lbm 1-tropis sgd 19
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
1/13
STEP 7
1. Mengapa demam?
merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh, dimana
suhu tersebut melebihi dari suhu tubuh normal. Proses perubahan suhu
yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh zat
toksis (racun) yang masuk kedalam tubuh.
Umumnya,keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan
(inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya
merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya
serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses
peradangan diawali dengan masuknya racun ke dalam tubuh kita.
Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab
sakit. ikroorganisme (!) yang masuk ke dalam tubuh umumnya
memiliki suatu zat toksin"racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen
eksogen. #engan masuknya ! tersebut, tubuh akan berusahamelawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara
pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit
untuk memakannya (fagositosit).
#engan adanya proses fagositosit ini, tentara$tentara tubuh itu akan
mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen
endogen (khususnya interleukin %" &'$%) yang berfungsi sebagai anti
infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang
sel$sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk
mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. sam
arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase .
Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh
hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (P*+).
Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari
enzim siklooksigenase(C!). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan
mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. -ebagai
kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik
patokan suhu tubuh (di atas suhu normal).
2. Kalo ang bukan karena in!eksi? "agaimana mekanismena?
!agositosis # !agositosis pirogen non mi$robial terjadi pada proses trans!usi
darah dan anemia hemolitik immune
steroid # steroid tertentu bersi!at pirogenik untuk manusia. metaboli$
androgen diketahui sebagai perangsangan pelepasan %&'1 bila hana
disuntikkan se$ara intramus$ular.
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
2/13
(. Mengapa demamna sore malam hari selama 7 hari?
Sore harimetabolism tubuh menurunakti)itas bakteri meningkat.
7 harimasa inkubasi salmonella selama ('21 hari.
*. Mengapa neri kepala, pusing?
+eri kepalahub. engan in!eksi -demamplasma pe$ahen/im
bradikinin dan !ibropeptida -darimana aaa?? menebabkan )asodilatasi dan
permeabilitas meningkataliran darah ang dialihkan banakjantung kerja
$epatpeningkatan tekanan intra$ranialneri kepala.
0. Mengapa Tidak enak diperut, mual muntah kembung diare?
PT&3%
45& -asam lambung dalam lambung berperan sebagai penghambat masukna
Salmonella spp dan lain'lain bakteri usus. 6ika Salmonella spp masuk bersama'
sama
$airan, maka terjadi pengen$eran 45& ang mengurangi daa hambat terhadap
mikroorganisme penebab penakit ang masuk. aa hambat 45& ini akan
menurun
pada aktu terjadi pengosongan lamung, sehingga Salmonella spp dapat masuk ke
dalamusus penderita dengan lebih senang. Salmonella spp seterusna memasuki !olikel'
!olikel
lim!e ang terdapat di dalam lapisan mukosa atau submukosa usus, bereplikasi
dengan
$epat untuk menghasilkan lebih banak Salmonella spp. Setelah itu, Salmonella spp
memasuki saluran lim!e dan akhirna men$apai aliran darah. engan demikian
terjadilah
bakteremia pada penderita. engan meleati kapiler'kapiler ang terdapat dalam
dinding
kandung empedu atau se$ara tidak langsung melalui kapiler'kapiler hati dankanalikuli
empedu, maka bakteria dapat men$apai empedu ang larut disana. Melalui empedu
ang
in!ekti! terjadilah in)asi kedalam usus untuk kedua kalina ang lebih berat daripada
in)asi tahap pertama. %n)asi tahap kedua ini menimbulkan lesi ang luas pada
jaringan
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
3/13
lim!e usus ke$il sehingga gejala'gejala klinik menjadi jelas. emam ti!oid merupakan
salah satu bekteremia ang disertai oleh in!eksi meneluruh dan toksemia ang
dalam.
"erbagai ma$am organ mengalami kelainan, $ontohna sistem hematopoietik ang
membentuk darah, terutama jaringan lim!oid usus ke$il, kelenjar lim!e abdomen,
limpadan sumsum tulang. Kelainan utama terjadi pada usus ke$il, hana kadang'kadang
pada
kolon bagian atas, maka Salmonella paratphi " dapat menimbulkan lesi pada
seluruh
bagian kolon dan lambung.
