lembaga pengabdian kepada masyarakat tahun...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENGGUNAAN ONLINE TRADING APPLICATION
UNTUK TRANSAKSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
BAGI CREW KAPAL PESIAR DESA SEMBIRAN
Oleh
Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc. (Ketua)
Trianasari, M.M. (Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas
Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor : 240/UN48.15/LPM/2014
Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Proposal : Pelatihan Penggunaan Online Trading Application
Untuk Transaksi Saham Di Bursa Efek Indonesia
Bagi Crew Kapal Pesiar Desa Sembiran
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc.
b. NIP/NIDN : 197404122010121001
c. Bidang Keahlian : Manajemen Keuangan dan Perbankan
d. Jabatan/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tingkat I/IIIb
e. Jurusan/Fakultas : Manajemen/Ekonomi dan Bisnis
f. Alamat Rumah/Telp. : Jalan Dewi Sartika No. 15 Singaraja. Telp/HP.081280825912
3. Jumlah Anggota Tim : 1 Orang
a. Identitas Anggota 1
- Nama Lengkap : Trianasari, M.M.
- NIP : 197006062002122002
- Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor/Penata Muda Tingkat I/IIIb
4. Lokasi Kegiatan : Desa Sembiran, Kec. Tejakula, Kab. Buleleng - Bali
5. Biaya yang diusulkan : Rp 10.000.000,-
Mengetahui: Singaraja, 7 Oktober 2015
Dekan FEB Ketua Pelaksana
Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd. Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc.
NIP 195808071981031003 NIP 197404122010121001
Menyetujui:
Ketua LPM Undiksha
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S.
NIP 195901011984031003
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................................................. iv
A. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
B. ANALISIS SITUASI ............................................................................................................. 2
C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.............................................................. 3
D. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 4
E. TUJUAN KEGIATAN ......................................................................................................... 10
F. MANFAAT KEGIATAN ..................................................................................................... 10
G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH......................................................................... 10
H. KHALAYAK SASARAN ................................................................................................... 12
I. METODE KEGIATAN ......................................................................................................... 12
J. RENCANA EVALUASI ....................................................................................................... 12
K. RENCANA DAN JADWAL KERJA .................................................................................. 13
L. ORGANISASI PELAKSANA ............................................................................................. 13
M. RENCANA BIAYA ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi pasar modal sesuai dengan UU No.8 1995 Tentang Pasar Modal adalah
kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia seperti yang
diutarakan oleh Sunariyah (2004) dimulai sejak didirikannya Vereniging voor de
Effectenhandel di Jakarta tanggal 14 Desember 1912 oleh Belanda untuk menghimpun dana
guna menunjang ekspansi usaha perkebunan milik orang-orang Belanda. Kemudian pasar
modal dibuka lagi Bursa Efek di Surabaya tanggal 11 Januari 1925. Dalam situasi penjajahan
di Indonesia, pasar modal sempat mengalami situasi tidak aktif. Kemudian pada tanggal 1
September 1951, ada UU darurat tentang bursa yang mengaktifkan kembali bursa efek
Indonesia. Saat yang penting untuk keberlangsungan bursa efek di Indonesia terjadi pada
tanggal 10 Agustus 1977, dimana Presiden secara resmi membuka kembali bursa efek
indonesia dan terus berkembang sampai saat ini.
Akhir-akhir ini pasar modal di Indonesia telah tumbuh dengan pesat. Hal ini ditandai
dengan meningkatnya jumlah transaksi yang ada di Bursa Efek Indonesia. Menurut data yang
bersumber dari Bursa Efek Indonesia (2013) seperti yang tampak pada gambar di bawah ini,
rata-rata volume transaksi harian adalah sebesar 5,681 milyar lembar saham dengan nilai
transaksi sebesar 5,430 triliun rupiah. Kapitalisasi market adalah sebesar 4,562 triliun rupiah
dengan rata-rata transaksi sebanyak 155.779 kali setiap hari.
Gambar 1.1 Data Transaksi Pasar Modal (Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) 2013)
2
Hal tersebut menunjukkan bahwa, pasar saham sudah merupakan alternatif pendanaan
yang diminati tidak hanya bagi perusahaan-perusahaan swasta, melainkan juga kepada Badan
Usaha Milik Pemerintah (BUMN) sehingga banyak yang telah menjadi emiten di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
1.1. Analisis Situasi
Desa Sembiran terletak di Bali Utara, tepatnya di sebelah Timur kota Singaraja
dengan luas wilayah sebesar 1792,785 ha. Desa Sembiran termasuk bagian dari wilayah
Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Di sebelah Utara Desa Sembiran adalah Laut
Bali, di sebelah Barat adalah Kecamatan Kubutambahan, di sebelah Timur ada Desa Pacung,
Julah, dan Madenan, dan di sebelah Selatan adalah Kabupaten Bangli. Desa sembiran terletak
di ketinggian antara 0 – 350 m di atas permukaan laut. Suhu udara rata-rata adalah 28o – 31
o
Celcius.
