laporan - kpk.go.id · komposisi tersangka hasil kegiatan ott tahun 2018 ... setelah menyelesaikan...

123

Upload: lamquynh

Post on 06-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja
Page 2: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja
Page 3: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LAPORANAKUNTABILITASKINERJAKOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI20

18

Page 4: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

2

2018

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUANLatar Belakang

Visi, Misi dan Wewenang

Struktur Organisasi

Dasar Hukum

Sistematika Penyajian

Tantangan Organisasi

PENGELOLAAN KINERJAKegiatan Perencanaan

Kegiatan Monitoring

Kegiatan Pelaporan dan Evaluasi

AKUNTABILITAS KINERJAPemangku Kepentingan

Proses Internal

Pertumbuhan dan Pembelajaran

Keuangan

Lainnya

INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJAPenyempurnaan Struktur Organisasi

Pembentukan Kelompok Kerja Strategis Pimpinan

Pembentukan Unit Koordinasi Wilayah

Peresmian Pusat Edukasi Anti Korupsi (Anti Corruption Learning Centre)

Penguatan Tata kelola SDM

Pengembangan Sistem Tata Kelola Organisasi

Pembentukan Strategi Nasional PK

Peresmian Layanan Informasi KPK

PENUTUP

PERNYATAAN REVIU

Page 5: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

3

2018

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel 10.

Tabel 11.

Tabel 12.

Tabel 13.

Tabel 14.

Tabel 15.

Tabel 16.

Tabel 17.

Tabel 18.

Tabel 19.

Tabel 20.

Tabel 21.

Tabel 22.

Sasaran Strategis, KPI dan Target

Hasil Pengukuran Indeks Integritas KLOPS Tahun 2017 - 2018

Skala Tingkat Kerja Sama KPK Tahun 2018

Parameter Penghitungan Indeks Kerjasama Tahun 2018

Indeks Kerjasama KPK Tahun 2018

Kajian Pengukuran Partisipasi Publik

Sub Komponen dan Formulasi IPH KPK

Penghitungan IPH KPK 2018

Rekapitulasi Peserta Workshop APIP Tahun 2018

Perkembangan Tindak Lanjut Rekomendasi Pengukuran Indeks Integritas KPK Tahun 2018

Rasio Pemenuhan Tingkat Komponen Reformasi Birokrasi KPK Tahun 2018

Komponen Penilaian LAKIP

Nilai Komponen LAK KPK Tahun 2016 – 2017

Komposisi Pegawai Berkinerja Optimal KPK Tahun 2016 dan 2018

Komposisi Pegawai pada Level Engaged Tahun 2016 dan 2018

Status Penetapan dan/atau Pengesahan SOP Unit Kerja di KPK

Status Penetapan Proses Bisnis Unit Kerja di KPK

Kondisi SLA Biro-Biro di Lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun 2018

Kondisi Permintaan dan Pemenuhan Data Direktorat PJKAKI Tahun 2018

Perbedaan Dashboard Operasional dan Dashboard Strategis KPK

Komposisi Anggaran KPK Tahun 2019

Tanggungjawab Ideal Kelompok Kerja Strategis Pimpinan (KKSP)

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi KPK

Trend APBN 2015 - 2018

Postur APBN Tahun 2019

Komposisi Pegawai KPK 2015 - 2018

Kategori Kinerja Anggaran Anti Corruption Agencies (ACA)

Roadmap Pembangunan Hukum Indonesia

Roadmap KPK 2011 - 2023

Peta Strategi KPK 2015-2019

Siklus Pengelolaan Strategi KPK

Model Monitoring Rencana Aksi KPK

Proses Monitoring Kinerja KPK

Mekanisme Rapat Review Strategi KPK

Komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK

Perbandingan Kinerja KPK setiap Perspektif Tahun 2015 – 2018

Kondisi Capaian Kinerja KPK Tahun 2018

Komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK

Hasil Pengukuran Parameter IPK Indonesia Tahun 2017 – 2018

Trend IPK Negara Kawasan Asia Tenggara Tahun 2017 - 2018

Komposisi Stakeholder yang Memberi Andil bagi IPK Indonesia

Trend IPH Tipikor Nasional Tahun 2014 – 2017

Capaian IPH Tipikor Nasional 2016 - 2019

Capaian Asset Recovery KPK Tahun 2016 - 2019

Realisasi PNBP sampai dengan Desember 2018 (dalam milyar)

Kerangka Kerja Pengukuran Integritas 2018

Realisasi Indeks Integritas KLOPS sampai dengan Desember 2018

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

Gambar 15.

Gambar 16.

Gambar 17.

Gambar 18.

Gambar 19.

Gambar 20.

Gambar 21.

Gambar 22.

Gambar 23.

Gambar 24.

Gambar 25.

Page 6: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

4

2018

Mekanisme Pemetaan Mitra Strategis KPK

Capaian Indeks Kerjasama Tahun 2016 - 2018

Hasil Survei Partisipasi Publik Tahun 2018

Capaian Indeks Partisipasi Publik Tahun 2016 - 2017

Capaian Indeks Penegakan Hukum KPK Tahun 2016 - 2018

Media Pengaduan Masyarakat

Jumlah Pengaduan yang ditangani KPK Tahun 2017 - 2018

Jumlah Kasus/Perkara yang ditangani KPK Tahun 2017 - 2018

Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018

Capaian KLOPS yang Mengimplementasikan Sistem Pencegahan Tahun 2018

Capaian KLOPS yang Mengimplementasikan Pencegahan dan Penindakan Terintegrasi Tahun 2016 - 2018

Komposisi Kegiatan Koordinasi dengan Apgakum Tahun 2018

Trend Jumlah Perkara yang Disupervisi Mendapatkan Kepastian Hukum 2015 - 2018

Capaian Perkara yang Disupervisi Mendapat Kepastian Hukum Tahun 2016 - 2018

Perkembangan Renaksi Koordinasi Supervisi Pencegahan Tahun 2018

Capaian Impementasi Kegiatan Koordinasi Supervisi Pencegahan Tahun 2016 – 2018

Perubahan Landscape Fokus Daerah Kegiatan Koordinasi Supervisi Pencegahan Tahun 2017 – 2018

Capaian Rencana Aksi yang Diimplementasi Tahun 2016 – 2018

Nilai Parameter Indeks Integritas KPK 2013 - 2017

Capaian Indeks Integritas KPK Tahun 2016 - 2018

Kondisi Pemenuhan Komponen RB Tahun 2017 - 2018

Capaian Pemenuhan Komponen RB Tahun 2016 – 2018

Capaian Nilai Akuntabilitas Kinerja KPK Tahun 2016 - 2018

Pengelompokan Pegawai berdasarkan Parameter Performance dan Engagement

Dimensi Individual Work Performance

Komponen Individual Work Performance

Pengelompokan Pegawai pada Level Engaged dan Berkinerja Optimal

Capaian Pegawai KPK pada Berkinerja Optimal Tahun 2016-2018

Capaian Pegawai KPK pada Level Engaged Tahun 2016-2018

Capaian Pemenuhan dan Kepatuhan SOP Tahun 2016-2018

Capaian Service Level Agreement Tahun 2016-2018

Capaian Pemenuhan Informasi dan Data Tahun 2016 - 2018

Trend Capaian Opini BPK Tahun 2016 - 2018

Trend Penggunaan Anggaran KPK 2014 – 2018

Perubahan Struktur Organisasi KPK

Sejarah Pembentukan ACLC

Metodologi Assesment Pengelolaan SDM KPK Tahun 2018

Maturitas Pengelolaan SDM KPK Tahun 2018

Sasaran Strategis dan Inisiatif Perbaikan SDM KPK

Ruang Lingkup Sistem Penanganan Perkara Terpadu

Tahapan Pembangunan Big Data KPK

Sinergitas Kerja Stranas PK dan KPK

Gambar 26.

Gambar 27.

Gambar 28.

Gambar 29.

Gambar 30.

Gambar 31.

Gambar 32.

Gambar 33.

Gambar 34.

Gambar 35.

Gambar 36.

Gambar 37.

Gambar 38.

Gambar 39.

Gambar 40.

Gambar 41.

Gambar 42.

Gambar 43.

Gambar 44.

Gambar 45.

Gambar 46.

Gambar 47.

Gambar 48.

Gambar 49.

Gambar 50.

Gambar 51.

Gambar 52.

Gambar 53.

Gambar 54.

Gambar 55.

Gambar 56.

Gambar 57.

Gambar 58.

Gambar 59.

Gambar 60.

Gambar 61.

Gambar 62.

Gambar 63.

Gambar 64.

Gambar 65.

Gambar 66.

Gambar 67.

Page 7: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

5

2018

Tepat pada tanggal 29 Desember 2018, KPK telah memasuki usianya yang ke 15 tahun. Sebuah usia yang berarti bagi

upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Dengan usianya yang tidak muda lagi, KPK telah memberikan

kontribusi banyak hal melalui berbagai proses kerja yang telah dilakukan oleh setiap unit yang ada. Berbagai hasil kerja

yang diberikan KPK pada tahun 2018 dapat dilihat pada Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) KPK tahun 2018 ini.

KPK menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai pertanggungjawaban organisasi kepada pemangku kepentingan

atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban. LAK ini memberikan gambaran pertanggungjawaban KPK dalam upaya

memenuhi setiap target kerja dan pemakaian sumber daya yang digunakan organisasi. Laporan akuntabilitas ini disusun

berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Sebagai landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis KPK Tahun 2015-2019 yang

menyajikan analisa antara target dan realisasi atas KPI (Key Performance Indicator) yang menjadi fokus kerja KPK pada

tahun 2018.

Sampai dengan Desember 2018, secara umum KPK mampu memenuhi sasaran strategi dan target kinerja yang ditetapkan.

Dari 21 KPI yang terdistribusi ke 12 sasaran strategis, 76,20% dalam kategori “sangat memuaskan”, 9,52% dalam kategori

“memuaskan”, 9,52% dalam kategori “cukup memuaskan”, dan dalam kategori “tidak memuaskan” sebesar 4,76%.

Agar upaya pemberantasan korupsi semakin efektif dan efisien, KPK sangat terbuka atas setiap saran dan masukan yang

membangun. KPK menyadari mewujudkan Indonesia yang terbebas dari korupsi adalah visi yang harus dicapai bersama

setiap elemen bangsa Indonesia.

Sekretaris Jenderal

Pahala Nainggolan

Kata Pengantar

Page 8: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

6

2018

RINGKASAN EKSEKUTIF

Ringkasan Eksekutif

Page 9: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

7

2018

Sampai dengan Desember 2018, setiap unit telah bekerjasama untuk berupaya semaksimal mungkin memenuhi setiap sasaran strategis

yang ada. Sampai dengan Desember 2018, kinerja KPK adalah sebesar 95,3% (“Sangat Memuaskan”). Kondisi ini menunjukkan bahwa

sebagian besar sasaran strategis dan target yang ada pada tahun 2018 telah berhasil dipenuhi.

Angka capaian kinerja tersebut merupakan akumulasi berbagai kegiatan yang terdistribusi ke dalam 4 perspektif yang terdiri atas

(1) Perspektif Pemangku Kepentingan dengan bobot 30% memberikan kontribusi capaian sebesar 91,5% (“Sangat Memuaskan”),

(2) Perspektif Internal dengan bobot 40% memberikan kontribusi capaian sebesar 93,6% (“Sangat Memuaskan”), (3) Perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan dengan bobot 15% memberikan kontribusi 102,5% (“Sangat Memuaskan”), dan (4) Perspektif

Keuangan dengan bobot 15% memberikan kontribusi capaian sebesar 100% (“Sangat Memuaskan”). Meskipun sebagian besar target

kinerja KPK pada tahun 2018 sudah tercapai dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, KPK akan selalu

mengevaluasi berbagai permasalahan yang harus diselesaikan dengan mengedepankan proses-proses perbaikan berkelanjutan.

Perspektif Pemangku KepentinganIndex 91.5%

Weight 30.00%

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Index 102.5%Weight 15.00%

Perspektif KeuanganIndex 100.0%

Weight 15.00%

Perspektif Proses Internal

Index 93.6%Weight 40.00%

Kinerja KPKIndex 95.3%

RINGKASAN EKSEKUTIF

KPK memiliki Rencana Strategis 2015-2019 yang di dalamnya telah disepakati berbagai sasaran strategis yang akan diimplementasikan.

Berdasarkan data yang ada, pada rentang 2015 – 2019, trend kinerja KPK fluktuatif. Tahun 2016 merupakan tahun dengan capaian kinerja

tertinggi. Namun mengalami penurunan di tahun 2017 dan sampai dengan akhir Desember 2018 kinerja KPK kembali menunjukkan trend

positif. Berbeda kondisinya dengan realisasi penyerapan anggaran. Pada rentang 2015 sampai dengan 2018 trend serapan anggaran

KPK selalu mengalami peningkatan. Kinerja KPK sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor eksternal. Dukungan

publik menjadi faktor penting yang memberikan sumbangsih peningkatan kinerja ketika KPK mampu mengoptimalkan energi tersebut

untuk selalu menyempurnakan berbagai tata kelola internalnya. Sehingga proses kerja yang efektif dan efisien menjadi standard bagi

setiap unit dalam berkontribusi.

0

40

20

60

80

100

120

Serapan Anggaran (%)

Capaian Kinerja (%)

201581,05%

88,90%

201684,58%

102,20%

201792,67%

94,50%

201895,50%

95,30%

Ringkasan Eksekutif

Page 10: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

8

2018

PROFIL PIMPINAN

“Tugas pemberantasan korupsi merupakan tantangan yang besar. Karena itu, dibutuhkan lebih dari sekadar tekad yang kuat. Kita juga memerlukan integritas, kompetensi dan komitmen yang tinggi untuk memberantas korupsi.”

“Mari kita bangun Indonesia dari zero to zero, kita mulai dari nol, membuat korupsi nol di Indonesia. Tapi, harus kerjasama.”

“Korupsi adalah musuh bersama, peran aktif masyarakat akan membuat peran penindakan KPK semakin tajam dalam memberantas praktik korupsi”

“Semakin banyak yang memerangi korupsi itu semakin baik, harus berpikir positif. Jangan berpikir KPK dibubarkan.”

"Semoga kehadiran KPK akan menjadi awal penguatan pencegahan korupsi di segala bidang dan lapisan.”

Ringkasan Eksekutif

Page 11: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

9

2018

Agus Rahardjo (Ketua KPK)Agus Rahardjo lahir di Magetan Jawa Timur pada tahun 1956. Setelah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Surabaya,

Agus Rahadjo melanjutkan pendidikan Master di Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, Amerika Serikat.

Sebelum dilantik sebagai Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo bertugas sebagai Kepala Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban Agus Rahadjo di

antaranya adalah Sekretaris Utama LKPP, Kepala Pusat Pusat Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, Direktur Sistem

dan Prosedur Pendanaan, dan Direktur Pendidikan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Basaria Panjaitan (Wakil Ketua KPK)Basaria Panjaitan lahir di Pematangsiantar pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Master bidang Hukum Ekonomi di

Universitas Indonesia, saat ini Basaria Panjaitan menyandang pangkat Inspektur Jenderal Polisi.

Sebelum dilantik sebagai Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria bertugas sebagai Widyaiswara Madya,

Penyidik Utama pada Direktorat Tindak Pidana Tertentu, Badan Reserse dan Kriminal Mabes POLRI, dan Direktur Reserse dan

Kriminal Polda Riau.

Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK)Alexander Marwata lahir di Klaten pada tahun 1967. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

(STAN), Alexander Marwata melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia dan Universitas Atmajaya.

Sebelum dilantik sebagai Pimpinan KPK, Alexander Marwata memulai karirnya sebagai Auditor pada Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan selanjutnya sebagai Hakim Ad Hoc pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di

Jakarta.

Laode M. Syarif (Wakil Ketua KPK)Laode M. Syarif lahir di Sulawesi Tenggara tahun 1965. Menempuh pendidikan hukum strata 1 pada Universitas Hasanudin di

Makasar, Laode M. Syarif melanjutkan pendidikan strata 2 di Faculty of Law, Queensland University of Technology dan strata 3 di

Faculty of Law, University of Sydney, Australia.

Sebelum dilantik sebagai Pimpinan KPK, Laode M. Syarif adalah pengajar pada berbagai universitas baik dalam maupun luar

negeri dengan topik kode etik dan hukum lingkungan.

Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK)Saut Situmorang dilahirkan di Sumatera Utara tahun 1959. Saat ini Saut Saut Situmorang sedang menyelesaikan studi doktoral

di bidang Manajemen SDM.

Sebelum dilantik sebagai Pimpinan KPK, Saut Situmorang bertugas sebagai Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Saut

Situmorang juga masih aktif mengajar di Universitas Indonesia dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara.

1. Agus Rahardjo

2. Saut Situmorang

3. Alexander Marwata

4. Laode M. Syarif

5. Basaria Panjaitan

1234

5

Ringkasan Eksekutif

Page 12: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

10

2018

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan

Page 13: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

11

2018

I. LATAR BELAKANGKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk sebagai lembaga

independen yang bebas dari pengaruh kekuasaan manapun

dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi menjadi landasan legal KPK dalam

mengkoordinasikan lembaga penegak hukum lainnya melalui

koordinasi dan supervisi, penyelidikan, penyidikan, penuntutan,

mendorong pencegahan tindak pidana korupsi, dan melakukan

pemantauan terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Sebagai bentuk komitmen dan kepatuhan KPK terhadap

Undang-Undang No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah yang mengedepankan prinsip

transparansi dan akuntabilitas, KPK memandang perlu untuk

menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja kepada setiap

pemangku kepentingannya.

II. VISI, MISI, DAN WEWENANGBedasarkan Rencana Strategis KPK 2015-2019, visi KPK adalah

“Bersama Seluruh Elemen Bangsa, Mewujudkan Indonesia yang

Bersih dari Korupsi”. Penjelasan visi ini adalah sebagai berikut:

1. Lembaga penggerak pemberantasan korupsi: selain

sebagai pelaku, KPK juga berperan sebagai pemicu dan

pemberdayaan lembaga lain dalam pemberantasan

korupsi;

2. Pemberantasan korupsi: serangkaian tindakan untuk

mencegah dan memberantas TPK melalui upaya

koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,

penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan,

dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

3. Berintegritas: menjalankan organisasi secara kompeten,

transparan, dan akuntabel, dengan tetap melakukan

interaksi secara luas tanpa ada penyimpangan (zero

tolerance);

4. Efektif: semua elemen bangsa berperan serta dalam

pencapaian sasaran dan tujuan pemberantasan korupsi;

5. Efisien: pemanfaatan sumber daya pemangku

kepentingan (stakeholders) pemberantasan korupsi

secara optimal.

Misi merupakan pilihan untuk menuju masa depan. Sesuai

dengan bidang tugas dan kewenangan, misi KPK adalah:

1. Melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang

melakukan pemberantasan TPK;

2. Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang

melakukan pemberantasan TPK;

3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan

terhadap TPK;

4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK;

5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan

pemerintahan negara.

Rumusan misi diawali dengan menyebutkan dua sasaran antara

dalam mewujudkan visi yaitu: 1) meningkatkan efektivitas

penegakan hukum; dan 2) menurunkan tingkat korupsi di

Indonesia. Upaya dalam mencapai sasaran tersebut adalah

dengan melakukan upaya koordinasi, supervisi, monitor,

pencegahan dan penindakan. KPK juga menegaskan bahwa

dalam menjalankan misi guna mewujudkan visinya, tidak dapat

dilepaskan dari peran serta elemen bangsa. Hal tersebut bukan

saja merupakan amanat yang juga disebutkan dalam Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999, namun juga pengakuan bahwa

keberlangsungan semangat pemberantasan korupsi sejatinya

ada pada masyarakat yang telah tertanam budaya anti-korupsi.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, KPK berpegang

teguh kepada lima asas:

1. Kepastian HukumKPK senantiasa mengutamakan landasan peraturan

perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap

kebijakan menjalankan tugas dan wewenangnya.

2. KeterbukaanKPK senantiasa membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif

tentang kinerja lembaga dalam menjalankan tugas dan

fungsinya.

3. AkuntabilitasKPK senantiasa mempertanggungjawabkan setiap kegiatan

dan hasil akhir kegiatan lembaga, kepada masyarakat atau

rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Kepentingan UmumKPK senantiasa mendahulukan kesejahteraan umum dengan

cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.

5. ProporsionalitasKPK senantiasa mengutamakan keseimbangan antara

tugas, wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban Komisi

Pemberantasan Korupsi.

Dalam menjaga kelima asas tersebut agar dijalankan

sebagaimana mestinya, KPK menerapkan nilai-nilai lembaga

dan individu yang terdiri atas:

1. Religiusitas;

2. Integritas;

3. Keadilan;

4. Profesionalisme;

5. Kepemimpinan

“Tantangan praktek tindak pidana korupsi yang terus terjadi menuntut KPKuntuk adaptif berkembang”

Pendahuluan

Page 14: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

12

2018

III. STRUKTUR ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor

03 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi

Pemberantasan Korupsi, struktur organisasi KPK terdiri atas:

1. Pimpinan, yang terdiri atas seorang Ketua merangkap

Anggota dan 4 (empat) orang Wakil Ketua merangkap

Anggota.

2. Tim Penasihat, yang terdiri atas 4 (empat) orang.

3. Deputi Bidang Pencegahan, yang terdiri atas:

a. Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PP LHKPN);

b. Direktorat Gratifikasi;

c. Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

(Dikyanmas);

d. Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Litbang);

e. Unit Kerja Pusat Edukasi Antikorupsi (PEA);

f. Unit Kerja Koordinasi Wilayah;

g. Sekretariat Deputi Bidang Pencegahan.

4. Deputi Bidang Penindakan, yang terdiri atas:

a. Direktorat Penyelidikan;

b. Direktorat Penyidikan;

c. Direktorat Penuntutan;

d. Unit Kerja Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti

dan Eksekusi;

e. Unit Kerja Koordinasi WIlayah;

f. Sekretariat Deputi Bidang Penindakan.

5. Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA), yang terdiri atas:

a. Direktorat Pengolahan Informasi dan Data (PINDA);

b. Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi

dan Instansi (PJKAKI);

c. Direktorat Monitor;

d. Sekretariat Deputi Bidang INDA.

6. Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan

Masyarakat (PIPM), yang terdiri atas:

a. Direktorat Pengawasan Internal;

b. Direktorat Pengaduan Masyarakat;

c. Sekretariat Deputi Bidang PIPM.

7. Sekretariat Jenderal, yang terdiri atas:

a. Biro Perencanaan dan Keuangan;

b. Biro Umum;

c. Biro Sumber Daya Manusia;

d. Biro Hukum;

e. Biro Hubungan Masyarakat;

f. Sekretariat Pimpinan;

g. Tim Juru Bicara;

h. Kelompok Kerja Strategis Pimpinan.

Adapun struktur organisasi KPK adalah diperlihatkan pada

Gambar 1 di atas.

Gambar 1Struktur Organisasi KPK

Pendahuluan

Pimpinan KPK

Kedeputian Bidang Pencegahan

Unit Kerja Koordinasi Wilayah I - IX

Tim Juru Bicara Sekretariat Pimpinan Kelompok Kerja Strategis Pimpinan

Kedeputian Bidang Penindakan

Kedeputian BidangInformasi & Data

Kedeputian BidangPengawasan Internal & Pengaduan Masyarakat

Tim Penasihat Seketariat Jenderal

“Sebuah perkembangan organisasi yangberpondasi kokoh dan berkelanjutan untuk menghasilkan proses kerja yang efektif dan efisien”

Page 15: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

DASAR HUKUM REPUBLIK INDONESA

LaporanAkuntabilitas Kinerja

13

2018

Pendahuluan

IV. DASAR HUKUMPenyusunan LAK KPK Tahun 2018 didasarkan pada beberapa aturan hukum, seperti:

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

3. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 124A/01-52/02/2012 tanggal 29 Februari 2012 tentang Road Map KPK

dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia Tahun 2011-2023;

6. Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 124B/01-52/02/2012 tanggal 29 Februari 2012 tentang Rencana

Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2011-2015;

7. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 02 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemberantasan

Korupsi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

V. SISTEMATIKA PENYAJIANSistematika penyajian LAK KPK Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan wewenang, struktur organisasi, dasar hukum, dan

sistematika penyajian;

2. PENGELOLAAN KINERJA, menjelaskan proses pengelolaan kinerja KPK yang terdiri atas kegiatan Perencanaan, Monitoring,

Pelaporan dan Evaluasi;

3. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan setiap capaian sasaran strategis pada setiap perspektif yang tertuang pada peta strategi

dan kinerja lainnya;

4. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja KPK.

Page 16: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

14

2018

Pendahuluan

VI. TANTANGAN ORGANISASISampai dengan usianya yang ke-15 tahun, KPK selalu

menghadapi berbagai tantangan sejalan dengan perkembangan

modus kasus tipikor yang dihadapi. Setidaknya ada 4 tantangan

yang selalu dihadapi KPK sejauh ini, yaitu:

(1) Obyek yang diawasi KPK besar,Berdasarkan undang-undang, tugas dan fungsi KPK yang

terdiri atas Penindakan, Pencegahan, Koordinasi, Supervisi dan

Monitoring harus menjangkau seluruh lokus wilayah Indonesia

dari Sabang sampai dengan Merauke. Sebagai gambaran area

yang diawasi KPK sesuai dengan kewenanganya adalah sebagai

berikut:

a. Indonesia memiliki 34 propinsi, 416 kabupaten dan 98

kota;

b. Sampai dengan Desember 2016, Indonesia memiliki PNS

kurang lebih 4.374.349 orang;¹c. Jika KPK ingin secara massif melakukan upaya

pemberantasan korupsi di sektor swasta berdasar PERMA

nomor 13/2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara

Tindak Pidana oleh Korporasi. Hasil pendaftaran Sensus

Ekonomi 2016 (SE2016) menunjukkan bahwa sebesar

79,35 persen sebaran usaha/perusahaan terkonsentrasi

di kawasan barat Indonesia (Pulau Sumatera dan Jawa).

Sebanyak 16,2 juta usaha/perusahaan (15.931.889 UMK

dan 291.697 UMB) berlokasi di Pulau Jawa atau 60,74

persen terhadap seluruh perusahaan di Indonesia.

Selebihnya berada di Kawasan Timur Indonesia (Pulau

Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan

Papua), dengan jumlah usaha/perusahaan terbanyak di

Pulau Sulawesi (8,09 persen) ;²d. Postur APBN Indonesia dari setiap pos anggaranya selalu

mengalami peningkatan yang ditunjukkan pada Gambar 2. Pada tahun 2018 pos belanja negara mengalami

peningkatan sebesar 7% dan pos pendapatan negara

mengalami peningkatan sebesar 8% jika dibandingkan

dengan kondisi tahun 2017. Berdasarkan data dari

Kementerian Keuangan, komposisi APBN Indonesia pada

Tahun 2019 ditunjukkan pada Gambar 3. Komposisi APBN

Indonesia pada tahun 2019 juga mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun 2018.

Pos pendapatan negara yang sebesar 2.165,1 triliun dan pos

belanja negara yang mencapai 2.217,2 triliun memiliki risiko

terjadi penyalahgunaan. Anggaran yang semakin besar

menuntut pengawasan yang besar pula. KPK dan beberapa

institusi pemerintah lain harus mampu menjawab tantangan

pengawasan anggaran ini.

Berdasarkan data-data di atas menunjukkan bahwa KPK

memiliki tanggungjawab yang besar. KPK dituntut untuk selalu

berkerja efektif dan efisien menggunakan sumber daya yang

dimiliki.

¹ Data berdasarkan website https://www.bps.go.id statictable/2015/09/08/1798/jumlah-pegawai-negeri-sipil-menurut-jenis-

kepegawaian-dan-jenis-kelamin-desember-2013-dan-desember-2016.html

² Sumber: Berita Resmi Statistik, No. 50/04/Th. XX, 27 April 2017, Badan Pusat Statistik

³ Bersumber dari Regional Synthesis Report, “Strengthening Anti-Corruption Agencies in Asia Pacific”, Transparency International

Gambar 2Trend APBN Indonesia2015 – 2018 (Triliun)

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

02015

Belanja Negara

Pendapatan Negara

2039,5 2095,7 2080,5 2220,7

1793,6 1822,5 1750,4 1894,7

2016 2017 2018

Page 17: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

15

2018

Pendahuluan

(2) Sumber daya KPK yang terbatas,Tanggungjawab besar untuk mewujudkan Indonesia terbebas dari korupsi yang diemban KPK, sejauh ini belum sepenuhnya diimbangi

dengan pemenuhan sumber daya yang cukup. Kondisi ini terlihat misalnya dari jumlah komposisi SDM dan anggaran yang dimiliki KPK.

Sampai dengan Desember 2018, jumlah pegawai KPK sebesar 1558 pegawai dengan komposisi tersaji pada Gambar 4.

Gambar 3Postur APBN Tahun 2019

Pendapatan Negara: Rp2.165,1 T

Belanja 5 K/L Besar

Anggaran Pendidikan: 487,9 TBelanja Pemerintah Pusat: 158 TTransfer ke Daerah dan Dana Desa: 309,9 TPengeluaran Pembiayaan: 20 T

Transfer Dana ke Daerah &Dana Desa: 832,3 TTransfer Dana ke DaerahDana Bagi Hasil: 104 TDana Alokasi Umum: 414,9 TDana Insentif Daerah: 10 TDana Alokasi Khusus Fisik: 77,2 TDana Alokasi Khusus Non Fisik: 131,2 TDana Otsus, Dana Tambahan Infrastruktur & Dana Keistimewaan DIY: 22,1 T

Dana DesaDana Desa: 73 T

Anggaran Infrastruktur: 420,5 TBelanja Pemerintah Pusat: 173,8 TTransfer ke Daerah dan Dana Desa: 201,7 TPengeluaran Pembiayaan: 45 T

Anggaran Kesehatan: 122 TBelanja Pemerintah Pusa: 88,2 TTransfer ke Daerah dan Dana Desa: 37,7 T

Penerimaan Perpajakan

1.786,4 T

PNBP

378,3 T

(triliun Rupiah)(triliun Rupiah)

Penerimaan Hibah

0,4 T

110,7 T

107,2 T

76,2 T

62,1 T

58,9 T

PUPR

Kemenhan

Polri

Kemenag

Kemensos

82,5%

17,5%

Gambar 4Komposisi Pegawai KPK2015 - 2018

02015

663 658

1050 1035

229 234 220 218244 227 244 305

2016 2017

PT

PTT

PN Dipekerjakan

2018

200

400

600

800

1000

1200

Page 18: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

16

2018

Pendahuluan

Pada tahun 2017 KPK mendapatkan penambahan pegawai

yang cukup besar jika dibandingkan tahun 2016 setelah KPK

melakukan rekruitmen pegawai melalui program IM (Indonesia

Memanggil) 11 dan 12. Saat ini pegawai-pegawai baru tersebut

dalam proses peningkatan keahlian khusus sesuai dengan

kebutuhan di unit kerja. Hal ini diperlukan agar memberikan

kontribusi lebih dalam meningkatkan proses kerja di setiap

unit yang ada. Jumlah pegawai KPK masih perlu ditambah

jika dibandingkan dengan beberapa ACA (Anti Corruption

Agency) di negara lain. Pada tahun 2018, komparasi pegawai

KPK dengan jumlah penduduk Indonesia adalah 1558 orang

berbanding dengan ±265 juta orang. Sedangkan sebagai

gambaran kondisi perbandingan jumlah pegawai dengan

jumlah penduduk negaranya pada beberapa ACA lain di tahun

2005 saja adalah (1) perbandingan jumlah pegawai ICAC dengan

jumlah penduduk Hongkong adalah 1194 orang berbanding

7 juta orang; (2) perbandingan pegawai CPIB dengan jumlah

penduduk Singapura adalah 81 orang berbanding 4,3 juta orang;

(3) perbandingan pegawai KICAC dengan jumlah penduduk

Korea Selatan adalah 205 orang berbanding 47,8 juta orang; (4)

perbandingan antara pegawai NCCC dengan jumlah penduduk

Thailand adalah 924 orang dengan 64,2 juta orang”

Melihat dari kondisi anggaran, pada tahun 2019 KPK

mendapatkan anggaran sebesar 813,45 Milyar berdasarkan

komposisi APBN Indonesia. Perlu diketahui, jika merujuk pada

parameter kinerja anggaran dan sumber daya manusia sebuah

Anti-Corruption Agencies (ACA ) (seperti halnya KPK) dapat

dilihat dari komitmen pemerintah dalam mengalokasikan

APBN nya. Parameter kategori kinerja anggaran yang disusun

Transparency International ditunjukkan pada Gambar 5.

Jika merujuk pada kategori kinerja anggaran dari TI,

menunjukkan bahwa komitmen pemerintah Indonesia dalam

mengalokasi anggaran untuk membiayai berbagai proses

institusi pemberantas korupsi seperti halnya KPK masih pada

level rendah.

(3) Beberapa proses kerja yang belum efektif dan efisien,KPK dituntut untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan

dalam mewujudkan proses kerja yang semakin prudent

dan efektif, efisien. Kerja menggunakan sistem yang selalu

terupdate dengan berorientasi pada outcome akan menjadi

standard kerja dari setiap insan KPK. Terlebih lagi dalam

menjalankan fungsi trigger mechanism institusi atau organisasi

lain. Fungsi ini akan optimal dilakukan jika dalam proses

berkerja, KPK mampu menghasilkan standard-standard baru.

Standard proses yang efektif, efisien dan harus akuntabel.

Dalam upaya kondisi organisasi KPK yang efektif dan efisien

tersebut, beberapa rekomendasi TI dalam upaya memperkuat

ACA (Anti Corruption Agency) seperti berikut:

(a) Melakukan investigasi dan penuntutan kepada

siapapun yang melakukan tindakpidana korupsi dengan

memberikan sanksi yang optimal;

(b) Mampu menjadi agen penggerak yang memberikan

contoh (lead by example) dengan memastikan tata kelola

organisasi efektif dan efisien menggunakan asset negara,

akuntabel dan memberikan kepastian publik mengakses

informasi berbagai kegiatan KPK;

(c) Mampu engage dengan publik, membuat berbagai

program yang menjaga hubungan dengan publik, dan

memobilisasi dukungan publik pada setiap aktivitas

pemberantasan korupsi;

(d) Mengenalkan dan mengimplementasikan sistem

pelaporan yang userfriendly yang memudahkan

masyarakat untuk melakukan berbagai upaya

pemberantasan tindak pidana korupsi secara efektif;

(e) Memiliki inisiatif pengembangan kapabilitas pegawainya;

(f) Memiliki sistem penanganan komplain, investigasi dan

penanganan perkara digital.

(4) Masih perlu dukungan konkrit dari setiap elemen bangsaPresiden sebagai panglima terdepan pemberantasan korupsi

dengan didukung instrument eksekutif, legislatif dan yudikatif,

dituntut untuk mampu menjadi partner yang seiring sejalan,

bergandengan tangan bersama KPK. Mewujudkan Indonesia

yang terbebas korupsi merupakan mimpi bersama yang

harus diwujudkan bersama-sama. Dalam proses kerja yang

terjadi, seringkali KPK berbenturan atau mungkin dibenturkan

oleh berbagai pihak yang tidak bertanggungjawab. Berada

dalam kondisi tersebut,

KPK akan terus bekerja

secara profesional

dengan berlandaskan

kewenangannya. Sebetulnya

dukungan pemerintah tidak

hanya diperlukan oleh KPK

saja, akan tetapi dukungan

tersebut diperlukan di

seluruh aspek sistem tata

kelola hukum di Indonesia.

Karena KPK melihat bahwa reformasi tata kelola hukum masih

menjadi pekerjaan besar bagi eksekutif pada tahun 2018.

Jika melihat dalam perspektif konstelasi dengan negara lain,

secara garis besar tantangan yang dihadapi hampir semua

Institusi Pemberantasan Korupsi dibeberapa negara lain dapat

dikelompokan ke dalam 3 area prioritas,

1. independesi dalam menjalankan misi pemberantasan

korupsi,

2. akuntabilitas dan kepercayaan publik,

3. kapasitas institusi dalam menjalankan mandate

organisasi.

Rata-rata proporsi anggaran ACA terhadap total anggaran pemerintah

selama 3 tahun

Indikator

Skala Nilai Kinerja

Tinggi (1) Lebih dari 0,20%

Medium (2) 0,1% - 0,2%

Rendah (1) Kurang dari 0,1%

Gambar 5Kategori Kinerja AnggaranAnti Corruption Agencies (ACA)

Page 19: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

17

2018

halaman kosong

Page 20: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

18

2018

Pengelolaan Kinerja

BAB 2PENGELOLAAN

KINERJA

Page 21: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

19

2018

Pengelolaan Kinerja

I. KEGIATAN PERENCANAANDalam melaksanakan kegiatan perencaaan kinerja, KPK mengacu ke beberapa dokumen yang menjadi dasar tujuan eksistensi

organisasi ini. Beberapa acuan dalam merencanakan kegiatan di tahun 2018 adalah sebagai berikut.

I.1. PRIORITAS NASIONAL DAN PENYUSUNAN RENJA TAHUN 2018KPK sebagai institusi negara tentu dalam merumuskan rencana program jangka panjang dan jangka pendek selalu berupaya merujuk

ke renjana jangka panjang Indonesia, seperti yang selalu ditekankan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai vocal point.

Jika melihat rumusan Visi Indonesia 2045, pada sektor pembangunan hukum menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia pada tahun

2045 harus sudah berbudaya hukum. Khusus pada bidang pemberantasan korupsi, masyarakat Indonesia diharapkan sudah berada

pada kesadaran yang penuh untuk menolak setiap bentuk perilaku koruptif yang ditunjukkan pada Gambar 6⁴.

Impian Indonesia 2045 seperti yang ditekankan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional tentunya memberikan insight bagi KPK

untuk mewujudkan kondisi masyarakat tersebut sebagai pertanggungjawaban akan eksistensinya.

I.2. ROADMAP KPK 2011 - 2023Sejalan dengan visi Indonesia 2045 tersebut, KPK membangun sebuah roadmap organisasi. Roadmap KPK dimaksudkan untuk

memberi arah pemberantasan korupsi yang akan dilakukan KPK dalam jangka panjang. Keberadaan roadmap KPK menjadi penting

karena dokumen perencanaan yang ada terbatas hanya mencakup strategi jangka menengah (Rencana strategis yang berjangka waktu

lima tahunan) dan jangka pendek (Rencana kinerja dan anggaran yang berjangka waktu tahunan). Selain itu, roadmap KPK juga didasari

oleh karakteristik korupsi di Indonesia yang teramat kompleks dan mengakar sehingga diperlukan upaya pemberantasan korupsi

secara sistematis, integratif, dan fokus.

Roadmap KPK diwarnai oleh: (a) kompetensi inti organisasi, dan (b) fokus organisasi. Untuk memenuhi tuntutan kompetensi inti

organisasi, KPK senantiasa mempersiapkan keunggulan di masa kini dan di masa yang akan datang. Sedangkan untuk mewujudkan

fokus organisasi, KPK memilih atau menentukan skala prioritas dalam merealisasikan visi dan misinya, yaitu dengan memfokuskan

pada penanganan grand corruption dan yang menjadi kepentingan nasional (national interest). KPK mewujudkan kompetensi inti

organisasi dengan mengambil peran sebagai pionir dalam pembangunan Sistem Integritas Nasional (SIN), kemudian dilanjutkan

dengan membangun kompetensi inti tahap berikutnya melalui pembangunan Fraud Control Plan (Rencana Pengendalian Kecurangan).

Secara ringkas, roadmap KPK yang menggambarkan hubungan antara sistem integritas nasional, milestone, dan fokus area seperti

pada Gambar 7.

“KPK dalam mengelola kinerja organisasinya melakukan tiga kegiatan, yaitu Perencanaan, Monitoring, serta Pelaporan & Evaluasi.”

Gambar 6Roadmap Pembangunan Hukum Indonesia

Pembangunan Hukum serta Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

2025 2035 2045Sasaran Pembangunan Hukum

Sasaran Pencegahan &Pemberantasan Korupsi

Integritas dan Kompetensi Aparat

Penegak Hukum dan Penyelenggara Negara

Perbaikan sistem diberbagai lini layanan

publik

Penurunan korupsi dan praktik suap

Masyarakat yang anti korupsi

Penyelenggara negara dan warga negara yang

taat hukum

Masyarakat yang berbudaya hukum

⁴ Diambil dari penjelasan Visi Indonesia 2045 oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, 26 September 2017

Page 22: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

20

2018

Secara ringkas, roadmap KPK yang menggambarkan hubungan

antara sistem integritas nasional, milestone, dan fokus area

ditunjukkan pada Gambar 7.

