lbm 1 tht-ulil

Upload: akhmad-ulil-albab

Post on 03-Apr-2018

324 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    1/32

    Step 7

    1. Anatomi telinga?

    Terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membrane timpani. 1/3 lateral kartilago

    dan 2/3 medial tulang. Dilapisi kulit dan kelenjar seruminase (modifikasi kelenjar keringat).

    Struktur :

    a. Auricular terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit.b. Meatus Acuticus Externus, terdiri dari :

    Pars cartilage : 1 cm Pars ossea : 2 cm

    Persarafan telinga luar :

    a. Nervus auriculotemporalisb. Nervus occipitalis minorc. Nervus auricularis majord. Ramus auricularis nervi vagie. Nervus facialisPerdarahan telinga luar :

    a. Arteri temporalis superficialb. Ramus auricularis profundus arteri maxillariesc. Arteri auricularis posterior

    A. Telinga tengahDipisahkan dengan telinga luar oleh membrane tympani.

    Batas-batas :

    a. Batas luar : membrane tympanib. Batas depan : tuba eustachiic. Batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    2/32

    d. Batas belakang : aditus ad antrum (lubang yang menghubungkan telinga tengahdengan antrum mastoid), kanalis fasialis pars vertikalis

    e. Batas atas : tegmen timpani (meningen/otak)f. Batas dalam : dari atas ke bawah kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis,

    tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window) dan

    promontorium.

    Organ-organ yang terdapat di telinga tengah :

    a. Membrane tympaniMemisahkan cavum tympani dengan meatus acisticus externum (m.a.e)

    Membrane tipis, semitransparan, oval, kedudukan miring caudomedial, 50 derajatterhadap m.a.e.

    Terdiri dari pars flaccid/membrane Shrapnell (superior) dan pars tensa/membranepropria (inferior)

    Dilekati oleh manubrium malei pada permukaan medialnya.

    Bayangan penonjolan bagian bawah maleus disebut Umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light) kearah bawah, yaitu pukul 7

    untuk membrane timpani kiri dan pukul 5 untuk membrane timpani kanan.

    Reflex cahaya adalah cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membrane timpani,yaitu serabut sirkuler dan radier. Secara klinis reflex ini dapat dinilai, misalnya bila

    reflex cahaya mendatar, berarti terdapat gangguan pada tuba eustachii.

    Membrane timpani dibagi menjadi 4 kuadran :o Antero-superioro Postero-superioro Antero-inferioro Postero-inferiorBila melakukan miringotomi atau parasentesis, dibuat insisi di bagian postero-

    inferior, sesuai dengan arah serabut

    Untuk menyatakan letak perforasi

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    3/32

    b. Cavum tympaniRongga berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis.

    Struktur : memiliki 4 dinding, atap dan dasar.

    DINDING

    Terdiri dari dinding lateral, medial, anterior dan posterior

    Dinding lateral

    Terisi membrane tympani dan cincin tulang tempat perlekatan membrane tympani,

    pars squamosa os temporalis.

    Terdapat bangunan chorda tympani, yang menyilang pars flaccid

    Dinding medial

    Memisahkan cavum tympani dengan telinga dalam, terdapat beberapa bangunan :

    Fenestra vestibule, menuju telinga dalamo Lateral : basis stapediuso Medial : perilymphe vestibuli

    Fenestra cochlearis, medial, perilymphe dari ujung saluran cochlea Promontorium : dibentuk dari tonjolan bagian cochlea dan mengandung

    serabut saraf dari plexus tympanicus.

    Tonjolan dari canalis nervus facialis.Dinding anterior

    Terdapat bangunan :

    Tuba auditiva (eustachii), fungsi untuk menyamakan tekanan telinga tengah danfaring

    Canalis untuk M. tensor tympanicus Cabang-cabang arteri carotis internaDinding posterior

    Terdapat bangunan :

    Aditus dan antrum mastoideum Eminentia pyramidalis (M. stapedius)

    ATAP

    Tegmen tympani (bagian dari os petrosum), memisahkan cavum tympany dengan fosa

    crania media

    DASAR

    Memisahkan cavum tympany dari A. carotis interna dan V. jugularis interna

    Dibentuk oleh :

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    4/32

    Lamina tympanica (os petrosum) Fossa jugulare Canalis caroticus Nervus Jacobsen (cabang tympanica N.IX)

    c. Ossicula auditivaMalleus

    Bagian-bagian :

    Caput : bersendi dengan incus Leher (collum mallei) Manubrium

    o Tempat insertion M. tensor tympanicumo Melekat pada membrane tympani

    Processus anterior : berhubungan dengan fissure petrotympanicum Processus lateralis : berhubungan dengan bagian atas membrane tympaniIncus

    Bagian-bagian :

    Corpus : bersendi dengan caput mallei Crus longum : bersendi dengan caput stapedii Crus brevis : berhubungan dengan recessus epitympanicusStapes

    Caput : bersendi dengan incus Collum : tempat insertion M. stapedius Crus : menghubungkan collum dengan basis Basis : melekat pada fenestra ovalisPersendian ossicula auditiva : articulation synovial

    Fungsi : menghantarkan getaran suara ke telinga dalam

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    5/32

    B. Telinga dalamTELINGA DALAM

    Berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan.

    LABYRINTH OSSEA

    Struktur ini letaknya di dalam pars petrosa ossis temporalis, dilapisi periosteum dan

    mengandung cairan perilymphe. Didalamnya terdapat labyrinth membranaceae yang terdiri

    dari 3 bagian :

    Vestibulum

    Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis semicircularis (belakang). Isi

    o Sacculuso Utriculuso Sebagian dari ductus endolymphaticus

    Cochlea

    Berfungsi dalam proses pendengaran dan keseimbangan

    Berbentuk konus (seperti rumah keong) Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu dimana cochlea melingkar seperti

    spiralis

    Isinya ductus cochlearis Membrane basilaris membagi saluran didalam cochlea menjadi dua (scala tympani

    dan scala vestibuli) dan saling berhubungan di apeksnya

    Membrane vestibularisDiantara membrane vestibularis dan membrane basilaris terdapat spiral organ atau

    organ dari Corti.

    Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfe skala timpani dan

    skala vestibuli. Koklea terdiri dari:

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    6/32

    i. Skala vestibuli: berisi perilimfeii. Skala media : berisi endolimfe

    iii. Skala timpani: berisi perilimfe

    Canalis semicircularis

    Berfungsi dalam keseimbangan kinetic

    Terdiri dari 3 buah canalis

    Anterior Posterior Lateral Semua canalis ini saling tegak lurus 90 derajat dan saling tegak lurus satu dengan

    lain, dan terletak 45 derajat thd bidang sagital

    Semua canalis berbentuk 2/3 lingkaran Pada satu ujungnya melebar membentuk ampula

    2. Mekanisme mendengar?Fungsi telinga tengah adalah sebagai penghantar getaran suara ke telinga bagian dalam yaitu :

    Suara ditangkap oleh daun telinga dan alirkan melalui liang telinga untuk menggetrkan membran

    timphani, dan getaran tersebut diulajutkan ke tulang maleus,lalu ke inkus dan ke stapes sehingga

    menimbulakn suatu gelombang di membrana basilaris dan organ corti dengan menggerkkan

    perilimfe dan endolimfe sehingga terjadi potensial aksi pada serabut serabut saraf pendengaran ,

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    7/32

    disini gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektrokimia lalu ditransmisikan ke saraf

    cranialis VIII dan meneruskannya ke pusat saraf sensorik pendengaran di otak (area 39 40) melalu

    saraf pusat yang ada di lobus temporalis

    Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam

    bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

    menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

    pendengaran (maleus, inkus, dan stapes). Rantai tulang ini bergerak dengan frekuensi yang sama,

    memindahkan getaran dari membran timpani ke jendela oval yang menghubungkan ke telinga

    dalam. Tulang-tulang pendengaran itu yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang

    pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong.(6)

    Energi

    tulang yang telah diamplifikasi akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong

    sehingga perilimfa pada skala vestibuli bergetar. Getaran diteruskan melalui membrana Reissner

    yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antar membran basilaris dan

    membra tektorial. Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang mnyebabkan terjadinya defleksi

    stereosillia sel-sel rambut sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pengelepasan ion bermuatan

    listrik. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

    neurotransmitter ke sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius.(8)

    1. Telinga luarAuricula

    Mengumpulkan suara yang diterima

    Meatus acusticus extemus:

    Menyalurkan / meneruskan suara ke kanalis auditorius externus

    Canalis auditorius extorius:

    Meneruskan suara ke membran timpani

    Gambar 1.4 Anatomi Telin a Dalam

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    8/32

    Membran timpani :Sebagai resonator mengubah gelombang udara gel. Mekanik

    2. Telinga tengahTuba auditorius (eustachii)

    Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan

    nasofaring yang berfungsi sebagai:

    Proteksi : melindungi dari kuman Drainase : mengeluarkan cairan Aerofungsi : menyamakan tekanan luar dan dalamTuba Eustachius terdiri dari tulang rawan pada dua pertiga ke arah nasofaring dan se-

    pertiganya terdiri dari tulang. Pada anak, tuba lebih pendek, lebih lebar dan kedudukannya

    lebih horizontal dari tuba orang dewasa. Panjang tuba orang dewasa 37,5 mm dan pada anak

    di bawah 9 bulan adalah 17,5 mm

    Tulang pendengaran : maleus, inkus, stapes

    Memperkuat gerakan mekanik dari membran timpani untuk diteruskan ke foramen ovale

    pada koklea, sehingga perilimfe pada skala vestibule akan berkembang.

    3. Telinga dalamReseptor pendengaran

    Koklea Skala vestibule : mengandung perilimfe Skala media : mengandung endolimfe Skala timpani : mengandung perilimfeOrganon Corti

    Mengandung sel-sel yang merupakan reseptor pendengaran di membran basilaris.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    9/32

    Berawal dari pengumpulan getaran udara oleh auricular dan diteruskan ke membrana tympani yang

    akan melakukan reflek tympani yaitu penyesuaian transmisi atau frekuensi suara yang dapat

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    10/32

    diterima pada reseptor reseptor saraf dalam telinga dalam (N. VIII / N. koklearis) dan diteruskan ke

    batang otak

    Mekanisme lebih jelas dimulai dari telinga luar yang mengumpulkan gelombang suara dan

    menghantarkannya ke membrane tymphani.Kemudian tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus,

    dan stapes dalam telinga tengah (sebelah dalam membrane tymphani) bertindak sebagai pengungkit

    dan menghantarkan suara ke foramen ovale yang merupakan bagian dari telinga dalam.Telinga

    dalam yang berisi cairan encer dan susunannya sedemikian rupa mengubah getaran udara yang

    besar tetapi lemah menjadi getaran kecil tapi lebih keras.Mekanisme inilah yang disebut impedance

    matching. Mekanisme Impedance Matching ini sendiri merupakan mekanisme ungkit dan

    mekanisme hidrolik yang akan memperbesar impuls suara menjadi 18,2 kali (setara dengan 25 dB).

    Dari mekanisme ungkit antara manubrium malei dan krus longus inkudis dengan perbandingan luas

    1,3 : 1 akan memperbesar impuls suara pada membrane tymphani sebesar 1,3 kali pada foramen

    ovale. Sedangkan dari mekanisme hidrolik perbandingan luas membrane tymphani dan foramen

    ovale adalah 20 : 1, akan tetapi yang efektif menghantarkan suara adalah pars tensa yang

    merupakan 2/3 bagian dari luas membrane tymphani sehingga perbandingan efektifnya menjadi 14 :