Desa Sembiran merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan istilah Bali Aga.
Bali Aga berarti Bali Asli atau Bali yang tidak terkena pengaruh Majapahit. Jadi istilah ini
digunakan untuk membedakan orang Bali asli dengan orang pendatang dari Jawa pada masa
Rsi Markandeya. Hal yang berbeda dilakukan oleh Bali Aga dengan Bali pendatang yang
telah dikanai pengaruh Majapahit.
Sebagian besar masyarakat di Desa Sembiran adalah petani. Sampai pada era tahun
80-an, masyarakat Desa Sembiran dikenal sebagai petani jeruk. Namun sejak adanya
penyakit tumbuhan jeruk, yaitu CVPD, petani Desa Sembiran mulai banyak menanam
tanaman selain jeruk. Perekonomian masyarakat desa pun menurun semenjak adanya
penyakit tumbuhan jeruk tersebut. Bahkan banyak muda-mudi yang bekerja di luar Desa
Sembiran.
Pekerjaan yang banyak mendapatkan perhatian pemuda Desa Sembiran adalah
bekerja sebagai crew kapal pesiar. Animo untuk bekerja di kapal pesiar semakin menjamur
terlebih karena adanya penurunan mata uang rupiah yang sangat signifikan pada krisis
ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Bekerja dengan menghasilkan uang
dalam mata uang asing memang lebih menguntungkan pada saat rupiah mengalami
3
pelemahan yang sangat besar. Sehingga uang yang diperoleh dengan mata uang asing, bila
dikonversi ke rupiah akan menghasilkan jumlah rupiah yang besar.
Sampai saat ini bekerja di kapal pesiar masih sangat diminati bagi kalangan pemuda
di Desa Sembiran. Dengan membawa uang yang cukup banyak pada saat pulang dari bekerja
di luar negeri, banyak yang berpikir untuk melakukan investasi. Investasi yang sering
dilakukan adalah dengan membeli tanah atau rumah. Ada sebagian masyarakat yang sudah
mengenal investasi di sektor keuangan, namun belum melakukan secara nyata investasi di
sektor tersebut.
Bertitik tolak dari analisis situasional tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk
melakukan kegiatan P2M yang dituangkan dalam judul kegiatan “Pelatihan Penggunaan
Online Trading Application untuk Transaksi Saham di Bursa Efek Indonesia Bagi Crew
Kapal Pesiar Desa Sembiran”.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan fakta yang terungkap dari observasi pada masyarakat
Desa Sembiran, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.
(1) Masyarakat Desa Sembiran banyak yang belum memahami tentang investasi di sektor
keuangan. Investasi yang sering dilakukan adalah investasi di sektor riil seperti membeli
tanah, bangunan atau bahkan membuka usaha.
(2) Masyarakat Desa Sembiran belum pernah mendapatkan pelatihan penggunaan online
trading application untuk transaksi saham di pasar modal. Dengan belum pernahnya
dilakukan pelatihan seperti ini, maka masyarakat sebenarnya belum memahami
bagaimana caranya melakukan investasi di pasar modal.
4
1.3. Tujuan Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah masyarakat Desa
Sembiran yang bekerja sebagai crew kapal pesiar. Sedangkan tujuan dari kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan konseptual dan teknik
operasional penggunaan online trading application bagi masyarakat Desa Sembiran yang
bekerja sebagai crew kapal pesiar tersebut.
1.4. Manfaat Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan penggunaan online
trading application bagi masyarakat Desa Sembiran yang bekerja sebagai crew kapal pesiar
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
(1) Bagi masyarakat Desa Sembiran yang bekerja sebagai crew di kapal pesiar, pelatihan
ini ini akan memberikan bekal dan landasan pengetahuan serta keterampilan yang
kuat bagi masyarakat Desa Sembiran yang bekerja sebagai crew kapal pesiar dalam
perdagangan saham di pasar modal sehingga dapat meningkatkan perekonomian
mereka.
(2) Bagi dosen sebagai pelaksana kegiatan akan memberikan manfaat terutama untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan melaksanakan dharma perguruan
tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat dan laporan pelaksanaan kegiatan ini
dapat dipakai sebagai bahan untuk kenaikan pangkat maupun jabatan dosen ke
jenjang yang lebih tinggi.