Berdasarkan roadmap KPK pada tahun 2018 diharapkan KPK

sudah menyempurnkan rumusan konsep sistem integritas

nasional dan konsep fraud control plan dan diharapkan untuk

segera mengimplementasikannya. Tahun 2018 adalah tahun

berakhir fase I dan tahun mulainya fase II dalam fokus kegiatan

pemberantasan korupsi. Adapun fokus area dari kedua fase

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fase I (2011-2015)Fokus area dalam fase ini adalah pada:

1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan Penguatan

Aparat Penegak Hukum.

Pengertian Grand Corruption adalah tindak pidana korupsi

yang memenuhi salah satu atau lebih kriteria berikut:

a. Melibatkan pengambil keputusan terhadap

kebijakan atau regulasi;

b. Melibatkan aparat penegak hukum;

c. Berdampak luas terhadap kepentingan nasional;

d. Kejahatan sindikasi, sistemik, dan terorganisir;

e. Penguatan APGAKUM dilakukan melalui

Koordinasi dan Supervisi.

2. Perbaikan Sektor Strategis terkait kepentingan nasional

(national interest), meliputi:

a. Ketahanan pangan plus: pertanian, perikanan,

peternakan; plus pendidikan dan kesehatan;

b. Ketahanan energi dan lingkungan: energi, migas,

pertambangan, dan kehutanan;

c. Penerimaan: pajak, bea dan cukai, serta PNBP;

d. Bidang infrastruktur.

3. Pembangunan pondasi Sistem Integritas Nasional (SIN).

4. Penguatan sistem politik berintegritas dan masyarakat

(CSO) paham integritas.

5. Persiapan Fraud Control Plan.

2. Fase II (2015-2019)Fokus pada:

1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan penguatan

Aparat Penegak Hukum.

2. Perbaikan sektor strategis (melanjutkan fokus pada

kepentingan nasional).

3. Aksi Sistem Integritas Nasional (SIN), meliputi:

a. Eksekutif, legislatif, dan yudikatif;

b. Dunia usaha;

c. CSO (Civil Society Organization).

4. Implementasi Fraud Control Plan.

Gambar 7Roadmap KPK 2011 - 2023

2011-2015

2015-20192019-2023

Penanganan Grand Corruption dan penguatan APGAKUM, Perbaikan Sektor Strategis, Pembanguan pondasi SIN. Penguatan sistem Politik dan masyarakat paham integritas, Persiapan Fraud Control

Penanganan Grand Corruption, penguatan APGAKUM, Perbaikan Sektor Strategis, Aksi Sistem Integritas Nasional dan Implementasi FraudControl

Optimalisasi Penanganan Sektor Strategis dan peran Pilar-pilar sistem integritas nasional, serta Penanganan Fraud

Budaya Integritas

Sistem Integritas Nasional

Pondasi Sistem Integritas Nasional

Pengelolaan Kinerja

Page 23: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

21

2018

Gambar 8Peta Strategi KPK 2015-2019

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

S.1. Menurunkan Tingkat Korupsi

S.2. Efektifnya PenegakanHukum Bidang Tipikor

S.3. Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan Swasta

S.4. Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang Efektif

I.1. Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor

L.1. Terwujudnya Organisasi yang Efektif

F.1. PengelolaanKeuangan SecaraAkuntabel

L.3. Terbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan Adaptif

L.2. Terbentuknya Sumber Daya Manusia Berkinerja Optimal

I.2. TerintegrasinyaUpaya Pencegahan Korupsi

I.3. Terintegrasinya Upaya Penindakan danPencegahan Tipikor

I.4. Terlaksananya Koordinasi,Supervisi dan MonitorPemberantasan Korupsi

“BERSAMA SELURUH ELEMEN BANGSA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERSIH DARI KORUPSI”

PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN PERSPEKTIF KEUANGAN

I.3. RENCANA STRATEGIS KPK 2015-2019Keberhasilan KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia terlihat dari Indeks Persepsi Korupsi yang didapatkan dari pengukuran

Transparancy International. Dalam upaya mendapatkan skor IPK yang tinggi, KPK dalam mewujudkannya melalui 3 pendekatan, yaitu:

1. Meningkatkan efektivitas penindakan tipikor;

2. Membangun integritas pemerintah, masyarakat dan swasta; dan

3. Membangun hubungan yang baik dengan mitra strategis

Upaya KPK dalam menghasilkan setiap output di atas, diwujudkan dengan melakukan beberapa aktivitas seperti:

1. Mengintegrasikan upaya penindakan tindak pidana korupsi;

2. Mengintegrasikan upaya pencegahan tindak pidana korupsi;

3. Mengintegrasikan upaya penindakan dan pencegahan tindak pidana korupsi; dan

4. Melaksanakan koordinasi, supervisi dan monitoring pemberantasan korupsi

Beberapa hal yang dibutuhkan KPK dalam memastikan setiap kegiatan di internal proses tersebut berjalan antara lain:

1. Memiliki organisasi yang efektif;

2. Memiliki sumberdaya manusia yang berkinerja optimal;

3. Memiliki sistem operasional yang efektif dan terintegrasi; dan

4. Tersedia keuangan yang akuntabel

KPK mengilustrasikan setiap sasaran strategis tersebut ke dalam peta strategi pada Gambar 8.

Pengelolaan Kinerja

Page 24: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

22

2018

KPK menentukan KPI (Key Performance Indicator) dan target di setiap sasaran strategis. Secara detail KPI dan target pada setiap

sasaran strategis tersebut pada tahun 2018 ditunjukkan pada Tabel 1.

Perspektif

Pemangku Kepentingan

Pertumbuhan dan Pembelajaran

Keuangan

Proses Internal

Menurunnya Tingkat KorupsiEfektifnya Penegakan Hukum Bidang Tipikor

Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan SwastaTerbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang Efektif

Terwujudnya Organisasi yang Efektif

Terbentuknya SDM yang Berkinerja OptimalTerbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan Adaptif

Terkelolanya Keuangan secara Akuntabel

Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor

Terintegrasinya Upaya Pencegahan Tipikor

Terintegrasinya Upaya Penindakan dan Pencegahan Tipikor

Terlaksananya Koordinasi, Supervisi dan Monitor Pemberantasan Korupsi

Indeks Persepsi KorupsiIndeks Penegakan Hukum Tipikor (nasional) % Asset Recovery

Indeks Integritas KLOPS

Indeks KerjasamaIndeks Partisipasi Publik

Indeks Integritas KPK% Pemenuhan Komponen RBNilai Akuntabilitas Kinerja KPK% Pegawai yang Berkinerja Optimal% Pegawai pada level engaged% Pemenuhan dan Kepatuhan SOP% Pemenuhan Service Level Agreement% Pemenuhan data dan informasi

Terkelolanya Keuangan secara Akuntabel

Indeks Penegakan hukum (KPK)# KLOPS yang mengimplementasikan Sistem Pencegahan Korupsi# KLOPS yang mengimplementasikan pencegahan dan penindakan secara terintegrasi% status perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian hukum% Implementasi kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi% Implementasi Rencana Aksi/ Tindak Lanjut

436,4

72

3,5

4,580

3,997,58888887595

90

4 (WTP)

7,2

3520

85

80

80

456,5

75

3,5

4,580

4100908888

10085

90

4 (WTP)

7,5

5025

85

80

85

Sasaran Strategis Key Performance Indicator 2018 2019

Setiap sasaran strategis, KPI dan target di atas menjadi fokus kinerja yang harus diupayakan untuk dicapai oleh Pimpinan berserta

jajaran Deputi dan Sekretaris Jenderal KPK melalui serangkaian program yang terencana dan tereksekusi.

I.4. ARAH DAN KEBIJAKAN PIMPINAN KPK 2018Arah dan kebijakan Pimpinan menjabarkan kondisi internal dan eksternal, Rencana Strategis KPK, Rencana Kerja Tahunan dan hasil

evaluasi capaian kinerja KPK pada tahun sebelumnya. Arah dan kebijakan berisikan target kinerja tahunan yang menjadi dasar dalam

penyusunan Kontrak Kinerja Unit di lingkungan KPK. Arah dan kebijakan tahun 2018 ditetapkan melalui Surat Edaran Pimpinan KPK

Nomor: SE-24 /01-52/12/2017. Surat edaran tersebut selain memuat kebijakan organisasi, juga menjelaskan kondisi analisis lingkungan

yang melatarbelakangi penyusunannya. Adapun kebijakan organisasi yang diamanahkan Pimpinan KPK pada tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

1. Seluruh unit menterjemahkan kebijakan operasionalnya dengan memperhatikan skala prioritas sebagai berikut:

a. Kebijakan operasional yang memiliki kontribusi pada menurunnya tingkat korupsi yang diukur dengan Corruption Perception

Index (CPI) diberikan skala prioritas kebijakan/aktivitas utama dalam penggunaan sumber daya (anggaran, SDM, dll);

b. Kebijakan operasional yang memiliki kontribusi pada Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN), yaitu kebijakan/aktivitas terkait

Koordinasi dan Supervisi Penindakan maupun Pencegahan, serta yang berkaitan dengan pengembalian asset hasil TPK (unit

Labuksi) diprioritaskan ke-2;

c. Kebijakan operasional yang merupakan pelaksanaan tugas dan fungsi KPK maupun berdasarkan Perkom Organisasi dan Tata

Kerja menjadi prioritas ke-3

Tabel 1Sasaran Strategis, KPI dan Target

Pengelolaan Kinerja

Page 25: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

23

2018

Gambar 9Siklus Pengelolaan Strategi KPK

2. Seluruh hasil kajian Litbang yang berisikan berbagai informasi, petunjuk, keterangan pelaku atau ahli wajib diinformasikan kepada

Direktur Pengaduan Masyarakat, khususnya yang terkait sektor sumber daya alam (SDA: hutan, tambang, energi, perikanan,

pertanian, dan lain-lain)

3. Menjadikan kasus-kasus penindakan terkait SDA sebagai kasus prioritas dengan mengoptimalkan upaya penindakan melalui

pertanggungjawaban pidan korporasi. Biro Hukum melakukan dukungan kepada pihak terkait di Bidang Penindakan untuk

memberikan pemahaman PERMA nomor 13/2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi;

4. Unit Korsup Penindakan agar mengkomunikasikan informasi terkait kasus-kasus TPK yang telah mendapatkan putusan pengadilan

kepada Deputi Bidang INDA dan Pencegahan untuk dirumuskan upaya pencegahannya;

5. Sekretaris Jenderal memprioritaskan hal-hal sebagai berikut:

a. Terlaksananya pelatihan pegawai berbasis TNA dan peningkatan kualitas sistem penilaian kinerja pegawai;

b. Persiapan perencanaan dan eksekusi anggaran untuk penyiapan SDM pasca penetapan Perkom tentang Organisasi dan Tata

Kerja KPK yang baru;

c. Bersama-sama Deputi Bidang INDA dan PIPM mengimplementasikan paperless office yang berorientasi pada keamanan

dokumen dan informasi.

II. KEGIATAN MONITORINGRencana kinerja yang dirumuskan dalam kontrak kinerja korporat (level 0) diturunkan ke dalam kontrak kinerja pada tingkat Deputi/

Sekjen (Level 1) dan Direktorat/Biro (Level 2) hingga ke individu pegawai KPK. Tentunya rumusan kegiatan yang ada dalam kontrak

kinerja tersebut perlu untuk dimonitor setiap kemajuan capaiannya. Dalam siklus pengelolaan strategi (mengadopsi Execution

Premium Proceses) dan kinerja organisasi yang ditunjukkan pada Gambar 9, proses monitor sangat penting dilakukan, selain sebagai

cara memastikan setiap unit telah mengeksekusi setiap rencana kerjanya, namun juga sebagai alat pembelajaran organisasi atas

setiap penyebab keberhasilan dan kegagalan capaian dari setiap target yang ada.

Sekretariat Jenderal melalui Biro Perencanaan dan Keuangan (Renkeu) dan unit Kelompok Kerja Strategis Pimpinan (KKSP) adalah

unit yang bertanggungjawab memastikan kegiatan monitoring ini dilakukan setiap unit KPK secara berjenjang. Dimulai pada level

korporat hingga ke level direktorat/biro. Pada proses monitoring ini, Biro Renkeu menelaah laporan kinerja yang disampaikan unit-unit

di lingkungan KPK berdasarkan kontrak kinerja unit yang telah ditetapkan di awal tahun. Biro Renkeu menggunakan aplikasi manajemen

kinerja dalam memonitor capaian kinerja unit tersebut. Hasil reviu atas capaian kinerja tersebut selanjutnya disampaikan kepada

pimpinan KPK dan pimpinan unit kerja sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis maupun operasional di KPK. Adapun

mekanisme kegiatan monitoring yang dilakukan selama setahun ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11.

1.Develop

the Strategy

2. Translate the

Strategy

Strategic Plan

Operating/Financial Plan

Operating/Financial Plan

Process

Initiative

3. Align the

Organization

4. Plan

Operations

6. Test and

Adapt

5. Monitor and

Learn

Pengelolaan Kinerja

Page 26: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

24

2018Gambar 10Model Monitoring Rencana Aksi KPK

Gambar 11Proses Monitoring Kinerja KPK

PEMANGKU KEPENTINGAN

S.1. Menurunkan Tingkat Korupsi (Ultimate Goal)

Sasaran Strategic dan PIC dapat digunakan sebagai filter

1 (3,23%)

10 (32.26%)20 (64.52%)

Status

Ada sebanyak 34 Isu dengan 44 Rencana Aksi pada Triwulan I dan II dengan

progress sebagai berikut

8 Rencana Aksi

5 Rencana Aksi 16 Rencana Aksi

9 Rencana Aksi

9 Rencana Aksi

31

: Selesai: Dalam proses: Belum mulai: Tidak ada isuS.2. Efektifnya

PenegakanHukum Bidang Tipikor

S.3. Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan

Swasta

S.4. Terbangunnya Hubungan Mitra

Kerjasama yang Efektif

I.1. Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor

L.1. Terwujudnya Organisasi yang

Efektif

F.1. PengelolaanKeuangan Secara

Akuntabel

IL.1. Isu Lain

L.3. Terbangunnya Sistem

Operasional Terintegrasi dan

Adaptif

L.2. Terbentuknya Sumber Daya

Manusia Berkinerja Optimal

• Susunan Laporan Capaian Kinerja Unit

• Evaluasi Kinerja Unit• Daftar Masalah &

Rencana Perbaikan• Arahan Pimpinan/

Deputi/Sekjen

• Susunan Laporan Capaian Kinerja Unit

• Evaluasi Kinerja Unit• Daftar Masalah &

Rencana Perbaikan• Arahan Pimpinan/

Deputi/Sekjen

• Susunan Laporan Capaian Kinerja Unit

• Evaluasi Kinerja Unit• Daftar Masalah &

Rencana Perbaikan• Arahan Pimpinan/

Deputi/Sekjen

• Susunan Laporan Capaian Kinerja Unit

• Evaluasi Kinerja Unit• Daftar Masalah &

Rencana Perbaikan• Arahan Pimpinan/

Deputi/Sekjen

I.2. TerintegrasinyaUpaya Pencegahan Korupsi

I.3. Terintegrasinya Upaya Penindakan dan

Pencegahan Tipikor

I.4. Terlaksananya Koordinasi,Supervisi dan Monitor

Pemberantasan Korupsi

BERSAMA SELURUH ELEMEN BANGSA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERSIH DARI KORUPSI

INTERNAL

PERTUMBUHAN & PEMBELAJARAN

SEMESTER 1

Jan - Mar

Rapat Kinerja Q1 Rapat Kinerja Q2 Rapat Kinerja Q3 Rapat Kinerja Q4

Update Capaian disistem

W1, W2 April Laporan Capaian Kinerja

terkumpul di Repository Folder

W1, W2 Juli Laporan Capaian Kinerja

terkumpul di Repository Folder

W1, W2 Oktober Laporan Capaian Kinerja terkumpul di Repository

Folder

W1, W2 Januari Laporan Capaian Kinerja

terkumpul di Repository Folder

Update Capaian disistem

Update Capaian disistem

Update Capaian disistem

Q1 Q2 Q3 Q4

April - Jun Jul - Sept Okt - Des

SEMESTER 2

CEGAH

PIPM SETJEN

TINDAK INDA

ISU LAIN

KEUANGAN

Pengelolaan Kinerja

Page 27: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

25

2018

Gambar 12Mekanisme Rapat Review Strategi KPK

KPK

DEPUTI

Review Lingkup Biro/Direktorat

Pemimpin Rapat

Peserta

Fasilitator

Materi

Waktu

Kepala Biro/Direktur

Deputi/Sekjen (jika diperlukan)Kepala - Bagian/KasatgasTim INDA, Tim Sekjen, Tim PI (Enabler) (jika diperlukan)

PIC Manajemen Kinerja Biro/DirektoratKaset (jika diperlukan)

Peta Strategi Direktorat/Biro

Monthly

Deputi/Sekjen

Pimpinan & Penasihat (jika diperlukan sebagai observer)Kepala Biro, DirekturTim INDA, Tim Sekjen, Tim PI (Enabler)

PIC Manajemen Kinerja, KasetKKSP (jika diperlukan)

Peta Strategi Deputi/Sekjen

Quaterly (W1-W2)

Pimpinan

Deputi, SekjenTim INDA, Tim Sekjen, Tim PI (Enabler)

KKSP Penasihat

Peta Strategi Korporat

Quaterly (W4)

Review Lingkup Deputi/Sekjen

Review Lingkup Korporat

SEKJEN

DIR BIRODIR BIRO

SATGAS BAGSATGAS BAGSATGAS BAGSATGAS BAG

III. KEGIATAN PELAPORAN DAN EVALUASIProses pelaporan kinerja KPK dilakukan secara bottom-up, dimulai dari pelaporan kinerja di tingkat unit kerja Direktorat/Biro sampai

dengan tingkat korporat. Capaian kinerja unit dibahas dalam rapat review strategi yang dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam

setahun dan dihadiri oleh Pimpinan KPK serta para Pimpinan Unit Kerja. Rapat ini dilakukan secara berjenjang dari level Direktorat/Biro

sampai dengan Korporat terlihat pada Gambar 12. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja unit disusun dan disampaikan

kepada Sekretariat Jenderal dengan tembusan Biro Perencanaan dan Keuangan (Renkeu) dan Direktorat Pengawasan Internal (PI).

Laporan kinerja unit memuat realisasi atas target kinerja yang telah direncanakan dengan penjelasan atas target kinerja yang tidak

tercapai serta rencana aksi yang akan dilakukan di periode berikutnya.

Pada akhir tahun, laporan kinerja unit dijadikan sebagai bahan penyusunan LAK KPK. KKSP melakukan koordinasi dengan unit-unit

dalam proses penyusunan LAK KPK tersebut. LAK ini memuat analisis perbandingan antara realisasi kinerja di akhir tahun dan target

kinerja KPK yang ditetapkan di awal tahun. Konsep akhir LAK KPK disampaikan kepada Direktorat PI untuk mendapat reviu internal.

Direkorat PI menindaklanjuti dengan menyampaikan laporan hasil reviu LAK kepada Pimpinan dengan tembusan Sekretaris Jenderal.

Selanjutnya LAK KPK disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan kepada

Presiden Republik Indonesia.

Pengelolaan Kinerja

Page 28: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

26

2018

Dalam proses pelaksanaannya, Biro Renkeu bekerjasama dengan PIC Manajemen Kinerja unit di KPK. PIC Manajemen Kinerja ini

sangat penting untuk memastikan setiap kegiatan dalam proses pengelolaan manajemen kinerja di unit masing-masing berjalan. PIC

Manajemen Kinerja di KPK berjenjang hingga level direktorat/biro. Adapun komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK ditunjukkan pada

Gambar 13.

Gambar 13Komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK

PIMPINAN KPK

PIC MANAJEMEN KINERJA

DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN

Kepala Sekretariat UnitKKSP

DEPUTI BIDANG PENINDAKAN

SEKRETARIAT JENDERAL

DEPUTI BIDANG INFORMASI &

DATA

DEPUTI PIPM

PIC Manajemen Kinerja Unit

Pengelolaan Kinerja

Page 29: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

27

2018

halaman kosong

Page 30: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

28

2018

BAB 3AKUNTABILITAS

KINERJA

Akuntabilitas Kinerja

Page 31: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

29

2018

Akuntabilitas Kinerja

AKUNTABILITAS KINERJASampai dengan Desember 2018, capaian kinerja KPK adalah

sebesar 95,3% (“Sangat Memuaskan”). Jika dibandingkan

dengan capaian kinerja pada tahun 2017, capaian kinerja KPK

mengalami peningkatan ditunjukkan pada Gambar 14. Kondisi

capaian kinerja ini merupakan akumulasi capaian dari 4 (empat)

perspektif yang ada. Adapun capaian dari setiap perspektif KPK

sampai dengan Desember 2018 seperti penjelasan di bawah ini.

(1) Perspektif Pemangku KepentinganSampai dengan Desember 2018 capaian perspektif ini adalah

sebesar 91,5% (“Sangat Memuaskan”) yang mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Capaian perspektif ini mendapat kontribusi terbesar dari

capaian sasaran strategis Efektifnya Penegakan Hukum yang

sebesar 107% (“Sangat Memuaskan”). Sedangkan sasaran

strategis Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang Efektif

merupakan sasaran strategis yang memberikan kontribusi

terendah yang hanya sebesar 65% (“Kurang Memuaskan”).

(2) Perspektif Proses InternalCapaian perspektif ini sampai Desember 2018 adalah sebesar

93,6% (“Sangat Memuaskan”) yang mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Sasaran

strategi Terintegrasinya Upaya Pencegahan Tipikor merupakan

sasaran strategis yang memberikan kontribusi capaian

terbesar yaitu 97,1%(“Sangat Memuaskan”). Sedangkan

sasaran strategis Terintegrasinya Upaya Penindakan dan

Pencegahan Tipikor merupakan sasaran strategis yang

memberikan kontribusi terendah yang hanya sebesar 90%

(“Sangat Memuaskan”).

(3) Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanPerspektif ini sampai dengan Desember 2018 menjadi

perspektif terbesar dalam berkontribusi bagi capaian

kinerja KPK. Capaian perspektif ini sebesar 102,5% (“Sangat Memuaskan”) yang mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan capaian pada tahun sebelumnya. Pada perspektif

ini, sasaran strategis Terbangunnya Sistem Operasional

Terintegrasi dan Adaptif merupakan sasaran strategis yang

memberikan kontribusi capaian terbesar yaitu 108,5% (“Sangat Memuaskan”) sedangkan sasaran strategis Terwujudnya

Organisasi yang Efektif menjadi sasaran strategis yang

memberikan kontribusi capaian terendah yang sebesar 92,2%

(“Sangat Memuaskan”).

(4) Perspektif KeuanganPerspektif keuangan menjadi perspektif yang selalu

memberikan kontribusi yang konsisten bagi KPK pada

beberapa tahun terakhir. Perspektif ini selalu memberikan

capaian sebesar 100% (“Sangat Memuaskan”). KPI yang

memberikan kontribusi bagi sasaran strategis ini adalah Opini

BPK atas laporan keuangan KPK yang selalu memberikan WTP

sampai dengan Desember 2018.

Gambar 14Perbandingan Kinerja KPK setiap PerspektifTahun 2015 - 2018

0%

2015

2016

2017

2018

88,9%

102,2%

94,5%

95,3%

87,7%

101,6%

90,3%

91,6%

87,7%

105,9%

93,9%

93,6%

83,5%

95,6%

99,1%

102,5%

100%

100%

100%

100%

Capaian Kinerja KPK (%)

Perspektif Pemangku

Kepentingan (%)

Perspektif Proses Internal (%)

Perspektif Pembelajaran &

Pertumbuhan (%)

Perspektif Keuangan (%)

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 32: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

30

2018

A. Indeks Persepsi Korupsi

B. Indeks Penegakan Hukum Tipikor (nasional)

C. % Asset Recovery

D. Indeks Integritas KLOPS

E. Indeks Kerjasama

F. Indeks Partisipasi Publik

G. Indeks Penegakan hukum (KPK)

H. # KLOPS yang mengimplementasikan Sistem Pencegahan Korupsi

I. # KLOPS yang mengimplementasikan pencegahan dan penindakan secara terintegrasi

J. % status perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian hukum

K. % Implementasi kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

L. % Implementasi Rencana Aksi/ Tindak Lanjut

M. Indeks Integritas KPK

N. % Pemenuhan Komponen RB

O. Nilai Akuntabilitas Kinerja KPK

P. % Pegawai yang Berkinerja Optimal

Q. % Pegawai pada level engaged

R. % Pemenuhan dan Kepatuhan SOP

S. % Pemenuhan Service Level Agreement

T. % Pemenuhan data dan informasi

U. Opini BPK atas Laporan Keuangan KPK

Secara detail capaian dari setiap KPI KPK pada tahun 2018 seperti tersaji pada matrik capaian pada Gambar 15.

Gambar 15Kondisi Capaian Kinerja KPKTahun 2018

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

A

B

C

D

E

F

G

H

I

JK

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

U

43 38

6,4 8,53

72 67,7

3,5 3,7

4,5 2,5

80 59,52

7,2 6,78

35 34

20 18

85 80,5

80 58

80 90

3,9 3,8

97,5 85,73

88 80,3

88 94

88 94

75 82

95 99,84

90 99,85

4 4

Target Realisasi

Akuntabilitas Kinerja

Page 33: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

CORRUPTION PERCEPTIONSINDEX 2018The perceived levels of public sector corruption in 180 countries/territories around the world.

#cpi2018www.transparency.org/cpi

This work from Transparency International (2019) is licensed under CC BY-ND 4.0

67 Chile 2766 Seychelles 2865 Bahamas 2964 Portugal 3063 Brunei

Darussalam31

63 Taiwan 3162 Qatar 3361 Botswana 3461 Israel 3460 Poland 3660 Slovenia 3659 Cyprus 3859 Czech Republic 3859 Lithuania 3858 Georgia 4158 Latvia 4158 Saint Vincent and

the Grenadines41

58 Spain 4157 Cabo Verde 4557 Dominica 4557 Korea, South 4556 Costa Rica 4856 Rwanda 4855 Saint Lucia 5054 Malta 5153 Namibia 52

41 India 7841 Kuwait 7841 Lesotho 7841 Trinidad

and Tobago78

41 Turkey 7840 Argentina 8540 Benin 8539 China 8739 Serbia 8738 Bosnia and

Herzegovina89

38 Indonesia 8938 Sri Lanka 8938 Swaziland 8937 Gambia 9337 Guyana 9337 Kosovo 9337 Macedonia 9337 Mongolia 9337 Panama 9336 Albania 9936 Bahrain 9936 Colombia 9936 Philippines 9936 Tanzania 9936 Thailand 9935 Algeria 105

88 Denmark 187 New Zealand 285 Finland 385 Singapore 385 Sweden 385 Switzerland 384 Norway 782 Netherlands 881 Canada 981 Luxembourg 980 Germany 1180 United Kingdom 1177 Australia 1376 Austria 1476 Hong Kong 1476 Iceland 1475 Belgium 1773 Estonia 1873 Ireland 1873 Japan 1872 France 2171 United States 2270 United Arab

Emirates23

70 Uruguay 2368 Barbados 2568 Bhutan 25

SCORE COUNTRY/TERRITORY RANK 52 Grenada 5352 Italy 5352 Oman 5351 Mauritius 5650 Slovakia 5749 Jordan 5849 Saudi Arabia 5848 Croatia 6047 Cuba 6147 Malaysia 6147 Romania 6146 Hungary 6446 Sao Tome

and Principe64

46 Vanuatu 6445 Greece 6745 Montenegro 6745 Senegal 6744 Belarus 7044 Jamaica 7044 Solomon Islands 7043 Morocco 7343 South Africa 7343 Suriname 7343 Tunisia 7342 Bulgaria 7741 Burkina Faso 7841 Ghana 78

35 Armenia 10535 Brazil 10535 Côte d’Ivoire 10535 Egypt 10535 El Salvador 10535 Peru 10535 Timor-Leste 10535 Zambia 10534 Ecuador 11434 Ethiopia 11434 Niger 11433 Moldova 11733 Pakistan 11733 Vietnam 11732 Liberia 12032 Malawi 12032 Mali 12032 Ukraine 12031 Djibouti 12431 Gabon 12431 Kazakhstan 12431 Maldives 12431 Nepal 12430 Dominican

Republic129

30 Sierra Leone 12930 Togo 12929 Bolivia 132

29 Honduras 13229 Kyrgyzstan 13229 Laos 13229 Myanmar 13229 Paraguay 13228 Guinea 13828 Iran 13828 Lebanon 13828 Mexico 13828 Papua

New Guinea138

28 Russia 13827 Comoros 14427 Guatemala 14427 Kenya 14427 Mauritania 14427 Nigeria 14426 Bangladesh 14926 Central African

Republic149

26 Uganda 14925 Azerbaijan 15225 Cameroon 15225 Madagascar 15225 Nicaragua 15225 Tajikistan 15224 Eritrea 15723 Mozambique 158

23 Uzbekistan 15822 Zimbabwe 16020 Cambodia 16120 Democratic

Republic of the Congo

161

20 Haiti 16120 Turkmenistan 16119 Angola 16519 Chad 16519 Congo 16518 Iraq 16818 Venezuela 16817 Burundi 17017 Libya 17016 Afghanistan 17216 Equatorial Guinea 17216 Guinea Bissau 17216 Sudan 17214 Korea, North 17614 Yemen 17613 South Sudan 17813 Syria 17810 Somalia 180

SCORE

0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 No data

Very Clean

Highly Corrupt

CORRUPTION PERCEPTIONSINDEX 2018The perceived levels of public sector corruption in 180 countries/territories around the world.

#cpi2018www.transparency.org/cpi

This work from Transparency International (2019) is licensed under CC BY-ND 4.0

67 Chile 2766 Seychelles 2865 Bahamas 2964 Portugal 3063 Brunei

Darussalam31

63 Taiwan 3162 Qatar 3361 Botswana 3461 Israel 3460 Poland 3660 Slovenia 3659 Cyprus 3859 Czech Republic 3859 Lithuania 3858 Georgia 4158 Latvia 4158 Saint Vincent and

the Grenadines41

58 Spain 4157 Cabo Verde 4557 Dominica 4557 Korea, South 4556 Costa Rica 4856 Rwanda 4855 Saint Lucia 5054 Malta 5153 Namibia 52

41 India 7841 Kuwait 7841 Lesotho 7841 Trinidad

and Tobago78

41 Turkey 7840 Argentina 8540 Benin 8539 China 8739 Serbia 8738 Bosnia and

Herzegovina89

38 Indonesia 8938 Sri Lanka 8938 Swaziland 8937 Gambia 9337 Guyana 9337 Kosovo 9337 Macedonia 9337 Mongolia 9337 Panama 9336 Albania 9936 Bahrain 9936 Colombia 9936 Philippines 9936 Tanzania 9936 Thailand 9935 Algeria 105

88 Denmark 187 New Zealand 285 Finland 385 Singapore 385 Sweden 385 Switzerland 384 Norway 782 Netherlands 881 Canada 981 Luxembourg 980 Germany 1180 United Kingdom 1177 Australia 1376 Austria 1476 Hong Kong 1476 Iceland 1475 Belgium 1773 Estonia 1873 Ireland 1873 Japan 1872 France 2171 United States 2270 United Arab

Emirates23

70 Uruguay 2368 Barbados 2568 Bhutan 25

SCORE COUNTRY/TERRITORY RANK 52 Grenada 5352 Italy 5352 Oman 5351 Mauritius 5650 Slovakia 5749 Jordan 5849 Saudi Arabia 5848 Croatia 6047 Cuba 6147 Malaysia 6147 Romania 6146 Hungary 6446 Sao Tome

and Principe64

46 Vanuatu 6445 Greece 6745 Montenegro 6745 Senegal 6744 Belarus 7044 Jamaica 7044 Solomon Islands 7043 Morocco 7343 South Africa 7343 Suriname 7343 Tunisia 7342 Bulgaria 7741 Burkina Faso 7841 Ghana 78

35 Armenia 10535 Brazil 10535 Côte d’Ivoire 10535 Egypt 10535 El Salvador 10535 Peru 10535 Timor-Leste 10535 Zambia 10534 Ecuador 11434 Ethiopia 11434 Niger 11433 Moldova 11733 Pakistan 11733 Vietnam 11732 Liberia 12032 Malawi 12032 Mali 12032 Ukraine 12031 Djibouti 12431 Gabon 12431 Kazakhstan 12431 Maldives 12431 Nepal 12430 Dominican

Republic129

30 Sierra Leone 12930 Togo 12929 Bolivia 132

29 Honduras 13229 Kyrgyzstan 13229 Laos 13229 Myanmar 13229 Paraguay 13228 Guinea 13828 Iran 13828 Lebanon 13828 Mexico 13828 Papua

New Guinea138

28 Russia 13827 Comoros 14427 Guatemala 14427 Kenya 14427 Mauritania 14427 Nigeria 14426 Bangladesh 14926 Central African

Republic149

26 Uganda 14925 Azerbaijan 15225 Cameroon 15225 Madagascar 15225 Nicaragua 15225 Tajikistan 15224 Eritrea 15723 Mozambique 158

23 Uzbekistan 15822 Zimbabwe 16020 Cambodia 16120 Democratic

Republic of the Congo

161

20 Haiti 16120 Turkmenistan 16119 Angola 16519 Chad 16519 Congo 16518 Iraq 16818 Venezuela 16817 Burundi 17017 Libya 17016 Afghanistan 17216 Equatorial Guinea 17216 Guinea Bissau 17216 Sudan 17214 Korea, North 17614 Yemen 17613 South Sudan 17813 Syria 17810 Somalia 180

SCORE

0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 No data

Very Clean

Highly Corrupt

LaporanAkuntabilitas Kinerja

31

2018

PEMANGKU KEPENTINGANPerspektif pemangku kepentingan KPK pada Renstra KPK tahun 2018 terdiri atas 4 sasaran strategis dengan 6 KPI. Sampai dengan

Desember 2018 capaian atas perspektif ini adalah sebesar 91,5% (“Sangat Memuaskan”). Adapun secara detail kondisi capaian setiap

KPI yang ada pada perspektif ini seperti penjelasan berikut.

Sasaran Stategis 1: Menurunnya Tingkat Korupsi (Ultimate Goal)Sasaran strategis ini merupakan salah satu sasaran strategis pada perspektif pemangku kepentingan. Dalam menerjemahkan visi dan

misi KPK pada Renstra 2015-2019, KPK diamanatkan untuk menurunkan tingkat korupsi di Indonesia. Dalam mengukur keberhasilannya,

KPK menggunakan IPK (Indeks Persepsi Korupsi) alat ukurnya. Kondisi capaian IPK KPK tahun 2018 seperti penjelasan berikut.

KPI 1: Indeks Persepsi KorupsiIPK adalah alat ukur pada level impact yang bersifat makro. IPK diukur dan dipublikasikan oleh Transparency International (TI)

dengan mengumpulkan beberapa nilai survei anti-korupsi dan good governance (indeks komposit), yaitu:

1. World Justice Project – Rule of Law Index (WJP);2. Bertlesmann – Transformation Index (BTI);3. World Economics Forum – Executive Opinion Survey/Global Competitiveness Index (WEF);4. IMD – World Competitivenss (IMD);5. Political and Economic Risk Counsultancy (PERC);

6. International Country Risk Guide (ICRG);

7. Economist Intelligence Unit/EIU – Country Risk Rating (EIU);8. Global Insight – Country Risk Rating (GI); dan

9. Varietes of Democracy Project

Responden survei asal yang menjadi dasar penilaian IPK mencakup para analis, pelaku bisnis dan para ahli bidang anti

korupsi dan good governance. Penggunaan IPK sebagai indikator keberhasilan selaras dengan Strategi Nasional Pencegahan

dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) yang menjadikannya sebagai indikator utama. Hal ini menunjukkan semangat bahwa KPK

memberikan perhatianyang sama dengan indikator yang digunakan dalam Stranas PPK, walaupun capaian IPK tidak secara langsung

terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan KPK.

Pada tahun 2018, KPK memasang target IPK sebesar 43. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh lembaga Transparency

Internasional (TI) yang dipublikasikan pada tanggal 29 Januari 2019 bertempat di Gedung Merah Putih KPK, IPK Indonesia adalah sebesar

38. Dengan hasil ini,maka capaian KPI ini adalah sebesar 88,37% (“Memuaskan”) ditunjukkan pada Gambar 16.

Akuntabilitas Kinerja

Page 34: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

Kondisi Tahun 2018Kondisi Tahun 2017

LaporanAkuntabilitas Kinerja

32

2018

Gambar 16Komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK

Gambar 17Hasil Pengukuran Parameter IPK IndonesiaTahun 2017 – 2018

50

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

110,00%

100,00%

90,00%

80,00%

70,00%

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

Jika dibandingkan dengan tahun 2017, kondisi IPK Indonesia pada tahun 2018 hanya meningkat 1 angka. Secara detail kondisi IPK

Indonesia pada setiap parameter pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 seperti pada Gambar 17.

201636

37

102,78%

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

201740

37

92,50%

201843

38

88,37%

2019-

-

0,0%

World Economics Forum – Executive Opinion Survey/Global

50

50

37

37

41

3532

20

30

Varietes of Democracy Project

Economist Intelligence Unit/EIU

International Country Risk Guide

World Justice ProjectIMD – World Competitivenss

Bertlesmann – Transformation Index

Global Insight – Country Risk Rating PERC

Akuntabilitas Kinerja

Page 35: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

33

2018

Gambar 18Trend IPK Negara Kawasan Asia TenggaraTahun 2017 - 2018

Gambar 19Komposisi Stakeholder yang Memberi Andil bagi IPK Indonesia

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sebagian besar parameter pembentuk IPK Indonesia mengalami stagnansi, hal ini terlihat pada

parameter world economic forum, prs international country risk guide, bertelsmann foundation transform index, economist intelligence

unit country ratings, world justice project. Parameter yang mengalami peningkatan hanya parameter global insight country risk ratings

dan perc asia risk guide. Sedangkan sisanya yaitu parameter IMD world competitiveness yearbook dan varieties of democracy project

mengalami penurunan. Catatan menarik bagi KPK mengenai kondisi pada setiap parameter penyusun IPK Indonesia di atahun 2018

adalah

1. Paramameter GI menunjukkan kinerja terbaik. Kondisi ini menunjukkan bahwa perbaikan dan inisiatif yang mendukung tata kelola

bisnis dan investasi yang bersih di sektor swasta merupakan langkah yang bagus untuk terus diteruskan.

2. PRS mengalami stagnansi. Potensi risiko korupsi terjadinya akibat sistem politik yang sangat erat kaitannya dengan kepentingan

bisnis masih sama kondisinya pada setiap tahun.

3. Parameter IMD kondisinya mengkhawatirkan, mengingat masih terjadinya praktek suap dan korupsi pada sistem politik di

Indonesia.

Jika disandingkan dalam lingkup negara di Asia Tenggara, pada tahun 2018 posisi Indonesia berada di peringkat 4 di bawah Singapura

(85), Brunei Darussalam (63), Malaysia (47). IPK Indonesia mengalami peningkatan bersama dengan Singapura, Indonesia, Filipina dan

Myanmar. Sedangkan kondisi IPK beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara mengalami stagnasi dan penurunan. Secara detail

kondisi IPK negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti pada Gambar 18.

Dalam upaya meningkatkan IPK Indonesia, sangat sulit diwujudkan jika hanya dikerjakan oleh KPK. Dengan melihat metodologi

dan beberapa parameter yang digunakan, IPK harus digarap oleh setiap stakeholder yang terlibat. Menurut kajian KPK, komposisi

stakeholder yang sebetulnya memiliki andil besar dalam peningkatan IPK Indonesia ditunjukkan pada Gambar 19.

