2. askep leukemia

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LEUKEMIA Oleh Reny s

Upload: reny-sulistyowati

Post on 05-Jul-2015

1.094 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Askep Leukemia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN LEUKEMIA

OlehReny s

Page 2: 2. Askep Leukemia

Definisi

Leukemia adalah kanker salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang. Hal ini menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan eksklusi jenis lain (Corwin, 2001, hal. 133).

Lekemia adalah prolilferasi neoplastik satu sel tertentu (granulosit, monosit, limfosit atau megakariosit). Defek diperkirakan berasal dari sel stem hematopoetik (Smeltzer & Bare, 2002, hal. 954).

Page 3: 2. Askep Leukemia

Definisi

Leukemia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok penyakit keganasan yang mempengaruhi darah dan jaringan pembentuk darah pada sumsum tulang.

Page 4: 2. Askep Leukemia

Etiologi dan Patofisiologi

Berdasarkan jenis leukemia dan perkembangan penyakitnya, secara umum agen penyebabnya tidak tunggal. Leukemia paling sering berasal dari faktor gabungan, meliputi genetik dan pengaruh lingkungan.

Page 5: 2. Askep Leukemia

Etiologi dan Patofisiologi

Bahan-bahan kimia (seperti: Benzene), agen kemoterapeutik (seperti bahan-bahan alkali), virus, radiasi dan defisiensi imunologi, semuanya dihubungkan dengan perkembangan leukemia didalam host yang sesuai.

Page 6: 2. Askep Leukemia

Etiologi dan Patofisiologi

Terjadi peningkatan insiden leukemia pada ahli radiologi, individu yang tinggal didekat tempat uji bom nuklir atau tempat kecelakaan reaktor nuklir (seperti: Chernobyl), orang-orang yang selamat dari bom di Nagasaki dan Hiroshima dan orang yang pernah dirawat dengan terapi radiasi atau kemoterapi.

Page 7: 2. Askep Leukemia

Etiologi dan Patofisiologi

Leukemia yang disebabkan oleh virus terjadi pada orang dewasa yang mengalami leukemia T cell (penyebabnya adalah human T cell leukemia virus type 1). Leukemia jenis ini endemik di Jepang bagian barat daya, sebagian Caribbean dan Afrika Tengah (Lewis, et al, 2004, hal. 735)

Page 8: 2. Askep Leukemia

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Klasifikasi leukemia dapat dilakukan berdasarkan akut dan kronik serta berdasarkan keterlibatan jenis sel darah putih.

Istilah akut dan kronik mengarah pada maturitas sel dan serangan penyakit

Page 9: 2. Askep Leukemia

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Leukemia akut dikarakteristikkan oleh proliferasi klonal sel-sel hematopoietik yang imatur. Leukemia berkembang dari transformasi malignan jenis sel hematopoietik imatur tunggal, yang diikuti oleh replikasi seluler dan ekspansi klone malignan tersebut.

Leukemia kronik melibatkan pembentukan sel darah putih matur yang lebih banyak dan serangan penyakit lebih sering.

Page 10: 2. Askep Leukemia

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Empat (4) jenis utama leukemia adalah:

1. Leukemia mielogenus akut (AML = Acute Myeologenus Leukemia) atau disebut juga dengan Acute

nonlymphoblastic leukemia (ANLL) → AML di karakteristikkan dengan proliferasi yang tidak terkontrol dari myeloblast, precursor granulosit. Terjadi hiperplasia dari sumsum tulang dan limpa.

Page 11: 2. Askep Leukemia
Page 12: 2. Askep Leukemia

2. Leukemia mielogenus kronis (CML = Chronic Myelogenous Leukemia atau Chronic granulocytic Leukemia/ CGL) → disebabkan oleh perkembangan yang berlebihan dari keganasan granulosit matur yang pindah kedalam darah perifer dengan jumlah besar dan pada akhirnya menginfiltrasi hepar dan limfa (spleen).

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Page 13: 2. Askep Leukemia

3. Leukemia limfositik akut (ALL = Acute Lymphocytic Leukemia)

Merupakan jenis leukemia yang paling umum terjadi pada anak-anak dan sekitar 15% terjadi pada dewasa. Terjadi proliferasi limfosit imatur pada sumsum tulang.

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Page 14: 2. Askep Leukemia

4.Leukemia limfositik kronis (CLL = Chronic Lymphocytic Leukemia) → dikarakteristikkan oleh produksi limfosit yg tampak matur & akumulasi inaktif fungsional serta limfosit yang hidup dalam jangka waktu panjang. Jenis limfosit yang terlibat biasanya adalah sel B.

Limfosit menginfiltrasi sumsum tulang, limpa dan hepar.

Terjadi pembesaran nodus limfe (limpadenopati) disepanjang tubuh serta terjadi peningkatan angka kejadian infeksi.