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah yang diajukan dan sekaligus untuk mencapai tujuan
kegiatan pelatihan perdagangan saham secara online dan mandiri bagi masyarakat Desa
Sembiran yang bekerja sebagai crew kapal pesiar dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1 Kerangka Pelaksanaan Pelatihan Penggunaan Online Trading Application
Sebagai langkah awal dalam realisasi pemecahan masalah ini adalah melakukan
observasi lapangan dengan mengadakan pertemuan dengan masyarakat Desa Sembiran yang
bekerja sebagai crew kapal pesiar dengan maksud untuk menentukan waktu, tempat, dan tata
cara pelaksanaan kegiatan. Tata cara kegiatan adalah terkait dengan cara perekrutan peserta,
lama kegiatan setiap hari, dan materi kegiatan. Cara perekrutan peserta ditetapkan
berdasarkan minat masyarakat. Materi kegiatan ditetapkan sesuai dengan rencana.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu (1) tahapan persiapan
pengembangan konseptual dan teknik operasional tentang bagaimana melakukan jual/beli
saham secara online, (2) tahapan pelatihan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, dan
(3) tahapan evaluasi.
Pada kegiatan pelatihan, masing-masing tahapan akan dilaksanakan kegiatan sebagai
berikut. Tahapan pertama dilakukan dengan melakukan kajian literatur tentang perdagangan
Observasi Lapangan Identifikasi
Masalah Pemecahan Secara
Teoritik
Kajian Konseptual
Perdagangan Saham di
Bursa Efek Indonesia
Persiapan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan dan
Simulasi Jual Beli Saham Evaluasi kegiatan
pelatihan
6
saham di Bursa Efek Indonesia, termasuk Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 dan Pedoman
Penggunaan Online Trading Application.
Tahap kedua, dilakukan dengan metode pelatihan dalam proses pelaksanaan pelatihan
penggunaan online trading application untuk transaksi saham di Bursa Efek Indonesia.
Masyarakat crew kapal pesiar Desa Sembiran mengikuti pelatihan sesuai dengan materi
pelatihan yang telah disusun dan bimbingan pendampingan dilakukan secara intensif. Materi
bimbingan mencakup bagaimana caranya membeli dan menjual saham serta kendala-kendala
yang dihadapi peserta pelatihan dalam pemilihan saham yang layak untuk dibeli dan dijual.
Tahap ketiga, dilakukan dengan metode pengujian secara tertulis dan penilaian
kinerja. Pengujian tertulis bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan masyarakat crew kapal
pesiar dalam memilih saham yang layak untuk dibeli atau dijual serta pemanfaatan online
trading application untuk memfasilitasi aktivitas jual/beli tersebut.
2.2. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Sembiran
yang bekerja sebagai crew kapal pesiar. Masyarakat Desa Sembiran yang bekerja sebagai
crew kapal pesiar sebagai mitra dalam kegiatan P2M dari hasil observasi dan wawancara
sangat antusias dan akan memiliki tingkat partispasi yang tinggi karena kegiatan P2M ini
memiliki manfaat yang baik bagi masyarakat Desa Sembiran yang bekerja sebagai crew
kapal pesiar untuk mendukung pengembangan kualitas dirinya baik sekarang maupun di
masa yang akan datang.
2.3. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan untuk kegiatan ini dalah metode pelatihan dan pendampingan
karena kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi masyarakat Desa Sembiran yang
bekerja sebagai crew kapal pesiar dalam hal meningkatkan kemampuan konseptual dan
teknik operasional penggunaan online trading application untuk keperluan jual/beli saham di
Bursa Efek Indonesia.
7
2.4. Rencana Biaya
Rencana biaya yang diusulkan untuk kegiatan ini terdiri dari komponen bahan habis
pakai, honorarium, dan lain-lain. Tabel di bawah ini adalah jenis pekerjaan dan biaya yang
ditimbulkannya.
1. Gaji dan Upah
No Jenis Pengeluaran Vol | Sat Harga Satuan
(Rp)
Harga Seluruhnya
(Rp)
1 Ketua P2M 1 Kegiatan 1.000.000 1.000.000
2 Anggota P2M 1 Kegiatan 1.000.000 1.000.000
SUBTOTAL 2.000.000
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
No Jenis Pengeluaran Vol | Sat Harga Satuan
(Rp)
Harga Seluruhnya
(Rp)
1 ATK: Kertas HVS, Alat Tulis,
Fotocopy, Jilid
1 Kegiatan 3.000.000 3.000.000
2 Nasi Kotak 50 Kotak 25.000 1.250.000
3 Snack Pagi + Sore 100 Kotak 7.500 750.000
SUBTOTAL 5.000.000
3 Lain-lain
No Jenis Pengeluaran Vol | Sat Harga Satuan
(Rp)
Harga Seluruhnya
(Rp)
1 Pembuatan Proposal 1 Kegiatan 750.000 750.000
2 Pembuatan Laporan 1 Kegiatan 750.000 750.000
3 Pembuatan Artikel 1 Kegiatan 750.000 750.000
4 Pembuatan Materi Pelatihan 1 Kegiatan 750.000 750.000
SUBTOTAL 3.000.000
TOTAL KESELURUHAN ANGGARAN 10.000.000
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sembiran,
Kabupaten Buleleng pada hari Senin, tanggal 27-28 Juli 2015. Jumlah peserta yang hadir dari
Lembaga Perkreditan Desa pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini adalah sebanyak 25 orang sesuai dengan daftar hadir yang ada. Pada saat pelaksanaan
kegiatan P2M, prajuru Desa Adat juga hadir dalam kesempatan kegiatan P2M ini.