Pada aal minggu kedua dari penakit demam ti!oid terjadi nekrosis super!isial ang
disebabkan oleh toksin bakteri atau ang lebih utama disebabkan oleh pembuntuan
pembuluh'pembuluh darah ke$il oleh hiperplasia sel lim!oid -disebut sel ti!oid.
Mukosaang nekrotik kemudian membentuk kerak, ang dalam minggu ketiga akan lepas
sehingga terbentuk ulkus ang berbentuk bulat atau lonjong tak teratur dengan
sumbu
panjang ulkus sejajar dengan sumbu usus. Pada umumna ulkus tidak dalam
meskipun
tidak jarang jika submukosa terkena, dasar ulkus dapat men$apai dinding otot dari
usus
bahkan dapat men$apai membran serosa.
Pada aktu kerak lepas dari mukosa ang nekrotik dan terbentuk ulkus, maka
perdarahanang hebat dapat terjadi atau juga per!orasi dari usus. Kedua komplikasi tersebut
aitu
perdarahan hebat dan per!orasi merupakan penebab ang paling sering
menimbulkan
kematian pada penderita demam ti!oid. Meskipun demikian, beratna penakit
demam
ti!oid tidak selalu sesuai dengan beratna ulserasi. Toksemia ang hebat akan
menimbulkan demam ti!oid ang berat sedangkan terjadina perdarahan usus dan
per!orasi menunjukkan baha telah terjadi ulserasi ang berat. Sedangkanperdarahan usus dan per!orasi menunjukkan baha telah terjadi ulserasi ang
berat. Pada serangan demam ti!oid ang ringan dapat terjadi baik perdarahan
maupun per!orasi.
Pada stadium akhir dari demam ti!oid, ginjal kadang'kadang masih tetap
mengandung kuman Salmonella spp sehingga terjadi bakteriuria. Maka penderita
merupakan urinar karier penakit tersebut.
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
4/13
8. Mengapa pu$at, gelisah? Pengaturan kenang'lapar.
7. Mengapa &idah kotor di tengah, tepi dan ujung merah dan tremor?
9. Mengapa 4epatomegali?
:. "agaimana hubungan makan di terminal dengan keluhan?
emam ti!oid adalah penakit ang penebaranna melalui saluran $erna -mulut,
eso!agus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dstna. S tphi masuk ke
tubuh
manusia bersama bahan makanan atau minuman ang ter$emar. 5ara penebaranna
melalui muntahan, urin, dan kotoran dari penderita ang kemudian se$ara pasi! terbaa
oleh lalat -kaki'kaki lalat. &alat itu mengontaminasi makanan, minuman, sauran,
maupun buah'buahan segar. Saat kuman masuk ke saluran pen$ernaan manusia,
sebagian
kuman mati oleh asam lambung dan sebagian kuman masuk ke usus halus. ari usus
halus itulah kuman beraksi sehingga bisa ; menjebol; usus halus. Setelah berhasilmelampaui usus halus, kuman masuk ke kelenjar getah bening, ke pembuluh darah,
dan
ke seluruh tubuh -terutama pada organ hati, empedu, dan lain'lain.6ika demikian
keadaanna, kotoran dan air seni penderita bisa mengandung kuman S tphi ang siap
menin!eksi manusia lain melalui makanan atau pun minuman ang di$emari. Sekali
bakteria S. thpi dimakan atau diminum, ia akan membahagi dan merebak ke dalam
saluran darah dan badan akan bertindak balas dengan menunjukkan beberapa gejala
seperti demam.
1
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
5/13
"iasana jika gejala khas itu ang tampak, diagnosis kerja pun bisa langsung
ditegakkan.
>ang termasuk gejala khas emam ti!oid adalah sebagai berikut.
a. Minggu Pertama -aal terin!eksi
Setelah meleati masa inkubasi 1
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
6/13
berlangsung.
Terjadi perlambatan relati! nadi penderita. >ang semestina nadi meningkat
bersama
dengan peningkatan suhu, saat ini relati! nadi lebih lambat dibandingkan
peningkatan
suhu tubuh. 3ejala toksemia semakin berat ang ditandai dengan keadaan
penderita ang
mengalami delirium. 3angguan pendengaran umumna terjadi. &idah tampak
kering,merah mengkilat. +adi semakin $epat sedangkan tekanan darah menurun,
sedangkan diare menjadi lebih sering ang kadang'kadang berarna gelap akibat
terjadi
perdarahan. Pembesaran hati dan limpa. Perut kembung dan sering berbuni.
3angguan
kesadaran. Mengantuk terus menerus, mulai ka$au jika berkomunikasi dan lain'lain.
$. Minggu KetigaSuhu tubuh berangsung'angsur turun dan normal kembali di akhir minggu. 4al itu
jika
terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. "ila keadaan membaik, gejala'gejala
akan
berkurang dan temperatur mulai turun. Meskipun demikian justru pada saat ini
komplikasi perdarahan dan per!orasi $enderung untuk terjadi, akibat lepasna kerak
dari
ulkus. Sebalikna jika keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat
dengan
terjadina tanda'tanda khas berupa delirium atau stupor,otot'otot bergerak terus,inkontinensia al)i dan inkontinensia urin. Meteorisme dan timpani masih terjadi, juga
tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan neri perut. Penderita kemudian
mengalami kolaps. 6ika denut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis lokal
maupun umum, maka hal ini menunjukkan telah terjadina per!orasi usus
sedangkan
keringat dingin,gelisah,sukar bernapas dan kolaps dari nadi ang teraba denutna
memberi gambaran adana perdarahan. egenerasi miokardial toksik merupakan
penebab umum dari terjadina kematian penderita demam ti!oid pada minggu
ketiga.
d. Minggu keempat
Merupakan stadium penembuhan meskipun pada aal minggu ini dapat dijumpai
adana pneumonia lobar atau trombo!lebitis )ena !emoralis.
e. @elaps
Pada mereka ang mendapatkan in!eksi ringan dengan demikia juga hana
menghasilkan
kekebalan ang lemah,kekambuhan dapat terjadi dan berlangsung dalam aktu
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
7/13
ang
pendek.Kekambuhan dapat lebih ringan dari serangan primer tetapi dapat
menimbulkan
gejala lebih berat daripada in!eksi primer tersebut.Sepuluh persen dari demam ti!oid
ang
tidak diobati akan mengakibatkan timbulna relaps.
12.Setelah neutro!il menempel di endotel makro!ag diakti!kan
endotoksin atau &PS adalah komponen dinding bakteri grsam negati)e. dapaterangsang proli!erasi sel " dan sel T serta mengakti!kan makro!aguntukmelepaskan %&'1 ang mema$u )asodilatasi )askuler, melonggarkan hubungan2 selendotel, meningkatkan adhesi neutro!il dan mi!grasi sel sel ke jaringan sekita untukmemakan mikroba. toksin bakteri juga dapat merusak jaringan, mema$u pelepasanhistamine dan sitokin ang dapat merusak ujung2 sara!.
1. Tahap Sensitasi
Pada aal reaksi alergis sebenarna dimulai dengan respon pengenalan
alerganAantigen oleh sel darah putih ang dinamai sel makro!ag, monosit -"ron
dkk, 1::1 dan atau sel denritik -M$ Billiam, 1::8 Sel'sel tersebut berperan
sebagai sel penaji -antigen presenting $ells, sel P5 dan berada dimukosa -dalam
dimukosa hidung, antigenAallergen ang menempel pada permukaan mukosa
ditangkap oleh sel P5, setelah melalui proses internal dalam sel P5, dari
malergen
tersebut terbentuk !ragmen pendek peptida imunogenik, Crakmen ini bergabung
dengan molekul 4& D kelas %% " heterodimer dalam endoplasmi$ reti$ullum sel
P5. Penggabungan ang terjadi akan membentuk komplek peptide'M45'$lass %%
-maor histo$ompatibilit $omloleF $lass %% ang kemudian dipresentasikan
dipermukaan sel P5G kepada salah satu lim!osit T aitu 4olper'T $ell -klon T'5*
H,
dimana Tho, jika selanjutna tho ini memiliki molekul reseptor spesi!ik terhadap
molekul komplek peptide IM45'%% maka akan terjadi penggabungan kedua molekultersebut.
kibat selanjutna sel P5 akan melepas sitokin Salah satuna %nterkulin ' %
-%&'%,sitokin akan mempengaruhi lim!osit jenis T'5* H -Tho ang jika sinal
kostimulator -pro'in!lamotori se$ond Signal induksina $ukup memadai, maka akan
terjadi akti)asi dan proli!erasi sel Tho menjadi Th2 dan Th1G sel ini akan
memproduksi sitokin ang mempunai spe$trum luas sebagai molekul
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
8/13
imunoregulator, antara lain interleukin'( -%&'(, %&'*, %&'0 dan %&'1(. Sitokin %&'*
dan %&'1( akan ditangkap resepiorna pada permukaan lim!isit " istirahat -resting "
sel, sehingga terjadi akti)asi lim!osit ". &im!osit " ini memproduksi imunoglobulin E
-%gE, sedangkan %&'1( dapat berperan sendiri dalam keadaan %&'* rendah -+a$lerio
dkk, 1:90, 3eha, 1:99, sehingga molekul %gE akan melimpah dan berada di
mukosa atau peredaran darah.