    1 dan total penguatan suara menjadi 1,3 x 14 = 18, 2 kali

    Telinga tengah yang berisi udara dan berhubungan dengan nasofaring melalui tuba auditorius (tuba

    eustachius) yang dalam keadaan normal tertutup, namun sewaktu menelan akan terbuka. Sewaktu

    terbuka tekanan di sebelah dalam dari membrane tymphani menjadi sama dengan tekanan di luar.ini penting karena membrane tymphani baru akan bergetar baik kalau tekanan pada kedua sisinya

    sama. Kalau tidak sama maka akan timbul ketulian. ini bisa juga disebabkan karena tersumbatnya

    tuba auditorius misalnya oleh mucus pada influenza

    Getaran dalam cairan telinga diubah menjadi impuls saraf di cochlea.Cochlea terdiri dari serangkaian

    pipa melingkar membentuk 2 gulungan yang bersumbu tengah.Struktur keseluruhan menyerupai

    rumah siput.Foramen ovale yang merupakan awal dari pipa pertama disebut skala vestibule.Pipa ini

    berisi cairan yang disebut perilymph yang komposisinya mirip dengan cairan cerebrospinal.Skala

    vestibuli dipisahkan oleh membrane dari skala media. Skala media berisi cairan endolymph yang

    mirip dengan cairan pada sel dan mempunyai kadar kalium yang tinggi. Skala media dipisahakan dari

    pipa ketiga, skala tymphani oleh membrane basilaris

    Getaran suara dalam cairan skala vestibule diteruskan ke cairan dalam skala media, membrane

    basilaris, dan ke cairan dalam skala tymphani. Bila membrane ovale bergerak ke dalam maka

    membrane rotundum akan bergerak ke luar dan sebaliknya. Getaran dari membrane basilaris ini

    yang akan menghasilkan impuls saraf dalam nervus auditorius. Di bagian pangkal dekat membrane

    ovale, membrane basilaris adalah pendek, kearah ujung panjangnya bertambah dan mencapai

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    11/32

    maksimum di apeks.Ujung ujung saraf dijumpai di dasar sel rambut dari organ corti.Bagian ini

    terletak di atas dari membrane basilaris.Rambutnya sendiri terbenam dalam membrane tektoria.

    Suara berfrekuensi rendah menyebabkan seluruh membrane basilaris bergetar

    Di telinga dalam, untuk bisa ditransmisikan ke N. VIII, gelombang suara mekanis harus diubah

    menjadi energy elektro kimia. Terjadinya peristiwa listrik pada organ corti ini dikenal dengan proses

    transduksi. Terjadinya proses tranduksi dimulai dari bersentuhannya ujung silia atau rambut sel

    sensoris pada organ corti dengan membrane tektoria. Pergerakan sel rambut ini akan menimbulkan

    reaksi biokimiawi pada sel sensorik sehingga timbul muatan listrik negatif pada dinding sel. Ujung N.

    VIII yang menempel pada sel sensorik akan menampung mikroponik yang terbentuk. Lintasan impuls

    auditorik selanjutnya menuju ganglion spiralis corti, N. VIII, nucleus cochlearis di medulla oblongata,

    kolikulus superior, korpus genikulatum medial, dan korteks auditori di lobus temporalis serebri

    3. Mgp pd penderita terdapat keluhan keluar cairan dari telinga kanan?4. Mengapa bisa keluar cairan yg bau & pendengaran berkurang?

    Gangguan telinga luar dan telinga tengah dapat menyebabkan tuli konduktif, sedangkan gangguan

    telinga dalam menyebabkan tuli saraf, yang terbagi atas tuli koklea dan tuli retrokoklea .

    . Sumbatan tuba eustachius menyebabkan gangguan telinga tengah dan akan terdapat tuli

    konduktif. Gangguan pada vena jugulare berupa aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi

    sesuai dengan denyut jantung.

    Antara inkus dan maleus berjalan cabang n. fasialisis yang disebut korda timpani. Bila terdapat

    radang di telinga tengah atau trauma mungkin korda timpani terjepit, sehingga timbul gangguan

    pengecap.

    Di dalam telinga dalam terdapat alat keseimbangan dan alat pendengaran. Obat-obat dapat

    merusak stria vaskularis, sehingga saraf pendengaran rusak, dan terjadi tuli saraf. Setelah

    pemakaian obat ototoksik seperti streptomisin, akan terdapat gejala gangguan pendengaran

    berupa tuli saraf dan gangguan keseimbangan.

    Tuli dibagi atas tuli konduktif, tuli saraf(sensorineural deafness) serta tuli campur

    (mixed deafness).

    Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau penyakit di

    telinga luaratau di telinga tengah. Pada tuli saraf (perseptif, sensorineural) kelainan terdapat pada

    koklea (telinga dalam, nervus VIII atau di pusat pendengaran), sedangkan tuli campur, disebabkan

    oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli campur dapat merupakan satu penyakit, misalnya

    radang telinga tengah dengan komplikasi ketelinga dalam atau merupakan dua penyakit yang

    berlainan, misalnya tumor nervus VIII (tuli saraf) dengan radang telinga tengah (tuli konduktif).

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    12/32

    Jadi jenis ketulian sesuai dengan letak kelainan.

    Suara yang didengar dapat dibagi dalam bunyi, nada murni dan bising ..

    Bunyi (frekuensi 20 Hz . 18.000 Hz) merupakan frekuensi nada murni yang dapat didengar oleh

    telinga norma!.

    Nada murni (pure tone), hanya satu frekuensi, misalnya dari garpu tala, piano.

    Bising (noise) dibedakan antara : NB (narrow band), terdiri atas beberapa frekuensi, spektrumnya

    terbatas dan WN (white noiise), yang terdiri dari banyak frekuensi. (Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT,

    FKUI

    Stadium

    OMA dalam perjalanan penyakitnya dibagi menjadi lima stadium, bergantung pada

    perubahan pada mukosa telinga tengah, yaitu stadium oklusi tuba Eustachius, stadium hiperemis

    atau stadium pre-supurasi, stadium supurasi, stadium perforasi dan stadium resolusi (Djaafar,

    2007).

    5. Mengapa ditemukan perforasi membran timpani dgn adanya granulasi?

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    13/32

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    14/32

    6. Apa hubungan sering mengorek2 telinga dengan keluhan?7. Mengapa dokter menyarakan foto rontgen & kultur beserta hasil?8. Apa hubungan riwayat penyakit penderita dgn batuk pilek?

    Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek

    yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius,

    mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar

    saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel

    darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya

    terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran

    Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang

    gendang telinga.

    Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan

    tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak

    dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan

    halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45

    desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling

    berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena

    tekanannya. OMA dapat berkembang menjadi otitis media supuratif kronis apabila gejala

    berlangsung lebih dari 2 bulan, hal ini berkaitan dengan beberapa faktor antara lain higiene, terapi

    yang terlambat, pengobatan yang tidak adekuat, dan daya tahan tubuh yang kurang baik.

    Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

    PATOGENESIS

    Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara fisiologik

    terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba kedalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba

    eustachii enzim dan antibody.

    Seperti yang diketahui bahwa OMA dapat terjadi karena infeksi saluran nafas atas yang menginvasi

    telinga tengah melalui tuba Eustachii. Pada bayi, makin sering bayi terserang infeksi saluran nafas

    atas makin besar kemungkinan terjadinya OMA. Pada bayi terjadinya OMA dipermudah oleh karena

    tuba Eustachiusnya pendek, lebar dan agak horizontal letaknya.

    Pada OMA terjadi keadaan yang patologis di mukosa yang melapisi tuba Eustachii, telinga tengah,

    dan sel mastoid, di mana terkumpul sekret, terjadi proses supurasi, terjadi kerusakan silia sehingga

    tidak dapat mengalirkan sekret menuju tuba Eustachii. Adanya kumpulan mukopus dalam telinga

    tengah mengakibatkan tekanannya meningkat, membran timpani meradang dan menonjol. Tekanan

    yang tinggi akan mempengaruhi pembuluh darah dalam membran timpani. Selanjutnya timbul

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    15/32

    nekrosis iskemik pada membran timpani, sehinga terjadi perforasi dan keluar pus. Dengan adanya

    perforasi ini gejala klinis seperti sakit telinga dan demam akan berkurang. Proses yang terjadi di

    telinga tengah adalah akumulasi, dekomposisi, dan iritasi. Mukosa menjadi rusak, terjadi

    desintegrasi periosteum, terjadi trombosis arteri yang berakibat berkurangnya aliran darah ke

    mukosa periosteum dan tulang telinga. Pada OMA yang tidak diobati dengan baik dan adekuat, bisa

    terjadi otitis media perforata kronik, dapat meluas ke otak melalui tegmen timpani, terutama jika

    disertai denagn kerusakan mukosa, tulang dan jaringan sekitarnya.

    9. Hubungan keluhan dengan usia penderita, faktor resiko apalgi yg mempengaruhi?10.DD?

    Klasifikasi:Otitis media

    Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah , tuba eustachius ,

    antrum mastoid, dan sel mastoid.

    Otitis media terbagi atas otitis media supuratifdan non supuratif(= otitis media serosa = otitis media

    sekretoria = otitis media musinosa = otitis media efusi)

    Masing masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis , yaitu otitis media supuratif akut

    (Otitis Media Akut= OMA) dan Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK). Begitu pula otitis media serosa

    terbagi menjadi otitis media serosa akut (barotrauma = aerotitis ) dan otitis media serosa kronis .

    Selain itu terdapat juga otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa atau otitis media

    sifilitika. Otitis media adhesiva.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    16/32

    3.1 OTITIS MEDIA SUPURATIF

    Telinga tengah biasanya steril meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara fisiologik

    terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa dan

    tuba eustachius, enzim dan antibodi.

    Otitis media terjadi karena faktor pertahanan tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba eustachius

    merupakan faktor penyebab utama dari otitis media. Karena fungsinya terganggu, pencegahan

    muasi hormon ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan. Pencetus lain adalah infeksi saluran

    nafas atas.

    Otitis media supuratif terbagi 2 :

    1. OM Supuratif Akut (OMA)

    2. OM. Supuratif Kronis (OMSK)

    Penyebab keduanya adalah bakteri golongan coconus.

    3.1.1 OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT

    Otitis media akut terjadi karena factor pertahanan ini terganggu. Sumbatan tuba eustachius

    meriupakan penyebab utama dari otitis media. Karena fungsi tuba terganggu, pencegahan invasi

    kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke telinga tengah dan terjadi

    peradangan.Pencetus OMA ialah infeksi saluuran napas atas.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    17/32

    Pada anak, makin sering anak terserang infeksi saluran napas atas maka makin besar kemungkinan

    terjadinya OMA. Pada bayi, terjadinya OMA dipermudah oleh karena tuba eustachiusnya pendek,

    lebar, dan agak horizontal letaknya.

    3.1.1.1 Patologi

    Kuman penyebab utama adalah sterptococus hemoliticfus, staphilococus aureus, pneumococus.

    kadang ditemukan haemofillus influenza, e.coli, sterptococus anhaemoliticus, proteus vulgaris, dan

    pseudomonas aeruginosa.

    H. Influenza sering ditemukan pada anak yang berusia di bawah 5 tahun

    3.1.1.2 Stadium OMA

    Perubahan nukosa telinga tengah sebagai akibat infejsi dapat dibagi atas 5 stadium :

    1. Stadium Oklusi Tuba EustachiusAdanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam

    telinga tengah, karena adanya absorpsi udara.

    Kadang membran timpani terlihat normal atau berwarmna keruh pucat.

    Efusi mungkin telah terjadi , tapi tidak dapat dideteksi

    Stadium ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau

    alergi

    2.

    Stadium HiperemisTampak pembuluh darah melebar di membran timpani sehingga membran timpani tampak

    hipermeis serta edema.

    Sekret yang terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga suikar dilihat

    3. Stadium SupurasiEdema yang hebat pada mukosa telinga tenagh dan hancurnya sel epitel superficial, serta

    terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani yang menyebakan membran timpani

    menonjol (bulging) ke arah telinga luar

    Pasien tampak sangat sakit, dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah

    hebat.

    Bila tidak dilakukan insisi (miringotomi) pada stadium ini, kemungkinan besar membran

    timpani akan ruptur dan keluar nanah ke liang telinga luar. Dann bila ruptur, maka lubang

    tempat ruptur ( perforasi ) tidak akan menutup kembali

    4. Stadium PerforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman

    yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    18/32

    5. Stadium Resolusi

    3.1.1.3 Gejala Klinik OMA

    Gejala tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien.

    Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utamanya adalah rasa nyeri didalam telinga dan

    panas yang tinggi, biasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya,.