Economist Intelligence Unit/EIU(Country Risk Rating):

• KPK

• BPK dan APIP

• Komite ASN, Kemenpan RB

• Mahkamah Agung

• Swasta

International Country Risk Guide:• Kemendag, BC, pajak,

POLRI, Perbankan

• DPR, DPRD, DPD

World Economics Forum – Executive Opinion Survey:

• Kemendag, BC, pajak,

Pengadilan

• ORI & APIP

• Pelayanan Publik

• Swasta

Bertlesmann – Transformation Index:

• KPK dan Aparat Penegak Hukum

+ BPK

• APIP

• Komisi Pengawas

World Justice Project:

• KPK dan Aparat Penegak Hukum

+ BPK

• Eksekutif / Yudikatif /Legislatif

• Polisi/Militer

IMD – World Competitivenss:

• KPK (Pencegahan), ORI & APIP

• Pelayanan Publik

• Swasta

Global Insight – Country Risk Rating:

• KPK (Pencegahan), ORI & APIP

• Pelayanan Publik

• Swasta

PERC

• DPR,DPRD,DPD

• ASN

• Pelayanan Publik

• POLRI/Militer, MA, Bea Cukai,

Pajak, APIP dan Komite Pengawas

0

Singapura Brunei Malaysia Indonesia Filipina Thailand Timor Leste Vietnam Laos Myanmar Kamboja

10

20

30

40

60

50

70

80

90

2017

2018

CPI

Akuntabilitas Kinerja

Page 36: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

34

2018

Dengan melihat komposisi setiap parameter IPK di atas,

pada tahun 2018 KPK telah melakukan serangkaian program.

Dalam rangka meningkatkan integritas dunia usaha dan partai

politik, KPK melaksanakan program Profesional Berintegritas

(PROFIT) dan program Politik Berintegritas. Melalui PROFIT,

KPK bekerjasama dengan pelaku usaha (swasta) dan instansi

mitra lainnya untuk melakukan upaya pencegahan korupsi di

dunia usaha. Sejak diperkenalkan tahun 2016, program PROFIT

difokuskan pada 6 sektor strategis yang menjadi prioritas KPK.

Guna mendukung upaya pencegahan korupsi di dunia usaha,

KPK bersama KADIN melaksanakan berbagai kegiatan:

a. penyusunan Pedoman Sistem Pencegahan Korupsi yang

memadai berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung

Nomor 13 Tahun 2016, ISO 370001

b. pembentukan Komite Advokasi Daerah di berbagai

provinsi untuk memfasilitasi dialog antara pelaku usaha

dan pemerintah

c. sosialisasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun

2016, ISO 370001

Sedangkan program Politik Berintegritas dilakukan untuk

memperkuat sistem integritas partai politik. Dalam mendukung

terbentuknya Partai Politik yang berintegritas di Indonesia, KPK

melakukan seangkaian kegiatan kerjasama teknis dalam area:

1. Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan partai,

Kegiatan ini dimulai dengan usulan KPK untuk

meningkatkan bantuan pemerintah kepada partai politik

dari Rp 108 per suara menjadi Rp 1,000 hingga Rp 10,000

per suara)

2. Implementasi kode etik melalui pembangunan kode etik,

pembentukan Mahkamah Etik atau sejenisnya,

3. Kaderisasi Partai yang terbuka,

KPK berpartisipasi dalam Sekolah Kader Partai untuk

calon legislator dan calon kepala daerah.

4. Rekrutmen kader yang berintegritas.

KPK memfasilitasi Training for Trainers (ToT) untuk seluruh

DPD provinsi agar dapat melakukan pelatihan untuk kader

pemula terutama yang akan bergabung dengan Organisasi

Sayap Partai. Termasuk juga penyediaan fasilitator dan

materi pelatihan untuk sekolah calon kader pemula

Dalam upaya meningkatkan IPK Indonesia, KPK akan

semakin mengakselerasi beberapa program di atas. Upaya

ini akan semakin diperkuat dengan terbentuknya stranas PK

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) pada

tanggal 20 Juli 2018. Stranas PK tersebut diperlukan untuk

mengoptimalkan berbagai upaya pencegahan korupsi dan

mempercepat upaya anti korupsi di Indonesia agar menjadi

lebih terukur, terfokus, berorientasi pada dampak.

Sasaran Strategis 2: Efektifnya Penegakan Hukum Bidang TipikorSasaran strategis ini, termasuk tiga sasaran strategis lainnya

pada perspektif pemangku kepentingan, menjabarkan visi

dan misi KPK dalam Renstra 2015-2019. Tujuan Strategis KPK

sebagaimana diamanatkan dalam Renstra adalah: “Menurunnya

Tingkat Korupsi”, yang dilengkapi dengan prasyarat adanya

kondisi penegakan hukum yang efektif, terbangunnya

integritas di kalangan pemerintah, masyarakat, politik dan

swasta serta terbinanya hubungan mitra kerjasama yang

efektif”. Adapun capaian KPI yang menjadi ukuran keberhasilan

sasaran strategis ini seperti penjelasan di bawah ini.

KPI 1: Indeks Penegakan HukumTipikor (Nasional)IPH Tipikor Nasional menjadi KPI pertama dalam mengukur

keberhasailan sasaran strategis ini. Ouput yang diharapkan

dengan adanya indeks penegakan hukum tipikor (nasional)

adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terkait

penegakan hukum yang adil dan transparan, yang dimulai

dari proses pengaduan, penyelidikan, penyidikan, penuntutan

hingga eksekusi tuntutan.

Indeks Penegakan Hukum (IPH) adalah alat ukur yang

digunakan pemerintah untuk menilai keberhasilan penegakan

hukum di Indonesia. Indikator ini menjadi sebagai salah satu

indikator keberhasilan pembangunan sektor hukum yang

dicantumkan dalam Stranas PPK (Perpres 05 Tahun 2012). IPH

Tipikor Nasional ini dihasilkan atas agregasi indeks penegakan

hukum lembaga-lembaga penegakan hukum Tipikor di

Indonesia yang meliputi Kepolisian RI, Kejaksaan RI dan Komisi

Pemberantasan Korupsi. Dengan dikeluarkannya Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional

Pencegahan Korupsi yang salah satunya fokusnya tentang

perbaikan tata kelola sistem peradilan pidana terpadu. Ukuran

IPH Tipikor Nasional masih tepat untuk dijadikan sebagai alat

ukur impelementasi kegiatan tersebut. Dalam kegiatan proses

pengukuran IPH Nasional, Bappenas merupakan institusi yang

ditunjuk untuk memfasilitasi proses sejak tahun 2013 sampai

sekarang.

IPH Tipikor Nasional diperoleh dari perhitungan % penyelesaian

di setiap tahap proses penegakan hukum terkait kasus tipikor

yang meliputi:

1. Tahap penyelesaian pengaduan tipikor;

2. Tahap penyelesaian penyelidikan tipikor;

3. Tahap penyelesaian penyidikan tipikor;

4. Conviction rate; dan

5. Penyelesaian eksekusi putusan pengadilan Tipikor

Untuk memperoleh angka IPH Tipikor, kelima indikator tersebut

digabungkan dengan pembobotan yang berbeda satu indikator

dengan indikator lainnya serta pembobotan yang berbeda-

beda antar institusi dengan mempertimbangkan penggunaan

sumber daya dan waktu. Dalam proses pengukuran, Bappenas

mengalami hambatan berupa tidak lengkapnya data yang

ada dan belum sesuainya formula pengukuran IPH Tipikor.

Perbaikan yang signifikan dilakukan Bappenas pada bulan

Januari – Maret 2018 ini, beberapa kegiatan perbaikan ini

antara lain:

1. Penyepakatan ulang formula pengukuran;

2. Penyempurnaan pentunjuk pengisian data;

3. Pendampingan proses pengumpulan data;

4. Verifikasi lapangan dan analisis data

Akuntabilitas Kinerja

Page 37: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

35

2018

Melalui serangkaian proses di atas, Bappenas menyimpulkan hasil penghitungan IPH Tipikor Nasional diperlihatkan pada Gambar 20.

Trend IPH Tipikor Nasional sejak tahun 2014 sampai 2016 fluktuatif, yang pada awalnya mengalami penurunan, namun menuju ke tahun

2018 mengalami peningkatan. Kondisi fluktuatif ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis kasus tipikor yang ditangani.

Melalui serangkaian proses di atas, Bappenas menyimpulkan hasil penghitungan IPH Tipikor Nasional diperlihatkan pada Gambar 20.

Trend IPH Tipikor Nasional sejak tahun 2014 sampai 2016 fluktuatif, yang pada awalnya mengalami penurunan, namun menuju ke tahun

2018 mengalami peningkatan. Kondisi fluktuatif ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis kasus tipikor yang ditangani.

Angka capaian yang lebih tinggi tidak serta merta menunjukkan bahwa kualitas penanganannya lebih bagus daripada yang rendah.

Namun, pengukuran indeks ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan perbaikan sistem penegakan hukum di Kepolisian, Kejaksaan

dan KPK. Beberapa permasalahan yang ditemukan dalam proses penghitungan IPH Tipikor Nasional yang dijumpai Bappenas antara

lain:

1. Hampir semua institusi penegak hukum tidak memiliki database penanganan tipikor yang teritegrasi;

2. Lemahnya sistem pengadministrasian di institusi penegakan hukum disebabkan karena tidak adanya dukungan sumber daya

manusia dan sistem teknologi informasi yang membantu percepatan proses pengadministrasian

Menggunakan temuan permasalahan di atas, Bappenas akan melakukan serangkaian perbaikan melalui koordinasi dengan institusi

terkait.

Gambar 20Trend IPH Tipikor NasionalTahun 2014 – 2017

88

86

84

82

80

78

76

74

72

70

68201484,62

IPH Tipikor Nasional201581,72

201674,11

201785,33

Akuntabilitas Kinerja

Page 38: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

36

2018

Gambar 22Capaian Asset Recovery KPK Tahun 2016 - 2019

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

201769%

67%

97,10%

201665%

65,22%

100,34%

201872%

68%

94,03%

201975%

KPI 2: % Asset RecoverySelanjutnya asset recovery menjadi KPI kedua dalam mengukur keberhasilan sasaran strategis ini. Asset recovery adalah upaya

eksekusi berupa pengembalian kerugian keuangan negara atas kasus yang ditangani KPK. Berbeda dengan sub komponen

penghitungan IPH yang hanya menghitung persentase eksekusi berupa pidana badan, KPI ini menghitung persentase dari putusan

pidana pengganti dan denda. Pengukuran asset recovery tercermin dari persentase akumulasi realisasi PNBP yang berasal dari uang

pengganti/barang rampasan/denda/hibah/alih fungsi pemanfaatan dibandingkan dengan akumulasi nilai uang pengganti, rampasan

dan denda berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap setelah diterima secara lengkap.

Pada tahun 2018 KPK memasang target KPI ini sebesar 72% yang mengalami peningkatan target jika dibandingkan dengan tahun 2017

yang sebesar 67%. Berdasarkan upaya yang telah dilakukan, realisasi KPI ini sampai dengan Desember 2018 sebesar 67,7%, sehingga

capaian KPI ini sebesar 94,03% (“Sangat Memuaskan”) ditunjukkan pada Gambar 22.

Gambar 21Capaian IPH Tipikor Nasional 2016 - 2019

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

160,00%

140,00%

120,00%

100,00%

80,00%

60,00%

40,00%

20,00%2016

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

20176,3

8,533

135,44%

20186,4

8,533

133,33%

20196,5

Pada tahun 2018, KPK memasang target IPH Tipikor Nasional ini sebesar 6,4 (skala 1 s/d 10). Target ini mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya yang sebesar 6,3. Akan tetapi, Bappenas sampai dengan akhir Januari 2019 belum mampu menghitung nilai akhir IPH

Tipikor Nasional sehingga realisasi atas KPI ini belum bisa didapatkan. Sebagai solusi pelaporan capaian KPI ini, pada tahun 2018 KPK

menggunakan realisasi hasil pengukuran IPH Tipikor Nasional tahun 2017 yang sebesar 8,53 sebagai data realisasi sementara. Dengan

menggunakan data realisasi tersebut, maka capaian IPH Tipikor Nasional pada tahun 2018 diperlihatkan pada Gambar 21.

Akuntabilitas Kinerja

Page 39: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

37

2018

Realisasi asset recovery yang sebesar 67,7% merupakan hasil dari realisasi PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) yang berasal dari

uang pengganti/barang rampasan/denda dan penetapan status penggunaan/hibah yaitu Rp. 1.579.995.418.547,00 dibandingkan dengan

akumulasi nilai uang pengganti, rampasan dan denda berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap setelah

diterima secara lengkap yaitu Rp. 2.333.978.597.705,00. Kondisi capaian asset recovery pada tahun 2018 mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan tahun 2017. Proses penagihan uang pengganti yang harus menunggu pidana pokok telah terselesaikan oleh

terpidana menjadi salah satu penyebab kondisi ini terjadi. Dalam memperbaiki capaian asset recovery ini, KPK akan mengkaji kembali

rumusan target yang ada dan melakukan serangkaian koordinasi dengan beberapa institusi terkait dalam merumuskan kegiatan

perbaikan.

Adapun detail realisasi PNBP pada rentang waktu 2014 sampai dengan 2018 ditunjukkan Gambar 23.

Gambar 23Realisasi PNBP sampai dengan Desember 2018 (dalam milyar)

600

500

400

300

200

100

Denda

Uang Pengganti

Lelang Rampasan, Pengalihan Status

Penggunaan dan Hibah

2015 20172014 2016 2018

Sasaran Strategis 3: Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan SwastaSasaran strategis ini dimaksudkan sebagai outcome KPK dalam menerapkan sistem pencegahan yang terintegrasi yang sasaran

jangka panjangnya adalah terbentuknya budaya integritas sesuai roadmap KPK. Obyek upaya pencegahan terintegrasi oleh

KPK mencakup organisasi maupun individu/kelompok masyarakat. Kondisi capaian KPI yang menjadi ukuran keberhasilan sasaran

strategis ini seperti penjelasan di bawah ini.

KPI 1: Indeks Integritas KLOPSKPI ini satu-satunya ukuran dalam melihat keberhasilan sasaran strategis Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik

dan Swasta adalah indeks integritas KLOPS. Indeks ini adalah sebuah hasil pengukuran dengan skala 1-5 yang metode pengukurannya

dilakukan dengan survei. Survei Penilaian Integritas (SPI) dilakukan oleh BPS yang menggunakan variabel multidimensi berdasarkan

berbagai sumber data. SPI 2018 tidak hanya bersumber pada data yang diperoleh dari pegawai internal, namun perlu juga melibatkan

penilaian para pengguna layanan dan pendapat para narasumber ahli (expert) yang pernah berkecimpung dalam institusi tersebut atau

mengetahui kondisi integritas institusi. Definisi integritas dalam SPI 2018 adalah:

“suatu penilaian dengan menggunakan kombinasi pendekatan persepsi dan pengalaman (langsung maupun tidak langsung) mengenai

bagaimana organisasi yang dalam hal ini diwakili pegawai/pejabat publik dalam melaksanakan tugas melakukannya secara transparan,

akuntabel, dan anti-korupsi.”

Akuntabilitas Kinerja

Page 40: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

38

2018

Gambar 24Kerangka Kerja Pengukuran Integritas 2018

Dengan menggunakan definisi integritas di atas, kerangka kerja pengukuran integritas tahun 2018 secara visual disajikan pada Gambar 24.

Berdasarkan kerangka kerja tersebut, ukuran integritas

yang dihasilkan merupakan sebuah indikator komposit

(gabungan) yang menggabungkan 3 (tiga) sisi penilaian dari

internal-perspektif pegawai, eksternal-perspektif pengguna

layanan dan ekspert-pemerhati integritas institusi terkait.

Pengukuran integritas ini, juga dikoreksi dengan pemanfaatan

data sekunder yang mendukung keakuratan ukuran integritas

yang dihasilkan. Beberapa data sekunder yang digunakan

diantaranya adalah laporan pengaduan masyarakat terkait

permasalahan integritas di institusi dan kepatuhan pejabat

negara di institusi terkait dalam melaporkan Laporan Hasil

Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

SPI 2018 dilaksanakan pada 26 K/L/PD dengan target sampel

pada setiap K/L/PD sebanyak 130 responden yang terdiri

dari 60 responden internal, 60 responden eksternal dan 10

(sepuluh) responden expert. Lokus survei Pemerintah Daerah

mencakup 6 (enam) dinas, sedangkan Kementerian/Lembaga

disesuaikan dengan layanan publik yang disediakan pada lokus

survei. Lokus survei ini ditetapkan secara purposive oleh KPK

dengan pertimbangan merupakan unit eselon dua pada K/L/

PD yang menjadi fokus perhatian dalam pencegahan korupsi.

6 Kementerian/Lembaga dan 20 Pemerintah Provinsi yang

tercakup dalam SPI 2018 ini adalah sebagai berikut:

Kementerian/Lembaga1. Mahkamah Agung

2. Kepolisian RI

3. Kementerian Kesehatan

4. Kementerian Perhubungan

5. Kementerian Keuangan (Dirjen Bea Cukai)

6. Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Pemerintahan Provinsi1. Provinsi Aceh

2. Provinsi Sumatera Utara

3. Provinsi Sumatera Barat

4. Provinsi Riau

5. Provinsi Jambi

6. Provinsi Bengkulu

7. Provinsi Kepulauan Riau

8. Provinsi DKI Jakarta

9. Provinsi Jawa Barat

10. Provinsi Jawa Tengah

11. Provinsi Jawa Timur

12. Provinsi Banten

13. Provinsi Nusa Tenggara Barat

14. Provinsi Nusa Tenggara Timur

15. Provinsi Kalimantan Tengah

16. Provinsi Kalimantan Selatan

17. Provinsi Kalimantan Timur

18. Provinsi Sulawesi Tengah

19. Provinsi Sulawesi Selatan

20. Provinsi Gorontalo

Indeks Integritas Institusi

Indeks Penilaian Internal

Budaya Organisasi

Transparansi

Sistem Antikorupsi

Pengelolaan SDM

Sistem Antikorupsi

Pengelolaan Anggaran

Integritas Pegawai

Indeks Penilaian External

Indeks Penilaian

Expert

Tujuan Strategis KPK sebagaimana diamanatkan dalam Renstra adalah: “Menurunnya Tingkat Korupsi”

Akuntabilitas Kinerja

Page 41: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

39

2018

Berdasarkan metodologi dan lokus di atas, hasil pengukuran SPI 2018 menunjukkan angka realisasi sebesar 3,75 (skala 1-5). Hasil

pengukuran SPI pada setiap lokus yang sama pada rentang waktu 2017 – 2018 adalah sebagai seperti pada Tabel 2.

Mahkamah Agung

Kepolisian RI

Kementerian Kesehatan

Kementerian Perhubungan

Kementrian Keuangan (Dirjen Bea Cukai)

Badan Pertanahan Nasional

Pemerintah Provinsi Aceh

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

Pemerintah Provinsi Riau

Pemerintah Provinsi Jambi

Pemerintah Provinsi Bengkulu

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Banten

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Pemerintah Provinsi Gorontalo

Pemerintah Provinsi Maluku Utara

Pemerintah Provinsi Papua Barat

Pemerintah Provinsi Papua

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Pemerintah Kota Banda Aceh

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang

Pemerintah Kota Padang

Pemerintah Kota Pekanbaru

Pemerintah Kota Bengkulu

Pemerintah Kabupaten Klaten

Pemerintah Kota Madiun

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kabupaten Badung

Pemerintah Kota Mataram

Pemerintah Kota Palangkaraya

Pemerintah Kota Banjarmasin

Pemerintah Kota Samarinda

Pemerintah Kota Palu

Pemerintah Kota Makassar

65,43

*

74,93

73,4

76,54

69,12

60,07

60,79

68,51

63

65,14

63,77

67,59

70,46

57,64

65,09

63,67

67,49

55,29

59,1

52,91

77,39

65,87

70,64

62,89

58,58

64,68

74,15

72,87

77,15

62,01

65,12

71,73

65,8

62,77

70,7

61,11

74,75

66,99

70,2

64,67

64,24

66,13

74,63

62,33

63,87

66,47

73,34

72,97

65,88

67,65

66

68,76

67,55

63,85

73,85

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

No KLOPS

Rata - Rata

2017

66,35 (3,65) 67,76 (3,7)

2018

Tabel 2Hasil Pengukuran Indeks Integritas KLOPSTahun 2017 - 2018

Akuntabilitas Kinerja

Page 42: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

40

2018

Berdasarkan hasil pengukuran di atas, maka capaian KPI ini adalah sebesar 105,7% (“Sangat Memuaskan”), mengingat pada tahun

2018 KPK menentukan target KPI ini sebesar 3,5 dengan angka realisasi sebesar 3,7. Capaian KPI ini mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2017 yang ditunjukkan pada Gambar 25.

Hal menarik dari pengukuran SPI 2018 ini adalah adanya beberapa temuan permasalahan integritas pada setiap indikator pembentuk

dimensi penilaian internal, eksternal, dan expert yang terjadi pada lokus pusat dan daerah. Beberapa temuan permasalahan integritas

yang terjadi pada 3 dimensi pengukuran ini adalah

1. Dimensi penilaian internal

Permasalahan integritas yang terjadi terdiri atas:

a. Permasalahan dalam budaya organisasi yang meliputi:

(1) Masih ditemukan kegiatan calo dalam pengurusan sesuatu di pelayanan publik

(2) Masih dijumpai praktek gratifikasi

b. Belum optimalnya fungsi sistem anti korupsi

Permasalahan ini ditunjukkan dengan masih adanya kasus korupsi yang terungkap

c. Masih bermasalahnya proses pengelolaan SDM yang meliputi:

(1) Terjadinya nepotisme dalam penerimaan pegawai

(2) Terjadinya suap dalam kebijakan promosi dan karir

(3) Terjadinya suap dalam kebijakan peningkatan kualitas SDM

d. Pengelolaan anggaran yang belum akuntabel dengan ditunjukkan adanya praktik penyelewengan anggaran, perjalanan

dinas fiktif, dan honor fiktif atau tidak sesuai SPJ

2. Dimensi penilaian eksternal

Pada penilaian eksternal, permasalahan integritas yang dijumpai dibedakan menjadi dua kategori yaitu praktek pemerasan dan

praktek penyuapan

3. Dimensi penilaian expert

Beberapa permasalahan integritas yang dijumpai dalam dimensi ini antara lain keberadaan praktek suap, pungutan liar/pungli,

konflik kepentingan, ransparansi layanan publik, praktek percaloan , transparansi anggaran, transparansi dan akuntabilitas

pengadaan anggaran, dan objektivitas kebijakan SDM terkait nepotisme.

Berbagai temuan permasalahan yang didapatkan pada proses pengukuran indeks ini menjadi bahan masukan KPK dalam merumuskan

berbagai program pencegahan yang akan dilakukan ke depan.

Gambar 25Realisasi Indeks Integritas KLOPS sampai dengan Desember 2018

4,1

4

3,9

3,8

3,7

3,6

3,5

3,4

3,3

3,2

110%

105%

100%

95%

90%

85%

80%2016

3,99

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

20173,99

3,65

91%

20183,5

3,7

105,7%

20193,5

“Mewujudkan Indonesia yang terbebas korupsi merupakan mimpi bersama yang harus diwujudkan bersama-sama”

Akuntabilitas Kinerja

Page 43: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

41

2018

Sasaran Strategis 4: Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang EfektifSasaran strategis ini dimaksudkan sebagai outcome KPK dalam upaya menguatkan hubungan KPK dengan setiap mitra kerjasama

dalam mendukung proses penindakan dan pencegahan yang dilakukan KPK. Dalam mengukur keberhasilan sasaran strategis ini, KPK

menentukan 2 KPI yang menjadi indikatornya. Kondisi capaian kedua KPI ini selama 2018 seperti penjelasan sebagai berikut.

KPI 1: Indeks KerjasamaIndeks Kerja Sama adalah indikator untuk mengukur efektifitas kerja sama yang berbentuk skor nilai yang menyatakan hubungan dua

variabel meliputi nilai strategis mitra dan nilai implementasi kerja sama. Tujuan Indeks Kerja Sama Tahun 2018 adalah :

1. Mengukur efektifitas kerja sama yang dilakukan KPK

2. Mendapatkan peta nilai strategis mitra kerja sama

3. Mengukur umpan balik dari mitra kerja sama terhadap KPK

4. Menyiapkan langkah tindak lanjut dan perbaikan dalam rangka terciptanya kerja sama yang efektif

Sementara itu, variabel pada Indeks Kerja Sama Tahun 2018 ini meliputi :

• Variabel X adalah nilai strategis mitra

• Variabel Y adalah nilai implementasi kerja sama

• Variabel R adalah indeks kerja sama

• Variabel Z adalah nilai umpan balik dari mitra

Dalam rangka mengukur kerja sama yang efektif antara KPK dengan mitra KLOPS memiliki atau tanpa memiliki perjanjian kerja sama,

pengukuran Indeks Kerja Sama Tahun 2018 ini dilakukan kepada :

• Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi seperti Universitas, Institut, Sekolah

Tinggi dan Politeknik.

• Kementerian atau Lembaga Kementerian atau Lembaga terdiri dari Kementerian, Lembaga Negara, Alat Negara, LPNK, LNS, Pemerintah Daerah.

• Civil Society Organization (CSO) / LSM CSO adalah organisasi kemasyarakatan yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan Pancasila.

Metodologi yang dipakai dalam menghitung Indeks Kerja Sama KPK Tahun 2018 akan menggunakan koefisien korelasi. Koefisien

korelasi sendiri adalah nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan linier antar dua variabel dengan rumus :

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3Skala Tingkat Kerjasama KPKTahun 2018

Skala 0 - 1 Skala 1 - 5

0,000 – 0,199 1,000 – 1,796

0,200 – 0,399 1,800 – 2,596

0,400 – 0,599 2,600 – 3,396

0,600 – 0,799 3,400 – 4,196

0,800 – 1,000 4,200 – 5,000

Sangat tidak efektif

Tidak efektif

Sedang/biasa

Efektif

Sangat Efektif

Tingkat Hubungan Variabel

Akuntabilitas Kinerja

Page 44: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

42

2018

Tabel 4Parameter Penghitungan Indeks Kerjasama Tahun 2018

• Pembelajaran anti korupsi

• Kajian/Riset Antikorupsi

• Pembentukan Budaya Antikorupsi di

lingkungan Perguruan Tinggi

• Regulasi tata kelola perguruan tinggi

• Pengabdian Masyarakat

• Komunitas Anti Korupsi

• K/L Mempunyai Dampak Dalam

Upaya Pemberantasan Korupsi

• Fungsi Regulatory Dalam Sistem

Pemerintahan

• Rentang Kendali, Financial

Resource, SDM, dan Operasional

• Program-program pencegahan

korupsi seperti Pengelolaan Harta

Kekayaan, Pengelolaan Gratifikasi,

Manajemen Perubahan, Penataan

Tata laksana, Penataan Sistem

Manajemen SDM, Penguatan

Akuntabilitas Kinerja, Penguatan

Pengawasan, Penguatan Kualitas

Pelayanan Publik telah diterapkan

• Mekanisme yang jelas terkait tindak

lanjut/penyelesaian temuan-temuan

internal

• Aspek Bidang CSO

• Rentang Kendali CSO

• Sumber Daya CSO

• Reputasi CSO

• Sumber Dana Keuangan CSO

Perguruan Tinggi

Kementerian / Lembaga

Civil Society

Organization (CSO)

• Sistem Integritas Kampus

• Aturan Tentang Pemberian / Gratifikasi

pada civitas akademika

• Adanya inisiatif Pertambahan Nilai dari

Hasil Rekam Sidang menjadi naskah

akademik

• Pengadaan Barang dan Jasa yang

transparan dan bersih

• Dukungan Narasumber dan Ahli dari

kampus untuk KPK

• Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye

Anti Korupsi kepada Masyarakat

• Rencana aksi yang telah disepakati

bersama

• Peningkatan Kepatuhan LHKPN

• Pertukaran data dan/atau informasi

• Penguatan kapasitas internal Lembaga

• Penelitian dan Pengembangan

• Narasumber, Ahli, dan Pertukaran SDM

• Pendidikan dan Pelatihan

• Sarana dan Prasarana

• Sosialisasi, Seminar, Workshop, FGD

• Program Pengendalian Gratifikasi

• Pengaduan Masyarakat (WBS) dan

Pengawas Internal

• Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

• Pengelolaan Kearsipan

• Implementasi Rekomendasi, Tindak

Lanjut Hasil Kajian KPK

• Pelaksanaan kampanye antikorupsi

• Kajian/riset/dsb.

• Pendidikan antikorupsi

• Sosialisasi, Seminar, workshop, FGD

• Dukungan penguatan kelembagaan KPK

Kuesioner Perguruan

Tinggi

Kuesioner

Kementerian /

Lembaga

Kuesioner Civil Society

Organization (CSO)

Nilai Strategis dari MitraKategori Nilai Implementasi Kerja Sama

Umpan Balik Mitra

Akuntabilitas Kinerja

Page 45: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

43

2018

Dengan berdasarkan metodolgi penghitungan di atas, hasil indeks Kerja sama KPK dengan beberapa mitra kerja samanya pada tahun

2018 diperlihatkan pada Tabel 5.

Tabel 5Indeks Kerjasama KPKTahun 2018

Perguruan Tinggi

Kementerian / Lembaga

Civil Society Organization

Rata-rata Nilai R

1.

2.

3.

0.69

0.30

0.53

0.50

3.45

1.5

2.6

2.5

Kategori MitraNo Nilai Indeks Kerjasama (R)(Skala 0– 1)

Nilai Indeks Kerjasama (R)(Skala 1 – 5)

Sedangkan dalam menyajikan hasil pengukurannya, KPK memvisualisasikannya ke dalam ilustrasi grafik pada Gambar 26.

Gambar 26Mekanisme Pemetaan Mitra Strategis KPK

25

20

15

10

5

0

30

25

20

15

10

5

0

100

80

60

40

20

0

-20

10

10

10

0

0

0

20

20

20

30

30

30

40

40

40

50

50

50

70

70

70

90

90

60

60

60

80

80

80

100

100

Indeks Kerja Sama Perguruan Tinggi

Indeks Kerja Sama - Kementerian / Lembaga

Indeks Kerja Sama - Civil Society Organization (CSO) /LSM

Nila Strategis Mitra Kerja Sama

Nila Strategis Mitra Kerja Sama

Nila Strategis Mitra Kerja Sama

Nila

Impl

emen

tasi

Ker

ja S

ama

Nila

Impl

emen

tasi

Ker

ja S

ama

Nila

Impl

emen

tasi

Ker

ja S

ama

Akuntabilitas Kinerja

Page 46: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

44

2018

Pada tahun 2018 memasang target atas KPI ini sebesar 4,5. Karena realisasi KPI ini sebesar 2,5 sehingga KPI ini memberikan capaian

kinerja sebesar 55,6% (“Tidak Memuaskan”). Jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2017, realisasi indeks kerjasama KPK pada tahun

2018 mengalami stagnansi yang ditunjukkan pada Gambar 27.

Gambar 27Capaian Indeks KerjasamaTahun 2016 - 2018

5

4,5

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0,5

0

60,00%

55,00%

50,00%

45,00%

40,00%

35,00%

30,00%

25,00%

20,00%2016

4,31

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

20174,5

2,5

55,56%

20184,5

2,5

55,56%

20194,5

Kondisi stagnansi ini disebabkan beberapa hal, yaitu:

1. Indeks Kerja Sama KPK mulai dikerjakan pada akhir tahun 2017. Direktorat PJKAKI bersama Unit lain pada tahun 2018 merumuskan

parameter Indeks Kerja Sama dan Glosarium (Definisi) agar hasil Indeks Kerja Sama dapat mencerminkan efektifitas kerja sama

antara KPK dan Mitra Kerja.

2. Unit Kerja lain belum memanfaatkan Indeks Kerja Sama pada setiap implementasi kegiatan bersama Mitra Kerja.

3. Aplikasi Portal Profil Lembaga termasuk didalamnya Indeks Kerja Sama yang selama ini menggunakan Wordpress mengalami

perubahan menggunakan sistem database sehingga banyak waktu yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem

database terbaru dan migrasi data yang ada.

Dengan melihat berbagai penyebab tersebut, KPK dengan diinisiasi Direktorat PJKAKI berencana akan melakukan berbagai langkah

perbaikan seperti:

1. Melakukan perbaikan secara menyeluruh Indeks Kerja Sama KPK baik dari sisi tampilan, konten dan parameter yang digunakan.

2. Sosialiasi Indeks Kerja Sama ke seluruh Unit Kerja di KPK.

3. Sosialiasi eksternal Indeks Kerja Sama KPK dengan mitra kerja sama KPK.

4. Menentukan pemetaan / mapping mitra kerja sama baik dari aspek nilai strategis kelembagaan maupun implementasi kegiatan.

Dalam melaksankan pengukuran indeks kerjasama tahun 2018, KPK tidak mengeluarkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini.

KPI 2: Indeks Partisipasi PublikIndikator ini merupakan pengukuran outcome atas berbagai bentuk kegiatan pendidikan, sosialisasi dan kampanye anti korupsi yang

dilakukan oleh berbagai unit di KPK, khususnya unit-unit di lingkungan Deputi Bidang Pencegahan. Pada awalnya KPK bekerjasama

dengan MSI dan CSI melakukan survei opini publik ini. Namun pada Tahun 2018, KPK bekerjasama dengan BPS melakukan kajian

dan merumuskan sendiri parameter dan metodologi pengukuran indeks ini. Beberapa model pengukuran yang dikaji KPK dalam

merumuskan parameter dan metodologi pengukuran indeks ini ditunjukkan pada Tabel 6.

Akuntabilitas Kinerja

Page 47: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

45

2018

Tabel 6Kajian Pengukuran Partisipasi Publik

ACRC (Korea Selatan)

CPIB (Singapura)

ICAC (Hongkong)

ICAC (South Australia)

KPK (Indonesia)

MSI-Cegah (CSIS)

Corruption Perception Survey

CPIB Public Perception Survey

Community-wide Opinion Survey

Survey Attitudes to Corruption

Survei Persepsi Masyarakat

Indeks Persepsi Publik

Persepsi korupsi Efektivitas program

Pemahaman korupsi Pemahaman CPIB

Sikap, pengetahuan, perilaku korupsi Pengetahuan tentang ICAC

Pemahaman tentang penyebab korupsi

Kesadaran, pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap korupsi dan KPK

Pemahaman, pengalaman, persepsi korupsi Mekanisme pencegahan korupsi Tingkat

Phone survey (GP)Face to face (F)Email/fax

Face to face interview

Face to face interview

Kuesioner online dan offline

Survei tatap muka

Public opinion polling dan FGD

Penguasaha, warga asing, pegawai pemerintah, penduduk secara umum, expert (7 kategori)

100 responden, warga negara, penduduk singapura, permanent resident, selain penduduk dan permanen residen

1500 responden, penduduk umum berbahasa Cantonese, Putonghua, dan/atau Inggris

456 pemerintah, 153 masyarakat

2000 orang di 10 kota besar (min. 20 tahun, lulusan SMA)

3900 sample, PNS/Birokrasi, Non-PNS/Masyarakat sipil, masyarakat biasa

2002(2 Tahunan)

2013 (3 tahunan)

1992 (tahunan)

2013

2008 – 2011 (tahunan)

2016 (tahunan)

Institusi Instrumen Tahun Isi Media Sample

Dengan diawali kajian beberapa parameter pengukuran di atas, KPK bersama BPS menyimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan KAP (Knowledge, Attitude, & Practice) Study. KAP Study cukup banyak digunakan dalam penelitian akademis dan

praktis untuk memahami pengaruh pemahaman terhadap sikap dan perilaku. Penjelasan dari setiap parameter KAP Study adalah

sebagai berikut:

1. Pengetahuan (Knowledge) bertujuan untuk menggali sejauh mana pemahaman dan pengetahuan publik terhadap program/

kebijakan pencegahan korupsi dari KPK selama ini. Dari sini dapat dilihat juga sejauh mana sumber informasi dan atau pengaruh

sosialisasi KPK terhadap pemahaman responden;

2. Sikap (Attitude) untuk menggali sikap dan persepsi publik terhadap program/kebijakan pencegahan korupsi dari KPK. Serta aspek

lainnya, seperti sejauh mana kekuatan sikap tersebut pada public;

3. Perilaku (Practices) untuk mengetahui perilaku publik dalam mendukung atau terlibat aktif dalam program/kebijakan KPK dalam

pencegahan korupsi. Apakah perilaku ini sudah menjadi bagian dari proses keseharian publik atau baru mencapai tahap kesadaran

nilai dan sikap saja;

4. Faktor Informasi dan Media, untuk mengetahui intensitas informasi dan media yang dikonsumsi/diakses responden yang

berpengaruh terhadap Pemahaman dan Persepsi.

Dengan menggunakan sample yang terdiri atas kelompok masyarakat (1200 orang), pelaku bisnis (104 orang), dan pegawai K/L/PD (70

orang), hasil pengukuran indeks partisipasi publik pada tahun 2018 seperti pada Gambar 28.

IPP - Indeks Partisipasi Publik

59,52

Masyarakat

45,11

Pengetahuan 50,78

Pengetahuan 77,62

Pengetahuan 62,29

Sikap 64,65

Sikap 77,36

Sikap 73,47

Perilaku 39,09

Perilaku 68,36

Perilaku 46,65

Pemerintahan

71,23

Swasta

53,46

Gambar 28Hasil Survei Partisipasi PublikTahun 2018

Akuntabilitas Kinerja

Page 48: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

46

2018

Berdasarkan realisasi indeks partisipasi yang sebesar 59,52, maka capaian indeks ini pada tahun 2018 adalah sebesar 74% (“Cukup Memuaskan”). Kondisi capaian ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017, karena pada tahun 2017 capaian KPI ini

sebesar 88% seperti terlihat pada Gambar 29. Penurunan capaian ini akan menjadi bahan evaluasi perbaikan KPK pada tahun 2019.

Beberapa rekomendasi yang dihasilkan pada penghitungan indeks partisipasi publik ini antara lain sebagai berikut:

A. Rekomendasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku tentang korupsi dan KPK1. Survey Partisipasi Publik ini menunjukkan bahwa KPK perlu menyusun ulang strategi peningkatan partisipasi publik dalam upaya

pencegahan dan pemberantasan korupsi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

• Meningkatkan Pengetahuan tentang korupsi terutama gratifikasi

• Pengetahuan teknis tentang cara melaporkan tindak pidana korupsi

• Optimalisasi media dalam pemberitaan pencegahan dan edukasi masyarakat, terutama peningkatan akses kepada media-

media milik KPK

• Strategi sosialisasi yang lebih efektif

2. Segmen yang perlu mendapat perhatian adalah kalangan masyarakat dan swasta yang masih memiliki nilai indeks yang rendah.

3. Optimalisasi sosialisasi terkait pengaduan masyarakat, gratifikasi, dan korupsi kepada masyarakat.

4. Media yang direkomendasikan untuk sosialisasi adalah TV dan media sosial karena media tersebut paling banyak diakses oleh

masyarakat.

5. Penyampaian sosialisasi menggunakan bahasa yang ringan dan acceptable, tidak hanya pada acara berita yang bahasa

penyampaiannya “berat”. Pembuatan iklan layanan masyarakat, talkshow tentang KPK dan animasi/kartun yang dikemas secara

menarik dapat menjadi pilihan.

6. Pemberitaan mengenai program pencegahan anti korupsi harus lebih intensif dilakukan melalui berbagai media terutama TV,

Berita online, dan media sosial agar masyarakat semakin aware terhadap program pencegahan anti korupsi yang sudah dilakukan

oleh KPK.

B. Rekomendasi untuk program kerjasama KPK dengan pemerintah dan swasta1. Melanjutkan program kerjasama yang sudah ada dengan peningkatan dan penguatan sistem dan regulasi.

2. Perlu adanya monitoring dan evaluasi program kerjasama secara berkala dan berkelanjutan untuk melihat efektifitas program.

3. Keikutsertaan segmen pemerintah terhadap program KPK sudah baik karena terdapat regulasi yang mengikat. Sementara untuk

segmen swasta awareness dan keikutsertaannya terhadap program KPK masih cukup rendah. Sehingga sosialisasi program

kepada pihak swasta perlu digencarkan.

