakan adalah dua negara penelaah untuk satu negara.

Indonesia sudah tiga kali menjadi negara penelaah. Pada 2011, selama dua tahun, In-donesia bersama Belarusia menelaah Iran. Kemudian pada 2013, Indonesia bersama Kolombia meninjau Haiti. Paralel, Indonesia bersama Pakistan meninjau Kirgizstan.

Sebaliknya, Indonesia sudah dua kali ditelaah: tahap 1 dilakukan tahun 2011 oleh Inggris dan Uzbekistan. Telaah tahap 1 meng-hasilkan 32 rekomendasi yang harus ditin-daklanjuti Indonesia. Bidang yang dibahas adalah Bab III tentang Pemidanaan dan Pe-negakan Hukum serta Bab IV tentang Kerja-sama Internasional.

Telaah tahap 2 dilakukan tahun 2016 oleh Yaman dan Ghana. Tahap ini menghasilkan 21 rekomendasi dengan ruang lingkup Bab II tentang Pencegahan dan Bab V tentang Pe-mulihan Aset.

Indonesia mendapat tiga puluh dua re-komendasi hasil dari telaah tahap 1. Hampir seluruhnya berkaitan dengan regulasi. Per-baikan regulasi dan penegakan hukum ter-hadap tindak pidana korupsi ini memang menjadi salah satu keutamaan dalam proses telaah pasal-pasal dalam UNCAC.

Rekomendasi ini bukan hanya menyasar pemerintah atau penegak hukum saja. Selu-ruh pihak yang berperan dalam pemberan-tasan korupsi harus ikut serta memperbaiki.

“Partisipasi dari lembaga dan instansi terkait sangat penting dan kunci untuk mem-bentuk legal framework pemberantasan ko-rupsi di Indonesia,” kata Crime Prevention and Criminal Justice Officer dari UNODC, Tanja Santucci.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan pemenuhan rekomendasi kesepakatan in-ternasional ini adalah tugas semua pihak, terutama Dewan Perwakilan Rakyat dan pe-merintah. Soalnya, beberapa rekomendasi UNCAC putaran I dan II terkait dengan peru-bahan undang-undang.

“Kerjasama penegakan hukum, serta har-monisasi peraturan perundang-undangan nasional dalam pencegahan dan pemberan-tasan tindak pidana korupsi sesuai dengan konvensi ini perlu diwujudkan,” kata dia.

Agus mengatakan tindak lanjut dari im-plementasi UNCAC ini agar seluruh kemen-terian/lembaga terkait turut berkomitmen terhadap seluruh rekomendasi yang diberi-kan ke Indonesia. Salah satunya, kata dia, perlu dukungan penuh DPR untuk menyu-sun Program Legislasi Nasional. Supaya bisa membahas dan menyelesaikan rancangan undang-undang yang sejalan dengan reko-mendasi UNCAC.

“Ini juga bisa jadi evaluasi berkala secara menyeluruh terhadap efektivitas upaya pen-cegahan dan pemberantasan yang berjalan, serta mempersiapkan diri menyongsong fase dua dari telaah UNCAC,” kata Agusl

semua negara Peratifikasi uncac saling menelaah dan memberi masukan. bukan komPetisi, taPi saling mengisi, kemudian beri rekomendasi.

1. Memberlakukan prosedur di mana peja-bat publik yang dituduh melakukan tin-dak pidana korupsi diberhentikan semen-tara dalam penyidikan dan diberhentikan setelah diputus bersalah.

2. Mengkaji penerapan aturan terkait meng-halangi proses peradilan untuk mengi-dentifikasi masalah-masalah dalam pe-negakan hukum dan kebutuhan bantuan teknis.

3. Memperbolehkan kejaksaan dan kepo-lisian menyidik pejabat tinggi tidak lagi memerlukan izin.

4. Memastikan beratnya pelanggaran diper-timbangkan dalam memutuskan remisi atau pembebasan bersyarat bagi terpi-dana.

5. Memastikan pelapor terlindungi.6. Memastikan badan atau perorangan yang

menderita kerugian akibat korupsi memi-liki hak untuk mengambil upaya hukum terhadap yang bertanggungjawab atas ke-rugian tersebut guna mendapatkan ganti rugi tanpa perkara pidana sebelumnya.

7. Apabila menolak permintaan ekstradisi terhadap warganegara yang terkait pe-laksanaan hukuman, memastikan agar pelaksanaan hukuman dapat dilakukan di Indonesia.

8. Menjajaki kemungkinan menjadikan KPK otoritas pusat untuk seluruh kasus korup-sil

Yang Sudah Dilakukan

Inte

gr

Ito

/Sr

P


utama

Penelaahan United Na-tions Convention Against Corruption (UNCAC) pu-taran II menghasilkan 21 rekomendasi untuk In-donesia. Dari jumlah itu, empat belas di antaranya adalah tentang pence-

gahan korupsi. Tujuh lainnya tentang pemu-lihan aset. Salah satu poin rekomendasinya adalah memastikan independensi lembaga antikorupsi. Banyaknya rekomendasi ten-tang pencegahan, menunjukkan betapa pen-tingnya fungsi dan peran ini dilakukan dalam pemberantasan korupsi. Di penelaahan pu-taran II ini, Indonesia ditelaah oleh Yaman dan Ghana.

Tak hanya harus dipastikan independen-sinya, menurut rekomendasi yang diterima Indonesia, lembaga antikorupsi juga harus diperkuat. Penguatan ini agar lembaga anti-korupsi bisa mencegah korupsi di semua le-vel, terutama level provinsi, kabupaten, dan kota.

Terkait pencegahan, hasil penelaahan pu-taran II merekomendasikan Indonesia untuk meningkatkan transparansi sektor swasta yang sesuai dengan standar internasional. Sa-lah satunya adalah tentang keterbukaan La-poran Keuangan Tahun Perusahaan (LKTP) yang perlu diatur lebih lanjut dalam per-aturan perundang-undangan.

Indonesia juga didorong untuk menga-tur dalam undang-undang tentang larangan pembebanan pengeluaran yang merupakan bentuk suap termasuk pengeluaran-penge-luaran lain yang dikeluarkan sebagai bentuk perpanjangan dari tindakan korupsi sebagai komponen pengurang pajak.

Hasil penelaahan Bab V Pemulihan Aset, hasil rekomendasinya mendorong Indonesia untuk menyelesaikan UU Perampasan Aset dan UU Bantuan Hukum Timbal Balik dalam

Masalah Pidana. “Melalui UNCAC, Indonesia telah me-

miliki rujukan dengan standar internasional dalam merumuskan kebijakan dan program antikorupsi,” kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.

Pemerintah, parlemen, dan seluruh pe-mangku kepentingan harus terus konsisten bahwa delik korupsi adalah kejahatan luar bi-asa dan sangat serius mengancam keberlang-sungan sebuah bangsa. Tidak saja terletak pada modus operandi dan komitmen tegas penegak hukumnya.

Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dianggap perlu segera mengadopsi aturan suap pejabat asing, illicit enrichment, suap pada sektor swasta dan trading in influence sebagai salah satu celah yang perlu diisi antara legislasi domestik dengan standar UNCAC.

Reviu UNCAC mendorong Indonesia me-nerapkan Jakarta Statement on Principles for Anti-Corruption Agencies. Dengan berpijak kepada konvensi antikorupsi ini, jelas bahwa dalam hal ini, Indonesia hanya memiliki satu opsi. KPK selaku lembaga antikorupsi yang menjalankan mandatnya sesuai yang tertu-ang dalam UU No. 30 Tahun 2002, hanya bo-leh untuk diperkuat, tidak untuk dilemahkan.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan salah satu sistem

utama

“Melalui UNCAC, Indonesia telah memiliki rujukan dengan standar internasional dalam merumuskan kebijakan dan program antikorupsi,”

Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK

SATUKAN AKSI LAKSANAKAN REKOMENdASI

dari 53 rekomendasi, baru delaPan yang diselesaikan indonesia. Pada 2022 akan ada Penelaahan Pelaksanaan seluruh rekomendasi. Pelaksanaan rekomendasi akan memPerlihatkan komitmen indonesia terhadaP kesePakatan internasional ini.

Inte

gr

Ito

/Sr

P


utama jeda


Meski mengambil nama grup musiknya dari nama pembunuh berantai asal Amerika Serikat, lima personel Pee Wee Gaskins sepakat bahwa ber-

perilaku jujur bukanlah pilihan. Tapi satu-satunya yang memang harus dilakukan seperti bernafas.

“Bohong itu nyusahin, karena harus mikir dulu,” kata gitaris sekaligus vokalis Pee Wee Gaskins, Sansan.

Sansan bersyukur sejak kecil ibunya menasihati dan menekankannya untuk berlaku jujur. Ia selalu ingat pesan ibunya yang mempersilahkannya me-lakukan apa saja, asal benar dan jujur.

“Tidak usah takut,” ujar Sansan menirukan pe-san ibunya. Pesan itulah selalu ia ingat dan lakukan hingga kini.

Aldy, sang penabuh drum, setuju dengan rekannya. Ia mengatakan perilaku jujur itu sangat penting karena akan kembali kepada kita sendiri. Begitu juga dengan bohong. Kalau berbohong, yang rugi adalah si pelaku. Sekali ketahuan berbo-hong, selamanya orang tidak akan percaya lagi.

“Biasanya setiap kebohongan akan terus diikuti dengan kebohongan-kebohongan selanjutnya,” ujar Aldy.

Saat ini, Aldy sudah menanamkan pentingnya kejujuran kepada anaknya. Salah satu tipsnya ada-lah memulainya dari hal terkecil. Misalnya, kata dia, jika janjian dengan orang lain. Orang kerap berbohong berkata sudah

di perjalanan, padahal masih di

PEE WEE GaSkInS

BOHONG ITU NYUSAHIN

rumah. Aldy menyebut ini sebagai perilaku korup. Sang pembetot bass, Dochi, mendukung per-

nyataan Aldy. Menurut Dochi, mengajarkan jujur sejak dini itu penting. Tapi lebih penting lagi meng-ajarkan dengan contoh. Ia bercerita ketika mem-buat SIM A, ia mengulang ujian teori sampai tiga kali. Padahal, ia bisa dengan mudah menggunakan jasa calo. Tetapi ia memilih melakukannya sendiri karena cara inilah yang benar.

“Kalau saya saja nyogok, bagaimana mau mengajarkan jujur ke orang lain,” kata dia.

Mendengar nama dan asal nama Pee Wee Gas-kins memang kedengaran cukup sadis. Tetapi tidak dalam lirik lagu yang mereka suarakan. Sebagai band yang antimainstream, menurut Dochi, dalam lagu-lagunya selalu mengusung tema-tema positif.

Misalnya di album terakhir yang berjudul “A Youth Not Wasted”. Mereka bercerita kalau masa muda itu hanya sekali, yang ketika sudah tua tidak

bisa kembali lagi. Maka gunakanlah masa tersebut dengan hal-hal yang berman-faat baik bagi dirinya dan orang lainl


butuhkan komitmen yang kuat dan upaya supremasi hukum yang berkelanjutan dari pemerintah. Rekomendasi tersebut antara lain, revisi Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, UU KUHAP, Undang-Undang Per-ampasan Aset, Undang-Undang Ekstradisi dan Undang-Undang Bantuan Hukum Tim-bal Balik dalam Masalah Pidana.

Kemauan politik dan keterlibatan parle-men yang memegang fungsi legislasi men-duduki peran kunci dalam mengimple-mentasikan pemerintahan antikorupsi dan mewujudkan Tujuan Pembangunan Berke-lanjutan (SDGs). Dalam kaitan dengan tujuan tersebut, wakil rakyat perlu bekerja dalam ke-selarasan dengan pemerintah di negara-ne-gara pihak UNCAC serta berperan dalam ratifikasi, implementasi, adaptasi ke dalam negeri, serta pemantauan dan pengkajian ter-hadap UNCAC.

Dalam hal pemenuhan hasil rekomen-dasi, KPK tidak dapat berjalan sendiri. Perlu adanya komitmen, kerjasama, sikap, serta upaya nyata dari pemerintah dan parlemen.

“Pada 2022, akan ada peninjauan untuk pelaksanaan rekomendasi secara keselu-ruhan, ini akan memperlihatkan komitmen Indonesia terhadap kesepakatan yang telah diratifikasi,” kata Staf Ahli Kelembagaan, Ke-menterian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Diani Sadiawati.

Diani mengatakan, pelaksanaan reko-mendasi UNCAC akan menunjukkan komit-men Indonesia terhadap pencegahan ko-rupsi. Soalnya, kata dia, mencegah tetap lebih baikl

pengawasan yang paling penting saat ini adalah pencegahan di daerah.

“Praktik korupsi di daerah sudah jadi fenomena tersendiri, hingga saat ini Indone-sia belum punya pengawasan hingga ke dae-rah,” kata Syarif.

Sejak enam tahun berlalu dari selesainya peninjauan putaran I UNCAC yang mereviu Bab III (Kriminalisasi dan Penegakan Hu-

kum) dan Bab IV (Kerjasama Interna-sional), Indonesia baru me-

nyelesaikan 8 dari 32 rekomendasi.

D a r i 24 reko-m e n d a s i

yang be-lum di-selesaikan,

ada bebe-rapa reko-m e n d a s i yang mem-

Inte

gr

Ito

/ISt

“Biasanya setiap kebohongan akan terus diikuti dengan

kebohongan-kebohongan selanjutnya,”


korUPSI SDa rUGIkan nEGErItanah subur, kaya sumber daya alam, itulah kekuatan indonesia. Pesonanya memikat bukan hanya untuk wisata dan inVestasi, taPi juga objek koruPsi. suaP hingga Pencucian uang dilakukan tanPa basa-basi. semua dilakukan demi Pundi-Pundi Pribadi. kehancuran lingkungan terlanjur tak terobati.

*Harga Beras 11.936, Rata- rata harga beras di tingkat grosir indonesia, Juli 2018 (versi Badan Pusat Statistik)

rp3,1 Triliun

kaSUSSuap alih fungsi lahan hutan menjadi kebun sawit Provinsi riau. tPK Suap Pembahasan rAPBD.P tA 2014 dan atau rAPBD tA 2015 Prov. riau

rp153,4 Triliun

kaSUSSuap Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (SKK Migas) pada tahun 2012 – 2013 dan tindak pidana pencucian uang (tPPU)

rp301,654 Triliun

kaSUSSuap Penerbitan Izin Usaha Hasil Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan tanaman (IUPHHK-Ht) di Kabupaten Siak, riau kepada sejumlah perusahaan yang tidak sesuai dengan ketentuan tahun 2001 sampai dengan tahun 2003

rp265 Miliar

kaSUStPK terkait dengan penilaian dan pengesahan Badan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan tanaman (BKUPHHK-Ht) pada areal yang diberikan IUPHHK-Ht kepada sejumlah perusahaan pada tahun 2001-2006 di Kab Pelalawan dan pada tahun 2001-2007 di Kab. Siak

rp1,209 Triliun

kaSUSSuap Penerbitan 15 Izin Usaha Hasil Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan tanaman (IUHPHHK-Ht) di Kab. Pelalawan

rp3 Miliar

kaSUSSuap Izin Usaha Perkebunan & Hak guna Usaha (HgU) milik perkebunan Pt Cipta Cakra Murdaya dan Pt Hardaya Inti Plantations di Kecamatan Bukal Kab. Buol Sulawesi tengah

rp201,82 Triliun

kaSUSSuap pemberian rekomendasi tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama Pt Bukit Jonggol Asri

KATA MEREKATeguh Surya - Greenpeacetentang vonis Annas Maamun: “Kalau cuma tuntutan enam tahun, pantas saja pejabat masih senang korupsi.” Ia menilai, tuntutan enam tahun ter-lalu rendah mengingat kejahatan korupsi SDA seperti hutan memberikan dampak sangat buruk dan bersifat multidimensi. Ia berdampak bukan hanya pada lingkungan, tetapi memicu persoalan sosial (konflik), bencana ling-kungan menahun, pemiskinan dan lain-lain.

Tama S langkun - koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Korupsi SDA ini kerugiannya unlimited, banyak sekali, kalau korupsi peng-adaan barang dan jasa, uangnya habis korupsi selesai, tapi kalau SDA dia tidak akan berhenti sampai SDA-nya habis,

nur Hidayati - Direktur Eksekutif WalhiPemerintah harus melihat kerusakan alam akibat praktik-praktik korupsi. Pe-merintah harus menghentikan pemberian izin di sektor sumber daya alam. Itu yang menurut kami menjadi penting agar kerugian negara itu tidak se-makin besar. Akibat berbagai kerusakan lingkungan yang menyebabkan juga bencana ekologis

Erasmus - Deputi II Sekjen aMan (aliansi Masyarakat adat nusantara)Proses perizinan menjadi salah satu area yang rawan korupsi di sektor SDA. Praktik korupsi di wilayah adat kerap diiringi intimidasi terhadap Masyarakat Adat, terutama saat terjadi proses pembangunan dan penerbitan izin-izin konsesi dimana sangat jarang melibatkan unsur Masyarakat Adat

rizal Malik - CEo WWF IndonesiaWWF telah kerja selama 55 tahun di Ujung Kulon untuk menjaga Badak ber-cula. tapi kalau ternyata terjadi tata kelola yang buruk, dengan 1 tanda ta-ngan saja atau satu izin berburu seluruh usaha 55 tahun itu akan sia-sia. Bah-kan satu tahun, kalau kita biarkan orang berburu Badak untuk mengambil culanya, 67 Badak, mungkin akan punah dalam waktu kurang dari 30 hari

Rp357 Triliun 300 Juta Ton*=ToTal kErUGIan nEGara : SETara BEraS :

jejaK Kasus

grAFIS: ISPengoLAHAn DAtA: eSt

integrito | 25

ralaT rEDakSIDalam edisi (Mimpi) Citarum Harum terdapat kesalahan penulisan dalam rubrik Jejak Kasus halaman 20-21. Di rubrik tersebut tertera keseragaman nominal rupiah kerugian negara: Rp1,209 Triliun.

Kami atas nama redaksi meminta maaf kepada pembaca Integrito atas kesalahan penulisan tersebut. Berikut, kami sertakan Jejak Kasus dengan penulisan angka yang benar.

Salam Antikorupsi!REDAKSI INTEGRITO

26 | integrito edisi iV 2018 edisi iV 2018 integrito | 2726 | integrito edisi iV 2018

r a n a

Kompak - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kiri) dan salah satu jurnalis dalam kegiatan Media Gathering 2018, di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Sabtu (01/07).


Inte

gr

Ito

/Sr

P


a bdul Manan, seorang jurnalis senior yang saat ini menja-bat sebagai Ketua AJI Indonesia meluangkan waktunya berbincang santai bersama integrito. Ia berbagi cerita mulai dari pergeseran Pers ditengah perkembangan citi-zen journalism yang pesat, cara menghadapi banjir in-

formasi, hoax, hingga cara Pers berhadapan dengan korupsi.

tatap muKa

“PErS, MEDIa SoSIal, Dan BUDaYa GraTIFIkaSI”

kETUa alIanSI JUrnalIS InDEPEnDEn InDonESIa aBDUl Manan

Bagaimana peran Pers ditengah era jurnalisme publik dan media sosial?