    Pada anak yang sulebih besar/ pada dewasa, disamping rasa nyeri juga terdapat gangguan

    pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar.

    Pada bayi dan anak kecil, gejala khas OMA adalah suhu tubuh tinggi dapat sampai 39,5 C (pada

    stadium supurasi), anak gelisah dan sukar tidur, tiba tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang,

    dan kadang kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka

    sekret mengalir ke liang telinga , suhu tubuh turun anak tertidur tenang

    3.1.1.4 Terapi

    Pengobatan OMA tergntung stadium penyakitnya.

    Pada stadium oklusi, penggobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius,

    sehingga tekanan negatif pada telinga tengah hilang, sehingga diberikan obat tetes hidung HCl

    efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak 12 tahun dan pada orang dewasa.

    Sumber infeksi harus diobati

    Antibiotik diberikan jika penyebabnya kuman, bukan oleh virus atau alergi

    Stadium Presupurasi adalah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika. Bila membran timpani

    sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya dilakukan miringotomi.

    Antibiotik yang dianjurkan ialah golongan penisilin (ampicillin)..

    Antibiotik yang dianjurkan ialah dari golongan penisilin atau ampicilin. Terapi awal diberikan

    penicillin intramuscular agar didapatkan konsentrasi yang adekuat di dalam darah, sehingga tidak

    terjadi mastoiditis yang terselubung,. Gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kkekambuhan.

    Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 7 hari . Bila pasien alergi terhadap penisilin, maka

    diberikan eritromisin.

    Pada anak, ampisilin diberikan dengan dosis 50 100 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis, atau

    amoksisilin 40 mb/kgBB dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    19/32

    Pada stadium supurasi disamping diberikan antibiotik, idealnya harus disertai dengan miringotomi,

    bila membran timpani masih utuh.

    Dengan miringotomi gejal gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari.

    Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang terlihat keluarnya sekret

    secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3

    5 bhari serta antibiotik yang adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup

    kembali dalam waktu 7 10 hari

    Pada stadium resolusi, maka membran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi dan

    perforasi membran timpani menutup.

    Bila tidak terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir di liang telinga luar melalui perforasi

    membran timpani. Keadaan ini dapat disebabkan karena berlanjutnya edema mukosa teling tengah.

    Pada keadaan demikian, antibiotika dapat dilajutkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu setrelah

    pengobatan sekret masih tetap banyak, kemungkinan telah terjadi mastoiditis.

    Bila OMA berlanjut dengan keluarnya sekret dari telinga tenagh lebih dari 3 minggu, mka keadaan ini

    disebutOMS subakut.

    Bila perforasi menetap dan sekret tetap keluar lebih dari satu setengah bulan atau dua bulan, maka

    keadaan ini disebut OMSK

    3.1.1.5 Komplikasi

    Sebelum adanya antibiotika, , OMA dapat menimbulkan yaitu abses subperiostealsampai komplikasi

    yang berat (meningitis dan abses otak)

    3.1.1.6 MIRINGOTOMI

    Miringotomi adalah tindakan insisi pada pars lensa membran timpani , agar terjadi drainase sekret

    dari telinga tengah ke liang telinga luar.

    Istilah ini sering dikacaukan dengan parasintesis, dimana parasintesis adalah pungksi membran

    timpani untuk mendapatkan sekret guna pemeriksaan mikrobiologik (dengan semprit atau jarum

    khusus)

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    20/32

    Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat tindakan

    terseebut harus secara a-vue(dilaihat langsung), anak harus tenang dan dapat dikuasai, sehingga

    membran timpani dapat terlihat dengan baik.

    Lokasi miringotomi adalah di kuadran postero-inferior

    Untuk tindakan ini memerlukan lampu kepala dengan sinar yang cukup terang, memakai corong

    telinga yang sesuai dwengan besar liang telinga, dan pisau parasintesis yang digunakan berukuran

    kecil dan steril

    Komplikasi miringotomi

    Pendarahan akibat trauma pada liang telinga luar Dislokasi tulang pendengaran Trauma pada fenestra rotundum Trauma pada n. fasialis Trauma pada bulbus jugulare

    Mengingat kemungkinan komplikasi itu, maka dianjurkan untuk emlakukan miringotomi dengajn

    narkose umum dan memakai mikroskop

    Tindakan miringotomi dengan memakai mikroskop, selain aman, dapat juga untuk menghisap sekret

    dari telinga tengah sebanyak bayanknya. Hany dengan cara ihi biayanya lebih mahal

    Bila terapi yang diberikan sudah adekuat, sbetulnya miringotomi tidak perlu dilakukan , kecuali bila

    jelas tampak adanya nanah di telinga tengah.

    Komplikasi parasentesis kurang lebih sama dengan komplkasi miringotomi

    3.1.2 OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

    Dulu disebut otitis media perforata atau dalam sebutan sehari hari adalah congek. otitis media

    supuratif kronis adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan

    sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer

    atau kental, bening atau berupa nanah.

    3.1.2.1 Perjalanan Penyakit

    Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila

    prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan disebut otitis media

    supuratif sub akut.

    Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK adalah :

    1. Terapi yang terlambat diberikan.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    21/32

    2. Terapi yang tidak adekuat.

    3. Virulensi kuman yang tinggi.

    4. Daya tahan tubuh pasien rendah (kurang gizi).

    5. Higiene buruk.

    Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe OMSK. Perforasi membrana

    timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik.

    3.1.2.2 Jenis OMSK

    OMSK dibagi atas 2 jenis yaitu : 1. OMSK tipe Benigna (tipe aman), 2. OMSK tipe Maligna (tipe

    bahaya). Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal juga OMSK aktif dan OMSK tenang, OMSK

    aktif adalah OMSK dengan sekret yang keluar dari capung cavum timpani secara aktif, sedangkan

    OMSK tenang adalah yang keadaan cavum timpani terlihat basah / kering.