Gambar 29Capaian Indeks Partisipasi PublikTahun 2016 - 2017

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

90%

85%

80%

75%

70%

65%2016

0

78,06

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

201780

70,1

88%

201880

59,52

74%

201980

Akuntabilitas Kinerja

Page 49: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

47

2018

PROSES INTERNALPerspektif proses internal KPK terdiri atas 4 sasaran strategis

dan 6 KPI yang menggambarkan berbagai proses yang

dijalankan KPK dalam upaya menghasilkan berbagai output

atau outcome yang tersirat di dalam perspektif pemangku

kepentingan. Sampai dengan akhir Desember 2018 capaian

perspektif ini adalah sebesar 93,6% (“Sangat Memuaskan”).

Capaian ini merupakan agregasi capaian semua sasaran

strategisnya. Kondisi capaian sasasaran strategis dan KPI

nya pada perspektif ini sampai dengan akhir Desember 2018

seperti penjelasan di bawah ini.

Sasaran Strategis 1: Terintegrasinya Upaya Penindakan TipikorSasaran strategis ini dimaksudkan untuk memantau efektivitas

penegakan hukum di KPK dalam mendukung efektivitas

penegakan hukum bidang Tipikor pada lingkup nasional. KPK

memiliki keunggulan berupa terintegrasinya kewenangan

penanganan pengaduan masyarakat hingga eksekusi, di

samping kekhususan dalam kewenangan lainnya berdasarkan

undang-undang. Kondisi capaian KPI yang menjadi ukuran

keberhasilan sasaran strategis ini seperti pada penjelasan di

bawah ini.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 huruf c, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang

melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak

pidana korupsi yang:

a. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara

negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak

pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak

hukum atau penyelenggara negara;

b. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/

atau

c. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp.

1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan, dan

penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c,

Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang :

a. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan;

b. memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk

melarang seseorang bepergian ke luar negeri;

c. meminta keterangan kepada bank atau lembaga

keuangan lainnya tentang keadaan keuangan tersangka

atau terdakwa yang sedang diperiksa;

d. memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan

lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari

korupsi milik tersangka, terdakwa, atau pihak lain yang

terkait;

e. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka

untuk memberhentikan sementara tersangka dari

jabatannya;

f. meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka

atau terdakwa kepada instansi yang terkait;

g. menghentikan sementara suatu transaksi keuangan,

transaksi perdagangan, dan perjanjian lainnya atau

pencabutan sementara perizinan, lisensi serta konsesi

yang dilakukan atau dimiliki oleh tersangka atau terdakwa

yang diduga berdasarkan bukti awal yang cukup ada

hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang

diperiksa;

h. meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi

penegak hukum negara lain untuk melakukan pencarian,

penangkapan, dan penyitaan barang bukti di luar negeri;

i. meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang

terkait untuk melakukan penangkapan, penahanan,

penggeledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak

pidana korupsi yang sedang ditangani.

KPI 1: Indeks Penegakan Hukum KPK (IPH KPK)Indeks penegakan hukum (IPH) adalah alat ukur yang

digunakan pemerintah untuk menilai keberhasilan

penegakan hukum di Indonesia dan sebagai salah satu

indikator keberhasilan pembangunan sektor hukum yang

dicantumkan dalam Stranas PPK (Perpres 05 Tahun 2012). IPH

KPK dihasilkan atas kontribusi lintas fungsi di KPK dalam

rangkaian upaya Penindakan terintegrasi yang terdiri dari

penanganan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan,

penuntutan dan eksekusi. Walaupun sekilas IPH nampak

sebagai komposit dari berbagai output proses penindakan,

namun interpretasi atas indeks yang dihasilkan lebih

mencerminkan output berupa efektifitas dan keterintegrasian

upaya penindakan.

Pada skala 10 s.d 100, angka indeks yang sebesar 100

menunjukkan kesempurnaan proses penindakan dalam satu

periode (tahunan) dimana seluruh input dan proses dapat

diselesaikan menjadi output pada masing-masing subproses.

Dengan demikian semakin besar nilai indeks menunjukkan

outcome berupa semakin efektif dan terintegrasinya upaya

penegakan hokum dan koordinasi antara masing-masing

fungsi. Bobot pada IPH KPK berbeda dengan bobot pada

IPH Nasional dengan pertimbangan kekhasan KPK yang

tidak memiliki kewenangan mengeluarkan SP3 (walaupun

penyidikan bisa saja ‘terhenti’ demi hukum, misalnya

tersangka meninggal dunia). Di sisi lain, transparansi

penanganan pengaduan masyarakat dan penyelidikan justru

menjadi titik berat yang perlu dikedepankan sehingga bobot

IPH lebih banyak dialokasikan pada kedua proses tersebut.

Dengan mengacu pada formulasi penghitungan IPH terbaru

dari Bappenas, penghitungannya berdasarkan sub-komponen

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7. Bobot pada setiap

sub komponen yang digunakan pada tahun 2018 mengalami

perubahan jika dibandingkan dengan tahun 2017.

"Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk memantau efektivitas penegakan hukum di KPK"

Akuntabilitas Kinerja

Page 50: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

48

2018

1

2

3

4

5

12

34

5

% Penyelesaian Laporan TPK

% Penyelidikan yang menjadi penyidikan (Henti/Limpah sebagai pengurang beban kinerja)

% Penyidikan yang menjadi Tuntutan

% Conviction Rate(hanya putusan yang terbukti)

% Execution Rate(carry over + tahun berjalan)

% Penyelesaian Laporan TPK% Penyelidikan yang menjadi penyidikan (Henti/Limpah sebagai pengurang beban kinerja)% Penyidikan yang menjadi Tuntutan% Conviction Rate(hanya putusan yang terbukti)% Execution Rate(carry over + tahun berjalan)

Nilai akhir

13,91%

22,47%

23,71%

22,28%

17,63%

85,42%24,07%

56,59%100%

106,98%

89,67%25,64%

55,47%79,10%

106,60%

13,91%22,47%

23,71%22,28%

17,63%

11,88%5,41%

13,42%22,28%

18,86%

12,47%5,76%

13,15%17,62%

18,79%

71,85% 67,81%

(# pengaduan yang statusnya dinaikkan ke LID / # beban khusus pengaduan tipikor (pengarsipan dan penelaahan)) x 100%

(# LID yang dinaikkan ke DIK / (# beban (sisa + masuk) - # LID yang tidak naik DIK (henti/tidak lanjut DIK/limpah APH lain)) x 100%

(# DIK yang di limpahkan ke Pengadilan / # beban (sisa+masuk) x 100%

(# Putusan Pengadilan yang berkekuatan Hukum Tetap yang menyatakan Dakwaan JPU terbukti / # perkara yang dilimpahkan ke pengadilan pada tahun berjalan) x 100%

(# terpidana yang telah di eksekusi / # putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan dakwaan JPU terbukti) x 100%

No

No

SUB INDIKATOR (BOBOT)

SUB INDIKATOR

BOBOT

BOBOT NILAI AKHIRNILAI2017 20172018 2018

FORMULA

Tabel 7Sub Komponen dan Formulasi IPH KPK

Tabel 8Penghitungan IPH KPK 2018

Berdasarkan metodologi pengukuran di atas untuk mengukur setiap data yang didapatkan dari Direktorat Pengaduan Masyarakat,

Direktorat Penyelidikan, Direktorat Penyidikan, Direktorat Penuntutan, dan Unit Kerja Labuksi sampai Desember 2018, kondisi IPH

KPK tahun 2018 adalah sebesar 67,81%. Komparasi IPH KPK tahun 2017 dan 2018 dengan menggunakan formulasi baru dari Bappenas

ditunjukkan pada Tabel 8.

Berdasarkan realisasi IPH KPK yang sebesar 6,78, maka capaian KPI ini pada tahun 2018 sebesar 94% (“Sangat Memuaskan”). Angka

capaian ini dihasilkan atas komparasi dengan target KPI yang sebesar 7,2 seperti yang ditunjukkan pada Gambar30. Kondisi IPH KPK

pada tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017 disebabkan karena terjadinya penurunan di penyidikan

yang menjadi tuntutan, conviction rate, dan execution rate. Penurunan ini menunjukkan beban Penuntutan di tahun berjalan (baik

yang berasal dari tahun sebelumnya dan yang dari tahun 2018) lebih besar dibandingkan yang mendapatkan putusan inkracht di tahun

berjalan. Hal ini bisa terjadi kemungkinan disebabkan karena adanya bottleneck di Direktorat Penuntutan. Resource yang bertambah di

Direktorat Penuntutan tidak sebanding dengan penambahan resource di Direktorat Penyelidikan dan Direktorat Penyidikan.

Gambar 30Capaian Indeks Penegakan Hukum KPK Tahun 2016 - 2018

8

7

6

5

4

3

2

1

0

105%

100%

95%

90%

85%

80%2016

6

6,22

104%

Target (indeks)

Realisasi (indeks)

Capaian (%)

20176,75

6,89

102%

20187,2

6,78

94%

20197,5

Akuntabilitas Kinerja

Page 51: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

49

2018

Setiap keberhasilan penanganan perkara yang ditangani KPK tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam memberikan aduan. Oleh

karena itu dalam menampung dan memudahkan proses pengaduan masyarakat, KPK membangun berbagai media aduan seperti pada

Gambar 31. Peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi telah diatur pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun

2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

Pada peraturan tersebut, telah ditentukan beberapa Hak Pelapor, yaitu

1. Laporan Anda Pasti Ditindaklanjuti Pasal 4 ayat (2) PP No. 71 Tahun 2000 menegaskan bahwa “Penegak hukum atau komisi wajib memberi jawaban secara lisan atau

tertulis atas informasi, saran, atau pendapat dari setiap orang, organisasi masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam

waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal informasi, saran atau pendapat diterima”. Hal senada juga terdapat dalam

Pasal 10 ayat (2) PP No. 43 Tahun 2018.

2. Kerahasiaan Dijamin Pasal 6 ayat (1) PP No. 71 Tahun 2000 menegaskan bahwa “Penegak hukum atau komisi wajib merahasiakan kemungkinan dapat

diketahuinya identitas pelapor/isi informasi/saran/pendapat yang disampaikan”. Hal tersebut juga termasuk diatur dalam

Penjelasan Pasal 12 ayat (1) PP No. 43 Tahun 2018.

3. Mendapat Perlindungan Pasal 15 huruf a PP No. 71 Tahun 2000 menegaskan bahwa “KPK berkewajiban memberikan perlindungan terhadap saksi/pelapor

yang menyampaikan laporan ataupun memberikan keterangan mengenai terjadinya tindak pidana korupsi”. Hal senada juga

tercantum dalam Pasal 12 PP No. 43 Tahun 2018.

4. Mendapat Penghargaan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) PP No. 71 Tahun 2000 menegaskan bahwa “Pelapor yang telah berjasa dalam usaha membantu upaya

pencegahan atau pemberantasan tindak pidana korupsi berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam atau premi”. Hal

terkait pemberian penghargaan kepada pelapor juga diatur dalam Pasal 13 hingga Pasal 17 PP No. 43 Tahun 2018.

Gambar 31Media Pengaduan Masyarakat

Akuntabilitas Kinerja

Page 52: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

50

2018

Pengaduan masyarakat yang diterima KPK dan dapat ditindaklanjuti dengan telaah pada tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding

tahun 2017 sebesar 8.31% seperti terlihat dalam Gambar 32.

Hal tersebut sejalan dengan upaya KPK untuk terus mensosialisasikan bentuk laporan pengaduan tindak pidana korupsi yang baik dan

benar menurut KPK adalah yang disampaikan secara tertulis dan dilengkapi dengan:

1. Identitas lengkap Pelapor (nama, alamat lengkap dan melampirkan fotocopy identitas diri berupa KTP/SIM/Paspor/bukti identitas

diri lainnya)

2. Kronologis peristiwa terjadinya tindak pidana korupsi beserta tempat dan waktu kejadian

3. Dugaan pelaku korupsi dan modus operasi (cara/peran pelaku melakukan)

4. Dugaan kerugian negara yang timbul

5. Dilengkapi bukti permulaan pendukung yang sesuai dengan informasi

Informasikan jika informasi pengaduan yang dilaporkan tersebut sudah ditangani oleh penegak hukum lain (Kepolisian atau Kejaksaan)

atau lembaga pengawasan (BPK, BPKP, dll).

Sedangkan kondisi penanganan kasus dan perkara KPK pada tahun 2018 seperti pada Gambar 33.

Gambar 33Jumlah Kasus/Perkara yang ditangani KPK Tahun 2017 - 2018

Gambar 32Jumlah Pengaduan yang ditangani KPK Tahun 2017 - 2018

250

200

150

100

50

0

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

2017

2018

Penyidikan InkrahctPenyelidikan Penuntutan Eksekusi

Pengarsipan

Tindak Lanjut Telaah

Total

20194.208 (70.13%)

1.792 (29.87%)

6.000 (100%)

20183.999 (61.83%)

2.469 (29.87%)

6.468 (100%)

Akuntabilitas Kinerja

Page 53: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

51

2018

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2018 pada setiap tahapan penanganan kasus/perkara mengalami peningkatan.

Peningkatan ini salah satunya dikontribusi oleh kegiatan operasi tangkap tangan yang juga mengalami peningkatan. Pada tahun

2018, KPK telah melakukan kegiatan OTT sebanyak 30 kegiatan dengan komposisi seperti ditunjukkan pada Gambar 34. Mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi di tahun 2016 yang sebesar 17 dan tahun 2017 yang sebesar 20 kegiatan OTT. Kegiatan

OTT merupakan strategi penindakan yang dilakukan KPK. Setiap kegiatan OTT KPK tidak hanya sebatas operasi di lapangan hingga

penentuan status berbagai pihak yang ditangkap dan barang bukti yang didapat. Melalui kegiatan ini KPK mengembangkan kasus yang

ada hingga didapatkan modus dan aktor yang terjadi.

Gambar 34Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018

2%3%

3%2%

7%

27%37%

19%

Kepala Daerah PNS

Swasta DPR/DPRD

Panitera Hakim

Advocat Pemeriksa Pajak

Akuntabilitas Kinerja

Page 54: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

52

2018

Sasaran Strategis 2: Terintegrasinya Upaya Pencegahan TipikorSasaran strategis ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas KPK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta sebagai trigger

mechanism dalam upaya pencegahan Tipikor. Sasaran program pencegahan korupsi mencakup individu maupun organisasi/KLOPS.

Upaya pencegahan korupsi dilakukan secara terintegrasi pada setiap program pencegahan korupsi di bawah kedeputian pencegahan.

Program pencegahan korupsi ini meliputi pendidikan dan pelayanan masyarakat, pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara,

gratifikasi, penelitian dan pengembangan serta koordinasi dan supervisi program-program pencegahan korupsi.

Dalam melaksanakan tugas pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, KPK berwenang melaksanakan langkah atau

upaya pencegahan sebagai berikut :

a. melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara negara;

b. menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi;

c. menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan;

d. merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tindak pidana korupsi;

e. melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum;

f. melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Kondisi capaian KPI yang menjadi ukuran keberhasilan sasaran strategis seperti pada penjelasan di bawah ini.

KPI 1: # KLOPS yang mengimplementasikan Sistem Pencegahan KorupsiUpaya pencegahan korupsi akan diimplementasikan secara terintegrasi terhadap KLOPS yang menjadi sasaran strategis KPK. Deputi

Bidang Pencegahan setiap tahun menetapkan KLOPS sasaran untuk mengimplementasikan salah satu, sebagian atau keseluruhan

program-program pencegahan korupsi terintegrasi KPK. Deputi bersama direktur bidang pencegahan menentukan output dan

outcome dari program yang akan diimplementasikan, serta jadwal implementasi pada KLOPS yang ditetapkan.

Sasaran dan target KLOPS akan diinventarisasi untuk menunjukkan progres implementasi dan menghindari adanya kegiatan

yang berulang atau tumpang tindih. Kegiatan intervensi di beberapa KLOPS ini diharapkan akan menciptakan Budaya anti Gratifikasi,

memiliki kepatuhan pelaporan LHKPN dan mempunyai tunas integritas/ agen perubahan.

Beberapa program pencegahan terintegrasi yang telah berjalan pada tahun 2018 diantaranya:

1. Pilkada Berintegritas (integrasi Direktorat Dikyanmas + LHKPN + Korsupgah) melalui kegiatan Pembekalan Cakada di 15 provinsi

yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Aceh, Sumatera Selatan, Bangka Belitung;

2. Komite Advokasi Daerah (integrasi Direktorat Dikyanmas + Korsupgah) melalui Pembentukan KAD th 2018 di 26 provinsi yaitu

Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Aceh, NTB,

Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Utara, Jambi, Maluku Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Maluku, Sumatera Barat,

Papua, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Selatan dan sisanya penguatan

KAD di 8 provinsi yang dibentuk tahun 2018.

Akuntabilitas Kinerja

Page 55: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

53

2018

Kondisi capaian pada tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Selain disebabkan karena adanya

peningkatan target yang membutuhkan dukungan lebih sumber daya yang ada. Kondisi ini menjadi bahan perbaikan KPK untuk

mengevaluasi proses perencanaan dan implementasi program sistem pencegahan korupsi yang selama ini berjalan.

Sasaran Strategis 3: Terintegrasinya Upaya Penindakan dan Pencegahan TipikorSasaran strategis ini dimaksudkan sebagai kondisi yang ingin dicapai berupa efektivitas pelaksanaan tugas koordinasi, supervisi

dan monitor pemberantasan korupsi baik pada bidang penindakan maupun pencegahan. Kondisi capaian KPI yang menjadi ukuran

keberhasilan sasaran strategis ini sampai dengan akhir Desember 2018 seperti pada penjelasan berikut

KPI 1: # KLOPS yang mengimplementasikan pencegahan dan penindakan secara terintegrasiKPK terus meningkatkan peran strategisnya dalam perbaikan sistem pemerintahan. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan

pendampingan kepada sejumlah provinsi melalui program Koordinasi dan Supervisi Bidang Penindakan dan Pencegahan yang

terintegrasi agar pemberantasan korupsi lebih efektif dan efisien. Beberapa bentuk kegiatan penindakan dan pencegahan terintegrasi

yang dilakukan selama tahun 2018 antara lain sebagai berikut:

a. Pemetaan permasalahan dengan mengumpulkan informasi Pemda di internal & eksternal KPK;

b. Merumuskan dan membahas Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi;

c. Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Program Pencegahan dan Penindakan Terintegrasi;

d. Pembekalan Antikorupsi Anggota Pokja ULP dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

e. Workshop peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP;

f. Monitoring dan evaluasi Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi

g. Eksaminasi Perkara Inkracht yang sudah ditangani Penindakan sebagai bahan untuk kajian Direktorat Litbang dalam rangka

membuat strategi pencegahan korupsi;

h. Kolaborasi antara Direktorat Litbang, Direktorat Penyidikan dan Direktorat Penuntutan dalam rangka perbaikan di Mahkamah

Agung-etik hakim;

i. Kegiatan kajian tentang penyelenggaraan ibadah haji. Kolaborasi antara Penindakan dan Pencegahan – Litbang terkait dengan

perbaikan sistem di Kementerian Agama;

j. Koordinasi antara Penindakan dan Pencegahan terkait dengan bahan untuk melakukan penyelidikan terbuka di sektor kehutanan.

Kegiatan pencegahan dan penindakan terintegrasi di atas diimplementasikan di beberapa daerah di Indonesia, yaitu:

1. Pemprov Sumatera Barat,

2. Pemkab Batubara,

3. Pemprov Jambi,

4. Pemprov Bengkulu,

5. Pemkot Cilegon,

6. Pemkot Cimahi,

7. Pemkab Subang,

8. Pemkab Kebumen,

9. Pemkot Tegal,

Gambar 35Capaian KLOPS yang Mengimplementasikan Sistem PencegahanTahun 2018

60

50

40

30

20

10

0

125%

120%

115%

110%

105%

100%

95%

90%

85%

80%2016

6

9

120%

Target (KLOPS)

Realisasi (KLOPS)

Capaian (%)

201720

20

100%

201835

34

97%

201950

10. Pemkot Batu,

11. Pemkab Ngada,

12. Pemkab Lombok Barat,

13. Pemkab Kutai Kartanegara,

14. Pemkab Hulu Sungai Tengah,

15. Pemprov Sulawesi Utara,

16. Pemprov Sulawesi Tenggara,

17. Pemprov Papua,

18. Pemkab Halmahera Timur.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa capaian KPI ini sampai dengan Desember 2018 mencapai sebesar 97,1% (“Sangat

Memuaskan”). Angka capaian ini didapat atas realisasi 34 KLOPS yang mengimplementasikan sistem pencegahan terintegrasi

dibandingkan dengan target KPI ini yang sebesar 35. Secara detail kondisi capaian dan perbandingan capaian ini dengan kondisi di

tahun 2018 ditunjukkan pada Gambar 35.

Akuntabilitas Kinerja

Page 56: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

54

2018

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa realisasi atas

KPI ini adalah sebesar 18 KLOPS. Jika dibandingkan dengan

angka target KPI ini yang sebesar 20 KLOPS, maka capaian KPI

pada tahun 2018 adalah sebesar 90% (“Sangat Memuaskan”).

Capaian pada tahun 2018 mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan kondisi di tahun 2017. Secara komparasi,

kondisi capaian KPI ini sejak tahun 2016 sampai dengan 2018

ditunjukkan pada Gambar 36.

Upaya KPK dalam meningkatkan proses kerja pencegahan dan

penindakan terintegrasi ini diwujudkan dengan membentuk

Unit Koordinasi Wilayah. Berdasarkan Keputusan Pimpinan

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor

1087 Tahun 2018 tentang Penetapan dan Pengaturan Tata Kerja

Unit Kerja Koordinasi Wilayah yang menetapkan 9 Unit Kerja

Koordinasi Wilayah.

Khusus untuk upaya peningakatan kapabilitas APIP, pada

tahun 2018 KPK memaksimalkan fungsi dan kerja sama dengan

APIP dengan membuat kajian tentang penguatan APIP. Kajian

dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) baik yang

berada di tingkat Kementerian Lembaga, Provinsi dan

Kabupaten/kota dirasakan tidak berkontribusi terhadap

perbaikan tata kelola pemerintahan.

2. Independensi APIP disebut sebagai penyebab tidak

efektifnya APIP dalam pemberantasan korupsi dan

perbaikan tata kelola pemerintah. Simpulan ini dibangun

karena APIP diangkat dan diberhentikan oleh pemimpin

lembaga baik menteri, kepala lembaga, gubernur maupun

bupati/walikota.

3. Dari pelaksanaan mandat, tidak seluruhnya membutuhkan

independensi baik in-fact maupun in appearance. Bahkan

untuk penugasan evaluasi dan pemantauan, APIP justru

harus bekerjasama erat dengan pihak lain.

Rekomendasi penguatan APIP yang telah disampaikan antara

lain:

1. Aspek Kelembagaan a. APIP diangkat dan diberhentikan oleh Menteri/

Kepala Lembaga dan Kepala Daerah berdasarkan

persetujuan dari Presiden, Menteri Dalam Negeri

dan Gubernur.

b. Melibatkan BPKP Perwakilan dan Pusat terhadap

hasil pemeriksaan kepatuhan (audit) dan

pemeriksaan investigasi termasuk tindak

lanjut atas hasil pemeriksaan APIP.

c. Laporan pengaduan dari masyarakat yang diterima

KPK juga akan disampaikan ke APIP kementerian/

lembaga, APIP provinsi dan APIP kabupaten/kota

untuk ditindaklanjuti.

2. Aspek Anggaran Kementerian Dalam Negeri/Kementerian Keuangan

akan menerbitkan regulasi yang mewajibkan pemerintah

daerah dan kementerian/lembaga untuk mengalokasikan

persentase tertentu dari nilai APBD/APBN per tahun.

Persentase ini akan mengecil untuk pemerintah daerah

yang tergolong kaya, dan sebaliknya.

3. Aspek SDM Dibutuhkan sedikitnya 46.000 orang tenaga APIP daerah.

Saat ini baru terisi 16.000 orang sehingga terdapat

kekurangan sedikitnya 30.000 orang APIP.

Selain melakukan kajian, upaya lain yang telah dilakukan

KPK dalam rangka penguatan SDM APIP adalah pelaksanaan

Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP. Sampai dengan

Desember 2018 telah dilaksanakan di 34 Provinsi dengan total

peserta 3.032 orang. Secara detail ditunjukkan pada Tabel 9.

Gambar 36Capaian KLOPS yang Mengimplementasikan Pencegahan dan Penindakan TerintegrasiTahun 2016 - 2018

30

25

20

15

10

5

0

120%

110%

100%

90%

80%

70%

60%

50%2016

10

11

110%

Target (KLOPS)

Realisasi (KLOPS)

Capaian (%)

201715

10

66,7%

201820

18

90,0%

201925

Akuntabilitas Kinerja

Page 57: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

55

2018

Tabel 9Rekapitulasi Peserta Workshop APIP Tahun 2018

Provinsi Sumatera Barat

Provinsi Riau

Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Tengah

Provinsi Kalimantan Barat

Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Maluku

Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Bangka Belitung

Provinsi Jambi

Provinsi Sulawesi Barat

Provinsi DKI Jakarta

Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi Kalimantan Selatan

Provinsi Sumatera Selatan

Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Maluku Utara

Provinsi Banten

Provinsi Lampung

Provinsi Bengkulu

Provinsi Bali

Provinsi Jawa Timur

Provinsi DI Yogyakarta

Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi Gorontalo

Provinsi Aceh

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Provinsi Kepulauan Riau

Provinsi Sulawesi Selatan

Provinsi Kalimantan Utara

Provinsi Papua

Provinsi Papua Barat

Rata-rata Nilai R

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

60

49

57

75

54

57

61

39

56

50

50

31

42

41

48

53

64

40

45

49

53

67

44

35

35

46

39

50

52

33

58

54

59

54

1700

49

51

51

37

52

50

48

49

46

37

42

53

55

40

44

66

53

67

42

35

37

34

43

37

29

49

38

55

43

1332

WilayahNo BATCH 1 BATCH 2

Akuntabilitas Kinerja

Page 58: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

56

2018

Workshop ini dilaksanakan dengan metode gabungan antara pengajaran di kelas dan e-learning. Setiap peserta yang telah terdaftar

untuk mengikuti workshop diberikan password untuk mengakses situs e-learning KPK (https://elearning.kpk.go.id) untuk dapat

membaca serta mempelajari modul workshop. Sehingga pada saat mengikuti pengajaran di kelas, tidak terdapat kendala dalam

memahami studi kasus yang sedang dibahas atau didiskusikan.

Konten di dalam sistem e-learning workshop adalah modul pengajaran terkait materi pengadaan barang/jasa pemerintah, probity audit,

audit investigatif, dan pengelolaan pengaduan masyarakat. Terdapat pula fitur pre-test dan post-test, forum komunikasi/dialog antar

peserta serta feedback/masukan untuk perbaikan.

Dalam diskusi kelas, peserta dibagi/dibentuk menjadi beberapa kelompok/tim dengan anggota terdiri dari 6-7 orang per kelompok/tim.

Masing-masing kelompok/tim berperan pada saat pembahasan studi kasus dengan aktif melakukan paparan dan tanya jawab.

Dalam pelaksanaan workshop dan penguatan kapabilitas APIP, KPK menggandeng beberapa pihak sebagai narasumber, yaitu:

1. Kementerian Dalam Negeri

2. LKPP

3. Kejaksaan Agung

4. POLRI

5. BPKP

Sasaran Strategis 4: Terlaksananya Koordinasi, Supervisi dan Monitor Pemberantasan KorupsiSaran strategis ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja KPK dalam menjalankan pelaksanaan tugas koordinasi, supervisi dan

monitor pemberantasan korupsi baik pada bidang penindakan maupun pencegahan. Jika merujuk pada pasal 6 undang-undang 30

tahun 2002, dijelaskan bahwa KPK dalam melaksanakan tugas koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, Komisi

Pemberantasan Korupsi berwenang:

a. mengoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;

b. menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;

c. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;

d. melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana

korupsi;

e. meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi

Akuntabilitas Kinerja

Page 59: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

57

2018

Sedangkan pada pasal 8 ayat (1) dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b,

Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang menjalankan

tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan instansi yang dalam melaksanakan

pelayanan publik. Pada ayat (2) diberikan penambahan penjelasan bahwa dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang juga mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidana

korupsi yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan.

Dalam melaksanakan tugas monitor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang:

a. melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara dan pemerintah;

b. memberi saran kepada pimpinan lembaga negara dan pemerintah untuk melakukan perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian,

sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi;

c. melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan Badan Pemeriksa Keuangan,

jika saran Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan.

Dalam mengukur sasaran strategis di atas, KPK menentukan 3 KPI yang menjadi ukuran. Kondisi capaian ketiga KPI tersebut pada

periode Januari – Desember 2018 seperti penjelasan di bawah ini.

KPI 1: % status perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian hukumSalah satu ukuran yang menunjukkan keberhasilan kegiatan koordinasi, supervisi yang dilakukan KPK ke beberapa aparat penegakan

hukum dilihat dari persentase status perkara yang disupervisi tersebut mendapatkan kepastian hukum. Beberapa kegiatan koordinasi

yang dijalankan KPK dalam penanganan perkara sampai dengan Desember 2018 ditunjukkan pada Gambar 37.

Gambar 37Komposisi Kegiatan Koordinasi dengan Apgakum Tahun 2018

50%

15%

1%

1%

1%

19%10%

3%

Informasi Pencarian orang

Gelar perkara

Penyerahan bukti

Pemantauan persidangan

Ahli dan pemeriksaan setempat

Pemutahiran informasi dan data

Pelacakan aset

Lainnya (klarifikasi surat, penyitaan)

Sedangkan kegiatan supervisi yang dijalankan KPK berupa peningkatan kompetensi aparat penegak hukum dalam menangani setiap

perkara yang ada menjadi salah satu fokus kegiatan KPK. KPK berharap dengan meningkatnya kompetensi setiap aparat penegak

hukum maka akan berdampak semakin berkualitasnya penanganan perkara yang ditangani. Sampai dengan Desember 2018, KPK telah

melakukan pelatihan bersama apgakum sebanyak 3 gelombang kegiatan yaitu:

1. Pada bulan Maret 2018, Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan

Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Aston Pontianak untuk Wilayah Hukum Provinsi Kalimantan Barat pada

tanggal 5 – 9 Maret 2018.

Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut sebanyak 141 peserta, terdiri:

a. Jaksa pada Wilayah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat 40 peserta,

b. Penyidik pada Wilayah Kepolisian Daerah Kalimantan Barat 50 peserta,

c. Penyidik pada Puspom TNI 30 Peserta,

d. Oditur pada Oditur Militer 5 peserta,

e. Auditor pada Perwakilan BPK RI Perwakilan Kalimantan barat 4 peserta,

f. Auditor pada Perwakilan BPKP Perwakilan Kalimantan barat 10 peserta,

g. PPATK 2 peserta.

Akuntabilitas Kinerja

Page 60: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

58

2018

Melalui serangkaian kegiatan yang telah dilakukan, pada rentang waktu antara tahun 2016 sampai dengan 2018, kondisi jumlah perkara

yang disupervisi dan perkara yang disupervisi tersebut mendapatkan kepastian hukum ditunjukkan pada Gambar 38. Kondisi pada

tahun 2018, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017, namun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

tahun 2016.

Gambar 38Trend Jumlah Perkara yang Disupervisi Mendapatkan Kepastian Hukum 2015 - 2018

350

300

250

200

150

100

50

0

Perkara yang disupervisi

Perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian hukum

2016 20182015 2017

2. Pada bulan Juli 2018, Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan

Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Mercure untuk Wilayah Hukum Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal

9 – 13 Juli 2018.

Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut sebanyak 158 peserta, terdiri:

a. Jaksa pada Wilayah Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah sebanyak 48 orang;

b. Penyidik pada Wilayah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah sebanyak 63 orang;

c. Penyidik pada POMAD, POMAL, POMAU di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 10 orang;

d. Oditur Militer sebanyak 8 orang;

e. Auditor pada Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 15 orang;

f. Auditor pada BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 12 orang;

g. PPATK sebanyak 2 orang.

3. Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Novotel Lampung untuk Wilayah Hukum

Provinsi Bandar Lampung pada tanggal 8 – 12 Oktober 2018.

Pelatihan ini diikuti 159 peserta yang terdiri atas:

a. Jaksa pada Wilayah Kejaksaan Tinggi Lampung 60 peserta,

b. Penyidik pada Wilayah Kepolisian Daerah Lampung 70 peserta,

c. Penyidik pada Puspom TNI 9 Peserta,

d. Oditur pada Oditur Militer 1 peserta,

e. Auditor pada Perwakilan BPK RI Perwakilan Lampung 10 peserta,

f. Auditor pada Perwakilan BPKP Perwakilan Lampung 9 peserta.

Akuntabilitas Kinerja

Page 61: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

59

2018

Dari Gambar 38 terlihat bahwa kondisi penanganan perkara yang disupervisi KPK dan mendapatkan kepastian hukum sejumlah 161

perkara. Komposisi perkara-perkara tersebut antara lain sebagai berikut:

Januari1. Dugaan TPK belanja bantuan sosial keagamaan berupa bantuan ibadah haji (otsus) Kabupaten Kaimana kepada 40 (empat puluh)

orang calon jamaah haji Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012 dengan nama Tersangka HENDRA HASYIMUDDIN yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Kaimana.

Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih berada di tahap penyidikan dan dalam tahap melengkapi Berkas Perkara sesuai dengan

petunjuk dari Jaksa Penuntut Umum (P-19).

Hasil Supervisi: Berdasarkan Surat Kajari Fakfak Nomor B-32/T.1.14/Fd.1/01/2018 tanggal 23 Januari 2018, bahwa berkas perkara

a quo sudah lengkap (P-21).

2. Dugaan TPK belanja bantuan sosial keagamaan berupa bantuan ibadah haji (otsus) Kabupaten Kaimana kepada 40 (empat puluh)

orang calon jamaah haji Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012 dengan nama Tersangka RR NGALIYAH SUCIATI yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Kaimana.

Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih berada di tahap penyidikan dan dalam tahap melengkapi Berkas Perkara sesuai dengan

petunjuk dari Jaksa Penuntut Umum (P-19).

Hasil Supervisi: Berdasarkan Surat Kajari Fakfak Nomor B-33/T.1.14/Fd.1/01/2018 tanggal 23 Januari 2018, bahwa berkas perkara

a quo sudah lengkap (P-21)

3. Dugaan TPK belanja bantuan sosial keagamaan berupa bantuan ibadah haji (otsus) Kabupaten Kaimana kepada 40 (empat puluh)

orang calon jamaah haji Tahun Anggaran 2011 dan tahun anggaran 2012 dengan nama Tersangka HENDRA HASYIMUDDIN yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Kaimana.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Fakfak (P-21).

Hasil Supervisi: Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti tanggal 26 Januari 2018 yang dibuat oleh

Kepolisian Resor Kaimana, telah dilakukan Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti kepada Kejaksaan Negeri Fakfak.

4. Dugaan TPK belanja bantuan sosial keagamaan berupa bantuan ibadah haji (otsus) Kabupaten Kaimana kepada 40 (empat puluh)

orang calon jamaah haji Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012 dengan nama Tersangka RR NGALIYAH SUCIATI yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Kaimana.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Fakfak (P-21).

Hasil Supervisi: Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti tanggal 26 Januari 2018 yang dibuat oleh

Kepolisian Resor Kaimana, telah dilakukan Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti kepada Kejaksaan Negeri Fakfak.

5. Dugaan TPK Anggaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Sekretariat Daerah Kota Padang Panjang yang

berasal dari APBD TA 2014 dan TA 2015 berupa belanja jasa non pegawai pada mata anggaran Jasa Cleaning Service rumah jabatan

Walikota Padang Panjang atas nama tersangka MARIA FIRONIKA, ST., SE. yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Padang

Panjang.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Padang Panjang (P-21), namun Penyidik

Akuntabilitas Kinerja

Page 62: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

60

2018

Polres Padang Panjang mengalami kendala dalam

menyerahkan tersangka (Tahap II) kepada Jaksa Penuntut

Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik Polres Padang

Panjang kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Padang Panjang berdasarkan surat Kepala

Kepolisian Resor Padang Panjang nomor R/10/I/2018

tanggal 8 Januari 2018 perihal Pengiriman Tersangka dan

Barang Bukti a.n MARIA FIRONIKA, ST, SE pgl MARIA.

6. Dugaan TPK Anggaran Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur pada Sekretariat Daerah Kota Padang

Panjang yang berasal dari APBD TA 2014 dan TA 2015

berupa belanja jasa non pegawai pada mata anggaran

Jasa Cleaning Service rumah jabatan Walikota Padang

Panjang atas nama tersangka RHICI LIMA SAZA yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Padang Panjang.

Posisi sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah dinyatakan

lengkap oleh Kejaksaan Negeri Padang Panjang (P-21),

namun Penyidik Polres Padang Panjang mengalami

kendala dalam menyerahkan tersangka (Tahap II) kepada

Jaksa Penuntut Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum berdasarkan surat Kepala Kepolisian

Resor Padang Panjang nomor R/11/I/2018 tanggal 8

Januari 2018 perihal Pengiriman Tersangka dan Barang

Bukti a.n RHICI LIMA SAZA.

7. Dugaan TPK Anggaran Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur pada Sekretariat Daerah Kota Padang

Panjang yang berasal dari APBD TA 2014 dan TA 2015

berupa belanja jasa non pegawai pada mata anggaran

Jasa Cleaning Service rumah jabatan Walikota Padang

Panjang atas nama tersangka RHICI LIMA SAZA yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Padang Panjang.

Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara atas

nama terdakwa RHICI LIMA SAZA Pgl RHICI ke Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas I A

Padang berdasarkan surat pelimpahan perkara nomor:

B-43/N.3.16/Ft.1/01/2018 tanggal 16 Januari 2018.

8. Dugaan TPK Anggaran Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur pada Sekretariat Daerah Kota Padang

Panjang yang berasal dari APBD TA 2014 dan TA 2015

berupa belanja jasa non pegawai pada mata anggaran

Jasa Cleaning Service rumah jabatan Walikota Padang

Panjang atas nama tersangka MARIA FIRONIKA, ST., SE.

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Padang

Panjang.

Posisi Sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara atas

nama terdakwa MARIA FIRONIKA, ST, SE ke Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas I A

Padang berdasarkan surat pelimpahan perkara acara

pemeriksaan biasa nomor: B-46/N.3.16/Ft.1/02/2018

tanggal 16 Januari 2018.

9. Dugaan TPK penyalahgunaan/ penyimpangan pengadaan

prasarana dan sarana air bersih di Kabupaten Padang

Pariaman Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka

ASMI. B yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan

Negeri Pariaman.

Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih dalam tahap

penyidikan dan Penyidik mengalamai hambatan dalam

menghitung kerugian keuangan negara.

Hasil Supervisi: Berdasarkan Surat Kajari Pariaman

Nomor: B-89/N.3.13/Fd.1/01/2018 tanggal 10 Januari 2018,

bahwa berkas perkara a quo sudah lengkap (P-21).

10. Dugaan TPK dengan cara melakukan pemungutan liar

dalam pelayanan pengobatan vaksin kepada hewan

di Kantor UPTD BLKKH pada Dinas Peternakan dan

Akuntabilitas Kinerja

Page 63: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

61

2018

Kesehatan Hewan Prov. Sumbar dengan nama tersangka

Drh. SYAMSURIJAL yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polda Sumatera Barat.

Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

penyidikan dan Penyidik mengalami hambatan untuk

memenuhi petunjuk Jaksa Peneliti Berkas Perkara (P-19)

dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.

Hasil Supervisi: Berdasarkan Surat Kajari Pariaman

Nomor: B-89/N.3.13/Fd.1/01/2018 tanggal 10 Januari 2018,

bahwa berkas perkara a quo sudah lengkap (P-21).

11. Dugaan TPK penyalahgunaan/ penyimpangan pengadaan

prasarana dan sarana air bersih di Kabupaten Padang

Pariaman Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka

ASMI. B yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan

Negeri Pariaman.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan

telah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum tahap II.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pengiriman Tersangka

dan Barang Bukti (Tahap II) kepada Jaksa Penuntut

Umum berdasarkan Surat Kasipidsus Kejaksaan Negeri

Pariaman Nomor: B-93/N.3.13/Fd.1/01/2018 tanggal 11

Januari 2018.

12. Dugaan TPK penyalahgunaan/ penyimpangan pengadaan

prasarana dan sarana air bersih di Kabupaten Padang

Pariaman Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka

ASMI. B yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan

Negeri Pariaman.

Posisi Sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara

atas nama terdakwa ASMI. B., Dipl. ATP ke Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang

berdasarkan surat pelimpahan acara pemeriksaan biasa

nomor: B-203/N.3.13/Ft.1/01/2018 tanggal 24 Januari

2018.

13. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka AKHIARLI, SE, MM yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan

telah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum dilakukan

penyerahan tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) kepada

Jaksa Penuntut Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum berdasarkan surat Kepala Kepolisian

Resor Solok Selatan Nomor R/173/XI/2017 Reskrim

tanggal 15 November 2017 perihal Penyerahan Tersangka

dan Barang Bukti a.n Tersangka AKHIARLI, SE, MM.

14. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka Drs. H. ADRIL DT BANDARO

KUNIANG yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres

Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan

telah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum dilakukan

penyerahan tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) kepada

Jaksa Penuntut Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum berdasarkan surat Kepala Kepolisian

Resor Solok Selatan Nomor R/171/XI/2017 Reskrim tanggal

15 November 2017 perihal Penyerahan Tersangka dan

Barang Bukti a.n Tersangka Drs. H. ADRIL DT BANDARO

KUNIANG.

15. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka ERIFAL ZESKIN, SE yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi sebelum Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan

telah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum dilakukan

penyerahan tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) kepada

Jaksa Penuntut Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum berdasarkan surat Kepala Kepolisian

Resor Solok Selatan Nomor R/170/XI/2017 Reskrim

tanggal 15 November 2017 perihal Penyerahan Tersangka

dan Barang Bukti a.n Tersangka ERIFAL ZESKIN, SE.

16. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama terdakwa AKHIARLI, SE, MM yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara

atas nama terdakwa AKHIARLI, SE, MM ke Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Kelas IA

Padang berdasarkan surat pelimpahan perkara acara

pemeriksaan biasa nomor: B-1748/N.3.25/Ft.1/12/2017

tanggal 11 Desember 2017.

17. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka Drs. H. ADRIL DT BANDARO

KUNIANG yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres

Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara atas

nama terdakwa Drs. H. ADRIL DT BANDARO KUNIANG

ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

Akuntabilitas Kinerja

Page 64: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

62

2018

Negeri Kelas IA Padang berdasarkan surat pelimpahan

perkara acara pemeriksaan biasa nomor: B-1749/N.3.25/

Ft.1/12/2017 tanggal 11 Desember 2017.

18. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka ERIFAL ZESKIN, SE yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan penyerahan

tersangka dan barang bukti (Tahap II), namun belum

dilimpahkan ke Pengadilan.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan pelimpahan perkara

atas nama terdakwa ERIFAL ZESKIN, SE. ke Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Kelas IA

Padang berdasarkan surat pelimpahan perkara acara

pemeriksaan biasa nomor: B-1747/N.3.25/Ft.1/12/2017

tanggal 11 Desember 2017.

19. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten

Solok Selatan atas nama tersangka AKHIARLI, SE, MM

yang penyidikannya dilakukan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

penyidikan dan belum ada kesamaan pendapat antara

Penyidik dengan JPU terkait konstruksi melawan hukum

dan kerugian keuangan negara.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan atas nama

tersangka AKHIARLI, SE, MM telah dinyatakan lengkap

(P-21) berdasarkan Surat Kepala Kejaksaan Negeri Solok

Selatan Nomor: B-1312/N.3.25/Fd.1/09/2017 tanggal 19

September 2017.

20. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Solok

Selatan atas nama tersangka Drs. H. ADRIL DT BANDARO

KUNIANG yang penyidikannya dilakukan oleh Polres Solok

Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

penyidikan dan belum ada kesamaan pendapat antara

Penyidik dengan JPU terkait konstruksi melawan hukum

dan kerugian keuangan negara.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan atas nama

tersangka Drs. H. ADRIL DT BANDARO KUNIANG telah

dinyatakan lengkap (P-21) berdasarkan Surat Kepala

Kejaksaan Negeri Solok Selatan Nomor: B-1311/N.3.25/

Fd.1/09/2017 tanggal 19 September 2017.

21. Dugaan TPK Anggaran Sekretariat Daerah (Setda)

Kabupaten Solok Selatan, yang terjadi sekitar bulan Maret

2010, bertempat di Kantor DPPKAD (Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten

Solok Selatan atas nama tersangka ERIFAL ZESKIN, SE

yang penyidikannya dilakukan oleh Polres Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

penyidikan dan belum ada kesamaan pendapat antara

Penyidik dengan JPU terkait konstruksi melawan hukum

dan kerugian keuangan negara.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan atas nama

tersangka ERIFAL ZESKIN, SE telah dinyatakan lengkap

(P-21) berdasarkan Surat Kepala Kejaksaan Negeri Solok

Selatan Nomor: B-1310/N.3.25/Fd.1/09/2017 tanggal 19

September 2017.

22. Dugaan TPK atau penyalahgunaan kewenangan dalam

jabatan dalam menggunakan Dana Block Gran 2008,

ADD 2009, dan ADD 2010 di Desa Bencah Kelubi, yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Kampar.

Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi: Berkas perkara An. tersangka Zul Amizar

Als. Zul Bin Bustamam telah dinyatakan lengkap (P-

21) dengan Surat Kajari Kampar Nomor: B-621/N.4.16/

Ft.1/08/2017 tanggal 01 Agustus 2017.

23. Dugaan TPK tentang menerima hadiah/janji berupa

uang yang diketahui tidak sah dalam melakukan suatu

proses penerbitan persetujuan ijin prinsip mendirikan

Hotel Avani & Resort yang berlokasi di Mumbul Nusa

Dua Bali yang tidak sesuai dengan peraturan dan

bertentangan dengan Standard Operasional Prosedur

tentang pelayanan terhadap masyarakat untuk perolehan

ijin prinsip mendirikan bangunan Hotel Aviani & resort

bertempat di Pemerintah/Wilayah Kabupaten Badung

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Bali.

Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi: Telah dikeluarkan Surat Penghentian

Penyidikan (SP3) atas perkara tersebut berdasar Surat

Penetapan Penghentian Penyidikan Nomor SPDP/04.a/

XI/2017/Ditreskrimsus tanggal 28 November 2017.

24. Dugaan TPK pada Kegiatan Membangun Kemitraan

Kebudayaan Antar Daerah di Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bengkulu

Selatan TA. 2011 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Bengkulu Selatan.

Posisi sebelum Supervisi : KPK mensupervisi kasus

ini dengan melakukan gelar perkara bersama dengan

Penyidik Polres Bengkulu Selatan pada tanggal 30

Oktober 2017.

Hasil Supervisi :. Perkara sudah P-21 dengan Surat Kejati

Bengkulu Nomor : B-3187/N.7.5/Ft.1/2017 pada tanggal 8

Desember 2017 dan sudah Tahap II dengan Surat Polda

Bengkulu Nomor : BB/11/I/2018/Dit Reskrimsus tanggal 10

Januari 2018.

Februari25. Dugaan TPK dengan cara melakukan pemungutan liar

dalam pelayanan pengobatan vaksin kepada hewan

di Kantor UPTD BLKKH pada Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Prov. Sumbar dengan nama tersangka

Drh. SYAMSURIJAL yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polda Sumatera Barat.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan

telah dinyatakan lengkap (P-21), namun belum dilakukan

penyerahan tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) kepada

Jaksa Penuntut Umum.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

Akuntabilitas Kinerja

Page 65: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

63

2018

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum berdasarkan surat Direktur Reserse

Kriminal Khusus Polda Sumbar Nomor R/89/I/2018/

Direskrimsus tanggal 30 Januari 2018 perihal Pengiriman

Tersangka dan Barang Bukti atas nama Tersangka Drh.

SYAMSURIJAL.

26. Dugaan TPK dalam Pengelolaan Keuangan Daerah pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan Tahun

Anggaran 2008 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Solok Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka JOHNY

HASAN BASRI dilakukan penghentian penyidikan (SP3)

dengan surat perintah penghentian penyidikan Kajati

Sumatera Barat Nomor: PRINT-645/N.3/Fd.1/11/2017

tanggal 21 November 2017.

27. Dugaan TPK alih fungsi lahan pada Taman Hutan Raya

(Tahura) Ngurah Rai pada lokasi Banjar Perarudan, Kel.

Jimbaran, Kec. Kuta Selatan Kab. Badung atas nama

tersangka I Wayan Rubah, yang penyidikannya dilakukan

oleh Polda Bali.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan;

Hasil Supervisi: Berkas perkara An. tersangka I Wayan

Rubah telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat Kajati

Bali Nomor: B-229/P.1.5/Ft.1/01/2018 tanggal 22 Januari

2018.

28. Dugaan TPK terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik tahun

2011-2012 yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan

Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Palangka

Raya, yaitu pekerjaan pengurugan lahan rencana

Gedung Laboratorium PSPD atas nama Tersangka YOGA

RESTYANTO, S.T, M.Ars yang penyidikannya dilaksanakan

oleh Kejati Kalimantan Tengah.

Posisi sebelum Supervisi: Tahap II berdasarkan

surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah nomor:

B-1854/Q.2.5/Ft.1/09/2017 tanggal 7 September 2017

Hasil Supervisi: Inkracht. Putusan PN Palangkaraya

No.55/Pid.Sus-TPK/2017/PN Plk.

29. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan

akses bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix

tahap III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam

TA 2013 atas nama tersangka Teddi Juniastanto yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Sumatera Selatan.

Posisi sebelum supervisi: Penyidikan dan telah dilakukan

gelar perkara antara penyidik Polda Sumsel, Bareskrim

Polri, dan Unit Koorsup Penindakan KPK.

Hasil supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejati Sumsel

nomor B-862/N.6.5/Ft.1/02/2018 tanggal 13 Februari 2018.

Maret30. Dugaan TPK dalam penyalahgunaan wewenang atas

penggunaan Dana Hibah uang dari APBD Kab. Blitar TA.

2015 sebesar Rp. 4.000.000.000,- untuk KONI Kab. Blitar

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Blitar.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara masih dalam

tahap penyidikan dan mengalami kendala dalam

penanganannya.

Hasil Supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka Drs.

DWI WAHYU HADI SANTOSO telah dinyatakan lengkap

(P21) oleh Kejaksaan Negeri Blitar tanggal 30 Oktober

2017.

31. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro

Posisi sebelum Supervisi : Perkara masih dalam

tahap penyidikan dan mengalami kendala dalam

penanganannya.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

SUPI HARYONO, AP., MM. telah dinyatakan lengkap (P21)

tanggal 04 Desember 2017.

Akuntabilitas Kinerja

Page 66: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

64

2018

32. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka SUPI HARYONO, AP., MM. telah dinyatakan

lengkap (P21).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

SUPI HARYONO, AP., MM. telah dilakukan penyerahan

tersangka dan barang bukti (tahap 2) pada tanggal 11

Januari 2018.

33. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikan dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka SUPI HARYONO, AP., MM. telah dinyatakan

lengkap (P21) dan telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (tahap 2).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

SUPI HARYONO, AP., MM. telah dilimpahkan ke Pengadilan

Tipidkor pada Pengadilan Negeri Surabaya.

34. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara masih dalam

tahap penyidikan dan mengalami kendala dalam

penanganannya.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

SITI MARFUAH. telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 04

Desember 2017.

35. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka SITI MARFUAH. telah dinyatakan lengkap (P21).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka SITI

MARFUAH. Telah dilakukan penyerahan tersangka dan

barang bukti (Tahap 2) pada tanggal 11 Januari 2018.

36. Dugaan TPK berupa penerimaan hadiah atau penerimaan

pemberian sesuatu oleh Pegawai Negeri secara melawan

hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan

jabatannya terkait pengadaan barang/ jasa di kantor

pemerintahan Setda Kab. Bojonegoro T.A. 2016 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Bojonegoro

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka SITI MARFUAH. telah dinyatakan lengkap (P21)

dan telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang

bukti (Tahap 2).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka SITI

MARFUAH. telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipidkor pada

Pengadilan Negeri Surabaya.

April 37. Dugaan TPK Penyalahgunaan Wewenang dan Kesempatan

serta Perbuatan Curang dalam Kegiatan Proyek Bangsal

Bedah dan Penyakit dalam THP I RSUD H. Hasan Basery

APBD yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian

Resor Hulu Sungai Selatan.

Posisi sebelum Supervisi: Penanganan perkara a quo

masih dalam proses penyidikan.

Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka ANDRIANOR

telah dinyatakan lengkap penyidikannya dengan Surat

Akuntabilitas Kinerja

Page 67: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

65

2018

P-21 dari Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Selatan.

38. Dugaan TPK Penyalahgunaan Wewenang dan Kesempatan

serta Perbuatan Curang dalam Kegiatan Proyek Bangsal

Bedah dan Penyakit dalam THP I RSUD H. Hasan Basery

APBD yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian

Resor Hulu Sungai Selatan.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah

dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Hulu Sungai

Selatan melalui Surat P21.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Hulu Sungai

Selatan.

39. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Kantor Tahap I pada

Pengadilan Agama Kelas 1B Barabai Tahun Anggaran 2011

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian Resor

Hulu Sungai Tengah.

Posisi sebelum Supervisi: Penanganan perkara a quo

masih dalam proses penyidikan.

Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka ACHMAD

NORDIANSYAH telah dinyatakan lengkap penyidikannya

dengan Surat P-21 dari Kejaksaan Negeri Hulu Sungai

Tengah.

40. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Kantor Tahap I pada

Pengadilan Agama Kelas 1B Barabai Tahun Anggaran 2011

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian Resor

Hulu Sungai Tengah.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah

dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Hulu Sungai

Tengah melalui Surat P21.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Hulu Sungai

Tengah.

41. Dugaan TPK Tukar Guling Tanah Bengkok Pemerintah

Kota Tegal dengan Tanah Milik PT. COM yang terletak

di Kawasan Bokong Semar Kota Tegal yang penyidikan

dilaksanakan oleh Polres Kota Tegal.

Posisi Sebelum Supervisi: Penanganan perkara a quo

masih dalam proses penyidikan.

Hasil Supervisi: Perkara atas nama Tersangka HARTOTO,

BA bin H. SUTARNO (Alm) telah dinyatakan lengkap

penyidikannya dengan Surat P-21 dari Kejaksaan Negeri

Kota Tegal.

42. Dugaan TPK Tukar Guling Tanah Bengkok Pemerintah

Kota Tegal dengan Tanah Milik PT. COM yang terletak

di Kawasan Bokong Semar Kota Tegal yang penyidikan

dilaksanakan oleh Polres Kota Tegal.

Posisi Sebelum Supervisi: Berkas Perkara telah

dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Kota Tegal

melalui Surat P21.

Hasil Supervisi: Telah dilakukan penyerahan tersangka

dan barang bukti (Tahap II) dari Penyidik kepada Jaksa

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kota Tegal.

43. Dugaan TPK penyimpangan/penyalahgunaan biaya

pemungutan PBB di lingkungan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bangli Tahun 2005 sampai dengan Tahun

2010, yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Bangli.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi: Terhadap berkas perkara atas nama

tersangka I Nengah Arnawa, S.Sos., M.M., telah dinyatakan

lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Negeri Bangli

Nomor: B-488/P.1.13/Ft.1/03/2018 tanggal 22 Maret 2018.

44. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses

bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III

dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam TA 2013 atas

nama tersangka TJ yang ditangani oleh Polda Sumsel.

Posisi sebelum supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejati

Sumsel nomor B-862/N.6.5/Ft.1/02/2018 tanggal 13

Februari 2018.

Hasil supervisi: Telah dilaksanakan Tahap II berdasarkan

Surat Polda Sumsel nomor SPB/26.c/II/2018/KOR/

DITRESKRIMSUS pada tanggal tanggal 13 Februari 2018.

Mei45. Dugaan TPK Pembangungan Jalan Sadaunta – Lindu dan

Jalan Peana – Kalamanta pada Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Sigi TA 2015 yang penyidikannya dilaksanakan

oleh Kejati Sulawesi Tengah.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara a quo masih

dalam tahap penyidikan dan terdapat kendala dalam

penanganannya.

Hasil Supervisi: Perkara dihentikan penyidikannya (SP3).

46. Dugaan TPK memberikan sesuatu kepada Pegawai Negeri

Sipil atau Penyelenggara Negara karena terkait proyek 1 :

5000 dengan metode fotogrametris atas nama tersangka

Pepen Permana Yuda, ST yang penyidikan dilakukan oleh

Penyidik Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan dan

terkendala tersangka DPO (telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara penyidik Polda Kaltim dan Unit

Koordinasi Supervisi pada 15 Juni 2016)

Hasil Supervisi : P-21 berdasarkan Surat Kepala Kejati

Kalimantan Timur Nomor B-019/Q-4.5/Fd.1/1/2018 tanggal

17 Januari 2018.

47. Dugaan TPK memberikan sesuatu kepada Pegawai Negeri

Sipil atau Penyelenggara Negara karena terkait proyek 1

: 5000 dengan metode fotogrametris yang penyidikan

dilakukan oleh Penyidik Kejati Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi: P-21 berdasarkan Surat Kepala

Kejati Kalimantan Timur Nomor B-019/Q-4.5/Fd.1/1/2018

tanggal 17 Januari 2018

Hasil Supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka PEPEN PERMANA YUDA)

berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim Nomor

R/140.b/II/2018/DitReskrimsus pada 12 Februari 2018.

48. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur

Akuntabilitas Kinerja

Page 68: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

66

2018

dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan

melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain

yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik

akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-

saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli

yang diperlukan oleh penyidik Polda Kalimantan Timur.

Hasil Supervisi : P-21 tersangka an RATAM ST Bin KUSNADI

berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor B-401/Q.4.4/

Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017.

49. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi: P-21 tersangka an RATAM ST

Bin KUSNADI berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-401/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017

Hasil supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka RATAM ST Bin KUSNADI)

berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim Nomor

B/76.b/X/2017/Ditreskrimsus tanggal 31 Oktober 2017.

50. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang dilakukan penyidikan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur

dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan

melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain

yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik

akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-

saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli

yang diperlukan oleh penyidik Polda Kalimantan Timur.

Hasil supervisi : P-21 tersangka an JERRY HARYONO

SOIRIN Bin SOIRIN berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-402/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017.

51. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang dilakukan penyidikan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : P-21 tersangka an JERRY

HARYONO SOIRIN Bin SOIRIN berdasarkan surat Kejati

Kaltim Nomor B-402/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober

2017

Hasil Supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka JERRY HARYONO SOIRIN Bin

SOIRIN) berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim

Nomor B/14.c/X/2017/Ditreskrimsus tanggal 31 Oktober

2017.

52. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur

dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan

melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain

yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik

akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-

saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli

yang diperlukan oleh penyidik Polda Kalimantan Timur.

Hasil Supervisi : P-21 tersangka an ABDUL GHAFAR APAY

Bin ASNAWI berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-400/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017.

53. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group

senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan

Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU

Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : P-21 tersangka an ABDUL

GHAFAR APAY Bin ASNAWI berdasarkan surat Kejati

Kaltim Nomor B-400/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober

2017

Hasil Supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka ABDUL GHAFAR APAY bin

ASNAWI) berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim

Nomor B/73.b/X/2017/Ditreskrimsus tanggal 31 Oktober

2017.

54. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp

14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan

Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas

PU Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur

dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan

melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain

yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik

akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-

saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli

yang diperlukan oleh penyidik Polda Kalimantan Timur.

Hasil Supervisi: P-21 tersangka an RATAM ST Bin KUSNADI

berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor B-403/Q.4.5/

Akuntabilitas Kinerja

Page 69: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

67

2018

Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017.

55. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp

14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan

Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas

PU Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : P-21 tersangka an RATAM ST

Bin KUSNADI berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-401/Q.4.4/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017

Hasil Supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka RATAM ST Bin KUSNADI)

berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim Nomor

B/74.b/X/2017/Ditreskrimsus tanggal 31 Oktober 2017.

56. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp

14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan

Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas

PU Kabupaten Kutai Barat yang penyidikan dilakukan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur

dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan

melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain

yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik

akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-

saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli

yang diperlukan oleh penyidik Polda Kalimantan Timur.

Hasil Supervisi : P-21 tersangka an ADI WIJAYA Bin

H.M IDRUS berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-404/Q.4.5/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017.

57. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang

Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai

Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp

14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan

Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas

PU Kabupaten Kutai Barat yang dilakukan penyidikan oleh

Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum Supervisi : P-21 tersangka an ADI WIJAYA

Bin H.M IDRUS berdasarkan surat Kejati Kaltim Nomor

B-404/Q.4.5/Ft.1/10/2017 tanggal 9 Oktober 2017

Hasil Supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka dan

barang bukti an tersangka ADI WIJAYA Bin H.M IDRUS)

berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Kaltim Nomor

B/75.b/X/2017/Ditreskrimsus tanggal 31 Oktober 2017.

58. Dugaan TPK Prembangunan Jembatan Brawijaya Kota

Kediri APBD 2010 s/d 2013 Berdasarkan Surat Perintah

Penyidikan Dirreskrimsus Polda Jatim Nomor:Sprin-

Sidik/157/IV/2013/Ditreskrimsus tanggal 26 April 2013 oleh

Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka NUR IMAN S.W. masih dalam proses penyidikan.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

NUR IMAN S.W. telah telah dinyatakan lengkap (P21)

berdasarkan surat Kajati Jawa Timur nomor: B-6251/O.5.5/

Ft.1/12/2017, tanggal 06 Desember 2017.

59. Dugaan TPK Prembangunan Jembatan Brawijaya Kota

Kediri APBD 2010 s/d 2013 Berdasarkan Surat Perintah

Penyidikan Dirreskrimsus Polda Jatim Nomor:Sprin-

Sidik/157/IV/2013/Ditreskrimsus tanggal 26 April 2013 oleh

Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka NUR IMAN S.W. telah dinyatakan lengkap (P21)

namun belum dilakukan Tahap 2.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

NUR IMAN S.W. telah telah dilakukan penyerahan barang

bukti dan tersangka (Tahap 2).

60. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. M. SHONHAJI oleh Kejati Jawa

Timur.

Posisi sebelum supervisi : Perkara masih ditingkat

Akuntabilitas Kinerja

Page 70: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

68

2018

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. M.

SHONHAJI telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan

surat Kajati Jawa Timur nomor: B-2679/O.5.5/

Ft.1/05/2017, tanggal 09 Mei 2017.

61. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. M. SHONHAJI oleh Kejati Jawa

Timur.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama tsk

M. SHONHAJI telah dinyatakan lengkap (P21).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. M.

SHONHAJI telah dilakukan penyerahan barang bukti dan

tersangka (Tahap 2) berdasarkan surat Kajati Jawa Timur

nomor: B-2682/O.5.5/Ft.1/05/2017 tanggal 10 Mei 2017.

62. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. M. SHONHAJI oleh Kejati Jawa

Timur.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama tsk.

M. SHONHAJI telah P21 dan dilakukan Tahap 2.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. M.

SHONHAJI telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipidkor

pada Pengadilan Negeri Surabaya berdasarkan Surat

Pelimpahan Perkara Pemeriksaan Biasa Nomor: 81/O.5.14/

Biasa/Ft.1/08/2017, tanggal 03 Agustus 2017

63. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. ASENG oleh Kejati Jawa Timur.

Posisi sebelum supervisi : Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. ASENG

telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan surat Kajati

Jawa Timur nomor: B-2678/O.5.5/Ft.1/05/2017, tanggal

09 Mei 2017.

64. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. ASENG oleh Kejati Jawa Timur.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama tsk

ASENG telah dinyatakan lengkap (P21).

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. ASENG

telah dilakukan penyerahan barang bukti dan tersangka

(Tahap 2) berdasarkan surat Kajati Jawa Timur nomor:

B-2681/O.5.5/Ft.1/05/2017, tanggal 10 Mei 2017.

65. Dugaan TPK dengan melakukan penyimpangan pada

Pekerjaan Pembangunan Gedung DPRD Kota Madiun

Tahun 2015 atas nama tsk. ASENG oleh Kejati Jawa Timur.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama tsk.

ASENG telah P21 dan dilakukan Tahap 2.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tsk. ASENG

telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipidkor pada Pengadilan

Negeri Surabaya berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara

Pemeriksaan Biasa Nomor: 80/O.5.14/Biasa/Ft.1/08/2017

tanggal 03 Agustus 2017.

66. Dugaan TPK Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara

yang turut serta dalam pengadaan barang dan jasa yang

diurus atau diawasinya atas nama tersangka Drs. ERWIN

SYAFERUDDIN HAIJA, M.Ak yang penyidikannya dilakukan

oleh Polda Sulsel.

Kegiatan Supervisi: KPK melalui Unit Koorsup Penindakan

mensupervisi kasus ini dengan melakukan melakukan

gelar perkara bersama dengan Penyidik Polda Sulsel pada

tanggal 17 Mei 2018.

Hasil Supervisi: Perkara sudah P-21 dengan Surat Nomor :

B-1802/R.4.5/Ft.1/05/2018 tanggal 24 Mei 2018

67. Dugaan TPK dalam Kegiatan Membangun Kemitraan

Kebudayaan Antar Daerah di Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bengkulu

Selatan TA.2011 yang penyidikannya dilakukan oleh Polda

Bengkulu.

Kegiatan Supervisi: Perkara sudah P21 pada tanggal 8

Desember 2017 dan Tahap II pada tanggal 10 Januari 2018.

Hasil Supervisi: Perkara telah limpah ke Pengadilan

Tipikor Bengkulu (P-31) pada tanggal 26 Februari 2018

Akuntabilitas Kinerja

Page 71: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

69

2018

Juni68. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. JONAITA

NASIR Als JONET Bin AHMAD NASIR telah dinyatakan

lengkap (P-21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Jambi

Nomor: B-1783/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

69. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama KEMBAR

NAINGGOLAN Bin C. NAINGGOLAN telah dinyatakan

lengkap (P-21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Jambi

Nomor: B-1784/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

70. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama FAISAL

UTAMA Bin DAMAN HURI telah dinyatakan lengkap (P-

21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Jambi Nomor:

B-1785/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

71. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. SARJONO

Bin ZAMRI telah dinyatakan lengkap (P-21) berdasarkan

Surat Kejaksaan Tinggi Jambi Nomor: B-1786/N.5.5/

Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

Juli72. Dugaan TPK penyertaan modal Pemerintah Daerah

Kab. Nias pada PT. Riau Airlines T.A. 2007 sebesar

Rp.6.000.000.000,- an. Tersangka BINAHATI B. BAEHA,

SH yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Nias.

Posisi sebelum supervisi : Berkas Perkara atas nama

BINAHATI B. BAEHA, SH telah dinyatakan lengkap (P-21)

dan telah dilaksanakan Tahap II.

Hasil supervisi : Perkara atas nama BINAHATI B. BAEHA,

SH telah diputus oleh Pengadilan Negeri Medan dengan

putusan Nomor: 94/Pid.Sus-TPK/2017/PN Mdn.

73. Dugaan TPK Rehab Besar Pasar Bundar Kota Binjai TA

2012 atas nama Tersangka Ir. H. AMSYALI (Direktur Pt.

Bhakti Karya Nusa Pratama) dan H. HUSNI SULAIMAN

NASUTION, S.Sos selaku PPK yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polres Binjai.

Posisi sebelum supervisi : Berkas Perkara atas nama

Ir. H. AMSYALI telah dinyatakan lengkap (P-21) dan telah

dilaksanakan Tahap II.

Hasil supervisi : Perkara atas nama Ir. H. AMSYALI telah

diputus oleh Pengadilan Negeri Medan dengan putusan

Nomor: 83/Pid.Sus-TPK/2017/PN Mdn.

74. Dugaan TPK Rehab Besar Pasar Bundar Kota Binjai TA

2012 atas nama Tersangka Ir. H. AMSYALI (Direktur Pt.

Bhakti Karya Nusa Pratama) dan H. HUSNI SULAIMAN

NASUTION, S.Sos selaku PPK yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polres Binjai.

Posisi sebelum supervisi : Berkas Perkara atas nama H.

HUSNI SULAIMAN NASUTION, S.Sos telah dinyatakan

lengkap (P-21) dan telah dilaksanakan Tahap II.

Hasil supervisi : Perkara atas nama H. HUSNI SULAIMAN

NASUTION, S.Sos telah diputus oleh Pengadilan Negeri

Medan dengan putusan Nomor: 84/Pid.Sus-TPK/2017/PN

Mdn.

75. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi : Berkas Perkara atas nama Tersangka

CHRISTIANO Y.A.A.B WEENAS, S.H sudah P-21

berdasarkan surat Kajari Minahasa Selatan tanggal 12 Juli

2018 Nomor : B-1413/R.1.17/Ft.1/07/2018.

76. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi : Berkas Perkara atas nama Tersangka

STEPHEN YANI POLUAKAN, S.T sudah P-21 berdasarkan

surat Kajari Minahasa Selatan tanggal 12 Juli 2018 Nomor

: B-1414/R.1.17/Ft.1/07/2018.

77. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : Tahap Penyidikan.

Hasil Supervisi : Berkas Perkara atas nama Tersangka

HANDRIE M.J. KOMALING, S.H sudah P-21 berdasarkan

surat Kajari Minahasa Selatan tanggal 12 Juli 2018 Nomor

: B-1415/R.1.17/Ft.1/07/2018.

78. Dugaan TPK Pembangunan Ruko di Jalan Gajah Mada Kota

Palu Milik Pemda Kab. Donggala dengan Nilai Kontrak

sebesar Rp 11.211.459.550,- dari Pagu Anggaran sebesar

Rp.11.250.000.000,- yang Dananya bersumber dari APBD

TA. 2013 yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda

Akuntabilitas Kinerja

Page 72: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

70

2018

Sulawesi Tengah.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara a quo masih

dalam tahap penyidikan dan terdapat kendala dalam

penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan atas nama

tersangka H. YUSNANDAR, ST. MT telah dinyatakan

lengkap (P-21).

79. Dugaan TPK Pembangunan Ruko di Jalan Gajah Mada Kota

Palu Milik Pemda Kab. Donggala dengan Nilai Kontrak

sebesar Rp 11.211.459.550,- dari Pagu Anggaran sebesar

Rp.11.250.000.000,- yang Dananya bersumber dari APBD

TA. 2013 yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda

Sulawesi Tengah.

Posisi Sebelum Supervisi: Perkara a quo masih

dalam tahap penyidikan dan terdapat kendala dalam

penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara Penyidikan atas nama

tersangka IBRAHIM SALIM, ST telah dinyatakan lengkap

(P-21).

80. Dugaan TPK Pengelolaan Dana APB Kampung Jati Mulya

yang dilakukan oleh Penghulu Kampung Kec. Kerinci

Kanan Kab. Siak TA 2015 An. Tersangka Mukhlis Hidayat

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Siak.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan. Telah

dilaksanakan gelar perkara antara Penyidik Polres Siak,

Jaksa Peneliti Kejari Siak, Jaksa pada Kejati Riau, serta

Unit Koorsup Penindakan KPK pada 25 April 2018, yang

pada intinya dalam rangka memperkuat unsur melawan

hukum, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan

terhadap saksi-saksi yang mendukung pembuktian

perkara tersebut serta perlunya pemahaman bahwa

pengembalian kerugian negara tidak menghapuskan

pidana.

Hasil Supervisi: Berkas perkara An. Tersangka Mukhlis

Hidayat telah dinyatakan lengkap (P-21) berdasarkan surat

Kepala Kejaksaan Negeri Siak Nomor B-1402/N.4.14.8/

Fd.1/06/2018 tanggal 7 Juni 2018.

81. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan. Telah

dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Polda

Gorontalo, Jaksa Kejati Gorontalo, dan Unit Koordinasi

Supervisi pada 23 Mei 2017, yang pada intinya Penyidik

Polda Gorontalo belum menemukan aliran dana dan asset

para pihak terkait perkara a quo dan Unit Koorsup akan

memfasilitasi ahli PPATK dan fasilitasi pelacakan asset

setelah mendapat permintaan tertulis dari Penyidik Polda

Gorontalo.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Sarni

Salim telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat Kajati

Gorontalo Nomor B-1640/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

82. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Sarni Salim telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat

Kajati Gorontalo Nomor B-1640/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Sarni Salim

Telah Tahap II dengan Surat Kapolda Gorontalo Nomor

R/170/XII/2017/PoldaGtlo tanggal 7 Desember 2017.

83. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Sarni Salim Telah Tahap II dengan Surat Kapolda Gorontalo

Nomor R/170/XII/2017/PoldaGtlo tanggal 7 Desember 2017.

Hasil Supervisi: Berkas perkara An. Tersangka Sarni Salim

dinyatakan inkracht berdasarkan Salinan putusan dari

Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor 19/Pid.Sus-

TPK/2017/PNGto.

84. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan. Telah

dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Polda

Gorontalo, Jaksa Kejati Gorontalo, dan Unit Koordinasi

Supervisi pada 23 Mei 2017, yang pada intinya Penyidik

Polda Gorontalo belum menemukan aliran dana dan asset

para pihak terkait perkara a quo dan Unit Koorsup akan

memfasilitasi ahli PPATK dan fasilitasi pelacakan asset

setelah mendapat permintaan tertulis dari Penyidik Polda

Gorontalo.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Syarifuddin telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat

Kajati Gorontalo Nomor B-1638/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

85. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Syarifuddin telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat

Kajati Gorontalo Nomor B-1638/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Syarifuddin

Telah Tahap II dengan Surat Kapolda Gorontalo Nomor

R/169/XII/2017/PoldaGtlo tanggal 7 Desember 2017.

86. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Syarifuddin Telah Tahap II dengan Surat Kapolda

Gorontalo Nomor R/169/XII/2017/PoldaGtlo tanggal 7

Desember 2017.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Syarifuddin

dinyatakan inkracht berdasarkan Salinan putusan dari

Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor 20/Pid.Sus-

TPK/2017/PNGto.

Akuntabilitas Kinerja

Page 73: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

71

2018

87. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan. Telah

dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Polda

Gorontalo, Jaksa Kejati Gorontalo, dan Unit Koordinasi

Supervisi pada 23 Mei 2017, yang pada intinya Penyidik

Polda Gorontalo belum menemukan aliran dana dan asset

para pihak terkait perkara a quo dan Unit Koorsup akan

memfasilitasi ahli PPATK dan fasilitasi pelacakan asset

setelah mendapat permintaan tertulis dari Penyidik Polda

Gorontalo.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Irmaya

Maga telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat Kajati

Gorontalo Nomor B-1639/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

88. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan peralatan

fasilitas kantor gedung kuliah keperawatan Tahap

II Politeknik Kesehatan Tahun Anggaran 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Gorontalo.

Posisi Sebelum Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka

Irmaya Maga telah dinyatakan lengkap (P-21) dengan Surat

Kajati Gorontalo Nomor B-1639/R.5/Ft.1/12/2017 tanggal 5

Desember 2017.

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Irmaya

Maga Telah Tahap II dengan Surat Kapolda Gorontalo

Nomor R/56/XII/2017/PoldaGtlo tanggal 6 Desember 2017.

89. Dugaan TPK penyimpangan Dana Hibah dari Pemerintah

Provinsi Gorontalo kepada BNNP Gorontalo Tahun

Anggaran 2012 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polda Gorontalo.

Posisi sebelum supervisi : Tahap II (pengiriman tersangka

Irvan Mobie dan barang bukti) berdasarkan Surat Polda

Gorontalo Nomor R/18/V/2017/PoldaGtlo tanggal 03 Mei

2017 dan Berita Acara penyerahan tersangka dan barang

bukti tanggal 04 Mei 2017 ke Kejaksaan Tinggi Gorontalo

Hasil Supervisi : Berkas perkara An Irvan Mobie telah

dinyatakan inkracht berdasarkan Putusan Pengadilan

Negeri Gorontalo Nomor 7/Pid.Sus-TPK/2017/PNGtlo

tanggal 29 September 2017.

90. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Laboratorium

pada Universitas Negeri Gorontalo Tahun Anggaran 2010

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Gorontalo.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap II pengiriman tersangka

Nawir Noho Sune dan barang bukti

Hasil Supervisi : Berkas perkara An Nawir Noho Sune telah

dinyatakan inkracht berdasarkan Putusan Pengadilan

Negeri Gorontalo Nomor 8/Pid.Sus-TPK/2017/PNGtlo

tanggal 20 Oktober 2017.

91. Dugaan TPK program pengembangan wirausaha pemula

perikanan budidaya rumput laut pemula Kabupaten

Boalemo Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran (TA) 2010

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Gorontalo.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap II pengiriman tersangka

Wisran Laudiu dan barang bukti

Hasil Supervisi : Berkas perkara An. Tersangka Wisran

Laudiu dinyatakan inkracht, dibuktikan dengan Surat

Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) dari

Kejari Boalemo Nomor Print-12/R.5.12/Fu/01/2018 tanggal

22 Januari 2018.

92. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana PNPM MP3KI pada

Pekerjaan Tambatan Perahu di Desa Dulupi, Kecamatan

Dulupi, Kabupaten Boalemo TA 2014 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejati Gorontalo.

Posisi sebelum Supervisi : Berkas perkara An Rostin

Ahmad telah dinyatakan lengkap (P-21) berdasarkan Surat

Kejari Boalemo Nomor B-343/R.5.12/Ft.1/08/2017 pada 10

Agustus 2017

Hasil Supervisi: Berkas perkara An Rostin Ahmad

telah dinyatakan inkracht berdasarkan Surat Perintah

Pelakanaan Putusan Pengadilan dari Kejari Boalemo

Nomor Print-28/R.5.12/Fu/06/2018 tanggal 28 Juni 2018.

93. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana PNPM MP3KI pada

Pekerjaan Tambatan Perahu di Desa Dulupi, Kecamatan

Dulupi, Kabupaten Boalemo TA 2014 yang penyidikannya

Akuntabilitas Kinerja

Page 74: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

72

2018

dilaksanakan oleh Kejati Gorontalo.

Posisi Supervisi : Berkas perkara An Benny Rasyid telah

dinyatakan lengkap (P-21) berdasarkan Surat Kejari

Boalemo Nomor B-344/R.5.12/Ft.1/08/2017 pada 10

Agustus 2017

Hasil Supervisi: Berkas perkara An Benny Rasyid

telah dinyatakan inkracht berdasarkan Surat Perintah

Pelaksanaan Putusan Pengadilan dari Kejari Boalemo

Nomor Print-30/R.5.12/Fu/06/2018 tanggal 6 Juli 2018.

94. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. JONAITA

NASIR Als JONET Bin AHMAD NASIR telah dilakukan

penyerahan barang bukti dan tersangka (Tahap II)

berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Jambi Nomor:

B-1783/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

95. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama KEMBAR

NAINGGOLAN Bin C. NAINGGOLAN telah telah dilakukan

penyerahan barang bukti dan tersangka (Tahap II)

berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Jambi Nomor:

B-1783/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018.

96. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama FAISAL UTAMA

Bin DAMAN HURI telah telah dilakukan penyerahan

barang bukti dan tersangka (Tahap II) berdasarkan

Surat Kejaksaan Tinggi Jambi Nomor: B-1783/N.5.5/

Ft.1/06/2018 tanggal 6 Juni 2018

97. Dugaan TPK pada Pengadaan Pembangunan Embung di

Desa Sungai Abang Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo

pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tebo TA 2015

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

serta belum di tetapkan tersangka lain.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. SARJONO

Bin ZAMRI telah telah dilakukan penyerahan barang bukti

dan tersangka (Tahap II) berdasarkan Surat Kejaksaan

Tinggi Jambi Nomor: B-1783/N.5.5/Ft.1/06/2018 tanggal 6

Juni 2018.

98. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses

bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III

dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam TA 2013 atas

nama terdakwa Teddi Juniastanto yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejati Sumsel.

Posisi sebelum supervisi: tahap persidangan.

Hasil supervisi: Dakwaan terbukti dengan putusan pidana

penjara selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan dan

pidana denda sebesar Rp200.000.000 (dua ratus juta

rupiah) subsidair 2 (dua) bulan kurungan.