Tantangan yang dihadapi pers dan jurnalis di era digitalisasi itu menghadapi banjirnya informasi melalui media sosial dan

mulai bermunculannya jurnalisme warga. Ini tidak lepas karena menguatnya digitalisasi yang membuat setiap orang bisa men-

jadi reporter dan menjadi jurnalis. Problemnya adalah informasi itu kan tidak selalu reliable,

informasinya tidak selalu sesuai fakta. Jadi ada yang namanya berita bohong atau separuh bohong. Atau hoax yang merupa-kan kompilasi dari benar dan bohong. Dan sekarang itu bisa mudah tersebar.

Apakah media sosial seperti jadi pesaing media (dalam hal ini media online)?

Memang media sosial itu bersaing dengan media online. Problemnya media online juga tidak mungkin menghadirkan

informasi secepat itu karena dia merupakan produk jur-nalisme, dia harus melalui tahapan-tahapan seperti

verifikasi, check n re-check, dan cover both side. Dan itu yang membuat

orang seperti kurang percaya kepada

wartawan dan media.

Tapi me-nurut saya,

melihat perkem-

Foto-Foto: IntegrIto/SS

tatap muKa

bangan sekarang ini setelah banyaknya hoax dan berita sampah di media sosial, keperca-yaan orang kepada berita di media sosial jadi berkurang. Dan pada saat yang sama, keper-cayaan orang kepada jurnalis itu pelan-pelan mulai reborn.

Di mana posisi Pers ditengah banjirnya infromasi ini?

Posisinya ialah Pers bisa menghadir-kan informasi-informasi yang berkualitas, kredibel, dan menjadi filter dari informasi yang berkembang di masyarakat. Karena itu menurut saya menjadi salah satu kewajiban media dan jurnalis di era sekarang ini. Seperti clearing house bagi setiap informasi yang beredar di publik. Misalnya memverifikasi, mengonfirmasi dan menguji faktanya, supaya dia tidak ikut menyebarluaskan (hoax) dan lebih baik lagi kalo dia bisa menyebarluaskan informasi tersebut setelah melalui verifikasi.

Jangan hanya menyebarkannya. Karena ada kecenderungannya juga beberapa media online digital, hanya dikelola asal-asalan, lalu sengaja menyebarkan informasi itu hanya untuk menarik traffic. Hanya untuk mencari clickers. Karena berita-berita yang begitu kan kecenderungannya memang agak bombastis dan celakanya lebih menarik perhatian orang-orang dari pada berita yang benar.

Tapi kenapa masyarakat lebih tertarik sama berita yang “clickbait” daripada berita-berita yang benar?

Menurut saya ini adalah salah satu feno-mena unik dari digitalisasi yang ditandai dengan tingginya penggunaan internet dan telepon pintar. Ada penelitan “Apa yang pa-ling dicari orang di internet?” Hasilnya, mistis dan kriminal. Artinya hal itu menjadi salah satu indikasi dari kebiasaan orang berinternet hanya pada tema-tema seperti itu. Jika ini ditangkap oleh beberapa pemilik media main-stream maka akan digunakan untuk mencari keuntungan, jalan tol untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dia akan mengikuti apa yang jadi kemauan pasar dan apa yang dianggap paling banyak di klik oleh pembaca berita.

Tapi itu kan juga mengorbankan kuali-tas dan mengabaikan prinsip jurnalisme. Dia (media) bukan hanya lembaga ekonomi, tapi juga lembaga sosial yang kewajibannya seperti yang disebut dalam undang-undang Pers ada-lah mendidik publik dan melakukan kontrol sosial. Jadi kalau hanya mengejar klik dan

mengejar keuntungan ekonomi, dia meng-abaikan dua fungsi lainnya yang diamanahkan undang-undang.

AJI dalam hal ini melihat jurnalisme yang dilakukan publik itu seperti apa?

Sebenarnya kita masih belum satu kata di komunitas wartawan soal citizen journalism. Sebagian menganggap ini hanya sebagai tren baru yang tidak terelakan karena booming internet. Tapi di sisi lain, tidak mudah untuk memaksakan citizen ini untuk mengikuti stan-dar Pers. Kalau wartawan di media umum dia terikat pada kode etik jurnalistik. Sementara citizen tidak terikat pada kode etik dan tidak ada undang-undang yang mengaturnya.

Memang sebenarnya ada usulan supaya mendorong citizen journalism itu punya stan-dar etikanya sendiri. Sebisa mungkin tidak terlalu jauh dari jode etik jurnalistik karena dia menjalankan fungsi seperti apa yang dilakukan oleh wartawan hanya tanpa per-usahaan media. Ini menurut saya bagian dari pendidikan yang harus dilakukan organisasi seperti AJI.

Tapi saya percaya, kalau itu pun tidak dilakukan, ada mekanisme alam yang terjadi. Alam itu mengobati dirinya sendiri, misalnya dengan cara adanya gugatan terhadap orang yang membuat berita citizen journalism yang tidak memuat dwikoridor, setidaknya undang-undang. Gugatan terhadap pencemaran nama baik, yang murni karena isinya berupa penghi-naan bukan karena kritikan. Menurut saya itu salah satu mekanisme alamiah yang dimiliki oleh lingkungan itu, orang pada akhirnya le-bih menahan diri. Ada kontrol sosial dan diri sendiri agar orang lebih berhati-hati.

Menurut saya itu salah satu proses ala-miah yang kami harapkan ikut mendorong citizen journalism untuk punya standar yang lebih baik, punya mekanisme yang kita harap-kan dapat mendorong citizen journalism agar lebih bijak, lebih menghormati prinsip-prin-sip umum, baik itu etik atau undang-undang.

Artinya saat ini peran jurnalis sebagai watchdog, terutama dalam rangka pembe-rantasan korupsi di segala bidang?

Sebenarnya secara naluriah, fungsi media-media atau wartawan sebagai kontrol sosial menjadi nilai tertinggi dalam jurnal-isme. Tidak pernah ada orang menganggap infotainment sebagai karya terbaik jurnalis-tik. Karya terbaik tetap investigasi. Investigasi pasti tentang kontrol sosial. Dan memang

portaL

edisi iV 2018 integrito | 3130 | integrito edisi iV 2018

tatap muKa

komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pe-merintah melakukan kolaborasi dalam pence-

gahan korupsi. Dasar kolaborasi ini adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pence-gahan Korupsi pada tanggal 20 Juli 2018.

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) akan dija-lankan oleh Tim Nasional Pen-cegahan Korupsi (Timnas PK) yang terdiri dari Pimpinan KPK, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri PPN/Bappenas, dan Kepala Staf Kepresidenan.

Ketua KPK Agus Rahardjo menyambut positif terbitnya Perpres Strategi Nasional Pen-cegahan Korupsi. Ia berharap kebijakan ini akan memperkuat kerja KPK dalam memberantas korupsi. Apalagi, saat ini, KPK bertindak sebagai koordinator da-lam Tim Nasional Strategi Pence-

gahan Korupsi. “Perpres ini tidak mengurangi

independensi kami, malah jadi te-robosan untuk pencegahan, saya yakin ini arah yang baik untuk pencegahan korupsi,” kata dia.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan tujuan Strategi Nasional Pencegahan Ko-rupsi agar upaya pencegahan ko-rupsi tidak berjalan sendiri-sen-diri. Ini adalah bentuk dari inovasi kebijakan yang mendorong pece-gahan korupsi yang lebih berdam-pak.

“Strategi yang sudah ada se-belumnya kita evaluasi dan kita perkuat melalui Perpres 54/2018,” ujar dia.

Menteri PPN/Bappenas Bam-bang Brodjonegoro mengata-kan bahwa kolaborasi ini akan mengarahkan fokus pada priori-tas pembangunan nasional khu-susnya sektor perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta pe-negakan hukum dan reformasi birokrasi.

“Upaya pencegahan korupsi

harus bisa mendongkrak kema-juan pembangunan nasional se-cara umum,” kata dia.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa se-lama ini terlalu banyak rencana aksi dan pemerintah daerah sibuk dengan laporan. Padahal, kata dia, jika pelaporan sudah satu pintu, maka pelaksanaan pencegahan korupsi bisa lebih optimal.

“Bukan hanya kepatuhan ad-ministratif,” kata dia.

Perpres No 54 Tahun 2018 merupakan revisi dan penguatan Strategi Pencegahan dan Pembe-rantasan Korupsi yang sebelum-nya diatur dalam Perpres Nomor 55 tahun 2012. Strategi baru ini mengamanatkan kolaborasi pe-merintah dengan KPK. Selain menekankan kolaborasi untuk pertama kali nya bersama de-ngan KPK, Perpres ini juga meng-amanatkan agar pelaksanaan upaya anti korupsi yang lebih fo-kus dan mengutamakan outcome, dan memperluas partisipasi pub-likl

STraTEGI naSIonal PEnCEGaHan korUPSI

kolaborasi Maksimalkan Cegah korupsi

Sepakat - (kiri-kanan) Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua KPK Agus Rahadjo, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers Stranas Pencegahan Korupsi .

“Perpres ini tidakmengurangi

independensi kami,malah jadi terobosan

untuk pencegahan,saya yakin ini arah

yang baik untukpencegahan korupsi,”

Agus Rahardjo,Ketua KPK

terlalu tinggi misalnya dengan mengawasi pe-layanan publik yang terjadi di sekitarnya.

AJI punya fungsi pengawasan atau peng-aduan? Bagaimana sistemnya?

Di AJI kita menerima pengaduan, kita punya majelis etik di tingkat kota sampai di tingkat nasional. Ada email pengaduannya juga kalau ada anggota AJI yang perilakunya dianggap tidak sesuai dengan kode etik jur-nalistilk, kode etik AJI atau kode perilaku AJI. Jadi kode perilaku itu menjelaskan lebih detil dari kode etik, turunan kode etik. Kalau kode etik hanya 20 pasal, kode perilaku 53 pasal. Lebih panjang. Hukumannya sama seperti kode etik cuma dia lebih detil.

Bagaimana dengan kedekatan jurnalis dengan narasumbernya? Apakah itu pe-langgaran?

Soal hubungan kedekatan wartawan de-ngan narasumber itu salah satu aspek penting dalam jurnalisme, karena sangat jarang kita mendapatkan informasi yang bagus tanpa sumber yang bagus. Karena salah satu inves-tasi yang penting itu membangun jaringan de-ngan narasumber. Di AJI, kami setuju dengan prinsip yang disampaikan oleh International Federation of Journalists bahwa hubungan dengan narasumber itu boleh dekat, tapi jangan intim. Apa yang disebut intim? Ke-dekatan itu sudah masuk personal. Misalnya menyetir, dalam kasus Setya Novanto.

AJI juga punya hak untuk menerapkan sanksi kalau itu terkait anggota. Jadi yuris-diksi AJI itu sebatas kepada anggotanya. Yang punya yurisdiksi umum penegakan terhadap Pers adalah Dewan Pers.

Pengertian suap dan gratifikasi menurut ketua AJI Indonesia?

Menurut saya, sesuatu pemberian dikate-gorikan sebagai suap atau gratifikasi kalau kita punya indikasi bahwa pemberian itu punya intensi mempengaruhi. Misalnya ada orang memberi sesuatu karena dia menginginkan sesuatu, ingin mendapatkan sesuatu, atau dia ingin kita melakukan sesuatu dengan kekua-saan yang kita miliki. Kekuasaan sebagai wartawan adalah menulis atau tidak menulis suatu berita. Jadi kalau ada pemberian yang memengaruhi kita untuk menulis atau tidak menulis berita, sudah jelasl

BIoDATA

Nama Lengkap :

Abdul Manan

Lahir :

PRoBoLINggo, 5 JULI 1974

Pendidikan :

S1, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater

Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS)

Pengalaman :

• KeTUA UMUM AJI INDoNeSIA (2017-SeKARANg)

• BADAN PeNASIHAT DeWAN KARYAWAN TeMPo

(2018-SeKARANg)

• KooRDINAToR BIDANg oRgANISASI FeDeRASI

SeRIKAT PeKeRJA MeDIA INDePeNDeN

(2016-SeKARANg)

• JURNALIS TeMPo (2001-SeKARANg)

masing-masing media punya standar, punya sumber dan kemampuan yang berbeda-beda yang memengaruhi penerapan dia terhadap jurnalisme. Kontrol sosial memang tidak harus liputan investigasi yang membongkar kejahatan yang dilakukan oleh siapapun. Itu standar investigasi tertinggi yang bisa dilaku-kan. Dan ada risikonya yang membuat banyak orang berpikir untuk melakukannya.

Tapi setidaknya fungsi kontrol sosial ma-sih banyak yang bisa dilakukan oleh jurnalis pada umumnya dengan risiko yang tidak

portaL portaL


komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalin kerja sama de-ngan lembaga-lembaga

internasional untuk memperkuat kerja pemberantasan korupsi. Kali ini ada tiga lembaga internasional yang bertukar pengalaman dalam pemberantasan korupsi. Tiga lem-baga tersebut adalah Anti-Corrup-tion and Civil Rights Commission (ACRC), Korea Selatan, Anti Brib-ery Committee of Japan (ABC-J), dan Ministry of Justice Investiga-tion Bureau Taiwan.

Pertukaran pengalaman antara ACRC dan KPK berlangsung me-lalui diskusi antara pegawai KPK dan ACRC di Gedung Merah Putih KPK.

Dalam diskusi ini, Director of Training Planning dari Anti-cor-ruption Training Institue (ACTI) Chae Soo Lim mengenalkan lem-baganya yang merupakan bagian dari ACRC. ACTI adalah lembaga pelatihan untuk masyarakat dan penyelenggara Negara agar memi-liki integritas yang lebih baik dan menanamkan karakter antikorupsi. Ini adalah salah satu cara Korea Se-latan untuk mencegah korupsi de-ngan memberikan mereka penge-tahuan dan pelatihan.

Lim berbagi cara ACTI mem-berikan pelatihan yang menye-

komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengge-lar diskusi “Politisi dan Kontestasi” sekaligus

temu komunitas cerdas berinteg-ritas di Gedung KPK, Senin (13/7). Komunitas yang hadir merupakan kumpulan alumni kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) dari kelas siswa, mahasiswa, politisi, serta perwakilan CSO antikorupsi yang diadakan oleh KPK sejak tahun 2016.

Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber: Pimpinan KPK La-ode Muhammad Syarif, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pe-milu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, dan Peneliti Senior P2P LIPI Syamsudin Haris.

Mengenai korupsi politik, Syarif menceritakan pengalaman-nya saat menjadi salah satu pan-elis pada acara The Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) membahas Tata Kelola SDA.

“Salah satu panelis berkata kepada saya, mungkin yang ter-jadi di Indonesia itu bukan ko-rupsi SDA tetapi korupsi SDA itu hanya akibat dari korupsi politik,” kata dia.

Syarif menjelaskan, korupsi sektor SDA terjadi karena penya-lahgunaan wewenang saat peng-ambilan kebijakan di sektor ter-sebut. Kiprah politik seseorang, lanjut dia, sangat mungkin mem-pengaruhi berbagai hal yang seha-rusnya menjadi ranah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Menurut dia, inilah musabab sektor politik sangat penting un-tuk terus diperbaiki karena ak-tornya akan mempengaruhi ba-nyak kebijakan yang berdampak bagi rakyat.

Titi Anggraini mengatakanha-sil survei Perludem menunjukkan semakin muda pemilih, mereka semakin tidak ingin menerima politik uang. Ini bertolak belakang

Dalam mengatur sektor swasta, ACRC membuat sebuah pedoman yang bernama Anti-corruption Guidelines for Companies yang harus diterapkan diseluruh per-usahaan yang ada di Korea Sela-tan. Pedoman tersebut mengatur banyak hal yang dapat mencegah terjadinya korupsi di sektor swasta. Peraturan tersebut juga terinteg-rasi dengan aturan-aturan lain se-perti kewajiban mengikuti training integritas dan mengikuti aturan gratifikasi.

Buku panduan tersebut meng-atur banyak hal secara rinci. Se-perti dorongan kepada setiap per-usahaan untuk menggunakan kartu kredit untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana perusahaan dan mencegah terjadinya suap de-ngan cara memberikan “hiburan” bagi penyelenggara Negara. Me-nurutnya dengan kartu kredit, se-mua transaksi dapat dipantau de-ngan baik.

Selanjutnya diskusi dilanjut-kan dengan pemaparan mengenai pemulihan aset yang dilakukan di Korea Selatan terhadap barang-ba-rang hasil tindak pidana. Penyidik Senior dari Kejaksaan Agung Korea Selatan Kim Hye Rin menjelaskan pengendalian aset di Korea Selatan dilakukan secara terdata secara on-line dalam sebuah sistem sehingga barang tersebut bisa dikelola dan dikendalikan dengan baik.

Dengan ABC-J, KPK berharap ABC-J bisa membantu mendorong perusahaan-perusahaan Jepang terutama yang ada di Indonesia un-tuk menghindari perilaku koruptif terutama dalam pemberian suap atau hadiah kepada pejabat publik di Indonesia.

Diskusi yang berlangsung ha-ngat tersebut juga membahas mengenai imbauan untuk peng-usaha Jepang agar dapat melapor-kan pemerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang menya-lahgunakan jabatannya. KPK juga membicarakan mengenai penyu-sunan buku pedoman antikorupsi untuk sektor swastal

dengan data KPK, yang mencatat pelaku korupsi dari tahun ke ta-hun semakin muda.

“Penting untuk terus menya-darkan pemuda untuk menjadi pribadi yang cerdas dan berinteg-ritas,” kata Titi.

Ia mengatakan ada tiga tan-tangan besar dalam pelaksanaan Pemilu di Indonesia. Pertama, politik transaksional yang meli-batkan calon pimpinan daerah, pemilih dan penyelenggara pe-milu. Kedua, sikap yang mengede-pankan emosi daripada fakta yang bisa mempengaruhi pembuat ke-putusan atau kebijakan. Ketiga, cara kampanye yang cenderung bertujuan untuk menunjuk-kan kehadiran fisik calon/partai ketimbang mengemasnya men-jadi bagian dari pendidikan po-litik untuk warga dan keempat informasi yang berlimpah yang diikuti oleh berita bohong, ujaran

kebencian dan sentimen negatif lainnya.

Peneliti Senior P2P LIPI Sy-amsudin Haris membahas topik reformasi politik menuju demo-krasi substansial yang terkon-solidasi. Dia menyoroti peran dan fungsi ideal parpol yang belum berjalan maksimal.

“Partai Politik masih punya banyak masalah sehingga meng-hasilkan politisi yang kurang ber-kualitas dan demokrasi tidak ber-jalan dengan baik juga,” kata dia.

Menurut dia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meng-atasi problematika yang dialami partai politik saat ini. Dia men-contohkan, peningkatan subsidi negara untuk pendanaan partai politik, pelembagaan standar etik, sistem kaderisasi, rekrutmen po-litik, dan tata kelola keuangan yang lebih transparan bisa dilaku-kan oleh partai politikl

Diskusi PCB – Diskusi “Politisi dan Kontestasi” sekaligus temu komunitas cerdas berintegritas di Gedung KPK, Senin (13/07)

kErJa SaMa kPk Dan lEMBaGa HUkUM InTErnaSIonal

Bertukar Pengalaman, kuatkan Pemberantasan korupsi

koMUnITaS CErDaS BErInTEGrITaS

Supaya kualitas Politik Indonesia Meningkat

nangkan kepada masyakarat dan penyelenggara negara lewat sebuah konser musik, sebuah pertunjukan, dandiskusi menarik bersama tokoh masyarakat yang inspiratif. Ke-giatan itu disebut dengan Integrity Concert, yaitu pelatihan integritas melalui medium seni.