Kegiatan P2M “Pelatihan Penggunaan Online Trading Application untuk Transaksi
Saham di Bursa Efek Indonesia Bagi Crew Kapal Pesiar Desa Sembiran” dimulai dari jam
09:30, yaitu kegiatan presensi peserta. Kemudian dilanjutkan dengan upacara pembukaan
yang mencakup kegiatan pembacaan doa dan laporan Ketua Panitia. Selanjutnya,
penyampaian materi tentang pengenalan investasi di pasar modal. Materi pada hari
berikutnya tentang transaksi di pasar modal. Acara diselingi istirahat makan siang pada pukul
12:30 sampai 13:00 dan acara diakhiri dengan upacara penutupan.
3.2 Hasil dan Pembahasan
Kegiatan P2M ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari peserta. Peserta
menghadiri kegiatan dengan tetap bersemangat sampai akhir acara. Jumlah peserta yang
hadir dari masyarakat desa Sembiran pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah sebanyak 25 orang sesuai dengan daftar hadir yang ada. Pada hari
pertama dibahas mengenai pengenalan investasi di pasar modal meliputi
pengertian investasi dan jenis-jenis investasi;
pengertian pasar modal;
sejarah pasar modal di Indonesia;
jenis-jenis pasar modal;
perusahaan efek, lembaga penunjang, dan profesi penunjang;
instrumen pasar modal;
saham dan indeks harga saham;
9
Peserta banyak yang tidak tahu tentang investasi di pasar modal. Biasanya peserta memahami
investasi pada aset fisik serperti tanah dan bangunan, tidak memahami mengenai aset non-
fisik seperti yang ditawarkan di pasar modal. Bahkan peserta tidak tahu kalau investasi di
pasar modal sebenarnya terjangkau oleh masyarakat luas, termasuk karyawan yang bekerja di
kapal pesiar.
Pada hari kedua dibahas mengenai mekanisme perdagangan di bursa efek serta demonstrasi
transaksi jual dan beli dengan menggunakan online trading application, seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Tampilan online trading application.
10
Gambar 2. Tampilan menu transaksi beli dan jual pada online trading application.
Mengenai mekanisme transaksi jual-beli saham di pasar modal dengan menggunakan aplikasi
online, tidak semua peserta dapat dengan cepat menggunakan aplikasinya. Namun pada akhir
kegiatan, semua peserta sudah mencobanya. Para peserta memahami transaksi jual-beli
saham dalam satuan lot (1 lot = 100 lembar saham). Keuntungan secara sederhana dapat
diperoleh bila investor bisa membeli dengan harga murah, kemudian menjual dengan harga
mahal.
Peserta menyadari bahwa dalam melakukan transaksi saham, investor harus dapat memilih
saham mana yang layak untuk dimiliki dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan
pembeliatan atau penjualan. Berkaitan dengan hal tersebut, pada pelaksanaan kegiatan ini
sudah diberikan informasi bahwa untuk mengetahui saham mana yang layak dimiliki dan
kapan sebaiknya membeli atau menjual memerlukan pengetahuan tentang analisis internal
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun analisis eksternal
tentang industri serta kondisi makro perekonomian Indonesia. Namun untuk mempermudah
pemilihan saham, peserta dapat menggunakan informasi hasil analisis para ahli yang dapat
diperoleh pada online trading application.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ary Gumanti, T. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Martalena dan Malinda, M. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.
Republik Indonesia. Undang-Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Sharpe, W.F., Alexander, G.J., dan Bailey, J.V. 1995. Investments. Diterjemahkan oleh
Pristina Hermastuti dan Doddi Prastuti dengan judul Investasi Jilid 2. Jakarta: PT
Indeks
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Wira, D. 2011. Analisis Fundamental Saham. Bogor: Exceed.
12
LOKASI P2M