Klasifikasi/Pembagian Leukemia (Lewis, et al, 2004, hal. 736)

Page 15: 2. Askep Leukemia
Page 16: 2. Askep Leukemia

Manifestasi Klinik

Timbul akibat kegagalan sumsum tulang dan pembentukan infiltrat leukemia. Kegagalan sumsum tulang terjadi akibat:

a. Sumsum tulang dipadati oleh sel-sel abnormalb. Produksi yang tidak adekuat dari elemen-

elemen sumsum.c. Pasien cenderung mengalami anemia,

trombositopenia dan penurunan jumlah dan fungsi sel darah putih. Dengan perkembangan leukemia, produksi sel-sel darah normal menurun. Sel darah putih abnormal terus berakumulasi karena mereka tidak melalui siklus sel hidup normal sampai mati (apoptosis).

Page 17: 2. Askep Leukemia

Studi Diagnostik Evaluasi darah perifer dan pemeriksaan

sumsum tulang, merupakan metode primer dalam mendiagnosa dan mengklasifikasikan tipe leukemia.

Metode morfologi, histochemical, imunologi dan cytogenetik, untuk mengindetifikasi jenis-jenis sel dan tingkat perkembangan populasi sel leukemik. Hal ini penting karena subtipe yang berbeda memiliki riwayat yang berbeda dan regimen kemoterapeutik yang berbeda pula.

Punksi lumbal dan CT scan, dapat menetapkan adanya sel-sel leukemik diluar darah dan sumsumg tulang.

Page 18: 2. Askep Leukemia

Penatalaksanaan Kolaboratif

Kemoterapi sitotoksik merupakan pengobatan utama pada kasus leukemia, sehingga perawat harus memahami prinsip-prinsip kemoterapi pada penyakit kanker, meliputi kinetik seluler, penggunaan berbagai macam obat dan siklus sel.

Meskipun tidak semua leukemia dapat disembuhkan pada saat ini, tindakan mengontrol penyakit merupakan pilihan yang realistik pada sebagian besar pasien. Pada remisi yang lengkap, tidak terdapat bukti penyakit yang jelas pada pemeriksaan fisik dan sumsum tulang serta darah perifer tampak normal.

Page 19: 2. Askep Leukemia

Komplikasi

1. Risiko perdarahan berhubungan dengan tingkat defisiensi trombosit (trombositopenia), ditandai dengan memar (ekimosis) dan ptekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar ujung jarum di permukaan kulit).

2. Karena kekurangan granulosit matur dan normal, pasien selalu dalam keadaan terancam infeksi.

Page 20: 2. Askep Leukemia

Komplikasi

3. Penghancuran sel besar-besaran yang terjadi selama pemberian kemoterapi akan meningkatkan kadar asam urat dan membuat pasien rentan mengalami pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.

Page 21: 2. Askep Leukemia

Komplikasi

4. Masalah GI dapat terjadi akibat infiltrasi leukosit abnormal ke organ abdominal selain akibat toksisitas obat kemoterapi. Sering terjadi anoreksia, mual, muntah, diare dan lesi mukosa mulut.

Page 22: 2. Askep Leukemia

Dx Keperawatan yg mungkin muncul

Smeltzer & Bare, 2002, hal. 956

1. Nyeri b.d infiltrasi leukosit jaringan sistemik; pembesaran organ/nodus limfe, pengobatan

2. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan proliferatif GI dan efek toksik obat kemoterapi

3. Kelemahan dan tidak toleran terhadap aktifitas b.d anemia

4. Berduka b.d perubahan peran dan fungsi5. Gangguan integritas kulit: alopesia b.d efek

toksik kemoterapi6. Gangguan gambaran diri b.d perubahan

penampilan, perubahan dalam fungsi dan peran.

Page 23: 2. Askep Leukemia

Dx Keperawatan yg mungkin muncul

Doenges, M.E, et al, 2000, hal. 5997. Risiko tinggi terhadap infeksi b.d tidak adekuatnya

pertahanan sekunder (gangguan kematangan sel darah putih: granulosit rendah dan jumlah limfosit abnormal), peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi, penekanan sumsum tulang (efek terapi/transplantasi).

8. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebih (muntah, diare, perdarahan), mual, anoreksia, peningkatan kebutuhan cairan (status hipermetabolik, demam)

9. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum, penurunan cadangan energi, peningkatan laju metabolik dan produksi leukosit masif; ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan (anemia, hipoksia), efek terapi/obat.

10. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d kurang terpajan pada sumber informasi, salah interpretasi informasi/kurang mengingat.

Page 24: 2. Askep Leukemia

Dx Keperawatan yg mungkin muncul

Masalah kolaborasi/potensial komplikasi:

11. Infeksi12. Perdarahan