Pelatihan Integrity Concert sangat popular dan disenangi di Korea Selatan. Pelatihan itu men-jadi menarik karena berbeda dengan jenis-jenis pelatihan yang ada sebelumnya yang terkesan membosankan dan akan membuat masyarakat mengantuk.

Selain berbagi tentang pela-tihan integritas yang menjadi salah satu andalan ACRC, Senior Deputy Director Anti-corruption Solici-tation Interpretation Division Ki Hyun Kwon juga menjelaskan me-ngenai pengaturan gratifikasi di Korea Selatan.

Di Korea Selatan, gratifikasi ti-dak hanya berlaku dan diatur untuk para penyelengara negara, pengajar juga bisa terkena pasal gratifikasi. Hal menarik dan sedikit berbeda dari Indonesia, Korea Selatan ti-dak menerapkan aturan gratifikasi pada upacara kematian. Karena menurut Kwon, upacara kematian di Korea Selatan sangat mahal dan sangat sakral bagi masyarakat Ko-rea Selatan.

Titi Anggraini,Direktur Eksekutif PERLUDEM

Inte

gr

Ito

/DH

B

Inte

gr

Ito

/DL

“Penting untuk terusmenyadarkan pemudauntuk menjadi pribadiyang cerdas danberintegritas,”

Kerjasama – Vice Chairperson ACRC Korea, Lee Geonlee (kiri) dan Wakil Ketua KPK, Laode M, Syarif (kanan) menunjukkan Nota Kesepahaman antar kedua lembaga antirasuah di Jakarta (4/7).

portaL portaL


komisi Pemberantasan Korupsi melaksanakan Lelang Barang Rampasan Dengan Perantaraan

Pejabat Lelang KPKNL Jakarta III, Rabu (25/7), bertempat di Gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Jakarta Selatan.

Sebanyak 53 peserta lelang hadir satu jam sebelum acara dimulai dan memenuhi kursi-kursi yang telah disediakan, lengkap dengan papan kuning bertuliskan nomor peserta dalam genggaman para peserta. Lelang Barang Rampasan yang diadakan KPK kali ini pun diikuti dengan beragam latar belakang para peserta, mulai dari wartawan fotografi, pegawai negeri, hingga pengusaha yang sudah malang melintang selama bertahun-tahun kala KPK melakukan kegiatan lelang.

Dari data hasil lelang yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ada 89 setoran uang

jaminan yang diterima oleh DJKN sampai batas waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya (24 Juli 2018, pukul 23:30). Jika dilihat dari jumlah peserta lelang, artinya ada beberapa peserta yang mengikuti lelang lebih dari satu barang.

Sebanyak 14 lot laku terjual, sedangkan sisanya disimpan kembali untuk dilakukan lelang ulang atau jika ada instansi yang meminta aset tersebut maka akan diberikan penyerahan PSP (Pengalihan Status Penggunaan) bagi kementerian terkait atau hibah barang rampasan bagi pemerintah provinsi (pemprov) yang meminta.

Ada yang unik pada Lelang Barang Rampasan kali ini, para peserta lelang tidak begitu antusias pada lot-lot awal yang ditawarkan. Namun begitu layar besar menampilkan lot 20 berupa kain kiswah, lalu pemandu lelang menyebutkan nilai limit “Rp22.500.000 ada yang mau menawar?” spontan puluhan papan kuning melambai di udara.

Hasilnya begitu mengejutkan, kain kiswah (penutup Ka’bah) tersebut laku dengan nilai fantastis sebesar Rp450.000.000 oleh seorang peserta lelang bernama Muhammad Zufri Saad, seorang pengusaha besi asal Madura.

Hingga acara lelang selesai, diketahui perolehan sementara uang yang masuk untuk kas negara dari penghitungan DJKN ialah Rp17.051.957.970, sudah termasuk bea lelang sebesar tiga persen yang kemudian akan ditanggung oleh pembeli.

Adapun pembeli dalam hal pemenangan lelang belum dapat dikatakan sah jika belum melunasi kewajiban pembayaran dalam kurun waktu lima hari sejak tanggal lelang dilaksanakan. Pembeli yang tidak melunasi kewajiban pembayaran lelang sesuai ketentuan atau dikenal dengan istilah pembeli wanprestasi maka pada hari kerja berikutnya pengesa-hannya sebagai pembeli dibatalkan secara tertulis.l

lElanG BaranG raMPaSan kPk

Setorkan rp 17 Miliar ke kas negara

Menawar Harga – Seorang peserta lelang mengangkat kartu lelangnya saat pelaksanaan Lelang Barang Rampasan KPK Rabu (25/07), di Gedung Merah Putih KPK Jakarta.

komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) menandatangani Nota Kesepahaman untuk

memperkuat kerja sama dengan Komisi Yudisial (KY) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/7). Ketua KPK Agus Rahadjo dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus menandata-ngani nota kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi pemberantasan tindak pidana korupsi.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Alexander Marwata, Ba-saria Panjaitan dan Wakil Ketua Komisi Yudisial H. Haradaman Harahap juga hadir dalam agenda penandatanganan Nota Kesepa-haman tersebut.

Ada 5 poin yang menjadi ru-ang lingkup kerja sama dalam nota kesepahaman ini. Lima poin tersebut adalah melancarkan pertukaran data dan informasi,

noTa kESEPaHaMan kPk Dan koMISI YUDISIal

kolaborasi Perbaiki Sistem Peradilan

nunjukkan ada persoalan serius terkait dengan sistemnya.

“Hal ini pasti akan menurun-kan tingkat kepercayaan publik terhadap penegakan hukum dan keadilan,” kata dia.

Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus mengatakan bantu-an dari KPK akan sangat berguna dalam rangka penegakan etik ke-pada para hakim agar sistem pera-dilan di Indonesia semakin ber-sih. Menurutnya perlu ada uraian yang merupakan elaborasi dari Nota Kesepahaman yang diteken hari ini.

“Kami sangat mengharapkan baik KPK atau KY dapat mela-kukan tugasnya sebaik mungkin dan dalam waktu cepat cita-cita menghasilkan peradilan yang agung bisa cepat terwujud,” ujar Jajal

pencegahan tindak pidana ko-rupsi, memberikan pelatihan dan sosialisasi, kajian dan penelitian, narasumber dan tenaga ahli.

Ketua KPK Agus Rahardjo berharap kerja sama ini bisa memberikan manfaat yang baik bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Saya berharap kerja sama ini bisa memperbaiki sistem peradi-lan, ini harus betul-betul diusaha-kan dan tidak boleh terlalu lama,” ujar Agus.

Ia mengatakan dalam kurun waktu tahun 2004 sampai 2018, tercatat sudah 739 Pejabat Negara yang ditangkap KPK dan 17 di an-taranya adalah hakim. Kondisi ini, kata dia, sangat miris karena pera-dilan merupakan tempat terakhir masyarakat mencari keadilan.

Menurut Agus, munculnya berbagai kasus suap, gratifikasi, dan juga pelanggaran lain di ling-kungan lembaga peradilan me-

Inte

gr

Ito

/Sr

P

Inte

gr

Ito

/MM

S

Komitmen Bersama – Ketua KPK Agus Rahardjo bersama Jaja Ahmad Jayus saat konfrensi pers terkait komitmen bersama KPK dengan KY dalam upaya pemberantasan korupsi pada Jumat (13/07) di Gedung KPK Jakarta.

“...dalam waktu cepatcita-cita menghasilkanperadilan yang agungbisa terwujud,”

Jaja Ahmad Jayus,Ketua Komisi Yudisial

Jaja Ahmad Jayus, Ketua Komisi Yudisial

portaL portaL


Tahun ini Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Fes-tival Lagu Suara Anti-

korupsi (SAKSI). Festival Lagu SAKSI adalah bentuk kampanye antikorupsi dengan mengundang masyarakat membuat lagu. Lagu-lagu ini kemudian akan dipilih yang terbaik dan dibuatkan al-bum. Tujuannya adalah melibat-kan masyarakat umum dalam ge-rakan antikorupsi melalui karya musik.

“Masyarakat bisa meneriakan kemarahan dan rintihan kese-dihan atas dampak korupsi me-lalui karya mereka,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang, dalam Konferensi Pers di Gedung Me-rah Putih KPK, Senin, 13 Agustus 2018.

Seperti dua tahun sebelum-nya, Saut akan menjadi salah satu

FESTIval laGU SUara anTIkorUPSI (SakSI) 2018

Terus Berkarya lawan korupsi

korupsi dan jamming session de-ngan narasumber dan peserta.

Tim juri mulai menerima karya dari masyarakat sejak 15 Juli hingga 15 Oktober menda-tang. Masyarakat bisa mendaftar dengan mengunduh formulir di kanal.kpk.go.id/saksi kemudian mengirimkan karyanya ke kami di Gedung Merah Putih KPK.

Kemudian juri akan menyar-ing sembilan karya terbaik mela-lui babak penyisihan mulai 22-24 Oktober 2018. Sembilan karya ter-baik akan diumumkan 26 Oktober 2018 melalui situs kanal.kpk.go.id.

Sebelum babak final pada 30 November 2018, akan ada babak voting melalui web kanalkpk un-tuk merebutkan juara favorit, sama seperti Festival Lagu SAKSI 2016 dan 2017. Voting akan di-laksanakan pada 15-25 November 2018 di situs kanal.kpk.go.idl

Klinik Antikorupsi– Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam acara klinik musik antikorupsi 2018.

komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meng-gelar Focus Group Dis-cussion (FGD) dengan

topik “Menuju Interoperabilitas Sistem Informasi Pengelolaan Ke-uangan Negara dan Daerah”. Dis-kusi ini membahas permasalahan yang muncul dalam maraknya pengembangan aplikasi sistem keuangan pemerintah pusat dan daerah.

Pemerintah pusat dan dae-rah berlomba menciptakan sistem yang mampu mengelola keuangan lebih transparan, efektif, dan efi-sien. Mereka menggunakan tekno-logi Informasi untuk membangun sistem ini.

Tujuh pemerintah daerah menghadiri diskusi yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta ini. Tujuh pemerintah daerah ter-sebut adalah Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkot Surabaya, Pem-

ForUM DISkUSI PEnGElolaan kEUanGan TErPaDU

Untuk Pengelolaan keuangan Yang lebih Efektif Dan Efisien

rapan Teknologi juga memiliki aplikasi SIMRAL yang telah diap-likasikan di Banten dan sejumlah daerah lainnya. Sejumlah peme-rintah daerah, kata dia, juga berin-isiatif membangun sendiri sistem informasi pengelolaan keuangan daerahnya.

Banyaknya aplikasi ke-uangan di berbagai lembaga ini, masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi satu dengan yang lainnya.

“Kami mengundang FGD agar bisa saling bertukar informasi an-tar pemerintah daerah dan mem-beri masukan terkait sistem pe-ngelolaan keuangan ini,” kata dia.

Dalam arahannya Pimpinan KPK berharap dari pertemuan ini akan menghasilkan kebijakan na-sional tentang sistem pengelolaan keuangan yang terpadu, sehingga akan lebih efektif dan efisienl

“Masyarakatbisa meneriakankemarahan danrintihan kesedihanatas dampak korupsimelalui karya mereka,”

kot Bandung, Pemkab Batang, Pemkab Banyuwangi dan Pemkab Purworejo. Pimpinan KPK Basaria Panjaitan, Alexander Marwata serta Penasihat Tsani Annafari hadir memberikan arahan kepada para peserta FGD yang hadir.

Koordinator Unit Koordinasi Supervisi Pencegahan KPK, Asep Rahmat Suwanda, mengatakan saat ini terdapat berbagai sistem informasi terkait pengelolaan keuangan negara dan keuangan daerah. Misalnya, dalam hal pe-ngelolaan anggaran daerah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-bangunan membangun Sistem In-formasi Pemerintah Daerah (SIM-DA) Keuangan yang telah dipakai oleh 392 daerah.

“Ada juga aplikasi SIMDA Pe-rencanaan yang sedang diuji coba untuk diimplementasikan di se-jumlah daerah,” kata Asep di sela acara, Rabu, 8 Agustus 2018.

Badan Pengkajian dan Pene-

tim juri yang akan berkolaborasi dengan juri dari kalangan musisi. Tahun ini, yang akan menjadi juri adalah Robi Navicula.

Pada tahun ketiga ini, KPK mengemas Festival Lagu SAKSI dalam bentuk baru. KPK tidak menggelar audisi regional di be-berapa kota, melainkan langsung melalui proses pengumpulan karya ke kanalkpk dan langsung dilakukan penjurian di babak pe-nyisihan untuk memilih 9 karya terbaik yang akan dihadirkan ke Jakarta dalam Final Festival Lagu SAKSI sekaligus malam peng-hargaan bagi juara nasional.

Sebagai pre-event dilaksana-kan program Klinik Musik Anti-korupsi di 9 kota Besar: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Sura-baya, Makassar, Medan, Balik-papan, dan Cirebon. Program ini berupa diskusi, belajar membuat lirik lagu dengan pesan anti-

Jurnal Keuangan – Ilustrasi tabel pengelolaan keuangan.

Inte

gr

Ito

/DH

B

Saut Situmorang,Wakil Ketua KPK

“Kami mengundangFGD agar bisa salingbertukar informasiantar pemerintahdaerah dan memberimasukan terkait sistempengelolaan keuanganini,”

Asep Rahmat Suwanda,Koordinator Unit Koordinasi

Supervisi Pencegahan KPK

HA

rIA

n n

ASI

on

AL.

Co

M

taHuKaH?

edisi iV 2018 integrito | 39

portaL


komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menye-rahkan 4 unit kendaraan bermotor dan 1 rumah

yang merupakan barang rampasan perkara korupsi kepada Kejaksaan Agung di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/07).

Aset tersebut merupakan ha-sil rampasan dari terpidana kasus tindak pidana korupsi yang telah inkrah atau yang telah memiliki hu-kum tetap dan telah menjadi milik negara. Aset-aset dengan total nilai Rp 3,5 Milliar tersebut berasal dari perkara Fuad Amin, Djoko Susilo, dan M. Akil Mochtar.

Barang rampasan dari terpida-na Fuad Amin yang telah menjadi aset negara berupa Toyota For-tuner, Toyota Kijang Innova, dan Hyundai H1. Total nilainya adalah Rp 470.093.000.

Barang rampasan dari Djoko Susilo adalah berupa Isuzu Elf se-

nilai Rp 28.380.000. Dari terpidana Akil Mochtar, aset yang dirampas adalah tanah dan bangunan di Jalan Pancoran Indah 3 Nomor 8, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Luas tanahn-ya 140 meter persegi dengan luas bangunan 172 meter persegi. Nilai tanah dan bangunan tersebut ada-lah Rp 3.033.706.000.

Ketua KPK Agus Rahadjo menyerahkan langsung aset-aset tersebut kepada Jaksa Agung HM Prasetyo yang disaksikan oleh Wa-kil Menteri Keuangan Mardiasmo, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Deputi Penindakan KPK Firli, dan seluruh Kejaksaan Tinggi di seluruh daerah Indonesia secara langsung melalui sambun-gan video jarak jauh.

Agus menjelaskan bahwa aset tersebut adalah aset negara. Soal-nya, kata dia, setelah sebuah kasus tindak pidana korupsi inkrah maka itu adalah aset negara.

“KPK memberikan sesuai

dengan permintaan yang mem-butuhkan setelah meminta izin ke Kementerian Keuangan untuk menyerahkan aset itu untuk digu-nakan,” ujar Agus.

Menurut Prasetyo kebijakan KPK untuk melimpahkan barang rampasan dari perkara tindak pi-dana korupsi merupakan sebuah kebijakan yang tepat.

“Semua itu akan memberikan tambahan dukungan kelengkapan fasilitas untuk kejaksaan,” ujar Pra-setyo.

Ia berharap penggunaan ba-rang tersebut akan menghemat bia-ya operasional.

Mardiasmo mendukung upaya yang dilakukan KPK. Mardiasmo mengatakan ini adalah momentum untuk mengunakan barang rampa-san milik negara secara optimal.

“Semoga ini bisa membantu ne-geri yang tercinta,” ujar dial

PEnYEraHan aSET nEGara kE kEJakSaan aGUnG

Sinergi Maksimalkan Penggunaan aset negara

Penyerahan Aset – Ketua KPK Agus Rahardjo menyerahkan aset barang rampasak KPK kepada Kejaksaan yang diterima Jaksa Agung HM Prasetyo, Selasa (24/07) di Kantor Kejaksaan Jakarta.

“KPK memberikansesuai denganpermintaan yangmembutuhkan setelah meminta izin ke KementerianKeuangan untukmenyerahkanaset itu untukdigunakan,”

Inte

gr

Ito

/Sr

P

Agus Rahardjo,Ketua KPK

Tahukah? Ponsel mahal, gaun me-

wah, riasan tebal, menghiasi foto-foto di media sosial Lidiane Leite. Laman media sosialnya lebih menggambar-kan Leite sebagai sosialita ketimbang wali kota. Padahal ia adalah Wali Kota Bom Jardin, Brasil.

Seperti dilansir independent.co.uk, Leite kerap men-gunggah foto hura-hura di media so-sialnya. Ironisnya, kota yang ia pimpin adalah salah satu daerah termiskin di

WalI koTa HEDonIS DIPEnJara akIBaT korUPSI

Tahukah? Adalah Richard Wershe Jr, seorang bocah yang berhasil menjadi ang-gota termuda Biro Investigasi

Federal Amerika Serikat (FBI) sepan-jang sejarah. Ia berhasil mengungkap

BoCaH 14 TaHUn UnGkaP kaSUS korUPSI

WIK

IPeD

IA

Brasil. Bom Jardin memang kurang mendapat perhatian dari pemimpin-nya. Sebagai Wali Kota, perempuan berusia 27 tahun ini memilih tinggal

di Sao Luiz yang berjarak sekitar 290 Kilometer dari Bom Jardin. Ia menjalankan pe-merintahan hanya melalui aplikasi WhatsApp.

Perempuan berambut pirang itu kini harus men-jalani hukuman penjara 14 tahun karena terbukti melakukan korupsi anggaran pendi-

dikan sebesar 4,5 juta Poundsterling atau setara dengan 89,1 miliar Rupiah. Ia tertangkap setelah mencoba me-larikan diri selama 39 haril

bahwa Wali Kota Detroit adalah se-orang pemimpin yang korup bahkan dilindungi langsung oleh Inspektur Kepolisian di kota tersebut.

Richard tetap menelusuri kasus ini meski FBI enggan menindaklan-

jutinya. Keberanian bolah 14 tahun ini membuatnya terjebak dalam masalah be-sar. Ia dianggap berbahaya

dan menjadi incaran sejumlah pihak. Bahkan FBI menolak melindungi anggota termu-danya ini.

Hingga tiga tahun kemu-dian, dia ditangkap oleh kepo-

lisian dengan tuduhan sebagai pengedar kokain dan anggota

gangster. Padahal ia menjadi anggota gangster sebagai

tugas menjadi mata-mata dan dilatih FBI.

Bocah pemberani ini kemudian di-

tangkap dan dijebloskan ke penjara selama 30 tahun. Hingga pada 2014 seorang penulis Evan Hughes, mengungkap kebenaran di balik kisah Richard. Akhirnya, pada 14 Juli 2017, ia diberikan kebebasan secara bersyaratl


Pagi itu, 6 Agustus 1945, ledakan ter-jadi di pusat kota Hiroshima. Ame-rika menjatuhkan bom atom. Dua hari kemudian, bom serupa juga di-

jatuhkan di Nagasaki. Sebanyak 129 ribu jiwa menjadi korban dua operasi bom atom itu. Tragedi yang terjadi 74 tahun lalu itu meru-pakan penggunaan senjata nuklir yang per-tama dan terakhir dalam sejarah dunia.

Merasa geram dan membenci perang nu-klir, seorang komikus Jepang Keiji Nakazawa membuat sebuah komik berjudul Barefoot Gen berdasarkan pengalamannya sebagai korban selamat dari bom atom yang jatuh di Hiroshima. Serial tersebut rilis pada tahun yang sama.

Komik ini mengisahkan seorang bocah berusia enam tahun bernama Gen Nakaoka yang mengalami hidup menderita selama perang dunia, terlebih setelah serangan bom nuklir yang dilakukan Amerika pada 1945.

Gen sangat membenci peperangan yang membuatnya menderita dan kehilangan ba-nyak keluarga. Dalam komik ini, penulis memberi pesan antiperang untuk para pem-bacanya.

Tujuh tahun kemudian, komikus ternama Jepang, Osamu Tezuka menciptakan karakter Tetsuwan Atom atau yang dikenal dengan As-tro Boy dalam salah satu komiknya. Komik ini mengisahkan sebuah robot yang diciptakan Doctor Tenma untuk mengenang anaknya yang meninggal. Astro Boy menggunakan nu-klir sebagai daya sokong kehidupannya dan memiliki 100.000 tenaga kuda. Astro Boy berbeda dengan yang lainnya, Doctor Tenma menanamkan teknologi kecerdasan buatan bernama “kokoro” yang membuat ia memi-liki hati. Robot dengan nama lain Atom Boy ini dikenal baik hati dan suka menolong.

Karakter Astro Boy diciptakan untuk me-

ngirimkan pesan kepada seluruh dunia agar tidak takut dengan teknologi nuklir. Osamu Tezuka menggunakan Astro Boy sebagai se-buah simbol bahwa teknologi nuklir itu tidak jahat jika digunakan dengan baik. Komik Je-pang yang dibuat Osamu ini memang dicip-takan untuk memberikan pemahaman ke-pada anak-anak tentang kondisi yang mereka hadapi pasca dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Sejak saat itu, Astro Boy menjadi salah satu komik tertua sekali-gus terpopuler.

Karya Osamu Tezuka menjadi salah satu contoh bahwa komik bisa jadi medium kuat untuk berkomunikasi. Bahasa visual yang digunakan dalam komik menjadi kekuatan utama dalam menyampaikan pesan. Komik menyatukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam satu alur cerita gam-bar yang lebih mudah diserap. Dalam buku Understanding Comic, Scout McCloud ber-pendapat bahwa komik dapat memiliki arti gambar serta lambang lain yang berdekatan dalam urutan tertentu untuk menyampaikan informasi dan mencapai tanggapan estetis dari pembacanya.

“Sesungguhnya komik lebih dari sekadar cerita bergambar yang ringan dan menghi-bur,” kata McCloud dalam bukunya.

Visualisasi komik yang menarik membuat pembaca menyimak pesan yang disampaikan dengan ima-jinasinya sendiri. Akibat sugesti ini, pembaca secara langsung menang-kap pesan yang di-s a m p a i -kan.


Rumah beRgetaR, genting beRjatuhan, jendela Pecah. cahaya sangat teRang diseRtai gelombang udaRa yang amat Panas menjadi lataR belakang hancuRnya Pusat kota hiRoshima. jam di seluRuh kota baRu menunjukan Pukul 08.16 waktu setemPat.

KHususkoRuPsi mengusik, teRbitlah komik

KHusus


KHusus

Kritik Sosial - Salah satu karya Reza Mustar yang diunggah di akun Instagram miliknya @komikazer. Karyanya kerap mengkritik kondisi sosial.

melihat situs karena mobilitas yang tinggi, ada yang mungkin lebih senang lihat gambar atau komik, ada yang lebih suka melihat film. KPK perlu lebih jeli untuk melihat ke-butuhan itu,” ujar Febri.

Terutama untuk men-dekati generasi millenial, lanjut Febri, komik ten-tunya akan menjadi salah satu medium yang efek-tif dalam penyebaran in-formasi tentang nilai anti-korupsi.

“Kami harus mendekati de-ngan apa yang mereka sukai, mini-mal dengan apa yang mereka senangi seperti komik,” ujar Febri.

Harapannya agar sedikit demi sedikit sis-tem nilai antikorupsi bisa tertanam dalam benak generasi millenial dan suatu hari nanti akan semakin banyak anak muda yang akan terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi.

Tanpa henti, KPK terus berupaya dalam menyebarkan nilai antikorupsi keberbagai kalangan masyarakat. KPK juga terus meng-gandeng banyak pemangku kepentingan, sa-lah satunya komikus.

Kolaborasi KPK bersama komikus dapat

ingatan Hari AntiKorupsi (HAKI) ta-hun 2017. Karya tersebut disukai lebih dari lima ribu orang di media sosial Instagram dan dicetak dalam bentuk merchandise oleh Indonesia Corrup-tion Watch (ICW).

Selain pemilik akun instagram @komikazer itu, banyak komikus lain yang turut berkarya dengan isu sos-ial dan antikorupsi yang mengunggah karyanya lewat media sosial. Mereka aktif mengutarakan pendapat menge-nai berbagai isu yang sedang beredar di media mulai dari yang berbau po-litik, menyindir kebiasaan buruk ma-syarakat, hingga sindiran kepada para koruptor.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau ketinggalan. KPK ke-rap menjadikan komik sebagai me-dium pembelajaran mengenai nilai-nilai antikorupsi. Selain memproduksi komik-komik antikorupsi untuk so-sialiasi dan edukasi antikorupsi, KPK

menggelar Aksi Komik Untuk KPK (AKU KPK) yang bekerjasama dengan deretan ko-munitas komik ternama seperti Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti), Lemari buku-buku, dan Ngomikin ajah.

Acara yang digelar 20 Agustus 2017 itu menggandeng lebih dari 50 komikus untuk membuat karya bertema korupsi. Peluncuran zine komik dan ilustrasi antikorupsi tersebut juga turut mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai nilai antikorupsi dan komik anti-korupsi.

Selain itu, KPK dan Lemari Buku-Buku berkolaborasi meluncurkan 2.000 buku AKU KPK yang terdiri dari kumpulan komik me-ngenai korupsi di kehidupan sehari-hari. Le-wat acara itu, 300 peserta hadir dan berpar-tisipasi dalam rangkaian acara itu. Artinya, sebanyak 300 generasi muda telah mengenal nilai antikorupsi dari medium komik lewat acara AKU KPK.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah me-ngatakan, kegiatan AKU KPK itu telah me-nyentuh masyarakat yang sebelumnya belum pernah bersentuhan langsung dengan KPK.

“Banyak anak-anak muda yang datang dan antusias,” ujar Febri.

Menurut Febri, KPK berusaha menjang-kau berbagai media komunikasi agar sosiali-sasi nilai antikorupsi tepat sasaran.

“KPK harus bisa menjangkau sebanyak mungkin lapisan masyarakat. Ada yang suka

Indonesia beruntung tidak ada tragedi bom atom. Sayangnya, Indonesia belum ber-hasil selamat dari serangan para koruptor. Korupsi masih banyak menjadi musabab per-masalahan di Indonesia seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kesengsaraan, dan keti-dakadilan.

Kondisi ini diperparah dengan semangat antikorupsi yang justru semakin tergerus hari demi hari. Hal ini tergambar dari dari Indeks Perilaku Korupsi (IPAK) Indonesia tahun 2018 yang dirilis oleh Badan Pusat Sta-tistik (BPS). Tahun ini, Indonesia berada di poin 3,66. Turun sebanyak 0,05 poin dari ta-hun sebelumnya yaitu 3,71 poin.

Dari survei tersebut terungkap banyak faktor yang menyebabkan perilaku anti-korupsi ini menurun. Salah satunya karena korupsi dianggap biasa dan bukan merupa-kan isu utama yang menjadi fokus perbin-cangan di kalangan masyarakat.

Tahun ini, ada dua isu yang menjadi pu-sat perhatian masyarakat Indonesia: hoax dan perbedaan. Padahal, korupsi dan pelang-garan hak asasi manusia masih menjadi ma-salah terbesar yang dihadapi di Indonesia.

Fakta ini yang membuat Reza Mustar, il-ustrator yang dikenal dengan nama Azer ini menuangkan pemikiran itu dalam sebuah ilustrasi yang ia persembahkan dalam per-

melahirkan sebuah komik pe-nyebaran nilai antikorupsi

yang akan sangat efektif ter-utama untuk generasi mil-lenial karena tampilannya yang menarik dan mudah dipahami.

Eko Wurianto da-lam Komik Sebagai Media

Pembelajaran mengatakan bahwa komik memiliki kele-

bihan tersendiri karena komik terdiri dari gambar-gambar yang me-

rupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Komunikasi visual yang menjadi ruh dari sebuah komik merupakan unsur dasar dalam penyampaian arti, makna, dan pesan lewat gabungan simbol, guratan, dan warna. Komik memadukan kekuatan gambar dan tu-lisan yang dirangkai menjadi suatu alur cerita bergambar yang membuat informasi lebih mudah diserap. Karakter komik yang mudah dimengerti dapat membantu upaya penye-baran nilai-nilai antikorupsi kepada semua kalangan masyarakat agar bersama-sama

Febri Diansyah, Juru Bicara KPK

“Kita harus mendekati dengan apa yang mereka sukai, minimal dengan apayang mereka senangi seperti komik,”

KHusus

Antusias – Wakil Ketua KPK Laode M Syarif tengah menikmati komik dalam acara AKU KPK di Jakarta Creative Hub, (20/08/2017).


KHusus

dalam sebuah workshop dan sharing session, Reza Muchtar menggambar kedua ikon ber-warna oranye itu sebagai per-bandingan yang sangat terlihat

jelas. Heroes and Zeroes, tulis Reza di sebuah secarik kertas bersama gambar seragam pe-tugas kebersihan dan rompi tahanan KPK. Gambar yang sangat sederhana namun penuh makna.

Pria yang kerap disapa Azer ini adalah satu dari beberapa komikus muda yang aktif mengutarakan pendapatnya lewat gambar yang ia unggah di media sosial Instagram. Ek-sistensinya dalam dunia ilustrasi dan komik patut diperhitungkan di dunia jagat maya. Lebih dari 145 ribu akun menjadi pengikut-nya di akun @komikazer di Instagram. Sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar Azer sudah menggemari dunia menggambar.

Kepekaannya terhadap kondisi sosial terasah sejak lima belas tahun lalu, hasil dari mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus. Melalui organisasi yang dia ikuti, ia banyak membuat gambar yang kemudian dipamerkan di depan umum. Sejak itulah ia mulai menyadari komik bisa menjadi alat ko-munikasi yang efektif untuk masyarakat.

Azer merasa beruntung karena seniman masa kini bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat distribusi karyanya. Selain itu, menurut Azer saat ini sudah terjadi komuni-kasi dua arah dengan masyarakat dengan ada-nya kolom komentar.

“Saya jadi bisa lihat seberapa dalam pe-ngaruh karya saya untuk mereka, saya jadi tahu gambar yang mewakili mereka,” ujar Azer.

Ia mengatakan selalu mencoba menyam-paikan pesan yang positif dan mewakili sesu-atu yang menurut saya benar dengan mem-buat komik.

“Lumayan lega sih kalau habis bikin komik atau karya,” kata Azer.

Salah satu isu sosial yang menjadi perha-tiannya adalah isu korupsi. Hal ini merupa-kan salah satu dampak dari masa remajanya yang ia lalui pada zaman reformasi. Azer ter-biasa dengan bacaan-bacaan yang kritis. Ia mengingat dengan jelas salah satu tuntutan reformasi yaitu menghapuskan korupsi, kolusi dan nepotisme dari negeri ini. Namun nyatanya, hingga saat ini praktik korupsi te-rus terjadi dan merusak mental bangsa.

“Saya sudah sampai ke tahap kesal luar bi-asa terhadap koruptor, itu sudah pasti,” kata Azer.

Sama seperti Azer, Tampan Desta pe-milik aku @komikrukii juga mengaku bahwa menggambar komik dengan tema korupsi sebenarnya adalah unek-unek yang sangat i-ngin ia sampaikan sejak lama.

Menurut Desta, semua permasalahan di Indonesia hanya berawal dari satu hal: ko-rupsi.

“Negara ini akan semakin menyedihkan karena korupsi,” kata dia.

Desta sangat mendukung gerakan KPK terutama dalam menanamkan nilai –nilai antikorupsi ke generasi millennial yang akan menjadi masa depan bangsa. Desta bahkan mengajak teman-teman komikus lainnya un-tuk berkolaborasi dengan KPK membuat so-sialisasi antikorupsi melalui sebuah kegiatan Aksi Komik Untuk KPK (AKU KPK).

“Setidaknya aku bisa ajak teman-teman

KHusus

waRna oRanye identik dengan bebeRaPa atRibut di indonesia. dua di antaRanya adalah waRna oRanye RomPi tahanan komisi PembeRantasan koRuPsi (kPk) dan seRagam Petugas kebeRsihan PRovinsi dki jakaRta atau yang biasa disebut Pasukan oRanye. keduanya memiliki waRna yang sama namun beRbanding teRbalik daRi sisi PeRuntukannya. si miskin Pejuang kebeRsihan lingkungan dan si kaya yang koRuP. iRonis, namun itulah kenyataannya.

aksi komik lawan koRuPsi


Ngayang Koruptor! - Komik karya Tampan Desta tentang kegeramannya terhadap koruptor


london, 5 novembeR 1997, house of PaRliament yang meRuPakan simbol kekuasaan PemeRintah inggRis diledakan oleh seoRang beRinisial “v” yang mengenakan toPeng ala guy fawkes dalam aksinya. selain Peledakan, aksi v juga diikuti dengan atRaksi kembang aPi yang mengagetkan Penduduk london.

KHusus KHusus

untuk bikin sesuatu dan enggak cuma ko-mentar, kan jadi bisa mengingatkan kalau ko-rupsi sudah sangat susah diobati,” ujar Desta.

Lewat komik, Desta merasa bisa berdis-kusi dengan pengikutnya lewat media sosial. Menurutnya, karya yang ia buat me-mang untuk berbagi hal yang ia pikirkan dengan masyarakat.

“Aku bikin komik itu se-perti 2 orang yang sedang berdiskusi, senang kalau ada yang komentar,” kata Desta.

Abdi Rahman, pemilik akun instagram @ngomik-maksa sering membahas mengenai isu korupsi dalam komiknya untuk mengedu-kasi pengikutnya. Berbekal pen-didikan di Anti-corruption Youth Camp di tahun 2014, pria asal Banjar-masin itu menerjemahkan keresahannya me-lalui komik.

“Sebagai rakyat biasa, suka merasa diper-mainkan banget sama koruptor,” ujar Abdi saat dihubungi lewat telepon.

Pemilik akun @komikfaktap, Iskandar justru memulai membuat komik yang berisi pesan sosial awalnya hanya untuk iseng se-mata. Namun setelah salah satu karyanya vi-ral, ia memanfaatkan komik sebagai medium untuk menyampaikan opininya. Iskandar bahkan menerbitkan sebuah buku berjudul Faktap dan berhasil terjual tiga ribu eksem-plar.

Iskandar berharap komiknya bisa menya-darkan setiap pembacanya agar bisa mem-perbaiki diri. Lewat komik, Iskandar bisa menumbuhkan kembali budaya malu di In-donesia yang telah menghilang. Karena lewat

budaya malu yang tubuh kembali, koruptor akan enggan menya-

lahgunakan wewenangnya untuk mengambil se-

suatu yang bukan mi-liknya.

Membuat komik dengan muatan pesan antikorupsi nampaknya

dianggap cukup mudah oleh sebagian komikus.

Menurut Jan Praba dari Persatuan Kartunis Indonesia

(Pakarti), komikus cukup terban-tu dengan berita-berita atau perumu-

san upaya pencegahan dari KPK.“KPK kerap menelakukan edukasi anti-

korupsi yang ada contoh kasusnya, jadi komi-kus menuangkan isu tersebut lewat gambar,” ujar Jan.

Pakarti telah berkolaborasi dengan KPK sejak tahun 2014 dengan tujuan membantu KPK agar setiap masyarakat mendapatkan edukasi mengenai korupsi.

Jan berharap karyanya dapat memberi-kan informasi kepada masyarakat mengenai korupsi serta membuat masyarakat sadar dan peduli dengan upaya pemberantasan korupsi yang selama ini telah digaungkan KPK.

Lain dengan Azer yang masih harus me-nunggu komentar di media sosial untuk men-getahui pendapat masyarakat, Jan membuat komik karena yakin karyanya telah mewakili keresahan masyarakatl

Tampan Desta, Pendiri “Lemari Buku-Buku”

“Negara ini akan semakinmenyedihkan karena korupsi,”

teror yang dilakukan V terus ber-lanjut. Patung Madam Justice yang merupakan simbol keadilan dihan-curkan. Lalu terjadi beberapa pem-bunuhan. Dari kasus-kasus pem-

bunuhan itu, pihak kepolisian menemukan benang merah, semua korban pernah bekerja di Kamp Relokasi Larkhill yang kini telah di-tutup. Di dalam kamp ini pernah dilakukan berbagai eksperimen medis. Dari seluruh tawanan yang dijadikan percobaan medis, hanya satu orang yang bertahan hidup dan menjelma menjadi sosok yang jenius. Tawan-an itu menempati sel nomor lima yang ditulis dalam angka romawi : “V”

Meskipun dalam kejaran polisi, V tidak takut. Ia terus melancarkan aksinya. Ia me-nyiarkan rekaman pidatonya untuk mencoba membangun kesadaran masyarakat Inggris bahwa mereka telah dikuasai rezim yang se-lama ini telah mencuci otak masyarakat Lon-don.

Kisah ini merupakan penggalan cerita dari komik miniseri V for Vendeta yang di-tulis oleh Alan Moore dan diilustrasikan oleh David Llyod. Novel ini mulai digarap pada ta-

KHususlebih daRi sekadaR teks

hun 1981 dan mengambil latar belakang Lon-don ditahun 1997. Komik ini diilhami oleh sebuah prediksi politik menjelang pemilu Inggris tahun 1982. Dalam prediksi itu dika-takan bahwa kaum konservatif akan kalah da-lam pemilu.

Tokoh V diadaptasi dari seorang tokoh nyata: Guy Fawkes. Ia adalah pemimpin ke-lompok garis keras yang melakukan aksi ter-kenal bernalma “Gun Powder” di tahun 1605.

Konflik antara anarki yang dilakukan oleh V dengan fasisme yang dilakukan pemerintah inggris mencuat dalam komik ini. Selain itu, komik ini mengajarkan mengenai kebebasan masyarakat dari kelompok penguasa. Tatan-an masyarakat yang bebas dan demokratis harus diperjuangkan.

Topeng Guy Fawkes dalam komik V for Vendetta bahkan menjadi sebuah simbol pro-tes masyarakat dalam dunia nyata.

