leukemia

20
B. LEUKIMIA B. LEUKIMIA Defenisi Defenisi : : Leukimia adalah Leukimia adalah proliferasi sel darah putih proliferasi sel darah putih yang masih immatur dalam yang masih immatur dalam jaringan pembentuk darah jaringan pembentuk darah

Upload: daenk-ahyar

Post on 09-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

leukemia

TRANSCRIPT

  • B. LEUKIMIADefenisi : Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih immatur dalam jaringan pembentuk darah

  • Etiologi : Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukimia, yaitu :Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen T cell leukimia-lymphoma virus/HTLV)RadiasiObat-obat imunosupresif, obat-obat karsinogenik seperti diethylstilbestrolFaktor harediter, misalnya pada kembar monozigotKelainan kromosom, misalnya pada Down Syndrome

  • Patofisiologi :Leukimia diduga mulai sebagai suatu proliferasi lokal dari sel neoplastik, timbul dalam sumsum tulang dan limfe noduli (dimana limfosit terutama dibentuk) atau dalam lien, hepar dan tymus. Sel neoplastik ini kemudian disebarkan melalui aliran darah untuk kemudian tersangkut dalam jaringan pembentuk darah dimana mereka melanjutkan aktivitas proliferatif, menginfiltrasi banyak jaringan tubuh, misalnya tulang dan ginjal. Gambaran darah memperlihatkan sel yang imatur. Hal ini seringkali limfosit dan kadang-kadang mieloblast. Hitung sel normal 8000 11000/mm3

  • Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan paltelet terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan tromboitopeniaSistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksiManifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yang akan berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringanAdanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe dan nodus limfe dan nyeri persendian

  • Insidens :ALL (Acute Lymphoid, lymphocitic Leukimia)Leukimia adalah jenis kanker anak yang paling umum terjadi; ALL bertanggung jawab untuk 80% kasus leukimia pada anakInsidensi paling tinggi terjadi pada anak yang berusia antara 3 5 tahunAnak perempuan menunjukkan prognosis yang lebih baik daripada anak laki-lakiAnak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kelangsungan hidup (survival rate) rata-rata yang juga lebih rendah

  • ANLL (Acute Non Lymphoid Leukimia)Tidak ada usia insidens puncakANLL mencakup 15% - 25% kasus leukimia pada anakRisiko terkena penyakit ini meningkat pada anak yang mempunyai kelainan kromosom bawaan seperti down sindromLebih sulit dari ALL dalam hal menginduksi remisi (angka remisi 70%)Remisinya lebih singkat daripada anak-anak dengan ALL50% anak yang mengalami pencangkokan sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan

  • Manifestasi Klinis :Pilek tidak sembuh-sembuhPucat, lesu, mudah terstimulasiDemam dan anorexiaBerat badan menurunPetechiae, memar tanpa sebab6. Nyeri pada tulang dan sendi7.Nyeri abdomenLymphedenophatyHepatoslenomegalyAbnormal WBC

  • Komplikasi :SepsisPerdarahanGagal organIron Deficiency Anemia (IDA)KematianUji Laboratorium dan Diagnostik :Pemeriksaan darah tepi : terdapat lekosit imaturAspirasi sumsum tulang (BMP) : hiperseluler terutama banyak terdapat sel mudaBiopsi sumsum tulangLumbal punksi untuk mengetahui apakah sistem saraf pusat terinfiltrasi

  • Penatalaksanaan Medis :Pelaksanaan kemoterapiIrradiasi kranialTerdapat 3 fase pelaksanaan kemoterapi :Fase induksi : dimulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikosteroid (prednison), vincristin, dan L-asparaginase. Fase induksi dinyatakan berhasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%Fase profilaksis sistem saraf pusat : pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocortison melalui intrathecal untuk mencegah invasi sel leukimia ke otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukimia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat

  • Konsolidasi : pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan untuk mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel-sel leukimia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi

  • Pengkajian Keperawatan :Riwayat penyakitKaji adanya tanda-tanda anemia : pucat, kelemahan, sesak, napas cepatKaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam, infeksiKaji adanya tanda-tanda trombositopenia : petechiae, purpura perdarahan membran mukosa; kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medula : limfadenopati, hepatomegali, splenomegaliKaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal dan nyeri

  • Diagnosa Keperawatan :Risiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahan tubuhRisiko injury; perdarahan berhubungan dengan perubahan faktor pembekuanRisiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan mual dan muntahPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan cancer cahexiaKerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian kemoterapi, radioterapi

  • Nyeri berhubungan dengan dilakukannya pemeriksaan diagnostik, efek fisiologis neoplasmaPerubahan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan kondisi yang mengancam kehidupanBerduka berhubungan dengan kehilangan aktual/potensial

  • Intervensi Keperawatan :Mencegah risiko infeksiTempatkan anak dalam ruangan khusus untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi]Anjurkan pengunjung atau staf melakukan tehnik mencuci tangan yang baikGunakan tehnik aseptik untuk seluruh prosedur invasifMonitor tanda-tanda vital anakEvaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, masalah gigiHindari penggunaan temperatur rectal, supositoria atau enemaBerikan waktu yang sesuai antara aktivitas dan istirahat

  • Berikan diet nutrisi secara lengkapBerikan vaksinasi dari virus yang tidak diaktifkan (misalnya varicella, polio salk, influenza)Monitor penurunan jumlah leukosit yang menunjukkan anak memiliki risiko yang besar untuk terkena infeksiKolaborasi untuk pemberian antibiotik2.Mencegah risiko injury; perdarahanEvaluasi kulit dan membran mukosa setiap hariLaporkan setiap tanda-tanda terjadi perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, pucat diaforesis, meningkatnya kecemasan)Periksa setiap urin atau tinja terhadap adanya tanda-tanda perdarahanGunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksiGunakan sikat gigi yang lembut atau lunak dan oral hygiene

  • Hindari untuk pemberian aspirinLakukan pemeriksaan darah secara teraturKaji adanya tanda-tanda terlibatnya sistem saraf pusat (sakit kepala, penglihatan kabur)3.Mencegah risiko kurangnya volume cairanBerikan antiemetik awal sebelum dilakukan kemoterapiBerikan antiemetik secara beraturan pada waktu program kemoterapiKaji respon anak terhadap antiemetikHindari memberikan makanan yang memiliki aroma yang merangsang mual atau muntahAnjurkan makan dengan porsi kecil tapi seringKolaborasi untuk pemberian cairan infus untuk mempertahankan hidrasi

  • 4.Memberikan nutrisi yang adekuatBerikan dorongan pada orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makanIjinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkatBerikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisiIjinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makananMencegah kerusakan integritas kulitKaji secara dini tanda-tanda kerusakan integritas kulitBerikan perawatan kulit khususnya daerah perianal dan mulutGanti posisi dengan seringAnjurkan intake dengan kalori dan protein yang adekuat

  • Meningkatkan peran keluargaJelaskan alasan dilakukannya setiap tindakanHindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang adaJelaskan kepada orang tua tentang proses penyakitJelaskan seluruh tindakan yang dapat dilakukan oleh anakJadualkan waktu bagi keluarga dan anak bersama-sama tanpa diganggu oleh staf RSDorong keluarga untuk mengekspresikan perasaannya sebelum didiagnosis menderita keganasan dan prognosis anak burukDiskusikan dengan keluarga bagaimana mereka akan mengatakan kepada anak tentang pengobatan anak dan kemungkinan terapi tambahan

  • Antisipasi berdukaKaji tahapan berduka pada anak/keluargaBerikan dukungan pada respon adaptif yang diberikan klien, ubah respon maladaptifLuangkan waktu bersama anak untuk memberikan dukungan pada anak agar mengekspresikan perasaannya atau ketakutannyaFasilitas anak untuk mengekspresikan perasaannya melalui bermain

  • HASIL YANG DIHARAPKAN :Anak mencapai remisiAnak bebas dari komplikasi penyakitAnak dan keluarga mempelajari tentang koping yang efektif untuk menghadapi hidup dan penatalaksanaan penyakit tersebut