leuk osito sis
DESCRIPTION
internaTRANSCRIPT
![Page 1: Leuk Osito Sis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ffa550346703ba1e520/html5/thumbnails/1.jpg)
LEUKOSITOSIS
Definisi
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sebanyak 15.000 selama
persalinan. Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama masa post partum.
Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik lagi sampai 25.000 hingga 30.000 tanpa adanya
kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.
Pada awal post partum, jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit sangat bervariasi.
Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-
ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidarasi dari wanita tersebut.
Jika hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi
daripada saat memasukipersalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang
cukup banyak.
Etiologi
Leukositosis umumnya terjadi pada berbagai keadaan inflamasi. Seri tertentu leukosit
yang terkena bergantung pada penyebab yang mendasari:
1. Leuositosis polimorfonuklear (granulositosis neutrofil, neutrofilia) menyertai
inflamasi akut yang berkaitan dangan infeksi atau nekrosis jaringan. Sepsis atau
kelainan inflamasi yang berat menyebabkan terbentuknya sel-sel neutrofil yang
dinamakan “perubahan toksik”:
- Granul neutrofilik yang berwarna gelap dan secara abnormal tampak kasar
(granulasi toksik).
- Bercak-bercak reticulum endoplasma yang berdilatasi dan berwarna biru pada
sitoplasma.
- Vakuola dalam sitoplasma.
2. Leukositosis eosinofilik (eosinofilia) terlihat pada:
- Kelainan alergi (misalnya asma, penyakit alergi kulit).
- Investasi parasit
- Reaksi obat
- Keganasan tertentu (misal limfoma Hodgkin dan beberapa limfoma non-Hodgkin)
![Page 2: Leuk Osito Sis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ffa550346703ba1e520/html5/thumbnails/2.jpg)
- Kelainan vascular kolagen dan beberapa vaskulitis
- Penyakit ateroemboli (secara transien)
3. Leukositosis basofilik jarang ditemukan; keadaan ini menunjukkan kelainan
mieloproliferasi yang mendasari (misalnya leukemia mielogenik kronik).
Etiologi leukositosis pada kehamilan belum jelas. Leukositosis yang terjadi selama persalinan
menyerupai leukositosis yang berhubungan dengan latihan fisik berat dimana sel darah putih
yang sebelumnya tidak tampak kembali masuk ke sirkulasi aktif.
Patofisiologi
Kenaikan jumlah neutrofil yang beredar dalam darah (bentuk leukositosis yang paling sering
ditemukan) terjadi karena berbagai makanisme :
1. Ekspansi sel progenitor neutrofilik sumsum tulang dan depot simpanan terjdai dalam
waktu beberapa jam hingga beberapa hari akibat kenaikan faktor-faktor penstimulasi
koloni yang dilepas dari unsure-unsur stroma sumsum tulang. Zat-zat stimulant yang
merangsang faktor penstimulasi koloni meliputi kenaikan persisten interleukin-1 (IL1)
dan tumor necrosis factor (TNF) misalnya pda penyakit infeksi dan kelainan
inflamasi.
2. Peningkatan pelepasan sel-sel neutrofil matur dari depot simpanan sumsum tulang
terjdai dengan cepat sesudah kenaikan IL1 dan TNF.
3. Peningkatan demarginasi sel-sel neutrofil darah perifer terlihat dalam keadaan stress
akut atau setelah pemberian glukokortikoid.
4. Faktor-faktor lain menyebabkan berbagai bentuk leukositosis; IL5 menyebabkan
leukositosis eosinofilik sementara ligan c-kit dan IL7 menginduksi limfopoiesis.
Manifestasi Klinis
- Kesulitan Bernapas
- Berkeringat
- Kelemahan
- Berat Badan Berkurang
- Rasa Geli
- Gangguan Visual
- Kehilangan nafsu makan
- Pusing
![Page 3: Leuk Osito Sis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ffa550346703ba1e520/html5/thumbnails/3.jpg)
- Perdarahan
- Demam
- Kebingungan
Pemeriksaan Diagnosis
Pemeriksaan diagnostic untuk leukositosis yaitu dengan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan laboratorium rutin, laboratorium khusus meliputi
biopsy jaringan, pemeriksaan sitologi. Pemeriksaan laboratorium rutin meliputi:
1. Pemeriksaan darah.
a. Darah lengkap, dilakukukan untuk mengetahui adanya anemia, adanya
leukositosis. Leukositosis yang berlebihan ada kemungkinan leukemia, terutama
bila disertai anemia.
b. Waktu perdarahan dan pembekuan, dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan
pembekuan darah.
2. Pemeriksaan urin
Adanya leukosit dalam urin memungkinkan adanya infeksi kandung kemih atau
ginjal.
3. Kultur/ bakteriologis
Dilakukan bila dipandang perlu untuk mengetahui infeksi.
Penatalaksanaan
1. Memberikan terapi antibiotic seperti cefotaxim, Ceftriaxon, dan lain-lain
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin untuk memeriksa jumlah leukosit
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda infeksi pada ibu post partum
4. Melakukan monitor tanda-tanda vital
![Page 4: Leuk Osito Sis](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072008/55cf8ffa550346703ba1e520/html5/thumbnails/4.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/reproduksi-kedokteran-dasar/fisiologi-awal-
kehamilan-implantasi-plasenta-dan-adaptasi-maternal/
Bahiyatun. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, Indonesia.
Heffner LJ and Schust DJ. At Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Erlangga Medikal
Series, Jakarta, Indonesia.
Mitchell, Kumar, Abbas, Fausto. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins &
Cotran, Edisi Ketujuh. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia.