leaflet tsampling rancob

3
TEKNIK SAMPLING A. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL POPULASI : Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti SAMPEL : Sebagian yang diambil (melalui teknik tertentu) dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi B. KEGUNAAN SAMPEL 1. Menghemat waktu, tenaga dan biaya 2. Mempercepat pelaksanaan penelitian 3. Memperluas ruang lingkup penelitian 4. Memperoleh hasil yang lebih akurat C. FAKTOR PERTIMBANGAN 1. Membatasi populasi (b/d. wilayah, suku dll.) 2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi (mis. Status balita di kelurahan X) 3. Menentukan sample yang akan dipilih 4. Menentukan teknik sampling D. PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL 1. Menentukan tujuan penelitian 2. Menentukan populasi penelitian 3. menentukan jenis data yang diperlukan 4. Menentukan teknik sampling 5. Menentukan besarnya sample (sample size) 6. Menentukan unit sample 7. memilih sample E. TEKNIK SAMPLING 1. RANDOM SAMPLING Syarat : populasi harus bersifat homogen a. Pengambilan sample secara acak sederhana (Simple random sampling) 1. Bahwa setiap anggota/unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sample. 2. Menggunakan lotre atau table bilangan acak 3. Contoh : Lotre : tulis nomor seluruh populasi dan ambil sesuai jumlah sample Bilagan acak : lihat table bilangan acak b. Pengambilan sample secara acak sistematis (Systematic random sampling) 1. Modifikasi dari teknik simple random sampling (a). 2. Bagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sample. 3. Contoh : Jumlah populasi = 200, jumlah sample = 50. Maka interval = (200:50) = 4; sehingga sample yang terpilih adalah 4, 8, 12, 16, …..dst. c. Pengambilan sample secara acak stratifikasi (Stratified random sampling) 1. Tentukan populasi penelitian 2. Identifikasi semua karakteristik unit-unit populasi 3. Kelompokkan unit-unit anggota populasi dalam karakter yang sama (mis. Tingkat pendidikan) 4. Ambil sample individu di setiap unit populasi secara proporsional d. Pengambilan sample secara gugus atau kelompok (Cluster sampling) 1. Sampel bukan individu, tetapi berupa kelompok/gugusan mis. B/d. geografis : desa, kecamatan, kabupaten dsb. Unit organisasi : klinik, PKK dsb. 2. Tentukan jumlah sample berdasarkan gugus/kelompok Mis. 20% dari 40 desa = 8 desa 3. Ambil semua sample di setiap gugus yang terpilih e. Pengambilan sample secara gugus bertahap (Multistage sampling) Merupakan teknik sampling gabungan c dan d 2. NON RANDOM SAMPLING B/ segi-segi kepraktisan pengambilan sample a. Purposive Sampling 1. Berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (studi kasus) 2. Cara : - Amati karakter/ciri populasi - Ambil sample secara porpusive b. Quota Sampling 1. Tetapkan sejumlah sample secara jatah/kuota 2. Anggota populasi sebagai sample bebas, yang penting memenuhi kuota c. Accidental Sampling Sampel/responden ditentukan berdasarkan kasus yang kebetulan ada atau tersedia F. BESARNYA UKURAN SAMPEL = Z x (pq)/n x (N-n)/(N-1) ; n = N/[1+N(d) 2 ] (populasi > 10.000) (populasi 10.000) KETERANGAN : d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan, misalnya 0.05 atau 0.01 Z = Standar deviasi normal, biasanya ditentukan pada 1.95 atau 2.0 yang sesuai dengan derajat kemaknaan 95%. P = Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi. Bila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tsb, kita tentukan p = 0.5 q = 1.0 p N = Besarnya populasi n = Besarnya sample / ukuran sampel CONTOH: Penelitian di kelurahan X (populasi 923.000), dimana kasus prevalensi kurang gizi tidak diketahui. Berapa sample yang harus diambil apabila menghendaki derajat kemaknaan 95% dan estimasi penyimpangan 0.05. Jawab : 0.05 = 1.95 x (0.5x0.5)/n x (923.000-n)/923.000-1). Maka n = 480. Jadi ukuran sampelnya sebanyak 480. d

Upload: diskta-w-ronica

Post on 25-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

Page 1: Leaflet Tsampling Rancob

TEKNIK SAMPLING

A. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL POPULASI : Keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti SAMPEL : Sebagian yang diambil (melalui teknik

tertentu) dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

B. KEGUNAAN SAMPEL

1. Menghemat waktu, tenaga dan biaya 2. Mempercepat pelaksanaan penelitian 3. Memperluas ruang lingkup penelitian 4. Memperoleh hasil yang lebih akurat

C. FAKTOR PERTIMBANGAN

1. Membatasi populasi (b/d. wilayah, suku dll.) 2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi

(mis. Status balita di kelurahan X) 3. Menentukan sample yang akan dipilih 4. Menentukan teknik sampling

D. PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

1. Menentukan tujuan penelitian 2. Menentukan populasi penelitian 3. menentukan jenis data yang diperlukan 4. Menentukan teknik sampling 5. Menentukan besarnya sample (sample size) 6. Menentukan unit sample 7. memilih sample

E. TEKNIK SAMPLING 1. RANDOM SAMPLING Syarat : populasi harus bersifat homogen a. Pengambilan sample secara acak sederhana (Simple random sampling)

1. Bahwa setiap anggota/unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sample.

2. Menggunakan lotre atau table bilangan acak 3. Contoh :

Lotre : tulis nomor seluruh populasi dan ambil sesuai jumlah sample Bilagan acak : lihat table bilangan acak

b. Pengambilan sample secara acak sistematis (Systematic random sampling) 1. Modifikasi dari teknik simple random sampling (a).

2. Bagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sample.

3. Contoh : Jumlah populasi = 200, jumlah sample = 50. Maka interval = (200:50) = 4; sehingga sample yang terpilih adalah 4, 8, 12, 16, …..dst.

c. Pengambilan sample secara acak stratifikasi (Stratified random sampling) 1. Tentukan populasi penelitian

2. Identifikasi semua karakteristik unit-unit populasi 3. Kelompokkan unit-unit anggota populasi dalam karakter

yang sama (mis. Tingkat pendidikan) 4. Ambil sample individu di setiap unit populasi secara

proporsional

d. Pengambilan sample secara gugus atau kelompok (Cluster sampling) 1. Sampel bukan individu, tetapi berupa kelompok/gugusan

mis. B/d. geografis : desa, kecamatan, kabupaten dsb. Unit organisasi : klinik, PKK dsb. 2. Tentukan jumlah sample berdasarkan gugus/kelompok

Mis. 20% dari 40 desa = 8 desa 3. Ambil semua sample di setiap gugus yang terpilih

e. Pengambilan sample secara gugus bertahap (Multistage sampling) Merupakan teknik sampling gabungan c dan d

2. NON RANDOM SAMPLING B/ segi-segi kepraktisan pengambilan sample a. Purposive Sampling

1. Berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (studi kasus)

2. Cara : - Amati karakter/ciri populasi - Ambil sample secara porpusive

b. Quota Sampling

1. Tetapkan sejumlah sample secara jatah/kuota 2. Anggota populasi sebagai sample bebas, yang penting

memenuhi kuota c. Accidental Sampling Sampel/responden ditentukan berdasarkan kasus yang kebetulan

ada atau tersedia

F. BESARNYA UKURAN SAMPEL

= Z x (pq)/n x (N-n)/(N-1) ; n = N/[1+N(d)2] (populasi > 10.000) (populasi 10.000)

KETERANGAN : d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat

ketepatan yang diinginkan, misalnya 0.05 atau 0.01 Z = Standar deviasi normal, biasanya ditentukan pada

1.95 atau 2.0 yang sesuai dengan derajat kemaknaan 95%.

P = Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi. Bila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tsb, kita tentukan p = 0.5

q = 1.0 – p N = Besarnya populasi n = Besarnya sample / ukuran sampel

CONTOH: Penelitian di kelurahan X (populasi 923.000), dimana kasus prevalensi kurang gizi tidak diketahui. Berapa sample yang harus diambil apabila menghendaki derajat kemaknaan 95% dan estimasi penyimpangan 0.05.

Jawab : 0.05 = 1.95 x (0.5x0.5)/n x (923.000-n)/923.000-1). Maka n = 480. Jadi ukuran sampelnya sebanyak 480.

d

Page 2: Leaflet Tsampling Rancob

EXPERIMENTAL DESIGN

1. PRINSIP UTAMA RANCANGAN PERCOBAAN A. PENGACAKAN (Randomization) Memberikan peluang yang sama kepada setiap satuan percobaan untuk memperoleh perlakuan. Menjamin sahihnya atas dugaan tak bias dari : Galat percobaan, Nilai tengah dan Perbedaannya B. PENGULANGAN (Replication) Perlakuan yang diberikan lebih dari sekali dalam suatu percobaan. FUNGSI :

1. Untuk menghasilkan nilai dugaan bagi 2. Meningkatkan ketepatan percobaan

3. Mengendalikan ragam 4. Meningkatkan informasi yang diinginkan

Informasi = n/2 C. PENGENDALIAN LOKAL (Local Control) Usaha-usaha penyeimbangan, pemblokan/pengelompokan unit-unit satuan percobaan yang digunakan dalam rancangan penelitian, dapat melalui : 1. Memilih rancangan percobaan yang tepat 2. Penggunaan pengamatan pengiring/konkomitan 3. Pemilihan ukuran satuan percobaan