Agustus99. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : P-21.

Hasil Supervisi : Pengiriman Barang Bukti dan Penyerahan

tersangka (Tahap II) atas nama Tersangka CHRISTIANO

Akuntabilitas Kinerja

Page 75: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

73

2018

Y.A.A.B WEENAS, S.H telah dilaksanakan berdasarkan

surat Penyidik pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

kepada Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan

tanggal 23 Juli 2018 Nomor : B-1477/R.1.17/Ft.2/07/2018.

100. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : P-21.

Hasil Supervisi : Pengiriman Barang Bukti dan Penyerahan

tersangka (Tahap II) atas nama Tersangka STEPHEN YANI

POLUAKAN, S.T telah dilaksanakan berdasarkan surat

Penyidik pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan kepada

Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan tanggal 23

Juli 2018 Nomor : B-1478/R.1.17/Ft.2/07/2018.

101. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : P-21.

Hasil Supervisi : Pengiriman Barang Bukti dan Penyerahan

tersangka (Tahap II) atas nama Tersangka HANDRIE M.J.

KOMALING, S.H telah dilaksanakan berdasarkan surat

Penyidik pada Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan kepada

Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan tanggal 23

Juli 2018 Nomor : B-1479/R.1.17/Ft.2/07/2018.

102. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : Tahap Penyidikan.

Hasil Supervisi : Berkas Perkara atas nama Tersangka

AWALUDDIN, S.H sudah P-21 berdasarkan surat

Kajari Tapanuli Selatan tanggal 21 Mei 2018 Nomor :

B-658/N.2.36/Fd.1/05/2018.

103. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan konstruksi

perbaikan darurat perkuatan tembok pantai Kel.

Ranoiapo pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kab. Minahasa Selatan TA 2016 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi : Tahap Penyidikan.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

NURHAYATI, S.Pd alias NURHAYATI HASIBUAN sudah

P-21 berdasarkan surat Kajari Tapanuli Selatan tanggal 16

Agustus 2018 Nomor : B-1090/N.2.36/Fd.1/05/2018.

104. Dugaan TPK Pengadaan Alat Komputer Lab Bahasa

pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Tahun

Anggaran 2010 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Rejang Lebong.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan

Pelaksanaan Supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama dengan Penyidik Polres Rejang Lebong

pada tanggal 15 Agustus 2018. Dengan 16 (enam belas)

kesimpulan dan 4 (empat) rekomendasi.

105. Dugaan TPK dalam Kegiatan Membangun Kemitraan

Kebudayaan Antar Daerah di Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bengkulu

Selatan TA.2011 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Penyidik Polda Bengkulu.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara telah limpah ke

Pengadilan Tipikor Bengkulu (P-31) pada tanggal 26

Februari 2018

Hasil Supervisi: Perkara telah inkracht dengan Putusan

Nomor : 30/Pid.Sus-TPK/2018/PN.BGL tanggal 17 Juli

2018

106. Dugaan TPK pekerjaan pengadaan tangga

elektronik/ lift pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kota Palembang tahun anggaran 2015 atas nama

tersangka ARM dan tersangka M yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Palembang.

Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan.

Hasil Supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejari Palembang

nomor: B-4456/N.6.10/Fd.1/08/2018 tanggal 28 Agustus

2018.

September -

Oktober107. Dugaan TPK Dugaan Penyimpangan Penggunaan

Keuangan Negara pada Pelaksanan Pengadaan Mobil

Pemadam Kebakaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2013 atas

nama Tersangka NOFRIET RANSULANGI (PPK pada Dinas

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan)

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri

Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka NOFRIET

RANSULANGI telah mendapatkan P-21.

108. Dugaan TPK Dugaan Penyimpangan Penggunaan

Keuangan Negara pada Pelaksanan Pengadaan Mobil

Pemadam Kebakaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2013

atas nama Tersangka ABRAM MOKODOMPIT (Pelaksana

pekerjaan) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka ABRAM

MOKODOMPIT telah mendapatkan P-21.

109. Dugaan TPK Dugaan Penyimpangan Penggunaan

Keuangan Negara pada Pelaksanan Pengadaan Mobil

Pemadam Kebakaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2013 atas

nama Tersangka NOFRIET RANSULANGI (PPK pada Dinas

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan)

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri

Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi: P-21

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka NOFRIET

Akuntabilitas Kinerja

Page 76: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

74

2018

RANSULANGI telah dilakukan Tahap II.

110. Dugaan TPK Dugaan Penyimpangan Penggunaan

Keuangan Negara pada Pelaksanan Pengadaan Mobil

Pemadam Kebakaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2013

atas nama Tersangka ABRAM MOKODOMPIT (Pelaksana

pekerjaan) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka ABRAM

MOKODOMPIT telah dilakukan Tahap II.

111. Dugaan TPK dan atau penyalahgunaan wewenang dalam

jabatan pada kegiatan pengadaan dan pemasangan

Pipa Transmisi PE Dn 500 mm di kota Tembilahan yang

dilaksanakan oleh Dinas PU Prov. Riau pada Tahun 2013

dengan menggunakan dana APBD Propinsi Riau TA. 2013

yang penyidkan dilaksanakan oleh Polda Riau.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi: Berkas perkara atas nama tersangka Edi

Mufti, BE telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti

(P-21) melalui Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Nomor:

B-294/N.4.5/Ft.1/08/2018 tanggal 20 Agustus 2018.

112. Dugaan TPK dan atau penyalahgunaan wewenang dalam

jabatan pada kegiatan pengadaan dan pemasangan

Pipa Transmisi PE Dn 500 mm di kota Tembilahan yang

dilaksanakan oleh Dinas PU Prov. Riau pada Tahun 2013

dengan menggunakan dana APBD Propinsi Riau TA. 2013

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Riau.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama tersangka

Sabar Stevanus P. Simalango, S.H. telah dinyatakan

lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui Surat Kepala

Kejaksaan Tinggi Riau Nomor: B-295/N.4.5/Ft.1/08/2018

tanggal 20 Agustus 2018.

113. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dan jabatan

dalam pengujian berkala kendaraan bermotor (KIR)

pada Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polres Purwakarta.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama tersangka Didin

Sarifudin Bin H. Muhidin telah dihentikan penyidikannya

(SP3) melalui Surat Penghentian Penyidikan Kepala

Kepolisian Resor Purwakarta Nomor: SPPP/17.bb/

VII/2018/Reskrim tanggal 30 Juli Tahun 2018.

114. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

Drh. Noorlenawati Binti H. Muhammad Noor (Alm) telah

dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui

Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nomor:

B-239/Q-4.5/Fd.1/09/2018 tanggal 25 September 2018.

115. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

Muhammad Yosmianto Bin (Alm) Muhammad Yusuf Adjir

telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui

Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nomor:

B-238/Q-4.5/Fd.1/09/2018 tanggal 25 September 2018.

116. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Hasil supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

Selamat Bin (Alm) Lappo telah dinyatakan lengkap oleh

Jaksa Peneliti (P-21) melalui Surat Kepala Kejaksaan Tinggi

Kalimantan Timur Nomor: B-235/Q-4.5/Fd.1/09/2018

tanggal 25 September 2018.

117. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Posisi setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama

Tersangka Ambros Keda Bin (Alm) Frans Gili telah

dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui

Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nomor:

B-234/Q-4.5/Fd.1/09/2018 tanggal 25 September 2018.

118. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Posisi setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama

Tersangka Ir. Chaidar Chairulsyah Bin (Alm) Chairulsyah

telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui

Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nomor:

B-236/Q-4.5/Fd.1/09/2018 tanggal 25 September 2018.

119. Dugaan TPK Pengadaan Lahan untuk Rumah Potong

Unggas (RPU) pada Dinas Pertanuan Kelautan dan

Perikanan Kota Balikpapan TA 2018, yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

Posisi setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama

Tersangka Drh. Ratna Panca Mardani Binti (Alm) Soemarwo

telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti (P-21) melalui

Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Nomor:

B-237/Q-4.5/Fd.1/09/2018 tanggal 25 September 2018.

120. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang dalam

pengelolaan dan penggunaan APBDes Wringintelu

Kec. Puger Kab. Jember TA 2013, 2014 dan 2015 yang

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan sewa tanah

Kas Desa (TKD) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Jember.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

(Tersangka DPO)

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama SUCAHYONO

BANGUN telah ditemukan, dan berkas perkara telah

dinyatakan lengkap (P-21) pada tanggal 28 September

Akuntabilitas Kinerja

Page 77: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

75

2018

2018

121. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang dalam

pengelolaan dan penggunaan APBDes Wringintelu

Kec. Puger Kab. Jember TA 2013, 2014 dan 2015 yang

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan sewa tanah

Kas Desa (TKD) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

(Tersangka DPO)

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama SUCAHYONO

BANGUN telah diserahterimakan kepada JPU (Tahap II)

pada tanggal 12 Oktober 2018.

122. Dugaan TPK Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun

Anggaran 2015 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Penyidik Kejati Aceh.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. HENDRA

SAPUTRA, ST., MT Bin (alm) Sulaiman Rasyid telah P-21

dengan Nomor Surat : B.3/34A/N.1.5/Ft.1/10/2018 tanggal

16 Oktober 2018.

123. Dugaan TPK Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun

Anggaran 2015 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Penyidik Kejati Aceh.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. YULIARDI,

SE telah P-21 dengan Nomor Surat : B.3/34B/N.1.5/

Ft.1/10/2018 tanggal 16 Oktober 2018.

124. Dugaan TPK pekerjaan pengadaan tangga elektronik/

lift pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Palembang Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka

ARM dan tersangka M yang penyidikannya dilaksanakan

oleh Kejari Palembang.

Posisi sebelum supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejari

Palembang nomor: B-4456/N.6.10/Fd.1/08/2018 tanggal

28 Agustus 2018.

Hasil supervisi: Telah dilakukan tahap II pada tanggal 18

September 2018.

125. Dugaan TPK Penerbitan Sertifikat No. 475 Tahun 2012

yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional

Kabupaten Kotawaringin Timur yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Kotawaringin Timur

Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan

Hasil supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejaksaan Negeri

Kotawaringin Timur nomor: B-120/Q.2.11/Fd.1/09/2018

tanggal 20 September 2018

126. Dugaan TPK Penerbitan Sertifikat No. 475 Tahun 2012

yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional

Kabupaten Kotawaringin Timur yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejari Kotawaringin Timur

Posisi sebelum supervisi: P-21 berdasarkan berdasarkan

surat Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur nomor:

B-120/Q.2.11/Fd.1/09/2018 tanggal 20 September 2018

• Hasil supervisi: Telah dilakukan tahap II pada tanggal 25

September 2018.

November

127. Dugaan TPK pada Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

Gedung Seni dan Gedung Autis Center di Pemkot

Bontang Kaltim Tahun Anggaran 2012 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Penyidik Polda Kaltim.

Posisi sebelum supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara penyidik Polda Kaltim, Unit

Koorsup Penindakan, dan Bareskrim Polri pada tanggal

13 Oktober 2016 dengan 6 (enam) kesimpulan dan 3 (tiga)

rekomendasi.

Hasil Supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

Noorhayati telah P-21 berdasarkan surat Kepolisian

Daerah Kalimantan Timur Nomor B-219/Q-4.5/Fd.1/9/2018

tanggal 6 September 2018.

128. Dugaan TPK pada Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

Gedung Seni dan Gedung Autis Center di Pemkot

Akuntabilitas Kinerja

Page 78: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

76

2018

Bontang Kaltim Tahun Anggaran 2012 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Penyidik Polda Kaltim.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka Noorhayati telah P-21 berdasarkan surat Nomor

B-219/Q-4.5/Fd.1/9/2018 tanggal 6 September 2018.

Hasil Supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

Noorhayati telah Tahap II berdasarkan surat Kepolisian

Daerah Kalimantan Timur Nomor B/07.b/IX/RES.3.3/2018/

Ditreskrimsus tanggal 21 September 2018.

129. Dugaan TPK pada Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

Gedung Seni dan Gedung Autis Center di Pemkot

Bontang Kaltim Tahun Anggaran 2012 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Penyidik Polda Kaltim.

Posisi sebelum supervisi : Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara penyidik Polda Kaltim, Unit

Koorsup Penindakan, dan Bareskrim Polri pada tanggal

13 Oktober 2016 dengan 6 (enam) kesimpulan dan 3 (tiga)

rekomendasi.

Hasil Supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

Dimas Saputro telah P-21.

130. Dugaan TPK pada Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

Gedung Seni dan Gedung Autis Center di Pemkot

Bontang Kaltim Tahun Anggaran 2012 yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Penyidik Polda Kaltim.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka Dimas Saputro telah P-21.

Hasil Supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka

Dimas Saputro telah Tahap II berdasarkan surat Kepolisian

Daerah Kalimantan Timur Nomor B/08.b/IX/RES.3.3/2018/

Ditreskrimsus tanggal 21 September 2018.

131. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Alat Kesehatan

dan KB, serta Kedaraan Kusus di RSUD Kab. Badung

TA 2013 atas nama Terdakwa I Ketut Sukartayasa yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Bali

Posisi sebelum supervisi: Tahap Persidangan.

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Terdakwa I

Ketut Sukartayasa telah diputus oleh Pengadilan Tipikor

pada PN Denpasar berdasarkan Putusan Nomor: 16/Pid.

Sus-TPK/2017/PN.DPS tanggal 8 Januari 2017 dan telah

berkekuatan hukum tetap.

132. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Alat Kesehatan

dan KB, serta Kendaraan Khusus di RSUD Kab. Badung

TA 2013 atas nama Terdakwa Muhammad Yani Khanifudin

yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Bali

Posisi sebelum supervisi: Tahap Persidangan.

Hasil supervisi: Berkas perkara an. Terdakwa atas nama

Terdakwa Muhammad Yani Khanifudin telah diputus

oleh Pengadilan Tipikor pada PN Denpasar berdasarkan

Putusan Nomor: 18/Pid.Sus-TPK/2017/PN.DPS tanggal 8

Januari 2017 dan telah berkekuatan hukum tetap.

133. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Alat Kesehatan

dan KB, serta Kendaraan Khusus di RSUD Kab. Badung

TA 2013, atas nama Terdakwa I Made Susila yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Bali.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Persidangan.

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Terdakwa

atas nama Terdakwa I Made Susila telah diputus oleh

Pengadilan Tipikor pada PN Denpasar berdasarkan

Putusan Nomor: 12/Pid.Sus-TPK/2018/PN.DPS tanggal 3

Oktober 2018 dan telah berkekuatan hukum tetap.

134. Dugaan TPK di Dinas Pendidikan Kab. Garut TA 2015

yang berasal dari Dana Alokasi Khusus pada kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana di tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan berupa pengadaan peralatan

geologi pertambangan untuk SMKN 2 Garut atas nama

tersangka Wahyu Suwandana Bin Yayat Sudaryat yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara antara Penyidik Kejari Garut dan Unit Koorsup

Penindakan KPK pada 5 April 2017 dengan 7 (tujuh)

kesimpulan dan 5 (lima) rekomendasi.

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka

Wahyu Suwandana Bin Yayat Sudaryat telah dinyatakan

lengkap oleh Jaksa Peneliti melalui Surat Kepala

Kejaksaan Negeri Garut Nomor: B-1369/0.2.16/

Ft.1/08/2018 tanggal 16 Agustus 2018.

Akuntabilitas Kinerja

Page 79: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

77

2018

135. Dugaan TPK di Dinas Pendidikan Kab. Garut TA 2015

yang berasal dari Dana Alokasi Khusus pada kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana di tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan berupa pengadaan peralatan geologi

pertambangan untuk SMKN 2 Garut atas nama tersangka

Tedi Kuntadi Bin Ondi Rohendi yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara antara Penyidik Kejari Garut dan Unit Koorsup

Penindakan KPK pada 5 April 2017 dengan 7 (tujuh)

kesimpulan dan 5 (lima) rekomendasi..

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Tedi

Kuntadi Bin Ondi Rohendi telah dinyatakan lengkap oleh

Jaksa Peneliti melalui Surat Kepala Kejaksaan Negeri

Garut Nomor: B-917/0.2.16/Ft.1/05/2017 tanggal 24 Mei

2017.

136. Dugaan TPK di Dinas Pendidikan Kab. Garut TA 2015

yang berasal dari Dana Alokasi Khusus pada kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana di tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan berupa pengadaan peralatan

geologi pertambangan untuk SMKN 2 Garut atas nama

tersangka Drs. H. Sumantri, MM. dkk yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara antara Penyidik Kejari Garut dan Unit Koorsup

Penindakan KPK pada 5 April 2017 dengan 7 (tujuh)

kesimpulan dan 5 (lima) rekomendasi.

Hasil Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Drs.

H. Sumantri, MM. dkk telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa

Peneliti melalui Surat Kepala Kejaksaan Negeri Garut

Nomor: B-916/0.2.16/Ft.1/05/2017 tanggal 24 Mei 2017.

137. Dugaan TPK di Dinas Pendidikan Kab. Garut TA 2015

yang berasal dari Dana Alokasi Khusus pada kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana di tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan berupa pengadaan peralatan geologi

pertambangan untuk SMKN 2 Garut atas nama tersangka

Wahyu Suwanda Bin Yayat Sudaryat yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara antara Penyidik Polda Bali dan Unit Koorsup

Penindakan KPK pada 1 November 2018 dengan 4 (empat)

kesimpulan dan 4 (empat) rekomendasi.

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka

Wahyu Suwanda Bin Yayat Sudaryat telah dilimpahkan

ke Pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri Bandung

melalui Surat Pelimpahan Perkara Nomor: PDS-08/Ft.1/

Grt/09/2018 tanggal 19 September 2018.

138. Dugaan TPK di Dinas Pendidikan Kab. Garut TA 2015

yang berasal dari Dana Alokasi Khusus pada kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana di tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan berupa pengadaan peralatan

geologi pertambangan untuk SMKN 2 Garut atas nama

tersangka Drs. H. Sumantri, MM. Dkk yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Garut.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penuntutan

Hasil supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Drs.

H. Sumantri, MM. dkk telah diputus oleh Pengadilan Tipikor

pada PN Bandung berdasarkan Petikan Putusan Nomor:

61/Pid.Sus/TPK/2017/PN.Bdg tanggal 14 November 2017.

139. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

PANJI PRADANA Bin BAMBANG SUKOCO telah dinyatakan

lengkap (P-21) pada tanggal 16 Oktober 2018.

140. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

DAVID YULIADI Bin DASRIL telah dinyatakan lengkap (P-21)

pada tanggal 16 Oktober 2018.

141. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

INDRO MARVIANTO Bin NGADIMIN telah dinyatakan

lengkap (P-21) pada tanggal 16 Oktober 2018.

142. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

GERRY FARILAN, SE Bin ARDANI telah dinyatakan lengkap

(P-21) pada tanggal 30 Agustus 2018.

143. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung Blok E

Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama Tersangka

DEDY IRAWAN Bin ABDUL HADI telah dinyatakan lengkap

(P-21) pada tanggal 30 Agustus 2018.

144. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung Blok E

Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 penyidikannya

dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama PANJI PRADANA

Bin BAMBANG SUKOCO telah diserahterimakan kepada

JPU (Tahap II) pada tanggal 31 Oktober 2018.

145. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

Akuntabilitas Kinerja

Page 80: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

78

2018

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama DAVID YULIADI Bin

DASRIL telah diserahterimakan kepada JPU (Tahap II)

pada tanggal 31 Oktober 2018.

146. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama INDRO MARVIANTO

Bin NGADIMIN telah diserahterimakan kepada JPU (Tahap

II) pada tanggal 31 Oktober 2018.

147. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama GERRY FARILAN,

SE Bin ARDANI telah diserahterimakan kepada JPU

(Tahap II) pada tanggal 30 Oktober 2018.

148. Dugaan TPK Fasilitasi Layanan Kredit Usaha rakyat

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di KCP Sumber Agung

Blok E Rimbo ILIR Kabupaten Tebo Periode 2015 yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi.

Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

Hasil Supervisi: Tersangka atas nama DEDY IRAWAN Bin

ABDUL HADI telah diserahterimakan kepada JPU (Tahap

II) pada tanggal 30 Oktober 2018.

149. Dugaan TPK pada Penyewaan Aset Milik Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan yang dipinjam pakaikan

kepada pengurus PWI Cabang Sulawesi Selatan yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Sulsel.

Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. H.

ZULKIFLI GANI OTTO, SH telah P-21 dengan Nomor Surat :

B-3661/R.4.5//Ft.1/10/2018 tanggal 23 Oktober 2018.

150. Dugaan TPK Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara

yang turut serta dalam pengadaan barang dan jasa yang

diurus atau diawasinya atas nama tersangka Drs. ERWIN

SYAFERUDDIN HAIJA, M.Ak yang penyidikannya dilakukan

oleh Polda Sulsel.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara telah P-21 dengan

Nomor Surat : B-1802/R.4.5/Ft.1/05/2018 tanggal 24 Mei

2018.

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. Drs. ERWIN

SYAFERUDDIN HAIJA, M.Ak telah Tahap II dengan Surat

Nomor : C1.02/41/V/2018/Dit Reskrimsus tanggal 24 Mei

2018.

151. Dugaan TPK Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun

Anggaran 2015 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Kejati Aceh.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk.

HENDRA SAPUTRA, ST., MT Bin (alm) Sulaiman Rasyid

telah P-21.

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. HENDRA

SAPUTRA, ST., MT Bin (alm) Sulaiman Rasyid telah

dilaksanakan Tahap II dengan P15 Nomor: Print-665/N.1.5/

Fd.1/10/2018 tanggal 1 Oktober 2018 dan P15A Nomor:

Print-723/N.1.5/Fd.1/10/2018 tanggal 22 Oktober 2018.

152. Dugaan TPK Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun

Anggaran 2015 yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Kejati Aceh.

Posisi sebelum Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk.

YULIARDI telah P-21.

Hasil Supervisi : Perkara a quo atas nama Tsk. YULIARDI

telah dilaksanakan Tahap II dengan P15 Nomor : Print-

664/N.1.5/Fd.1/10/2018 tanggal 1 Oktober 2018 dan P15A

Nomor : Print-724/N.1.5/Fd.1/10/2018 tanggal 22 Oktober

2018.

Desember153. Dugaan TPK program PNPM-MPd dalam pelaksanaan

pekerjaan pembangunan jaringan listrik desa (solar cell) di

Desa Kukitalu, Desa Praing Kareha dan Desa Pinduhurani,

Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur TA

2011 a.n. Tersangka ARRON RIWONG alias AKIANG yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian Resort

Sumba Timur.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka ARRON

RIWONG alias AKIANG telah mendapatkan P-21.

154. Dugaan TPK Dana Subsidi Penerbangan Pemda Kabupaten

Talaud TA 2009/2010 atas nama Tersangka MOCHAMAD

RUSLI (Direktur PT. Aero Support International) yang

penyidikannya dilaksanakan oleh Kepolisian Resort

Talaud.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan

Hasil supervisi: Berkas perkara a.n. Tersangka

MOCHAMAD RUSLI telah mendapatkan P-21.

155. Dugaan TPK kegiatan penanganan darurat pembuatan

tanggul penahan/pemecah ombak Desa Likupang II (Dua)

pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Minahasa Utara TA. 2016 a.n. Terdakwa JUNJUNGAN

TAMBUNAN (Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional

Penanggulangan Bencana) yang penyidikannya

dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara.

Posisi sebelum supervisi: Tahap Penuntutan

Hasil supervisi: Perkara sudah diputus oleh PN Kota

Manado, saat ini masih tahap Banding yang diajukan

Terdakwa.

156. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dalam

pengelolaan dan penggunaan APBDES Wringintelu

Kec. Puger Kab. Jember T.A. 2013, 2014 dan 2015 yang

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Sewa Tanah

Kas Desa (TKD) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Jember.

Posisi sebelum supervisi : Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terkendala tersangka yang melarikan diri

(DPO).

Akuntabilitas Kinerja

Page 81: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

79

2018

Hasil supervisi : Tersangka atas nama SB sudah berhasil

ditangkap dan berkas perkara sudah dinyatakan lengkap

(P21) oleh Jaksa Peneliti Berkas Perkara pada Kejaksaan

Negeri Jember pada tanggal 28 September 2018.

157. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dalam

pengelolaan dan penggunaan APBDES Wringintelu

Kec. Puger Kab. Jember T.A. 2013, 2014 dan 2015 yang

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Sewa Tanah

Kas Desa (TKD) yang penyidikannya dilaksanakan oleh

Polres Jember.

Posisi sebelum supervisi : Berkas perkara atas nama

tersangka SB sudah dinyatakan lengkap oleh Jaksa

Peneliti Berkas pada Kejaksaan Negeri Jember.

Hasil supervisi : Berkas perkara atas nama tersangka SB

sudah diserahterimakan (tahap II) oleh Polres Jember

pada tanggal 12 Oktober 2018.

158. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses

bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III

dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam TA 2013 atas

nama tersangka MT yang penyidikannya dilaksanakan

oleh Polda Sumatera Selatan.

Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan.

Hasil supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejati Sumsel

nomor B-5462/N.6.5/Ft.1/12/2018 tanggal 10 Desember

2018.

159. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses

bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III

dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam TA 2013 atas

nama tersangka MT yang penyidikannya dilaksanakan

oleh Polda Sumsel.

Posisi sebelum supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejati

Sumsel nomor B-5462/N.6.5/Ft.1/12/2018 tanggal 10

Desember 2018.

Hasil supervisi: telah dilakukan tahap II pada tanggal 13

Desember 2018.

160. Dugaan TPK pada Pekerjaan Manajemen Proyek

Pemboran Terpadu (MPPT) Blok Alas Dara Kemuning di PT.

Pertamina EP Cepu ADK Tahun 2014 atas nama tersangka

PW yang penyidikannya dilaksanakan oleh Bareskrim

Polri.

Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan

Hasil supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejagung RI

nomor B-121/F.3/Ft.1/12/2018 tanggal 27 Desember 2018.

161. Dugaan TPK pada Pekerjaan Manajemen Proyek

Pemboran Terpadu (MPPT) Blok Alas Dara Kemuning di PT.

Pertamina EP Cepu ADK Tahun 2014 atas nama tersangka

ARL yang penyidikannya dilaksanakan oleh Bareskrim

Polri.

Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan

Hasil supervisi: P-21 berdasarkan surat Kejagung RI

nomor B-122/F.3/Ft.1/12/2018 tanggal 27 Desember 2018.

Akuntabilitas Kinerja

Page 82: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

80

2018

Dengan jumlah perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian hukum yang sebesar 161 perkara dan dibandingkan dengan jumlah

keseluruhan perkara yang disupervisi sebanyak 170 perkara, maka realisasi KPI perkara yang disupervisi mendapatkan kepastian

hukum pada tahun 2018 sebesar 80,50%. Jika merujuk pada target yang sebesar 85%, maka capaian KPI perkara yang disupervisi

mendapatkan kepastian hukum adalah sebesar 94,71% (“Sangat Memuaskan”) seperti pada Gambar 39. Secara capaian, perkara yang

disupervisi mendapatkan kepastian hukum selalu mengalami peningkatan pada setiap tahun.

Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian KPI ini, KPK tentunya menyadari bahwa setiap perkara memiliki kerumitan

permasalahan yang berbeda-beda, terlebih fungsi KPK yang hanya sebatas mensupervisi institusi, tentunya peningkatan staus perkara

ditentukan sepenuhnya kompetensi institusi yang ada. Untuk mengatasi hal ini, KPK akan berupaya untuk melihat lebih rinci problem

yang sebenenarnya terjadi apa untuk mendapatkan program yang sesuai dalam meningkatkan kualitas kompetensi apgakum.

Gambar 39Capaian Perkara yang Disupervisi Mendapat Kepastian HukumTahun 2016 - 2018

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0201695%

64%

67,37%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201785%

79%

92,94%

201885%

80,5%

94,71%

201985%

KPI 2: % implementasi kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KorupsiKPI lain yang digunakan KPK dalam mengukur keberhasilan kegiatan koordinasi, supervisi yang dilakukan KPK tentunya sejauh mana

progress implementasi setiap bentuk kegiatan yang dijalankan. Pada tahun 2018 KPK melalui unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan

menjalankan kegiatannya dengan mengintervensi ke beberapa hal yang di antaranya sebagai berikut:

Akuntabilitas Kinerja

Page 83: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

81

2018

Gambar 40Perkembangan Renaksi Koordinasi Supervisi PencegahanTahun 2018

Kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi dilaksanakan oleh Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan dengan melakukan

perbaikan pada beberapa sektor berikut:

1. Belanja Daerah (APBD)

2. Pengadaan Barang & Jasa

3. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

4. Penguatan APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah)

5. Perbaikan Manajemen Aparat Sipil Negara

6. Pengawalan Dana Desa

7. Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPD)

8. Penataan BMD (Barang Milik Daerah)

Lokus yang dijadikan target implementasi kegiatan Korsupgah tahun 2018 ini adalah seluruh provinsi (34 Provinsi) di Indonesia. Dalam

mengukur keberhasilan atas sasaran strategis ini, Unit Kerja Korsupgah KPK menggunakan tools Monitoring Center for Prevention

(MCP) atau Sistem Informasi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan yang merupakan aplikasi berbasis web online di https://korsupgah.kpk.go.id dimana metode pengukurannya didasarkan pada hasil verifikasi atas pemenuhan target renaksi pada MCP oleh masing-

masing pemerintah daerah. Sampai dengan Desember 2018, berdasarkan MCP ini, realisasi rencana aksi kegiatan korsupgah secara

nasional adalah sebesar 58% seperti pada Gambar 40.

Akuntabilitas Kinerja

Page 84: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

82

2018

Provinsi 34

Pada tahun 2018 target KPI % Implementasi Kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi ditetapkan sebesar 80%.

Berdasarkan hasil pengukuran MCP tersebut, % realisasi komposit tindak lanjut renaksi keseluruhan pemda yang dilakukan intervensi

sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar 58%. Sehingga capaian KPI ini pada tahun 2018 adalah sebesar 72,5% (”Cukup Memuaskan”). Kondisi ini jauh mengalami penurunan jika dibandingkan dengan target tahun 2017 yang terlihat pada Gambar 41.

Kondisi capaian 2018 yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lebih disebabkan adanya perubahan

metodologi pengukuran dan perubahan landscape daerah yang dijadikan fokus kegiatan. Sebagai gambaran perubahan landscape

fokus daerah kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan seperti pada Gambar 42.

Gambar 41Capaian Impementasi Kegiatan Koordinasi Supervisi PencegahanTahun 2016 – 2018

Gambar 42Perubahan Landscape Fokus Daerah Kegiatan Koordinasi Supervisi PencegahanTahun 2017 – 2018

180%

160%

140%

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0201680%

120,0%

120,0%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

2017120%

163,3%

120,0%

201880%

58,0%

72,5%

201980%

2017 20186 Fokus Fokus 8

23 Provinsi

380 kabupaten/kota

kabupaten/ 542kota

Akuntabilitas Kinerja

Page 85: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

83

2018

Dari keseluruhan renaksi di atas, sampai dengan Desember 2018 dari 117 rencana aksi sebanyak 106 telah diselesaikan. Sehingga angka

realisasi KPI ini sebesar 90%. Dengan target KPI pada tahun 2018 yang sebesar 80%, maka capaian KPI % implementasi rencana

aksi/tindak lanjut pada tahun 2018 adalah sebesar 112,5% (“Sangat Memuaskan”). Kondisi capaian ini mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara detail kondisi capaian KPI ini ditunjukkan pada Gambar 43.

Gambar 43Capaian Rencana Aksi yang DiimplementasiTahun 2016 – 2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0201685%

70%

82,35%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201775%

81%

108,00%

201880%

90%

112,50%

201985%

KPI 3: % implementasi rencana aksi/tindak lanjut hasil rekomendasiPasal 8 Undang-Undang Nomor 30/2002 memberikan kewenangan kepada KPK untuk melakukan pengawasan, penelitian atau

penelaahan kepada instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya berkaitan dengan pemberantasan Tipikor, dan instansi yang

dalam melaksanakan pelayanan publik. Beberapa kegiatan monitoring renaksi yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengembangan

selama tahun 2018 antara lain sebagai berikut:

• 5 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Keberatan dan Banding di DJP

• 13 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Tata Kelola Obat Dalam Sistem JKN

• 25 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Perizinan dan Pengawasan Obat JKN di BPOM

• 3 Renaksi Monitoring Perbaikan Regulasi Deteksi Fraud di JKN atas Studi di USA

• 5 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Pengadaan Barang dan Jasa

• 10 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Subsidi Pertanian

• 1 Renaksi Monitoring Hasil Pengukuran Integritas Organisasi KPK TA 2017

• 5 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Tinggi di Kemenristekdikti

• 4 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Tinggi Islam di Kemenag

• 2 Renaksi Monitoring Hasil Kajian IPDN

• 2 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Preservasi Jalan

• 4 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Transformatif pada Tata Kelola Tenaga Listrik

• 4 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Perencanaan dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

• 3 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Sistem Pengelolaan Komoditas Kelapa Sawit

• 2 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Sistem PNBP Sektor Kehutanan

• 5 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air di DKI Jakarta

• 4 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Sistem Pengangkutan Laut Sektor SDA

• 5 Renaksi Monitoring Hasil Kajian Optimalisasi Penerimaan Daerah dan Pengendalian Perizinan di DKI Jakarta

• 2 Renaksi Monitoring Kegiatan GNPSDA

• 1 Renaksi Piloting Kebijakan Satu Peta Sektor Perkebunan Kelapa Sawit

• 1 Renaksi Piloting Sistem Pemantauan Hutan

Akuntabilitas Kinerja

Page 86: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

84

2018

Akuntabilitas Kinerja

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARANPerspektif pembelajaran dan pertumbuhan berisi serangkaian

sarana prasarana dan/atau infrastruktur pendukung yang

menjadi enabler KPK dalam mengeksekusi serangkaian

sasaran strategis yang ada di perspektif internal prosesnya.

Berdasarkan Rencana Strategis KPK, perspektif ini terdiri

atas 3 sasaran strategis dengan 8 KPI. Sampai dengan

akhir Desember 2018, capaian perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran adalah sebesar 102,5% (“Sangat Memuaskan”).

Capaian ini merupakan agregasi capaian dari setiap sasaran

strategis yang ada. Kondisi capaian setiap sasaran strategis

dan KPInya pada perspektif ini sampai dengan akhir Desember

2018 seperti penjelasan di bawah ini.

Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Organisasi yang EfektifSasaran strategis ini dimaksudkan sebagai pemenuhan

kewajiban KPK sebagaimana diatur Undang-undang Nomor

30/2002 , yaitu:

1. Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya KPK

berasaskan diantaranya pada keterbukaan dan

akuntabilitas;

2. Pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan

tugasnya, yang dilaksanakan dengan cara menyusun dan

menyajikan Laporan Kinerja sesuai program kerjanya.

Dalam menunjukkan keberhasilan atas sasaran strategis ini,

KPK menentukan 3 KPI yang menjadi indikatornya. Kondisi

capaian dari ketiga KPI tersebut sampai dengan akhir

Desember 2018 seperti penjelasan di bawah ini.

KPI 1: Indeks Penegakan Hukum (KPK)Kata integritas dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan

yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan

yang memancarkan kewibawaan. KPK memberikan lingkup

pengertian integritas dengan melihat dua hal, yaitu:

1. Melihat usaha-usaha dan kebijakan organisasi untuk

mendukung tercapainya integritas personal/individu.

Hal ini dilakukan dengan melihat instrumen-instrumen,

struktur dan kebijakan apa saja yang telah dilaksanakan

organisasi seperti kode etik, aturan gratifikasi, kebijakan

sumber daya manusia dan lainnya;

2. Konsistensi dan keselarasan antara nilai, visi dan tujuan/

tugas yang diemban oleh institusi tersebut dengan

kegiatan/tindakan yang dilakukan yang tercermin dari

kebijakan dan program-program yang dilakukan.

Secara singkat, organisasi dikatakan berintegritas jika

organisasi tersebut membangun sistem untuk membuat

individu di dalamnya berintegritas dan memastikan bahwa

terdapat keselarasan antara nilai organisasi, visi dan tujuan

organisasi dengan tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

Indeks Integritas KPK diukur dengan menggunakan konsep

Integritas Organisasi yang berhubungan dengan upaya

organisasi dalam mewujudkan organisasi yang dapat

dipercaya, berdasarkan nilai-nilai (etika) dan mampu

mencegah terjadinya risiko kecurangan termasuk korupsi

serta mampu mengembangkan kompetensi dan menjaga

akuntabilitas orang-orang di dalamnya (Direktorat Penelitian

dan Pengembangan, KPK, 2014).

Output yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah nilai indeks

integritas organisasi KPK yang didapatkan melalui kegiatan

survei dan self assessment. Outcome yang akan dicapai

adalah terjadinya perbaikan-perbaikan dalam internal KPK

dalam rangka penguatan integritas organisasi. Outcome lebih

luas yang diharapkan adalah inisiatif pengukuran integritas

organisasi oleh K/L/O/P/S dengan memanfaatkan panduan

pengukuran integritas organisasi yang sudah dilakukan KPK.

Oleh karena itu bagian penting dari integritas organisasi adalah

menindaklanjuti rekomendasi atas nilai yang diperoleh dalam

bentuk rencana aksi perbaikan.

Berdasarkan konsep yang disusun tim yang mengukur indeks

integritas KPK pada Tahun 2017, indeks integritas ini terdiri

atas 10 komponen yaitu :

1. Kepemimpinan;

2. Nilai, Visi dan Tujuan;

3. Panduan dan Peraturan Integritas;

4. Dukungan Struktur dan Fungsi Organisasi;

5. Manajemen Risiko;

6. Monitoring dan Pengawasan;

7. Penegakan Aturan;

8. Sumber Daya dan Infratruktur;

9. Komunikasi;

10. Dukungan Lingkungan.

Nilai Integritas merupakan nilai total rata-rata kesebelas

komponen pada 3 level kematangan: (1) Keberadaan, (2)

Implementasi dan (3) Efektivitas. Skala indeks ini pada

rentang skala 1-5. Semakin tinggi indeks, semakin bagus.

Pengukuran indeks integritas KPK dilakukan oleh tim Litbang

dengan berkoordinasi bersama beberapa unit kerja yang ada.

Pengukuran yang dilakukan 2 tahun sekali, dimana pada tahun

setelah dilakukan pengukuran, KPK fokus pada tindaklanjut

rekomendasi atas hasil pengukuran yang dilakukan tahun

sebelumnya. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan

sampai dengan tahun 2017, hasil yang didapatkan pada setiap

komponen seperti pada Gambar 44.

“...organisasi dikatakan berintegritas jika organisasi tersebut membangun sistem untuk membuat individu di

dalamnya berintegritas.."Akuntabilitas Kinerja

Page 87: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

85

2018

Gam

bar 4

4N

ilai P

aram

eter

Inde

ks In

tegr

itas

KPK

2013

- 20

17

100,

00%

90,0

0%

80,0

0%

70,0

0%

60,0

0%

50,0

0%

40,0

0%

30,0

0%

20,0

0%

10,0

0%

0Ke

pem

impi

nan

60,1

2%

66,8

3%

69,5

5%

61,9

9%

70,9

4%

73,5

1%

63,2

7%

76,6

3%

80,3

0%

50,2

9%

61,2

2%

65,2

5%

28,7

1%

50,5

5%

58,3

1%

54,3

9%

68,0

0%

69,7

2%

45,4

7%

56,4

7%

58,0

1%

83,8

9%

86,6

9%

87,4

8%

45,6

9%

54,9

9%

59,2

6%

69,8

3%

74,7

%

75,1

1%

Man

ajem

en R

isik

o

2013

2015

2017

Vis

i, M

isi d

an

Tuju

anM

onit

orin

g da

n pe

ngaw

asan

Pand

uan

dan

Pera

tura

n In

tegr

itas

Pene

gaka

n A

tura

nKo

mun

ikas

iD

ukun

gan

Stru

ktur

dan

fu

ngsi

org

anis

asi

Sum

ber D

aya

dan

Infr

astr

uktu

rD

ukun

gan

LIng

kung

an

Akuntabilitas Kinerja

Page 88: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

86

2018

Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan Gambar 44 di atas, terlihat bahwa tiga komponen

penyusun integritas organisasi yang menjadi nilai lebih KPK

pada tahun 2017 ini, yaitu

1. Komponen Sumber Daya dan Infrastruktur dengan nilai 87,48%

Nilai tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi

dan berada pada tahapan efektivitas. Komponen ini

mencerminkan dukungan sumber daya dan infrastruktur

yang diberikan oleh KPK pada pelaksanaan tugas-tugas

individu pegawai, baik dari sisi anggaran, informasi

dan waktu. Hasil ini menunjukkan bahwa KPK telah

memberikan dukungan yang maksimal terhadap

pelaksanaan tugas individu pegawai untuk mencegah

terjadinya pelanggaran integritas.