2. @eaksi lergis
Molekul %gE ang beredar dalam sirkulasi darah akan memasuki jaringan dan
akan ditangkap oleh reseptor %gE ang berada pada permukaan sel meta$romatik
-mastosit atau sel baso!il, sel ini menjadi akti!. pabila dua light $hain %gE berkonta
dengan allergen spesi!ikna maka akan terjadi degranulasi -pe$ahna dinding sel
mastositAbaso!il dan akibaina terlepas mediator'mediator alergis. @eaksi alergis
ang segera terjadi akibat histamin tersebut dinamakan reaksi alergi !ase $epat
-@C5 ang men$apai pun$akna pada 10'2< menit pada paparan alergen danberakhir pada sekitar 8< menit kemudian.
Sepanjang @C5 mastosit juga melepaskan molekul'molekul kemotaktik
-penarik sel darah putih ke organ sasaran. @eaksi alergis !ase $epat dapat berlanjut
terus sebagai reaksi alergi !ase lambat -@C& sampai 2* bahkan *9 jam kemudian
-Kaliner 1:97. &i$htenstein 1:99. Tanda khas @C& adalah terlihatna
pertambahan
jenis dan jumlah sel'sel in!lamasi ang berakumulasi -berkumpul di jaringan
sasaran.
Sepanjang @C& -$reti$os 1::9 sel eosiino!il akti! akan melepas berbagai
mediator, antara lain basi$ protein, leukotriens $tokines, Sedangkan baso!il akanmelepas histamin, leukotriens dan $tokines. isamping itu berbagai sel
mononu$lear akan melepas histamin releasing !a$tors -4@Cs >ang akan mema$u
mastosit dan baso!il dan melepas histamin lebih banak lagi.
Sepanjang reaksi alergi !ase $epat -@C5 dan reaksi alergi !ase lambat
-@C& sel'sel in!lamasi dilepaskan sebagai prodak protein ang merupakan hasil
kenerja + sel'sel in!lamasi tersebut ang dapat dibagi dalam tiga jenis, 3ran dkk
1::1G"o$her dkkG 5o!!man 1::* s$hleimer dkk 1::.
urham and Till 1::9 3reti$os 1::9G +el dkk 1::9.
Mediator'mediator mastosit A baso!il dan eosino!il, histamin, prostaglandin,
&eukotrien, E5C,-eosino!i $hemota$ti$ !a$toro! anaphla$ti$ +5C -+eutrophil
$hemata$ti$ !a$tor o! anaphla$ti$, dan kinin. Mediator ang berasal dari sel
eosino!il. PC,&T"*,50a kemoaktraktan. &T5* PC, E5PG. Molekul'molekul sitokin
indu$torAstimulatorAakti)alator @% ang terdiri atas, %&'** dan %&'(( ang
mempengaruhi lim!osit " dalam memproduksi %gE. %&'( dan %&'* mempengaruhi
baso!il memproduksi histamin. &Ts dan sitokin'sitokin. %&'( dan %&'0 mempengaruhi
sel eosino!il dalam memproduksi protein'protein basa &Ts dan sitokin. 4@Cs ang
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
9/13
mempengaruhi mastosit dan baso!il melepas histamin lebih banak lagi. %&'*
mempengaruhi epitel, %&'1( mempengaruhii endotel dalam memproduksi J5M
-Jas$ular $ell adhesion mole$ule. Molekul'molekul a$ti)atorAsur)i)al sel eosino!il,
3MD5SC dan %&'(
%&'( dan %&'0 -inerleukin'( dan interleukin'0
12.pa ang menebabkan ketidaksembuhan pasien alaupun sudah minum antibioti$
dan penurun panas?
batna tidak spesi!ik ke bakterina.