    Proses peradangan pada OMSK tipe benigna terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak

    mengenai tulang, perforasi terletak di sentral, umumnya tipe benigna jarang menimbulkan

    komplikasi yang berbahaya, juga tidak terdapat kolestaetom

    Yang dimaksud OMSK tipe maligna adalah OMSK yang disertai oleh kolestaetom, jenis ini dikenal

    dengan OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe tulang, perforasi terletak di marginal atau atik, kadang

    kadang terdapat juga koleteatom pada OMSK dengan perforasi sub total, sebagian besar

    komplikasinya berbahaya dan fatal.

    3.1.2.3 Gejala Klinis

    Mengingat OMSK tipe maligna seringkali menimbulkan komplikasi yang berhahaya, maka perlu

    ditegakkan diagnosis dini. Walaupun diagnosis pasti baru dapat ditegakkan di kamar operasi, namun

    beberapa tanda klinik dapat menjadi pedoman akan adanya OMSK tipe maligna, yaitu :

    1. Perforasi pada marginal atau pada atik, tanda ini biasanya tanda dini dari OMSK tipe

    maligna, sedangkan kasus yang sudah lanjut dapat terlihat.

    2. Abses atau fistel retro auriguler (belakang telinga).

    3. Polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari telinga tengah.

    4. Sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatom).

    5. Terlihat bayangan kolesteatom pada poto rontgen mastoid.

    3.1.2.4 Terapi OMSK

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    22/32

    Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang ulang. Sekret yang

    keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh

    satu atau beberapa keadaan, yaitu :

    1. Adanya perforasi membran timpani yang permanen.

    2. Terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal.

    3. Sudah terbentuk jaringan patologik yang irreversible dalam rongga mastoid.

    4. Gizi dan higiene yang kurang

    Prinsip terapi OMSK tipe benigna adalah konservatif atau dengan medikamentosa. Bila

    sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H202 3 %

    selama 3 5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes

    telinga yang mengandung AB dan kortikosteorid. Obat tetes telinga sebaiknya jangan diberikan

    secara terus menerus lebih dari 1 atau 2 Minggu atau pada OMSK yang sudah terkena obat tetes

    sebanyak yang bersifat ototoksik. Secara oral diberikan AB dari golongan ampisilin, atau eritromisin.

    Pada infeksi yang dicurigai penyebabnya telah resisten terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin

    as. Klavulanat.

    Bila sekret telah kering, terapi perforasi masih ada setelah di observasi selama 2 bulan, maka

    idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan menghentikan infeksi

    secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya perforasiatau perusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

    Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadi infeksi

    berulang, maka sumber infeksi itu harus diobati lebih dahulu, mungkin juga perlu dilakukan

    pembedahan, misalnya adenoidektomi atau tonsilektomi.

    Prinsip OMSK tipe maligna yaitu pembedahan mastoidektomi. Terapi konservatif dengan

    medikamentosa hanya merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat

    abses sub periosteal retroaurikuler, maka dilakukan insisi abses, sebaiknya dilakukan tersendiri

    sebelum dilakukan mastoidektomi.

    Rongga telinga tengah dan rongga mastoid berhubungan langsung melalui aditus ad antrum, oleh

    karenanya infeksi kronis telinga tengah yang sudah berlangsung lama biasanya disertai infeksi kronis

    dari rongga mastoid yang dikenal dengan mastoiditis. Beberapa ahli menggolongkan mastoiditis ke

    dalam komplikasi OMSK.

    Ada beberapa jenis pembedahan atau tehnik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK

    dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna antara lain :

    1. Mastoidektomi sederhana.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    23/32

    2. Mastoidektomi radikal.

    3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi.

    4. Miringoplasti.

    5. Timpanoplasti.

    6. Pendekatan ganda timpanoplasti.

    Jenis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi atau kolesteatom,

    sarana yang tersedia, serta pengalaman operator. Kadang dilakukan kombinasi dari jenis operasi itu

    sesuai dengan luasnya infeksi atau kerusakan.

    3.1.2.5 Komplikasi

    Komplikasi otitis media terjadi bila sawar (barier) pertahanan telinga tengah yang normal

    dilewati, sehingga memungkinkan infeksi menjalar ke struktur sekitarnya. Pertahanan pertama ialah

    mukosa cavum timpani yang menyerupai mukosa saluran nafas yang mampu melokalisasi dan

    mengatasai infeksi.

    Bila sawar ini runtuh, masih ada sawar yang kedua, yaitu dinding tulang cavum timpani dan

    sel mastoid. Bila sawar ini masih runtuh, maka struktur lunak di sekitarnya akan terkena. Runtuhnya

    periosteum akan menyebabkan terjadinya abses sub periosteal, suatu komplikasi yang relatif tidak

    berbahaya.Tetapi bila infeksi mengarah ke dalam, ke tulang temporal dan ke arah kranial relatif

    berbahaya. Pada kebanyakan kasus, bila sawar tulang terlampaui, suatu dinding pertahanan ketiga

    yaitu jaringan granulasi akan terbentuk. Pada kasus akut atau suatu eksaserbasi akut, penyebaran

    biasanya melalui osteotromboflebitis (hematogen). Pada kasus ini, terutama yang kronis

    penyebaran biasanya melalui erosi tulang. Cara penyebaran yang lainnya ialah melalui jalan yang

    sudah ada misalnya fenestra rotundum, meatus akustikus interna, duktus perilimfatik atau duktus

    endolimfatik.

    33..22 OOTTIITTIISS MMEEDDIIAA NNOONN SSUUPPUURRAATTIIFF

    Nama lainnya adalah otitis media musinosa , otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media

    mucoid (glue ear).

    Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang non purulen di telinga tengah ,

    sedangkan membran timpani terlihat utuh. Adanya cairan di telinga tengah dengan membran

    timpani yang utuh tanpa adanya tanda tanda infeksi disebut otitis media dengan efusi. Apabila

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    24/32

    efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila kental seperti lem disebut otitis media

    mukoid (glue ear).