Menurut pengamat komik Hikmat Dar-mawan, Komik V for Vendetta memang di-buat untuk mengkritik. Menurut Hikmat, karya V for Vendetta cukup berhasil. Dengan tingkat intensitas tanda yang tinggi. Visual-isasi komik yang statis justru membuat pem-


KHusus

baca menjadi terbawa“Tingkat kejelasannya

justru lebih besar dari se-kadar teks, jadi persepsi pembacanya bisa ber-ubah,” kata Hikmat.

Hikmat menyampaikan bahwa komik memang me-miliki keunggulan sebagai me-dium untuk menyampaikan pesan secara menarik.

“Komik bisa membuat pembacanya nyan-du,” kata Hikmat saat ditemui integrito di se-buah toko buku.

Menurut dia, ada pesona tersendiri dari sebuah komik yang membuat pembaca men-jadi terikat oleh elemen visual yang sangat menarik perhatian mata.

“Dramatic visual-nya itu yang membuat pembacanya jadi terlibat, mengisi gerak sen-diri dengan kekuatan sugesti. Hal itu menye-babkan orang menjadi terikat,” ujar Hikmat.

Dalam lima tahun terakhir, pergeseran budaya dari komik dalam bentuk buku ke ra-nah digital tetap memberikan pengaruh yang sama kepada masyarakat Indonesia. Hikmat menyebutkan bahwa komik dapat mengubah perilaku atau persepsi masyarakat karena da-pat menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat.

“Sebagai sebuah sastra, komik itu me-mang memiliki peluang untuk mendiskusi-kan wacana sosial terutama yang berkenaan dengan kehidupan manusia. Bukan hanya un-tuk kampanye dan propaganda,” ujar Hikmat.

Beng Rahardian salah satu komikus dari Akademi Samali memandang pergeseran bu-daya komik dari cetak menjadi online memi-liki dampak positif terhadap kreatifitas anak muda.

“Mereka punya gaya komunikasi yang te-pat buat segmen pembacanya dengan kreati-fitasnya masing-masing,” kata Beng.

Selain itu, lanjut Beng, dari segi produksi, perpindahan budaya ini juga dapat memberi ruang untuk komikus muda untuk menyebar-

kan gambarnya. Bahkan, beberapa komikus muda yang sudah memiliki banyak followers di social media Instagram seperti @komik-rukii dan @komikazer melakukan berbagai hal positif lewat karya yang diunggah ke Ins-

tagram.“Apalagi seperti Azer dan Rukii secara personal bahkan ikut

terlibat di beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat,

dengan workshop, kegiatan amal, dll,” ujar Beng

Saat ini sudah ba-nyak sekali komikus yang mengunggah karyanya ke

media sosial terutama Ins-tagram, karena dianggap sa-

ngat mendukung kebutuhan komikus dalam menampilkan

karyanya. Maraknya komikus yang menyuarakan pesan dan kritik sosial di

media sosial dapat mempengaruhi dan mem-bentuk opini masyarkat dalam memandang suatu isu.

“Sekarang sudah banyak komik yang kri-tis. Tujuannya bukan untuk membuat kebi-jakan pemerintah berubah, tetapi komikus-komikus ini ingin membuat masyarakatnya berubah,” kata Beng.

Beng mengakui meskipun cukup efektif, namun ada beberapa komikus yang menyam-paikan pesan tidak tepat dengan konteksnya. Beberapa komikus, menurut Beng, membuat komik sebagai pelampiasan.

“Kadang-kadang komikus bikin itu (komik) karena pelampiasan, belum tentu mereka mengerti permasalahnnya. Makanya banyak komik yang sering kali cuma sindiran ke pejabat,” ujar Beng.

Menurut Beng, melawan korupsi lewat seni dapat dibuat dengan tepat apabila sang komikus telah melakukan analisis yang baik dan bukan karena emosi semata.

“Kritik itu adalah tanggapan rasional, bu-kan tanggapan emosional. Kalau hasil emosi maka bahasa simbolik komik itu akan dang-kal,” kata Beng.

Setiap komikus memiliki tanggung ja-wab sosial dari setiap karya yang terpublikasi. Jika setiap komikus memiliki pemikiran yang positif dan menyematkan nilai-nilai anti-korupsi dalam setiap karyanya, maka itu bisa mempengaruhi masyarakat.

“Pembaca akan merasa diajak bertukar pikiran, itu bisa menggerakan banyak orang,” kata Bengl

Hikmat Darmawan, Pengamat komik

“Komik bisa membuatpembacanya nyandu,”

simpuL

TEMU rElaWan MUlTIkUlTUral IS ME

Supaya Bhinneka Tunggal Ika Tak Sekadar Imajinasi

Inte

gr

Ito

/SS

Ai Nurhidayat, Pendiri Kelas Multikultural

Pendiri Kelas Multikultural, Ai Nurhidayat, selalu yakin pendi-dikan bukan sekadar tentang

nilai akademis. Pendidikan juga butuh pengalaman tentang toleransi. Apalagi di Indonesia dengan kondisi geografisnya dan terdiri dari suku yang sangat beragam.

Ai membuat kelas multikultural di SMK Bakti Karya Parigi, Jawa Barat sejak 2016. Kelas Multikultural diran-cang khusus untuk menjadi tempat pertemuan para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Di kelas ini, para pelajar tak perlu memikirkan biaya sekolah dan asrama. Keduanya sudah disediakan secara cuma-cuma. Ter-masuk biaya perjalanan dari daerah asal pelajar ke sekolah.

“Kami berharap ini bisa mem-ecah berbagai persoalan bangsa

yang terjadi di kalangan masyara-kat, salah satunya adalah prasangka buruk kesukuan yang sering terjadi,” kata Ai, akhir Maret lalu.

Untuk mencapai tujuan itu, Ai mendatangkan puluhan pelajar dari seluruh Indonesia ke kelasnya di Pangandaran, Jawa Barat. Para siswa diharapkan bisa mempelajari suku dan budaya teman-temannya jika bertemu langsung.

Selain bisa saling mengenal dan memahami, mereka juga diajarkan untuk bisa bergaul dengan para pela-jar dari luar daerahnya. Sehingga, pe-nerimaan perbedaan ini tak sekadar imajinasi, tetapi bisa terwujud.

“Para siswa jadi kaya peng-alaman kebangsaan, enggak cuma ketemu teori,” kata Ai.

Tak hanya para siswa, Ai juga

mengumpulkan relawan yang selama ini mendukungnya dalam menjalan-kan operasional SMK Bakti Karya Parigi. Temu relawan ini digelar untuk mengumpulkan ide-ide baru supaya nama Kelas Multikultural semakin dikenal publik dan terus berinovasi.

Sekitar 35 relawan berkumpul untuk berdiskusi tentang konsep kelas multikultural yang sedang dan akan berjalan. Diskusi dibagi dalam beberapa kelompok kemudian masing-masing kelompok menyum-bangkan ide. Semua memiliki semangat yang sama untuk me-ngembangkan multikultural secara berkelanjutan.

Tak muluk-muluk, semua memi-liki tujuan yang sama: agar Bhinneka Tunggal Ika benar-benar hadir, bukan sekadar imajinasi.l

“Para siswa jadi kaya pengalaman kebangsaan, enggak cuma ketemu teori,”


karut marut persoalan korupsi di Indonesia dalam berbagai sek-tor pelayanan publik, menjadi hambatan bagi negara dalam menjalankan kewajiban sebagai-

mana diamanatkan dalam Konstitusi UUD NRI Tahun 1945—melayani setiap warga ne-gara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar. Korupsi berdampak buruk terhadap pelayanan publik baik pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif. Terlebih dengan maraknya ka-sus korupsi yang menimpa pemimpin kepala daerah. Terakhir 41 anggota DPRD dari total 45 menjadi tersangka dalam kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tentu saja ini praktis melumpuhkan fungsi legislatif di Kota Malang yang merugikan ma-syarakat setempat.

Relasi antara korupsi dan pelayanan pu-blik, dikemukakan oleh David Hall (2012) bahwa korupsi telah merongrong pelayanan publik, dan menghabiskan anggaran negara dengan mengalihkannya ke tangan elit poli-tik yang korup. Penelitian Pola Korupsi Pe-merintahan Daerah yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Universitas Indonesia (2018), menghasilkan beberapa temuan awal ter-hadap Pola Korupsi Pemerintahan Daerah tahun 2010 - 2018 serta kaitannya dengan hambatan penyediaan layanan publik pada masyarakat setempat.

Studi awal yang kami lakukan adalah de-ngan mengidentifikasi pola korupsi peme-rintahan daerah melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) maupun dalam proses upaya hukum, de-ngan pola sebagai berikut: (1) pola korupsi berkaitan dengan perizinan—sektor pertam-bangan dan migas, kehutanan, tata ruang dan pertanahan; (2) pola korupsi berkaitan de-ngan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Dae-

rah (DPRD)—legislasi, anggaran dan peng-awasan terhadap pelaksanaan kebijakan; (3) pola korupsi berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa pemerintah; (4) pola korupsi berkaitan dengan promosi, mutasi dan suap jabatan; dan (5) pola korupsi berkaitan de-ngan dana desa—merupakan pola mutakhir. Masing-masing pola dapat dipetakan dalam kategori sektor, modus, aktor yang terlibat, kerugian negara, wilayah dan waktu serta dicermati pula bagaimana korupsi meng-hambat pemerintah dalam memberikan pela-yanan publik kepada masyarakat.

Simpul rawan pola korupsi berkaitan de-ngan perizinan, dapat dicermati pada sektor pertambangan yang memiliki kaitan erat de-ngan kebijakan desentralisasi perizinan. Ka-sus korupsi perizinan pertambangan (IUP) pertama yang diangkat oleh KPK, adalah kasus korupsi yang melibatkan aktor yaitu Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, yang menerbitkan izin kepada PT Anugerah Harisma Barakah (“PT AHB”) yaitu Persetu-juan Pencadangan Wilayah Pertambangan, Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi dan Persetujuan Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi ke-pada PT AHB. Nilai kerugian negara atau per-ekonomian negara dalam kasus ini mencapai Rp 4,3 trilyun atau setidaknya sebesar Rp 1,5 trilyun dimana KPK menggunakan cara baru dalam menghitung nilai kerugian ne-gara, yaitu menggunakan pendekatan dengan menghitung nilai kerugian negara dari aspek dampak kerusakannnya terhadap lingkungan di lokasi tambang PT AHB yang terletak di Pulau Kabaena.

Sektor rawan korupsi lainnya yaitu sektor kehutanan, terlihat dari pola korupsi melalui modus suap dengan cara rekomendasi tukar menukar kawasan hutan, pengajuan revisi alih fungsi hutan menjadi bukan kawasan hu-

tan, penilaian dan pengesahan Usulan Ren-cana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman di areal yang di-berikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), dan proses permohonan alih fungsi hutan lin-dung. Pada intinya, pola korupsi ini memiliki kontribusi pada deforestasi—penghilangan hutan alam dengan cara penebangan kayu atau mengubah peruntukan kawasan ke-hutanan menjadi non kawasan kehutanan.

Sedangkan dalam sektor tata ruang dan pertanahan modus korupsi yang timbul ada dalam pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan dan Surat Persetujuan Pe-manfaatan Ruang (SPPR). Lebih tersistema-tis adalah pola korupsi yang timbul berkaitan dengan pelemahan fungsi DPRD, diidentifi-kasi melalui kasus penyuapan oleh anggota DPRD oleh eksekutif maupun pengusaha. Hal ini terjadi dalam pembahasan rancangan dan perubahan Peraturan daerah, pembahasan dan perubahan APBD, laporan pertanggung-jawaban pemerintah, penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD serta pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemantauan oleh DPRD kepada Pemerintah Daerah.

Simpul rawan korupsi terkini adalah ma-raknya suap dalam promosi dan mutasi ja-batan di birokrasi, sebagaimana terlihat pada kasus yang melibatkan diantaranya Bupati Jombang, Bupati Nganjuk, Bupati Klaten dan Walikota Tegal. Hal yang menarik kasus ko-rupsi dana desa di Kabupaten Pamekasan menambah pola baru serta aktor baru yaitu keterlibatan dari kepala desa dalam korupsi. Pola korupsi dalam pengadaan barang dan jasa masih menjadi praktek korupsi yang umum dan sering terjadi.

Dalam penelitian di lapangan yang kami lakukan di Kabupaten Jombang, Kota

Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur pola-pola korupsi konsisten dengan hasil ana-lisis terhadap kasus-kasus pidana korupsi yang sudah inkracht. Hal ini terbukti dengan seringnya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang melibatkan pejabat-pejabat daerah di beberapa daerah tersebut.

Dari berbagai narasumber yang kami temui, faktor politik biaya tinggi dituding sebagai penyebab terdorongnya pejabat pe-merintah “terpaksa” melakukan korupsi. Mereka harus menanggung biaya operasio-nal politik, menyumbang partai dan bahkan tuntuan konstituennya untuk ‘menyumbang’ sesuatu, kalau tidak mereka enggan memili-hnya. Akibatnya para pejabat eksekutif dan legislatif di daerah bersekongkol memanin-pulasi APBD untuk kepentingan biaya poli-tik tersebut. Sehingga selama masalah biaya politik tinggi ini tidak ada solusinya, maka tidak heran para pejabat tinggi yang dipilih lebih kepada kemampuannya untuk meng-galang dana baik dari diri sendiri atau kerabat dekatnya. Sehingga tidak heran pejabat tinggi yang dipilih lebih mempunyai karakteristik transaksional daripada yang mempunyai visi membawa perubahan transformasional, se-perti yang diidentfikasikan oleh James Burns (2010). Pada akhirnya pekerjaan besar pe-merintah adalah memastikan menciptakan lingkungan politik yang memberikan insen-tif bagi para tokoh-tokoh yang mempunyai kompetensi, visi dan integritas untuk dapat terpilih sebagai pejabat publik sehingga da-pat membawa perubahan transformasional dalam pemerintah daerah, dengan harapan penyediaan pelayanan publik menjadi lebih optimall

Pola korUPSI PEMErInTaH DaEraH Dan PIMPInan TranSForMaSIonal oleh : Dr vishnu Juwono dan Dr Ima Mayasari

Dosen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

gagas



caKrawaLa caKrawaLa

Sebagai ujung dari penegakan hu-kum, penjara merupakan proses terakhir dari rangkaian upaya menyembuhkan para pesakitan. Penjara selalu dipandang sebagai

tempat yang menyeramkan. Fasilitas penjara selalu terlihat menyedihkan sehingga ada saja narapidana yang berani menyuap sipir atau pengelola demi mendapatkan tempat yang lebih baik.

Kongkalikong seperti ini membuat semua upaya penegakan hukum menjadi sia-sia. Di dalam penjara, narapidana berduit justru di-beri kebebasan lebih jika ia bisa membayar lebih.

METoDE anTIMaInSTrEaM HUkUM TaHanan

BEDa nEGara, BEDa PEnJara

Penjara diharaPkan bisa memberi efek jera, bukan bukan berarti kehilangan hak sebagai manusia. Para naraPidana harus terbiasa dengan kondisi seadanya. nyaman, bukan mewah. karena menghukum bukan berarti menyiksa.

norWEGIa: Penjara Ternyaman di DuniaNorwegia memiliki caranya sendiri dalam

menurunkan angka kriminalitas di negara-nya. Negara yang masuk dalam 3 besar negara terbersih dari korupsi di dunia ini memiliki sebuah penjara yang dinobatkan menjadi penjara ternyaman di dunia. Nyaman, tidak mewah, dan bebas suap.

Adalah Penjara Halden yang dinobatkan sebagai penjara ternyaman di dunia. Halden merupakan penjara dengan sistem keamanan tingkat tinggi yang terletak di dekat perba-tasan Swedia.

Pertama kali beroperasi pada 2010 dan memiliki fasilitas yang dibuat senormal mungkin seperti di luar penjara. Menu-

rut pemerintah Norwegia, menghilangkan kebebasan manusia sudah cukup sebagai hukuman.

Sistem hukum di Norwegia memang le-bih mengutamakan rehabilitasi dibanding hukuman. Konsep ini dikenal dengan restor-ative justice atau keadilan restoratif. Pada tahun 1998, Kementerian Kehakiman Nor-wegia bahkan meninjau kembali metode dan tujuan Dinas Permasyarakatan. Kesimpulan-nya, proses hukuman terhadap tahanan harus terdiri dari pendidikan, pelatihan, dan proses terapi.

Seperti penjara pada umumnya, Halden juga berusaha untuk mempersiapkan ta-hanan ketika sudah keluar dari penjara lewat program kejuruan seperti kegiatan kerajinan kayu, pelatihan perakitan, bahkan studio re-kaman. Narapidana diberi kegiatan untuk mendukung keterampilan mereka lewat sesi diskusi, bermain musik, kompetisi olahraga, bahkan memasak.

Penjara Halden dibuat senyaman mung-kin agar tahanan bisa merasa hidup normal. Mereka diberikan kamar yang nyaman dan bersih meskipun tidak ada fasilitas mewah di dalamnya. Untuk setiap 12 sel, terdapat satu dapur yang bisa digunakan bersama jika ingin memasak sendiri. Di dalam penjara Halden, tahanan bisa berolahraga seperti bermain basket, bermain bola, atau lari.

Setiap hari, pintu sel narapidana akan di-buka pukul 07.30 dan ditutup kembali pada 20.30. Selama keluar dari sel, mereka diberi-kan rangkaian kegiatan mulai dari pendi-dikan, pelatihan hingga permainan. Penge-lola penjara Halden memang ingin membuat tahanan sibuk beraktivitas agar mereka tidak agresif dan stress.

Selama menjalankan kegiatannya, ta-hanan akan di damping oleh petugas lapas. Berbeda dengan penjara-penjara lain, untuk menjadi petugas lapas di Halden harus me-nyelesaikan pendidikan dalam bentuk kur-sus setingkat universitas selama dua tahun. Calon petugas akan dibekali dengan pema-haman mengenai hak asasi manusia, etika, dan hukum.

Selain pekerjaan yang bersifat teknis, pe-tugas lapas Halden juga diwajibkan untuk berbaur dan berkomunikasi dengan tahanan untuk memberikan nasihat, motivasi, men-didik sekaligus menjadi panutan bagi para tahanan.

Jangan heran jika suatu hari mengun-jungi Halden, anda akan melihat petugas

lapas bermain bola atau minum kopi bersama dengan para tahanan.

Dengan keramahan dan hubungan baik seperti itu, petugas lapas dan tahanan men-jadi saling percaya. Narapidana bisa hidup nyaman tanpa tekanan. Itu berlaku untuk semua narapidana, tanpa pembeda kaya dan miskin. Tidak ada praktik suap, tidak ada kesenjangan sosial di penjara. Penjara ini menampung narapidana dari berbagai ka-sus, mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, hingga pedofil. Semua diperlakukan sama dan adil.

Dalam penelitian Ryan Berger yang berjudul “Kriminalomsorgen: A look at the World’s Most Humane Prison System in Nor-way” menyebutkan bahwa kebijakan pende-katan hukum yang manusiawi akan memiliki andil dalam merubah perilaku tahanan ketika mereka keluar dari penjara.

Penelitian tersebut juga mengatakan 40 persen mantan narapidana di Norwegia me-miliki kehidupan yang lebih baik setelah be-bas. Mereka bahkan mendapatkan pekerjaan dan memiliki kemungkinan 46 persen lebih kecil untuk kembali melakukan tindak keja-hatan.

Tidak hanya itu, pendekatan manusiawi dalam penjara Halden juga dapat berkontri-busi dalam menurunkan angka kriminalitas di Norwegia. Tingkat residivisme di Norwegia menjadi salah satu yang terendah di dunia.

Merapikan sprei – Seorang petugas penjara Norwegia tengah merapikan sprei . Sistem hukum di sana lebih mengutamakan rehabilitasi.

tAK

ePA

rt.

Co

M

Nyaman – Salah satu kamar di penjara Norwegia.

Mo

MA

.Co

M


caKrawaLa

Hanya 20 persen narapidana yang kembali dipenjara seusai bebas. Sedangkan di Ame-rika Serikat, 76,6 persen narapidana kembali ditangkap dalam waktu 5 tahun.

BElanDa: Tutup Banyak Penjara Belanda menutup 4 penjara karena keku-

rangan tahanan. Padahal, sejak tahun 2013 sudah tercatat 24 penjara ditutup di Belanda.

Badan Nasional Statistik CBS menyebut-kan hanya terdapat 69 kejahatan per 100.000 penduduk di Belanda. Menurut data, dari 17 juta jiwa penduduk Belanda, hanya 11 ribu penduduk yang berada di balik jeruji besi. Angka ini menjadi catatan kejahatan teren-dah Belanda sejak 1980.

Dikutip dari harian Belanda Aglemeen Dagblad, Menteri Kehakiman Sander Dekker telah menentukan penjara Zoetermeer, Zeist, Almere dan Zwaag di Belanda Utara akan di-tutup.

Banyaknya penutupan penjara di Belanda kerap menuai protes. Setidaknya 2 ribu orang kehilangan pekerjaannya. Belanda bahkan pernah mengimpor narapidana dari Norwe-gia dan Belgia di tahun 2016. Hal itu dilaku-kan untuk mengisi kekosongan penjara di Belanda.

Bahkan setelah mengimpor tahanan Be-landa masih kekurangan tahanan. Alglemeen Dagblad melaporkan sebanyak 13.500 tempat tidur penjara di Belanda terbengkalai ditahun

2017. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat

kejahatan di Belanda memang berkurang cu-kup signifikan. Dikutip dari situs World Pris-on Brief, pada tahun 2006 ada 20.463 yang ditangkap karena melakukan tindakan krimi-nal. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya di ta-hun 2016 hanya 10.102 orang yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Menurunnya angka narapidana di dalam balik jeruji besi merupakan dampak dari ke-longgaran hukum terkait penggunaan nar-koba dan ganja yang difokuskan untuk mere-habilitasi mereka dan penggunaan gelang kaki untuk mengawasi terpidana agar bisa berbaur di masyarakat. Para terpidana Be-landa diberikan kesempatan untuk berkon-tribusi bagi masyarakat dan bekerja.

Penjara yang sudah ditutup ternyata tidak hanya dibiarkan menjadi bangunan terbeng-kalai. Penjara-penjara tersebut sudah dialih-fungsikan menjadi tempat sementara untuk para pengungsi. Beberapa penjara bahkan dijadikan pusat kegiatan kreatif dan disulap menjadi menarik lengkap dengan kedai kopi.

Beberapa penjara seperti De Koepel men-jadi tempat masyarakat untuk saling berbagi dan belajar keahlian baru. Hal itu diharapkan dapat berguna untuk mendapatkan peker-jaan dan bertahan hidup di Belanda. Kegiatan ini tentunya di dukung penuh oleh pemerin-tah Belandal

nIe

UW

S.n

L

Main sepak bola – Salah satu kegiatan di penjara Norwegia, sipir dan tahanan bermain bersama.

Bagi para pembaca yang ingin menyampaikan pertanyaan seputar gratifikasi, bisa dikirimkan

melalui surel: [email protected]

KLiniK gratifiKasiRubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat Gratifikasi KPK

PEMBErIan DarI ManTan vEnDorPertanyaan:Saat saya dinas ke beijing, teman saya ngasih hadiah sutera cina. Temen saya ini dulu pernah jadi vendor instansi saya dan sekarang sudah keluar karena S2 di beijing. Apakah pemberian teman saya itu termasuk gratifi-kasi?

Ardi, Surabaya

Jawaban:Pemberian sutera cina dari teman lama

bukan termasuk gratifikasi yang dilarang. Ka-rena anda sebagai penerima dan teman anda sebagai pihak pemberi tidak lagi ada hubungan pekerjaan. Meskipun dahulu pernah bekerja-sama dalam hal pengadaanl

SYaraT InSTanSI PEnGEnDalIan GraTIFIkaSIPertanyaan:Mengapa kementerian agama bisa ditetapkan menjadi instansi dengan pengendalian gratifi-kasi terbaik? Apa dasar penilaiannya?

Dian, Medan

Jawaban:Pada tahun 2017, kementerian agama ter-

pilih menjadi salah satu pengendali gratifikasi terbaik karena memenuhi lima kriteria yang ditetapkan oleh direktorat gratifikasi KPK. kriteria tersebut mencakup perangkat sistem pengendalian gratifikasi yang meliputi adanya komitemen pengendalian gratifikasi, adanya aturan internal pengendalian gratifikasi, dan adanya unit pengendalian gratifikasi. Kriteria yang kedua adalah komitmen dan keteladanan pimpinan. Ketiga adanya inovasi yang ditandai dengan sosialisasi gratifikasi di lingkungan internal dan eksternal serta proses pelaporan dan mutu pelaporan. Kriteria keempat, adalah kualitas pelaporan dimana jumlah laporan yang ditetapkan menjadi milik negara menjadi salah satu penilaian. Kriteria kelima adalah kuantitas pelaporan yang meliputi jumlah la-poran yang disampaikan ke KPK.

Tahun 2017, terhitung hingga bulan oktober, kementerian agama telah melaporkan sebanyak 43 laporan gratifikasi kepada direk-torat gratifikasi kpk. 31 gratifikasi ditetapkan menjadi milik negara. Dan nilai gratifkasi yang menjadi milik negara adalah sejumlah barang senilai 3,4 milliar rupiah, uang sebesar Rp6.980.000, dan 650 Wonl

mailto:[email protected]


Rubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat LHKPN KPKKLiniK LHKpn KLiniK LHKpnRubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat LHKPN KPK

PertanyaanApakah semua Laporan Harta Kekayaan Pe-nyelenggara Negara (LHKPN) yang diterima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) boleh diketahui publik?

Lisna, Jakarta

Jawaban:Dokumen LHKPN bersifat rahasia, jadi ti-

dak semua dokumen yang diterima KPK boleh diketahui publik. Yang boleh diketahui publik hanya pengumuman yang dicetak di lembaran berita negara dengan format tersendiri. Untuk mengetahui pengumuman LHKPN, publik da-pat mengakses di acch.kpk.go.idl

MEnYEraHkan lHkPn DI DaEraH

Pertanyaan:Apakah KPK punya unit kerja untuk mene-rima LHKPN di daerah?

Partomo, Solo

Jawaban:Sampai saat ini KPK tak punya unit kerja

di daerah, tapi KPK bekerja sama dengan ins-tansi untuk membentuk unit pengelola LHKPN dari unsur instansi tersebut yang salah satu tugasnya adalah membantu penyampaian LHKPN di setiap instansi sehingga penyam-paiannya tak harus langsung ke KPK yaitu bisa melalui jasa titipan atau kolektif di setiap instansil

PEGaWaI kPk laPor lHkPnPertanyaanApakah KPK juga lapor LHKPN? Yang tidak lapor, kena sanksi juga enggak?

Daria, BogorJawaban:

Sesuai dengan aturan internal KPK, selu-

ruh pegawai KPK wajib melaporkan LHKPN tanpa kecuali. Bagi yang tidak menyampaikan akan dikenakan sanksi peringatan dan tun-jangan hari tua ditunda pencairannya sampai pegawai tersebut menunaikan kewajibannyal

kEPaTUHan TnI

PertanyaanBagaimana tingkat kepatuhan penyerahan kepatuhan TNI?

Fred, Jakarta

Jawaban:Mengenai tingkat kepatuhan penyerahan

LHKPN TNI per 31 Maret 2017, jumlah wajib lapor di lingkungan TNI yang telah melapor-kan LHKPN kepada KPK sebanyak 191 orang dari total keseluruhan 406 wajib LHKPN dimana Mabes TNI Angkatan Laut menempati persentase tertinggi dengan tingkat pelaporan sebanyak 72 persenl

lHkPn anGGoTa DPrDPertanyaan:Saya lihat di ACCH tidak satupun data ang-gota DPRD di kota saya yang tersedia, padahal ada yang sudah dua kali menjadi anggota dewan. Apakah KPK enggak minta anggota DPRD di daerah untuk lapor LHKPN?

Hima, Bogor

Jawaban:Untuk LHKPN anggota DPRD di daerah,

KPK melakui direktorat PP LHKPN telah mendorong pelaksanaan kewajiban pelaporan LHKPN anggota DPRD di seluruh Indonesia dengan cara : Pertama, melakukan koordinasi dengan pimpinan DPRD untuk menerbitkan peraturan internal yang mengatur tentang tata cara pelaporan LHKPN sesuai dengan peraturan KPK nomor 7 tahun 2016 tentang tata cara pendaftara, pemeriksaan, dan peng-umuman LHKPN. Kedua, mendorong DPRD untuk membentuk unit pengelola LHKPN dan juga admin instansi atau admin unit kerja untuk melakukan proses pengelolaan atau pen-daftaran pada aplikasi e-LHKPN. Ketiga, me-lakukan pendampingan aplikasi kepada unit pengelola yang telah dibentuk dan sosialisasi peraturan KPK nomor 7 tahun 2016. Terakhir, KPK telah melakukan monitoring pelaporan dengan memberikan informasi berkala kepada pimpinan DPRD atas pelaporan LHKPN ang-gota DPRDl

E-lHkPn PESErTa PIlkaDaPertanyaan:Bagaimana prosedur e-LHKPN bagi peserta pilkada ?

Risa, Palembang

Jawaban:Prosedur e-LHKPN bagi peserta pilkada

merujuk pada surat edaran pimpinan KPK nomor 19 tahun 2017 tentang petunjuk teknis penyampaian LHKPN dan pemberian tanda terima dalam pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Penyampaian LHKPN ini kepada bakal calon dilakukan secara online dan offline. Secara online bisa dilakukan melalui webiste e-lhkpn.kpk.go.id melalui modu e-filling de-ngan ketentuan sebagai berikut : pertama, bagi bakal calon yang belum memiliki akun e-filling harus terlebih dahulu melakukan registrasi dengan menandatangani formulir aktivasi e-filling, yag mana formulir tersebut dapat diperoleh melalui website e-lhkpn.kpk.go.id pada menu unduh. Untuk selanjutnya formulir tersebut diserahkan oleh bakal calon kepada KPK disertai dengan fotocopy KTP. Dalam hal ini, formulir yang telah di serahkan dan dinyatakan lengkap oleh KPK, maka KPK akan memproses registrasi sehingga bakal calon dapat menggunakan aplikasi e-filling LHKPN. Kedua, bagi bakal calon yang telah terdaftar bagi wajib LHKPN dari satu instansi dan telah memiliki akun e-fiiling maka wajib memberi-tahukan kepada KPK terlebih dahulu sebelum kembali menggunakan e-fillingnya. Dalam rangka pemilihan umum daerahl


oraTor HEBaT PEnEnTanG kETIDakaDIlan

“majukan PeremPuan dengan Pendidikan, agar mereka merdeka” ucaP seorang Pejuang wanita yang sejak remaja telah aktif untuk memPerjuangkan keadilan bagi kaum PeremPuan. ia selalu memberi motiVasi kePada anak-anak PeremPuan agar memiliki cita-cita yang

tinggi agar bisa lebih maju ketimbang laki-laki. Perlakuan tidak adil kePada wanita harus dilawan. begitulah Pesan rasuna said kePada

setiaP wanita.

rasuna Said kecil sudah aktif di berbagai pengajian. Setelah lu-lus Sekolah Dasar, perempuan kelahiran Maninjau, Sumatera Barat itu meneruskan pendidi-kannya ke Pondok Pesantren

Ar-Rasyidiyah. Di sana, Rasuna Said menjadi satu-satunya santri perempuan. Kondisi ini justru membuatnya sangat tertantang dan antusias dalam belajar ilmu agama. Ia dikenal sebagai siswi yang cerdas, tangkas, dan pem-berani. Sejak kecil, ia memang sudah dididik oleh orang tuanya agar menjadi orang yang pandai. Itulah alasan dia untuk selalu belajar dengan baik dan terus melanjutkan pendi-dikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Selesai mengenyam pendidikan formal, wanita yang lahir pada 14 September 1910 itu mengabdikan dirinya menjadi seorang guru di sekolah agama khusus wanita, Diniyah Pu-tri Panjang. Selain memberikan ilmu agama, ia juga memotivasi setiap muridnya untuk memiliki cita-cita yang tinggi agar lebih hebat dari laki-laki.

Sehingga perempuan tidak akan didis-kriminasi oleh laki-laki. Rasuna berpan-dangan bahwa kemajuan kaum perempuan tak bisa diraih hanya dengan mendirikan sekolah, namun harus disertai dengan per-juangan politik. Ia ingin menambahkan pen-didikan politik dalam kurikulum sekolah itu, namun keinginannya ditolak.

Pada usianya yang ke 20, Rasuna me-mutuskan untuk berhenti menjadi guru di

HaJJaH ranGkaYo raSUna SaID

teLadan


teLadan

sekolah Diniyah Putri Panjang. Ia merasa kurang cukup melakukan perubahan hanya dengan menjadi seorang guru. Ia pun mu-lai mengikuti organisasi pergerakan untuk memperjuangkan nasib kaum hawa yang saat itu masih terbelakang.

Rasuna lalu aktif sebagai sekretaris di Sarekat Rakyat (SR). Ia juga terlibat dalam gerakan Islam modern Soematra Thawalib dan mendirikan Persatoean Moeslimin In-donesia (PERMI) pada 1930. Sejak saat itu, ia mulai berorasi mengenai hak-hak perem-puan yang mulai dilupakan di setiap kegiatan.

Di PERMI, Rasuna ditempatkan di seksi propaganda yang mendekatkan dirinya pada surat kabar dan orasi politik. Rasuna dikenal sebagai seorang orator yang hebat.

“Pidato-pidato Rasuna laksana petir di siang hari, kata-katanya tajam membahana,” kata seorang tokoh Islam H. Hasymi.

Rasuna bahkan berani mengkritik pe-merintahan Belanda yang membuat wanita lemah karena sistem dan budaya yang diban-gunnya.

Pidatonya yang berani, tajam, dan ber-daya gugat benar-benar menghujam tatan-an kolonial. Tak heran jika Rasuna sering berurusan dengan Polisi Rahasia Belanda (PID) bahkan pernah dipenjara karena pida-tonya. Rasuna ditahan saat sedang berorasi dalam Rapat Umum PERMI di Payakumbuh tahun 1932.

Aparat memaksanya berhenti berorasi dan menangkapnya. Rasuna Said harus men-

taHuKaH?


teLadan


jalani masa tahanan selama 1 tahun 2 bulan di Penjara Bulu, Semarang, Jawa Tengah karena tuduhan delik mimbar (spreekdelict) yang di-anggap sebagai ujaran kebencian. Meskipun di bui, semangat perjuangan dan perlawanan Rasuna Said terus menggebu. Ia tetap rajin menulis sebagai kritik kepada penguasa.

Setelah keluar dari penjara, Rasuna me-mimpin sebuah koran bernama “Raya” yang dibentuk pada tahun 1935. Koran ini menjadi obor perlawanan bagi kebangkitan gerakan nasional di Sumatera Barat. Koran ini sangat nasionalis dan radikal sehingga dianggap ber-bahaya di mata Belanda.

Karena itu, Polisi Rahasia Belanda mu-lai mempersempit ruang gerak Rasuna dan kawan-kawannya. Kecewa, ia pindah ke Med-an, Sumatera Utara tahun 1937.

Di Medan, Rasuna yang saat itu masih berusia 27 tahun mendirikan perguruan pu-tri. Ia juga melanjutkan perjuangannya lewat dunia jurnalistik dengan membuat majalah mingguan bernama “Menari Poeteri” yang berbicara banyak mengenai perempuan. Meski begitu, majalah ini sebenarnya ber-tujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan menggiring gerakan anti-kolonialisme di te-ngah-tengah kaum perempuan.

Rasuna Said mengasuh rubrik “Pojok” de-ngan menggunakan nama samaran: Seliguri yang konon katanya merupakan nama sebuah bunga.

Tulisan-tulisannya dikenal sangat tajam, dan lantang berbicara mengenai anti-kolo-nial. Namun sayangnya, usia majalah ini tidak panjang. Hal ini terjadi karena hanya 10 per-sen pembaca yang membayar tagihannya. Al-hasil Menara Poetri pun ditutup dan Rasuna pun kembali ke Sumatera Barat.

Rasuna Said menjadi salah satu dari sedi-kit tokoh perempuan yang punya andil pen-ting dalam masa kemerdekaan RI. Setelah Indonesia merdeka, Rasuna Said tidak ting-gal diam. Ia pun bergabung dengan Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan menjadi

anggota Komite Nasional Indonesia yang me-wakili Sumatera Barat.

Rasuna Said adalah pendukung setia Bung Karno. Pada saat pemberontakan PRRI-Per-mesta meletus, Rasuna merupakan salah satu tokoh pejuang Sumatera Barat yang memihak NKRI. Kegigihan itu lantas membuat Bung Karno kagum pada pejuang Minangkabau ini. Dalam sebuah pidato di Bandung pada 18 Ma-ret 1958, Bung Karno memuji kegigihan Ra-suna Said di depan puluhan ribu massa.

Dalam pidato itu, Bung Karno memuji Rasuna Said sebagai srikandi Indonesia yang gigih berjuang menentang penjajahan. Bung Karno bahkan memuji ketangguhan mental Rasuna Said yang tidak berhenti berjuang meskipun sempat diringkus Belanda dan mendekam di penjara.

Karena itu, ia ditunjuk menjadi Dewan Perwakilan Sumatera yang mewakili daerah Sumatera Barat. Tak hanya itu, Bung Karno juga menunjuknya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Seri-kat (DPR RIS) dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sejak turunnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga akhir hay-atnya yaitu 2 November 1965.

Rasuna Said wafat di Jakarta pada usia 55 tahun dan diberikan gelar Pahlawan Na-sional pada 13 Desember 1974. Rasuna Said selalu mengajarkan kita bahwa perempuan Indonesia harus mulai memikirkan tentang gagasan kebangasaan. Perempuan harus ikut serta dalam perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan. Menurutnya, Indonesia tidak akan pernah bisa merdeka jika para wanit-anya masih terbelakang. Rasuna selalu ber-pesan agar wanita Indonesia berpikiran maju seperti laki-laki.

Rasuna Said, wanita pertama Indonesia yang di bui atas tuduhan ujaran kebencian. Berani dan lantang melawan ketidakadilan. Namanya kini abadi di daerah kuningan. Se-jak 1979, Jalan sepanjang 4,9 Kilometer itu diberi nama H.R. Rasuna Said l

Perayaan Hari Ulang Ta-hun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus selalu

identik dengan rangkain perlom-baan seru dan menyenangkan. Oleh sebab itu bulan Agustus men-jadi waktu yang menggembirakan bagi rakyat Indonesia.