2. Komponen Panduan dan Peraturan Integritas dengan nilai 80,30%

Hasil survei menunjukkan 80,30% responden menyatakan

bahwa KPK sudah memiliki dan mengimplementasikan

panduan dan peraturan seperti kode etik/perilaku, aturan

LHKPN, aturan gratifikasi dan aturan konflik kepentingan

secara efektif. Namun demikian, masih ada catatan

mengenai keberadaan dan implementasi peraturan post-

employment.

3. Komponen Dukungan Lingkungan dengan nilai 75,11% Hasil survei yang masuk dalam kategori tinggi

mencerminkan bahwa KPK telah memiliki modal awal

yang baik dalam mengembangkan program-program

integritas organisasi. Modal tersebut berupa dukungan

dalam bentuk komitmen pegawai, kepercayaan pegawai,

pendahuluan kepentingan organisasi serta suasana kerja

yang terbuka.

Ketiga komponen tersebut secara konsisten memperoleh nilai

tertinggi dan menjadi keunggulan KPK sejak tahun 2015. Hal ini

mengindikasikan KPK telah berhasil dalam mengembangkan

manajemen integritas melalui komponen sumber daya

dan infrastruktur, panduan dan peraturan integritas serta

dukungan lingkungan.

Namun, dari data tersebut juga menunjukkan empat komponen

integritas yang nilainya masih rendah sehingga harus menjadi

prioritas KPK untuk segera diperbaiki. Keempat komponen

tersebut yaitu:

1. Komponen Penegakan Aturan dengan nilai 58,01% Komponen ini menjadi tantangan utama dalam

pengembangan integritas organisasi KPK tahun

2017. Peningkatan nilai sebesar 1,54% dari tahun 2015

menunjukkan bahwa upaya penegakan aturan yang

dilakukan dalam kurun waktu dua tahun ini belum maksimal

dan efektif. Responden memersepsikan penegakan aturan

yang dilakukan oleh KPK selama ini belum adil dan belum

konsisten. Dengan demikian diperlukan usaha ekstra

dalam penerapannya ke depan. Kurangnya sosialisasi

dan inkonsistensi pada implementasi penegakan aturan

memberikan dampak buruk bagi upaya-upaya organisasi

untuk menginternalisasi integritas di KPK.

2. Komponen Manajemen Risiko dengan nilai 58,31% Keberadaan manajemen risiko sangat penting untuk

memandu dan memberikan arah bagi pengembangan

program dan upaya yang diperlukan dalam

mengembangkan integritas organisasi. Komponen ini

mengalami peningkatan nilai tertinggi (7,76% dari nilai

tahun 2015) dibandingkan komponen lain mengindikasikan

adanya kemajuan yang positif dari upaya perbaikan

manajemen risiko yang dilakukan oleh KPK selama dua

tahun terakhir. Namun, peningkatan nilai yang signifikan

tersebut belum mampu mengangkat komponen

manajemen risiko ke tahapan implementasi dan efektif.

Responden menilai manajemen risiko masih menjadi titik

lemah upaya penegakan integritas di KPK.

3. Komponen Komunikasi dengan nilai 59,26% Terlepas dari peningkatan yang tinggi (4,27%), komponen

komunikasi masih menjadi salah satu fokus perhatian

yang perlu diperbaiki oleh KPK. Hal ini tercermin dari

hasil survei 2015 dan 2017 yang rendah. KPK memiliki

kepentingan untuk segera merencanakan komunikasi

internal dan eksternal yang sistematis dan terstruktur

dalam rangka mewujudkan integritas organisasi.

4. Komponen Dukungan Struktur dan Fungsi Organisasi dengan nilai 65,25%

Mengacu pada hasil survei, upaya-upaya integritas

yang dilakukan saat ini belum sepenuhnya didukung

oleh struktur dan fungsi organisasi. Berdasarkan

penilaian pegawai, fungsi SDM menjadi catatan kritis

pada komponen ini. Untuk itu, KPK perlu memfokuskan

upaya perbaikan pada pengintegrasian aspek integritas

terutama terkait fungsi SDM.

Pada tahun 2018, KPK memasang target indek integritas ini

sebesar 3,9. Karena pada tahun 2018 KPK tidak melakukan

pengukuran atas indeks ini, maka realisasi pengukuran yang

digunakan mengunakan hasil pengukuran yang dilakukan

pada tahun 2017 yang sebesar 3,8. Dengan menggunakan data

tersebut, maka capaian KPI Indeks integritas KPK pada tahun

2018 adalah sebesar 97% (“Sangat Memuaskan”) seperti pada

Gambar 45.

“Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya KPK berasaskan diantaranya pada keterbukaan dan

akuntabilitas"

Akuntabilitas Kinerja

Page 89: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

87

2018

Gambar 45Capaian Indeks Integritas KPKTahun 2016 - 2018

Tabel 10Perkembangan Tindak Lanjut RekomendasiPengukuran Indeks Integritas KPKTahun 2018

4,2

4

3,8

3,6

3,4

100

95

90

85

8020163,8

3,67

97%

Target (Indeks)

Realisasi (Indeks)

Capaian (%)

20173,8

3,8

100%

20183,9

3,67

97%

20194

Pada tahun 2018, KPK fokus menindaklanjuti rekomendasi atas hasil pengukuran indeks integritas KPK. Setiap rekomendasi yang

ditindaklanjuti unit-unit di KPK dimonitor oleh Direktorat Pengawasan Internal perkembangannya. Sampai dengan Desember 2018,

hampir sebagian besar unit yang ada telah menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan. Secara umum perkembangan tindaklanjut

rekomendasi pada beberapa unit di KPK ditunjukkan Tabel 10.

(1) Sekretariat JenderalBiro Renkeu

Biro Umum

Biro SDM

Biro Hukum

Biro Humas

(2) Deputi PencegahanPP LHKPN

Gratifikasi

Dit Litbang

Dikyanmas

Korsupgah

Set Gah

(3) Deputi PIPMDit PI

Dit PM

Set P

(4) Deputi PenindakanPenyidikan

Penuntutan

Korsup

Labuksi

Setdak

(4) Deputi INDAPINDA

Monitor

PJKAKI

Set INDA

95%

100%

95,63%

50%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

97,5%

100%

100%

100%

Unit Kerja Survey Integritas

Sebagai tambahan penjelasan, bahwa dalam mencapai

kinerja ini, KPK telah menganggarkan dana sebesar 61,2

juta rupiah untuk melakukan pengukuran indeks integritas.

Dana tersebut digunakan untuk memenuhi komponen

belanja bahan (konsumsi rapat maupun penggandaan).

Biaya yang digunakan tersebut tidaklah terlalu besar

mengingat pelaksanaan survey kepada pegawai KPK dan

dilakukan secara online.

Dengan mengevaluasi proses pengukuran pada

tahun 2017 dan hasil tindaklanjut rekomendasi yang

dilaksanakan 2018, KPK melalui Direktorat Penelitian

dan Pengembangan akan melakukan penilaian indeks

integritas di tahun 2019.

Akuntabilitas Kinerja

Page 90: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

88

2018

KPI 2: % Pemenuhan Komponen RB (Reformasi Birokrasi)Reformasi birokrasi adalah upaya Pemerintah melalui Kemenpan-RB dalam melakukan pembenahan kelembagaan pada Kementerian

dan Lembaga. Berdasarkan model RB 2010-2014, Reformasi birokrasi dilakukan pada 8 area (pengungkit) yang terdiri (1) Mental

Aparatur, (2) Pengawasan, (3) Akuntabilitas, (4) Kelembagaan, (5) Tatalaksana, (6) SDM Aparatur, (7) Peraturan Perundang-Undangan

dan (8) Pelayanan Publik dalam upaya untuk mencapai 3 area hasil yaitu: (1) Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi, (2) Pemerintah

yang bersih dan bebas KKN, serta (3) Peningkatan Pelayanan Publik.

Tahun 2018 KPK membentuk tim self-assessment pada komponen RB berdasarkan panduan Permenpan nomor 14 Tahun 2014. Evaluasi

dilakukan terhadap 2 komponen utama yaitu komponen pengungkit (proses) dan komponen hasil. Melalui metode kerangka penilaian

PMPRB 2.0, serangkaian proses diskusi penilaian dilakukan tim self assessment KPK. Metode PMPRB 2.0 tetap digunakan oleh KPK

meskipun Kemenpan-RB telah menetapkan dan menyosialisasikan kerangka PMPRB 2.5. Mengingat metode kerangka PMPRB 2.0

masih sangat relevan digunakan oleh KPK karena tidak mempunyai instansi vertikal atau instansi di daerah. Hasil penilaian komponen

RB tahun 2018 adalah sebagaimana terinci pada Tabel 11.

Jika dibandingkan dengan hasil pengukuran pada tahun 2018, kondisi pemenuhan pada beberapa komponen RB cukup beragam. Ada

komponen yang mengalami peningkatan, stagnansi dan penurunan. Secara detail kondisi setiap komponen pemenuhan RB KPK pada

tahun 2017 dan 2018 ditunjukkan pada Gambar 46.

Komponen Proses

Komponen Hasil

Total

Manajemen Perubahan

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Penataan dan Penguatan Organisasi

Penataan Tatalaksana

Penataan Sistem Manajemen SDM

Penguatan Akuntabilitas

Penguatan Pengawasan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Kualitas Pelayanan Publik

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN

Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Penguatan Pengawasan

Penguatan Akuntabilitas

Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan Tatalaksana

Penataan dan Penguatan Organisasi

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Manajemen Perubahan

Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN

Kualitas Pelayanan Publik

A

B

C

D

E

F

G

H

A

B

C

5

5

6

5

15

6

12

6

20

10

10

100

0 6 142 8 164 1210 18

4,69

4,38

5,67

4,72

14,25

5,80

9,53

4

15,80

9,13

7,78

85,73

94%

88%

94%

94%

95%

97%

79%

67%

79%

91%

78%

Komponen BobotNo.

Nilai

2018

Rasio

Tabel 11Rasio Pemenuhan Tingkat Komponen Reformasi Birokrasi KPK Tahun 2018

Gambar 46Kondisi Pemenuhan Komponen RBTahun 2017 - 2018 2018

2017

Akuntabilitas Kinerja

Page 91: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

89

2018

Berdasarkan data di atas, realisasi KPI % pemenuhan komponen RB KPK pada tahun 2018 adalah sebesar 85,73. Sehingga capaian

KPI ini pada tahun 2018 adalah sebesar 87,9% (“Memuaskan”), hal ini disebabkan pada tahun 2018 KPK menentukan target KPI nya

sebesar 97,5%. Jika dibandingkan dengan kondisi capaian 2 tahun sebelumnya, capaian pemenuhan komponen RB yang dilakukan KPK

terus mengalami penurunan yang ditunjukkan pada Gambar 47. Kondisi ini tentunya menjadi catatan bagi KPK untuk terus berupaya

memperbaiki setiap kekurangan yang ada.

Rekomendasi Kemenpan RB terkait evaluasi akuntabilitas kinerja KPK adalah sebagai berikut:

1. Terus menjaga kualitas implementasi sistem AKIP yang telah dicapai saat ini secara konsisten dan berkelanjutan melalui

penerapan budaya kinerja, pemanfaatan informasi kinerja dalam reward & punishment, serta merit system;

2. Melakukan pengintegrasian e-SAKIP dengan sistem perencanaan dan penganggaran agar dapat mendorong terwujudnya

efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran;

3. Menyusun Renstra tingkat unit eselon 1 di lingkungan KPK dengan mengacu pada Renstra KPK;

4. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi capaian kinerja unit kerja dan individu, evaluasi program di bidang penindakan dan

pencegahan korupsi, serta memanfaatkan hasil monitoring dan evaluasi internal tersebut sebagai umpan balik dalam peningkatan

akuntabilitas kinerja, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program penindakan dan pencegahan korupsi, serta budaya kinerja di

lingkungan unit kerja dan individu.

Atas beberapa rekomendasi tersebut, KPK telah melakukan telah melakukan serangkan kegiatan sebagai berikut:

a. Menerapkan budaya kinerja level unit Kerja sampai dengan individu melalui budaya penilaian perilaku pegawai 360 derajat di

samping penilaian kinerja, yang memiliki bobot sama dengan penilaian kinerja;

b. Memberikan reward atas penilaian kinerja individu berupa insentif tertentu kepada para pegawai sesuai dengan kinerja yang

dicapai;

c. Membangun integrasi sistem perencanaan penganggaran dan kinerja pada aplikasi STINKO (sistem informasi terintegrasi Komisi);

d. Melakukan evaluasi Renstra KPK dan menyiapkan Renstra untuk periode sebelumnya;

e. Melalukan review meeting secara berkala dan berjenjang secara rutin tiap bulan atau setidaknya setiap triwulan untuk memantau

capaian kinerja.

Terkait tidak tercapainya target yang ditetapkan, penjelasan yang

dapat disampaikan adalah bahwa KPK sebagai salah satu lembaga

pencetus gagasan reformasi birokrasi, saat ini tidak sekedar

mengejar nilai. Namun lebih mementingkan esensi dari reformasi

birokrasi, yakni perbaikan system tata kelola pemerintahan yang

baik (good governance). Artinya skor reformasi birokrasi yang

rendah dapat dijadikan fokus KPK dalam melakukan pembenahan

untuk perbaikan system ke depan agar lebih baik lagi.

Mengenai biaya yang digunakan dalam mencapai indikator kinerja

ini adalah sebesar 52 juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan

belanja bahan (konsumsi rapat dan penggandaan/pendukung).

Gambar 47Capaian Pemenuhan Komponen RBTahun 2016 – 2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%2016100%

93,89%

93,9%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201795%

85,03%

89,5%

201897,5%

85,73%

87,9%

2019100%

Akuntabilitas Kinerja

Page 92: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

90

2018

KPI 3: Nilai Akuntabilitas Kinerja KPKAkuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan KPK harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (Undang-undang 30/2002 jo. PP 8/2006).

Sistem akuntabilitas kinerja adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan

penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatkan kinerja (Perpres 29/2014). Nilai akuntabilitas kinerja KPK adalah nilai yang diberikan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) berdasarkan kerangka Sistem Akuntabilitas

Instansi Pemerintah (SAKIP / Perpres No. 29 Tahun 2014).

Komponen, bobot dan sub komponen yang dinilai berdasarkan Permenpan No. 12 Tahun 2015, ditunjukkan pada Tabel 12.

Evaluasi dan penilaian akuntabilitas kinerja secara internal dilakukan oleh Direktorat Pengawasan Internal KPK dengan menggunakan

kerangka penilaian yang sama dengan Kementerian PAN dan RB. Hasil capaian nilai (skor) LAK KPK yang diberikan MenPanRB pada

periode 2016-2017 ditunjukkan pada Tabel 13.

a. Perencanaan Strategis:

Pemenuhan Renstra, Kualitas Renstra dan Implementasi

Renstra;

b. Perencanaan Kinerja Tahunan:

Pemenuhan RKT, Kualitas RKT dan Implementasi RKT

a. Pemenuhan pengukuran

b. Kualitas pengukuran

c. Implementasi pengukuran

a. Pemenuhan pelaporan

b. Kualitas pelaporan

c. Pemanfaatan pelaporan

a. Pemenuhan evaluasi

b. Kualitas evaluasi

c. Pemanfaatan evaluasi

a. Kinerja yang dilaporkan (output)

b. Kinerja yang dilaporkan (outcome)

c. Kinerja yang dilaporkan (benchmark)

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Perencanaan

Pengukuran

Pelaporan kinerja

Evaluasi internal

Capaian kinerja

Perencanaan

Pengukuran

Pelaporan

Evaluasi

Capaian Kinerja

Skor Hasil EvaluasiTingkat Akuntabilitas Kinerja

30%

25%

15%

10%

20%

30

25

15

10

20

24,84

20,98

12,43

8,14

14,88

81,27A

24,76

20,57

12,23

8,07

14,67

80,30A

Sub-KomponenBobot

Bobot % 2016 2017

No.

No.

Komponen

Komponen Nilai

Tabel 12Komponen Penilaian LAKIP

Tabel 13Nilai Komponen LAK KPKTahun 2016 – 2017

Perencanaan

Pengukuran

Pelaporan

Evaluasi

Capaian Kinerja

Akuntabilitas Kinerja

Page 93: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

91

2018

Pada tahun 2018, KPK mentargetkan nilai (skor) LAK KPK Tahun 2017 sebesar 88. Berdasarkan hasil penilaian yang diberikan MenPanRB

skor penilaian LAK KPK Tahun 2017 adalah sebesar 80,30. Berdasarkan angka realisasi tersebut, capaian KPI ini adalah sebesar

91,25% (“Sangat Memuaskan”). Jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, capaian tahun 2018 mengalami mengalami penurunan

ditunjukkan pada Gambar 48. Berdasarkan informasi dari Kementerian PAN dan RB pada pertemuan tanggal 6 November 2018, hal ini

disebabkan oleh kurangnya akuntabilitas keuangan yang dapat menjelaskan pencapaian kinerja KPK.

Dalam mencapai kinerja indikator ini, dana yang digunakan adalah sebesar 45,5

juta rupiah yang merupakan belanja bahan (konsumsi rapat dan pendukung) serta

biaya narasumber bidang manajemen kinerja.

Gambar 48Capaian Nilai Akuntabilitas Kinerja KPK Tahun 2016 - 2018

92

90

88

86

84

82

80

78

76

74

98,00%

96,00%

94,00%

92,00%

90,00%

88,00%

86,00%

84,00%

82,00%

80,00%2016

84

80,89

96,30%

Target (skor)

Realisasi (skor)

Capaian (%)

201786

81,27

94,50%

201888

80,3

91,25%

201990

Sasaran Strategis 2: Terbentuknya SDM yang Berkinerja OptimalSDM merupakan faktor yang sangat menentukan organisasi berjalan secara efektif. Dalam mendukung proses bisnis internal sesuai

harapan, perlu untuk memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM yang dimiliki oleh organisasi melalui manajemen SDM yang

baik. Sasaran ini dimaksudkan sebagai validasi terhadap pengukuran efektivitas manajemen SDM berupa outcome: (1) Terbentuknya

SDM KPK yang berkinerja optimal, dan (2) Tingginya tingkat engagement pegawai KPK.

Jika melihat karakter pegawai pada sebuah organisasi secara umum, dengan melihat parameter engagement dan performance dapat

terbagi ke dalam beberapa kelompok yang disajikan pada Gambar 49. Kondisi ini tentunya dijumpai hampir di semua organisasi.

Tantangan yang dihadapi setiap organisasi adalah bagaimana organisasi tersebut mampu memberikan treatment yang tepat kepada

setiap karakter pegawainya dalam bekerja, sehingga pegawai yang ada secara sadar mau dan mampu berkerja, berkontribusi optimal

dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi.

Lalu, bagaimana cara KPK untuk melakukan pengukuran outcome atas sasaran strategis ini. Dengan melakukan serangkaian kajian,

sejak tahun 2016 KPK menggunakan kerangka Utrecht Work Engagement Scale (UWES). Metodologi ini melihat berbagai dimensi

individual work performance yang terdiri atas beberapa komponen yang ditunjukkan pada Gambar 50 dan Gambar 51.

Akuntabilitas Kinerja

Page 94: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

92

2018

A. HERO pegawai di area ini berkontribusi

penuh untuk keberhasilan organisasi

dan menemukan kepuasaan dalam

pekerjaannya

B. HARVEST pegawai di area ini memiliki

kepuasaan diri dan memiliki performa yang

cukup tinggi

C. HAMSTER pegawai di area ini belum

menunjukkan kinerja maksimal namun

sudah merasa puas berada dalam

organisasi tersebut (comfort zone)

D. HUNTER pegawai di area ini memiliki

performa tinggi dan memberikan apa yang

dibutuhkan organisasi, tetapi merasa

kecewa atau tidak mencapai kesuksesan

sesuai harapan Pribadi

E. HOBO pegawai di area ini merasa terputus

dari prioritas organisasi dan tidak

mendapatkan yang mereka inginkan dari

pekerjaannya

SUKSESKepuasan M

aksimal

Engangement Performance

Prestasi Maksimal

A

B

E

C D

SUKSES

ORGANISASI INDIV

IDUAL

Gambar 49Pengelompokan Pegawai berdasarkan Parameter Performance dan Engagement

Gambar 50Dimensi Individual Work Performance

DIMENSIONSCONTEXTUAL PERFORMANCE INDIVIDUAL• Taking initiative

• Accepting and learning from

feedback

• Cooperating with others

• Communicating effectively

CONTEXTUAL PERFORMANCE ORGANISATIONAL• Showing responsibility

• Being customer oriented

• Being creative

• Taking on challenging works tasks

DIMENSIONSTASK PERFORMANCE• Work quality

• Planning and organising work

• Being result oriented

• Prioritising

• Work efficient

DIMENSIONSCOUNTER PRODUCTIVE WORK BEHAVIOUR• Displaying excessive negativity

• Doing things that harm your

organisation

• Doing things that harm your co-

worker or supervisor

• Purposely making mistakes

DIMENSIONSADAPTIVE PERFORMANCE• Showing resiliency

• Coming up with creative solution to

novel, difficult problems

• Keeping job knowledge up-to-date

• Keeping job skill up-to-date

• Dealing with uncertain and

unpredictable work situations

• Adjusting work goals when

necessary

CONTEXTUAL PERFORMANCE

TASKPERFORMANCE

01

01

04

02

02

030304

INDIVIDUAL WORK

PERFORMANCE

ADAPTIVE PERFORMANCE

COUNTER PRODUCTIVE

WORK

Behaviour that harms the well-being of the

organization

As a part of contextual performance, an employee’s ability

to adapt to new job conditions or requirements

Individual behaviours that support the organizational, social

and psychological environment in which the technical core must

function

The proficiency (i.e competency) with which one

performs central job tasks

Akuntabilitas Kinerja

Page 95: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

93

2018

Gambar 51Komponen Individual Work Performance

01 02 03 04

• Completing job tasks

• Quantity and quality of

work

• Job skills

• Job knowledge

• Keeping knowledge up-

to-date

• Working accurately and

neatly

• Planning and organizing

• Administration

• Decision making

• Solving problems

• Oral and written

communication

• Monitoring and controlling

resources

• Off-task behaviour

• Too many or longer breaks

• Presenteeism

• Absenteeism

• Complaining

• Tardiness

• Doing task incorrectly

• Accidents

• Insulting or gossiping

about coworkers

• Fighting or arguing with

coworkers

• Disregard of safety

• Misusing priviliges

• Aggression

• Theft

• Substance use

• Generating new

• Innovative ideas

• Adjusting goals and plan to

situation

• Learning new tasks and

technology

• Being flexible and open

minded to others

• Understanding other

groups or culture

• Showing resielence

• Remaining calm

• Analysing quickly

• Acting appropriately

• Extra tasks

• Effort

• Initiative

• Enthusiasm

• Attention to duty

• Resourcefulness

• Industrious-ness

• Persistence

• Motivation

• Dedication

• Proactivity

• Creativity

• Cooperating with and

helping others

• Politeness

• Effective communication

• Interpersonal relations

• Organizational

commitment

TASK PERFORMANCE CONTEXTUAL PERFORMANCE ADAPTIVE PERFORMANCE COUNTER PRODUCTIVE WORK

Kerangka UWES tersebut menjelaskan bahwa elemen kinerja yang diukur mencakup task performance, contextual performance,

adaptive performance dan counter behavior. Task performance merupakan pengukuran atas seberapa optimal pegawai dapat

memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian lainnya dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan perannya dalam

mendukung kinerja organisasi. Contextual performance merupakan pengukuran atas seberapa optimal pegawai dapat melaksanakan

perannya dalam organisasi dikaitkan dengan konteks ‘karakteristik’ organisasi (work environment). Adaptive performance merupakan

pengukuran atas seberapa optimal pegawai dapat melakukan adaptasi dalam melaksanakan perannya dalam organisasi dikaitkan

dengan budaya kerja dalam organisasi (menghadapi krisis, stres, pengambilan keputusan, dan lain-lain).

Engagement adalah kondisi di mana secara fisik, mental dan psikologis pegawai merasa ‘terhubung’ dengan organisasi. Dalam kondisi

ini pegawai mampu mengoptimalkan kemampuan fisik dan kompetensinya untuk berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Engagement pegawai diukur melalui survei untuk mengetahui level engagement pegawai terhadap organisasi. Indeks ini menjadi salah

satu outcome dari implementasi manajemen SDM di KPK. Indeks engagement diukur melalui aspek semangat (vigor), keterikatan

(absorption) dan dedikasi pegawai. Kerangka ini menggunakan pendekatan kelelahan (burnout) sebagai kontra kondisi dari engagement.

Akuntabilitas Kinerja

Page 96: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

94

2018

Berlandaskan kerangka berpikir tersebut dengan menggunakan metodologi survey (self assessment) yang berisi serangkaian

pertanyaan dari setiap parameter yang ada, pengukuran indeks ini dilakukan. Proses pengukuran kedua KPI ini dilakukan KPK setiap

2 tahun. Pengukuran pertama dilakukan pada tahun 2016 dan dilanjutkan pada tahun 2018. Hasil dari pengukuran ini nantinya akan

mampu mengelompokan seluruh pegawai yang ditunjukkan pada Gambar 52. Pegawai yang memenuhi level engaged berada pada

kategori engaged dan almost engaged, sedangkan pegawai mempunyai kinerja optimal pada pada kategori A, B dan D.

Pada tahun 2017 KPK tidak melakukan pengukuran karena fokus pada tindaklanjut rekomendasi atas hasil pengukuran sebelumnya.

Adapun hasil pengukuran kedua KPI tersebut sampai dengan Desember 2018 adalah sebagai berikut.

KPI 1: % Pegawai yang Berkinerja OptimalBerdasarkan self assesment yang dilakukan oleh sample dari perwakilan setiap unit di KPK, kondisi pegawai yang berkinerja optimal

pada tahun 2018 hasilnya ditunjukkan pada Tabel 14. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, kondisi tahun 2018 mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, 94% berkinerja optimal (masuk ke kategori A, B dan D).

Gambar 52Pengelompokan Pegawai pada Level Engaged dan Berkinerja Optimal

5

4

3

2

1

0

ENGAGEMENT

PERF

ORM

AN

CE

Crash and Burnst

D

Disengaged

EHoneymooner

E

Almost Engaged

B

Engaged

A

1 2 3 4 5 6

KPKPIMPINANPENASIHATDeputi Bidang PenindakanDirektorat PenyelidikanDirektorat PenyidikanDirektorat PenuntutanUnit Kerja Koordinasi & Supervisi Bidang PenindakanUnit Kerja Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti dan EksekusiSekretariat Bidang PenindakanDeputi Bidang PencegahanDirektorat PP LHKPNDirektorat GratifikasiDirektorat DikyanmasDirektorat Penelitian dan PengembanganUnit Kerja Koordinasi & Supervisi Bidang PencegahanPusat Edukasi Anti KorupsiSekretariat Bidang PencegahanDeputi Bidang PIPMDirektorat Pengaduan MasyarakatDirektorat Pengawasan InternalSekretariat Bidang PIPMDeputi Bidang INDADirektorat MonitorDirektorat PJKAKIDirektorat PINDASekretariat Bidang INDASekretariat JenderalKepala Biro SDMKepala Biro HumasKepala Biro RenkeuKepala Biro HukumKepala Biro UmumSekretariat Pimpinan

70%

72%69%77%70%80%68%60%69%70%63%78%70%80%-66%69%70%68%69%70%72%69%68%61%69%69%61%70%78%69%78%

94%100%100%96%95%100%90%95%96%100%95%93%94%97%100%100%100%80%86%92%90%76%91%97%94%93%80%92%91%91%95%100%92%85%

Unit Kerja

2016

Performance (%)

2018

Tabel 14Komposisi Pegawai Berkinerja Optimal KPK Tahun 2016 dan 2018

Akuntabilitas Kinerja

Page 97: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

95

2018

Lalu jika membandingkan hasil pengukuran tersebut dengan target di tahun 2018, capaian KPI % Pegawai yang Berkinerja Optimal

sampai dengan Desember 2018 sebesar 107% (“Sangat Memuaskan”). Capaian ini didapatkan atas perbandingan dari realisasi yang

sebesar 94% dengan target yang sebesar 88%. Kondisi capaian KPI ini jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya mengalami

peningkatan yang terlihat pada Gambar 53.

KPI 2: % Pegawai pada Level EngagedDemikian juga dengan kondisi pegawai KPK yang berada pada level engaged dan almost engaged. Berdasarkan self assessment yang

telah dilakukan, pegawai KPK yang berada pada level engaged dan almost engaged sebesar 94%. Kondisi ini mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 2016 yang ditampilkan pada Tabel 15.

KPKPIMPINANPENASIHATDeputi Bidang PenindakanDirektorat PenyelidikanDirektorat PenyidikanDirektorat PenuntutanUnit Kerja Koordinasi & Supervisi Bidang PenindakanUnit Kerja Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti dan EksekusiSekretariat Bidang PenindakanDeputi Bidang PencegahanDirektorat PP LHKPNDirektorat GratifikasiDirektorat DikyanmasDirektorat Penelitian dan PengembanganUnit Kerja Koordinasi & Supervisi Bidang PencegahanPusat Edukasi Anti KorupsiSekretariat Bidang PencegahanDeputi Bidang PIPMDirektorat Pengaduan MasyarakatDirektorat Pengawasan InternalSekretariat Bidang PIPMDeputi Bidang INDADirektorat MonitorDirektorat PJKAKIDirektorat PINDASekretariat Bidang INDASekretariat JenderalKepala Biro SDMKepala Biro HumasKepala Biro RenkeuKepala Biro HukumKepala Biro UmumSekretariat Pimpinan

79%

81%79%86%81%90%77%58%78%80%74%83%74%90%-75%76%77%75%77%80%82%75%78%76%80%72%71%78%88%84%89%

94%100%100%96%95%100%90%95%96%100%95%93%94%97%100%100%100%80%86%92%90%76%91%97%94%93%80%92%91%91%95%100%92%85%

Unit Kerja

2016

Engagement (%)

2018

Tabel 15Komposisi Pegawai pada Level EngagedTahun 2016 dan 2018

Gambar 53Capaian Pegawai KPK pada Berkinerja OptimalTahun 2016-2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%2016

86%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201788%

86%

98%

201888%

94%

107%

201988%

Akuntabilitas Kinerja

Page 98: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

96

2018

Kondisi capaian KPI ini pada tahun 2018 adalah sebesar 107% (“Sangat Memuaskan”). Capaian ini didapatkan atas realisasi yang sebesar

94% dari target KPI yang sebesar 88%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi capaian pada tahun 2018 mengalami

peningkatan ditunjukkan pada Gambar 54.

Pada tahun 2018 dengan metodologi yang sama, sample yang digunakan pada self assement untuk mengukur KPI % Pegawai yang

Berkinerja Optimal dan % Pegawai pada level engaged mengalami perubahan. Pada tahun 2018 komponen Pimpinan, Penasihat dan unit

baru Pusat Edukasi Korupsi melakukan self assessment. Kondisi ini tidak terjadi pada pengukuran tahun 2016.

Hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 2018 akan dievaluasi biro SDM. Rekomendasi hasil pengukuran tersebut akan ditindaklanjuti

pada tahun 2019.

Gambar 54Capaian Pegawai KPK pada Level EngagedTahun 2016-2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%2016

85%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201788%

87%

97%

201888%

94%

107%

201988%

Sasaran Strategis 3: Terbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan AdaptifOrganisasi yang semakin berkembang membutuhkan dukungan operasional yang terintegrasi dan adaptif serta handal untuk mampu

memenuhi kebutuhan stakeholder nya secara efisien, efektif, prudent, dan akuntabel. Hal ini semakin penting seiring dengan semakin

bertambahnya jumlah sarana dan prasarana yang ada. Sampai dengan akhir Desember tahun 2018, capaian sasaran strategis ini adalah

sebesar 108,5% (“Sangat Memuaskan”). Angka capaian ini didapatkan dari kontribusi 3 KPI yang kondisi capaiannya sampai dengan

Desember 2018 seperti berikut.

KPI 1: % Pemenuhan dan Kepatuhan SOPPemenuhan SOP adalah penyusunan dan penetapan SOP bagi unit yang belum ditetapkan SOP-nya, sesuai dengan Peraturan KPK

Nomor 08 Tahun 2013. Sementara itu, kepatuhan atas SOP adalah pemenuhan terhadap 2 (dua) unsur/tahapan dalam implementasi

SOP, yaitu:

1. Kelengkapan dan ketepatan dokumen SOP sesuai dengan tugas dan fungsi, yang diuji berdasarkan hasil analisis (desk review) oleh

Biro Renkeu;

2. Efektivitas penerapan/implementasi SOP oleh unit organisasi, yang diukur melalui observasi lapangan (field review) oleh Tim

Pengujian SOP atau hasil audit internal dan eksternal.

Berdasarkan definisi tersebut, Biro Renkeu sebagai unit incharge tentang tata kelola penyusunan SOP di setiap unit di KPK

menerjemahkan dengan membaginya ke dalam 3 tahapan kegiatan, yaitu

1. % proses bisnis unit berdasarkan Perkom Nomor 02 Tahun 2013;

2. Proses bisnis unit berdasarkan perkom ortaka nomor 03 tahun 2018;

3. Penetapan proses bisnis.

Selama tahun 2018, Biro Renkeu selalu aktif memfasilitasi dan asistensi unit kerja melakukan asistensi bagi unit kerja yang mengusulkan

SOP maupun perbaikan SOP dengan pengajuan Pengesahan/penetapan SOP. Dengan mengacu Pedoman SOP yang lama, sampai

dengan saat ini, baru 16 dari 25 (60%) unit kerja yang telah ditetapkan dan disahkan SOP-nya oleh Deputi/Sekretaris Jenderal. Komposisi

SOP tersebut ditunjukkan pada Tabel 16.

Akuntabilitas Kinerja

Page 99: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

97

2018

Beberapa kegiatan yang dilakukan Biro Perencanaan dan Keuangan selama 2018 dalam mengakselerasi proses pemenuhan dan

kepatuhan SOP di seluruh unit di KPK antara lain sebagai berikut:

1. Dalam proses memfasilitasi unit mengupdate peta proses bisnisnya dilakukan melalui proses asistensi kepada unit kerja via rapat

FGD (Focus Group Discussion), email, telepon, aplikasi Jabber, dengan updating melalui aplikasi bizagi, dan dokumen pendukung

lainnya;

2. Telah ditetapkan Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1656 Tahun 2017 tentang Penetapan Peta Proses

Bisnis Di Lingkungan KPK, sebagai acuan sementara dalam tata laksana unit kerja;

3. Biro Renkeu melakukan diskusi lanjutan dengan Biro Hukum mengenai pembahasan draf Peraturan Komisi Pemberantasan

Korupsi tentang Penataan Proses Bisnis di Lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi, saat ini telah dilakukan penyesuaian

regulasi Pedoman Penyusunan SOP untuk diintegrasikan dengan objek batang tubuh draf, terkait aspek hukum dan legal drafting

maupun tingkat kewenangannya dalam penetapan dan pengesahan, melalui media rapat, FGD, email dan telepon;

4. Biro Renkeu telah melakukan proses asistensi kepada unit kerja melalui media rapat FGD, email, telepon, aplikasi jabber, dengan

updating melalui aplikasi bizagi, dan dokumen pendukung lainnya, sehingga dapat terupdate peta proses bisnis pada tiap unit

kerja sebagai tindak lanjut Penataan Organisasi;

5. Telah ditetapkan pada tanggal 17 Mei Tahun 2018 Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 859 Tahun 2018

tentang Penetapan Proses Bisnis Di Lingkungan KPK sebagai acuan sementara dalam tata laksana unit kerja berdasarkan Perkom

Ortaka yang baru yaitu Perkom 03 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja KPK.

Dit Dikyanmas

Dit Gratifikasi

Dit PP LHKPN

Dit Litbang

Unit Kerja Korsup Pencegahan

Setdep Pencegahan

Dit Penyelidikan

Dit Penyidikan

Dit Penuntutan

Unit Kerja Korsup Penindakan

Unit Kerja Labuksi

Setdep Penindakan

Dit PINDA

Dit Monitor

Dit PJKAKI

Setdep INDA

Dit PI

Dit Pengaduan Masyarakat

Setdep PIPM

Biro Renkeu

Biro SDM

Biro Humas

Biro Umum

Biro Hukum

Sekretariat Pimpinan

Masih direviu

Sudah Ditetapkan

Sudah disahkan

Sudah disahkan

Belum menyampaikan konsep

Sudah Ditetapkan

Ditetapkan dalam SOP Penindakan

Terintegrasi

Masih direviu

Sudah Ditetapkan

Sudah Ditetapkan

Sudah disahkan

Belum menyampaikan konsep

Sudah Ditetapkan

Masih Direviu

Belum menyampaikan konsep

Sudah Ditetapkan

Sudah Ditetapkan

Sudah Disahkan

Masih direviu

Masih direviu

Belum menyampaikan konsep

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Unit Kerja Status Penetapan SOPNo

Tabel 16Status Penetapan dan/atau Pengesahan SOP Unit Kerja di KPK

“KPK dituntut untuk selalu berkerja efektif dan efisien menggunakan sumber daya yang dimiliki"

Akuntabilitas Kinerja

Page 100: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

98

2018

Dit DikyanmasDit GratifikasiDit PP LHKPNDit LitbangUnit Kerja Korsup PencegahanSetdep PencegahanDit PenyelidikanDit PenyidikanDit PenuntutanUnit Kerja Korsup PenindakanUnit Kerja LabuksiSetdep PenindakanDit PINDADit MonitorDit PJKAKISetdep INDADit PIDit Pengaduan MasyarakatSetdep PIPMBiro RenkeuBiro SDMBiro HumasBiro UmumBiro HukumSekretariat Pimpinan

Ditetapkan dalam Keputusan Pimpinan KomisiPemberantasan Korupsi Nomor 859 Tahun2018 tentang Penetapan Proses Bisnis DiLingkungan KPK

12345678910111213141516171819202122232425

Unit Kerja Status Penetapan Proses BisnisNo

Tabel 17Status Penetapan Proses Bisnis Unit Kerja di KPK

Melalui berbagai kegiatan di atas, KPK menentukan formulasi penghitungan realisasi KPI % Pemenuhan dan Kepatuhan SOP. Pada

tahun 2017, formulasi yang digunakan adalah :

Sedangkan pada tahun 2018, formulasi yang digunakan adalah :

Adanya perbedaan formulasi tersebut, tidak menjadi suatu masalah mengingat pemenuhan indikator kinerja tersebut sesuai dengan

Renstra KPK, dimana pada akhir periode Renstra yaitu tahun 2019, ditargetkan terpenuhi sebesar 100% dan untuk pemenuhan target

tahunan 2017 dan 2018 menggunakan formulasi yang terukur.

Dengan menggunakan berbagai data di atas, maka penghitungan realisasi KPI % Pemenuhan dan Kepatuhan SOP pada tahun 2018

adalah sebagai berikut:

[(16 / 25) x 100% x 50%] + [(29 / 29) x 100% x 50%] = 32% + 50% = 82%

Capaian KPI ini apabila dibandingkan dengan target kinerja yaitu 75% adalah sebesar 109.33% (“Sangat Memuaskan”). Kondisi capaian

ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang terlihat pada Gambar 55.

Gambar 55Capaian Pemenuhan dan Kepatuhan SOPTahun 2016-2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%201625%

16%

64%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201750%

50%

100%

201875%

82%

109,3%

2019100%

Akuntabilitas Kinerja

Page 101: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

99

2018

Untuk mendukung pencapaian KPI ini, dana yang digunakan adalah sebesar 62,4 juta rupiah yang merupakan belanja bahan untuk

konsumsi rapat maupun penggandaan bahan dan pendukungnya.