    Ottis media efusi terbatas pada keadaan timpani utuh tanpa ada tanda radang . Bila efusi tersebut

    berbentuk pus, membran timpani utuh dan disertai tanda tanda radang maka disebut otitis media

    akut

    Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari

    pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya tekanan hidrostatik,

    sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif

    dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga

    mastoid. Faktor yang berperan utama adalah terganggunya fungsi tuba eustachius. Faktor lainnya

    adalah adenoid hipertropi , adenoiditis, sumbing palatum, tumor di nasofaring, barotrauma,

    sinusitis, rhinitis, defisiensi imunologik atau metabolik. Keadaan alergi sering berperan sebagai faktor

    tambahan dalam timbulnya cairan dalam telinga tengah.

    Pada dasarnya otitis media serosa dibagi atas dua jenis, yaitu :

    3.2.1 Otitis media serosa akut (Barotrauma)Adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba tiba yang disebabkan oleh

    gangguan fungsi tuba.

    Otitis media serosa akut lebih sering terjadi pada orang dewasa3.2.1.1 Keadaan akut ini dapat disebabkan oleh :

    sumbatan tuba, misalnya pada barotrauma virus, biasanya infeksi virus saluran napas atas alergi pada jalan napas atas idiopatik

    3.2.1.2 Gejala dan tanda:

    Gejala yang menonjol adalah pendengaran berkurang Telinga terasa tersumbat Suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit (diplacusis

    binauralis)

    Kadang terasa ada cairan yang bergerak pada telinga saat posisi kepala berubah. Terdapat sedikit nyeripada telinga saat awal tuba terganggu dimana timbul tekanan negatif

    pada telinga tengah (misalnya pada barotrauma). Setelah sekret terbentuk, tekanan ini pelan

    pelan menghilang.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    25/32

    Nyeri tidak ada jika penyebabnya virus atau alergi Kadang terdapat vertigo, tinitus, pusing Pada otoskop, membran timpani terlihat retraksi. Kadang terlihat gelembung udara atau

    permukaan cairan pada cavum timpani

    Tuli konduktif dapat terdeteksi dengan garpu tala3.2.1.3 Pengobatan :

    Medika mentosa Yaitu : obat vasokostriktor lokal(tetes hidung), antihistamin Pembedahan Dilakukan jika dalam 1 atau 2 minggu gejala masih menetap. Dilakukan miringotomi, serta pemasangan pipa ventilasi( grommet tube)

    3.2.2 Otitis media serosa kronik (glue ear)

    Adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan

    gejala gejala pada telinga yang berlangsung lama.

    Bila sekret kental seperti lem maka disebut glue ear

    Otitis media serosa kronik sering terjadi pada anak anak.

    Otitis media serosa unilateral pada orang dewasa tanpa penyebab yang jelas harus dipikirkan

    kemungkinan karsinoma nasofaring.Otitis media serosa kronik dapat terjadi sebagai gejala sisa dari otitis media akut yang tidak

    sembuh sempurna , infeksi virus, keadaan alergi, atau gangguan mekanis pada tuba.

    3.2.2.1 Gejala dan tanda :

    Tuli lebih menonjol daripada otitis media serosa akut, yaitu 40- 50 dB Membran timpani terlihat utuh, retraksi,suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan

    3.2.2.2 Pengobatan :

    Jika masih baru, bisa diberikan dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamin dekongestan per oral.Pengobatan dilakukan selama 3 bulan.

    Jika pengobatan medikamentosa tidak berhasil,maka dilakukan pengeluarkan sekret denganmiringotomi dan memasang pipa ventilasi (grommet tube)

    Atasi/obati faktor penyebab, seperti alergi, pembesaran adenoid atau tonsil,infeksi hidungatau sinus

    OMA

    Definisi

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    26/32

    Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa liang telinga tengah, tuba

    Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan

    otitis media non-supuratif, dimana masing-masing memiliki bentuk akut dan kronis. Otitis media

    akut termasuk dalam bentuk otitis media supuratif.(5)

    Otitis media akut ialah peradangan telinga

    tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3

    minggu.

    III.2. Etiologi dan Faktor Predisposisi

    Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara

    fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia

    mukosa tuba Eustachius, enzim, dan antibodi. Otitis media akut ini bisa terjadi karena pertahanan

    tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba Eustachius merupakan faktor penyebab utama dari otitis media.

    Sumbatan juga dapat dikarenakan adanya massa yang menyumbat seperti tumor ataupun akibat

    pemasangan tampon.(9)

    Karena fungsi tuba terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga

    tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan.

    Infeksi saluran napas atas juga alergi dapat menjadi pencetus (gambar1.4). Bayi dan anak-anak

    memiliki tuba Eustachius yang lebih horizontal, pendek, dan lebih lebar, hal ini mempermudah

    terjadinya otitis media akut pada anak yang sering terserang infeksi saluran napas (gambar 1.5).(10)

    Kuman penyebab utama pada otitis media akut ialah bakteri piogenik, seperti Streptokokus

    hemoltikus, Stafilokokus aureus, Pneumokokus. Selain itu kadang-kadang ditemukan juga Hemofilus

    influenza yang sering ditemukan pada anak yang berusia dibawah 5 tahun, Escherichia colli,

    Streptokokus anhemolitikus, Proteus vulgaris, dan Pseudomonas aurugenosa.(11)

    Gambar 1.4. Pato enesis OMA

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    27/32

    III.3. Patofisiologi dan Stadium

    Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas atas seperti batuk, pilek, dan

    radang tenggorokan. Infeksi menyebar ke telinga tengah melewati tuba Esutachius. Kuman yang

    masuk ke tuba Eustachius menyebabkan reaksi radang dan edema di dinding tuba(8)

    Eustachius, hal

    ini menyebabkan fungsi tuba Eustachius sebagai pencegah invasi kuman ke telinga tengah

    terganggu. Kuman dapat terus menyebar ke telinga tengah, terjadi proses radang dan edema hebat

    di telinga tengah. Terbentuklah sekret yang awalnya serosa lalu berubah menjadi purulen yang

    makin lama bertambah banyak yang menyebabkan bulging pada membran timpani dan dapat terjadi

    perforasi.(12)

    Berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi otitis media akut dapat dibagi

    dalam 5 stadium;(5)

    Stadium Otitis Media Akut

    Gambar 1.5 tuba Eustachius

    Gambar 1.6 Patofisiolo i OMA

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    28/32

    1. Stadium Oklusi Tuba EustachiusTanda adanya oklusi tuba Eustachius ialah gambaran retraksi membran timpani

    akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, akibat absorpsi udara. Kadang-

    kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat.