Banyak kegiatan yang dila-kukan untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia ini. Bendera merah putih dan bendera warna-warni atau umbul-umbul sangat mudah ditemui di berbagai daerah.

Selain pengibaran bendera merah putih, hal yang tak kalah wajib ialah aneka perlombaan 17an. Perlombaan 17 Agustus ada-lah agenda rutin yang diadakan hampir seluruh warga Indonesia.

Tak terkecuali para Pegawai

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang turut serta memeri-ahkan peringatan HUT RI yang ke-73. Acara yang diawali dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih berlangsung dengan hikmat dan antusias pegawai yang memenuhi halaman depan Ge-dung KPK.

Selepas upacara para pegawai langsung meuju Lobby Gedung KPK yang akan dilangsung kan guna memeriahkan hari Ke-merdekaan ini.

Ketua Wadah Pegawai KPK (WP) Yudi Purnomo mengatakan perlombaan ini untuk menum-buhkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air serta sema-ngat antikorupsi yang dicermink-an untuk pegawai KPK.

“Memang perlombaan kecil-kecil saja tetapi kita inginkan

pegawai semakin kompak dan da-pat mempermudah rutinitas kerja implementasinya,” kata dia.

Yudi menambahkan ada em-pat perlombaan yang digelar pada 17 Agustus ini. Lomba-lombanya adalah lomba makan cepat, tarik tambang, estafet rotan, dan lomba meriasl

Demi kesatuan dan kekompakan Pegawai

Ragam Kegiatan - Para pegawai KPK mengikuti berbagai perlombaan dalam memperingati HUT RI ke-73 di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 2018.

“Memang perlombaan kecil-kecil saja tetapi kita inginkan pegawai semakin kompak dan dapat mempermudah rutinitas kerja implementasinya,”

Inte

gr

Ito

/MM

Yudi Purnomo, Ketua WP KPK

KaBar wp

loMBa HUT rEPUBlIk InDonESIa

Rasuna Said, wanita pertama Indonesia yang dibui atas tuduhan ujaran kebencian.


cendeKia

seratus tiga belas rumah berjejer raPi dengan bentuk dan ukuran yang seragam. dindingnya terbuat dari seseg, yaitu anyaman bambu tiPis dengan ataP daun tePus yang dicamPur dengan ijuk hitam. berukuran 5x8 meter, semua rumah berhadaPan menghadaP utara dan selatan.

Barisan rumah ini terletak di an-tara jalan utama penghubung Tasikmalaya dan Garut. Di sana ada sebuah kampung yang masih menjaga warisan leluhur. Adalah

Kampung Naga, yang berjarak 30 Kilometer dari Tasikmalaya dan 26 Kilometer dari Ga-rut. Tepatnya di Desa Negalsari, Kecamatan

Selawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung Naga memiliki keindahan alam yang luar

biasa, padahal sangat dekat dari hingar bingar kendaraan bermotor.

Kampung Naga berasal dari kata “Nagawir” yang artinya lembah. Seba-nyak 439 anak tangga harus dilalui un-tuk sampai di Kampung Naga. Dengan luas 1,5 Hektare, Kampung Naga be-

gitu indah dikelilingi o l e h

hamparan sawah, hutan, dan sungai. Masya-rakat kampung Naga percaya bahwa kawasan mereka adalah hasil dari letusan gunung Ga-lunggung di tahun 1822.

Kawasan ini dihuni oleh masyarakat yang sangat memegang teguh adat istiadat yang telah ditinggalkan leluhurnya. Haram hu-kumnya mendirikan rumah menggunakan bata dan genting. Filosofi pembuatan rumah yang sederhana ini karena mereka memiliki keteguhan untuk tidak merusak lingkungan yang ada sedikitpun.

Rumah panggung yang mereka dirikan selalu menghadap kearah utara atau selatan. Setiap rumah saling berhadapan dan hanya berjarak 2 meter. Kedua pintu masuk dari kedua rumah yang berhadapan membuat me-reka akan selalu bertemu dengan tetangga se-tiap hari. Uniknya, tidak ada satupun rumah

yang memiliki pintu belakang. Me-

kaMPUnG naGa, TaSIkMalaYa, JaWa BaraT

JaGa WarISan lElUHUr lEWaT kESEDErHanaan

cendeKia

Kesederhanaan membuat mereka jauh dari kesenjangan dan kecemburuan sosial karena harta dan kekayaan.

nurut mereka, jika rezeki masuk dari pintu depan dan akan keluar lewat pintu belakang, untuk itu mereka tidak memiliki pintu be-lakang agar rezeki tidak lewat begitu saja me-lalui pintu belakang.

Hingga saat ini tidak ada yang bisa men-jelaskan asal usul dari kampung Naga. Semua catatan silsilah mereka hangus dibakar pada 1956 oleh pasukan Darul Islam/Tentara Is-lam Indonesia. Insiden pembakaran ini, me-musnahkan seluruh arsip Kampung Naga.

larang Masuk Hutan dan Tolak listrik Gratis Aktivitas masyarakat Kampung Naga

adalah bertani untuk laki-laki, dan membuat kerajinan tangan untuk para perempuan. Me-reka dilarang masuk hutan. Bukan karena hal mistis, namun untuk menjaga hutan. Menu-rut mereka, jika hutan sudah terjamah maka ia akan rusak. Masyarakat Kampung Naga sa-ngat memegang teguh filosofi hidup mereka mengenai menjaga unsur bumi. Menurut mereka, hutan, tanah, dan air adalah sumber kehidupan. Mereka percaya bencana alam itu terjadi karena perilaku manusia yang suka merusak keseimbangan alam. Ini adalah nilai kepercayaan yang sudah turun menurun.

Kesederhanaan adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang telah tertanam dengan kuat. Meski hidup miskin, mereka pantang meminta-minta karena akan membuat malu leluhur mereka. Mereka tidak pernah me-maksakan kehendak, karena menurut me-reka semua telah berjalan apa adanya.

Sejak tahun 2000, kampung Naga telah dikenal dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pemerintah menawarkan pa-sokan listrik gratis yang ditolak masyarakat Kampung Naga.

Menurut mereka, rumah mereka gam-pang terbakar. Hal ini memang sudah dia-tur oleh leluhur, maka mereka tidak ingin menggunakan listrik atau gas LPG. Selain itu, masyarakat kampung Naga memang selalu menolak dan tidak menyukai kehidupan mo-dern. Kesederhanaan membuat mereka jauh dari kesenjangan dan kecemburuan sosial ka-rena harta dan kekayaan. Ini sesuai dengan falsafah hidup Karuhun yang selalu mereka pegang teguh : hidup damai dan menjauhi perselisihan, rendah hati, tidak boleh som-bong, tidak boleh serakah, dan tidak boleh le-bih dari yang lain.

Menangis Jika Terpilih Jadi PemimpinSetiap pesta demokrasi, masyarakat kota

selalu disajikan dengan orang-orang yang mencalonkan diri untuk menjadi pemim-pin. Berbeda dengan Kampung Naga. Di sini, orang akan menangis saat ditunjuk warga untuk menjadi pemimpin. Setiap masyara-kat justru takut menjadi pemimpin. Menurut mereka, jika mereka diberikan jabatan akan besar kemungkinannya untuk berdosa.

Di kampung Naga, ada tiga pemimpin tertinggi yang dihormati. Pertama, Kuncen yang merupakan pemuka adat yang merupa-kan pemimpin yang paling dihormati, karena hanya ialah yang dapat memimpin upacara adat. Maka dari itu, seorang Kuncen merupa-kan keturunan dari Kuncen sebelumnya. Ke-mudian, secara formal ada seorang Punduh atau Kepala Dusun yang bertugas untuk men-sosialisasikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat di kawasan kampung Naga. Ter-akhir, terdapat seorang Lebe yang memiliki tugas untuk mengurus jenazah di kampung Naga.

Walaupun masyarakat kampung Naga sa-ngat menjaga nilai-nilai luhur, mereka sangat terbuka dengan tamu yang datang. Mereka enggan menyebutnya wisatawan, karena me-mang kampung Naga bukalah kawasan wisa-ta. Mereka menolak tawaran pemerintah un-tuk menjadikan kampung Naga sebagai desa wisata walaupun hal itu sebenarnya akan menumbuhkan perekonomian di kawasan itu. Bagi mereka, untuk apa banyak uang tapi kebudayaan jadi rusakl



resensi resensi

Berangkat dari kisah seorang perem-puan bernama Arimbi yang berhasil membanggakan orang tuanya karena bisa bekerja di Kejaksaan Agung. Semua

orang di kampung memuji Arimbi yang diang-gap senang hidup di ibukota yang terlihat mewah namun penuh perjuangan. Perempuan itu bahkan menjadi tumpuan harapan, banyak orang yang menitipkan pesan dan keinginannya. Bagi mereka, tak ada yang tak bisa dilakukan oleh pegawai peng-adilan. Padahal, Arimbi hanyalah seorang juru ketik di pengadilan negeri.

Setiap hari lulusan salah universitas swasta di Solo itu menjalani rutinitas yang membosankan. Berangkat pada pagi hari, melewati gang sempit dari kontrakan menuju ke kantor dengan berde-sakan dalam metromini. Semua kehidupan melarat itu ia lakukan demi menghemat uang.

Gratifikasi dan suap tampak jelas dalam kese-harian Arimbi. Mafia hukum dalam sistem peradilan nampaknya sudah menjadi suatu hal yang lumrah di mata Arimbi. Arimbi yang polos lama-lama terha-sut oleh lingkugannya. Kalimat 86 yang sebelumnya tidak ia pahami, akhirnya semakin sering ia dengar. Bahkan Arimbi menjadi bagian dari skenario peradilan dengan kode 86. “Ah, di mana-mana sama saja. Semua beres dengan uang. Delapan enam,” pikir dia.

Ia tak lagi punya urat malu dan turut menjadi bagian dari mafia peradilan. Kalau ingin segalanya licin dan berjalan sesuai rencana, tinggal geser am-

“Musuh terbesar Negara ini adalah koruptor yang berpolitik. Mereka menya-lahgunakan amanah rakyat

untuk mengeruk kekayaan negara demi kepenting-annya sendiri. Mengingat besarnya mudharat yang ditimbulkan oleh para koruptor yang berpolitik ini, maka aku bertekad untuk terus melawannya, sam-pai sukma terpisah dari jasadku ini. Para koruptor benar-benar telah membuat masa depan negeri ini menjadi sangat suram. Padahal, seluruh rakyat ber-hak melihat dan menikmati masa depan Indonesia yang lebih baik. Oleh karenanya, kita semua harus mencerahkan masa depan bangsa ini. Tidak ada toleransi bagi para koruptor di negeri ini.”

Penggalan kata-kata mantan Hakim Agus Arti-djo Alkostar dalam buku novel biografi Sogok Aku Kau KutangkapI ini jelas menunjukan sikap zero tolerance kepada koruptor. Kiprah Artidjo di dunia penegakan hukum Indonesia tak dapat diragukan lagi. Kehadirannya di Mahkamah Agung (MA) terbukti dapat mengembalikan wibawa lembaga peradilan tertinggi di tanah air.

Keseriusannya dalam berkiprah, antusiasnya dalam menjalankan amanah, dan semangatnya dalam menegakkan keadilan di Indonesia mampu menjadikan MA tak hanya disegani oleh dunia tapi juga menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para koruptor dan pengedar narkoba.

Sebuah karya Haidar Musyafa ini memang bukan sebuah buku biografi biasa. Ini adalah novel biografi yang merupakan rekonstruksi perjalanan hidup dan perjuangan Artidjo Alkostar, sejak kecil hingga menjadi seorang Hakim Agung di Mahka-mah Agung Republik Indonesia. Buku ini mengang-kat kisah yang sangat inspiratif dan berhasil meng-gambarkan harga diri dan prinsip Artidjo Alkostar yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Kisah perjuangan Artidjo ketika bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta dituangkan dengan apik oleh penulis. Berdasarkan kisah nyata, Artidjo berjuang membela wong cilik yang dipermainkan oleh orang-orang berduit. Per-juangan itu bahkan dilirik oleh Menteri Kehakiman dan HAM saat itu, Yusril Izha Mahendra yang me-nawarkan Artidjo untuk mencalonkan dii sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA).

Artidjo Alkostar adalah orang yang dibu-tuhkan di negeri ini. Saat orang lain mencari celah

plop dan buat skenario. Semua orang di sekeliling-nya sudah menganggap itu adalah hal yang wajar.

Kepolosan Arimbi yang dimanfaatkan oleh se-orang Panitera yang membuat Arimbi ikut di ciduk petugas Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dengan gaya bahasa khas jurnalis, novel dewa-sa ini diambil dari sudut pandang orang ketiga yang menceritakan kisah hidup Arimbi secara deskriptif dan berhasil membawa pembaca seperti sedang menyaksikan sebuah film. Dengan menyorot pega-wai rendahan di dunia pengadilan, penulis sukses menggelitik pembaca dengan realita yang selama ini sering tidak tampak atau abu-abu.

Lewat novel ini penulis telah menggambarkan bahwa korupsi di Indonesia telah dianggap wajar dan menjadi sebuah budaya. Konflik-konflik yang dibangun dalam “86” berhasil membuat jalan cerita-nya bernyawa.

Kisah yang begitu miris membuka mata pembaca untuk melihat kondisi penegakan hukum di Indonesia sudah memprihatinkan. Kisah yang dialami tokoh utama berisi pesan moral yang kuat agar setiap pembaca tidak terjerumus dalam kon-disi yang samal

korupsi dalam setiap kesempatan, Artidjo justru tidak berkompromi dengan setiap orang yang menyelewengkan hukum. Ia selalu membela rak-yat kecil yang dipermainkan oleh hukum. Buku ini bukan sekedar novel biografi tapi juga dapat men-jadi kitab penegakan moral para penegak hukum.

Menariknya, novel ini disajikan dengan bahasa populer yang dapat memudahkan generasi muda untuk memahami dan mengambil nilai moral yang disampaikan dalam buku ini yaitu sikap dari Artidjo Alkostar seperti keteladanan, ketegasan, kepedulian, dan kejujurannya dalam memperbaiki dunia penegakan hukum di Indonesial

Sogok aku kau kutangkapnovel Biografi artidjo alkostar

Penulis :

Haidar Musyafa

Penerbit :

IMANIA

Tahun Terbit :

2017

Kolasi :

434 halaman

Judul :

SogoK AKU KAU KUTANgKAP

NoveL BIogRAFI ARTIDJo ALKoSTAR

86

Penulis :

oKKY MADASARI

Penerbit :

PT gRAMeDIA PUSTAKA UTAMA

JAKARTA

Kolasi :

252 HALAMAN

Judul Buku :

“86”


moZaiKmoZaiK

“Punya buku cerita anak-anak enggak?” tanya Farhan ke-pada Desta. Setelah Desta mencari, ia hanya menemu-

kan satu buku cerita anak yang ia miliki. Jum-lah itu belum cukup dengan yang Farhan ha-rapkan.

Seorang teman yang berprofesi seba-gai guru di sebuah Sekolah Dasar di kota Magelang meminta bantuan kepada Farhan untuk dicarikan buku-buku cerita anak yang akan diberikan kepada anak-anak didiknya.

Membeli banyak buku baru tentu mem-butuhkan banyak biaya. Desta pun mencari cara agar bisa membantu guru itu mendapat-kan banyak buku dengan biaya sekecil mung-

kin. Desta yang sedang hobi menggambar wajah orang lain langsung mendapatkan so-lusi agar dapat mengumpulkan banyak buku dengan gratis.

Ide itu ia sampaikan kepada seorang te-man, Rumi Siddharta.

“Gimana kalau orang yang tak gambarin, dia harus nyumbang buku?” kata Desta.

Berangkat dari pemikiran itu, lahirlah Le-mari Buku-Buku yang memulai kegiatannya di Car Free Day, Jakarta. Desta melakukan kegiatan donasi buku di Jakarta, sementara Rumi melakukan hal serupa di kota Ban-dung. Dari kegiatan donasi itu, Desta berha-sil mengumpulkan tiga kardus besar berisi buku-buku yang akan disumbangkan ke SD di

Memberi sketsa- Tampan Desta dalam salah satu kegiatannya memberi sketsa kepada siapapun yang mau menukarnya dengan buku.

SUPaYa SEMUa BISa MEnIkMaTI JEnDEla DUnIa

lEMarI BUkU-BUkU

rendahnya minat baca di indonesia membuat tamPan desta bergerak bersama lemari buku-buku. berbekal kemamPuan menggambar, desta mengajak Para relawan untuk menggambar wajah donatur yang akan menyumbangkan buku sebagai bentuk aPresiasi. misinya sederhana: mengumPulkan dan menyalurkan buku ke anak-anak indonesia.

Inte

gr

Ito

/Sr

P

“Ini bukan komunitas, tapi gerakan. Jadi enggak perlu mengurus struktur organisasi. Yang penting siapapun bisa melakukannya,”

Desta, Ketua WP KPK

Tampan Desta, Penggagas gerakan Lemari Buku-Buku

Magelang itu. Desta tak pernah menghitung rinci jumlah buku yang berhasil ia kumpul-kan.

Sejak itulah Lemari Buku-Buku meru-tinkan gerakan donasi dengan mengajak ma-syarakat untuk menyumbang buku dan akan mendapatkan gambar wajahnya sebagai ben-tuk apresiasi. Sejak tahun 2013, Desta tidak pernah berhenti melakukan gerakan donasi bersama Lemari Buku-Buku, setiap bulan.

Desta tidak ingin menyebut Lemari Bu-ku-Buku sebagai sebuah komunitas. Baginya, siapapun boleh melakukan gerakan serupa demi menolong anak-anak yang membutuh-kan buku.

“Ini bukan komunitas, tapi gerakan. Jadi enggak perlu mengurus struktur organisasi. Yang penting siapapun bisa melakukannya,” ujar Desta saat ditemui tim Integrito di Ja-karta Covention Center, Senayan.

Saat ini, Lemari Buku-Buku telah me-lebarkan sayapnya ke kota-kota lain. Selain Jakarta dan Bandung, kini Lemari Buku-Bu-ku juga hadir di Yogyakarta, Bogor, Semarang, Bali, dan Malang.

Uniknya, pelebaran sayap ini justru mun-cul dari insiatif anak muda di kota tersebut. Mereka menyampaikan keinginannya untuk melakukan gerakan ini lewat media sosial Instagram. Selanjutnya komunikasi dilancar-kan lewat media sosial.

“Mereka cuma DM (direct message) lewat Instagram. Lalu aku minta mereka jadi ko-ordinator karena (aku) enggak bisa ngurusin kalo di luar kota,” kata Desta.

Desta sangat senang gerakan Lemari Buku-Buku di luar kota berkembang cukup pesat berkat media sosial dan kabar yang ter-sebar dari mulut ke mulut.

Yogyakarta dan Bogor me-mulai gerakan serupa ditahun 2016. Evita A. Huskany, seba-gai koordinator Lemari Buku-Buku di kota Bogor memulai gerakan ini setelah disarankan oleh relawan Lemari Buku-Bu-ku di Bandung.

Berawal dari perjalanan Evita ke Bandung seorang diri. Ia mencoba datang ke acara Lemari Buku-Buku Bandung yang ia temukan di internet. Saat itu, Evita merasa senang dengan ramahnya relawan-relawan Lemari Buku-Buku. Mereka bahkan meminta Evita

untuk datang lagi dibulan depan. Sejak saat itu Evita selalu datang ke Bandung untuk menjadi relawan selama tiga bulan berturut-turut.