KPI 2: % Pemenuhan Service Level AgreementKualitas pelayanan yang diberikan KPK pada saat ini terlihat dari kualitas setiap layanan yang diberikan setiap Biro yang ada di

lingkungan Sekretariat Jenderal. Setiap Biro yang terdiri atas Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Umum, Biro SDM, Biro Hukum, dan

Biro Humas dalam mengukur kualitas layanan yang diberikan ditunjukkan ke dalam sebuah rumusan Service Level Agreement. Service

Level Agreement (SLA) adalah bagian dari kontrak layanan yang mendefinisikan layanan secara formal. Tingkat layanan yang menjadi

janji layanan disepakati pihak penyedia maupun pengguna layanan (ruang lingkup, kualitas, dan tanggung jawab).

SLA berbeda dengan operational level agreement yang penentuan aspek dan targetnya dilakukan oleh pihak penyedia layanan. Butir

yang sering dijadikan SLA adalah:

1. "waktu respon/respond time"; atau

2. "waktu layanan/delivery time".

Kondisi SLA setiap Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal yang dihasilkan dari setiap pelayanan yang telah dilakukan selama tahun

2018 yang ditunjukkan pada Tabel 18. Berdasarkan SLA yang ada, rata-rata SLA Sekretariat Jenderal pada tahun 2018 adalah sebesar

99,84%.

Pada tahun 2018, KPK memasang target ukuran ini sebesar 95% dan sampai dengan Desember 2017 realisasi atas SLA ini adalah

sebesar 99,84% sehingga capaian KPI ini adalah sebesar 105,1% (“Sangat Memuaskan”). Jika dibandingkan dengan pengukuran tahun

2016, trend yang terjadi cenderung stagnan yang terlihat pada Gambar 56.

UnitBiro SDM

Biro Hukum

Biro Humas

Biro Umum

Biro Perencanaan dan

Keuangan

Standard Pelayanan MinimalComplain Asuransi dan pembayaran gaji dalam kurun waktu di bawah 2 hari

Respon's time 5 hari kerja

1. Informasi Publik (5 Hari Kerja)

2. Pemberitaan dan Publikasi (Response Time 2 Hari Kerja)

1. Layanan Internal Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran (SLA 2 hari),

2. Layanan Pengadaan (SLA 5 hari),

3. Layanan Gedung (100% berfungsi),

4. SLA Pengiriman Surat Keluar (1 hari) dan Surat Masuk (1 hari) dan

5. SLA Respon Pengamanan (1 hari)

Pemenuhan Layanan Biro Perencanaan dan Keuangan khusus SLA

Perbendaharaan dengan lingkup pelayanan penerbitan SPM paling lama

(rata-rata) 3 hari kerja.

Rata-rata

Realisasi100%

100%

100%

100%

99%

99,84%

Gambar 56Capaian Service Level AgreementTahun 2016-2018

Tabel 18Kondisi SLA Biro-Biro di Lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun 2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%201685%

94,84%

111,6%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201795%

99,88%

105,1%

201895%

99,84%

105,1%

201985%

Akuntabilitas Kinerja

Page 102: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

100

2018

KPI 3: % Pemenuhan data dan informasiData dan informasi menjadi unsur penting bagi setiap unit di KPK dalam bekerja menjalankan tugas dan fungsi yang menjadi

tanggungjawabnya. Proses organisasi yang adaptif harus selalu mendapatkan dukungan data dan informasi yang real time dan

akuntabel. KPK menggunakan KPI % pemenuhan data dan informasi untuk menunjukkan kualitas ketersediaan data dan informasi

tersebut. Pengukuran KPI ini ditentukan oleh seberapa besar data dan informasi yang diminta unit dan keberhasilan pemenuhan atas

permintaan data dan informasi tersebut.

Deputi INDA merupakan unit yang bertanggungjawab untuk memastikan ketersediaan data dan informasi tersebut. Ketersediaan data

dan informasi ini merupakan akumulasi proses penyediaan data dan informasi yang diberikan dari setiap direktoratnya yang terdiri atas:

1. Direktorat PJKAKI (Pembinaan Jaringan Kerjasama antar Komisi dan Instansi);

2. Direktorat Monitor;

3. Direktorat Pengolahan Informasi dan Data

Sampai dengan Desember 2018, realisasi atas KPI ini adalah sebesar 99,85%. Hal ini ditunjukkan dengan pemenuhan data dan informasi

dari setiap Direktorat di Kedeputian INDA seperti berikut ini:

1) Pemenuhan data dan informasi dari Direktorat PJKAKIDirektorat PJKAKI mendapatkan permintaan data dan informasi sebanyak 594 sampai dengan Desember 2018. Seluruh permintaan

data dan informasi tersebut telah terpenuhi dengan komposisi yang terlihat pada Tabel 19.

2) Pemenuhan data dan informasi dari Direktorat MonitorSampai dengan Desember 2018, Direktorat Monitor menerima permintaan data dan informasi sebesar total 167.794 dan seleuruh

permintaan data dan informasi tersebut telah dipenuhi. Komposisi permintaan data dan informasi tersebut terdiri atas interception,

IPA, surveillance, filling & recording, digital forensic, dan case handling.

3) Pemenuhan data dan informasi dari Direktorat PINDADirektorat PINDA mengembangkan berbagai sistem sebagai enabler dalam memudahkan pencarian dan pengolahan data dan informasi

yang dibutuhkan. Beberapa diantaranya adalah

PPATK

Background Check

Manifest Penerbangan

AHU

Bantuan Internasional - Formal/MLA

- Incoming dari negara lain

- Outgoing kepada negara lain

Bantuan Internasional - Non Formal/Antar

Agency

- Incoming dari mitra

- Outgoing kepada mitra

Imigrasi

Bea Cukai

Database Paspor Biru

Database Saphire Member

Otoritas Bandara

IDI

Akta CV Pengadilan Negeri

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

137

150

117

37

1

1

18

21

19

4

1

2

2

6

215

594

137

150

117

37

1

1

18

21

19

4

1

2

2

6

215

594

Jenis Permintaan Data & Informasi Jumlah

Permintaan Terpenuhi

No

Tabel 19Kondisi Permintaan dan Pemenuhan DataDirektorat PJKAKITahun 2018

Akuntabilitas Kinerja

Page 103: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

101

2018

A. Sistem Analisis Big DataSistem analisis big data dibangun KPK untuk menjawab tantangan KPK dalam pemenuhan data dan Informasi dalam pemenuhan data

dan informasi yang tepat waktu, valid dan aman sehingga membutuhkan Kualitas prediktif KPK dalam rangka mencegah korupsi,

kecepatan dan ketepatan kegiatan taktis memberantas korupsi, dan akurasi perencanaan strategi organisasi sekaligus menjawab

pengelolaan data dan Informasi dalam jumlah yang sangat besar (volume), bukan hanya data yang terstruktur tetapi juga semi

terstruktur dan tidak terstruktur baik dalam bentuk teks, angka, gambar, suara, dan lain sebagainya (variety) seperti data penyadapan

dan data pengaduan masyarakat, serta sangat cepat penambahan datanya (velocity).

Pada tahun 2018, Direktorat PINDA fokus pada 2 use case piloting yang menghasilkan 2 (dua laporan analisis, yakni analisis media

online dan fraud pengadaan barang/jasa. Laporan analisis media online meliputi 4 sumber utama, yakni portal berita online, twitter,

forum/blog, dan youtube, dengan pengguna utama adalah Biro Humas. Hingga 2018 ini, khusus untuk portal berita online yang dianalisis

bersumber dari 49 media. Analisis media online menjawab kebutuhan KPK untuk memantau isu publik di media online.

B. Aplikasi TelusurAplikasi Telusur ini mampu memudahkan berbagai Unit Kerja di KPK dalam memenuhi permintaan data dan informasi yang bersumber

dari internal dan eksternal. Data eksternal yang sudah bisa dikoneksikan dengan Aplikasi Telusur meliputi tanah (BPN), KTP (Dukcapil),

kendaraan dan sebagainya. Saat aplikasi ini terus mengalami perbaikan dan pengembangan.

C. Dashboard InformasiDirektorat PINDA juga mengembangkan berbagai macam dashboard yang memberikan informasi berupa visualisasi data yang interaktif.

Berbagai macam data dan informasi yang ditampilkan pada dashboard tersebut dijadikan setiap unit kerja untuk memantau kegiatan

operasional dan pengambilan keputusan strategis organisasi. Berbagai dashboard yang dibangun direktorat PINDA terbagi ke dalam 2

bentuk, yaitu Dashboard Operasional dan Dashboard Strategis. Perbedaan kedua dashboard tersebut ditunjukkan pada Tabel 20.

Pada tahun 2018, KPK menentukan target KPI % pemenuhan informasi dan data sebesar 90%. Berdasarkan penjelasan di atas, realisasi

KPI ini sampai dengan Desember 2018 sebesar 99,85%, sehingga capaiannya sebesar 110,9% (“Sangat Memuaskan”) yang ditunjukkan

pada Gambar 57.

Hubungan dengan

sasaran strategis unit

Tujuan

Waktu mengupdate

Fokus ukuran

Manfaat

Tidak terhubung

Untuk mengukur kinerja

Real time

Fokus pada hal operasional, jangka

pendek

Menjadi sumber ide yang

memperlihatkan

berbagai hal operasional

yang terjadi di setiap unit

Terhubung

Mengukur progress (current value

versus target value)

Periodically (monthly, quarterly,

semesterly, yearly)

Fokus pada hal strategis, jangka

panjang

Memberikan informasi bagaimana

berjalannya strategis organisasi

yang dipilih, memberikan insight

rumusan rencana tindak lanjut yang

harus dilakukan

Parameter Dashboard Operasional Dashboard Strategis

Tabel 20Perbedaan Dashboard Operasional dan Dashboard Strategis KPK

Sumber: www.bscdesigner.com

Gambar 57Capaian Pemenuhan Informasi dan DataTahun 2016 - 2018

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%201690%

99,98%

111,09%

Target (%)

Realisasi (%)

Capaian (%)

201790%

100%

111,1%

201890%

99,85%

110,94%

201990%

Akuntabilitas Kinerja

Page 104: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

102

2018

KEUANGANPersepektif keuangan KPK berdasarkan Rencana Strategis KPK 2018, terdiri atas satu sasaran strategis. Sampai dengan Desember

2018, capaian kinerja pada perspektif ini adalah sebesar 100% (“Sangat Memuaskan”). Kondisi sasaran strategis berikut KPI pada

perspektif ini seperti penjelasan di bawah ini.

Sasaran Strategis 1: Terkelolanya Keuangan Secara AkuntabelLaporan Keuangan KPK disusun sebagai salah satu pemenuhan kewajiban dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN

sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 jo. PP Nomor 8/2006. Opini Badan Pemeriksa Keuangan atas

Laporan Keuangan Tahunan merupakan indikator akuntabilitas atas pertanggungjawaban penggunaan APBN oleh KPK (Undang-

undang 15/2004). Opini BPK menjadi indikator objektif tentang:

1. Kesesuaian dengan Sandar Akuntansi Keuangan;

2. Ketaatan pada peraturan perundang-undangan;

3. Efektifitas Sistem Pengendalian Internal KPK; dan

4. Kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan

Sifat publikasi laporan keuangan maupun opini BPK yang terbuka juga mendorong budaya transparansi dan akuntabilitas sebagaimana

asas yang diamanatkan Undang-undang Nomor 30/2002. Opini BPK atas Laporan Keuangan KPK tahun 2017 dari BPK sudah memberikan

hasil. BPK pada 18 Mei 2018 telah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian berdasarkan LHP-LK KPK 2017. Sehingga capaian atas

KPI ini sebesar 100% (“Sangat Memuaskan”). Jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, LK KPK selalu mendapatkan

opini WTP yang ditampilkan pada Gambar 58.

Jika melihat penggunaan anggaran sebagai tambahan penjelasan kondisi pengelolaan keuangan di KPK. Pada tahun 2017, KPK

mendapatkan pagu sebebesar Rp 854.230.815.000, 00 dengan penggunaan anggaran sebesar Rp 815.525.913.627,00 atau dengan

persentase realisasi sebesar 95,47% pada rentang waktu Januari – Desember 2018. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, kondisi

realisasi penggunaan anggaran KPK pada tahun 2018 lebih besar, karena pada tahun 2017 KPK mendapatkan pagu sebesar 849,54

milyar dengan penggunaan anggaran sebesar 784,97 milyar sehingga persentase realisasinya sebesar 92,4%. Kondisi penggunaan

anggaran KPK pada tahun 2014 sampai dengan 2018 ditunjukkan pada Gambar 59.

Gambar 58Trend Capaian Opini BPKTahun 2016 - 2018

4,5

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0

120%

100%

80%

60%

40%

20%

02016

4

4

100%

Target (skor)

Realisasi (skor)

Capaian (skor)

20174

4

100%

20184

4

100%

20194

Akuntabilitas Kinerja

Page 105: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

103

2018

Pada tahun 2019 berdasarkan pagu definitif yang didapatkan dari Kementerian Keuangan, KPK mendapatkan anggaran sebesar Rp

813,449,265,000,00. Jika dibandingkan dengan pagu tahun 2018, anggaran KPK mengalami penurunan. Komposisi anggaran KPK

berdasarkan unit tahun 2019 disajikan pada Tabel 21.

Gambar 59Trend Penggunaan Anggaran KPK2014 – 2018

Tabel 21.Komposisi Anggaran KPKTahun 2019

1000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

02014

623,97

558,76

Pagu Anggaran (milyar)

Penggunaan Anggaran (milyar)

2015623,97

558,76

2016898,9

726,6

2017991,87

838,86

2018854,23

815,52

Program dan Unit Kerja

Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis

I. Sekretariat Jenderal

Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

II. Deputi Penindakan

III. Deputi Pencegahan

IV. Deputi INDA

V. Deputi PIPM

Total KPK (A+B)

Pagu Definitif

615,120,221,000

615,120,221,000

198,329,044,000

66,877,795,120

61,244,837,000

64,417,226,930

5,789,184,950

813,449,265,000

No

A

B

C

Akuntabilitas Kinerja

Page 106: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

104

2018

LAINNYAPada tahun 2018, ada beberapa capaian lain yang didapatkan KPK sebagai bagian keberhasilan institusi ini dalam menjalankan tugas

dan fungsinya. Beberapa penghargaan tersebut antara lain:

April,KPK mendapatkan penghargaan dalam acara Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2018 yaitu:

1. Subkategori Aplikasi Lembaga (Gratifikasi Online Gratis2Go) yang membantu penyelenggara negara melaporkan penerimaan

hadiah dengan mudah, kapan saja, di mana saja;

2. Subkategori Media Sosial Lembaga;

3. Kategori Government PR (Program Inovasi Media Sosial #TanyaJubir);

4. Lembaga Negara Terpopuler di Media sepanjang tahun 2017

Juni,KPK mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK tahun 2017

September,KPK mendapatkan penghargaan dari kementerian keuangan karena telah 5 tahun berturut-turut (2012-2017) mendapatkan opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK

November,KPK mendapakan penghargaan sebagai lembaga non-struktural menuju informatif dari Komisi Informasi Pusat (KIP) dalam rangka

pemeringkatan keterbukaan informasi publik

Akuntabilitas Kinerja

Page 107: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

105

2018

halaman kosong

Page 108: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

106

2018

BAB 4INISIATIF

PENINGKATAN AKUNTABILITAS

KINERJA

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 109: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

107

2018

INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJADalam upaya perbaikan berkelanjutan atas setiap proses kerja yang ada agar semakin efektif dan efisien, beberapa inisiatif kegiatan

perbaikan yang dijalankan KPK dalam rentang Januari 2018 – Januari 2019 antara lain sebagai berikut:

1. Penyempurnaan Struktur OrganisasiKPK sebagai sebuah institusi pemerintah tentunya akan tunduk dengan Undang-undangU Nomor 30 Tahun 2002 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di dalam undang-undang UU tersebut telah disebutkan bahwa wewenang dan kewajiban KPK

seperti yang diatur dalam Pasal 6 huruf a sampai dengan huruf e, yaitu:

a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;

b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;

c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;

d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan

e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara

Tugas dan kewajiban inilah yang menjadi dasar struktur organisasi pada saat awal pembentukan KPK. Namun dengan melihat berbagai

tantangan yang ada, organisasi KPK dirasa perlu untuk mengembangkan diri dengan membentuk unit-unit baru sebagai konsekuensi

eskalasi tugas dan kewajiban yang diberikan. Melalui serangkaian proses internal dengan berkoordinasi beberapa pihak eskternal

sebagai bagian pengayaan perspektif, pada tahun 2018 KPK telah merumuskan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03

Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi. Peraturan ini menggantikan peraturan sebelumnya

yaitu Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 01 Tahun 2015.

Perubahan mendasar yang terjadi pada struktur organisasi KPK pada tahun 2018 seperti pada Gambar 60.

Gambar 60Perubahan Struktur Organisasi KPK

Menjadi

Pimpinan KPK

Pimpinan KPK

Kedeputian Bidang Pencegahan

Kedeputian Bidang Pencegahan

Unit Kerja Koordinasi Wilayah I - IX

Tim Juru Bicara Sekretariat Pimpinan Kelompok Kerja Strategis Pimpinan

Kedeputian Bidang Penindakan

Kedeputian Bidang Penindakan

Kedeputian BidangInformasi & Data

Kedeputian BidangInformasi & Data

Kedeputian BidangPengawasan Internal & Pengaduan Masyarakat

Kedeputian BidangPengawasan Internal & Pengaduan Masyarakat

Kedeputian BidangPengawasan Internal & Pengaduan Masyarakat

Tim Penasihat

Tim Penasihat

Seketariat Jenderal

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 110: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

108

2018

Akuntabilitas Kinerja

2. Pembentukan Kelompok Kerja Strategis Pimpinan (KKSP)Dengan adanya perubahan peraturan komisi yang salah satunya

didasari dengan hasil kajian Execution Premium Assesment (XPA)

KPK pada tahun 2016. Pada tahun 2018 KPK secara resmi membuat

unit baru yang bernama Kelompok Kerja Strategis Pimpinan. Ke

depan, unit ini diharapkan mampu menjalankan beberapa tugas

dan tanggungjawab sebagai OSM (Office of Strategy Management)

seperti pada Tabel 22.

3. Pembentukan Unit Koordinasi Wilayah (Korwil)Pada tahun 2018, KPK pun juga membentuk Unit Koordinasi Wilayah. Unit ini bertujuan untuk mengintegrasikan proses Koordinasi dan

Supervisi Pencegahan dan Penindakan KPK. Berdasarkan Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia

Nomor 1087 Tahun 2018 tentang Penetapan dan Pengaturan Tata Kerja Unit Kerja Koordinasi Wilayah yang menetapkan 9 Unit Kerja

Koordinasi Wilayah yang terdiri atas:

1. Korwil I, mencakup wilayah kerja Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung;

2. Korwil II, mencakup wilayah kerja Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatanm dan Kepulauan Riau;

3. Korwil III, mencakup wilayah kerja Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Lampung, Gorontalo, dan Kementerian/Lembaga;

4. Korwil IV, mencakup wilayah kerja Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Barat;

5. Korwil V, mencakup wilayah kerja Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat;

6. Korwil VI, mencakup wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur;

7. Korwil VII, mencakup wilayah kerja Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara;

8. Korwil VIII, mencakup wilayah kerja Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua, dan Papua Barat;

9. Korwil IX, mencakup wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Maluku Utara

4. Peresmian Pusat Edukasi Anti Korupsi (Anti Corruption Learning Centre)Pusat Edukasi Anti-Korupsi (Anti-Corruption Learning Center) dibentuk berdasarkan Peraturan Komisi nomor 03 Tahun 2018, khususnya

pada Pasal 30 s.d Pasal 34. Diantara tugas ACLC antara lain:

1. Menyusun kebijakan teknis, riset internal dan manajemen Pendidikan dan Pelatihan Pegawai KPK maupun Kementerian Lembaga,

Pemda, swasta, sektor politik, LSM dan masyarakat umum baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri (eksternal) dan

eksternal KPK dan sertifikasi;

2. Penyiapan Instruktur pendidikan dan pelatihan untuk pegawai KPK dan eksternal;

3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai KPK, eksternal KPK;

4. Pengujian dan pemberian sertifikasi kompetensi di bidang antikorupsi kepada pegawai KPK dan eksternal;

5. Pengembangan jaringan penyuluh antikorupsi;

6. Pelaksanaan kerjasama bidang Diklat dengan Mitra Strategis di dalam maupun luar negeri;

7. Pemantauan, pelaporan, dan evaluasi penyelenggaraan Diklat;

8. Pengembangan manajemen pengetahuan (knowledge management) bidang Diklat; serta

9. Publikasi dan sosialisasi program diklat dan sertifikasi kompetensi.

Tabel 22Tanggungjawab Ideal Kelompok Kerja Strategis Pimpinan (KKSP)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Strategy Development

Scorecard Management

Organization Alignment

Planning & Budgeting

Human Capital Alignment

Strategy Communication

Initiative Management

Strategy Reviews

Best Practice Sharing

Keterangan:

KKSP wajib menjalankan proses

KKSP memastikan proses yang dijalan unit incharge terkait dalam upaya mengeksekusi strategi organisasi

No Proses Pengelolaan Strategi Organisasi

Tanggung Jawab

Pada tahun 2018 unit KKSP masih diisi beberapa pegawai yang belum definitive. Tugas tim yang ditunjuk tersebut adalah fokus

menyiapkan infrastruktur yang diperlukan KKSP dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 111: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

109

2018

Pusat Edukasi Anti Korupsi dalam struktur organisasi KPK berada di bawah Deputi Bidang Pencegahan dan dipimpin oleh seorang

koordinator unit dengan dibantu oleh 4(empat) satgas yaitu Satgas Pengelolaan, Satgas Pembelajaran Internal, Satgas Pembelajaran

eksternal dan Satgas Sertifikasi.

Walaupun secara formal, ACLC baru ‘dilahirkan’ sejak 2018, namun esensi kegiatan Diklat Pegawai KPK, Diklat untuk eksternal KPK serta

sertifikasi telah dilakukan oleh unit lain yaitu Biro SDM dan Direkorat Dikyanmas. Rodmap pembentukan ACLC seperti pada Gambar 61. Tantangan terbesar bagi ACLC saat ini adalah mengintegrasikan dan menyeragamkan prosedur yang berasal dari unit kerja yang

berbeda sebelumnya, serta memenuhi tuntutan ACLC untuk secara mandiri dapat beroperasi serta menangani aspek teknis maupun

manajerialnya, termasuk dalam pelatihan lingkup internasional.

Nama ACLC bukanlah sesuatu yang baru, sejak tahun 2011, ACLC sudah disebutkan dalam arah kebijakan KPK khususnya Direktorat

Dikyanmas. Setelah beberapa tahun beroperasi dalam bentuk Satuan Tugas di Dikyanmas, mulai tahun 2017 dilakukan percepatan-

percepatan untuk lebih memformalkan ACLC sebagai sebuah unit kerja tersendiri. Percepatan dimaksud di antaranya adalah

penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia tentang Penyuluh Anti Korupsi, serta project pembangunan gedung fisik

ACLC.

Pada tahun 2018 pembangunan gedung ACLC dapat diselesaikan, bertepatan dengan momen pelatihan lingkup Internasional. Oleh

karena itu, Pimpinan meminta agar momen baik tersebut diabadikan dengan melakukan soft launching (gedung) ACLC. Soft launching

ini dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan KPK, delegasi pelatihan, perwakilan Kedutaan Besar mitra KPK, serta lembaga diklat

Kementerian dan Lembaga. Lepas seremonial soft launching, maka berlanjut dengan pelatihan yang diikuti oleh delegasi dari Myanmar,

Bangladesh, Afghanistan, Mesir dan Madagascar.

Gambar 61Sejarah Pembentukan ACLC

2011 2012 2015 2016 20172018

Pembentukan Pusat Edukasi Anti Korupsi

Usulan Ortaka ACLC

Peluncuran ACLC pada Dit.

DikyanmasACLC

Stocktaking Study

3 Pilihan Strategi ACLC

RoadmapACLC 2015-2019

OperasionalisasiACLC Feasibility Study

ACLC

E-Learning LSPGedung ACLC

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 112: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

1.1 Human Capital Strategy

3.1.a Compliance

3.2.b Exit Management

3.2.a Employee Services

3.4.b Payroll Management

3.4.a Time Management

3.4 Time and Payroll3.3 Talent Process Administration3.2 Workforce Services Administration

3.1. HR Function Management

3.3.e Compensation, Bene�t, Pension Admin

3.3.b Sourcing & Deployment Admin

3.3.d Performance Admin

3.3.a Survey & Job Evaluation

2.6.a PerformanceManagement 2.8. Engagement

and Recognition2.7. Total Reward

2.6.b Development

2.6 performanceTalent and Leadership

2.5 Learning2.4. Sourcing, Selection and Deployment

2.3 Workforce Optimization

2.0

Inte

grat

ed T

alen

t M

anag

emen

t3.

0 Se

rvic

es a

nd O

pera

tion

s2.

0 In

tegr

ated

Tal

ent M

anag

emen

t

1.2 Organization Changes

3.5 HR Dynamic and Reporting

2.9 Measurement

2.2 Organization Architecture

1.3 Performance Metric and AnalyticsA

A

A

B

B

C

C

E

E

H GG

G

FF

F

I

D

A

A

E E2.1 Talent Architecture 2.1.a Talent De�nition & EVP 2.1.b Competency framework 2.1.c HR Policies & Programs

LaporanAkuntabilitas Kinerja

110

2018

5. Penguatan Tata kelola SDMBagi KPK, SDM merupakan asset terbesar organisasi. Sehingga harus bisa memastikan bahwa sistem pengelolaan SDM yang ada tidak

hanya berkualitas namun juga mampu menghasilkan pegawai-pegawai yang siap berkompetisi dengan dunia luar. Untuk mewujudkan

kondisi tersebut pada tahun 2018 KPK melakukan assessment tata kelola SDM yang bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran spesifik terkait kondisi (strengths & weakneses) pengelolaan SDM;

2. Menentukan rencana strategis dan tindak lanjut perbaikan pengelolaan SDM KPK

Assessment dilakukan KPK bekerjasama dengan pihak eksternal. Adapun metodologi assessment yang dilakukan seperti pada Gambar 62.

Akuntabilitas Kinerja

Gambar 62Metodologi Assesment Pengelolaan SDM KPKTahun 2018

9 Area MASDM KPK

A. Perencanaan SDM

B. Rekrutmen & Seleksi

C. Pendidikan & Pelatihan

D. Pengembangan SDM

E. Manajemen Kinerja

F. Kompensasi

G. Hubungan Kepegawaian

H. Pemberhentian dan PHK

I. Audit SDM

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 113: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

111

2018

Gambar 63Maturitas Pengelolaan SDM KPK Tahun 2018

Berdasarkan metodologi di atas, hasil assessment ini menunjukkan bahwa posisi maturitas pengelolaan SDM KPK berdasarkan konsep

HR Evolution masih pada posisi antara Personal Model dan Functional Expertise Model yang ditunjukkan pada Gambar 63.

The Industrial Age(Industrial Relations)

Valu

e to

the

Busi

ness

HR Evolution

Personnel Mode

Posisi KPK saat ini Posisi masa depan

Fuctional Expertise Model

BP/COEModel

Demand-DrivenHR Models

The Knowledge Age(Human Resources)

The Talent Age(Strategic Talent

Management)

The Busines s Interlock Age

"Polite Administrator"

SDM mengakomodir dan memenuhi

kebutuhan pegawai namun belum

menunjang pencapaian target organisasi

"Expert Police"

SDM lebih efisien dan berfokus pada

biaya, kepatuhan, dan konsistensi

"Partner"

SDM bertindak sebagai "business partner" untuk mencapai

kesuksesan organisasi

"Business Interlock Player"

SDM tidak memberlakukan "one size fits all"

namun sepenuhnya mengakomodir

kebutuhan keragaman organisasi

Model Operasional SDM dibuat berdasarkan keunikan dan kebutuhan organisasi

Gambar 64Sasaran Strategis dan Inisiatif Perbaikan SDM KPK

Dengan berdasarkan assessment tersebut, KPK telah menyusun roadmap perbaikan tata kelola SDM yang akan dimulai secara

marathon mulai tahun 2019. Beberapa sasaran strategis dan inisiatif perbaikan SDM yang akan dilakukan KPK menindaklanjuti hasil

assessment ini ditunjukkan pada Gambar 64.

Sasaran Strategis dan Inisiatif Perbaikan SDM

Prasarana SDMSegmentasi Talenta

Manajemen Suksesi

Strategic Workforce Planning

Rekrutmen Total Rewards

Kompetensi Teknis

Leadership Development

Manajemen Kinerja

Optimalisasi HRIS

Pengembangan SDM

Pola Karir

Transformasi Fungsi SDM

Budaya berkinerja tinggi

Leadership kuat, kompeten & berperan aktif dalam pengembangan SDM

Jalur karir transparan dan kesempatan berkarir setara antar pegawai

Pengambilan keputusan berbasis data HRIS

Pengembangan individu yang kompeten untuk posisi saat ini & dimasa depan

Merekrut dan mempertahankan pegawai yang kompeten

Fungsi SDM berperan sebagai business partner, center of Expertise & layanan kepegawaian optimal

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 114: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

112

2018

2. Inisiasi Pembangunan Big Data KPK Pengembangan teknologi yang pesat dimanfaatkan KPK dalam mengembangkan sistem pengolahan datanya. Bagi KPK, data

adalah kunci atas setiap keberhasilan yang terjadi sampai dengan saat ini. Pada tahun 2018 kegiatan pembangunan Big Data telah

dimulai KPK, kegiatan ini direncanakan terus berkesinambungan yang akan dilanjutkan pada tahun 2019 dengan tahapan analisa

yang disajikan pada Gambar 66.

Gambar 66Tahapan Pembangunan Big Data KPK

6. Pengembangan Sistem Tata Kelola Organisasibidang. Menuntut KPK untuk berupaya memperbaiki sistem tata kelola organisasinya. Beberapa inisiatif yang dilakukan selama tahun

2018 antara lain sebagai berikut:

1. Implementasi SPPT (Sistem Penanganan Perkara Terpadu) Dalam pengelolaan perkara yang ditangani, KPK telah memiliki sistem yang memfasilitasi proses pada setiap tahapannya.

Hal ini penting sebagai upaya KPK dalam mewujudkan tatakelola penanganan perkara yang akuntabel. Pada tahun 2018, KPK

telah mengembangkan Sistem Penanganan Perkara Terpadu (SPPT). Sistem ini diharapkan mampu menyempurnakan sistem

sebelumnya. Sebagai gambaran, ruang lingkup SPPT ini ditunjukkan pada Gambar 65. Sistem ini rencananya dirancang secara

komprehensif yang terdiri atas 374 modul dengan estimasi pengguna sebanyak 786 pengguna yang tersebar di 5 direktorat, 2 biro,

1 unit kerja dan Pimpinan.

Gambar 65Ruang LingkupSistem Penanganan Perkara Terpadu

Tahanan (Pengembangan 2019)

Pengelolaan Barang Bukti

Pelacakan Aset

Monitor + PIKAKI

Pengawasan Internal

2019 2020 2021

Continuous Audit Eksaminasi

Pengaduan Masyarakat

#Pengaduan #Man/hours

#Kasus #Man/hours

#Berkas Perkara#Man/hours

#Dakwaan/Tuntutan#Man/hours

#Eksekusi#Man/hours

IPHPenyelidikan Penyidikan Penuntutan Eksekusi

• Deteksi kecurangan pada LPSE

• Profile Perusahaan dan Pengusaha yang terlibat lelang

• Disparitas Hukum• Profile Hakim, riwayat jabatan,

kasus, putusan serta asetnya• Pemetaan putusan Tipikor

• Jaringan pejabat, perusahaan atau pengusaha dan afiliasinya di kasus TPK

• Aset kekayaan tersangka, keluarga, kerabat

• Analisis untuk Pengawasan internal

• Profile Kandidat pegawai KPK dari pendidikan, sosial media kerabat

• Analisis pengaduan masyarakat

• Analisis Kekayaan Penyelenggara Negara

• Analisis gratifikasi• Profile Penyelenggara Negara

• Deteksi TIngkat kerawanan korupsi Daerah

• Analisis data Penyadapan (CDR)

• Analisis data Keuangan (APBN/APBD)

• Penyimpangan pemanfaatan perijinan dan sumber daya alam

Q2 Q2 Q2

Q3Q3

Q4 Q4

Q3

Q4

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 115: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

113

2018

3. Inisiasi Barang Bukti Elektronik (BBE) Sebagai tindaklanjut kegiatan yang diinisiasi pada tahun 2016, berdasarkan survey yang dilakukan KPK tentang pemanfaatan

bukti elektronik terkait dengan penanganan kasus tipikor, ditemukan bahwa lebih dari 50 % kasus korupsi yang ditangani KPK

merupakan suap yang kebanyakan didukung dengan data hasil penyadapan (lawful interception) dan computer forensic selaku

unsur pendukung nya.

Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tidak menyebutkan secara spesifik Barang Bukti

Elektronik, tapi menggunakan kata Informasi Elektronik (IE) dan Dokumen Elektronik (DE). Secara definisi alat bukti, undang-

undang ITE menyatakan dalam Pasal 5 (1): Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan

alat bukti hukum yang sah dan Pasal 5 (2): Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.

Sementara pada pasal 44 undang-undang ITE dinyatakan bahwa alat bukti penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang

pengadilan menurut ketentuan Undang-Undang ini adalah sebagai berikut:

a. alat bukti sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Perundang-undangan; dan

b. alat bukti lain berupa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 dan

angka 4 serta Pasal 5 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)

Kondisi internal KPK sendiri dalam proses penanganan barang bukti masih ditangani oleh 2 unit:

a. Unit Labuksi yang menangani BB non elektronik

b. Unit Digital Forensik direktorat monitor menangani Bukti Elektronik sejak penggeledahan, penyimpanan, pengolahan dan

penyiapan dokumen pendukung, termasuk BB yang diperoleh dari penyadapan

Melihat beberapa tantangan di atas, dengan terbitnya Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi Republik

Indonesia Nomor: KEP-600/50-52/05/2016 tanggal 20 Mei 2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penataan Barang Bukti

Elektronik Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2016-2019 yang selanjutnya diperbaiki dengan Keputusan Pimpinan Komisi

Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor: KEP-944/01/08/2017 tanggal 10 Agustus 2017 tentang Perubahan Kelompok

Kerja Penataan Barang Bukti Elektronik Komisi Pemberantasan Korupsi tahun 2016-2019 merupakan terobosan guna menyatukan

berbagai kepentingan yang ada di KPK dalam penanganan bukti elektronik.

Melalui program IDLO (International Development Law Organization) KPK bersama pemerintahan Belanda bersepakat untuk

menjalankan program perbaikan penanganan bukti elektronik pada 2 area:

1. Gap analysis peraturan perundang-undangan yang ada terkait bukti elektronik serta usulan perbaikan yang bisa

dilaksanakan selama 2 tahun proyek dan perbaikan proses bisnis di KPK;

2. Perbaikan kompetensi melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas pegawai KPK dalam penanganan bukti elektronik.

Dimulai kick off meeting pada tanggal 4 September 2017, bertempat di ruang rapat lantai 15 gedung KPK, kegiatan perbaikan

penanganan barang bukti elektronik terus dilanjutkan di tahun 2018.

7. Pembentukan Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (PK)Sebagai bentuk perwujudan keseriusan Presiden dalam memerangi tindak pidana korupsi di Indonesia, Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diterbitkan. KPK melihat peraturan ini adalah peluang yang besar yang

harus dioptimalkan dalam rangka memobilisasi setiap kegiatan pemberantasan korupsi. Dalam menindaklanjuti peraturan tersebut,

pada tanggal 19 Oktober 2018 KPK bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kepala Staf Kepresidenan

(Timnas PK) membuat keputusan bersama yang menetapkan Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2019 – 2020. Keputusan bersama ini

dijadikan pedoman pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2019 – 2020 oleh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan

pemangku kepentingan lainnya.

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 116: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

114

2018

8. Peresmian Layanan Informasi KPKDalam upaya mengmbangkan proses penerimaan pengaduan masyarakat, dengan mengoptimalkan berbagai platform untuk dapat

berinteraksi dengan masyarakat, kini KPK hadir mengudara melalui layanan “Call Center 198”.

Pusat layanan informasi KPK mulai beroperasi uji coba sejak 2 Januari 2019 dengan waktu operasional pukul 06.00 – 18.00 WIB setiap

hari kerja, Senin – Jumat. Pelayanan informasi ini dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui telepon seluler dari semua operator

telepon maupun telepon rumah. Lingkup layanan informasi yang dapat diperoleh antara lain:

1. Layanan Informasi Publik;

2. Layanan Informasi Gratifikasi;

3. Layanan Informasi LHKPN;

4. Layanan Informasi Pengaduan Masyarakat.

Anda dapat memilih layanan informasi tersebut pada menu yang tersedia saat Anda tersambung dengan call center 198. Pusat layanan

informasi KPK tak berhenti hingga call center 198, secara bertahap KPK pun akan membuka layanan yang jauh lebih mudah yaitu melalui

web chat, di mana masyarakat akan semakin lebih mudah mendapatkan informasi hanya dengan memainkan jempol saja (chatting).

Selamat mengawali tahun yang baru dengan semangat bersama memberantas korupsi.

Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2019 – 2020 ini terdiri atas 11 (sebelas) aksi yang meliputi:

1. Peningkatan pelayanan dan kepatuhan perizinan dan penanaman modal;

2. Perbaikan tata kelola data dan kepatuhan sektor ekstraktif, kehutanan, dan perkebunan;

3. Utilisasi nomor induk kependudukan untuk perbaikan tata kelola pemberian bantuan sosial dan subsidi;

4. Integrasi dan sinkronisasi data impor pangan strategis;

5. Penerapan manajemen anti suap di pemerintah dan sektor swasta;

6. Integrasi sistem perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik;

7. Peningkatan profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa;

8. Optimalisasi penerimaan negara dari penerimaan pajak dan non-pajak;

9. Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi;

10. Implementasi grand design strategi pengawasan keuangan desa;

11. Perbaikan tata kelola sistem peradilan pidana terpadu

Sinergitas proses kerja antara Stranas PK dan KPK ditunjukkan pada Gambar 67.

Presiden Presiden

Tim Nasional Menteri Dalam Negeri, Bappenas, PAN RB, KPK

Corruption Perceptions

Index

KPK

Sekretariat Eselon I

Rencaca Aksi Pencegahan Korupsi

Program Pencegahan Korupsi

K/L Terkait Pemerintah Daerah Rekomendasi

Gambar 67SInergitas Kerja Stranas PK dan KPK

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Page 117: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

115

2018

halaman kosong

Page 118: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

116

2018

BAB 5 PENUTUP

Penutup

Page 119: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

117

2018

Mewujudkan Indonesia yang Bersih dari Korupsi merupakan mimpi setiap warga negara. KPK berada di garda terdepan dalam

merealisasikannya. Mimpi ini bukan sebuah pekerjaan besar yang mustahil terwujud jika KPK bersatupadu bersama setiap elemen

bangsa Indonesia. Ditunjukkan dengan keseriusan dari setiap jajaran penyelenggara negara dan penegak hukum di tingkat pusat dan

daerah untuk sepenuhnya berkomitmen menghilangkan setiap bentuk praktik korupsi. KPK menyadari bahwa pemberantasan korupsi

adalah perang besar yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sebagai bentuk tanggungjawab atas Rencana Strategis yang telah dirumuskan. Sampai dengan Desember 2018 KPK telah memenuhi

setiap target yang didapat melalui berbagai upaya dari setiap unit kerjanya. Beberapa sasaran strategis yang belum menunjukkan

capaian optimal akan selalu menjadi pendorong KPK untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan dari setiap kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Penutup

Page 120: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

118

2018

BAB 6PERNYATAAN

REVIU

Pernyataan Reviu

Page 121: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

119

2018

Pernyataan Reviu

Page 122: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja

LaporanAkuntabilitas Kinerja

120

2018

halaman kosong

Page 123: LAPORAN - kpk.go.id · Komposisi Tersangka Hasil Kegiatan OTT Tahun 2018 ... Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi ... Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan kinerja