    Efusi mungkin telah terjadi, tetapitidak dapat di deteksi. Stadium ini sukar dibedakan dengan

    otitis media serosa yang disebabkan oleh virus ataupun alergi.

    2. Stadium Hiperemis (Pre-Supurasi)Pada stadium hiperemis,tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani

    atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang telah terbentuk

    mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

    3. Stadium SupurasiEdema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial,

    serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani menyebabkan membran timpani

    menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit,

    nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri telinga bertambah hebat. Apabila tekanan nanah

    di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemia, akibat tekanan pada kapiler-kapiler,

    serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan neksrosis mukosa dan submukosa.

    Nekrosis ini pada membran timpani terlihat sebagai daerah yang lembek dan berwarna

    kekuningan. Di tempat ini biasanya akan terjadi ruptur.Bila tidak dilakukan insisi membran timpani (miringotomi) pada stadium ini, maka

    kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luar.

    Dengan melakukan miringotomi, luka insisi akan meutup kembali sedangkan apabila terjadi

    ruptur, maka lubang tempat ruptur (perforasi) tidak mudah menutup kembali.

    4. Stadium PerforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi

    kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir

    dari telinga tengah ke telinga luar. Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tidur dengan

    tenang, suhu badan turun, dan anak dapat tertidur nyenyak. Keadaan ini disebut dengan

    otitis media akut stadium perforasi.

    5. Stadium ResolusiBila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan

    akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya

    kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensikuman rendah, maka resolusi dapat terjadi

    walaupun tanpa pengobatan.

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    29/32

    III.4. Gejala Klinik

    Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA) tergantung dari stadium penyakit dan umur

    penderita. Gejala stadium supurasi berupa demam tinggi dan suhu tubuh menurun pada stadium

    perforasi. Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA)berdasarkan umur penderita, yaitu.(5,12)

    Bayi dan anak kecil

    - Gejalanya : demam tinggi bisa sampai 39C merupakan tanda khas, sulit tidur, tiba-tibamenjerit saat tidur, mencret, kejang-kejang, dan kadang-kadang anak memegang telinga

    yang sakit.

    Anak yang sudah bisa bicara

    - Gejalanya : biasanya rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, dan riwayat batuk pileksebelumya.

    Anak lebih besar dan orang dewasa

    - Gejalanya : rasa nyeri dan gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang).

    III.5. Diagnosis

    1. Anamnesis gejala yang didapati pada pasien2.

    Pemeriksaan telinga dengan menggunakan lampu kepala

    3. Otoskop untuk melihat gambaran membran timpani yang lebih jelas4. Kultur sekret dari membran timpani yang perforasi untuk mengetahui mikroorganisme

    penyebab

    Diagnosis otitis media akut juga ahrus memenuhi 3 hal berikut(10)

    1. Penyakitnya muncul mendadak (akut)2. Ditemukan tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan disuatu rongga tubuh) di telinga tengah.

    Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu tanda berikut:

    Mengembungnya membran timpani Gerakan membran timpani yang terbatas Adanya bayangan cairan di belakang membran timpani Cairan yang keluar dari membran timpani

    3. Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah yang dibuktikan dengan adanya salah satudiantara tanda berikut:

    Kemerahan pada membran timpani Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    30/32

    Otitis media akut harus dibedakan dengan otitis media dengan efusi yang sangat menyeruoai otitis

    media akut. Untuk dapat membedakannya perhatikan hal-hal berikut;(10)

    Gejala dan Tanda Otitis Media Akut Otitis Media Efusi

    Nyeri telinga, demam, gelisah + -

    Efusi telinga tengah + +

    Membran timpani suram + + / -

    Membran timpani bulging + / - -

    Gerakan membran timpani

    berkurang +

    +

    III.6. Penatalaksanaan

    Terapi otitis media akut tergantung pada stadium penyakitnya;(8)

    1. Stadium Oklusi Tuba EustachiusTerutama bertujuan untuk membuka kembali tuba Eustachius dari sumbatan, sehingga

    tekanan negatif di telinga tengah menghilang. Diberi obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%

    dalam larutan fisiologik (anak

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    31/32

    perlu dilakukan pencucian tellinga untuk menghilangkan sekret. Pengobatan yang diberikan

    adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat.

    5. Stadium ResolusiBila tidak terjadi stadium resolusi biasanya sekret akan terus mengalir melalui perforasi

    membran timpani. Pada keadaan ini mpemberian antibiotika dapat dilanjutkan smapai 3

    minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih terlihat banyak keluar maka

    kemungkinan telah terjadi komplikasi mastoiditis.(5)

    Miringotomi

    Miringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi drenase

    sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil

    yang dilakukan secara a-vue (dilihat langsung), anak harus tenang, dan dapat dikuasai, sehingga

    membran timpani dapat dikuasai dengan baik. Lokasi miringotomi ialah di kuadran posterior inferior

    karena didaerah ini tidak didapatkan tulang pendengaran. Untuk tindakan ini harus menggunakan

    lampu kepala yang mempunyai sinar cukup terang, memakai corong telinga, dan pisau khusus

    (miringotom) yang berukuran kecil dan steril (tabel 1.8)(5)

    III.7 Komplikasi

    - Otitis media supuratif kronik, yang ditandai dengan keluarnya sekret dari telinga lebih dari 2bulan.

    (5)

    Tabel 1.8. Mirin otomi

  • 7/28/2019 Lbm 1 Tht-ulil

    32/32

    - Otitis media yang tidak diobati dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengah, sehinggadapat timbul mastoiditis, abses-subperiosteal, sampai komplikasi yang menyerang otak

    seperti meningitis dan abses otak.(7)

    - Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran permanent,cairan di telinga tengah dan otitis media kronik dapat mengurangi pendengaran anak serta

    dapat menyebabkan masalah dalam kemampuan bicara dan bahasa.(12)

    OME

    Definisi

    Etiologi

    patofisiologi

    Manifestasi klinisPenegakan diagnosis

    Penatalaksanaan

    Komplikasi??