2. TIGA HAL DASAR DALAM MERANCANG PERCOBAAN

3. ANALISIS RAGAM-PERAGAM DAN PEMBANDINGAN NILAI TENGAH – CARA SUSUN HIPOTESIS/TUJUAN

Pengacakan Asumsi (kebenaran yang tak perlu bukti)

Asumsi kebebasan dipenuhi

JUMLAH ULANGAN DITENTUKAN OLEH :

1. Tingkat ketelitian yang diinginkan 2. Tingkat keragaman dari bahan percobaan 3. Sumber-sumber yang tersedia, termasuk personal

dan peralatan

R = Jumlah ulangan

t/2 = Tabel t dengan % s2 = ragam galat percobaan d2 = Besarnya simpangan antara nilai dugaan terhadap nilai sesungguhnya

2 (t2/2) s2

r = d2

Peubah Terukur (Peubah

Kuantitatif)

Peubah Tak Terukur

(Peubah Kualitatif)

Satu Faktor (Faktor Tunggal)

> Satu Faktor (Faktorial, RPT,

Seris, dll.)

RAL (Satu Arah) RAK (Banyak Arah)

RBS (Banyak Arah)

RESPON yang diberikan oleh

OBJEK

PERLAKUAN ttt yang sengaja

diciptakan untuk

menimbulkan RESPON

KEADAAN

LINGKUNGAN dan

KERAGAMAN

BAHAN/OBJEK

PERENCANAAN / RANCANGAN PENELITIAN/PERCOBAAN (DESIGN EXPRERIMENTAL)

Pola atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan/ memperoleh data yang memenuhi syarat ilmiah dalam penelitian

RANCANGAN LINGKUNGAN

RANCANGAN RESPON

RANCANGAN PERLAKUAN

Satu faktor A dengan 4 taraf (A1, A2, A3, A4), ulangan = Variabel pengamatan = PBS, PBK, PK, SK, LK, KcBK, KcBO dll.

Model : Yij = µ + Ai + ij

Denah :

Model : Yij = µ + Kj + Ai + ij

Denah :

Model : Yij = µ + Rj + Ck + Ai + ij

Denah :

RAL Sumber Keragaman Db

Perlakuan (A) 4-1 = 3

Galat () 15-3 = 12

Total 16-1 = 15

A12 A22 A33 A14 A44 A11 A43 A32

A23 A42 A24 A13 A31 A34 A21 A41

RAK Sumber Keragaman Db

Kelompok (K) 4-1 = 3

Perlakuan (A) 4-1 = 3

Galat () 15-6= 9

Total 16-1 = 15

A1 A4

A3 A2

II

A1 A3

A4 A2

IV

A2 A1

A3 A2

III

A4 A3

A2 A1

I

RBSL Sumber Keragaman Db

Raw (Baris=R) 4-1 = 3

Column (Kolom=C) 4-1 = 3

Perlakuan (A) 4-1 = 3

Galat () 15-9= 6

Total 16-1 = 15

Dua faktor A dan B dengan @ 3 taraf, ulangan = 3 Variabel pengamatan = PBS, PBK, PK, SK, LK, KcBK, KcBO dll.

Model : Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij + ijk

Denah :

Model : Yij = µ + Kj + Ai + Bj + (AB)ij + ij

Denah

Sumber Keragaman Db

Perlakuan

A B AB

9-1 = 8

3-1 = 2 3-1 = 2 2x2 = 4

Galat () 26-8 = 18

Total 27-1 = 26

A1B1U1 A3B2U3 A2B1U3 A3B1U3 A2B1U2 A1B3U1 A2B3U1 A2B2U1 A1B2U3

A3B1U2 A2B3U2 A1B2U2 A1B1U2 A3B3U3 A2B2U3 A3B3U1 A3B2U2 A3B3U2

A1B2U1 A3B2U1 A3B1U2 A2B1U1 A1B3U2 A2B3U3 A1B1U3 A2B2U2 A1B3U3

Sumber Keragaman Db

Kelompok (K) 4-1 = 3

Perlakuan A

B AB

9-1 = 8 3-1 = 2

3-1 = 2 2x2 = 4

Galat () 26-11= 15

Total 27-1 = 26

A1B1 A2B2 A3B2 A2B3 A2B1 A3B3 A3B1 A1B3 A3B1

III A3B3 A2B3 A3B1 A2B2 A2B1 A1B1 A3B1 A1B3 A3B2

III

DATA : - Kontinyu

- Tak Kontinyu - Rangking

- Atribut

DATA Normal dan Homogen:

UJI RAGAM /PERAGAM

Uji : N (Barlet’s) H (Liliford)

Tak Normal dan atau Tak Homogen :

N/H DATA :

1. Transformasi 2. Buang Data Pencilan

UJI

NILAI TENGAH ANTAR

PERLKUAN

RENCANAKAN

-BNT

-Kontras : -Biasa

-Ortogonal -PO

TAK

RENCANAKAN

-Duncan -BNJ

A2B1 A2B2 A2B3 A3B2 A1B1 A1B3 A3B1 A3B3 A3B1

III

RAL

RAK

Page 3: Leaflet Tsampling Rancob

4. PENANGANAN BEBERAPA MASALAH DALAM ANALISIS RAGAM

A. Asumsi dalam Analisis Ragam Asumsi dasar analisis ragam agar pengujian menjadi sahih: 1. Pengaruh perlakuan dan lingkungan bersifat ADITIF 2. Galat percobaan memiliki ragam homogen 3. Galat percobaan saling bebas 4. Galat percobaan menyebar normal B. Pengujian Asumsi 1. Pengujian Keaditifan Model (Uji Tukey)

JK(non aditif) = ----------------------------- ; Q = ( Yi.-Y..)(Y.j-Y..)Yij r = jumlah ulangan Fhit = --------------------------

Bila Fhit ≤ F (1,db galat), maka Model bersifat ADITIF 2. Pengujian Kehomogenan Ragam

Pakai Uji Barlett, dengan sebaran Khi-Quadrat = 2, db=k-1 (k = jumlah ragam galat yang dibandingkan):

2hit = 2.3026[{(ri-1}log(s2) - (ri-1)log(si2)}

Bila 2hit < 2 , k-1; Ragam Percobaan Homogen

3. Melihat kebebasan Galat Satu sama Lainnya Untuk melihat keacakan galat: Buat plot antara nilai dugaan galat percobaan (eij) dengan Nilai dugaan respon (Yij) Bila plot yang dibuat TIDAK MEMBENTUK SUATU POLA TERTENTU atau TIDAK MEMBENTUK SUATU MODEL YANG JELAS, maka Galat percobaan bebas satu sama lainnya

4. Pengujian Kenormalan Galat (Uji Liliford) C. Penanganan Data terhadap Pelanggaran Asumsi 1. Transformasi (dasarnya nilai CV) 1.1. Akar pangkat 2 1.2. Akar pangkat 3 1.3. Logaritme 1.4. 1/X 1.5. 1/Akar pangkat 2 1.6. 1/Akar pangkat 3 1.7. Arcsin Akar 2. Data Pencilan Dibuang Beberapa cara menaksir Data Pencilan : a. Buat plot antara nilai dugaan galat percobaan (eij) dengan Nilai dugaan respon (Yij) b. Buat Sebaran Data Pengamatan, antara lain dengan :

Yij = (Y ±Y); Nilai memencil bila berada di luar range (kisaran) data pengamatan tersebut. 3. Data Hilang (BUKAN ULANGAN TAK SAMA) a. Untuk Rancangan Dasar RAL, TIDAK USAH DITAKSIR b. Lainnya, sesuaikan dengan RUMUS TAKSIRAN. b.1. RAK b.2. RBSL

D. Metode Non Parametrik

Bila asumsi kenormalan dan asumsi lainnya tidak terpenuhi atau sukar untukdipenuhi, walaupun berbegai upaya transformasi data telah dilakukan, maka prosedur alternatif selain uji F, yakni METODE NONPARAMETRIK.

1. Uji Tanda (Sign-Test)---tanpa uji N, H dan Independensi (I) Pengembangan dari uji-t dengan memberikan tanda (+, naik), (-, turun) atau (0, tetap) terhadap perubahan yang terjadi selama pengamatan 2. ―U‖ Test (Mann – Whitney Test)—memenuhi syarat I, tanpa N dan H Pengembangan dari Uji Tanda 3. Uji Kruskal – Wallis (H – Test) Untuk percobaan yang menggunakan RAL. 4. Kai – Kuadrat (Chy-Square Test) Untuk uji kenormalan dan Indenpendensi data, serta uji hubungan antar varibel dan uji 5. Test – Median 6. Test Wilcoxon—Pengembangan dari Test-Median 7. Rank – Korelasi 7.1. Spearman 7.2. Test Korelasi - Spearman 8. Kendall – Rank Korelasi 9. Uji Friedman Untuk percobaan yang menggunakan RAK.

Q2

r( Yi.-Y..)2(Y.j-Y..)2

JK(non aditif)

JK(galat)/db(galat)