“Mereka bilang ke aku ngapain sih bolak balik Jakarta-Bandung? Kenapa enggak bikin sendiri aja di Bogor?’” cerita Evita.

Evita sempat ragu karena tidak memiliki latar belakang seni dan tidak memiliki ba-nyak teman yang bisa menggambar. Namun, setelah berusaha keras Evita akhirnya berha-sil mengumpulkan sepuluh relawan yang siap bergerak bersama membawa nama Lemari Buku-Buku di kota Bogor.

Kegiatan serempak “Agustusan bareng Lemari Buku-Buku” menjadi hari pertama Evita menjalankan gerakan donasi di Bogor. Di luar dugaan, ternyata antusiasme di Bogor begitu luar biasa. Ia bahkan kedatangan lima relawan tambahan yang siap membantu un-tuk menggambar wajah donatur.

“Kami berhasil mengumpulkan dua kar-dus besar berisi buku,” ujar Evita.

Ditahun 2017, Evita bahkan mengajak re-lawan Lemari Buku-Buku Bogor untuk terjun langsung ke sekolah gubuk dan mengajarkan gambar ke anak-anak.

“Ternyata perlu juga terjun langsung dan

Melayani penyumbang buku - Seorang relawan siap melayani penyumbang buku untuk ditukar dengan sketsa wajah.


moZaiK suLur

kasus yang telah me-lewati tahapan

penyelidikan dan memiliki mini-mal dua alat bukti maka dapat naik ke tingkat penyidikan. Tahapan naiknya perkara tindak pidana korupsi dari penye-lidikan ke penyidikan dipu-tuskan dalam rapat ekspose (gelar perkara) dengan melibatkan semua pimpinan, deputi, penyelidik, pe-nyidik, serta jaksa di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam gelar perkara tersebut, setiap unsur dipersilakan untuk memberikan pen-dapat soal perkara yang sedang ditangani sebelum akhirnya diputuskan. Hasil dari rapat gelar perkara ialah keputusan naik atau tidaknya suatu perkara tindak pidana ko-rupsi dari penyelidikan ke penyidikan. Dan jika naik ke tahapan penyidikan maka sudah ditentukan nama-nama yang menjadi ter-sangka untuk kemudian diumumkan kepada media dalam konferensi pers.

Ketentuan untuk menaikan tahapan pe-nyelidikan menjadi penyidikan ini mengacu pada Pasal 44 UU Nomor 30 Tahun 2002 ten-tang KPK. Pada ayat (1) menyebutkan, “Jika penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi, dalam waktu paling lambat 7 hari kerja terhitung sejak tanggal ditemukan permulaan yang cu-

kup tersebut, peny-elidik melaporkan

kepada KPK”.Adapun

pada ayat (2) di-sebutkan, “Bukti permulaan yang cukup dianggap

telah ada apabila telah ditemukan

sekurang-kurang-nya dua alat bukti,

termasuk dan tidak ter-batas pada informasi atau

data yang diucapkan, dikirim, diterima atau disimpan baik secara

biasa maupun elektronik atau optik”.Dalam tahapan ini, penyidik akan

memanggil sejumlah saksi yang diduga ber-kaitan dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan tersangka. Saksi akan dikonfir-masi tentang hal-hal mengenai informasi yang sejak awal dimiliki penyidik maupun informasi lain yang didapatkan penyidik dari saksi lainnya. Setelah itu, tersangka juga akan diperiksa untuk dikonfirmasi mengenai informasi berdasarkan keterangan para saksi tersebut.

Setelah semua pemeriksaan selesai dan berkas dinyatakan lengkap maka dapat dilan-jutkan ke tahapan akhir proses penanganan perkara yaitu penuntutan. Dalam tahapan penuntutan, penyidik melimpahkan seluruh berkas dan alat bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Ko-rupsi untuk disiapkan menuju meja hijau. Lebih jauh soal tahapan ini akan dijelaskan lebih dalam pada integrito edisi berikutnyal

PEnYIDIkanketemu sama anak-anak untuk menyadarkan mereka bahwa buku itu penting,” kata Evita.

Lona Zhulian, Mahasiswi Universitas Pakuan Bogor yang juga guru relawan untuk Madrasah Ibtidaiyah Almuawanah pernah mendapatkan donor buku dari Lemari Buku-Buku Bogor di pertengahan tahun 2017. Ia bersyukur bisa mendapatkan banyak buku dari Lemari Buku-Buku.

Menurut dia, buku merupakan jendela dunia yang da-pat memberi pengetahuan un-tuk anak-anak. Sayang, saat ini tingkat membaca buku di kalangan anak-anak sangat rendah karena minimnya buku yang mereka temui.

Seperti se-kolah tempatnya mengajar, fasili-tasnya kurang memadai. Seko-lah itu bahkan m e n e m p a t k a n siswa kelas empat dan kelas lima dalam satu ruangan yang sama yang hanya disekat oleh tripleks. Lona mengatakan, saat ini di tem-patnya mengajar hanya memiliki 6 tenaga pengajar dan sangat kekurangan buku bacaan sehingga minat baca siswa disana sangat ke-cil.

“Bahkan anak kelas enam masih belum bisa membaca dengan lancar, masih menge-ja,” ujar Lona.

Ia sangat terbantu dengan adanya donor buku yang diberikan Lemari Buku-Buku un-tuk sekolahnya. Ia berharap akan semakin banyak kegiatan sosial seperti Lemari Buku-Buku.

“Semoga kegiatan seperti ini bisa mening-katkan minat baca anak-anak dan bisa me-ningkatkan pengetahuan anak bangsa,” ucap Lona.

Untuk mendapatkan donor buku dari Le-mari Buku-Buku, pemohon cukup mengirim-kan proposal sederhana kepada tim Lemari Buku-Buku melalui email ke [email protected].

“Proposalnya sederhana, cuma untuk data bagaimana sekolahnya, minat bacanya, dan buku seperti apa yang dibutuhkan,” Kata

Desta.Hingga kini, Desta sudah tidak dapat

menghitung jumlah proposal yang masuk un-tuk meminta donor buku kepada Lemari Bu-ku-Buku. Desta dan semua relawan Lemari Buku-Buku memang mengatur jadwal donasi secara teratur agar relawan tidak merasa ter-paksa. Desta ingin kegiatan ini selalu menye-nangkan untuk relawan.

Selama melakukan gerakan ini, Desta beberapa kali m e n g a n t a r langsung donor buku ke bebe-rapa wilayah. Sumba berhasil m e n g g e r a k a n hati Desta ka-rena anak-anak di sana kemam-puan bacanya sangat rendah.

“Jadi dari kelas satu sam-pai kelas enam enggak ada pe-rubahan sama sekali. Mereka diberikan buku

pelajaran yang sama dengan di kota. Ya me-reka pusing,”

Selain itu, dengan mudah Desta masih bisa menemukan kondisi sekolah yang mem-prihatinkan. Momen itu yang membuat Desta selalu semangat melakukan gerakan ini.

“Ketemu anak-anak dan mereka senang saat dikasih buku, itu momen yang enggak bisa terbayar,” ujar Desta.

Bertahun-tahun menjadi relawan mem-buat Desta bersyukur masih diberi kemu-dahan dalam membaca buku. Ia sedih ketika melihat fakta bahwa sebenarnya anak-anak Indonesia itu senang dengan buku, namun sulit mendapatkannya.

Desta ingin semua masyarakat dan peme-rintah melakukan suatu gerakan untuk mela-kukan perubahan yang dapat meningkatkan minat baca anak-anak Indonesia. Ia berharap semakin banyak anak muda yang peduli de-ngan pendidikan yang merupakan landasan dari ilmu kehidupan yang akan dihadapi se-tiap manusia.

“Sudah saatnya anak-anak muda perha-tian sama bidang pendidikan. Karena pendi-dikan itu dasar banget buat manusia. Ayo me-lakukan sesuatu!” ujar Destal

Menggambar sketsa - Beberapa seniman tengah membuat sketsa wajah para penyumbang buku.


eKspresi


eKspresi

Sore itu aku dan teman-temanku berkumpul di pos ronda. Di sana ada Rio. Selama ini

Riolah yang selalu men-jadi pusat perhatian. Dia pandai bercerita. Penge-tahuannya luas. Otaknya pun encer. Setiap kali anak-anak berkumpul, banyak sekali ide cemer-lang meluncur dari kepala-nya. Apalagi saat mendekati perayaan hari-hari nasional. Misalnya, untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, bermacam acara yang digelar biasanya mun-cul berkat usulan RIO. Acara-acara itu selalu berjalan sukses.

Kemudian beberapa perkumpulan anak di kompleks perumahanku, seperti kelompok belajar, kelompok cinta baca, kelompok hobi sepeda, dan kelompok penyayang binatang, gagasannya juga sering berasal dari Rio. Meskipun perkumpulan itu muncul hanya se-saat dan kemudian bubar, anak-anak merasa senang dan terhibur. Karena itu, apa yang dicetuskan oleh Rio selalu mendapat sam-butan hangat dari teman-temanku. Pokoknya, bersahabat dengan Rio tidak pernah membo-sankan.

“Tahukah kalian, tanggal 9 Desember itu di-peringati sebagai hari apa?” tanya Rio sore itu tiba-tiba mencoba mengetes pengetahuan kami.

Aku dan teman-temanku tidak ada yang bisa menjawab, sebab tanggal tersebut memang belum begitu popular di mata anak-anak.

“Tanggal 9 Desember adalah Hari Anti-korupsi Sedunia. Pertama kali dicetuskan oleh PBB tahun 2003!” Rio menjawab pertanyaan-nya sendiri.

Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati de-ngan tujuan agar manusia kembali kepada nilai-nilai kejujuran. Korupsi adalah perilaku buruk yang dapat menghancurkan bangsa

dan negara, demikian kata Rio.Lalu meluncurlah dari mu-lutnya cerita selanjutnya

tentang maraknya ko-rupsi di Indonesia dan bahaya yang diakibat-kannya.

Aku tidak tahu, dari mana Rio mendapat-kan pengetahuan

seluas itu tentang ko-rupsi. Bahkan ia begitu

lancar menyebut nama-nama koruptor yang berhasil

ditangkap oleh KPK dan siap dijebloskan ke penjara.

Wah, jangan-jangan Rio sering nonton acara berita di televisi, nih!

Belum habis rasa keterheranan kami dalam mendengar cerita Rio tentang merajalelanya korupsi itu, tiba-tiba ia langsung mengeluar-kan gagasan baru.

“Untuk memperingati Hari Antikorupsi Se-dunia, bagaimana kalau kita membentuk pa-sukan pemburu koruptor?” demikian usulnya.

Ide Rio ini tampaknya gagah. Ya, Pasukan Pemburu Koruptor! Keren sekali kedengaran-nya, Tapi… kesannya kok seperti main-main, ya? Betapa tidak, sebab untuk membentuk perkumpulan ini pasti tidaklah mudah. Kami masih bermain di dunia anak-anak. Sedang-kan korupsi….? Aku yakin, beberapa temanku pasti ada yang belum tahu arti kata korupsi.

Anehnya, meskipun ide Rio itu keden-garannya seperti main-main, tapi aku dan teman-temanku menanggapinya dengan amat serius. Begitu seriusnya sampai-sampai kening kami berkerut-merut dibuatnya. Masa-lahnya, ide Rio itu mustahil bisa diwujudkan.Rio yang berotak encer itu tertawa-tawa melihat aku dan teman-temanku tercenung beberapa saat.

“Kening kalian jangan pada njeketut begitu, dong. Sebal aku melihatnya!” Rio terkekeh.

“Untuk apa pasukan itu kita bentuk, Rio?” Angga bertanya.

“Sudah tentu untuk menangkap koruptor!” jawab Rio.

Kening kami tambah berkerut-merut men-dengat jawaban Rio itu. Apakah ia tidak main-main dengan ucapannya? Ataukah perkum-pulan ini hanya perkumpulan iseng-iseng, dibentuk sekedang untuk menghilangkan kejenuhan saat anak-anak sedang mengalami kebosanan dalam bermain ?

“Koruptor sekarang merajalela di mana-mana. Kita harus ikut memberantasnya!” kata Rio lagi.

“Tapi kan kita masih anak-anak, Rio. Mana mungkin bisa menangkap koruptor?” Agus mencoba mengendurkan urat syarafnya.

“Memangnya kalau anak-anak tidak bo-leh melawan korupsi? Memangnya kalau anak-anak tidak boleh ikut sedih melihat uang rakyat dimakan koruptor? Tidak ada peraturannya ‘kan?” sahut Rio.

Aku dan teman-temanku membenarkan ucapan Rio. Memang sih, itu tidak ada per-aturannya. Tapi, untuk menangkap koruptor dan menjebloskannya ke dalam penjara, mungkinkah itu dapat kami lakukan?

Lalu, kami membayangkan sedang ber-hadapan dengan para koruptor yang duduk di gedung parlemen, yang sedang menjabat jadi bupati, jadi gubernur, jadi menteri, jadi polisi, jadi jaksa, hakim, jadi pengusaha, dan lain sebagainya.

Lalu kami membayangkan pula sedang melakukan penyelidikan, penyidikan, peme-riksaan, penangkapan, dan menggelandang koruptor ke meja pengadilan sebelum akhir-nya dijebloskan ke dalam sel jeruji. Wah, tugas yang berat, nih. Dan sepertinya mustahil bias dilakukan oleh anak-anak.

“Tapi kan tugas untuk menangkap para ko-ruptor sekarang sudah diemban oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, alias KPK. Buat apa kita ikut-ikutan repot?” akhirnya Muslih ikut mengemukakan keberatannya.

“Benar, Rio. Anggota KPK orang dewasa se-mua. Tidak ada yang anak-anak. Hanya orang dewasa yang berani menangkap koruptor!” aku ikut berpendapat.

Rio tertawa. Dengan enteng ia menjawab, “Koruptor itu Cuma badannya saja yang besar, tapi nyalinya sebetulnya ciut. Apa-lagi yang perutnya gendut. Anak-anak harus berani melawannya. Berani karena benar, takut karena salah. Iya ‘kan!” Rio mengepalkan tinjunya.

Melihat aku dan teman-temanku terdiam, Rio segera berkhayal lagi, “Nanti aku yang

akan menjadi ketua umumnya. Kalian adalah anggota aktifnya. Kita harus memiliki sera-gam khusus. Seragam itu bertuliskan PPK, kepanjangan dari Pasukan Pemburu Korup-tor. Kita akan bekerjasama dengan pak polisi dalam menangkap koruptor itu. Kita pasti akan diwawancara oleh wartawan. Foto kita akan dimuat di koran-koran dan majalah. Kita pun masuk televise. Nama kita akan terkenal. Seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia, akan melihat sepak terjang kita. Kerenkan? Hahaha…!” Rio tertawa.

“Kalau tujuannya cuma supaya terkenal dan bisa masuk televisi, sih…itu namanya kerja tidak ikhlas, Rio!” celetuk Ferry.

“Benar, Rio. Aku justru takut jadi orang terkenal. Nanti sibuk diwawancara, sibuk memberi materi seminar, sibuk melayani penggemar, sibuk membubuhi tanda tangan, dan lain-lain,” Agus ikut keberatan.

“Karena terlalu sibuk, akhirnya kita tidak bisa main petak umpet lagi, tidak bisa main sepak bola dan main layang-layang lagi. Repot ‘kan?” Angga ikut mengemukakan ala-sannya.

“Kalau cuma dibuat repot seperti itu sih tidak seberapa. Bagaimana kalau kita men-dapat terror dari para koruptor?” dalih Muslih pula.

Rio hanya tertawa-tawa mendengar ko-mentar teman-temanku itu.

“Kalau diteror, ya laporkan saja ke polisi. Si peneror pasti akan ditangkap, sebab terror adalah bagian dari perilaku korupsi. Negara kita negara hukum. Siapa saja yang berbuat salah pasti kena hukum. Iya, kan? Gitu aja kok repot, eh bingung!” jawab Rio enteng.

Karena ide Rio itu berkesan main-main, akhirnya anak-anak menanggapinya dengan main-main pula. Tapi meskipun terkesan main-main, obrolan iseng-iseng yang terjadi di pos ronda ujung kompleks sore itu, cukup menghibur.

Rio memang tidak pernah kehabisan ide dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekelilingnya. Ya, walaupun ide di kepala-nya itu kadang kedengarannya sederhana tapi membuat anak-anak jadi sempat berpikir. Yang jelas, berkat cerita Rio itu pengetahuan kami hari itu bertambah satu lagi, yaitu kami jadi tahu kalau tanggal 9 Desember adalah Hari Anti Korupsi Sedunial

HARI ANTIKORUPSI SEDUNIA

Cerpen ini diambil dari buku Pasukan Memburu Koruptor (Bambang Joko Susilo)

Salah satu kutipan tentang musik yang paling saya ingat adalah milik Brian Hugh Warner yang lebih dike-nal dengan nama Marilyn Manson.

Musisi yang identik dengan dandanannya yang nyentrik ini punya kutipan menarik: Music is the strongest form of magic.

Selain karena banyak dibuat jadi meme, saya selalu mengingat kutipan itu karena saya setuju. Musik punya pengaruh yang sa-ngat kuat, bagai sihir. Mendengar musik bisa membuat kita, tanpa sadar asyik sendiri. Ber-goyang, bersiul, atau bernyanyi tanpa ragu.

Bukan hanya untuk senang-senang, se-karang ini musik banyak digunakan untuk menyebarkan paham tertentu. Salah satunya adalah paham antikorupsi. Tapi bukan itu yang mau saya bahas.

Musik menjadi sangat kuat karena me-rupakan kesatuan dari lirik dan perpaduan nada yang membentuk sebuah harmoni. Ke-satuan dari semua unsur itu membuat musik enak didengar dan membentuk sihir yang sangat kuat untuk penikmatnya.

Sekarang, saya akan berusaha menghu-bungkannya dengan pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi yang kuat bisa ter-bentuk jika semua unsurnya menyatu dalam

harmoni yang sama, seperti musik. Penin-dakan dan pencegahan harus sama kuat. Tak ada yang lebih penting. Tak ada pula yang bisa menggantikan salah satunya. Keduanya harus berjalan seirama. Seperti sebuah band, ada gitar, bass, drum, keyboard, dan voka-lis. Jika salah satunya berbeda nada, maka musiknya akan tak enak didengar.

Begitu juga dengan kerja sama dalam pemberantasan korupsi. Di dalam negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi membu-tuhkan kerja sama dengan seluruh elemen bangsa: kementerian, lembaga negara, aparat penegak hukum lain, presiden, wakil presi-den, dan yang terpenting adalah masyarakat Indonesia.

Di dunia, Indonesia juga berperan aktif dalam konvensi internasional. Sebagai lembaga, KPK, banyak menjalin kerja sama dengan lembaga pemberantasan korupsi di negara-negara lain.

Seperti musik, pemberantasan korupsi harus satu harmoni. Tak ada toleransi untuk satu saja nada fals. Ibarat sebuah band, satu nada fals saja dalam pemberantasan korupsi, musisinya harus didepak dari band. Tanpa harmonisasi, pemberantasan korupsi tidak akan lancar. Maka, bermusiklah!l

SaUT SITUMoranG

BErMUSIklaH!

teras K-4


lintas negara sepakat lawan korupsi - kpk.go.id · diansyah membuka acara media briefing yang...

Documents