li 2 prinsip bioetik

8
LI 2 PRINSIP BIOETIK DEFINISI PRINSIP BIOETIK Bioetika berasal dari kata bios yang bera rti kehidupandan ethos yang berartinorma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi inter discipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hokum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, factor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hakpasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika member perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan. Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi inter disipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.

Upload: yogie-nahara-saputra

Post on 04-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

abcd

TRANSCRIPT

Page 1: Li 2 Prinsip Bioetik

LI 2 PRINSIP BIOETIK

DEFINISI PRINSIP BIOETIK

Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupandan ethos yang berartinorma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi inter discipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hokum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, factor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hakpasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika member perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi inter disipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.

Page 2: Li 2 Prinsip Bioetik

JENIS JENIS PRINSIP DAN CONTOH CONTOH PENERAPAN PRINSIP BIOETIK

Prinsip-prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran etik.Prinsip-prinsip itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang disebut spesifik. Tetapi pada beberapa kasus, kerana kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih pentingdan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Keadaan terakhir disebut dengan Prima Facie. Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada 4 kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, antara lain:

Beneficence Non-malficence Justice Autonomy

1. Beneficence

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip inidikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik dari padahal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;

Mengutamakan Alturisme. Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan

seorang dokter. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu

keburukannya. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia. Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan. Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang

lain inginkan. Memberi suatu resep.

Page 3: Li 2 Prinsip Bioetik

2. Non-malficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri:

Menolong pasien emergensi. Mengobati pasien yang luka. Tidak membunuh pasien. Tidak memandang pasien sebagai objek. Melindungi pasien dari serangan. Manfaat pasien lebih banyak dari pada kerugian dokter. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian. Tidak melakukan White Collar Crime.

3. Justice

Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah dilakukan. Menghargai hak sehat pasien. Menghargai hak hukum pasien.

4. Autonomy

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Autonomy mempunyai ciri-ciri:

Menghargai hak menentukan nasib sendiri. Berterus terang menghargai privasi. Menjaga rahasia pasien. Melaksanakan Informed Consent.

Page 4: Li 2 Prinsip Bioetik

HUBUNGAN ETIKA DENGAN HUKUM KEDOKTERAN

Etika berhubungan dengan moral orangHukum kesehatan merupakan aturan-aturan dalam kesehatan

Di dalam pelayanan kesehatan tentuadaaturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu bagaimana menghandle masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain.Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya yang baik/yang layak.Yang baik / yang layak ini ukurannya orang banyak.Secara lebih luas, etika merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.Pekerjaan profesi antara lain dokter, apoteker, ahli kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim, pengacara, akuntan, dan lain-lain.Katanya, kedokteran adalah profesi yang paling duluan menyusun etika.Yang mana etika kedokteran itu adalah prinsip-prinsip moral atau azas-azas akhlak yang harus diterapkan oleh dokter dalam hubungannya dengan pasien, sejawat, dan masyarakat umum.Sedangkan etika ahli kesehatan masyarakat adalah bagaimana bertingkah laku dalam memberikan jasa dalam pelayanannya nanti.Ciri-ciri pekerjaan profesi :1.    Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional2.    Pekerjaannya berlandaskan etik profesi3.    Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan4.    Pekerjaannya legal melalui perizinan5.    Anggotanya belajar sepanjang hayat (longlife education)6.    Mempunyai organisasi profesi (ex: IDI, IAKMI, PWI, dll)Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat agar masyarakat bias teratur.Hukum perdata mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan interrelasi (kedudukan sederajat) (1887)Hukum pidana adalah peraturan mengenai hukum KUHP di Indonesia (1 Januari 1918)Hukum kesehatan (No. 23 tahun 1992) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan / pelayanan dan penerapannya. Yang diatur menyangkut hak dan kewajiban baik perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana pedoman standar pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan hokum serta sumber-sumber hokum lainnya.

Page 5: Li 2 Prinsip Bioetik

Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen yang berhubungan dengan kesehatan, contohnya hokum pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin (Gakin).Persamaan etika dan hukum :1.    Alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat2.    Objeknya tingkah laku manusia3.    Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tidak saling merugikan.4.    Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi5.    Sumbernya hasil pemikiran para pakar dan pengalaman seniorEtika disusun oleh pengalaman seniorHukum disusunoleh yang memiliki kekuasaanPerbedaan etik dan hukum :

ETIKA    HUKUM1.    Berlaku untuk lingkungan professional2.    Disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi3.    Tidak seluruhnya tertulis

4.    Pelanggaran diselesaikan oleh majelis kehormatan etik5.    Sanksi pelanggaran tuntunan6.    Penyelesaian pelanggaran tidak selalu disertai bukti fisik   

1.    Berlaku untuk umum2.    Disusun oleh badan pemerintah / kekuasaan3.    Tercantum secara rinci dalam kitab UU dan lembaran/berita negara4.    Pelanggaran diselesaikan melalui pengadilan5.    Sanksi pelanggaran tuntutan6.    Penyelesaian pelanggaran memerlukan bukti fisik

Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui atau ditolak dan suatu kerangka rekomendasi bagaimana bersikap/bertindak secara pantas di dalam bidang kesehatan.Perihal hubungan tenaga kesehatan dengan pasien dan keluarganya :1.    PaternalismekalanganProfesi kesehatan harus berperan sebagai orang tua terhadap pasien dan keluarganya2.    IndividualismePasien mempunyai hak-hak mutlak terhadap badan dan kehidupannya3.    ResiprokalismeKalangan profesi kesehatan harus bekerjasama dengan pasien dan keluarganya dalam memberikan pelayanan kesehatan

Page 6: Li 2 Prinsip Bioetik

Landasan pembentukan perundang-undngan pelayanan kesehatan (WB Van Der Mijn 1982)1.    Kebutuhan akan pengaturan pemberian jasa keahlian2.    Kebutuhan akan tingkat kualitas keahlian tertentu3.    Kebutuhan akan keterarahan4.    Kebutuhan akan pengendalian biaya5.    Kebutuhan akan kebebasan warga masyarakat untuk menentukan kepentingannya dan identifikasi kewajiban pemerintah6.    Kebutuhan pasien akan perlindungan hukum7.    Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi para ahli8.    Kebutuhan akan perlindungan hokum bagi pihak ketiga9.    Kebutuhan akan perlindungan bagi kepentingan umum

Perlu sosialisasi peraturan hokum pada masyarakatMasalah pokok dalam pembentukan perundang-undangan kesehatan :1.    Masalah prinsipil apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan2.    Masalah pragmatis sampai sejauh manakah pembentuk perundang-undangan dapat berbuat atau tidak berbuat