@esistensi bakteri terhadap antibiotikna.
osis tidak sesuai.
1(.Kapan penderita diharuskan mondok di rumah sakit dan raat jalan?
Salah satu mani!estasina diarelama'lama bisa dehidrasisokraat inap.ji serologi.
Sakit apa aja ang demamna 7 hari?
emam thpoid
Malaria
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
10/13
EMM T>P4%
EC%+%S%
emam ti!oid pada masarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah,
$enderung
meningkat dan terjadi se$ara endemis. "iasana angka kejadian tinggi pada daerah
tropik
dibandingkan daerah berhaa dingin. Sumber penularan penakit demam ti!oid adalah
penderita ang akti!, penderita dalam !ase kon)alesen, dan kronik karier.. emam Ti!oid
juga dikenali dengan nama lain aitu Tphus bdominalis,Tphoid !e)er atau Enteri$!e)er. emam ti!oid adalahpenakit sistemikang akut ang mempunai karakteritik
demam, sakit kepala dan ketidakenakan abdomen berlangsung lebih kurang ( minggu
ang juga disertai gejala'gejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit. emam ti!oid
-termasuk para'ti!oid disebabkan oleh kuman Salmonella tphi, S paratphi , S
paratphi " dan S paratphi 5. 6ika penebabna adalah S paratphi, gejalana lebih
ringan dibanding dengan ang disebabkan oleh S tphi.
PE+>E""
emam ti!oid disebabkan oleh -almonella thypidan -almonella parathypi.
Salmonela merupakan bakteri gram negati! berbentuk batang ang termasuk dalam!amili Enteroba$teria$eae. Salmonella memiliki karakteristik mem!ermentasikan glukosa
dan mannose tanpa memproduksi gas, tetapi tidak mem!ermentasikan laktosa atau
sukrose. Seperti Enteroba$teria$eae ang lain Salmonella memiliki tiga ma$am antigen
aitu antigen -tahan panas, terdiri dari lipopolisakarida, antigen Ji -tidak tahan
panas, polisakarida, dan antigen 4 -dapat didenaturasi dengan panas dan alkohol.
ntigen ini dapat digunakan untuk pemeriksaan penegak diagnosis. -"rooks, 2
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
11/13
PE+>E"@+ KM+
emam ti!oid adalah penakit ang penebaranna melalui saluran $erna -mulut,
eso!agus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dstna. S tphi masuk ke
tubuh
manusia bersama bahan makanan atau minuman ang ter$emar. 5ara penebaranna
melalui muntahan, urin, dan kotoran dari penderita ang kemudian se$ara pasi! terbaa
oleh lalat -kaki'kaki lalat. &alat itu mengontaminasi makanan, minuman, sauran,
maupun buah'buahan segar. Saat kuman masuk ke saluran pen$ernaan manusia,
sebagian
kuman mati oleh asam lambung dan sebagian kuman masuk ke usus halus. ari usus
halus itulah kuman beraksi sehingga bisa ; menjebol; usus halus. Setelah berhasil
melampaui usus halus, kuman masuk ke kelenjar getah bening, ke pembuluh darah,
dan
ke seluruh tubuh -terutama pada organ hati, empedu, dan lain'lain.6ika demikian
keadaanna, kotoran dan air seni penderita bisa mengandung kuman S tphi ang siapmengin!eksi manusia lain melalui makanan atau pun minuman ang di$emari. Pada
penderita ang tergolong $arrier -pengidap kuman ini namun tidak menampakkan gejala
sakit, kuman Salmonella bisa ada terus menerus di kotoran dan air seni sampai
bertahun'
tahun. S. thpi hana berumah di dalam tubuh manusia. leh kerana itu, demam ti!oid
sering ditemui di tempat'tempat di mana pendudukna kurang mengamalkan
membasuh
tangan manakala airna mungkin ter$emar dengan sisa kumbahan.
Sekali bakteria S. thpi dimakan atau diminum, ia akan membahagi dan merebak ke
dalam saluran darah dan badan akan bertindak balas dengan menunjukkan beberapagejala seperti demam. Pembuangan najis di merata'rata tempat dan hinggapan lalat
-lipas
dan tikus ang akan menebabkan demam ti!oid.
PT&3%
45& -asam lambung dalam lambung berperan sebagai penghambat masukna
Salmonella spp dan lain'lain bakteri usus. 6ika Salmonella spp masuk bersama'sama
$airan, maka terjadi pengen$eran 45& ang mengurangi daa hambat terhadap
mikroorganisme penebab penakit ang masuk. aa hambat 45& ini akan menurun
pada aktu terjadi pengosongan lamung, sehingga Salmonella spp dapat masuk ke
dalam
usus penderita dengan lebih senang. Salmonella spp seterusna memasuki !olikel'
!olikel
lim!e ang terdapat di dalam lapisan mukosa atau submukosa usus, bereplikasi dengan
$epat untuk menghasilkan lebih banak Salmonella spp. Setelah itu, Salmonella spp
memasuki saluran lim!e dan akhirna men$apai aliran darah. engan demikian
terjadilah
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
12/13
bakteremia pada penderita. engan meleati kapiler'kapiler ang terdapat dalam
dinding
kandung empedu atau se$ara tidak langsung melalui kapiler'kapiler hati dan kanalikuli
empedu, maka bakteria dapat men$apai empedu ang larut disana. Melalui empedu
ang
in!ekti! terjadilah in)asi kedalam usus untuk kedua kalina ang lebih berat daripada
in)asi tahap pertama. %n)asi tahap kedua ini menimbulkan lesi ang luas pada jaringan
lim!e usus ke$il sehingga gejala'gejala klinik menjadi jelas. emam ti!oid merupakan
salah satu bekteremia ang disertai oleh in!eksi meneluruh dan toksemia ang dalam.
"erbagai ma$am organ mengalami kelainan, $ontohna sistem hematopoietik ang
membentuk darah, terutama jaringan lim!oid usus ke$il, kelenjar lim!e abdomen, limpa
dan sumsum tulang. Kelainan utama terjadi pada usus ke$il, hana kadang'kadang
pada
kolon bagian atas, maka Salmonella paratphi " dapat menimbulkan lesi pada seluruh
bagian kolon dan lambung.Pada aal minggu kedua dari penakit demam ti!oid terjadi nekrosis super!isial ang
disebabkan oleh toksin bakteri atau ang lebih utama disebabkan oleh pembuntuan
pembuluh'pembuluh darah ke$il oleh hiperplasia sel lim!oid -disebut sel ti!oid. Mukosa
ang nekrotik kemudian membentuk kerak, ang dalam minggu ketiga akan lepas
sehingga terbentuk ulkus ang berbentuk bulat atau lonjong tak teratur dengan sumbu
panjang ulkus sejajar dengan sumbu usus. Pada umumna ulkus tidak dalam meskipun
tidak jarang jika submukosa terkena, dasar ulkus dapat men$apai dinding otot dari usus
bahkan dapat men$apai membran serosa.
Pada aktu kerak lepas dari mukosa ang nekrotik dan terbentuk ulkus, maka
perdarahanang hebat dapat terjadi atau juga per!orasi dari usus. Kedua komplikasi tersebut aitu
perdarahan hebat dan per!orasi merupakan penebab ang paling sering menimbulkan
kematian pada penderita demam ti!oid. Meskipun demikian, beratna penakit demam
ti!oid tidak selalu sesuai dengan beratna ulserasi. Toksemia ang hebat akan
menimbulkan demam ti!oid ang berat sedangkan terjadina perdarahan usus dan
per!orasi menunjukkan baha telah terjadi ulserasi ang berat. Sedangkan perdarahan
usus dan per!orasi menunjukkan baha telah terjadi ulserasi ang berat. Pada
serangan demam ti!oid ang ringan dapat terjadi baik perdarahan maupun per!orasi.
Pada stadium akhir dari demam ti!oid, ginjal kadang'kadang masih tetap mengandung
kuman Salmonella spp sehingga terjadi bakteriuria. Maka penderita merupakan urinar
karier penakit tersebut.
kibatna terjadi miokarditis toksik, otot jantung membesar dan melunak. nak'anak
dapat mengalami perikarditis tetapi jarang terjadi endokaritis. Trombo!lebitis, periostitis
dan nekrosis tulang dan juga bronkhitis serta meningitis kadang'kadang dapat terjadi
pada demam ti!oid.
3M"@+ K&%+%K
-
8/12/2019 LBM 1-Tropis SGD 19
13/13
Masa %nkubasi
Masa inkubasi dapat berlangsung 7'21 hari, alaupun pada umumna adalah 1